Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

HIPERTENSI

OLEH
N
N1.14.048

PROGRAM PROFESI NERS


STIKES TELOGOREJO
SEMARANG
2015
SATUAN ACARA PENYULUHAN
HIPERTENSI

Bidang Studi : Keperawatan Gerontik


Topik : Penyakit Hipertensi
Sasaran : Ny D
Tempat : Rumah Ny D
Hari / Tanggal : 2015
Waktu : WIB

A. LATAR BELAKANG
Hipertensi merupakan penyakit yang sangat berbahaya, dan dikenal sebagai salah satu
penyebab utama kematian di Amerika Serikat (Price & Wilson, 2006, hlm.582). Hipertensi
didefinisikan sebagai keadaan dimana tekanan darah sistolik lebih dari 120 mmHg dan
tekanan diastolik lebih dari 80 mmHg (Muttaqin, 2009, hlm.112), sedangkan menurut
Endrawatingsih (2012, ¶1) menyatakan bahwa hipertensi secara umum adalah kondisi medis
terjadinya peningkatan tekanan darah dimana tekanan sistolik di atas 140mmHg dan tekanan
diastolik diatas 90mmHg. Gejala klasik yang diderita pasien hipertensi antara lain nyeri
kepala, epitaksis, pusing dan tinnitus yang berhubungan dengan naiknya tekanan darah
(Tambayong, 2000, hlm.96).

Berdasarkan data yang diperoleh dari keluarga Tn.S yang menyatakan bahwa Ny.D
mengalami hipertensi. Kesimpulan tersebut diambil dengan pertimbangan data yang
menyatakan bahwa “Ny.D mengatakan sering mengeluh nyeri di tengkuk dan terasa kenceng-
kenceng di tengkuk, selain itu didukung dengan data tensi saat itu 150/80 mmHg. Ny. D
mengatakan hanya mengetahui ketika diberi tahu dokter yang mengatakan Ny. D mengalami
tekanan darah tinggi, namun Ny. D tidak mengetahui apa itu Hipertensi, penyebab, tanda
gejala, penatalaksanaan dan pencegahan komplikasi.

Masyarakat menyebut sakit tersebut adalah tekanan darah tinggi. Dari data di atas
menyatakan bahwa ketidakmampuan Ny.D mengenal masalah yang dialami dan anaknya
alami sehingga mempengaruhi untuk pengobatan atau perawatan yang akan dilakukan. Hal
tersebut juga mempengaruhi fungsi peran peran anggota keluarga untuk perawatan hipertensi
secara komprehensif
Untuk itu dalam kegiatan penyuluhan atau pendidikan kesehatan dan demonstrasi kesehatan
ini, keluarga diajarkan tentang pengertian, penyebab, tanda gejala, penatalaksanaan dan
pencegahan untuk anggota keluarga yang mengalami hipertensi.

B. TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan penyuluhan, warga diharapkan mampu mengenal penyakit hipertensi
dan dapat melakukan perawatan terhadap penyakit hipertensi.

2. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah dilakukan penyuluhan, keluarga diharapkan mampu:
a. Menyebutkan pengertian hipertensi.
b. Menjelaskan penyebab hipertensi.
c. Menyebutkan tanda dan gejala hipertensi.
d. Menjelaskan akibat hipertensi.
e. Menjelaskan penanganan hipertensi.
f. Melakukan penanganan untuk menurunakan tekanan darah dengan aromaterapi

