TAHUN 2022
Oleh :
MUHAMMAD ARIEF SURYANURI
2021207209108
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
menjadi salah satu dari faktor risiko utama penyakit tidak menular pada
dua, yaitu tekanan darah sistolik (tekanan darah paling tinggi saat otot
rendah saat otot jantung relaksasi). Tekanan darah tergolong tinggi jika
jenuh, total lemak, dan kolesterol yang lebih rendah. Diet DASH juga
gula dengan jumlah yang dikurangi (Sacks et al., 2001). Penelitian yang
hipertensi.
jantung koroner sebesar 12% dan meningkatkan risiko stroke sebesar 24%
Tenggara, terdapat 36% orang dewasa yang menderita hipertensi dan telah
akan terus meningkat tajam, diprediksikan pada tahun 2025 sekitar 29%
atau sekitar 1,6 miliar orang dewasa di seluruh dunia menderita hipertensi
(Depkes RI 2012:1).
populasi yang sudah mulai diderita pada usia 18 tahun ke atas. Sekitar 60%
penderita hipertensi berakhir pada stroke dan penyakit ini hampir diderita
Tabel 1
Daftar Penyakit Terbanyak di Puskesmas Rawat Inap Tanjung Raja
Lampung Utara Tahun 2022
7 Anemia 101 6%
9 Gastritis 42 2,6%
B. Rumusan Masalah
kematian yang tergolong tinggi, menjadi salah satu dari faktor risiko utama
penyakit tidak menular pada orang dewasa di Indonesia, selain kebiasaan
asupan garam dalam periode 4 minggu yang juga menurunkan tekanan darah
dengan inovasi Panduan Diet di Puskesmas Rawat Inap Tanjung Raja Tahun
2022.
C. Tujuan
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
2022.
2022.
D. Manfaat
1. Teoritis
2. Praktis
a. Bagi Institusi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Penyakit
1. Definisi Hipertensi
menerus lebih dari suatu periode. Hal ini terjadi bila arteriole-
WJ, 2011).
Hipertensi merupakan keadaan ketika tekanan darah sistolik
lebih dari 120 mmHg dan tekanan diastolik lebih dari 80 mmHg.
2009).
arteri secara terus menerus lebih dari satu periode. Hal ini
2. Etiologi
a. Usia
tekanan darah.
lebih cepat dan menyebabkan penyempitan kapiler darah tepi. Hal ini
c. Obesitas
Orang yang memiliki berat badan diatas 30% berat badan idela
tinggi.
d. Merokok
memacu kerja jantung untuk berdetak 10-20 kali per menit dan
meningkat.
g. Lain-lain
1) Faktor keturunan
2) Ciri Perorangan
3. Patofisiologi
darah terletak dipusat vasomotor, pada medulla dari otak. Dari pusat
tersebut meliputi :
atau hormonal.
darah.
pasien menganggap bila tidak ada keluhan, berarti TD tidak tinggi. Hal
yang tampak oleh orang lain (dokter) sampai gejala yang demikian
5. Klasifikasi
Tabel 2
Klasifikasi Hipertensi
Kategori TD (mmHg)
Optimal < 120/80
Normal 120-129/80-84
Borderline 130-139/85-89
Hipertensi ≥ 140/90
Stadium 1 140-159/90-99
Stadium 2 160-179/100-109
Stadium 3 ≥ 180/110
6. Komplikasi
a. Stroke
Peningkatan tekanan darah 200/100 mmHg meningkatkan
risiko CVD sebanya dua kali. CVD yang dimaksud adalah penyakit
c. Penyakit Ginjal
(Aziza L, 2007).
1. Definisi
a. Pengkajian
1) Aktivitas istirahat
2) Sirkulasi
3) Integritas ego
pola bicara.
4) Eliminasi
Gejala : riwayat perawatan di rumah sakit sebelumnya karena
dengan gastrointestinal.
glikosuria.
6) Neurosensori
beberapa jam) episode kebas dan kelemahan pada satu sisi tubuh,
gangguan penglihatan.
