Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

DIIT UNTUK PASIEN DENGAN DIABETES MELLITUS

Disusun Oleh:

FIVIN FITRIAWATI SUBAGYO

P1337420418002

3B

PRODI D 3 KEPERAWATAN BLORA

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok Bahasan : Hipertensi

Sasaran : Mengetahui Tentang Hipertensi

Hari/Tanggal : Kamis, 19 Februari 2021

Waktu Pertemuan : 10 menit

Pukul : 10.00 – 10.10 WIB

Tempat : Rumah Keluarga Ny. M

A. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 10 menit, klien diharapkan
mengetahui tentang Hipertensi.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit, klien diharapkan
dapat:
a. Menjelaskan kembali pengertian Hipertensi.
b. Menyebutkan klasifikasi hipertensi.
c. Menyebutkan tanda dan gejala hipertensi.
d. Menjelaskan cara mengatasi dan mencegah hipertensi.

B. Materi Bahasan :
1. Pengertian hipertensi.
2. Klasifikasi hipertensi.
3. Tanda dan gejala hipertensi.
4. Cara mengatasi dan mencegah hipertensi.
C. Proses Belajar Mengajar
Tahap Kegiatan
Waktu
kegiatan Penyuluhan Sasaran
5 Menit Pembukaan 1. Salam pembuka 1. Sasaran menjawab
2. Memperkenalkan diri salam
3. Menjelaskan maksud dan 2. Sasaran mendengarkan
tujuan dengan seksama
4. Kontrak waktu untuk 3. Sasaran menyetujui
kesepakatan pelaksanaan kesepakatan
kegiatan pendidikan pelaksanaan
kesehatan pendidikan kesehatan
20 Kegiatan Menyampaikan materi yang 1. Sasaran
Menit Inti meliputi : mengungkapkanhal-hal
yang diketahui tentang
a. Definisi hipertensi. penyakit diabetes
b. Klasifikasi hipertensi. millitus.
c. Tanda dan gejala 2. Peserta memperhatikan
hipertensi. dan mendengarkan
d. Cara mengatasi dan dengan seksama
mencegah hipertensi. 3. Peserta menanyakan
hal-hal yang kurang
jelas
5 Menit Evaluasi / 1. Memberikan pertanyaan 1. Sasaran menjawab
Penutup kepada sasaran pertanyaan yang
2. Menyimpulkan materi diajukan
3. Menutup acara dengan 2. Sasaran mendengarkan
mengucap salam dan dengan seksama
mengucapkan 3. Sasaran menjawab
terimakasih salam

D. Materi : (terlampir)
E. Metode : Ceramah dan tanya jawab
F. Media : Poster
G. Sumber :
1. Omeoo. 2017. Hipertensi dan Penanganannya. Direektorat
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular.
p2ptm.kemkes.go.id/artikel-sehat/hipertensi-dan-penanganannya
(diakses pada 16 Februari 2021).
2. www.jovee.id/kenali-klasifikasi-hipertensi-komplikasi-dan-
pencegahannya/
H. Evaluasi :
1. Prosedur : Post test
2. Bentuk : Lisan
3. Jenis : Tanya Jawab
4. Butir Pertanyaan :
a. Apa definisi hipertensi?
b. Senyebutkan klasifikasi hipertensi!
c. Senyebutkan tanda dan gejala hipertensi!
d. Jelaskan cara mengatasi dan mencegah hipertensi!
MATERI

A. Pengertian
Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi kronis di mana
tekanan darah meningkat. Hipertensi adalah keadaan seseorang yang
mengalami peningkatan tekanan darah diatas normal sehingga mengakibatkan
peningkatan angka morbiditas maupun mortalitas, tekanan darah fase sistolik
140 mmHg menunjukkan fase darah yang sedang dipompa oleh jantung dan
fase diastolik 90 mmHg menunjukkan fase darah yang kembali ke jantung
(Triyanto,2014).
Hipertensi adalah sebagai peningkatan tekanan darah sistolik sedikitnya
140 mmHg atau tekanan diastolik sedikitnya 90 mmHg. Hipertensi tidak
hanya beresiko tinggi menderita penyakit jantung, tetapi juga menderita
penyakit lain seperti penyakit saraf, ginjal dan pembuluh darah dan makin
tinggi tekanan darah, makin besar resikonya (Sylvia A. Price, 2015).

