Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN

MENOPOUSE

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 2
 IQBAL ABD LATIF
 ANISTASYA PUTRI OALO
 AMELIA SINTIAWATI DALANTANG
 HAIRUN NISA HASAN
 VERRAWATY AMELIA PADUNGGALA

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES GORONTALO
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN
TA. 2022
Tanggal di data:2 Januari 2022

Tanggal masuk RS: 2 Januari 2022

No Reg:1001

Ruangan/RS: Interna/ Dunda

Diagnosa Medis:

A.IDENTITAS PASIEN

a.Nama : Ny.N

b.Jenis Kelamin : Perempuan

c.Umur : 55 Tahun

d.Agama : Islam

e.Status Perkawinan : Menikah

f.Pekerjaan : IRT

g. Pendidikan Terakhir : SMP

h.Alamat : Jln. Taman Bunga Kel Moodu

i.No.RM : 100104

j:Diagnosa Medis :

PENANGGUNG JAWAB

a.Nama :Tn.A.I

b.Umur :57 Tahun

c.Pendidikan :SMA

d.Pekerjaan :Petani

e.Alamat :Jln.Taman bunga Kel.Moodu


B.RIWAYAT KEPERAWATAN

1.RIWAYAT KESEHATAN PASIEN

a. Keluhan Utama
klien datang kerumah sakit bersama suaminya dengan keluhan tidak
menstruasi sejak 2 bulan yang lalu

b.Riwayat penyakit sekarang


klien mengeluh tidak menstruasi sejak 2 bulan yang lalu disertai dengan
tidak enak,seperti rasa hangat dari badan ke wajah.klien mengatakan merasa nyeri
disekitar vagina ketika berhubungan dengan suami sehingga ia sering menolak bila
diajak berhubungan dengan suaminya serta klien mengeluh hilangnya hasrat dalam
berhubungan seksual, klien mengatakan bahwa ia menjadi lebih sering buang air
kecil .Beberapa bulan sebelumnya klien tidak menstruasi klien merasa tidak
nyaman sekarang. Klien tidak melakukan upaya apapun untuk mengatasi keluhan
yang dirasakan. Klien mengatakan tidak tahu bercerita dengan siapa tentang
kondisinya sekarang,klien tampak cemas dan sering bertanya tentang
keadaanya,klien berharap dengan masuk rumah sakit dapat menghilangkan keluhan
yang ia rasakan.

c. Riwayat Penyakit Masa Lalu


klien mengatakan bahwa ia tidak mempunyai riwayat penyakit pada masa
anak-anak.klien tidak pernah mengalami kelainan haid dan penyakit kelamin.
Klien juga mengatakan tidak pernah abortus/keguguran. Klien tidak memiliki
alergi pada obat-obatan. Klien mengatakan belum pernah dirawat dirumah sakit.

2.RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA

X
X
Ket:

=Laki-laki

=Perempuan

=Pasien/Klien

=Menikah

=Saudara

…… =Tinggal serumah

X = Meninggal

3.PENGKAJIAN POLA FUNGSIGORDON

A. Persepsi terhadap kesehatan & manajemen kesehatan

 klien mengatakan tidak mengonsumsi rokok ataupun Alkohol. Klien tidak


pernah melakukan pemeriksaan kesehatan rutin.klien mengatakan
kesehatannya saat ini sedang menurun. Menurut klien sakit yang termasuk
ketegori sakit ringan yaitu tidak sampai menghambat aktivitas klien .
sedangkan sakit berat yang dapat menghambat aktivitas klien. Klien
berharap dengan masuk RS dapat sembuh dari penyakitnya

B.pola aktivitas dan latihan

Rutinitas mandi

 Sebelum sakit: Klien mandi dan gosok gigi 2x sehari. Rambutnya dicuci 3x
seminggu dengan menggunakan shampoo.
 Saat sakit : Klien masih bias mandi dan gosok gigi 1x sehari. Rambutnya
dicuci 2x seminggu dengan menggunakan shampoo
Kebersihan sehari-hari(pakaian)

 Sebelum sakit: Klien mengganti pakaian 2x sehari, memakai bedak ketika


akan beraktivitas, memotong kukunya 1x seminggu, dan menggosok gigi 3x
sehari
 Saat sakit : Klien mengganti pakaian 2x sehari, memakai bedak ketika
akan beraktivitas, memotong kukunya 1x seminggu, dan menggosok 2x
sehari.

