Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

KEPERAWATAN GERONTIK
SENAM DIABETES MELITUS PADA LANSIA

Diusun Oleh :
Kelompok 10/ Kelas 7B
Winda Greena Febriani (1130017050)
Ilvie Maulidiana (1130017071)

Fasilitator :
Rahmadaniar AP S.Kep.,Ns.,M.Tr.Kep

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapaat menyelesaikan tugas
makalah ini yang bejudul Senam Diabetes Melitus Pada Lansia. Terima kasih saya
ucapkan kepada pembimbing atas bimbingan yang diberikan sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik.

Dengan pembahasan berdasarkan pokok bahas Senam Diabetes Melitus.


Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan. Dengan
kerendahan hati, kami mengharapkan kritik dn saran yang membangun bagi
perbaikan dan penyempurnaan penulisan makalah kami ini. Semoga hasil dari
makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kami maupun pihak yang
membutuhkan.

Surabaya, 16 November 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii
DAFTAR ISI .........................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................1
1.3 Tujuan ........................................................................................................2
1.4 Manfaat ......................................................................................................2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Intensitas Latihan Senam Diabetes Melitus ...............................................3
2.2 Manfaat Senam Diabetes Melitus ..............................................................4
2.3 Prinsip Senam Diabetes Melitus ................................................................4
2.4 Hal yang Diperhatikan Pada Saat Latihan
Senam Diabetes Melitus ............................................................................5
2.5 Teknik dan Cara Berlatih Senam Diabetes Melitus ...................................6
BAB 3 PENUTUP
3.1 Simpulan ....................................................................................................10
3.2 Saran ..........................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................11

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Diabetes melitus merupakan penyakit metabolik yang berlangsung kronik


dimana penderita diabetes tidak bisa memproduksi insulin dalam jumlah yang
cukup atau tubuh tidak mampu menggunakan insulin secara efektif sehingga
terjadi kelebihan gula dalam darah. Keadaan ini biasanya baru disadari oleh
penderita setelah terjadi komplikasi lanjut pada organ tubuhnya.

Pada penyakit DM dapat terjadi beberapa penyulit yaitu: penyulit akut


(berupa hipoglikemia dengan gejala berdebar, banyak keringat, gemetar,dan
rasa lapar) dan penyulit menahun seperti makroangiopati (penyempitan
pembuluh darah besar) pada penyakit jantung koroner, stroke, dan
mikroangiopati (penyempitan pembuluh darah kapiler). Neuropati merupakan
suatu kondisi kerusakan saraf akibat tingginya tingkat kadar gula darah
sehingga terjadi gejala kesemutan, nyeri, dan akhirnya mati rasa pada kaki
atau tangan dan jika terjadi pada urat saraf disebut neuropati diabetik. DM
juga dapat menyebabkan rentan infeksi TBC paru, infeksi saluran kemih, dan
kaki diabetes. Kaki DM atau gangrene DM yang juga disebut ulkus DM ,
merupakan gabungan beberapa penyulit seperti mikroangiopati dan rentan
infeksi.

Penderita diabetes memiliki resiko lebih tinggi mengalami masalah kaki


karena gangguan pembuluh darah menyebabkan sirkulasi darah kaki dari
tungkai menurun, gangguan saraf menyebabkan kemampuan kedua kaki untuk
merasakan berkurang, serta berkurangnya daya tahan tubuh terhadap infeksi.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah, sebagai berikut:
1. Bagaimana intensitas latihan senam diabetes dan senam kaki diabetes?
2. Bagaimana manfaat senam diabetes dan senam kaki diabetes?
3. Bagaimana prinsip senam diabetes dan senam kaki diabetes?

