DOSEN PEMBIMBING:
Ns.Nova F,S.Kep.M.Biomed
DISUSUN OLEH:
MARDEKASIH
(18112154)
C. Tujuan
1.Tujuan umum
Bertujuan agar mahasiswa dapat memberikan Asuhan Keperawatan pada pasien endokarditis
2.Tujuan khusus
Setelah dilakukan Asuhan keperawatan pada pasien endokarditis
a. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian keperawatan pada pasien endokarditis
b. Mahasiswa mampu menegakkan diagnosa keperawatan pada pasien endokarditis
c. Mahasiswa mampu membuat menyusun intervensi keperawatan pada pasien endokarditis
d. Mahasiswa mampu melakukan implementasi yang telah disusun kepada pasien
endokarditis
e. Mahasiswa mampu mengevaluasi tindakan keperawatan yang telah diberikan pada pasien
endokarditis
f. Mahasiswa mampu mendokumentasikan Asuhan Keperawatan pada pasien endokarditis
A. TINJAUAN TEORITIS
1. DEFINISI
2. ANATOMI FISIOLOGIS
2. PericardiumPeikardium
adalah kantong berdinding ganda yang dapat membesar dan mengecil,yang
membungkus jantung dan pembuluh darah besar. Kantong ibi melekat padadiafragma,
sternum, dan pleura yang membungkus paru-paru. Di dalam perrikardiumterdapat dua
lapisan, yakni lapisan, yaitu lapisan fibrosa luar dan lapisan serosa dalam.
Rongga pericardial adalah ruang potensial antara membran visceral dan pariental
(Enthel,2003: 228-229). Dinding jantung terdiri dari tiga lapisan, yaitu:a.
a. Epikardium luar; tersusun dari lapisan sel-sel mesotelial yang berada di atas
jaringanikat. b.
b) Kulit, masuknya berbagai stafilokokus dan jamur seperti Candida yang secara
normal ditemukan di kulit. Masuk ke dalam pembuluh darah melalui inersi kanula
atau injeksi vena.
3. ETIOLOGI
e) Kulit, masuknya berbagai stafilokokus dan jamur seperti Candida yang secara
normal ditemukan di kulit. Masuk ke dalam pembuluh darah melalui inersi kanula
atau injeksi vena.
4. KLASIFIKASI ENDOKARDITIS
1. Endokarditis Infektif
a. Endokarditis infektif adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi pada
endokardium jantung atau pada pembuluh darah besar ditandai dengan adanya
vegetasi (Team Fakultas Kedokteran UI)
b. Endokarditis infektif adalah suatu infeksi ayng disebabkan oleh mikroba pada
jaringan endothelial jantung(Barbara Engran ; 1998)
c. Endokarditis adalah infeksi permukaan endokardial yang biasanya meliputi
dinding ventrikel, katup-katupjantung, dinding arteri besar, septum, yang ditandai
dengan mudah terjadinya aggregasi dari trombin dan platelet yang disebut
vegetasi, ini berisi makro organisme. Vegetasi tersebut dapat terjadi didaerah
endokardial yang manapun, juga didaerah arteri besar.
e. Endokarditis Infektif adalah infeksi pada endokardium (selaput jantung) dan
katup jantung .
Abses organ
Intoleransi Ketidakseimbangan
Perfusi
aktifitas suplai Oksigen &
jaringan
kebutuhan
Sesak Nafas
Stenosis katup
Bakteriologi/infeksi
Streptococcus Turbulen
aliran darah
Operasi minor/
Ekstraksi gigi
6. Tanda dan Gejala
Awitan perlahan keluhan pasien umu, seperti tidak enak, sakit seluruh tubuh, dan
demam. Selain itu akan muncul tanda dan gejala secara spesifik diantaranya:
a. Artralgia (rasa nyeri pada sendi-sendi).
i. Adanya nodus Osler, benjolan kevil berwarna ungu atau kemerah-merahan, sakit
apabila ditekan, dan terdapat pada telapak kaki atau tangan.
j. Anemia.
3. Bila terjadi emboli: Otak:paralisis/hemiplegi, gg psikiatris dll. Jantung: MCI akut, ggl
jantung.
9. Komplikasi
a. Jantung
a) Abses jantung
b. Sitemik
b) Aneurisma mikotik
d) Ensefalopati
11. PENATALAKSANAAN
Endokarditis berpotensi dapat disembuhkan jika terapi diberikan lebih awal seperti:
a. Antibiotik IV:
a) S. viridans: amoksilin
b) S. aureus: flukloksasilin
c) E. faecalis: amoksilin
4.Riwayat keluarga
Perawat menanyakan tentang penyakit yang pernah dialami oleh keluarga.anggota
keluarga yang meninggal terutama pada masa usia produktif ,dan penyebab
kematiannya.penyakit jantungiskemik pada orang tua yang timbul pada usia muda merupakan
faktor risiko utama terjadinya endokarditis pada keturunanya
5.Pemeriksaan fisik
BAB:
-frekuensi
-waktu
-warna
-konstipasi
-penggunaan pencahar
BAK
-flek
-warna
-bau
-kejernihan
-endapan
B. Nutrisi
-pola makan
-makanan kesukaan
-makanan pantangan
C. tidur/istiharat
-warna tidur(jam)
-lama tidur/hari
-kebiasaan saat tidur
-kesulitan dalam tidur
6.Analisa data
Proses analisadata adalah menghubungkan data yang diperoleh dengan konsep
teori,prinsip asuhan keperawatan yang relevan dengan kondisi klien.
