MIOKARDITIS
MAKALAH
oleh:
Nur’aini Elita Putri
NIM 162310101008
Kelas A 2016
UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
2018
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. P
DENGAN GANGGUAN SISTEM KARDIOVASKULER
PADA KASUS MIOKARDITIS
A. Pengkajian
1. Biodata
a. Identitas Klien
Nama : Tn “P”
Umur : 70 tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Agama : Islam
Suku/bangsa : Sasak/Indonesia
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Tani
Alamat : Tunjang/ Gn. Sari
Keterangan :
2) Pola Eliminasi
Sebelum Sakit : Klien mengatakan frekuensi BAB 1 – 2
x/hari dengan konsistensi lembek, bau
khas feces, warna kuning coklat-
kecoklatan dan BAK 3 – 4 x/hari warna
kuning jernih, bau khas urine dan tidak
pernah mengalami kesulitan dalam BAK.
Klien tidak merasa sakit atau nyeri saat
kencing.
Saat Sakit : Klien mengatakan tidak pernah BAB,
BAK 2 – 3 x/hari dengan warna kuning
jernih, bau khas urine, klien tidak merasa
sakit saat BAK.
3) Integritas Kulit
Sebelum Sakit : Klien mengatakan bahwa kulit klien selalu
dalam keadaan yang baik, lembab, tidak
mengalami penyakit kulit, turgor kulit
baik.
Saat Sakit : Kulit klien tampak lembab, bersih, tidak
ada penyakit kulit, edema pitting ± 6 mm
dan kembali ke bentuk awal selama 15
detik, CRT < 2 detik.
4) Fungsi Neurosensori
Sebelum Sakit : Klien mengatakan bahwa sebelum sakit
klien biasa mengalami pusing-pusing biasa
dan bisa hilang dengan istirahat,
penglihatannya sedikit kabur.
Saat Sakit : Klien mengeluh penglihatan kabur, pusing,
TD 110/70 mmHg.
5) Pernafasan (Oksigenasi)
Sebelum Sakit : Klien mengatakan tidak pernah sesak,
kecuali 3 tahun yang lalu saat menderita
penyakit yang sama, klien bernafas dengan
normal, klien tidak merasakan nyeri dan
tidak terasa berat saat bernafas (RR : 20
x/menit).
Saat Sakit : Klien mengeluh sesak napas, terasa tidak
nyaman di dadanya. Tampak terpasang O2
3 lpm (RR : 28 x/menit).
6) Pola Aktivitas dan Istirahat
Sebelum Sakit : Klien mengatakan sebelum sakit klien
biasa tidur 7-9 jam/hari, klien tidur dari
pukul 21.00-06.00 WITA tidak mengalami
gangguan selama tidur, tidak terbangun
tengah malam, bila terbangun hanya ketika
ingin BAK.
Saat Sakit : Klien mengatakan mengalami gangguan
saat tidur, sering terbangun karena nyeri
dada, klien tidur hanya 4 jam sehari yaitu
pukul 23.00-03.00. klien tampak pucat.
8) Fungsi Endokrin
Sebelum Sakit : Klien mengatakan klien tidak mengalami
penyakit kencing manis, atau penyakit
yang berhubungan.
Saat Sakit : Klien juga tidak mengalami gangguan
pada sistem endokrin.
9) Indera Perasa
Sebelum Sakit : Klien mengatakan bahwa sebelum sakit
klien bisa membedakan rasa, klien tidak
mengalami masalah pada indera perasa.
Saat Sakit : Klien mengatakan bisa membedakan rasa.
b. Mode Konsep Diri
1) Klien mengalami gangguan mode konsep fisik diri karena terjadi
perubahan fisik klien yang ditandai dengan penglihatan kabur,
terpasang infus, terpasang oksigen, mendapatkan perawatan
diruang intensif.