1
4. Hal apa yang diperhatikan pada saat latihan senam diabetes dan senam
kaki diabetes?
5. Bagaimana teknik dan cara berlatih senam diabetes dan senam kaki
diabetes?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan pada makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Mahasiswa dapat mengetahui intensitas latihan senam diabetes dan senam
kaki diabetes
2. Mahasiswa dapat mengetahui manfaat senam diabetes dan senam kaki
diabetes
3. Mahasiswa dapat mengetahui prinsip senam diabetes dan senam kaki
diabetes
4. Mahasiswa dapat mengetahui hal yang diperhatikan pada saat latihan
senam diabetes dan senam kaki diabetes
5. Mahasiswa dapat mengetahui teknik dan cara berlatih senam diabetes dan
senam kaki diabetes
1.4 Manfaat
Adapun manfaat pada makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi Penulis
Memperoleh pengetahuan tentang senam diabetes melitus pada lansia serta
meningkatkan keterampilan dan wawasan.
2. Bagi pembaca
Memperoleh dan menambah wawasan mengenai senam diabetes melitus
pada lansia
3. Bagi FKK
Bahan masukan bagi calon perawat dalam meningkatkan mutu pelayanan
keperawatan dengan mengetahui senam diabetes melitus pada lansia

2
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Intensitas Latihan


a. Senam Diabetes Melitus
Menurut Suryanto 2009 yang dikutip dari Karinda 2013 senam
diabetes melitus merupakan jenis senam aerobic low impac yang
penekanannya pada gerakan ritmik otot, sendi, vaskuler dan saraf dalam
bentuk peregangan dan relaksasi.
Untuk mencapai kesegaran kardiovaskuler yang optimal, maka
idealnya latihan berada pada VO2 max, berkisar antara 50 - 85 % ternyata
tidak memperburuk komplikasi DM dan tidak menaikkan tekanan darah
sampai 180 mmHg. Intensitas latihan dapat dinilai dengan: (Suryanto,
2009)
a. Target nadi/area latihan.
Penderita dapat menghitung denyut nadi maksimal yang harus
dicapai selama latihan. Meskipun perhitungan ini agak kasar tapi dapat
digunakan rumus denyut nadi maksimal = 220 – umur penderita.
Denyut nadi yang harus dicapai antara 60 - 79% adalah target
nadi/zone latihan yang diperbolehkan. Bila lebih dari 79%, maka dapat
membahayakan kesehatan penderita, apabila nadi tidak mencapai
target atau kurang dari 60 % kurang bermanfaat.
Area latihan adalah interval nadi yang ditargetkan dicapai selama
latihan/segera setelah latihan maksimum, yaitu antara 60 sampai 79 %
dari denyut nadi maksimal. Sebagai contoh penderita DM tidak
tergantung insulin umur 40 tahun, interval nadi yang diperbolehkan
adalah 60% kali (220 – 40) dan 79% kali (220 - 40) dan hasilnya
interval nadi antara 108 sampai dengan 142 permenit. Jadi area latihan
antara 108 – 142 denyut nadi permenit.
b. Kadar gula darah
Sesudah latihan jasmani kadar gula darah 140 – 180 mg% pada
usia lanjut dianggap cukup baik, sedang usia muda sampai 140 mg%.
c. Tekanan darah sebelum dan sesudah latihan

3
Sebelum latihan tekanan tidak melebihi 140 mmHg dan setelah
latihan maksimal tidak lebih dari 180 mmHg.
b. Senam Kaki Diabetes
Senam kaki adalah kegiatan atau latihan yang dilakukan oleh
pasien diabetes melitus untuk mencegah terjadinya luka dan membantu
melancarkan peredaran darah bagian kaki. Senam direkomendasikan
dilakukan dengan intensitas moderat (60-70 maksimum heart rate), durasi
30-60 menit, dengan frekuensi 3-5 kali per minggu dan tidak lebih dari 2
hari berturut-turut tidak melakukan senam (Ruben, G. 2016).

2.2 Manfaat
a. Senam Diabetes Melitus
Manfaat senam diabetes sebagai berikut :
1. Mengontrol gula darah
2. Menghambat penyakit kardiovaskuler
3. Membantu Penurunan berat badan
4. Bisa memberikan keuntungan psikologis
5. Mengurangi penggunaan obat
b. Senam Kaki Diabetes
1. Mengontrol gula darah
2. Dapat menurunkan berat badan.
3. Memberikan keuntungan psikologis
4. Mengurangi kebutuhan pemakaian obat oral dan insulin.
5. Mencegah terjadinya DM yang dini terutama bagi orang – orang
dengan riwayat keluarga.

2.3 Prinsip
a. Senam Diabetes Melitus
Prinsip olahraga senam diabetes Indonesia bagi penderita DM , yaitu :
1. Frekuensi :olahraga dilakukan teratur 3-5 kali per minggu
2. Intensitas : ringan dan sedang

4
3. Durasi : 30-60 menit
4. Jenis : latihan aerobic untuk meningkatkan jantung dan
pernapasan seperti jalan,jogging, berenang, dan bersepeda.
b. Senam Kaki Diabetes Melitus
1. Frekuensi : olahraga dilakukan 3-5 kali per minggu
2. Intensitas : 60-70 maksimum heart rate
3. Durasi : 30-60 menit

2.4 Hal yang Diperhatikan Pada Saat Latihan


a. Senam Diabetes Melitus
Hal yang perlu diperhatikan sebelum senam Diabetes Melitus yaitu :
(Rohani, 2013)
4. Untuk menghindari hipoglikemia, lakukan senam yang teratur, intake
makanan dan cairan yang cukup serta pemakaian obat – obatan yang
sesuai.
5. Bila kadar gula darah sebelum senam 100 – 250 mg/dl dan akan senam
lebih dari 1 jam maka dianjurkan mengkonsumsi makanan kecil ( 10 –
15 gram) setiap 30 – 60 menit, dikonsumsi 15 – 30 menit sebelum
senam.
6. Bila kadar gula darah < 100 mg/dl, dibutuhkan makanan ekstra (25
gram). Sedangkan bila kadar gula darah 100 – 250 mg/dl, dan hanya
akan senam selama kurang dari 60 menit, tidak diperlukan makanan
ekstra.
7. Senam harus segera dihentikan pada awal ada gejala hipoglikemia.
8. Gunakan sepatu yang sesuai, perhatikan perawatan dan kebersihan
kaki.

Hal yang perlu diperhatikan akibat senam Diabetes Melitus yaitu : (Dwi
Adiyanto, 2016)

1. Retinopathy

5
Pada seseorang yang mengalami komplikasi retinopati
dikontraindikasikan untuk melakukan latihan resistensi dan aerobik
karena potensial untuk memicu perdarahan pada vitreous dan retina.
2. Neuropathy perifer
Memang belum ditemukan penelitian tentang resiko latihan
terhadap injury pada pasien dengan neuropati sensory perifer.
Bagaimanapun dianjurkan untuk melakukan latihan yang non-weight
bearing seperti berenang, bersepeda atau latihan lengan.
3. Autonomik neuropathy
Autonomic neuropathy dapat meningkatkan resiko injuri karena
penurunan respon kardio terhadap latihan, postural hipotensi,
gangguan termoregulasi yang dapat mengganggu aliran darah kulit dan
keringat, gangguan penglihatan, gangguan rasa haus yang dapat
meningkatkan resiko dehidrasi. Individu dengan diabeticautonomic
neuropathy seharusnya menjalani pemeriksaan cardivaskuler sebelum
memulai latihan fisik
4. Microalbuminuria dan nephropathy
Aktifitas fisik dapat secara akut meningkatkan eksresi protein urin
seiring dengan peningkatan tekanan darah. Oleh karena itu hanya
dianjurkan untuk melakukan latihan ringan atau moderat saja, dimana
tekanan darah selama latihan tidak lebih dari 200 mmHg.
Bagaimanapun individu dengan microalbuminemia dan proteinuria
harus melakukan tes ECG sebelum melakukan latihan untuk mencegah
komplikasi.
b. Senam Kaki Diabetes
1. Senam kaki dapat dilaksanakan bila pasien memiliki gula darah dan
tekanan darah yang terkontrol
2. Senam kaki hanya boleh dilaksanakan oleh pasien diabetes yang tidak
memiliki luka di kaki
3. Pelaksanaan senam dapat dilaksanakan tiga kali sehari, pada pagi,
siang, dan sore hari, masing-masing selama 10-20 menit