7) Nyeri/kenyamanan
abdomen.
8) Keamanan
Adanya gangguan koordinasi atau sara berjalan, kekuatan
peningkatan tekanan darah
Tabel 3
Rencana Keperawatan
No Tujuan Intervensi
1 2 3
1 Setelah dilakukan tindakan manajemen nyeri
keperawatan diharapkan nyeri a. Lakukan pengkajian nyeri secara
menurun dengan kriteria hasil : komfrehsnif meliputi lokasi,
a. Mengenali kapan nyeri karakteristik, durasi, frekunsi,
terjadi kualitas dan instensitas.
b. Menggambarkan faktor b. Identifkasi bersama klien faktor-
penyabab faktor yang dapat menurunkan atay
c. Menggunakan teknik memperberat nyeri.
pengurangan (nyeri), tanpa c. Kurangi faktor-faktor yang dapat
Analgesik meningkatkan nyeri
1 2 3
Terapi Aktivitas
a. Bantu pasien untuk fokus pada
kekuatan dibandingkan dengan
kelemahannya
b. Bantu klien dan keluarga untuk
mengidentifikasi kelemahan dalam
aktivitas tertentu.
c. Bantu pasien untuk
mengidentifikasi aktivitas yang
diinginkan
d. Bantu klien untuk memotivasi diri
dan penguatan
e. Bantu aktivitas fisik secara teratur
(misalnya ambulasi,
transfer/berpindah, kebersihan diri)
sesuai kebutuahnnya.
d. Implementasi
keperawatan (recana keperawatan yang telah disusun. Pada tahap ini perawat
tahap ini ada dua tindakan yaitu tindakan mandiri dan tindakan kolaborasi
peningkatan tekanan darah
Manajemen nyeri
darah
Pemberian analgesik
samping
manajemen tidur
(membaca).
Manajemen energy
a) Menganjurkan pasien mengungkapkan perasaan secara verbal
selama aktivitas
Terapi aktivitas
kelemahannya.
e. Evaluasi
tercapai. Pada tahap ini oerawat harus memiliki pengetahuan dan kemampuan
Diet Rendah Garam pada Makanan Baisa dan Lunak Terhadap Lama
berupa data rekam medik di setiap bangsal rumah sakit. Data rekam
diet rendah garam I pada makanan dengan diet biasa dan diet lunak
lebih baik. Kombinasi diet DASH dengan asupan natrium yang lebih
tar, dan karbon monoksida yang sangat berbahaya dan memiliki efek
Pola makan dalam diet DASH merupakan pola makan yang sehat dan
seimbang karena mengandung zat gizi makro dan mikro yang lengkap.
Pembatasan konsumsi lemak jenuh dan lemak trans pada diet ini juga
rekomendasi peningkatan konsumsi buah dan sayur, susu dan olahan susu
rendah lemak, serta pembatasan asupan lemak jenuh dan kolesterol dapat
sehingga edukasi dan konseling terkait manfaat diet DASH harus terus
sampling.
Hipertensi dapat diatasi dengan beberapa cara, salah satunya diet. Diet adalah
salah satu cara untuk mengatasi hipertensi tanpa efek samping yang serius,
Kepatuhan adalah sejauh mana perilaku pasien sesuai dengan ketentuan yang
keluarga.
(Friedman, 2010).
termasuk untuk merawat anggotanya yang sedang sakit agar cepat sembuh.
TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
1. Data Pasien :
Tanggal Pengkajian : 20 April 2022
Nama Inisial Klien : Tn. E
Umur : 60 thn
Alamat : Desa Tanjung Raja
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Status Perkawinan : -
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Petani
kepala pusing, nyeri pada ulu hati, leher dan tengkuk terasa tegang, klien
4. Pengkajian Keperawatan
Kondisi : lemah
Kesadaran : composmentis
TD : 180/110 mmHg
Nadi : 80 x / menit
R : 20x / menit
S : 370C
BB : 56 Kg
TB : 160 cm
2) Respirasi
seperti wheezing atau ronchi, klien tidak terlihat menggunakan otot nafas
bantuan
3) Sirkulasi
Klien tidak mengalami takikardi tak ada perdarahan dan tidak terlihat
disajikan habis 1/3 dari porsi, klien dilarang makan makanan yang banyak
5) Eliminasi
konsistensi lembek
7) Neurosensoris
medulla spinalis.
muncul.
9) Psikologis
dirinya.
jam,
Sesudah masuk Puskesmas tidur malam hanya + 2 jam pada siang hari
klien tidak bisa tidur karena suasana yang tidak tenang, kurang nyaman,
14) Therapy
2 x 10 mg (membantu menurunkan
c. Amlodipine
: tekanan darah klien)
f. B.Laxadine
: 3x1 Tab (pencahar)
h. Sohobion
: 2x 500 mg (multivitamin)
B. Analisa Data :
1 2 3
Pols : 80 x/menit
RR : 20 x/menit
Temp : 370C
1 2 3
kesakitan.
D. Rencana Keperawatan
1 2 3 4
1 Gangguan rasa nyaman nyeri Setelah dilakukan tindakan keperawtan Manajemen nyeri
akut berhubungan dengan diharapkan nyeri menurun dengan
a. Lakukan pengkajian nyeri secara komfrehensif
peningkatan tekanan kriteria hasil :
meliputi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
darah ditandai dengan
a. Mengenali kapan nyeri terjadi kualitas dan instensitas.
DS : b. Menggambarkan faktor penybab b.Identifkasi bersama klien faktor-faktor yang dapat
c. Menggunakan teknik pengurangan menurunkan atau memperberat nyeri.
Klien mengatakan kepala
(nyeri), tanpa analgesik c. Kurangi faktor-faktor yang dapat meningkatkan
pusing, dan leher terasa
nyeri
tegang.
37
1 2 3 4
Pols : 95 x/menit
RR : 25 x/menit
Temp : 350C
1 2 3 4
2 Gangguan pola istirahat tidur Setelah dilakukan tindakan keperawatan Manajemen tidur
berhubungan dengan efek diharapkan gangguan pola tidur a. Jelaskan Penting tidur yang adekuat
b. Fasilitasi untuk mempertahankan aktivitas sebelum
38
3 Data subyektif (DS) : Setelah dilakukan asuhan keperawatan s 1. Kaji pengetahuan klien mengenai diet yang
a. Keluarga klien mengatakan diharapkan pengetahuan klien tentang disarankan
klien tidak minum obat Hipertensi bisa bertambah dengan 2. Kaji pola makanan klien sebelum dan saat ini,
b. Klien mengatakan cemas kriteria hasil : termasuk makanan kesukaan.
kalau penyakitnya tidak - Pengetahuan meningkat 3. Ajarkan klien membuat panduan diet
sembuh dan menjadi lebih 4. Libatkan keluarga dalam melakukan tindakan
parah. 5. Bantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas yang
39
Hari Pertama
No IMPLEMENTASI EVALUASI
40
1 2 3
a. Melakukan pengkajian nyeri secara komfrehsnif meliputi - mengatakan sakit kepala seperti diikat, terkadang tengkuk
lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan terasa berat seperti tertimpa benda berat, klien terkadang
instensitas. tampak memejamkan mata,
b. Mengidentifkasi bersama klien faktor-faktor yang dapat - Klien mengatakan nyeri timbul saat mencoba bangun dengan
menurunkan atay memperberat nyeri. cepat dan berkurang saat berbaring
c. Mengurangi faktor-faktor yang dapat meningkatkan nyeri - Klien mengatakan sulit beristirahat jika nyeri datang
d. Mengajarkan tehnik nonfarmakologi (seperti tehnik O:
relaksasi dan kompres hangat daera hyang terasa sakit)
- TD :180/100 mmHg
g. Memberikan therapy Kolabirasi untuk mengatasi
- Klien terlihat meringis menahan Sakit
peningkatan Tekanan darah
- Klien mulai melakukan tehnik relaksasi nafas dalam yang
Amlodipine 1 X 10 Mg, Furosemde 1x 1 Ampul
diajarkan
A :
41
Manajemen Tidur S:
a. Menjelaskan Penting tidur yang adekuat - Klien mengatakan sudah bisa tidur siang tapi sebentar
b. Memfasilitasi untuk mempertahankan aktivitas sebelum - Klien mengatakan jika malam tidak berisik lien bisa tidur
tidur (membaca) O:
42
P:
Lanjutkan implementasi
- Manajemen Tidur
- Manajemen Energy
1 2 3
P :
Lanjutkan implementasi
Hari Kedua
No IMPLEMENTASI EVALUASI
1 2 3
Manajemen Nyeri
1 2 3
P :
1 3 4
Manajemen Tidur
P:
Lanjutkan implementasi
- Manajemen tidur
- Manajemen energy
47
1 2 3
P :
48
Lanjutkan implementasi
Hari Ketiga
No IMPLEMENTASI EVALUASI
1 2 3
a. Melakukan pengkajian nyeri secara komfrehensif meliputi - Klien mengatakan sudah tidak pusing
lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan - Klien mengatakan sudah dapat beristirahat
instensitas. O:
b. Mengidentifkasi bersama klien faktor-faktor yang dapat
- TD :140/90 mmHg
menurunkan atay memperberat nyeri.
- Klien melakukan tehnik relaksasi nafas dalam yang diajarkan
c. Mengurangi faktor-faktor yang dapat meningkatkan nyeri
A :
d. Mengajarkan tehnik nonfarmakologi (seperti
menginstruksikan kembali pada klien untuk melakukan Masalah teratasi
tehnik relaksasi saat terasa nyeri)
P :
Intervensi dihentikan
1 2 3
Pemberian Analgesik
1 3 4
51
P:
- Intervensi dihentikan
52
1 2 3
Masalah teratasi
P :
Hentikan implementasi
54
BAB IV
PEMBAHASAN
Tanjung Raja Kabupaten Lampung Utara. Proses penelitian dimulai sejak tanggal
Data subjektif :
Klien mengatakan kepala pusing dan leher terasa tegang, klien mengatakan
sulit tidur, klien mengatakan cemas takut penyakitnya tidak bisa sembuh.
Data objektif :
Klien tampak meringis kesakitan kondisi badan lemah, klien tampak pucat
mata klien cekung, tidur malam ± 2jam, klien susah tidur siang, klien tampak
bingung.
55
Dari hasil pengkajian didapatkan data subjektif dan data objektif yang dapat
edukasi kesehatan.
yang dibuat oleh penulis. Evaluasi yang diperoleh pada diagnosa bersihan
jalan nafas yang dilaukan mulai tanggal 20-22 April 2022 didapatkan data
evaluasi dihari ketiga klien mengatakan sudah tidak pusing, klien mengatakan
bisa tidur siang dan malam bisa tidur jika tidak berisik, klien mengatakan
Sekaki Pekanbaru Tahun 2017” Salah satu masalah kesehatan yang sangat
serius saat ini adalah hipertensi yang disebut sebagai the silent killer.
dideteksi secara dini dan mendapat pengobatan yang memadai, maka akan
panduan diet pada penderita Hipertensi, klien mengatakan sudah tidak cemas
lagi akan penyakit yang dideritanya. Dan dengan diberikan buku panduan
BAB V
A. KESIMPULAN
Hipertensi dan pemberian inovasi buku panduan diet pada penderita Hipertensi,
klien mengatakan sudah tidak cemas lagi akan penyakit yang dideritanya. Dan
B. SARAN
1. Profesi keperawatan
Hipertensi.
2. Institusi pendidikan
perpustakaan serta menjadi dasar untuk penelitian keperawatan lebih lanjut dan
pengetahuan.
58