Anda di halaman 1dari 14

SATUAN ACARA PENYULUHAN

”HIPERTENSI PADA LANSIA DENGAN METODE SENAM HIPERTENSI”


Disusun untuk memenuhi tugas kelompok pada keperawatan gerontik

Oleh :
Kelompok 2
1. Davit Andreansa (1910005)
2. Devi Tri Utari (1910007)
3. Dinda Ayu Lestari (1910009)
4. Dwi Avina (1910010)
5. Feminiar Lintang Hakiki (1910015)
6. Mohamad Alviansyah (1910023)
7. Mustafa (1910024)
8. Rinda Pancaningrum (1910026)
9. Rizka Andayani (1910029)
10. Wiji Isro Ajeng Ramadhani (1910032)

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KEPANJEN
2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
STASE KEPERAWATAN GERONTIK

Pokok Bahasan : Hipertensi pada lansia


Sub Pokok Bahasan : Senam hipertensi pada lansia
Sasaran : Lansia dengan riwayat hipertensi
Pemberi Materi : Mahasiswa Tingkat III, D3 Keperawatan
STIKes Kepanjen
Pelaksana Kegiatan
a. Hari/ Tanggal : Senin, 23 Mei 2022
b. Tempat : Desa Tegalsari
c. Waktu : 08.00-09.00 WIB

1. Tujuan Intruksional Khusus (TIK)


Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit diharapkan:
a. Menyebutkan pengertian tentang Hipertensi
b. Menyebutkan penyebab Hipertensi
c. Pencegahan Pada pasien Hipertensi
d. Manfaat Senam hipertensi untuk lansia
2. Tujuan Intruksional Umum (TIU)
Setelah mendapatkan penyuluhan 30 menit diharapkan peserta penyuluhan dapat
memahami tentang Pencegahan terjadinya hipertensi pada lansia.
3. Karakteristik Peserta Penyuluhan.
Senam Hipertensi Untuk Lansia.
4. Setting tempat
Keterangan:
2
1. Penyuluh
2. Media
3 3. Moderator
1
4. Observer
5. Sasaran
6. Fasilitator
6 5 4
5. Organisasi
Pembimbing : Ronal Surya Aditya, S.Kep.,Ns.,M.Kep
Penyuluh : Davit Andreansa, Mohammad Alviansyah
Moderator : Dinda Ayu Lestari
Media : Dwi Avina, Rizka Andayani, Wiji Isro Ajeng R
Fasilitator : Mustofa, Rinda Pancaningrum
PDD :, Feminiar Lintang Hakiki, Devi Tri Utari
6. Job description
A. Moderator
Job Description:
1) Membuka kegiatan dengan mengucapkan salam.
2) Memperkenalkan diri.
3) Menjelaskan tujuan dari penyuluhan.
4) Menyebutkan materi yang akan diberikan.
5) Memimpin jalannya penyuluhan dan menjelaskan waktu penyuluhan.
6) Menulis pertanyaan yang diajukan peserta penyuluhan.
7) Menjadi penengah komunikasi antara peserta dan pemberi materi.
8) Mengatur waktu kegiatan penyuluhan.
B. Penyuluh
Job Description:
1) Menggali pengetahuan peserta tentang Hipertensi pada lansia.
2) Menjelaskan materi mengenai Hipertensi pada lansia dengan senam
hipertensi.
3) Menjawab pertanyaan peserta tentang Hipertensi pada lansia dengan senam
hipertensi.
C. Fasilitator
Job Description:
1) Menyiapkan tempat dan media sebelum memulai penyuluhan.
2) Mengatur teknik acara sebelum dimulainya penyuluhan.
3) Memotivasi peserta agar berpartisipasi dalam penyuluhan.
4) Memotivasi peserta untuk mengajukan pertanyaan saat moderator
memberikan kesempatan bertanya.
5) Membantu pembicara menjawab pertanyaan dari peserta.
6) Membagikan leaflet kepada peserta di akhir penyuluhan.
D. Sie PDD
Job Description:
1) Mengobservasi jalannya proses kegiatan.
2) Mencatat perilaku verbal dan nonverbal peserta selama kegiatan penyuluhan
berlangsung.
3) Dokumentasi
E. Media
Job Description:
1) Menyiapkan materi
2) Menyiapkan leaflet
3) Menyusun SAP
7. Analisa Tugas
a. Know
1. Menyebutkan pengertian tentang Hipertensi
2. Menyebutkan penyebab Hipertensi
3. Pencegahan Pada pasien Hipertensi
4. Manfaat senam hipertensi untuk lansia

b. Do :
Memberikan tanggapan/pertanyaan pada saat penyuluhan berlangsung.
c. Show :
Mendengarkan dengan penuh perhatian saat penyuluhan berlangsung