Aktivitas Sehari-hari

 Sebelum sakit: Klien melakukan aktivitasnya sehari-hari sebagai IRT


 Saat Sakit : Klien masih bias melakukan akitvitasnya sehari-sehari
sebagai IRT

AKTIVITAS 0 1 2 3 4
- Mandi 
- Berpakaian/Berdandan 
mobilisasi di tempat tidur
pindah
- Ambulasi makan/minum 

Ket:

Skore 0: Mandiri

Skore 1: Dibantu sebagian

Skore 2: Perlu dibantu orang lain

Skore 3: Perlu dibantu orang lain dan alat

Skore 4: Tergantung atau tidak mampu


C.pola istirahat dan tidur

 Sebelum sakit: Frekuensi jam tidur klien kurang lebih 9 jam/hari, klien tidur
nyenyak
 Saat sakit : Frekuensi jam tidur kliem masih tetap sama kurang lebih 9
jam/perhari, klien tidur nyenyak

D.pola nutrisi metabolic

 Sebelum sakit: Frekuensi makan klien 3-4x/hari, nafsu makan baik, makanan
yang biasa dimakan yaitu nasi beserta lauk-pauk, snack, dan makanan sering
dihabiskan, tidak ada nyeri saat menelan BB=60
 Saat sakit : Frekuensi makan klien 3x/sehari, nafsu makan baik, makanan
yang biasa dimakan yaitu nasi beserta lauk-pauk, snack, dan makanan sering
dihabiskan, tidak ada nyeri saat menelan BB=58

E.pola eliminasi (BAB)

 Sebelum sakit: Frekuensi Bab klien 1x /hari, feses padat, warna fases kuning
kecoklatatan, tidak bercampur darah, tidak mempunyai kesulitan dalam
BAB
 Saat sakit : Frekuensi Bab klien 1x /hari, feses padat, warna fases kuning
kecoklatatan, tidak bercampur darah, tidak mempunyai kesulitan dalam
BAB

Pola eliminasi(BAK)

 Sebelum sakit: Frekuensi BAK klien 4-5x sehari dengan waktu tidak
menentu, warna urin kuning dengan bau khas urin(pesing), tidak bercampur
darah, tidak kesulitan dalam BAK.
 Saat sakit : Frekuensi BAK klien >5x sehari dengan waktu tidak
menentu, warna urin kuning dengan bau khas urin(pesing), tidak bercampur
darah, klien juga mengatakan sering BAK pada malam hari.
F.pola kognitif denpenceptual

Klien mengatakan tidak merasakan nyeri

Fungsi panca indra: Klien tidak menggunakan alat bantu penghlihatan


pendengaran, indra pengecapan klien berfungsi dengan baik

 Kemampuan bicara: Klien dapat berbicara dengan baik, tidak ada kesulitan
dalam berbicara
 Kemampuan membaca: Klien dapat membaca dengan baik

G. Kemampuan konsep diri

 Klien menerima segala kekurangan maupun kelebihan yang pada dirinya


 Klien juga mengatakan menerima masukan-masukan dari orang lain.
 Klien mengatakan dapat membedakan antara kelemahan dan kekuatan pada
dirinya. Contohnya seperti sekrang klien merasakan lemah karena nyeri
yang dirasakannya

H. Pola Koping

 Klien selalu memikirkan rasa sakit yang dirasakan, perubahan yang terjadi
pada diri klien yaitu klien sulit untuk BAK dan berjalan dengan baik.

I. Pola seksual reproduksi

 Klien berjenis kelamin perempuan, klien mengatakan tidak menstruasi sejak


2 bulanyang lalu, klien sudah menikah. klien mengatakan merasa nyeri
disekitar vagina ketika berhubungan dengan suami sehingga ia sering
menolak bila diajak berhubungan dengan suaminya serta mengeluh hasrat
seksual menurun

J. Pola peran berhubungan

 Klien anak ke-5 dari 7 bersaudara, dalam pengambilan keputusan, klien


selalu menanyakan kepada suami dan anak-anak klien , jika ada kesulitan.
Klien selalu meminta bantuan kepada suami dan anak-anaknya yang tinggal
bersama
K. Pola nilai dan kepercayaan

 Klien penganut agama islam, saat sakit klien selalu berdoa kepada pencipa
untuk menghilangkan rasa sakit yang dirasakannya, karena rasa sakit yang
dirasakan, klien mengalami hambatan dalam melaksanakan ibadah.

C.PEMERIKSAAN FISIK

1. KEADAANUMUM

1): Kesadaran : compos mentis

2) kondisi klien secara umum : klien sedang berbaring dan dalam keadaan

lemah

3) Tanda-tanda vital : TD 120/80 mmHg

: RR 22 x/ Menit

:N: 84 x/ Menit

:SB:37º C

4) Pertumbuhan fisik : TB 155 cm

:BB: -Sebelum sakit: 60 Kg

: Saat sakit : 58 Kg

:Postur tubuh: Tegak

5) Keadaan Kulit : warna kulit klien sawo matang , warna kulit

merata ,tidak ada peradangan , turgor kulit


baik
2)PEMERIKSAAN CEPALO KAUDAL

A. Kepala

 Inspeksi = Bentuk kepala mesosepalus, tidak ada lesi/ peradangan tidak


ada pembengkakan , keadaan rambut kering , warna rambut agak beruban
dan terdistribusi merata
 Palpasi = Tidak terdapat nyeri tekan , tidak ada lesi/peradangan,tidak
ada pembengkakan ,tidak ada massa

B. Mata

 Inspeksi = Bentuk mata simetris kanan & kiri tidak ada lesi /
peradangan pada mata ,warma kelopak mata konsisten dengan kulit
klien ,tidak ada kelopak mata menggantung , tidak ada udem , tidak
ada tumor ,bulu mata terdistribusi merata ,bola mata cerah &
jernih ,konjungtiva sedikit pucat ,warna sclera putih bersih ,warna
pupil hitam ,reflex pupil positif ,gerakan bola mata kesegala
arah ,lapang baik ke depan arah mata angina.
 Palpasi: tekanan bola mata baik ,tidak terdapat nyeri tekan ,reflex
kornea baik

C, Telinga

 Inspeksi =simetris antara telinga kiri dan kanan, warna kulit


telinga konstiten dengan kulit daerah lain,tidak ada lesi , tidak ada
massa, tidak ada pengeluaran cairan dari telinga,tidak ada serumen ,
tidak ada pendarahan , warna membrane timpani putih
 Palpasi = tidak ada pembengkakan , tidak ada nyeri tekan pada telinga

D. Hidung

 Inspeksi = septum hidung lurus / tidak ada pembengkakan ,warna


kulit bagian hidung konsisten dengan kulit daerah lain tidak ada
papula/bercak merah didaerah hidung ,tidak ada luka ,tidak ada
jaringan perut , bentuk lubang hidung simetris,tidak ada secret , tidak
ada peradangan tidak ada selaput lender di hidung
 Palpasi = tidak ada sinusitis
E. Mulut

 Inspeksi :warna bibir sedikit pucat, tidak ada lesi, tidak ada ulkus,
tidak ada masa,tidak ada kelainan pada bibir, tidak ada pembengkakan
pada gusi , tidak ada perdarahan pada gusi , jumlah gigi klien 32,
warna gigi putih, tidak ada gigi yang tunggal,tidak terdapat bau
mulut,kebersihan mulut bersih , keadaan lidih simetris , warna lidah
pink kemerahan ,tidak ada ulkus pada lidah,tidak ada kelainan pada
lidah
 Palpasi: tidak ada pembengkakan / fisura pada palatum, tidak ada
nyeri pada lidah , tidak terdapat nyeri ketika gigi diketuk

F. leher

 Inspeksi= tidak terdapat distensi vena jugularis klien dapat


menggerakan leher
 Palpasi : tidak ada pembesaran thyroid,tidak terdapat kelenjar getah
bening ,tidak terdapat nyeri saat menelan

G. Dada

 Inspeksi: Bentuk dada normochest tidak ada kelaianan pada bentuk


dada, RR= 22x/ Menit
 Palpasi :tidak ada pulsasi pada aorta & puimonal,taktil premitus terasa
dan simetris
 Perkusi: Bunyi simetris antara dada bagian kanan & kiri
 Auskultasi: tidak terdapat bunyi napas tambahan

H. Abdomen
 Inspeksi: warna kulit bagian abdomen konsisten dengan kulit daerah
lain , tidak ada jaringan parut
 Auskultasi : bising usus 19 x/ Menit
 Perkusi: perkusi pada bagian abdomen terdengar bunyi timpani
 Palpasi: tidak terdapat nyeri tekanan pada abdomen
I. Genetalia, Anus dan rectum
-

J. Ekstremitas

 Atas: Ekstremitas atas klien lengkap, tidak kelainan pada jari tidak
ada clubbing finger, klien tidak menggunakan alat bantu gerak, klien
dapat melakukan gerakan bahu, siku, pergelangan tangan dan jari-jari
dengan baik, kekuatan otot ekstremitas atas 5.