C. SASARAN
Ny D dan keluarga

D. MATERI
Penyakit Hipertensi (Terlampir).

E. METODE
1. Ceramah
2. Diskusi / tanya jawab
3. Demonstrasi

F. MEDIA
1. Flipchart hipertensi
2. Leaflet hipertensi.
3. Aromaterapi.
G. SETTING TEMPAT
Keterangan
: Media

: Penyaji

: Ny T

: Penguji

H. LANGKAH KEGIATAN
KEGIATAN KEGIATAN
KEGIATAN WAKTU MEDIA
PENYULUH PESERTA
Pendahuluan 5 menit 1. Mengucapkan salam, 1. Menjawab salam. Flipchart
memperkenalkan diri.
2. Menjelaskan tujuan 2. Mendengarkan dan
kegiatan. memperhatikan.
3. Menyampaikan 3. Mendengarkan dan
kontrak kegiatan memperhatikan.
(waktu dan topik).
4. Apersepsi. 4. Memberikan
umpan balik.
Penyampaian 20 menit 1. Menjelaskan tentang 1. Mendengarkan dan Flipchart
materi dan hipertensi mencakup: memperhatikan. aromater
diskusi a. Pengertian dan api
penyebab.
b. Tanda gejala.
c. Akibat hipertensi.
d. Penanganan
hipertensi.
e. Perawatan dan diit
hipertensi
2. Memberi kesempatan 2. Bertanya.
untuk bertanya,
kemudian menjawab
pertanyaan yang
diajukan.
3. Mendemonstrasikan 3. Redemonstrasi
tentang penanganan
hipertensi dengan
aromaterapi
Penutup 5 menit 1. Mengevaluasi dengan 1. Menjawab
menanyakan materi pertanyaan.
yang telah diberikan,
dan reinforcement
bila Ny T dapat
menjawab pertanyaan.
2. Mengucapkan salam 2. Mendengarkan,
penutup. menjawab salam.

I. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Struktural
a. SAP sudah siap sebelum pelaksanaan pendidikan kesehatan
b. Media sudah siap sebelum pelaksanaan pendidikan kesehatan
c. Kontrak tempat dan waktu sudah dilaksanakan 1 hari sebelum pelaksanaan
pendidikan kesehatan
d. Setting tempat sudah dilakukan 5 menit sebelum pelaksanaan pendidikan
kesehatan dimulai
2. Evaluasi Proses
a. Pelaksanaan sesuai dengan kontrak waktu yang disepakati atau
direncanakan
b. Tempat, alat, dan media dapat digunakan dengan baik
c. Selama pendidikan kesehatan Ny D mengikuti hingga selesai
d. Penyaji mampu menyampaikan materi tentang hipertensi dengan metode
yang dapat diterima dan dipahami serta menggunakan bahasa yang sederhana
sehingga dapat dipahami

3. Evaluasi Hasil
a. Ny D dan keluarga mampu menjelaskan pengertian hipertensi
b. Ny D dan keluarga mampu menjelaskan penyebab hipertensi
c. Ny D dan keluarga mampu menjelaskan tanda gejala hipertensi
d. Ny D dan keluarga mampu menjelaskan akibat hipertensi
e. Ny D dan keluarga mampu menjelaskan penanganan hipertensi
f. Ny D dan keluarga mampu mendemonstrasikan penanganan
hipertensi
HIPERTENSI

A. Pengertian
Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya
diatas 140 mmHg dan tekanan diastoliknya diatas 90 mmHg (Smeltzer & Bare, 2013,
hlm.896). Hal tersebut didukung dengan pernyataan Price dan Wilson (2006, hlm. 583) yang
menjelaskan bahwa hipertensi didefinisikan sebagai peningkatan tekanan darah sistolik lebih
dari 140 mmHg dan tekanan diastolic 90 mmHg. Jadi dapat disimpulkan hipertensi
merupakan keadaan dimana tekanan darah sistolik naik lebih dari 140 mmHg, dan 90 mmHg
pada tekanan diastoliknya.

B. Penyebab
Udjianti (2013, hlm.102) menyebutkan penyebab hipertensi dibagi menjadi 2 golongan,
yaitu :
1) Genetik
2) Jenis kelamin dan usia
3) Berat badan
4) Menurut Kowalak, Welsh, dan Mayer (2012, hlm.179) konsumsi alkohol, kebiasaan
merokok, asupan natrium dalam jumlah besar, asupan lemak berlebih juga dapat
menyebabkan hipertensi