2) Klien mengalami gangguan mode konsep personal diri karena
merasa cemas dengan penyakit yang dialaminya.
d. Independent Mode
Klien mengalami gangguan kecemasan yang berat akan penyakitnya
karena kurangnya pengetahuan dan informasi mengenai penyakit yang
dialaminya.
4. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum : Lemah
b. Kesadaran : Compos Mentis
c. Tanda-tanda Vital
Tekanan Darah : 110/70 mmHg
Nadi : 100 x/menit
Suhu : 38,6 oC
Respirasi : 28 kali/menit
2) Mata
Inspeksi : Simetris, dengan pupil normal (Isokor),
konjungtiva pucat, tidak ada masa/benjolan,
penglihatan klien agak kabur, tidak menggunakan
alat bantu penglihatan.
3) Hidung
Inspeksi : Bentuk simetris, tidak ada polip, lubang hidung
bersih, terlihat napas cuping hidung, terpasang
selang O2 3 lpm.
5) Telinga
Inspeksi : Simetris, tidak ada penumpukan serumen,
pendengaran normal.
6) Leher
Inspeksi : Tidak tampak pembesaran kelenjar tiroid, kelenjar
limfe dan pembesaran vena jugularis.
Palpasi : Tidak teraba pembesaran kelenjar tiroid, tidak
teraba adanya massa.
7) Thorak
1. Paru-paru
Inspeksi : Bentuk simetris, tampak tarikan dinding
dada, penggunaan otot bantu pernafasan.
Auskultasi : Terdengar suara nafas ronkhi
Palpasi : Teraba adanya pembengkakan, ada nyeri
tekan
Perkusi : Hiper sonor kiri dan kanan
2. Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
Palpasi : Teraba adanya pembengkakan, adanya nyeri
tekan. Ictus cordis pada intra costa V dan VI
Perkusi : Suara sonor (resonan)
Auskultasi : Terdengar irama gallop (S3 dan S4)
8) Abdomen
Inspeksi : Simetris, tidak ada luka bekas operasi, tidak ada
pembengkakan pada abdomen.
Auskultasi : Bising usus 12 x/menit.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan abdomen.
Perkusi : Tidak terjadi distensi abdomen.
9) Genetalia
Inspeksi : Tidak ada lesi, tidak terpasang kateter.
SGOT 43 UL <40
SGPT 24 UL <41
6. Therapy Obat
a. Ketorolak 1 amp (IV)
b. Infus RL 18 tpm
c. Cefotaxime 3x1 gram (IV)
d. O2 3 lpm
7. Analisa Data
Nama : Tn “P” Diagnosa Medis : Miokarditis
Umur : 70 Tahun No RM : 045499
Data Etiologi Problem
DS : Keletihan Penurunan curah jantung
- Klien mengatakan
cepat lelah ketika Ada bunyi S3 dan S4
melakukan aktivitas.
Pembengkakan jantung
- Klien mengatakan nyeri
dada terus menerus.
Penurunan kemampuan
DO : dilatasi jantung
- TD : 110/70 mmHg
- Suhu : 38,6 oC
- RR : 28 x/menit
DO :
Pembengkakan ventrikel
Klien tampak
kiri
meringis kesakitan
Q : klien mengatakan
nyerinya seperti
tertimpa beban berat
dan terbakar
R : klien mengatakan
nyerinya pada dada
bagian anterior
S : klien mengatakan
nyerinya pada skala 5
(0-10)
T : klien mengatakan
nyerinya bertambah
ketika malam hari
- TD : 110/70 mmHg
- Suhu : 38,6 oC
- RR : 28 x/menit
DS : Hipotensi Hipertermia
-
DO : Takipnea
- Pasien tampak lemah
Miokarditis
- TD : 110/70 mmHg
- RR : 28 x/menit
- Akral dingin
DS : Lemah Ansietas
- Klien merasa cemas
dengan penyakit yang Stresor
dialaminya
Cemas
- Klien mengatakan
kurangnya pengetahuan
Ancaman pada status
informasi mengenai
terkini
penyakit yang
dialaminya.
