Anda di halaman 1dari 11

SAP ( SATUAN ACARA PENYULUHAN)

HIPERTENSI
Untuk Memenuhi Tugas Keperawatan Komunitas

Oleh:
Eunike Chrystina Eryanti
010116A032

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Penyakit Kronis


Sub Pokok Bahasan : Hipertensi
Sasaran : Ny. I
Hari : Selasa
Tanggal : 21 Mei 2019
Tempat : Rumah Ny.I Desa Candirejo RT 01 RW
04,Ungaran Barat
Waktu : 09.00 WIB
Pelaksana : Eunike Chrystina Eryanti
Mahasiswa Prodi S1 Keperawatan
Universitas Ngudi Waluyo

A. Latar Belakang
Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan masalah yang ditemukan
pada masyarakat baik di negara maju maupun berkembang termasuk Indonesia.
Hipertensi merupakan suatu keadaan meningkatnya tekanan darah sistolik lebih
dari sama dengan 140 mmHg dan diastolik lebih dari sama dengan 90 mmHg.
Hipertensi dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis yaitu hipertensi primer atau
esensial yang penyebabnya tidak diketahui dan hipertensi sekunder yang dapat
disebabkan oleh penyakit ginjal, penyakit endokrin, penyakit jantung, dan
gangguan anak ginjal. Hipertensi seringkali tidak menimbulkan gejala, sementara
tekanan darah yang terus-menerus tinggi dalam jangka waktu lama dapat
menimbulkan komplikasi. Oleh karena itu, hipertensi perlu dideteksi dini yaitu
dengan pemeriksaan tekanan darah secara berkala (Sidabutar, 2009).
Berdasarkan data dari WHO tahun 2000, menunjukkan sekitar 972 juta orang
atau 26,4% penduduk dunia menderita hipertensi, dengan perbandingan 50,54%
pria dan 49,49 % wanita. Jumlah ini cenderung meningkat tiap tahunnya
(Ardiansyah, 2012).
Menurut Riset Kesehatan Dasar tahun 2010, prevalensi hipertensi di Indonesia
tahun 2004 sekitar 14% dengan kisaran 13,4 - 14,6%, sedangkan pada tahun 2008
meningkat menjadi 16-18%. Secara nasional Provinsi Jawa Tengah menempati
peringkat ke-tiga setelah Jawa Timur dan Bangka Belitung. Data Riskesdas
(2010) juga menyebutkan hipertensi sebagai penyebab kematian nomor tiga
setelah stroke dan tuberkulosis, jumlahnya mencapai 6,8% dari proporsi penyebab
kematian pada semua umur di Indonesia (Depkes, 2010).
B. Tujuan Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan, peserta dapat memahami tentang penyakit
hipertensi dan diharapkan keluarga dapat membatu anggota keluarga yang
memiliki penyakit hipertensi untuk melakukan pengobatan hipertensi di
rumah.
C. Tujuan Khusus
a. Lansia dapat menjelaskan kembali tentang penyakit hipertensi
b. Lansia dapat menjelaskan kembali penyebab hipertensi
c. Lansia dapat menyebutkan klasifikasi hipertensi
d. Lansia dapat menyebutkan tanda dan gejala hipertensi
e. Lansia dapat menyebutkan tentang pencegahan hipertensi

D. Pokok Bahasan
Penyakit Kronis : Hipertensi

E. Pokok Materi
1. Pengertian Hipertensi
2. Penyebab Hipertensi
3. Klasifikasi Hipertensi
4. Tanda Dan Gejala Hipertensi
5. Pencegahan Hipertensi

F. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi (tanya jawab)

G. Media
1. Leaftlet
2. SAP
3. Lembar Balik

H. Kegiatan
Tahap/ Waktu Kegiatan Penyuluhan Sasaran Media dan
metode
Pra interaksi Persiapan : - Leaflet,
5 menit lembar
1. Menyiapkan alat
balik
2. Mensetting ruangan

Interaksi 1. Mengucap salam dan Menjawab


5 menit perkenalan salam

2. Menjelaskan tujuan Mendengarkan


penyuluhan
Kerja Menjelaskan tentang
15 menit 1. Pengertian hipertensi Mendengarkan Ceramah
2. Penyebab hipertensi
3. Klasifikasi hipertensi Leaflet,
4. Tanda dan gejala lembar
hipertensi balik
5. Komplikasi hipertensi
6. Pencegahan hipertensi

Terminasi 1. Memberikan kesempatan Bertanya Tanya


5 menit kepada lansia untuk jawab
bertanya

2. Menjawab pertanyaan Memberikan Tanya


respon positif jawab
3. Menyampaikan
kesimpulan hasil
kegiatan

4. Evaluasi Tanya
jawab
5. Menutup dengan
mengucapkan salam

I. Evaluasi
a. Evaluasi dilakukan dengan cara tanya jawab/ diskusi dengan kriteria hasil :
Lansia dapat menyebutkan kembali :
1. Pengertian hipertensi
2. Penyebab hipertensi
3. Klasifikasi hipertensi
4. Tanda dan gejala hipertensi
5. Komplikasi hipertensi
6. Pencegahan hipertensi
b. Lansia dapat mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir penyuluhan
LAMPIRAN MATERI

A. Pengertian hipertensi
Hipertensi adalah tekanan sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan
diastolic lebih dari 90 mmHg, berdasarkan pada dua kali pengukuran atau
lebih ( Brunner & Suddarth, 2013)
Hipertensi merupakan keadaan ketika seseorang mengalami
peningkatan tekanan darah diatas normal atau kronis dalam waktu yang lama
(Saraswati, 2009). Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah
persisten dimana tekanan sistoliknya diatas 140 mmHg dan tekanan diastolic
diatas 90 mmHg (Syamsudin, 2011)

