HIPERTENSI
Untuk Memenuhi Tugas Keperawatan Komunitas
Oleh:
Eunike Chrystina Eryanti
010116A032
A. Latar Belakang
Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan masalah yang ditemukan
pada masyarakat baik di negara maju maupun berkembang termasuk Indonesia.
Hipertensi merupakan suatu keadaan meningkatnya tekanan darah sistolik lebih
dari sama dengan 140 mmHg dan diastolik lebih dari sama dengan 90 mmHg.
Hipertensi dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis yaitu hipertensi primer atau
esensial yang penyebabnya tidak diketahui dan hipertensi sekunder yang dapat
disebabkan oleh penyakit ginjal, penyakit endokrin, penyakit jantung, dan
gangguan anak ginjal. Hipertensi seringkali tidak menimbulkan gejala, sementara
tekanan darah yang terus-menerus tinggi dalam jangka waktu lama dapat
menimbulkan komplikasi. Oleh karena itu, hipertensi perlu dideteksi dini yaitu
dengan pemeriksaan tekanan darah secara berkala (Sidabutar, 2009).
Berdasarkan data dari WHO tahun 2000, menunjukkan sekitar 972 juta orang
atau 26,4% penduduk dunia menderita hipertensi, dengan perbandingan 50,54%
pria dan 49,49 % wanita. Jumlah ini cenderung meningkat tiap tahunnya
(Ardiansyah, 2012).
Menurut Riset Kesehatan Dasar tahun 2010, prevalensi hipertensi di Indonesia
tahun 2004 sekitar 14% dengan kisaran 13,4 - 14,6%, sedangkan pada tahun 2008
meningkat menjadi 16-18%. Secara nasional Provinsi Jawa Tengah menempati
peringkat ke-tiga setelah Jawa Timur dan Bangka Belitung. Data Riskesdas
(2010) juga menyebutkan hipertensi sebagai penyebab kematian nomor tiga
setelah stroke dan tuberkulosis, jumlahnya mencapai 6,8% dari proporsi penyebab
kematian pada semua umur di Indonesia (Depkes, 2010).
B. Tujuan Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan, peserta dapat memahami tentang penyakit
hipertensi dan diharapkan keluarga dapat membatu anggota keluarga yang
memiliki penyakit hipertensi untuk melakukan pengobatan hipertensi di
rumah.
C. Tujuan Khusus
a. Lansia dapat menjelaskan kembali tentang penyakit hipertensi
b. Lansia dapat menjelaskan kembali penyebab hipertensi
c. Lansia dapat menyebutkan klasifikasi hipertensi
d. Lansia dapat menyebutkan tanda dan gejala hipertensi
e. Lansia dapat menyebutkan tentang pencegahan hipertensi
D. Pokok Bahasan
Penyakit Kronis : Hipertensi
E. Pokok Materi
1. Pengertian Hipertensi
2. Penyebab Hipertensi
3. Klasifikasi Hipertensi
4. Tanda Dan Gejala Hipertensi
5. Pencegahan Hipertensi
F. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi (tanya jawab)
G. Media
1. Leaftlet
2. SAP
3. Lembar Balik
H. Kegiatan
Tahap/ Waktu Kegiatan Penyuluhan Sasaran Media dan
metode
Pra interaksi Persiapan : - Leaflet,
5 menit lembar
1. Menyiapkan alat
balik
2. Mensetting ruangan
4. Evaluasi Tanya
jawab
5. Menutup dengan
mengucapkan salam
I. Evaluasi
a. Evaluasi dilakukan dengan cara tanya jawab/ diskusi dengan kriteria hasil :
Lansia dapat menyebutkan kembali :
1. Pengertian hipertensi
2. Penyebab hipertensi
3. Klasifikasi hipertensi
4. Tanda dan gejala hipertensi
5. Komplikasi hipertensi
6. Pencegahan hipertensi
b. Lansia dapat mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir penyuluhan
LAMPIRAN MATERI
A. Pengertian hipertensi
Hipertensi adalah tekanan sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan
diastolic lebih dari 90 mmHg, berdasarkan pada dua kali pengukuran atau
lebih ( Brunner & Suddarth, 2013)
Hipertensi merupakan keadaan ketika seseorang mengalami
peningkatan tekanan darah diatas normal atau kronis dalam waktu yang lama
(Saraswati, 2009). Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah
persisten dimana tekanan sistoliknya diatas 140 mmHg dan tekanan diastolic
diatas 90 mmHg (Syamsudin, 2011)
B. Penyebab hipertensi
Penyebab hipertensi dibagi menjadi dua golongan yaitu : hipertensi
esensial (primer) merupakan hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya dan
ada kemungkinan karena faktor keturan atau genetik . Hipertensi sekunder
yaitu hipertensi yang merupakan akibat dari adanya penyakit lain. Faktor ini
juga erat hubungannya dengan gaya hidup dan pola makan yang kurang baik.
Apabila riwayat hiprtensi didapatkan pada kedua orang tua, maka
kemungkinan menderita hipertensi menjadi lebih besar. Faktor-faktor lain
yang mendorong terjadinya hipertensi antara lain : stress, kegemukan
(obesitas), pola makan, merokok (M. Adib, 2009).
C. Klasifikasi hipertensi
Menurut Salma Elsanti (2009) klasifikasi penyakit hipertensi terdiri dari :
Kategori Stadium Tekanan Sistolik Tekanan Diastolik
F. Pencegahan Hipertensi
Perubahan Gaya hidup antara lain :
1. Menurunan berat badan (bila kegemukan)
2. Pengurangan asupan garam (diet rendah garam)
3. Menghindari faktor resiko : merokok, minum alkohol, makanan berlemak,
stres
4. Aktifitas fisik / jalan sehat
5. Mengkonsumsi buah yang mengandung serat seperti pisang
6. Memperbanyak konsumsi sayuran hijau
7. Berhenti merokok
8. Tidak mengkonsumsi kafein secara berlebihan
G. Pengobatan Hipertensi
Daun salam merupakan salah satu daun yang biasa digunakan oleh para Ibu
rumah tangga untuk penyedap dan pengharum masakan. Manfaat daun salam tidak
hanya digunakan untuk menambah cita rasa pada masakan saja, namun juga dapat
dijadikan obat tradisional mencegah sekaligus menyembuhkan beberapa penyakit
yang ada di tubuh. Kandungan vitamin dan mineral yang ada pada daun salam
sangat baik untuk kesehatan tubuh.
Daun salam dapat menurunkan kadar trigliserida serum karena daun salam
mengandung beberapa senyawa seperti saponin, flavonoid, tanin dan niasin.
Flavonoid dalam daun salam berfungsi sebagai antioksidan yang mampu mencegah
terjadinya oksidasi sel tubuh. Semakin tinggi oksidasi semakin tinggi prevalensi
terjadinya penyakit degeneratif, jadi kandungan flavonoid daun salam dapat
mencegah terjadinya hipertensi dan menurunkan kolesterol darah. Tanin berfungsi
sebagai antioksidan dan hipokolesterolemia. Tanin bekerja dengan cara bereaksi
dengan protein mukosa dan sel epitel usus sehingga menghambat penyerapan
lemak. Saponin yang berfungsi mengikat kolesterol dengan asam empedu sehingga
dapat menurunkan kadar kolesterol. Kandungan dalam daun salam menstimulasi
penurunan kolesterol dalam darah, sehingga membantu mempertahankan
elastisitas pembuluh darah.
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddarth. 2013. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8
vol 2. Jakarta : EGC