Ansietas
DO :
- Pasien tampak lemah
- TD : 110/70 mmHg
- Suhu : 38,6 oC
- RR : 28 x/menit
DO :
- Pasien tampak lemah
- TD : 110/70 mmHg
- Suhu : 38,6 oC
- RR : 28 x/menit
B. Diagnosa Keperawatan
1. Penurunan curah jantung b.d Penurunan kemampuan dilatasi jantung d.d
Klien mengatakan cepat lelah ketika melakukan aktivitas, klien
mengatakan nyeri dada terus menerus, klien tampak meringis kesakitan
klien tampak lemah, TD : 110/70 mmHg, Suhu : 38,6 oC, RR : 28 x/menit,
palpasi jantung teraba adanya pembengkakan, adanya nyeri tekan, palpasi
thorax teraba adanya pembengkakan, adanya nyeri tekan, mukosa mulut
pasien kering.
2. Ketidakefetifan pola nafas b.d pembengkakan ventrikel kiri yang
menyebabkan menurunnya kemampuan ekspansi paru yang d.d klien
mengeluh sesak, RR : 28 x/menit, terpasang oksigen 3 lpm, adanya tarikan
dinding dada.
3. Nyeri akut b.d Proses inflamasi yang d.d klien mengeluh nyeri, klien
tampak meringis kesakitan, skala nyeri 5 (skala 0-10).
4. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh b.d asupan diet
kurang b.d klien mengatakan tidak ada nafsu makan, klien hanya
menghabiskan sepertiga bagian dari porsi yang disediakan dan minum ± 4
gelas/hari (1 gelas= 220cc), klien tampak lemah, mukosa mulut pasien
kering, TD : 110/70 mmHg, Suhu : 38,6 oC, RR : 28 x/menit.
5. Hipertermia b.d Penyakit miokarditis d.d Pasien tampak lemah, TD :
110/70 mmHg, Suhu : 38,6 oC, RR : 28 x/menit, Akral dingin.
6. Ansietas b.d Ancaman pada status terkini d.d Klien merasa cemas dengan
penyakit yang dialaminya, klien mengatakan kurangnya pengetahuan
informasi mengenai penyakit yang dialaminya, pasien tampak lemah, TD :
110/70 mmHg, Suhu : 38,6 oC, RR : 28 x/menit.
7. Intoleran aktivitas b.d ketidak seimbangan antara suplai dan kebutuhan
oksigen d.d Klien mengatakan sering sesak ketika melakukan aktivitas,
klien mengatakan cepat lelah ketika melakukan aktivitas, klien
mengatakan bahwa semua kebutuhan seperti mandi, makan, BAB/BAK
dibantu oleh keluarganya, klien mengeluh lemas, klien mengatakan semua
aktivitasnya dibantu oleh keluarga dan perawat, pasien tampak lemah, TD
: 110/70 mmHg, Suhu : 38,6 oC, RR : 28 x/menit.
C. Rencana Keperawatan
Nama : Tn “P” Dignosa Medis : Miokarditis
Umur : 70 Tahun No. RM : 045499
Monitor pernafasan
Manajemen Nyeri :
07.20-07.30 1. Melakukan pengkajian nyeri komprehensif yang meliputi lokasi,
karakteristik, onset/durasi, frekuensi, kualitas, intensitas atau beratnya
nyeri dan faktor pencetus.
07.30-07.40 2. Memilih dan mengimplementasikan tindakan farmakologi,
nonfarmakologi untuk memfasilitasi penurunan nyeri, sesuai dengan
kebutuhan.
Manajemen Energi :
07.50-07.55 1. Memonitoring intake/asupan nutrisi untuk mengetahui sumber energi
pasien yang adekuat.
