N DENGAN DIAGNOSA
HIPERTENSI DI RUANG ASSAFII RUMAH SAKIT IBNU SINA
MAKASSAR
DI SUSUN OLEH:
( ) ( )
No. RM : 219561
Tanggal : 7 Juni 2021
Tempat : Assafii
I. DATA UMUM
1. Identitas Klien
Nama : Ny. N
Umur : 41 thn
Tempat/Tanggal Lahir : 18 November 1950
Jenis kelamin : Perempuan
Status perkawinan : Menikah
Agama : Katolik
Pendidikan terakhir : SMA
Suku : Kendari
Pekerjaan : IRT
Alamat : Jl. Dusun Perintis Buton
Tanggal masuk RS : 5 Juni 2021
Ruangan : Assafii
Sumber Info : Pasien dan suami pasien
2. Penanggung Jawab / pengantar
Nama : Tn. S
Umur : 51 thn
Pekerjaan : Buruh
Pendidikan terakhir : SMA
Hubungan dengan klien : Suami
Alamat : Jl. Dusun Perintis Buton
II. RIWAYAT KESEHATAN SAAT INI
1. Keluhan utama : Sakit kepala dan pusing
2. Alasan masuk RS : Klien masuk dengan keluhan nyeri perut dialami sejak 1 bulan yang lalu dan
membesar, perut terasa kembung dan penuh, klien mengatakan nyeri semakin terasa apabila klien
bergerak, skala nyeri 3-4, terasa seperti tertusuk – tusuk, nyeri yang dirasakan hilang timbul
dengan waktu sekitar 2-5 menit, klien mengatakan nyeri di perut, klien tampak meringis dan
gelisah,
3. Riwayat Penyakit
Provocative/Palliative : Klien mengatakan nyeri semakin terasa apabila klien bergerak
Quality : Klien mengatakan nyeri seperti ditusuk-tusuk
Region : Klien mengatakan nyeri dirasakan perut
Severity : Klien mengatakan skala nyeri 3-4
Timing : Klien mengatakan rasa nyeri yang di rasakan hilang timbul
dengan waktu sekita 2-5 menit
4. Data Medik
A. Dikirim oleh : UGD
B. Diagnose medik : Hipertensi
G1
G2 ?
? 69 ? 65 67 ? ? ?
G3 41
59 32
Keterangan :
: laki-laki : klien
: perempuan ? : tidak diketahui
: garis menikah - - - - : tinggal serumah
: garis keturunan X : Meninggal
G1 : Kakek dan nenek dari pihak ayah dan ibu sudah meninggal karena tidak diketahui
G2 : Ayah dan ibu klien tidak pernah menderita penyakit yang sama dengan klien dan keadaan sehat
G3 : Klien sekarang sedang di rawat di rumah sakit dengan riwayat penyakit hipertensi dengan diagnosa
NOK (Neoplasma Ovarium Kristik) atau Ascites
V. RIWAYAT PSIKO-SOSIAL-SPRITUAL
1. Pola koping : Klien mengatasi masalahnya dengan berdiskusi dengan keluarganya
2. Harapan klien terhadap keadaan penyakitnya : Klien berharap agar cepat sembuh dapat
beraktivitas seperti biasanya.
3. Faktor stressor : Klien merasa cemas dengan nyeri kaki kanan yang dialaminya
4. Konsep diri : Klien memiliki konsep diri yang sangat bagus
5. Pengetahuan klien tentaang penyakitnya : Klien mengetahui penyakit yang sementara di
alaminya
6. Adaptasi : Klien beradaptasi dengan baik di lingkungan sekitarnya
7. Hubungan dengan anggota keluarga : Klien mengatakan mempunyai hubugan yang sangat baik
dengan anggota keluarganya. Klien merespon dengan baik orang yang sedang berada
disekitarnya
8. Hubungan dengan masyarakat : Klien mengatakan mempunyai hubungan yang baik dengan
masyarakat di lingkungannya
9. Perhatian terhadap org lain & lawan bicara : Klien sering berpartisipasi dalam kegiatan
masyarakat
10. Aktifitas sosial : Klien sering berpartisipasi dalam kegiatan masyarakat
11. Bahasa yang sering digunakan : Klien berkomunikasi dengan menggunakan bahasa indonesia
12. Keadaan lingkungan : Keadaan lingkungan sekitar klien nampak bersih dan nyaman
13. Kegiatan keagamaan / pola ibadah : Klien mengatakan sering mengatakan sering melakukan
ibadah.
14. Keyakinan tentang kesehatan : Klien percaya bahwa segala penyakit datang dari tuhan dan semua
ada obatnya.
VI. KEBUTUHAN DASAR / POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI
1. Makan
Sebelum MRS (Sehat)
a. Frekuensi : klien mengatakan makan 1x sehari
b. Pola makan/komposisi : klien mengatakan setiap makan porsi makan sedikit
c. Makanan yang disukai : klien mengatakan tidak memiliki makanan yang disukai
d. Makanan pantangan : klien mengatakan tidak memiliki makanan pantangan
Saat di RS (Sakit)
a. Frekuensi : klien mengatakan hanya bisa makan 1x sehari
b. Pola makan : klien mengatakan porsi makan membaik saat masuk RS
c. Diet rs : klien mengatakan selama di rumah sakit hanya memakan bubur
2. Minum
Sebelum MRS (Sehat)
c. Minuman yang disukai : klien mengatakan tidak memiliki minuman yang di sukai
d. Minuman pantangan : klien mengatakan tidak memiliki minuman pantangan
Saat di RS (Sakit)
d. Eliminasi fekal/BAB
Sebelum MRS (Sehat)
a. Kulit/integumen Kulit/integumen
1) Inspeksi : Kulit klien tampak pucat dan tidak terdapat adanya lesi.
b. Kepala & rambut
1) Inspeksi : Klien memiliki rambut berminyak, berbentuk agak ikal, kusam, terlihat agak
kotor, terlihat ada ketombe
2) Palpasi : Klien tidak ada teraba benjolan, maupun luka jahitan
c. Wajah
1) Inspeksi : klien tampak lesu dan tampak meringis.
d. Mata/penglihatan:
1) Inspeksi : Mata klien tampak simteris dan tidak menggunakan alat bantu penglihatan
seperti kacamata
2) Palpasi : Mata klien tidak ada nyeri tekan ,konjungtiva anemis, sclera ikterik, reflek
cahaya (+/+)
e. Hidung/penghiduan :
1) Inspeksi :Hidung klien terlihat bersih, tidak ada pembekakan, tidak ada luka lecet, terlihat
tidak terpasang NGT
2) Palpasi : Hidung klien tidak ada nyeri tekan
f. Telinga/pendengaran:
1) Inspeksi : Telinga klien terlihat simetris kiri dan kanan, tidak terlihat luka lecet, ada
sedikit serumen di dalam telinga pasien, tidak ada terlihat lecet dan pendarahan
2) Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada terlihat pembengkakan.
g. Mulut dan gigi:
1) Inspeksi : Mulut klien terlihat agak kotor, ada terlihat karies, tidak ada stomatitis
h. Leher :
1) Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, tidak ada bekas luka atau jahitan
2) Palpasi : Tidak ada pembengkakan pada leher pasien, tidak ada teraba kelenjar getah
bening, dan vena jugularis.
i. Dada:
1) Paru-paru
a) Inspeksi : Dada klien terlihat simetris kiri dan kanan, pergerakan dada normal,
tidak ada terlihat bekas luka atau lecet. Klien tampak batuk berdahak
b) Palpasi : Tidak ada pembengkakan pada sekitar dada, pergerakan dada sama
ketika klien mengucapkan 6666, getaran dinding dada sama.
c) Perkusi : Terdengar bunyi sonor pada kedua lapang paru.
d) Auskultasi : Terdebgar bunyi nafas ronchi
2) Jantung
a) Inspeksi : Ictus kordis tidak terlihat ,tidak terdapat sianosis
b) Palpasi : Ictus kordis teraba di ICS 4 linea medio clavicularis sinistra.
c) Perkusi : Terdengar bunyi redup ketika di perkusi.
d) Auskultasi : Bunyi jantung klien regular (I lup II dup), tidak ada murmur (suara
gemuruh, berdesir)
j. Abdomen:
1) Inspeksi : tampak adanya pembengkakan (swelling) di rongga perut
2) Palpasi : adanya nyeri tekan.
