Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

HIPERTENSI

Disusun Oleh:

Zulaichoh (J210160093)
Candrayani Dwi Siswanti DS (J210160094)
Ghina Kamila Purnama W (J210160095)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN
HIPERTENSI

Pokok Pembahasan : Hipertensi


Sub Pembahasan :
a. Klasifikasi hipertensi
b. Faktor penyebab hipertensi
c. Tanda dan gejala hipertensi
d. Komplikasi hipertensi
e. Pencegahan hipertensi
f. Diet hipertensi
g. Pengobatan hipertensi
Sasaran :
Jam :
Waktu :
Tanggal :
Tempat :

A. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan, diharapkan Audiens mampu memahami dan mengerti tentang
hipertensi.

B. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan, diharapkan audiens dapat:
1. Menjelaskan tentang hipertensi
2. Menjelaskan tentang klasifikasi hipertensi
2. Menyebutkan faktor penyebab hipertensi
3. Menyebutkan tanda dan gejala hipertensi
4. Menjelaskan tentang komplikasi hipertensi
5. Menjelaskan tentang pencegahan hipertensi
6. Menjelaskan tentang diet hipertensi
7. Menjelaskan tentang pengobatan hipertensi

C. Materi Penyuluhan
(Terlampir)

D. Metode Penyuluhan
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
E. Media
1. Leaflet
F. Pengorganisasian
Moderator : Zulaichoh (J210160093)
Penyaji : 1. Candrayani Dwi Siswanti DS (J210160094)
2. Ghina Kamila Purnama W (J210160095)

G. Kegiatan Penyuluhan
No Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan Sasaran Media
Kegiatan
1. Pembukaan 5 menit Mengucapkan salam Menjawab salam Kata-kata/
Memperkenalkan diri Mendengarkan dan kalimat
menyimak
Menyampaikan tentang Bertanya mengenai
tujuan pokok materi perkenalan dan tujuan
Meyampakaikan pokok jika ada yang kurang
pembahasan jelas
Kontrak waktu
Apersepsi Menjawab
2. Pelaksanaan 15 menit Penyampaian Materi Mendengarkan dan Lembar balik
menyimak Leaflet
Menjelaskan tentang Bertanya mengenai
pengertian hipertensi hal-hal yang belum
Menjelaskan penyebab jelas dan dimengerti
hipertensi
Menjelaskan tanda dan
gejala hipertensi
Menjelaskan tentang
diet hipertensi
Menjelaskan
pencegahan hipertensi
Tanya Jawab

Memberikan
kesempatan pada
peserta untuk bertanya Bertanya mengenai
hal-hal yang belum
jelas dan dimengerti
3. Penutup 5 menit Melakukan evaluasi Sasaran dapat Kata-kata/
menjawab tentang kalimat
pertanyaan yang
diajukan
Menyampaikan Mendengar
kesimpulan materi Memperhatikan
Mengakhiri pertemuan Menjawab salam
dan menjawab salam

H. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Peserta hadir ditempat penyuluhan
b. Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di tempat
c. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya.
2. Evaluasi Proses
a. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan.
b. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan.
c. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar.
3. Evaluasi Hasil
Pasien dan keluarga pasien mengerti tentang penyakit hipertensi dan pasien dapat
mencegah dan menanggulangi penyakit hipertensi.

Lampiran
A. Definisi
Hipertensi adalah keadaan meningkatnya tekanan darah sistolik lebih besar dari 140
mmHg dan atau diastolik lebih besar dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan
selang waktu lima menit dalam keadaan cukup istirahat atau tenang (WHO, 2011).
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah secara menetap ≥ 140/90 mmHg
(Dharmeizar, 2012).
Hipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya
di atas 140 mmHg dan tekanan diastoliknya di atas 90 mmHg. Pada populasi lanjut usia,
hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmHg dan tekanan diastolik 90
mmHg (William, 2010).
B. Klasifikasi Hipertensi
Klasifikasi Menurut WHO :
Kategori Sistol (mmHg) Diastol (mmHg)
Optimal <120 <80
Normal <130 <85
Tingkat I (hipertensi ringan) 140-159 90-99
Sub group: Perbatasan 140-149 90-94
Tingkat 2 (Hipertensi Sedang) 160-179 100-109
Tingkat 3 (Hipertensi Berat) >180 >110
Hipertensi Sistol terisolasi >140 <90
Sub group: Perbatasan 140-149 <90

C. Faktor-Faktor Penyebab
Ada 2 faktor yang memudahkan seseorang terkena hipertensi, yaitu :
1. Faktor yang tidak dapat dihindari
a. Keturunan
Jika seseorang mempunyai orangtua yang salah satunya terkena hipertensi maka
orang tersebut mempunyai resiko lebih besar untuk terkena hipertensi daripada
orang yang kedua orang tuanya normal.

b. Jenis kelamin
Pria pada umumnya lebih mudah terserang hipertensi dibandingkan dengan wanita
c. Umur
Pada umumnya hipertensi pada pria terjadi di atas usia 21 tahun dan wanita terjadi
setelah menopause.
2. Faktor yang dapat dihindari
a. Kegemukan
Orang yang gemuk mempunyai resiko terserang hipertensi 7 x lipat dibanding
wanita yang langsing pada usia yang sama.
b. Merokok dan konsumsi alkohol
Merokok dapat menaikkan tekanan darah, karena kandungan rokok dapat
meningkatkan penggumpalan darah dan pengapuran pada dinding pembuluh
darah
c. Konsumsi garam dan lemak berlebih