 Bawah: Ekstemitas bawah klien lengkap, tidak terdapat edema perifer,


tidak ada varices, klien sulit menggerekan kaki sebelah kanan.
Kekuatan otot ektremitas bawah 5

E. TERAPI YANG DIBERIKAN

NAMA CARA
NO. HARI/TANGGAL DOSIS MANFAAT
OBAT PEMBERIAN
Mengatasi
gejala
menopause
termasuk
menurunkan
0,5 g, resiko
1. Senin, 03-01-2022 Estrogen Krim Vagina
2x/minggu terjadinya
osteoporosis
pasca
menopause,
gangguan
kulit genital.
KLASIFIKASI DATA
NO DATA SUBJEKTIF DATA OBJEKTIF
1.  Klien mengatakan sering buang air kecil  Pasien dalam keadaan
>5x sehari sadar(compos mentis)
 Klien mengatakan sering buang air kecil  KU lemah
pada malam hari  Tanda-tanda vital
 Klien mengatakan sering mengalami TD: 120/80 mmHg
desakan untuk berkemih RR: 22x/menit
 Klien mengatakan aktivitas seksual N : 84x/menit
berubah SB: 370 C
 Klien mengeluh hastrat seksual menurun  Terdapat distensi kandung
 Klien mengeluh nyeri disekitar vagina kemih
saat berhubungan seksual  klien tampak cemas dan
 Klien mengatakan merasa khawatir sering bertanya tentang
dengan akibat dari kondisi yang ia hadapi keadaanya
 Klien merasa tidak nyaman dengan  klien tampak tegang
keadaanya sekarang
 Klien mengatakan tidak tahu mau
bercerita dengan siapa tentang kondisinya
sekarang.

ANALISA DATA
MASALAH
NO DATA (DS & DO) PENYEBAB
DIAGNOSA
1. DS: gaangguan dlam Eliminasi urine
 Klien mengatakan sering pola berkemih
buang air kecil >5x sehari atau disfungsi
 Klien mengatakan sering eliminai urine,
buang air kecil pada malam yaitu gangguan
hari fungsi organ
 Klien mengatakan sering eliminasi seperti
mengalami desakan untuk ginjal, ureter,
berkemih kandung kemih,
dan uretra.
DO:
 Pasien dalam keadaan
sadar(compos mentis)
 KU lemah
 Tanda-tanda vital
TD: 120/80 mmHg
RR: 22x/menit
N : 84x/menit
SB: 370 C
 Terdapat distensi kandung
kemih

2. DS: Penurunan Disfungsi Seksual


 Klien mengatakan aktivitas hormon estrogen
seksual berubah
 Klien mengeluh hastrat
seksual menurun Vagina menjadi
 Klien mengeluh nyeri kering dan
disekitar vagina saat kurang elastis
berhubungan seksual
DO :
- Otot-otot vagina
semakin kendur
dan daya
kontraksinya
semakin lebih
rendah

Nyeri saat
berhubungan
seksual

Hasrat seksual
menurun
Disfungsi seksual
3. DS : Fase awal Ansietas
 Klien mengatakan merasa menopause
khawatir dengan akibat dari terjadinya
kondisi yang ia hadapi perubahan fisik
 Klien merasa tidak nyaman dan psikologis
dengan keadaanya sekarang pada tubuh
 Klien mengatakan tidak tahu
mau bercerita dengan siapa
tentang kondisinya sekarang.
DO: Ancaman atau
 klien tampak cemas dan perubahan pada
sering bertanya tentang status peran,
keadaanya fungsi peran
 klien tampak tegang kebutuhan yang
tidak tepenuhi

Menimbulkn
perasaan tidak
Nyaman atau
kekhawatiran

kecemasan
(ansietas

No. Diagnosa Keperawatan Tujuan Dan Kriteria Hasil Intervensi (Siki)


