Anda di halaman 1dari 16

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

CEGAH HIPERTENSI SEJAK DINI


Diajukan sebagai salah satu tugas PKL MAGK RSUD Banyumas

Oleh :

Dwi Putri Gantini

P2.06.31.1.12.011

POLITEKNIK KESEHATN KEMENTRIAN KESEHATAN TASIKMALAYA

Jalan Cilolohan No. 35  (0265) 331933 Tasikmalaya 46115

2015
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Pencegahan Hipertensi Pada Usia Dewasa

A. Tema : Hipertensi
B. Pokok Bahasan : Pencegahan hipertensi pada usia dewasa
C. Sub Pokok Bahasan : 1. Pengertian hipertensi
2. Tanda dan gejala hipertensi
3. Penyebab hipertensi
4. Pencegahan hipertensi
5. Terapi hipertensi
D. Sasaran : ± 20 orang yang berada di ruang tunggu poli dalam
E. Waktu dan Tempat
a). Hari,tanggal : Sabtu, 19 Februari 2015
b). Waktu : Pukul 08.00-08.30
c). Tempat : Ruang tunggu poli dalam
E. Latar Belakang
Meningkatnya prevalensi penyakit kardiovaskuler setiap tahun menjadi masalah
utama di negara berkembang dan negara maju, 50% dari penyakit kardiovaskuler
disebabkan oleh hipertensi. Hipertensi merupakan penyakit yang sudah tidak asing lagi di
masyarakat, oleh karena itu pengetahuan mengenai penyakit hipertensi dan perawatannya
dirumah merupakan informasi yang sudah selayaknya diketahui oleh masyarakat. Insiden
hipertensi tinggi dan terus meningkat di masyarakat, selain itu komplikasi akibat penyakit
hipertensi dapat berakibat fatal bagi penderita jika tidak mendapatkan pengobatan dan
perawatan yang adekuat.
F. Tujuan
a). Tujuan Intruksional Umum ( TIU )
Setelah diberikan penyuluhan mengenai hipertensi , diharapkan sasaran mampu
memahami tentang hipertensi.
b). Tujuan Intruksional Khusus ( TIK )
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit diharapkan sasaran dapat :
a. Sasaran mampu menyebutkan pengertian hipertensi.
b. Sasaran dapat menyebutkan tanda dan gejala hipertensi.
c. Sasaran dapat menyebutkan penyebab hipertensi.
d. Sasaran dapat menyebutkan cara pencegahan hipertensi.
e. Sasaran dapat menyebutkan terapi bagi penderita hipertensi.
G. Metode : 1.Ceramah
2. Diskusi
H. Media : Leaflet, flipchart
I. Materi Penyuluhan : Terlampir
J. Kegiatan
No Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta Waktu
1. Pendahuluan:
1. Memberi salam Menjawab salam 5 menit
2. Menjelaskan tujuan Mendengarkan
penyuluhan Memperhatikan
3. Menyebutkan materi/pokok
bahasan yang disampaikan
2. Pelaksanaan:
Menjelaskan materi penyuluhan Menyimak 15 menit
secara berurutan dan teratur Memperhatikan
Materi :
a. pengertian hipertensi.
b. tanda dan gejala hipertensi.
c. penyebab hipertensi.
d. cara pencegahan hipertensi.
e. terapi bagi penderita
hipertensi
3. Evaluasi :
1. Memberi kesempatan kepada Menyimak 8 menit
peserta untuk bertanya Mendengarkan
2. Memberi kesempatan kepada Melontarkan
sasaran untuk menjawab pertanyaan apabila
pertanyaan yang dilontarkan ada yang ingin
3. Memberi waktu kepada ditanyakan
sasaran untuk mengisi form Menjawab
evaluasi pertanyaan yang
dilontarkan
4 Penutupan
1. Menyimpulkan materi yang Menjawab salam 2 menit
telah disampaikan
2. Menyampaikan ucapan terima
kasih atas perhatian dan waktu
yang telah diberikan
3. Mengucapkan salam