8. Strategi Intruksional.
a. Menjelaskan materi pengajaran
b. Menggunakan media pengajaran untuk mempermudah pemahaman peserta
penyuluhan.
c. Memberikan kesempatan bertanya pada peserta penyuluhan
d. Memberikan evaluasi.
9. Media Penyuluhan.
a. Leaflet.
10. Sumber Referensi
1. Dede Kusmana. (2006). Olahraga untuk orang sehat dan penderita jantung.
Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
2. Made Astawan. Cegah Hipertensi Dengan Pola MAkan
11. Proses Belajar.

Tahap Kegiatan peserta Kegiatan peserta Metode Media Waktu


Penyuluhan penyuluhan
Pembukaan a. Mengucapkan salam a. Menjawab Tanya Leaflet 5 menit
salam jawab
b. Menyampaikan tujuan b. Menyetujui
penyuluhan tujuan
penyuluhan
Inti a. Menyebutkan a. Mendengar dan Ceramah Leaflet 15 menit
pengertian memperhatikan
tentang b. Mendengar dan
Hipertensi memperhatikan
b. Menyebutkan c. Mendengar dan
penyebab memperhatikan
Hipertensi
c. Pencegahan d. Mendengar dan
Pada pasien memperhatikan
Hipertensi
d. Manfaat Senam
hipertensi untuk
lansia

Penutup a. Memberikan a. Mengajukan Ceramah Lefleat 5 menit


Pertanyaan.
kesempatan b. Menyimak Tanya
bertanya. Jawaban. jawab
b. Menjawab c. Peserta
pertanyaan menjawab.
d. Menjawab
c. Mengajukan salam
pertanyaan
tentang materi
pembelajaran.
1. Menyebutkan
pengertian tentang
Hipertensi
2. Menyebutkan
penyebab Hipertensi
3. Pencegahan Pada
pasien Hipertensi
4. Manfaat Senam
hipertensi untuk lansia
MATERI
A. Pengertian

Hipertensi atau penyakit tekanan darah tinggi adalah suatu gangguan pada
pembuluh darah yang mengakibatkan suplai darah dan oksigen yang di bawa
oleh darah terhambat sampai ke jaringan tubuh yang membutuhkannya. Tubuh
akan bereaksi lapar, yang mengakibatkan jantung harus bekerja lebih keras untuk
memenuhi kebutuhan. Bila kondisi tersebut berlangsung lama dan menetap,
timbullah gejala yang disebut sebagai penyakit tekanan darah tinggi. Hipertensi
seringkali disebut sebagai pembunuh gelap (silent killer) karena termasuk
penyakit yang mematikan, tanpa disertai dengan gejala-gejalanya lebih dahulu
sebagai peringatan bagi korbannya. Kalaupun muncul, gejala tersebut seringkali
di anggap sebagai gangguan biasa, sehingga korbannya terlambat menyadari
akan datangnya penyakit.

Hipertensi juga didefinisikan sebagai tekanan darah sistolik ≥140 mmHg


dan atau tekanan darah diastolic ≥ 90 mmHg. Menurut WHO, batasan tekanan
darah yang masih dianggap normal adalah 140/90 mmHg, sedangkan tekanan
darah ≥ 160/95 mmHg dinyatakan sebagai hipertensi. Tekanan darah diantara
normotensi dan hipertensi disebut sebagai borderline hypertension (Garis Batas
Hipertensi). Batasan WHO tidak membedakan usia dan jenis kelamin.
B. Penyebab
1. Hipertensi Primer

Hipertensi primer didefinisikan sebagai hipertensi yang tidak


disebabkanoleh adanya gangguan organ lain seperti ginjal dan jantung.
Hipertensi inidapat disebabkan oleh kondisi lingkungan seperti faktor
keturunan, polahidup yang tidak seimbang, keramaian, stress, dan
pekerjaan. Sikap yangdapat menyebabkan hipertensi seperti konsumsi
tinggi lemak, garam,aktivitas yang rendah, kebiasaan merokok, konsumsi
alkohol dan kafein.Sebagian besar hipertensi primer disebabkan oleh faktor
stress.

2. Hipertensi Sekunder

Hipertensi yang disebabkan oleh gangguan ginjal, endokrin, dan


kekakuan dari aorta. Kondisi stress dapat menyebabkan peningkatan
tekanan darah, karena saat seseorang dalam kondisi stress akan terjadi
pengeluaran beberapa hormon yang akan menyebabkan penyempitan
dari pembuluh darah, dan pengeluaran cairan lambun
yang berlebihan, akibatnya seseorang akan mengalami mual, muntah, mudah
kenyang, nyeri lambung yang berulang, dan nyeri kepala. Kondisi stress yang
terus menerus dapat menyebabkan komplikasi hipertensi pula. Pola hidup yang
tidak seimbang, merupakan sikap hidup yang tidak tepat komposisi antara
asupan makanan, olahraga dan istirahat, sehingga menimbulkan gejala awal
seperti obesitas yang selanjutnya dapat menyebabkan gangguan lain seperti
kencing manis, dan gangguan jantung.

Konsumsi garam berlebihan, dapat menimbulkan darah tinggi diakibatkan


oleh peningkatan kekentalan dari darah, sehingga jantung membutuhkan tenaga
yang lebih untuk mendorong darah sampai ke jaringan paling kecil. Kebiasaan
konsumsi alkohol, kafein, merokok dapat menyebabkan kekakuan dari pembuluh
darah sehingga kemampuan elastisitas pada saat mengalami tekanan yang tinggi
menjadi hilang.
C. Tanda dan Gejala
Gejala hipertensi biasanya tidak dirasakan, sehingga penyakit ini disebut
silence diaseas. Banyak orang yang menganggap tekanan darah tinggi itu pasti
menyebabkan pusing. Karena kekeliruan itu, tidak semua pasien berobat, karena
memang tidak mengeluh pusing. Bagi orang sehat paling tiap tahun sekali
memeriksa tekanan darah, sedang yang sakit setiap bulan sekali.

Hipertensi sulit disadari karena tidak memiliki gejala khusus. Namun


demikian, ada beberapa hal yang setidaknya dapat dijadikan indikator, sebab
berkaitan langsung dengan kondisi fisik. Misalnya, pusing atau sakit kepala,
sering gelisah, wajah merah, tengkuk terasa pegal, mudah marah, telinga
berdenggung, susah tidur, sesak napas, mudah lelah, mata berkunang-kunang,
dan mimisan.
Gejala lainnya yang dapat dikenali dari tejadinya serangan
hipertensi pada kita tersebut ialah pandangan menjadi kabur. Hal ini
terjadi karena adanya kerusakan pada otak, mata, jantung, dan ginjal.
Penderita hipertensi berat dapat mengalami penurunan kesadaran bahkan
koma karena terjadi pembengkakan otak. Keadaan ini disebut ensefalopati
hipertensi yang memerlukan penanganan segera.
Penyakit hipertensi yang sering kali terjadi umumnya tidak
menimbulkan gejala yang mudah dikenali. Sementara tekanan darah terus
meningkat meski dalam jangka waktu yang cukup lama hingga
menimbulkan komplikasi adanya suatu penyakit bawaan dari hipertensi.
Oleh karenanya hipertensi harus selalu dicek untuk mengetahui tekanan
darah secara berkala. Seseorang yang dikatakan menderita darah tinggi
apabila dalam beberap pemeriksaan tekanan darah diketahui memiliki
tekanan darah hingga diatas 130/90 mmHg.
Hipertensi menyebabkan timbulnya suatu penyakit yang dibawa
akibat tekanan darah yang tinggi seperti menimbulkan resiko terhadap
stroke, aneurisma, gagal jantung dan gagal ginjal. Penyakit hipertensi tak
mengenal batas usia seseorang dan jenis kelamin, semua orang memiliki
resiko yang sama terhadap hipertensi tanpa harus menimbulkan gejala
Tekanan darah dalam setiap kehidupan seseorang berbeda- beda
secara alamiah. Bayi dan anak-anak yang secara normal pun memiliki
tekanan darah yang jauh lebih rendah dibanding orang dewasa. Tekanan
darah dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti aktivitas fisik yang
dilakukan sehari-hari, tekanan darah akan mengalami peningkatan ketika
melakukan aktivitas sehari-hari dan akan menurun ketika beristirahat.
Tekanan darah dapat meningkat ketika di pagi hari dan akan lebih rendah
ketika tidur/istirahat di malam hari.
D. Pengertian Senam Hipertensi

Salah satu cara pemeliharaan kesegaran jasmani dengan


melakukan senam, karena dapat merangsang aktifitas kerja jantung untuk
melakukan perubahan yang menguntungkan dalam tubuh seseorang yang
melaksanakannya. Hal ini merupakan usaha preventif/pencegahan
tujuannya untuk meningkatkan jumlah interaksi oksigen yang diproses di
dalam tubuh dalam waktu tertentu.
E. Manfaat Senam Hipertensi

Manfaat senam Hipertensi adalah sebagai berikut :


1. Meningkatkan daya tahan jantung dan paru-paru
2. Membakar lemak yang berlebihan di tubuh karena aktifitas gerak untuk
menguatkan dan membentuk otot dan beberapa bagian tubuh lainnya,
seperti: Pinggang, Paha, Pinggul, Perut dan lain-lain.
3. Meningkatkan kelentukan, keseimbangan koordinasi, kelincahan, daya
tahan dan sanggup melakukan kegiatan-kegiatan atau olah raga lainnya.

Bila seseorang mempunyai motivasi untuk berlatih rutin dapat merupakan


suatu program penurunan berat badan.

F. Cara Senam Hipertensi

Kondisi penderita hipertensi secara medis berbeda dengan


orang sehat. Untuk itu, perlu Senam yang juga dilakukan secara
khusus. Latihannya harus bertahap dan tidak boleh memaksakan
diri.
Gerakan dengan intensitas ringan dapat dilakukan perlahan sesuai
kemampuan. Menurut Niniek Soetini SST Ft, Fisioterapis Siloam
Hospitals Surabaya, contoh latihan yang bisa diterapkan setiap hari adalah
sebagai berikut :
 Pemanasan:
a. Tekuk kepala ke samping, lalu tahan dengan tangan pada sisi
yang sama dengan arah kepala. Tahan dengan hitungan 8-10, lalu
bergantian dengan sisi lain.
b. Tautkan jari-jari kedua tangan dan angkat lurus ke atas kepala
dengan posisi kedua kaki dibuka selebar bahu. Tahan dengan 8-
10 hitungan. Rasakan tarikan bahu dan punggung.
 Inti:
Gerakan-Gerakan Tangan
a. Mengangkat tangan kedepan, ke atas, ke samping, ke
belakang
b. Gerakan tangan membuka dan menyilang
c. Mendorong dan memompa ke depan, ke atas, dan ke
samping
d. Gerakan tangan meninju, ke depan, ke samping, ke atas, ke
bawah, dan menyilang
e. Gerakan mengayun satu tangan atau dua tangan
f. Tepukan, antara lain kedua tangan menepuk, tangan
menepuk paha, bahu, dan lain sebagainya
Gerakan-Gerakan Kaki
a. Berjalan di tempat
b. Berbaris
c. Melangkah satu atau dua langkah
d. Melompat satu kaki atau dua kaki ke samping, ke depan, dan ke
belakang
e. Mengangkat lutut
f. Tendangan ke belakang, ke depan, dan ke samping
g. Gerakan cha cha cha
h. Gerakan menggeser kaki, menyeret kaki, dan lain sebagainya

 Pendinginan :
1. Kedua kaki di buka selebar bahu, lingkarkan satu tangan ke leher dan
tahan dengan tangan lainnya. Hitungan 8-10 kali dan lakukan pada sisi
lainnya
2. posisi tetap, tautkan kedua tangan lalu gerakkan ke samping dengan
gerakan setengah putaran. Hitungan 8-10 kali lalu arahkan tangan ke sisi
lainnya dan tahan dengan hitungan yang sama

Hal-hal yang perlu di perhatikan penderita hipertensi

1. Jika kelebihan berat badan


Seseorang yang mengalami kelebihan berat badan, kemungkinan mengalami
hipertensi meningkat lebih dari tiga kali lipat. Resiko itu akan terus meningkat
dengan bertambahnya berat badan. Menurunkan berat badan merupakan strategi
efektf dalam mengatur pola hidup untuk menormalkan tekanan darah
2. Kurangi asupan natrium (Sodium)
Bila seseorang mendapat asupan garam secara berlebihan dalam jangka waktu
lama kemungkinannya mengalami tekanan darah tinggi. Karena itu, kurangi
asupan garam sampai kurang dari 2.300 mg (satu sendok teh) setiap hari
3. Usahakan cukup asupan kalium (Potasium)
Kalium banyak terdapat pada buah-buahan dan sayur-sayuran. Mineral ini
menurunkan tekanan darah dengan meningkatkan jumlah natrium yang terbuang
bersama air kencing. Dengan setidaknya mengkonsumsi buah-buahan sebanyak
3-5 kali dalam sehari
4. Batasi konsumsi alkohol
Konsumsi minuman berakohol berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah.
Para peminum berat mempunyai resiko mengalami hipertensi empat kali lebih
besar dari pada yang tidak mengkonsumsi

Anda mungkin juga menyukai