1. Gangguan eliminasi urin b.d Setelah dilakukan intervensi Manejemen eliminasi urin
kelemahan otot pelvis d.d selama 3x24 jam maka eliminasi Observasi
DS: urin membaik dengan kriteria hasil: - Identifikasi tanda
- Klien mengatakan sering  Distensi kandung kemih dan gejala retensi
buang air kecil >5x sehari menurun atau inkontinensia
- Klien mengatakan sering  Nokturia menurun urine
buang air kecil pada  Frekuensi BAK membaik - Identifikasi faktor
malam hari  Desakan berkemih menurun yang menyebabkan
- Klien mengatakan sering retensi atau
mengalami desakan inkontinensia urine
untuk berkemih Terapeutik
- Catat waktu-waktu
DO: dan haluaran
- Pasien dalam keadaan berkemih
sadar(compos mentis) - Batasi asupan
- KU lemah cairan, jika perlu
- Tanda-tanda vital Edukasi
o TD: 120/80 - Ajarkan tanda dan
mmHg gejala infeksi
o RR: saluran kemih
22x/menit - Ajarkan mengukur
o N : 84x/menit asupan cairan dan
o SB: 370 C haluaran urine
- Terdapat distensi - Ajarkan mengenali
kandung kemih tanda berkemih dan
waktu yang tepat
untuk berkemih
- Ajarkan terapi
modalitas penguatan
otot-otot
punggul/berkemiha
n
- Anjurkan minum
yang cukup,jika
tidak ada
kontraindikasi
- Anjurkan
mengurangi minum
menjelang tidur
Kolaborasi
- Kolaborasi
pemberian obat
supositoria uretra,
jika perlu

2. DS: Setelah dilakukan intervensi Konsultasi seksualitas


 Klien mengatakan selama 3x24 jam maka fungsi Observasi
aktivitas seksual seksual membaik dengan kriteria - Identivikasi tingkat
hasil: pengetahuan,
berubah  Verbalisasi aktivitas masalah sistem
 Klien mengeluh seksual berubah menurun reproduksi, masalah
 Keluhan nyeri saat seksualitas dan
hastrat seksual
berhubungan seksual penyakit menular
menurun menurun seksual
 Klien mengeluh  Hasrat seksual membaik - Indetivikasi waktu
nyeri disekitar disfungsi seksual
vagina saat dan kemungkinan
berhubungan penyebab
- Monitor stress,
seksual
kecemasan, depresi
DO : dan penyebab
- disfungsi seksual
Terapeutik
- fasilitasi
komunikasi antara
pasien dan pasangan
- berikan kesempatan
kepada pasangan
untuk menceritakan
permasalahan
seksual
- berikan pujian
terhadap perilaku
yang benar
- berikan saran yang
sesuai kebutuhan
pasangan dengan
menggunakan
bahasa yang mudah
diterima, dipahami
dan tidak
menghakimi
Edukasi
- jelaskan efek
pengobatan,
kesehatan dan
penyakit terhadap
disfungsi seksual
- informasikan
pentingnya
modifikasi pada
aktivitas seksual
Kolaborasi
- kolaborasi dengan
spesialis seksologi,
jika perlu

3. DS : Setelah dilakukan intervensi REDUKSI ANSIETAS


 Klien mengatakan selama 3x24 jam maka tingkat Observasi
ansietas menurun dengan kriteria - identifikasi saat
merasa khawatir
hasil : tingkat ansietas
dengan akibat dari  verbalisasi khawatir akibat berubah (mis,
kondisi yang ia kondisi yang dihadapi kondisi, waktu,
hadapi menurun stresor)
 Klien merasa tidak  perilaku tegang menurun - identifikasi
nyaman dengan kemampuan
mengambil
keadaanya
keputusan
sekarang - monitor tanda-tanda
 Klien mengatakan ansietas (verbal dan
tidak tahu mau nonverbal)
bercerita dengan Terapeutik
siapa tentang - ciptakan suasana
terapeutik
kondisinya
untuk ,menumbuhka
sekarang. n kepercayaan
DO: - temani pasien utnuk
 Klien tampak mengurangi
cemas dan sering kecemasan jika
bertanya tentang memungkinkan
- pahami situasi yang
keadaanya
membuat ansietas
 klien tampak - dengarkan dengan
tegang penuh perhatian
- gunakan pendekatan
yang tenang dan
meyakinkan
- tempatkan barang
pribadi yang
memberikan
kenyamanan
- motifasi
mengidentifikasi
situasi yang memicu
kecemasan
- diskusikan
perencanaan
realistis tentang
peristiwa yang akan
datang
Edukasi
- jelaskan prosedur,
termasuk sensasi
yang mungkin
dialami
- informasikan secara
factual mengenai
diagnosis,
pengobatan dan
prognosis
- anjurkan keluarga
untuk tetap bersama
pasien jika perlu
- anjurkan melakukan
kegiatan yang tidak
konpetitif sesuai
kebutuhan
- anjurkan
mengungkapkan
perasaan dan
perpeksi
- latihan kegiatan
pengalihan untuk
mengurangi
ketegangan
- latihan penggunaan
mekanisme
pertahanan diri yang
tepat
- latih teknik
relaksasi
Kolaborasi
- kolaborasi
pemberian obat anti
ansietas, jika perlu

Anda mungkin juga menyukai