K. Evaluasi

INPUT PROSES OUTPUT OUTCOME IMPACT


Pengertian Perilaku Status
Teknologi Kegiatan Sikap sehat (gaya Kesehatan
Sarana Penyuluhan Norma hidup)
Manajemen

a. Evaluasi Struktur
1. SAP sudah dipersiapkan sebelum penyuluhan.
2. Media dan tempat sudah siap.
3. Penyaji sudah menyiapkan materi
4. Peserta siap mengikuti penyuluhan.
b. Evaluasi Proses
1. Penyuluhan kesehatan mengenai pencegahan hipertensi berlangsung lancar dan
sasaran mengerti tentang materi penyuluhan yang diberikan.
2. Selama penyuluhan dilaksanakan diharapkan terjadi interaksi yang positif antara
penyuluh dengan sasaran, ditandai dengan keaktifan sasaran dalam bertanya dan
adanya kemauan masyarakat untuk mendengarkan dengan baik.
3. Kehadiran sasaran diharapkan tidak kurang dari 80%, masyarakat hadir tepat
waktu dan tidak meninggalkan ruangan saat penyuluhan berlangsung.
Berilah tanda ceklis (v) pada pertanyaan dibawah

Pertanyaan Evaluasi Ya Tidak


Apakah pengetahuan ibu/bapak
bertambah setelah dilakukan
penyuluhan?
Apakah ibu/bapak mengerti dengan
apa yang disampaikan?
Apakah penyampaian materi sudah
baik?
Apakah penyuluh memberikan
kesempatan untuk bertanya?
Apakah media (leflet, lembar balik,
dsb) sudah sesuai?

c. Evaluasi Hasil
A.  Jangka Pendek
Peserta penyuluhan mengerti setidaknya mengerti 80% dari semua materi
yang telah disampaikan dengan kriteria:
a. Menjelaskan kembali pengertian hipertensi dengan benar.
b. Menyebutkan penyebab hipertensi dengan benar.
c.  Menyebutkan tanda dan gejala hipertensi dengan benar
d. Menyebutkan cara pencegahan hipertensi
e. Menyebutkan makanan yang tidak dianjurkan bagi penderita hipertensi.
B. Jangka Panjang
Meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan kesadaran sasaran akan
hipertensi serta faktor risiko hipertensi sehingga angka kejadian penyakit
hipertensi dapat ditekan.
Lampiran Materi

A. Pengertian Hipertensi

Hipertensi atau penyakit darah tinggi sebenarnya adalah suatu gangguan pada
pembuluh darah yang mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh darah
terhambat sampai ke jaringan tubuh yang membutuhkan. Hipertensi sering kali disebut
sebagai pembunuh gelap (Silent Killer), karena termasuk penyakit yang mematikan tanpa
disertai dengan gejala-gejalanya lebih dahulu sebagai peringatan bagi korbannya (Lanny
Sustrani, dkk, 2004).

Hipertensi (HTN) atau tekanan darah tinggi, kadang-kadang disebut juga dengan
hipertensi arteri, adalah kondisi medis kronis dengan tekanan darah di arteri meningkat.
Peningkatan ini menyebabkan jantung harus bekerja lebih keras dari biasanya untuk
mengedarkan darah melalui pembuluh darah. Tekanan darah melibatkan dua pengukuran,
sistolik dan diastolik, tergantung apakah otot jantung berkontraksi (sistole) atau
berelaksasi di antara denyut (diastole). Tekanan darah normal pada saat istirahat adalah
dalam kisaran sistolik (bacaan atas) 100–140 mmHg dan diastolik (bacaan bawah) 60–
90 mmHg. Tekanan darah tinggi terjadi bila terus-menerus berada pada 140/90 mmHg
atau lebih.

Hipertensi terbagi menjadi hipertensi primer (esensial) atau hipertensi sekunder.