C. Tanda dan Gejala


Corwin, 2009, hlm.487 menyatakan bahwa sebagian besar manifestasi klinis terjadi setelah
mengalami hipertensi bertahun-tahun dan berupa :
a. Sakit kepala, kadang-kadang disertai mual dan muntah akibat peningkatan tekanan darah
intrakranium
b. Penglihatan kabur akibat kerusakan hipertensif pada retina
c. Nokturia yang disebabkan peningkatan aliran darah ginjal dan filtrasi glomerulus
d. Edema dependen dan pembengkakan akibat peningkatan tekanan kapiler.
Tanda dan gejala hipertensi yang paling sering terjadi adalah :
a. Sakit kepala, pusing
b. Mudah marah
c. Telinga berdengung
d. Tengkuk terasa berat
e. Mata berkunang–kunang
f. Mudah lelah
g. Sukar tidur
(Kowalak, welsh, dan mayer, 2012, hlm.180)

D. Akibat
Corwin (2009, hlm.487) menjelaskan tentang komplikasi hipertensi yaitu :
a. Stroke yang terjadi akibat hemoragik tekanan tinggi di otak, atau akibat embolus yang
terlepas dari pembuluh selain otak yang terp[ajan tekanan tinggi
b. Infark miokard, dapat terjadi apabila arteri koroner yang ateroskleritik tidak dapat
menyuplai cukup oksigen ke miokardium atau apabila terbentyuk trombus yang
menghambat aliran darah melewati pembuluh darah
c. Gagal ginjal karena kerusakan progresif akibat tekanan tinggi pada kapiler glomerolus
ginjal
d. Ensefalopati (kerusakan otak) dapat terjadi terutama pada hipertensi maligna

E. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan pada penderita hipertensi terdiri dari penatalaksanaan non farmakologis dan
famarkologis. Penatalaksanaan non farmakologis terdiri dari: penurunan berat badan,
pembatasan alcohol, pembatasan konsumsi natrium, pembatasan penggunaan tembakau,
latihan dan relaksasi. Penatalaksanaan farmakologis terdiri dari pemberian diuretik
(chlorthalidone chygraton) , diuretika pengganti kalium, diuretika loop (frerasemide (lasik),
inhibitor asenergik (propanoloc (iinderal), vasodilator (hydrolazine hydrocholoride
(apresoline), penghambat enzim pengubah angiotensin (captopril (capoten), antagonis
kalsium (diltiazem hydrochloride (cardizem) (Smeltzer dan Bare, 2013, hlm.897).

pada penatalaksanaan nonfarmakologis penurunan tekanan darah dapat dengan


menggunakan latihan dan relaksasi. Relaksasi bisa dilakukan dengan berbagai macam, salah
satunya dengan menggunakan nafas dalam dan aromaterapi. Aromaterapi lemon sebagai
penenang dan relaksasi ketenanagan hati, selain itu manfaat aromaterapi lemon bagi tubuh
sebagai pemberi aroma sekaligus refleksi diri. Hal tersebut dikarenakan lemon memiliki
kandungan aroma yang kuat (Anonim, 2015,¶2).

Daftar Pustaka
Anonim. (2015). 4 Manfaat Aromaterapi Lemon. Disehat.com. http://disehat.com/4-manfaat-
aromaterapi-lemon/ diperoleh tanggal 14 Mei 2015

Corwin, E.J. (2009). Buku saku patofisiologi. Edisi 3. Jakarta : EGC

Endrawatingsih, S.E. (2012). Factor-faktor yang berhubungan dengan kejadian hipertensi di


Puskesmas Grogol Limo Depok Jawa Barat. http://psik-umj.ac.id/library/in
dex.php?p=show_detail&id=1271 diperoleh tanggal 25 November 2013

Kowalak, J.P., Welsh, W., & Mayer, B. (2012). Buku ajar patofisiologi. Jakarta : EGC

Muttaqqin, A. (2009). Asuhan keperawatan klien dengan gangguan sistem kardiovaskuler.


Jakatra : Salemba medika

Price, S.A., & Wilson, L.M. (2006). Patofisiologi : konsep klinis proses-proses penyakit. Edisi 6.
volume 1. Jakarta : EGC

Smeltzer, S.C., & Bare, B.G. (2013). Buku ajar keperawatan medical bedah. Edisi 8. volume 2.
Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai