Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

PADA Tn D DENGAN HEPATITIS DI PUSKESMAS MADUKORO

DISUSUN OLEH :

NAMA : OKTAVIA

NPM : 2021207209181

PROGRAM STUDI PROFESI NERS FAKULTAS KESEHATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU
2021/2022
ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

PADA Tn. D DENGAN HEPATITIS DI PUSKESMAS MADUKORO

A. DATA DASAR
1. Identitas Pasien
a. Nama : Tn. D
b. Umur : 56 Tahun
c. Pekerjaan : Buruh bangunan
d. Jenis Kelamin : Laki laki
e. Suku : Sunda
f. Agama : Islam
g. Pendidikan : SMP
h. Status Perkawinan : Menikah
i. Alamat : Desa Madukoro
2. Sumber Informasi ( Penanggung Jawab )
a. Nama : Ny. S
b. Umur : 50 Tahun
c. Hubungan dengan klien : Istri
d. Pendidikan : SD
e. Pekerjaan : IRT
f. Alamat : Desa Madukoro

B. RIWAYAT KEPERAWATAN
1. Status Kesehatan saat ini :
a. Keluhan utama : Nyeri perut
Klien mengatakan nyeri perut dari pukul 05.00 Wib,nyeri dirasakan di perut
bagian kanan atas,nyeri seperti ditusuk tusuk.Klien mengatakan nyeri semakin
bertambah jika untuk bergerak dan kadaang datang kadang hilang.Klien
mengatakan perutnya terasa penuh dan tidak nyaman
b. Keluhan penyerta
Klien mengatakan badannya lemas,mual,muntah tidak nafsu makan,BAK seperti
teh.
c. Riwayat Kesehatan yang Lalu
Sejak dua bulan yang lalu klien mengatakan sudah tidak lagi dapat bekerja.Klien
mengeluh perutnya terasa penuh dan tidak nyaman terus menerus,tidak nafsu
makan,Bak sedikit dan seperti teh,badan terasa lemas.selain itu yang menjadi
keluhan adalah bengkak dikakinya dan badannya terasa gatal dan
menguning.menurut klien perutnya tidak nyaman karena perutnya yang
membesar.Klien tidak nyaman dengan posisi duduk.
Klien mengatakan belum pernah dirawat dirumah sakit,klien hanya berobat ke
mantra yang ada didekat dirumahnya dan diberikan obat pelancar BAK.menurut
klien setelah minum obat pelancar BAK dia akan merasa lebih baik.

d. Riwayat kesehatan keluarga

Keterangan :
: Laki laki
: Perempuan
: Meninggal
: Klien
Dikeluarga klien tidak ada yang menderita penyakit seperti klien.Ibu klien pernah
menderita hipertensi dan DM,sedangkan kakak perempuan klien menderita asma
sejak kecil.Anak kedua klien meninggal karena DBD.

2. Aspek Psiko Sosial Spiritual


Orang terdekat dengan klien adalah istri dan keluarganya,interaksi dengan
keluarga sangat baik dan terbuka.Pengambil keputusan dalam keluarga adalah
suaminya berdasarkan musyawarah dan mufakat semua anggota
keluarga.Meskipun sakit klien tetap bisa berkomunikasi sengan keluarganya
karena keluarga selalu mendukung dan sangat menyayangi Tn D.Klien adalah
seorang muslim yang taat beragama,selalu berdoa dan bertawakal kepada Alloh
SWT untuk kesembuhan penyakitnya.Klien selalu bersabar pada setiap ujian yang
diberikan kepadanya.
Klien bekerja sebagai buruh bangunan,klien biasa bekerja dengan tetangganya
tetapi sudah dua bulan klien bekerja karna sakit sedangkan hanya ibu rumah
tangga,sejak suaminya sakit Ny S membantu mencari nafkah dengan berjualan
sayuran dengan bantuan saudaranya.Penghasilan yang mereka dapatkan hanya
dapat memenuhi kebutuhan sehari hari saja,sedangkan untuk biaya kesehatan
keluarga Tn D memiliki Kartu JKN yang dapat dipergunakan pada saat keluarga
sedang sakit.
3. Pengetahuan Pasien dan Keluarga
Tn D dan keluarga hanya mengetahui bahwa penyakit yang dideritanya adalah
penyakit kuning.Informasi ini didapat dari dari mantra dimana klien berobat.Klien
mengatakan keinginannya untuk segera sembuh
4. Lingkungan
Rumah klien berada di sekitar pabrik penggilingan padi.Klien dan keluarga tidak
merasa terganggu dengan kondisi tersebut,dan beranggapan bahwa tidak ada
kaitannya dengan penyakitnya.Keseharian klien bekerja sebagai buruh bangunan,jika
saat tanam padi klien akan bekerja disawah juga.Pada saat klien bekerja tidak pernah
memakai alat perlindungan diri seperti masker dan sarung tangan.

5. Pola Kebiasaan sehari hari (saat ini)


a. Pola Nutrisi
- Sebelum sakit
Klien makan 3 x/hr,nafsu makan baik,tidak ada pantangan makanan dan alergi
makanan,klien selalu berdoa setiap sebelum dan sesudah makan.Klien minum
kurang lebih 3 liter perhari.BB sebelum sakit 55 kg
- Saat sakit
Klien mengatakan semenjak sakit tidak nafsu makan,dikarenakan mual dan
rasa penuh dalam perutnya.Biasanya klien mulai makan jika telah
mengkonsumsi obat pelancar bak.menurut klien perutnya menjadi lebih
nyaman sehingga mau makan meskipun tidak banyak.BB setelah sakit 49 kg
b. Pola eliminasi
BAK
- Sebelum sakit
Klien Buang air kecil kurang lebih 6 x sehari,berwarna jernih dan tidak ada
keluhan pada saat buang air kecil.pada malam hari sesekali saja buang air
kecil.
- Saat sakit
Klien buang air kecil tidak tentu 3-5 kali sehari,jika perut klien membesar
klien akan berobat dan setelah minum obat pelancar BAK menjadi banyak dan
sering,bak berwarna teh tua dan kadang berbusa
BAB
Pada saat sebelum sakit pola buang air besar klien tidak ada gangguan.Frekuensi
buang air besar sehari sekali pada pagi hari,tidak ada keluhan pada saat buang air
besar dan klien tidak pernah menggunakan laxative atau pencahar.
Pada saat sakit buang air besar klien 1 kali sehari, bab warna pucat seperti dempul
tidak tergantung makanan apa yang dimakan.tidak ada keluhan pada saat buang
air besar dank lien tidak memakai pencahar.
c. Pola personal hygiene
- Sebelum sakit
Klien mandi dua kali sehari pada pagi dan sore hari,menggosok gigi sebanyak
3 kali pada pagi,sore dan malam hari.Klien keramas setiap pagi hari.klien
tidak mempunyai keterbatasan dalam hal berhias dan menggunakan pakaian.
- Saat sakit
Klien mandi dua kali sehari pada pagi dan sore hari,menggosok gigi sebanyak
3 kali pada pagi,sore dan malam hari.Klien keramas setiap pagi hari.Pada saat
sakit klien merasa lemas dan tidak bertenaga dan memerlukan bantuan untuk
ke kamar mandi,tetapi klien masih bisa menggunakan pakaian sendiri dan
berhias sendiri.
6. Pola istirahat dan tidur
- Sebelum sakit
Klien tidur dengan nyenyak,malam hari kurang lebih 7 jam.klien tidak tidur
siang.sebelum tidur klien selalu berdoa.klien tidak mengalami gangguan tidur
- Saat sakit
Klien susah tidur akibat rasa penuh dan rasa tidak nyaman pada perutnya,klien
sering terbangun karena rasa penuh diperut menyulitkannya untuk berbaring.
7. Pola Aktivitas dan latihan
- Sebelum sakit
Klien bekerja sebagai buruh bangunan dan buruh tani,tiddak ada keluhan
selama beraktivitas,klien memanfaatkan waktu luangnya untuk beristirahat
dan berkumpul bersama keluarga.
- Saat sakit
Sejak 7 bulan ini klien sudah tidak mampu lagi untuk bekerja karena kondisi
fisiknya yang lemah.Kegiatan klien di bantu oleh keluarganya walaupun klien
dapat berjalan sendiri.
8. Pola Kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan
Sebelum sakit klien adalah perokok berat tetapi semenjak sakit klien berhenti
merokok.Klien rutin minum jamu 1 gelas perhari dank lien tidak tahu komposisi jamu
tersebut,klien hanya tahu jika minum jamu badannya terasa segar.Klien tidak pernah
minum alkohol.

C. PEMERIKSAAN FISIK
1. Tanda tanda vital
Kesadaran : Composmentis
Tekanan darah : 110/75 mmHg
Nadi : 80 x / menit
Respirasi Rate : 20 x / menit
Suhu : 36,6 c
2. Sistem penglihatan
Posisi mata simetris,kelopak mata normal,konjungtiva anemis ,sclera ikterik,pupil
isokor,reaksi cahaya (+),bola mata dapat bergerak ke semua arah,fungsi penglihatan
baik,tidak ditemukan strabismus,klien tidak menggunakan alat bantu penglihatan dan
tidak terdapat tanda tanda radang di kedua mata.
3. Sistem pendengaran
Daun telinga klien normal,bentuk normal,posisi kedua telinga simetris,tidak ada
serumen,fungsi pendengeran baik dan klien tidak memakai alat bantu pendengaran.
4. Sistem Wicara
Klien tidak mengalami gangguan atau kesulitan bicara,vocal dan penggunaan bahasa
mampu diterima dan dapat menerima pesan dengan baik.
5. Sistem pernapasan
Dada simetris,tidak ditemukan tanda abnormal,tidak ada gangguan pernapasan,tidak
ada keluhan sesak,suara paru vesikuler,RR 20 x/menit,tidak ditemukan suara napas
tambahan,tidak ada nyeri tekan dan benjolan.
6. Sistem kardiovaskuler
Nadi 110/80 mmHg,irama teratur dan cepat,denyut kuat tidak ada distensi vena
jugularis,temperature kulit dingin,warna kulit kemerahan,CRT kurang dari 3 detik
tidak ada edema.Keluhan lemah dan lelah.
Nadi teratur dan cepat,bunyi jantung normal,bunyi jantung 1 dan II tidak ada bunyi
jantung tambahan,ada keluhan berkeringat,ada keluhan nyeri didada
7. Sistem Neurologis
Tingkat kesadaran composmentis,GCS E4V5M6 .tidak ada tanda tanda peningkatan
tekanan intra cranial (TIK),tidak ditemukan ganguan neurologis,Fungsi saraf cranial :
- N1 (Olfaktorius) : Klien mampu membawa rangsangan aroma dari hidung ke
otak
- N II (Optikus) : ada reaksi pupil pada kedua mata klien
- N III (Okulomotorikus) : kedua bola mata dapat bergerak
keatas,bawah,samping secara simetris
- N IV (Trokleare) : Kedua bola mata dapat berputar
- N V (Trigeminus) : Klien dapat merasakan sentuhan,Klien merasakan nyeri
- N VI (Abdusen) : Klien mampu menggerakan mata lateral
- N VII (Fasialis) : klien dapat tersenyum dan menggerakan otot wajah
- N VIII (Akustikus) : klien dapat berjalan seimbang dan tidak ada gangguan
pendengaran
- N IX (Glosofaring) : Klien tidak ada kesulitan dalam menelan
- N X (vagus) : Klien tidak ada kesulitan membuka mulut
- N XI (Assesoris) : Kekuatan otot menurun,klien lemas,aktivitas dibantu
keluarga
- N XII (Hipoglosus) : tidak ada gangguan pada gerakan lidah dalam
berbicara/menelan
Refleks Babinski pada kaki kanan dan kiri (+)
8. Sistem pencernaan
Tidak ada kesulitan mengunyah dan menelan,gigi lengkap,agak kotor,muntah
(-),mual (+), rasa begah dan penuh diperut, suara tympani pada daerah lambung,
dullness pekak pada daerah hati,nyeri tekan di perut,hepar teraba membesar,bising
usus 16 x/mnt,asites (+),lingkar perut 98 cm.

9. Sistem urogenital
Klien bak sedikit,frekuensi 3 kali kurang lebih 100 cc,warna urine teh tua,terdapat
busa di urine,tidak ada distensi kandung kemih,tidak ada nyeri tekan,tidak ada
penggunaan kateter,.
10. Sistem integument
Penyebaran rambut rata,tidak mudah dicabut,bersih,tidak ada ketombe dan tanda
tanda radang di kulit kepala.Keadaan kuku pucat,CRT >3 detik,kuku bersih dan
pendek.Kulit teraba dingin,ditemukan adanya tanda tanda pruritas,warna kulit pucat
kelabu,turgor tidak elastic.
11. Sistem Immunology
Tidak tampak pembesaran kelenjar getah bening
12. Sistem Endokrin
Tidak ada pembesaran kelenjar Thyroid,napas tidak berbau keton,tidak ada luka
gangren.
13. Sistem Muskuloskeletal
Tidak ada kesulitan dalam pergerakan,hanya saja klien mengeluh lemas,berjalan
dengan bantuan keluarga,terdapat oedem di kaki,tidak ada kelainan struktur tulang
dan sendi,tidak ada fraktur dan deformitas.

D. Pemeriksaan Penunjang (laboratorium puskesmas)


HBSag : Reaktif
Bilirubin urin : Positif

E. Penatalaksanaan
1. Penatalaksanaan Medis
a. Antasid tablet 3 x 500 mg
b. Parasetamol tablet 3 x 500 mg
c. Ranitidin injeksi 1 ampul
d. Vometa tablet 3 x 500 mg

F. Resume Kondisi Pasien


Klien mengatakan nyeri perut dari pukul 05.00 Wib,nyeri dirasakan di perut bagian kanan
atas,nyeri seperti ditusuk tusuk.Klien mengatakan nyeri semakin bertambah jika untuk
bergerak dan kadaang datang kadang hilang.Klien mengatakan perutnya terasa penuh dan
tidak nyaman. Klien mengatakan badannya lemas,mual,muntah tidak nafsu makan,BAK
seperti teh.
G. Data Fokus
1. Data Subyektif
a. Klien mengatakan perutnya nyeri
b. Klien mengatakan nyeri diperut bagian kanan atas
c. Klien mengatakan nyeri seperti di tusuk tusuk
d. Klien mengatakan nyeri bertambah saat beraktifitas
e. Klien mengatakan nyerinya hilang timbul
f. Klien mengatakan perutnya terasa penuh dan tidak nyaman
g. Klien mengatakan badannya lemas
h. Klien mengatakan mual dan muntah dan tidak nafsu makan
i. Klien mengatakan bak seperti teh
j. Klien mengatakan aktivitasnya dibantu keluarga
k. Klien mengatakan jika perut tidak nyaman akan beristirahat saja
2. Data Obyektif
a. Kesadaran : Composmentis
b. Tekanan darah : 110/75 mmHg
c. Nadi : 80 x / menit
d. Respirasi Rate : 20 x / menit
e. Suhu : 36,6 c
f. Nyeri tekan di perut bagian kanan atas
g. Skala nyeri enam
h. Klien tampak lemas
i. Aktivitas klien di bantu keluarga
j. Klien tampak meringis sambil memegangi perutnya
k. Klien tampak pucat

H. ANALISA DATA
NO DATA MASALAH ETIOLOGI
1 DS : Gangguan rasa Pembengkakan hepar yang
-Klien mengatakan perutnya nyeri nyaman : Nyeri mengalami inflamasi hati
di bagian kanan atas dan bendungan vena porta
-Klien mengatakan nyeri seperti di
tusuk tusuk
-Klien mengatakan nyeri bertambah
jika beraktivitas
-Klien mengatakan nyeri hilang
timbul
DO :
-Tekanan darah : 110/75
mmHg
-Nadi : 80 x / menit
-Respirasi Rate : 20 x / menit
-Suhu : 36,6 c

-Klien tampak meringis sambil


memegangi perutnya
-Nyeri tekan di perut kanan atas
-Skala nyeri enam
2 DS : Intoleransi Aktivitas kelemahan umum;
-Klien mengatakan badannya penurunan
lemas kekuatan/ketahanan;nyeri,
-Klien mengatakan nyeri mengalami keterbatasan
bertambah jika beraktivitas aktivitas;depresi
- Klien mengatakan perutnya terasa
penuh dan tidak nyaman
-Klien mengatakan aktivitasnya
dibantu keluarga
-Klien mengatakan jika perutnya
tidak nyaman akan beristirahat saja
DO :
-Klien tampak lemas
-Aktivitas klien dibantu keluarga
-Nyeri tekan di perut kanan atas

3 DS : Perubahan nutrisi Perasaan tidak nyaman


- Klien mengatakan perutnya terasa kurang dari
penuh dan tidak nyaman kebutuhan tubuh
- Klien mengatakan badannya
lemas
-Klien mengatakan mual,muntah
dan tidak nafsu makan
DO :
-Klien tampak pucat
-Klien terlihat lemas
- Tekanan darah : 110/80
mmHg
-Nadi : 80 x / menit
-Respirasi Rate : 20 x / menit
-Suhu : 36, c
I. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan rasa nyaman : Nyeri berhubungan dengan Pembengkakan hepar yang
mengalami inflamasi hati dan bendungan vena porta
2. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan umum; penurunan
kekuatan/ketahanan;nyeri, mengalami keterbatasan aktivitas;depresi
3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan Perasaan tidak
nyaman

J. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN


DX TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
1 Setelah diberi tindakan 1.Kolaborasi dengan individu untuk 1.melalui pendekatan
perawatan selama 2x 24 menentukan metode yang dapat kepada individu yang
jam nyeri berkurang digunakan untuk intensitas nyeri mengalami
dengan KE: perubahan
Menunjukkan tanda- 2. Tunjukkan pada klien kenyamanan nyeri
tanda nyeri fisik, penerimaan tentang respon klien diharapkan lebih
intensitas & lokasinya terhadap nyeri efektif mengurangi
dan perilaku dalam nyeri 3. Dengarkan dengan penuh nyeri
(tidak meringis perhatian ungkapan klien tentang
kesakitan/menangis ) nyerinya 3.Klienlah yang
4. Berikan informasi akurat dan harus mencoba
jelaskan penyebab nyeri meyakinkan pemberi
pelayanan kesehatan
5.Kolaborasi pemberian analgetik bahwa ia mengalami
yang tidak mengandung efek nyeri
hepatotoksik
4. Klien yang
disiapkan untuk
mengalami nyeri
melalui penjelasan
nyeri yang
sesungguhnya akan
dirasakan (cenderung
lebih tenang
dibanding klien yang
penjelasan
kurang/tidak terdapat
penjelasan
2 Setelah diberi tindakan 1.Evaluasi respon pasien terhadap 1.Menentukan
perawatan selama 2x24 aktivitas kemampuan pasien
jam pasien menunjukkan dalam melakukan
peningkatan toleransi aktivitas
terhadap aktivitas,
dengan KE: 2.Catat adanya n yeri, peningkatan 2.Menentukan
-Pasien dapat dan mau kelelahan dan perubahan tanda vital periode istirahat
melakukan aktivitas selama dan setelah aktivitas. pasien dan aktivitas
sesuai kemampuannya yang menimbulkan
-Tanda tanda vital dalam kelelahan pasien.
batas normal
3.Berikan kepada pasien aktivitas 3.Memenuhi
sesuai kemampuannya kebutuhan pasien
tanpa menimbulkan
kelelahan
4.Pertahankan barang barang yang 4.Memudahkan
digunakan pasien agar mudah pasien dalam
terjangkau penggunaan sehingga
mengurangi rasa
nyeri

5.Bantu pasien melakukan aktivitas 5.Semua kebutuhan


dengan melibatkan keluarga pasien dapat
terpenuhi

3 Setelah diberikan 1. Ajarkan dan bantu klien untuk 1.Keletihan berlanjut


tindakan perawatan 2x 24 istirahat sebelum makan menurunkan
jam kebutuhan istirahat keinginan untuk
dan tidur pasien terpenuhi 2.Awasi pemasukan diet/jumlah makan
dengan KE : kalori, tawarkan makan sedikit tapi
-Nafsu makan membaik sering dan tawarkan pagi paling 2.Adanya
-Mual dan muntah sering. pembesaran hepar
berkurang dapat menekan
-Retraksi otot dada 3.Pertahankan hygiene mulut yang saluran gastro
berkurang baik sebelum makan dan sesudah intestinal dan
-Tidak ada tanda tanda makan. menurunkan
mal nutrisi kapasitasnya. Makan
4.Anjurkan makan pada posisi banyak sulit untuk
duduk tegak. mengatur bila pasien
anoreksi. Anoreksi
5.Berikan diit tinggi kalori, rendah juga paling buruk
lemak selama siang hari,
membuat masukan
makanan yang sulit
pada sore hari

3. Akumulasi partikel
makanan di mulut
dapat menambah bau
dan rasa tak sedap
yang menurunkan
nafsu makan

4.Menurunkan rasa
penuh pada abdomen
dan dapat
meningkatkan
pemasukan.

5.Glukosa dalam
karbohidrat cukup
efektif untuk
pemenuhan energi,
sedangkan
K. CATATAN PERKEMBANGAN
DX TGL IMPLEMENTASI EVALUASI
I 26-05-22 1. Kolaborasi dengan individu untuk S:
menentukan metode yang dapat
-Klien mengatakan perutnya terasa
digunakan untuk intensitas nyeri
nyeri di bagian kanan atas
2.Tunjukkan pada klien penerimaan
-Klien mengatakan dapat berlatih napas
tentang respon klien terhadap nyeri
dalam
3.Dengarkan dengan penuh perhatian
-Klien mengatakan merasa nyaman
ungkapan klien tentang nyerinya
dengan posisi tidurnya
4. Berikan informasi akurat dan
-Klien mengatakan nyeri seperti ditusuk
jelaskan penyebab nyeri
tusuk
5.Kolaborasi pemberian analgetik
yang tidak mengandung efek O :
hepatotoksik -Posisi klien semi fowler
-Klien tampak meringis memegangi
perutnya
- Skala nyeri enam
-ranitidin injeksi 1 ampul
A:
Masalah gangguan nyaman nyeri belum
teratasi
P : Lanjutjan intervensi
-Monitor TTV
-Kaji intensitas nyeri dan skala nyeri
-Beri posisi semi fowler
-Kolaborasi pemberian therapi
2 26-5-22 Evaluasi respon pasien terhadap S:
aktivitas
-Klien mengatakan jika bergerak masih
nyeri di perutnya

2.Catat adanya n yeri, peningkatan -Klien mengatakan badannya lemas


kelelahan dan perubahan tanda vital -Klien mengatakan nyeri bertambah
selama dan setelah aktivitas.
jika beraktivitas
O:
3.Berikan kepada pasien aktivitas -Klien tampak lemas
sesuai kemampuannya
-Aktivitas klien terbatas
-Aktivitas klien dibantu keluarga
A:
4.Pertahankan barang barang yang Maslah intoleransi aktifitas belum
digunakan pasien agar mudah
terjangkau teratasi
P : lanjutkan intervensi
-Evaluasi respon pasien terhadap
aktivitas
5.Bantu pasien melakukan aktivitas
dengan melibatkan keluarga -Mencatat adanya peningkatan nyeri
dan perubahan TTV selama aktifitas
-Bantu pasien dalam aktivitasnya
dengan melibatkan keluarga

3 26-5-22 1.Ajarkan dan bantu klien untuk S:


istirahat sebelum makan
-Klien mengatakan tidak nafsu makan
2.Awasi pemasukan diet/jumlah -Klien mengatakan ingin perutnya
kalori, tawarkan makan sedikit tapi
sering dan tawarkan pagi paling terasa penuh dan tiak nyaman
sering. -Klien mengatakan merasa nyaman

3.Pertahankan hygiene mulut yang dengan posisi tidurnya


baik sebelum makan dan sesudah O :
makan.
-Klien tampak pucat dan lemas
4.Anjurkan makan pada posisi duduk -Posisi klien semi fowler
tegak.
- Klien tampak mual
5.Berikan diit tinggi kalori, rendah A : Masalah gangguan gangguan nutrisi
lemak
klien belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
-Anjurkan makan selagi hangat
-Pertahankan hygiene mulut yang baik
sebelum makan dan sesudah makan
-Anjurkan makan pada posisi duduk
tegak

1 27-5-22 -Memonitor TTV S:


TD : 110/80 mmhg -Klien mengatakan nyeri mulai
HR : 88 x/mnt berkurang
RR : 26x/mnt -Klien mengatakan dapat berlatih napas
Suhu : 36,8 c dalam
-Mengkaji intensitas nyeri dan skala -Klien mengatakan merasa nyaman
nyeri dengan posisi tidurnya
-Memberi posisi semi fowler dengan O :
meninggikan bantal saat tidur -Posisi klien semi fowler
-Kolaborasi pemberian therapi -Klien tampak rileks
-Skala nyeri 4
- Ranitidin injeksi 1 ampul
A:
Masalah gangguan nyaman nyeri
teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
-Monitor TTV
-Kaji intensitas dan skala nyeri
-Beri posisi semi fowler
-Kolaborasi pemberian therapi
2 21-5-22 -Mengvaluasi respon pasien terhadap S:
aktivitas -Klien mengatakan nyeri di perutnya
-Mencatat adanya nyeri dan mulai berkurang
perubahan TTV selama aktifitas -Klien mengatakan merasa nyaman
-Melibatkan keluarga dalam setiap dengan posisi tidurnya
aktifitas klien -Klien mengatakan aktivitasnya masih
-Menganjurkan kepada keluarga agar dibantu keluarga
mendekatkan barang barang yang O:
diperlukan klien -Posisi klien semi fowler
-Mendekatkan barang keperluan klien
disamping tempat tidur
A : Masalah intoleransi aktifitas teratasi
sebagian
P : lanjutkan intervensi
-Evaluasi respon pasien terhadap
aktivitas
-Mencatat adanya nyeri dan perubahan
TTV selama aktifitas
-Bantu pasien dalam aktivitasnya
dengan melibatkan keluarga
3 27-5-22 1.Ajarkan dan bantu klien untuk S:
istirahat sebelum makan
-Klien mengatakan makan sedikit tapi
2.Awasi pemasukan diet/jumlah sering
kalori, tawarkan makan sedikit tapi
sering dan tawarkan pagi paling -Klien mengatakan perutnya sudah
sering. mulai terasa nyaman

3.Pertahankan hygiene mulut yang -Klien mengatakan merasa nyaman


baik sebelum makan dan sesudah dengan posisi tidurnya
makan.
O:
4.Anjurkan makan pada posisi duduk -Klien tampak rileks
tegak.
-Posisi klien semi fowler
5.Berikan diit tinggi kalori, rendah A : Masalah gangguan gangguan nutrisi
lemak
klien belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
-Anjurkan makan selagi hangat
-Pertahankan hygiene mulut yang baik
sebelum makan dan sesudah makan
-Anjurkan makan pada posisi duduk
tegak

Anda mungkin juga menyukai