3) Perkusi : ada terdengar suara timpani ketika di perkusi.
4) Auskultrasi : di dengar kan dengan stetoskop bising usus klien 9x/menit
k. Genitalia
Pada genetalia tidak terpasang kateter dan tidak ada melakukan pemeriksaan pada area
tersebut.
l. Extremitas atas dan bawah
Atas : klien tampak lemas, pada tangan kanan terpasang infuse, pada tangan kanan tampak
bengkak
Bawah: Pada kaki tidak ada gangguan berjalan, tidak terlihat adanya luka lecet atau parises
3. Pemeriksaan diagnostik
a. Laboratorium
4. Penatalaksanaan Medis/Terapi
a. Neurobion 1 amp/drips 24jam
b. Ranitidine 50mg/IV 24jam
c. Ketrolac 30mg/IV 8jam/hari
d. Amlodipin 5mg/Oral 24jam
KLASIFIKASI DATA
Nama : Ny. N
Umur : 41 Tahun
No. RM : 219561
Afterload meningkat
Afterload meningkat
Fatigue
Keletihnan
PRIORITAS KASUS
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencendera fisiologis
2. Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan irama jantung, preload dan afterload
3. Keletihan berhubungan dengan kondisi fisiologis (malnutrisi)
INTERVENSI KEPERAWATAN
Nama : Ny. N
Umur : 41 Tahun
No. RM : 219561
- Tekanan darah
menurun
10 Juni Penurunan curah jantung Setelah dilakukan 1. Monitor tekanan darah. 1. Mengetahui tekanan
2021 /
10.00 berhubungan dengan intervensi keperawatan darah.
WITA
perubahan irama jantung, 3x24 jam diharapkan 2. Periksa tekanan darah dan 2. Untuk mengetahui
preload dan afterload curah jantung normal frekuensi nadi sebelum dan tekanan darah dan nadi
dengan kriteria hasil: sesudah aktivitas sebelum dan sesudah
- Tekanan darah aktivitas
menurun 3. Posisikan pasien Semi- 3. Agar klien nyaman dan
- Nadi menurun Fowler atau Fowler dengan sirkulasi darah berjalan
- Tidak mengeluh kaki ke bawah atau posisi dengan baik.
lelah nyaman
4. Anjurkan beraktifitas fisik 4. Aktifitas fisik dapat
secara bertahap membantu sirkulasi darah
berjalan dengan baik.
5. Kolaborasi pemberian 5. Antiaritmia adalah obat
antiaritmia, jika perlu yang digunakan untuk
menangani kondisi aritmia
atau ketika denyut jantung
berdetak terlalu
cepata/lambat dan tidak
teratur
10 Juni Intoleransi aktivitas Setelah dilakukan 1. Identifikasi gangguan 1. Mengetahui bagian
2021 /
berhubungan dengan intervensi keperawatan fungsi tubuh yang tubuh yang bermasalah.
10.00
WITA kelemahan 3x24 jam diharapkan mengakibatkan kelelahan.
Tolerasi aktivitas 2. Monitor pola dan jam 2. Mengetahui kualitas
meningkat dengan tidur. tidur klien
kriteria hasil : 3. Sediakan lingkungan 3. Agar klien nyaman dan
- Keluhan lelah nyaman dan rendah stimulus berkurang.
menurun stimulus.
- Perasaan lemah 4. Berikan aktivitas distraksi 4. Agar klien merasakan
menurun yang menenangkan. kenyamanan dan
ketenangan.
5. Anjurkan melakukan 5. Agar energi yang
aktivitas secara bertahap digunakan efisien.
6. Kolaborasi dengan ahli 6. Membantu menambah
gizi tentang cara gizi yang menambah
meningkatkan asupan energi agar dapat
makanan. beraktivitas.
IMPLEMENTASI
Kamis, 10 Juni Dx 2:
2021/10.00 WITA 10.30 1. Memonitor tekanan darah. S: Klien mengatakan nyeri pada perut
H : tekanan darah klien menurun O: Klien tampak lemah
10.35 2. Memposisikan pasien Semi-Fowler atau Fowler dengan A: Penurunan Curah Jantung
kaki ke bawah atau posisi nyaman P: Intervensi dilanjutkan
H : klien merasa nyaman 1. Memonitor tekanan darah.
10.40 3. Menganjurkan beraktifitas fisik secara bertahap 2. Memposisikan pasien Semi-Fowler atau Fowler
H : klien merasa aktivitas fisiknya membaik dengan kaki ke bawah atau posisi nyaman
10.45 4. Melakukan kolaborasi pemberian antiaritmia, jika perlu 3. Menganjurkan beraktifitas fisik secara bertahap
Amlodipin 5mg/Oral 24jam
H : tekanan darah klien menurun
Kamis, 10 Juni Dx 3 :
2021/10.00 WITA 10.50 1. Memonitor kelelahan fisik dan emosional S : Klien masih merasa lemah
H : fisik dan emosi klien sudah membaik O : Klien tampak masih lesu
10.55 2. Memonitor pola dan jam tidur A : intoleransi aktivitas
H : pola dan jam tidur klien sudah teratur P : Intervensi dilanjutkan
11.00 3. Menyediakan lingkungan yang nyaman dan rendah 1. Memonitor kelelahan fisik dan emosional
stimulus 2. Memonitor pola dan jam tidur
H : klien merasa nyaman dengan lingkungan 3. Menyediakan lingkungan yang nyaman dan rendah
11.05 4. Menganjurkan tirah baring stimulus
H : klien merasa energi mulai membaik 4. Menganjurkan tirah baring
11.10 5. Menganjurkan melakukan aktivitas secara bertahap 5. Menganjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
H : klien sudah melakukan aktivitasnya secara bertahap
Jumat, 11 Juni Dx 1:
2021/10.00 WITA 10.00 1. Mengidentifikasi nyeri yang dirasakan di perut, nyeri S : Klien mengatakan nyeri pada perut
semakin terasa apabila klien bergerak, nyeri seperti O: Skala 3-4
ditusuk-tusuk, skala nyeri 3-4, nyeri yang di rasakan A: Nyeri akut
hilang timbul dengan waktu sekitar 2-5 menit P : Intervensi dilanjutkan
H : Nyeri yang di rasakan klien berkurang, skala nyeri 1. Mengidentifikasi nyeri yang dirasakan di perut,
menurun nyeri semakin terasa apabila klien bergerak, nyeri
10.05 2. Memberikan teknik non farmakologis untuk seperti ditusuk-tusuk, skala nyeri 3-4, nyeri yang di
mengurangi nyeri relaksasi napas dalam rasakan hilang timbul dengan waktu sekitar 2-5
H : klien merasakan rileks dan nyeri yang di rasakan menit
berkurang
10.10 3. Menjelaskan penyebab, periode dan pemicu nyeri
H : klien mengetahui penyebab dan pemicu nyeri
10.15 4. Melakukan kolaborasi pemberian analgetic :
Neurobion 1tab/Oral 24jam
Ranitidin 50mg/ IV 8jam/hari
Ketrolac 30mg/IV 8jam/hari
Jumat, 11 Juni Dx 2:
2021/10.00 WITA 10.20 1. Memonitor tekanan darah. S: Klien mengatakan nyeri pada perut
H : tekanan darah klien menurun : 140/90 menjadi O: Klien tampak lemah
130/90 A: Penurunan Curah Jantung
10.25 2. Memposisikan pasien Semi-Fowler atau Fowler dengan P: Intervensi dilanjutkan
kaki ke bawah atau posisi nyaman 1. Memonitor tekanan darah.