6
2.5 Teknik dan Cara Berlatih
a. Senam Diabetes Melitus
Langkah – langkah senam Diabetes Melitus sebagai berikut (Rohani,
2013):
1. Pemanasan (warming –up)
Tahap untuk mempersiapkan tubuh yang akan melakukan aktifitas
dengan melakukan gerakan senam yang ringan sesuai dengan jenis
senam yang akan dilakukan. Pemanasan dapat diawali dengan jalan di
tempat atau bergerak dengan menggunakan otot – otot tubuh yang
besar, lalu dilanjutkan dengan peregangan yang statis / dinamik /
kinestetik. Pemanasan berguna untuk mencegah terjadinya cedera
ketika senam berlangsung, sebab otot – otot telah dihangatkan terlebih
dahulu sebelum digunakan senam yang lebih intensif
2. Latihan Inti (conditioning)
Pada tahap ini yang menjadi sasaran utama adalah tercapainya
denyut nadi latihan mencapai denyut nadi maksimal 60% - 70%, yang
menentukan berat ringannya latihan.
3. Pendinginan (cooling-down)
Pendinginan dilakukan setiap selesai melakukan senam. Hal ini
dilakukan untuk mencegah terjadinya penumpukan darah pada otot –
otot yang aktif. Cara pendinginan sangat bervariasi : Jalan pelan, lari –
lari santai senam dengan intensitas ringan.
4. Peregangan (stretching)
Peregangan dilakukan untuk melemaskan dan melenturkan otot –
otot yang masih teregang, elastis dan hangat. Peregangan merupakan
bagian dari pendinginan.
b. Senam Kaki Diabetes
1. Persiapan Alat : Kertas Koran 2 lembar, Kursi (jika tindakan dilakukan
dalam posisi duduk), handscoone.
2. Persiapan Klien : Kontrak Topik, waktu, tempat dan tujuan
dilaksanakan senam kaki

7
3. Persiapan lingkungan : Ciptakan lingkungan yang nyaman bagi pasien,
Jaga privacy pasien
4. Prosedur Pelaksanaan :
a. Perawat cuci tangan
b. Jika dilakukan dalam posisi duduk maka posisikan pasien duduk
tegak diatas bangku dengan kaki menyentuh lantai

1. Duduk dengan baik di atas kursi


sambil meletakkan kaki ke lantai

2. Sambil meletakkan tumit di


lantai, jari-jari kedua belah kaki
diluruskan keatas dan
dibengkokkan kebawah
sebanyak 10 kali.
3. Sambil meletakkan tumit di
lantai, angkat telapak kaki ke
atas. Kemudian, jari-jari kaki
diletakkan di lantai sambil tumit
kaki diangkat ke atas. Langkah
ini diulangi sebanyak 10 kali
4. Tumit kaki diletakkan di lantai.
Bagian depan kaki diangkat ke
atas dan putaran 360º dibuat
dengan pergerakan pada
pergelangan kaki sebanyak 10
kali

8
5. Jari-jari kaki diletakkan dilantai.
Tumit diangkat dan putaran 360º
dibuat dengan pergerakan pada
pergelangan kaki sebanyak 10
kali

6. Kaki diangkat ke atas dengan


meluruskan lutut. Putaran 360º
dibuat dengan pergerakan pada
pergelangan kaki sebanyak 10
kali