Sekitar 90–95% kasus tergolong "hipertensi primer", yang berarti tekanan darah tinggi
tanpa penyebab medis yang jelas. Kondisi lain yang mempengaruhi ginjal, arteri, jantung,
atau sistem endokrin menyebabkan 5-10% kasus lainnya (hipertensi sekunder).

Hipertensi adalah faktor resiko utama untuk stroke, infark miokard (serangan
jantung), gagal jantung, aneurisma arteri (misalnya aneurisma aorta), penyakit arteri
perifer, dan penyebab penyakit ginjal kronik. Bahkan peningkatan sedang tekanan darah
arteri terkait dengan harapan hidup yang lebih pendek. Perubahan pola makan dan gaya
hidup dapat memperbaiki kontrol tekanan darah dan mengurangi resiko terkait komplikasi
kesehatan. Meskipun demikian, obat seringkali diperlukan pada sebagian orang bila
perubahan gaya hidup saja terbukti tidak efektif atau tidak cukup dan biasanya obat harus
diminum seumur hidup sampai dokter memutuskan tidak perlu lagi minum obat.
Seseorang yang pernah mengalami tekanan darah tinggi, pada kondisi normal dapat saja
mengalami tekanan darah kembali dan ini yang harus diwaspadai, banyak kasus stroke
terjadi pada saat seseorang lepas obat dan banyak orang tidak menyangka bahwa
seseorang yang biasanya mengalami tekanan darah rendah suatu kali dapat juga
mengalami tekanan darah tinggi. Oleh karena itu pengontrolan tekanan darah secara rutin
mutlak dilakukan. Klasifikasi hipertensi dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 1. Klasifikasi Hipertensi menurut WHO

Kategori Sistol (mmHg) Diastol (mmHg)


Optimal < 120 < 80
Normal < 130 < 85
Tingkat 1 (hipertensi ringan) 140-159 90-99
Sub grup : perbatasan 140-149 90-94
Tingkat 2 (hipertensi sedang) 160-179 100-109
Tingkat 3 (hipertensi berat) ≥ 180 ≥ 110
Hipertensi sistol terisolasi ≥ 140 < 90
Sub grup : perbatasan 140-149 < 90

B. Tanda dan Gejala Hipertensi


Menurut situs Boldsky ada beberapa gejala penyakit hipertensi yang timbul, sehingga
seseorang bias mengenali penyakit hipertensi sebelum penyakit ini menjadi lebih parah.
Beberapa diantaranya sebagai berikut:
1. Kepala terasa sakit
Gejala yang lebih serius dari penyakit hipertensi yang ringan adalah sakit kepala
dengan tempo yang sering dan terus menerus, bisa saja ini merupakan gejala dari
tekanan darah yang melonjak naik. Karena sakit kepala ini biasanya tidak dirasakan
pada hipertensi yang ringan, tapi pada orang yang tekanan darahnya berada diatas
180/110 mmHg.
2. Mimisan
Pada tahap awal penyakit hipertensi mimisan juga menjadi salah satu tanda yang
muncul. Jika ternyata anda memiliki riwayat tekanan darah tinggi kemudian mimisan
yang sulit dihentikan segera periksakan diri ke dokter dan lakukan konsultasi.
3. Mual dan muntah
Meskipun mual dan muntah merupakan gejala umum yang terjadi pada kebanyakan
penyakit namun pada penyakit hipertensi gejala mual dan muntah ini agak sedikit
berbeda karena pada hipertensi atau tekanan darah tinggi mual dan muntah ini disertai
dengan pandangan menjadi kabur dan juga nafas dengan tempo yang pendek-pendek.
4. Mati rasa
Meningkatnya tekananan darah akibat hipertensi dapat menyebabkan mati rasa atau
rasa kesemutan yang bisa saja menjadi awal penyakit stroke. Jika hipertensi tak bias
terkontrol maka akan berakibat pada rusaknya saraf sehingga gejala seperti ini
muncul.
5. Titik darah pada bagian mata
Saat melihat terdapat titik darah pada bagian bola mata, kemungkinan titik darah
tersebut merupakan pembekuan darah yang terjadi karena hipertensi. Cobalah periksa
pada dokter.