D. Tanda dan Gejala


Tanda dan gejala pada klien dengan hipertensi menurut (Julius, 2010):
1. Meningkatkan tekanan darah > 140/90 mmHg,
2. Sakit kepala
3. Epistaksis
4. Pusing/migrain
5. Rasa berat ditengkuk
6. Sukar tidur
7. Mata berkunang kunang
8. Sesak nafas
9. Lemah dan lelah
10. Muka pucat

E. Komplikasi
Beberapa komplikasi dari hipertensi yang mungkin muncul menurut (Julius,2010) :
1. Efek pada jantung
2. kongestif, strroke dan angina pektoris
3. Gagal jantung
4. Kerusakan pembuluh darah 0tak berupa pecah nya pembuluh darah stroke dan
kerusakan dinding pembuluh darah
5. Gagal ginjal
6. Kerusakan pada mata yang menyebabkan gangguan pengliahatan sampai dengan
kebutaan

F. Pencegahan
Pencegahan yang dapat dilakukan menurut (Yogiantoro, 2011):
1. Makanan Konsumsilah makanan yang rendah lemak dan kaya serat, seperti roti dari
biji-bijian utuh, beras merah, serta buah dan sayuran. Kurangi konsumsi garam dalam
makanan Anda, setidaknya tidak lebih dari 6 gram garam per hari (sekitar satu sendok
teh).
2. Berat Badan
Meski hanya beberapa kilo, menurunkan berat badan akan membuat perbedaan besar
pada tekanan darah dan kesehatan secara keseluruhan.
3. Olahraga
Untuk menurunkan tekanan darah dan menjaga jantung serta pembuluh darah dalam
kondisi baik, olahraga dan rutin beraktivitas perlu dilakukan. Bagi orang dewasa,
beraktivitas dengan intensitas menengah ( bersepeda atau jalan cepat) setidaknya harus
dilakukan selama 2 hingga 3 jam setiap minggu.
4. Terapi relaksasi
Seperti yoga atau meditasi. Terapi-terapi tersebut dapat membantu Anda untuk
mengendalikan stres.
5. Merokok
Rokok tidak menyebabkan hipertensi secara langsung, tapi akan mempertinggi risiko
serangan jantung dan stroke karena dapat memicu penyempitan arteri. Kombinasi
merokok dan hipertensi akan meningkatkan risiko penyakit jantung atau paru-paru
secara drastis.
6. Kafein
Kurangi konsumsi minuman yang mengandung banyak kafein seperti kopi, teh, cola
serta minuman berenergi. Meminum lebih dari empat cangkir kopi sehari bisa
meningkatkan risiko hipertensi.

F. Diet Hipertensi
1. Diet rendah garam
Bertujuan untuk menurunkan tekanan darah, mencegah terjadinya pembengkakan dan
penyakit jantung.
Hal-hal yang perlu diperhatikan :
- Jangan menggunakan garam dapur yang berlebihan
- Hindari bahan awetan yang diolah dengan menggunakan garam (terasi, kecap,
petis)
- Batasi minuman bersoda
- Kurangi makanan yang mengandung bahan kimia. Contoh :mie, sarden.
1. Diet rendah kolesterol dan lemak
Bertujuan menurunkan kadar kolesterol dan berat badan
Hal-hal yang perlu diperhatikan :
- Makanan yang perlu dikurangi :keju, mentega, santan, minyak kelapa, daging,
hati jerohan, kuning telur, alpukat, durian.
- Makanan yang dianjurkan : tahu, tempe, sayuran, buah-buahan, susu
1. Diet tinggi serat
Konsumsi :sayuran (daun bawang, bawang putih) protein nabati (kedelai, kacang
hijau, kacang tolo) buah-buahan (jambu biji, blimbing, kedondong, anggur, nangka,
pisang, pepaya, apel)

H. Pengobatan
1. Diuretik: chlorotiazide, chlorthalidone, hydrochlorotiazide/HCT, bumetanide,
torsemide, amilorid, triamterene)
2. Angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor: captopril, enalapril, lisinopril,
benazepril hydrochloride, perindopril, ramipril, quinapril hydrochloride, dan
trandolapril)
3. Beta-blocker: atenolol, propranolol, metoprolol, nadolol, betaxolol, acebutolol,
bisoprolol, esmilol, nebivolol, dan sotalol)
4. Penghambat saluran kalsium: amlodipine, clevidipine, diltiazem,
felodipine, isradipine, nicardipine, nifedipine, nimodipine, dan nisoldipine)
5. Alfa-blocker: doxazosin, terazosin hydrochloride, dan prazosin hydrochloride
6. Vasodilator: hydralazine dan minoxidil
7. Central-acting agents: clonidine, guanfacine, dan methyldopa
DAFTAR PUSTAKA

Cunha, Maria G. 2010. Usia Lanjut di Indonesia: Potensi, Masalah, Kebutuhan (Suatu
KajianLiteratur).Jakarta: EGC
Dharmeizar, Marilynn E, Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman untuk Perencanaan dan
Pendokumentasian Perawatan pasien, Jakarta, Penerbit Buku Kedokteran, EGC, 2000
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2013. Riset Kesehatan Dasar 2013. Jakarta:
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan, Republik
Indonesia.
Julius Peter. Tekanan Darah Tinggi, Alih Bahasa : Meitasari Tjandrasa Jakarta, Penerbit
Arcan, 2010
William, Sheldon G. 2010. Mayo Clinic Hipertensi, Mengatasi Tekanan Darah Tinggi.
Jakarta: PT Intisari Mediatama Sofyan, Andy. 2012. Hipertensi. Kudus
Triyanto, T. 2014. Pelayanan Keperawatan Bagi Penderita Hipertensi Secara
Terpadu. Yogyakarta: Graha Ilmu
Yogiantoro ,Gunawan. Hipertensi : Tekanan Darah Tinggi , Yogyakarta, Penerbit Kanisius,
2011

Anda mungkin juga menyukai