7. Letakkan sehelai koran dilantai. Bentuk kertas itu menjadi seperti bola
dengan kedua belah kaki. Kemudian, buka bola itu menjadi lembaran
seperti semula menggunakan kedua belah kaki. Cara ini dilakukan hanya
sekali saja

a. Lalu robek koran menjadi 2 bagian, pisahkan kedua bagian koran.


b. Sebagian koran di sobek-sobek menjadi kecil-kecil dengan kedua
kaki
c. Pindahkan kumpulan sobekan-sobekan tersebut dengan kedua kaki
lalu letakkan sobekkan kertas pada bagian kertas yang utuh.
d. Bungkus semuanya dengan kedua kaki menjadi bentuk bola

9
10
BAB 3

PENUTUP

3.1 Simpulan
Senam diabetes melitus merupakan jenis senam aerobic low impac yang
penekanannya pada gerakan ritmik otot, sendi. Senam kaki adalah kegiatan
atau latihan yang dilakukan oleh pasien diabetes melitus untuk mencegah
terjadinya luka dan membantu melancarkan peredaran darah bagian kaki.
Senam diabetes dilakukan teratur 3-5 kali per minggu, dengan intensitas
ringan dan sedang dan berdurasi 30-60 menit. Sedangkan senam kaki diabetic
dilakukan dilakukan 3-5 kali per minggu dengan intensitas 60-70 maksimum
heart rate berdurasi 30-60 menit.
Manfaat senam diabetes dan senam kaki diabetic memiliki kesamaan salah
satu diantaranya yaitu mengontrol gula darah dan bisa memberikan
keuntungan psikologis
3.2 Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya
penulis akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah
diatas dengan sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat
dipertanggungjawabkan. Untuk saran bisa berisi kritik atau saran terhadap
penulisan juga bisa untuk menanggapi terhadap kesimpulan dari bahasan
makalah yang telah dijelaskan.

11
DAFTAR PUSTAKA
Adiyanto D. (2016) Perbandingan Efektifitas Senam Diabetes dengan Senam
Kaki Diabetes Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Sewaktu pada
Pasien DM Tipe II di Puskesmas 1 Bukateja. Fakultas Ilmu Kesehatan
UMP.
Henny, R. (2018) Pelaksanaan Senam Kaki Sebelum dan Sesudah Diberikan
Pendidikan Kesehatan tentang Senam Kaki pada Penderita Diabetes
Melitus Tipe 2 Di Wilayah Kerja Puskesmas Kedungkandang Kota
Malang. Poltekkes Kemenkes Malang
Kushariyadi & Setyoadi.2011. Terapi Modalitas Keperawatan Pada Klien
Psikogeriatrik: Jakarta: Salemba Medika.
P.Fadillah. (2016) Gambaran Pelaksanaan Senam Diabetes Mellitus Di RSUP
DR. Sardjito Yogyakarta. Program Studi Ilmu Keperawatan FK UGM
Yogyakarta. ejournal Keperawatan (e-Kp) Volume 4 Nomor 1, Februari
Ruben, G. 2016. Pengaruh Senam Kaki Diabetes Terhadap Perubahan Kadar
Gula Darah Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Di Wilayah Kerja
Puskesmas Enemawira. eJournal Keperawatan (eKp) Volume 4 Nomor 1 :
Universitas Sam Ratulangi Manado
Rohani (2013) Pengaruh Kombinasi Senam Diabetes Melitus Dansenam Kaki
Diabetik Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Pasien Diabetes
Melitus Tipe 2 Anggota Persadia Rs Husada. Universitas Muhammadiyah
Jakarta.
Suryanto (2009) ‘Peran Olahraga Senam Diabetes Indonesia Bagi Penderita
Diabetes Mellitus’, Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi. Available at:
journal.uny.ac.id.

12

Anda mungkin juga menyukai