B. Penyebab hipertensi
Penyebab hipertensi dibagi menjadi dua golongan yaitu : hipertensi
esensial (primer) merupakan hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya dan
ada kemungkinan karena faktor keturan atau genetik . Hipertensi sekunder
yaitu hipertensi yang merupakan akibat dari adanya penyakit lain. Faktor ini
juga erat hubungannya dengan gaya hidup dan pola makan yang kurang baik.
Apabila riwayat hiprtensi didapatkan pada kedua orang tua, maka
kemungkinan menderita hipertensi menjadi lebih besar. Faktor-faktor lain
yang mendorong terjadinya hipertensi antara lain : stress, kegemukan
(obesitas), pola makan, merokok (M. Adib, 2009).
C. Klasifikasi hipertensi
Menurut Salma Elsanti (2009) klasifikasi penyakit hipertensi terdiri dari :
Kategori Stadium Tekanan Sistolik Tekanan Diastolik

Hipertensi ringan 140-159 mmhg 90-99 mmhg

Hipertensi sedang 160-179 mmhg 100-109 mmhg

Hipertensi berat 180-209 mmhg 110-119 mmhg

D. Tanda dan gejala


Hipertensi sulit disadari oleh seseorang karena hipertensi tidak
memiliki gejala khusus. Gejala-gejala yang mudah diamati antara lain yaitu :
gejala ringan seperti, pusing atau sakit kepala, sering gelisah, wajah merah,
tengkuk terasa pegal dan berat , mudah marah, terlinga berdengung, sukar
tidur, sesak nafas, rasa berat ditengkuk, mudah lelah, mudah marah
Gejala akibat komplikasi hipertensi yang pernah dijumpai meliputi
gangguan penglihatan, saraf, jantung, fungsi ginjal, dan gangguan serebral
otak yang mengakibatkan kejang dan perdarahan pembuluh darah otak yang
mengakibatkan kelumpuhan dan gangguan kesadaran hingga koma.
( Cahyono, 2008).
E. Komplikasi Hipertensi
Komplikasi yang dapat terjadi pada pasien hipertensi antara lain :
1. Gangguan Jantung
2. Gangguan Otak
3. Gangguan Penglihatan
4. Gangguan Ginjal
5. Stroke

F. Pencegahan Hipertensi
Perubahan Gaya hidup antara lain :
1. Menurunan berat badan (bila kegemukan)
2. Pengurangan asupan garam (diet rendah garam)
3. Menghindari faktor resiko : merokok, minum alkohol, makanan berlemak,
stres
4. Aktifitas fisik / jalan sehat
5. Mengkonsumsi buah yang mengandung serat seperti pisang
6. Memperbanyak konsumsi sayuran hijau
7. Berhenti merokok
8. Tidak mengkonsumsi kafein secara berlebihan

G. Pengobatan Hipertensi
Daun salam merupakan salah satu daun yang biasa digunakan oleh para Ibu
rumah tangga untuk penyedap dan pengharum masakan. Manfaat daun salam tidak
hanya digunakan untuk menambah cita rasa pada masakan saja, namun juga dapat
dijadikan obat tradisional mencegah sekaligus menyembuhkan beberapa penyakit
yang ada di tubuh. Kandungan vitamin dan mineral yang ada pada daun salam
sangat baik untuk kesehatan tubuh.
Daun salam dapat menurunkan kadar trigliserida serum karena daun salam
mengandung beberapa senyawa seperti saponin, flavonoid, tanin dan niasin.
Flavonoid dalam daun salam berfungsi sebagai antioksidan yang mampu mencegah
terjadinya oksidasi sel tubuh. Semakin tinggi oksidasi semakin tinggi prevalensi
terjadinya penyakit degeneratif, jadi kandungan flavonoid daun salam dapat
mencegah terjadinya hipertensi dan menurunkan kolesterol darah. Tanin berfungsi
sebagai antioksidan dan hipokolesterolemia. Tanin bekerja dengan cara bereaksi
dengan protein mukosa dan sel epitel usus sehingga menghambat penyerapan
lemak. Saponin yang berfungsi mengikat kolesterol dengan asam empedu sehingga
dapat menurunkan kadar kolesterol. Kandungan dalam daun salam menstimulasi
penurunan kolesterol dalam darah, sehingga membantu mempertahankan
elastisitas pembuluh darah.

DAFTAR PUSTAKA

Adib. M. 2009. Cara Mudah Memahami dan Menghindai Hipertensi Jantung


dan Stroke.Yogyakarta :Dian loka

Brunner & Suddarth. 2013. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8
vol 2. Jakarta : EGC

Cahyono, J. B. Suharjo B. 2008. Perubahan Gaya Hidup dan Penyakit Kronis


Modern. Gaya Hidup & Penyakit Modern

Elsanti, Salma. 2009. Panduan Hidup Sehat Bebas Kolesterol, Stroke,


Hipertensi & Serangan Jantung.Yogyakarta :Araska

Saraswati, S. 2009. Diet Sehat untuk Penyakit Asam Urat, Diabetes,


Hipertensi dan Stroke. Jogjakarta : A plus Book

Syamsudin.2011. Buku Ajar Farmakoterapi Kardiovaskular dan Renal.


Jakarta: Penerbit Salemba Medika pp 31

Anda mungkin juga menyukai