H : klien merasa nyaman 2. Menganjurkan beraktifitas fisik secara bertahap
10.30 3. Menganjurkan beraktifitas fisik secara bertahap
10.35 H : klien merasa aktivitas fisiknya membaik
4. Melakukan kolaborasi pemberian antiaritmia, jika perlu
Amlodipin 5mg/Oral 24jam
H : tekanan darah klien menurun
Jumat, 11 Juni Dx 3 :
2021/10.00 WITA 10.40 1. Memonitor kelelahan fisik dan emosional S : Klien masih merasa lemah
H : fisik dan emosi klien sudah membaik O : Klien tampak masih lesu
10.45 2. Memonitor pola dan jam tidur A : intoleransi aktivitas
H : pola dan jam tidur klien sudah teratur P : Intervensi dilanjutkan
10.50 3. Menyediakan lingkungan yang nyaman dan rendah 1. Memonitor kelelahan fisik dan emosional
stimulus 2. Memonitor pola dan jam tidur
H : klien merasa nyaman dengan lingkungan
10.55 4. Menganjurkan tirah baring
H : klien merasa energi mulai membaik
11.00 5. Menganjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
H : klien sudah melakukan aktivitasnya secara bertahap
Sabtu, 08 Mei Dx 1:
2021/10.00 WITA 10.00 1. Mengidentifikasi nyeri yang dirasakan di perut, nyeri S : Klien mengatakan nyeri pada perut
semakin terasa apabila klien bergerak, nyeri seperti O: Skala 3-4
ditusuk-tusuk, skala nyeri 3-4, nyeri yang di rasakan A: Nyeri akut
hilang timbul dengan waktu sekitar 2-5 menit P : Intervensi dilanjutkan
H : Nyeri yang di rasakan klien berkurang, skala nyeri 1. Mengidentifikasi nyeri yang dirasakan di perut,
3 nyeri semakin terasa apabila klien bergerak, nyeri
10.05 2. Memberikan teknik non farmakologis untuk seperti ditusuk-tusuk, skala nyeri 3-4, nyeri yang di
mengurangi nyeri relaksasi napas dalam rasakan hilang timbul dengan waktu sekitar 2-5
H : klien merasakan rileks dan nyeri yang di rasakan
berkurang menit
10.10 3. Menjelaskan penyebab, periode dan pemicu nyeri
H : klien mengetahui penyebab dan pemicu nyeri
10.15 4. Melakukan kolaborasi pemberian analgetic :
Neurobion 1tab/Oral 24jam
Ranitidin 50mg/ IV 8jam/hari
Ketrolac 30mg/IV 8jam/hari
Sabtu, 08 Mei Dx 2:
2021/10.00 WITA 10.20 1. Memonitor tekanan darah. S: Klien mengatakan nyeri pada perut
H : tekanan darah klien menurun : 140/90 menjadi O: Klien tampak tidak lemah
110/70 A: Penurunan Curah Jantung
10.25 2. Memposisikan pasien Semi-Fowler atau Fowler dengan P: Intervensi dilanjutkan
kaki ke bawah atau posisi nyaman 1. Memonitor tekanan darah.
H : klien merasa nyaman
10.30 3. Menganjurkan beraktifitas fisik secara bertahap
H : klien merasa aktivitas fisiknya membaik
10.35 4. Melakukan kolaborasi pemberian antiaritmia, jika perlu
Amlodipin 5mg/Oral 24jam
H : tekanan darah klien menurun
Sabtu, 08 Mei Dx 3 :
2021/10.00 WITA 11.00 1. Memonitor kelelahan fisik dan emosional S : Klien merasa sudah tidak lemah
H : fisik dan emosi klien sudah membaik O : Klien tampak tidak lesu
11.05 2. Memonitor pola dan jam tidur A : intoleransi aktivitas
H : pola dan jam tidur klien sudah teratur P : Intervensi dihentikan
11.10 3. Menyediakan lingkungan yang nyaman dan rendah
stimulus
H : klien merasa nyaman dengan lingkungan
11.15 4. Menganjurkan tirah baring
H : klien merasa energi mulai membaik
11.20 5. Menganjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
H : klien sudah melakukan aktivitasnya secara bertahap