C. Faktor Penyebab Hipertensi

Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan seseorang memiliki tekanan darah tinggi.
Ada faktor penyebab tekanan darah tinggi yang tidak dapat Anda kendalikan. Ada juga
yang dapat Anda kendalikan sehingga bisa mengatasi penyakit darah tinggi. Beberapa
faktor tersebut antara lain:

1. Faktor yang tidak dapat dikendalikan


a. Keturunan.
Jika seseorang memiliki orang-tua atau saudara yang memiliki tekanan darah
tinggi, maka kemungkinan ia menderita tekanan darah tinggi lebih besar. Statistik
menunjukkan bahwa masalah tekanan darah tinggi lebih tinggi pada kembar
identik daripada yang kembar tidak identik. Sebuah penelitian menunjukkan
bahwa ada bukti gen yang diturunkan untuk masalah tekanan darah tinggi.
b. Usia
Penelitian menunjukkan bahwa seraya usia seseorang bertambah, tekanan darah
pun akan meningkat. Anda tidak dapat mengharapkan bahwa tekanan darah Anda
saat muda akan sama ketika Anda bertambah tua. Namun Anda dapat
mengendalikan agar jangan melewati batas atas yang normal.
2. Faktor yang dapat dikendalikan
a. Garam
Garam dapat meningkatkan tekanan darah dengan cepat pada beberapa orang,
khususnya bagi penderita diabetes, penderita hipertensi ringan, orang dengan usia
tua, dan mereka yang berkulit hitam.
b. Kolesterol
Kandungan lemak yang berlebih dalam darah Anda, dapat menyebabkan
timbunan kolesterol pada dinding pembuluh darah. Hal ini dapat membuat
pembuluh darah menyempit dan akibatnya tekanan darah akan meningkat.
Kendalikan kolesterol Anda sedini mungkin.Orang yang memiliki berat badan di
atas 30 persen berat badan ideal, memiliki kemungkinan lebih besar menderita
tekanan darah tinggi.
c. Stres
Stres dan kondisi emosi yang tidak stabil juga dapat memicu tekanan darah tinggi.
d. Rokok
Faktor ini merupkan faktor yang dapat dikendalikan. Merokok juga dapat
meningkatkan tekanan darah menjadi tinggi. Kebiasan merokok dapat
meningkatkan risiko diabetes, serangan jantung dan stroke. Karena itu, kebiasaan
merokok yang terus dilanjutka9.n ketika memiliki tekanan darah tinggi,
merupakan kombinasi yang sangat berbahaya yang akan memicu penyakit-
penyakit yang berkaitan dengan jantung dan darah.
e. Kafein
Kafein yang terdapat pada kopi, teh maupun minuman cola bisa menyebabkan
peningkatan tekanan darah.
f. Alkohol
Konsumsi alkohol secara berlebihan juga menyebabkan tekanan darah tinggi.
g. Kurang Olahraga
Kurang olahraga dan bergerak bisa menyebabkan tekanan darah dalam tubuh
meningkat. Olahraga teratur mampu menurunkan tekanan darah tinggi Anda
namun jangan melakukan olahraga yang berat jika Anda menderita tekanan darah
tinggi

D. Pencegahan Hipertensi
Pencegahan hipertensi dapat dilakukan dengan mengubah gaya hidup dapat membantu
Anda setidaknya mengurangi risiko negatif yang ditimbulkan oleh hipertensi, seperti:

1. Menghabiskan waktu selama 30 sampai 40 menit untuk berolahraga sebanyak 2-3 kali
seminggu
2. Perbanyak jalan kaki daripada mengemudi atau menggunakan kendaraan