07.55-08.10 2. Memonitor sistem kardiorespirasi pasien selama kegiatan
08.10-08.15 3. Meningkatkan tirah baring atau pembatasan kegiatan
Perawatan Jantung :
08.15-08.20 1. Mengecek pasien baik secara fisik dan psikologis.
08.20-08.25 2. Menginstruksikan pasien tentang pentingnya untuk segera
melaporkan bila merasa nyeri dada.
08.25-08.30 3. Mencatat tanda dan gejala penurunan curah jantung
5. 4 17 April 2014 Manajemen gangguan makan:
08.30-08.35 1. Mengajarkan dan dukung konsep nutrisi yang baik dengan klien
Manajemen nutrisi
08.35-08.40 1. Menentukan status gizi pasien dan kemampuan pasien untuk
memenuhi kebutuhan gizi
08.40-08.45 2. Menentukan jumlah kalori dan jenis nutrisi yang dibutuhkan untuk
memenuhi persyaratan gizi
08.45-08.50 3. Mengatur diet pasien dengan menyediakan makanan protein tinggi,
mineral, suplemen
Peningkatan koping :
09.45-09.50 1. Membantu pasien mengidentifikasi tujuan jangka pendek dan jangka
panjang yang tepat
09.50-09.55 2. Memberikan penilaian dan diskusikan respon alternatif terhadap
situasi yang ada
09.55-10.00 3. Memberikan suasana penerimaan
Terapi Relaksasi :
10.00-10.05 1. Mengambarkan rasionalisasi dan manfaat relaksasi serta jenis
relaksasi yang tersedia
10.05-10.20 2. Melakukan relaksasi pada pasien sebagai strategi tambahan dengan
pnggunaan obat-batan nyeri
10.20-10.25 3. Mengevaluasi dan dokumentasikan respon terhadap terapi relaksasi.
8. 7 07 April 2014 Terapi Aktivitas : Ns. Nur’aini
10.25-10.30 1. Membantu pasien untuk tetap fokus pada kekuatan dibandingkan
dengan kelemahan
10.30-10.40 2. Memberikan aktivitas kreatif yang tepat untuk pasien
10.40-10.50 3. Membantu pasien dengan aktivitas fisik secara teratur sesuai dengan
kebutuhan.
Manajemen Energi :
10.50-10.55 1. Memonitoring intake/asupan nutrisi untuk mengetahui sumber energi
pasien yang adekuat.
10.55-11.10 2. Memonitor sistem kardiorespirasi pasien selama kegiatan
11.10-13.00 3. Menginstruksikan pasien untuk tirah baring atau istirahat
Monitor pernafasan
14.20-14.30 1. Monitor kecepatan, irama, kedalaman, dan kesulitan bernafas
14.30-14.40 2. Mencatat pergerakan dada, catat ketidaksimetrisan, penggunaan otot-
otot bantu nafas
14.40-14.45 3. Mencatat perubahan pada saturasi oksigen pasien
12. 2 07 April 2014 Pemberian Analgesik : Ns. Nur’aini
14.45-15.00 1. Menentukan lokasi, karakteristik, kualitas dan keparahan nyeri
sebelum mengobati pasien.
15.00-15.10 2. Memberikan obat analgesik berdasarkan tipe dan keparahan nyeri
yang dirasakan pasien.
15.10-15.20 3. Memonitor tanda vital sebelum dan setelah memberikan analgesik.
Manajemen Energi :
16.40-16.45 1. Memonitoring intake/asupan nutrisi untuk mengetahui sumber energi
pasien yang adekuat.
16.45-17.00 2. Memonitor sistem kardiorespirasi pasien selama kegiatan
17.00-05.00 3. Menginstruksikan pasien untuk tirah baring atau istirahat
E. Evaluasi Keperawatan
Nama : Tn “P” Dignosa Medis : Miokarditis
Umur : 70 Tahun No. RM : 045499