B. Klasifikasi
Berdasarkan penyebabnya, hipertensi dibedakan menjadi 2 kelompok,
yaitu hipertensi primer dan sekunder. Hipertensi primer merupakan kondisi
tekanan darah tinggi yang tidak diketahui penyebab pastinya, sebaliknya
hipertensi sekunder terjadi karena ada penyakit lain yang mendasari.
1. Prahipertensi, di mana tekanan darah sistolik 120 – 139 mmHg dan
diastolik mencapai 80 – 89 mmHg. Jika Anda memiliki kondisi
prahipertensi, Anda termasuk ke dalam kelompok berisiko tinggi terkena
hipertensi. Karenanya, Anda disarankan untuk merubah gaya hidup untuk
mengurangirisiko hipertensi di masa depan.
2. Hipertensi tingkat 1, yaitu tekanan darah sistolik 140 – 159 mmHg dan
diastolik 90 – 99 mmHg. Jika tekanan darah Anda berada pada rentang
ini, kemungkinan Anda sudah memerlukan pengobatan karena risiko
terjadinya kerusakan pada organ menjadi lebih tinggi.
3. Hipertensi tingkat 2, yang ditandai dengan tekanan sistolik > 160 mmHg
dan diastolik > 100 mmHg. Penderita biasanya sudah mulai mengalami
kerusakan organ tubuh dan kelainan kardiovaskular.
4. Hipertensi krisis, yakni tekanan darah yang telah melebihi 180/120
mmHg. Kalau tekanan darah Anda mencapai angka ini, segera hubungi
dokter. Apalagi jika disertai tanda-tanda kerusakan organ seperti nyeri
dada, sesak napas, sakit punggung, mati rasa, perubahan pada
penglihatan, atau kesulitan berbicara.

C. Tanda dan Gejala


Sering dikatakan bahwa gejala terlazim yang menyertai hipertensi meliputi
nyeri kepala dan kelelahan. Dalam kenyataannya ini merupakan gejala
terlazim yang mengenai kebanyakan pasien yang mencari pertolongan medis.
Beberapa pasien yang menderita hipertensi yaitu :
1) Mengeluh sakit kepala dan pusing
2) Lemas dan kelelahan
3) Sesak nafas
4) Gelisah
5) Mual
6) Muntah
7) Epitaksis
8) Kesadaran menurun
Menurut Crowin (2000) menyebutkan bahwa sebagian besar gejala klinis
timbul setelah mengalami hipertensi bertahun-tahun berupa nyeri kepala saat
terjaga, kadang-kadang disertai mual dan muntah, akibat peningkatan tekanan
darah intracranial. Pada pemeriksaan fisik tidak dijumpai kelainan apapun
selain tekanan darah yang tinggi, tetapi dapat pula ditemukan perubahan pada
retina, seperti perdarahan, eksudat (kumpulan cairan), penyempitan pembuluh
darah, dan pada kasus berat, edema pupil (edema pada diskus optikus). Gejala
lain yang umumnya terjadi pada penderita hipertensi yaitu pusing, muka
merah, sakit kepala, keluaran darah dari hidung secara tiba-tiba, tengkuk
terasa pegal dan lain-lain.

D. Cara Mencegah
1. Mengurangi asupan garam
2. Konsumsi makanan yang sehat dan bergizi
3. Olahraga secara teratur
4. Jaga berat badan ideal
5. Batasi konsumsi alcohol
6. Batasi asupan kafein
7. Berhenti merokok
8. Kelola stress
9. Tidur yang cukup
10. Obati penyakit yang dialami

Anda mungkin juga menyukai