3. Ajak anak-anak, teman-teman maupun keluarga Anda melakukan kegiatan fisik


bersama-sama

4. Hindari konsumsi makanan berminyak, bergaram, dan bergula tinggi

5. Konsumsi makanan yang beraneka ragam dan bergizi seimbang

6. Perbanyak konsumsi buah-buahan dan sayuran segar

7. Mengolah makanan dengan cara merebus atau memanggang. Kalau pun harus
digoreng gunakanlah minyak zaitun.

8. Hentikan kebiasaan merokok dan konsumsi minuman beralkohol.

9. Bebaskan pikiran Anda dari stres dan tekanan pikiran buruk lainnya

10. Istirahat 5-10 menit di tengah rutinitas

11. Minum air 7-8 gelas setiap hari

12. Tidur cukup di malam hari selama 7-8 jam


E. Terapi Bagi Penderita Hipertensi
1. Farmakologis
Terapi dengan menggunakan obat-obatan yang dapat membantu menurunkan serta
menstabilkan tekanan darah, serta menurunkan risiko terjadinya komplikasi akibat
hipertensi.
2. Non Farmakologis
Terapi non farmakologis untuk hipertensi antara lain olahraga, perubahan gaya hidup,
menurunkan berat badan bagi pasien obesitas, meningkatkan konsumsi buah dan sayuran
dan diet natrium. Terapi non farmakologis ini dapat mengurangi angka kejadian pasien
prehipertensi meningkat menjadi hipertensi. Berikut merupakan makanan yang
dianjurkan dan tidak dianjurkan bagi penderita yang sudah terserang hipertensi:
a. Sumber Karbohidrat
Bahan makanan yang dianjurkan untuk penderita hipertensi adalah beras, kentang,
tepung terigu, tepung tapioka, tepung hunkwee, gula, serta makanan yang diolah
dari bahan tersebut tanpa garam dapur dan soda, seperti makaroni, mie, bihun,
roti, biskuit, dan kue kering. Makanan yang tidak dianjurkan bagi penderita
hipertensi adalah roti, biskuit, dan kue-kue kering yang dimasak dengan garam
dapur dan atau baking powder dan soda.
b. Sumber Protein Hewani
Konsumsi telur bagi penderita hipertensi adalah maksimal satu butir per hari.
Selain itu, makanan lain yang dianjurkan adalah daging dan ikan maksimal 100
gram (1 ons) per hari. Sedangkan yang harus dibatasi adalah otak, ginjal, lidah,
sardin, daging, ikan, susu, dan telur yang diawetkan dengan garam dapur seperti
daging asap, ham, bacon, dendeng, abon, keju, ikan kaleng, kornet, ebi, udang
kering, telur asin, dan telur pindang.
c. Sumber Protein Nabati
Makanan yang dianjurkan adalah semua kacang-kacangan dan hasilnya yang
diolah dan dimasak tanpa garam dapur. Makanan yang tidak dianjurkan adalah
keju kacang tanah dan semua kacang-kacangan dan hasilnya yang dimasak
dengan garam dapur dan lain ikatan natrium.

d. Sayuran
Sayuran yang dianjurkan untuk dikonsumsi adalah semua sayuran segar, sayuran
yang diawet tanpa garam dapur dan natrium benzoate. Sayuran yang tidak
dianjurkan untuk dikonsumsi adalah sayuran yang dimasak dan diawetkan dengan
garam dapur dan lain ikatan natrium, seperti sayuran dalam kaleng, sawi asin,
asinan, dan acar.
e. Buah
Buah yang dianjurkan untuk dikonsumsi adalah semua buah-buahan segar, buah
yang diawetkan tanpa garam dapur dan natrium benzoat. Buah yang tidak
dianjurkan untuk dikonsumsi adalah buah-buahan yang diawetkan dengan garam
dapur dan lain ikatan natrium seperti buah dalam kaleng.
f. Lemak dan Minyak
Disini, penderita hipertensi dianjurkan untuk mengonsumsi minyak goreng,
margarin, dan mentega tanpa garam dan yang tidak dianjurkan untuk dikonsumsi
adalah margarin dan mentega biasa.
g. Minuman
Teh dan kopi boleh dikonsumsi, namun tetap dibatasi. Sedangkan minuman
ringan adalah minuman yang tidak dianjurkan untuk dikonsumsi karena
mengandung natrium yang tinggi.
h. Bumbu
Penderita hipertensi boleh mengonsumsi bumbu-bumbu kering yang tidak
mengandung garam dapur dan lain ikatan natrium. Bumbu yang tidak dianjurkan
untuk dikonsumsi oleh penderita hipertensi adalah garam dapur, baking powder,
soda kue, vetsin, dan bumbu-bumbu yang mengandung garam dapur seperti
kecap, terasi, magi, tomato ketchup, petis, dan tauco.
Sumber Pustaka

Anonim. http://hariansehat.com/gejala-sakit-hipertensi/

Erli, 2014. Yuk Ketahui Makanan yang Dianjurkan dan Tidak Dianjurkan Bagi Penderita
Hipertensi. Tersedia online: https://erlisy.wordpress.com/2014/07/25/yuk-ketahui-
makanan-yang-dianjurkan-dan-yang-tidak-dianjurkan-bagi-penderita-hipertensi/:

Haryana, Iman. 2009. Klasifikasi Hipertensi. Tersedia Online: http://dokter-


medis.blogspot.com/2009/09/klasifikasi-hipertensi.html

Jafar, Nurhaedar. 2010. Hipertensi. Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Hasanuddin Makassar
HASIL KEGIATAN PENYULUHAN

A. Waktu pelaksanaan
Hari dan tanggal : Sabtu, 28 Februari 2015
Waktu : 09.30-10.00
Tempat : Ruang tunggu poli dalam

B. Hasil Kegiatan
Media : Lembar balik dan leaflet
Jumlah peserta : Peserta
Pertanyaan peserta :
1. Apabila anak kecil mimisan, apakah itu hipertensi?
Tentu bukan, karena hipertensi biasanya menyerang usia dewasa hingga lansia.
Meskipun mimisan merupakan salah satu tanda dan gejalanya, bukan berarti anak
tersebut terkena hipertensi.
2. Apakah ada sayuran yang tidak diperbolehkan bagi penderita hipertensi?
Semua sayuran diperbolehkan, kecuali sayuran yang dikemas dalam kaleng, acar, dan
asinan. Karena sayuran tersebut telah diawetkan dengan garam.
3. Apakah hipertensi merupakan penyakit menular?
Bukan, hipertensi bukan penyakit menular. Walaupun hipertensi merupakan salah
satu penyakit yang bisa diturunkan dari gen(keturunan). Namun, hal itu bisa dicegah
dan dikendalikan dengan cara hidup sehat.
4. Saya punya penyakit jantung, dulu pernah hipertensi, apa boleh saya mengkonsumsi
garam dan bumbu penyedap?
5. Saya suka pusing, apakah itu tanda dan gejala hipertensi?
Apakah bapak sering mengecek tekanan darah bapak? Bisa jadi, bukan hanya tekanan
darah yang tinggi yang menyebabkan pusing, tapi tekanan darah yang rendah juga
dapat menyebabkan rasa pusing. Untuk lebih tahu tekanan darah bapak, sebaiknya
memeriksakan tekanan darah secara rutin ke pelayanan kesehatan terdekat.
6. Bagaimana cara mengendalikan agar tekanan darah tidak naik turun?
Olahraga, menjaga makanan yang dikonsumsi, tidak stress, karena stress akan
memicu meningkatnya tekanan darah.
C. Evaluasi
1. Seseorang dikatakan hipertensi, apabila tekanan darahnya berapa?
2. Bagaimana cara mencegah hipertensi?
Lampiran Media

Anda mungkin juga menyukai