7.Diagnosa keperawatan
1. penurunan curah jantung,perubahan berhubungan dengan perubahan afterload perubahan
frekuensi jantung ,perubahan irama jantung,perubahan kontraktilitas,perubahan preload
2. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencideraan fisiologis.
3. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan gangguan pertukaran gas
8.Implementasi keperawatan
Implementasi merupakan tahap ke empat dari proses keperawatan yang dimulai setelah
perawat menyusun rencana keperawatan
Implemeentasi keperawatan adalah serangkai kegiatan yang dilakuakna yang dihadapi
kestatus kesehatan yang baik yang menggambarkan kriteria hasil yang diharapkan.
Proses pelaksanaan implementasi harus berpusat kepada kebutuhan pasien .faktor faktor
lain yang mempengaruhi kebutuhan keperawatan strategi implementasi keperawatan ,dan
kegiatan komunikasi
9.Evaluasi keperawatan
Evaluasi merupakan langakah akhir dari proses keperawatan evaluasi adalah kegiatan
yang disengaja dan terus menerus dengan melibatkan pasien ,perawat dan anggota tim
kesehatan lainya.
BAB II
LAPORAN KASUS
A Pengkajian
1.Identitas pasien
Nama :Ny.L
Jenis kelamin :perempuan
Umur : 40 tahun
Status perkawinan :kawin
Pekerjaan :IRT
Agama :islam
Pendidikan :SMK
Alamat :padang timur
Diagnosa medis : endokarditis
Nomor register:
Mrs/Tgl pengkajian: 10/02/2021
Keluhan Utama :sesak nafas
Pengkajian RPS yang mendukung keluhan utama dilakukan dengan mengajukan serangkaian
pertayaan mengenai kelemahan fisik klien secara PQRST ,yaitu:
4.Riwayat keluarga
Perawat menanyakan tentang penyakit yang pernah dialami oleh keluarga.anggota keluarga
yang meninggal terutama pada masa usia produktif ,dan penyebab kematiannya.penyakit
jantungiskemik pada orang tua yang timbul pada usia muda merupakan faktor risiko utama
terjadinya penyakit jantung iskemik pada keturunanya
5.Pemeriksaan fisik
BAK
-flek
-warna
-bau
-kejernihan
-endapan
B. Nutrisi
-pola makan
-makanan kesukaan
-makanan pantangan
C. tidur/istiharat
-warna tidur(jam)
-lama tidur/hari
-kebiasaan saat tidur
-kesulitan dalam tidur
6.DIANGNOS KEPERAWATAN
1. penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan irama jantung
2. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencideraan fisiologis.
7.ANALISA DATA
9.IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Tanggal Diagnosa keperawatan Implementasi Evaluasi Ttd
1. penurunan curah -mengidentifikasi S:-pasien tidak lagi
jantung b/d perubahan tanda dan gejala merasa lemah
irama jantung primerpenurunan
curah jantung
(meliputi
dispnea,kelelahan
,edema,ortopnea,par O:Warna kulit pasien
oxysmal nocturmal tidak pucat
dyspnea, - Akrat tidak teraba
peningkatan CVP) dingin lagi
-mengidentifikasi
tanda dan gejala
sekunder penurunan
curah A:penurunan curah
jantung(meliputi.pen jantung telah teratasi
ingkatan berat
,badan,hepatomegali,
distensi vena
jugularis,palpatasi,ro P:intervensi telah
nkhi,basah,oliguaria dihentikan
,batuk ,kulit pucat)
-memonitor tekanan
darah (termausk
tekanan darah
ortostatik jika perlu)
-memonitor intake
dan output cairan
-memonitor berat
badan setiap hari
pada waktu yang
sama
-memonitor saturasi
oksigen
-memonitor keluhan
nyeri dada
-memonitor EKG 12
sadapan
-memonitor aritmia
-memonitor nilai
laboratorium jantung
-memonitor fungsi
alat pacu jantung
-memeperiksa
tekanan darah dan
frekuensia nadi
sebelum dan sesudah
aktivitas
-memeperiksa
tekanan darah dan
frekuensi nadi
sebelum pemberian
obat
Terapeutik
-memposisikan
pasien semi fowler
atau faowler dengan
kaki kebawah atau
posisi nyaman
-memberikan diet
jantung yang sesuai
-menggunakan
stocking elastis
ataupneumatik
intermitas
-mefasilitaskan
pasien dan keluarga
untuk modifikasi
gaya hidup sehat
-memberikan terapi
relaksasi untuk
mengurangi stress
-memberikan
dukungan emosional
dan spiritual
-memberikan
oksigen untuk
mempertahankan
saturasi oksigen
Edukasi
-menganjurkan
aktivitas fisik sesuai
toleransi
-menganjurkan
beraktivitas fisik
secara bertahap
-menganjurkan
berhenti merokok
-mengajarkan pasien
keluarga mengukur
berat badan harian
-mengajarkan pasien
dan keluarga
mengukur intake dan
output cairan harian
Kolaborasi
-mengkolaborasi
pemberian
antianritmia jika
perlu
-merujuk ke program
rehabilitas jantung
A. TAHAP PERSIAPAN
1. Pemberian penjelasan kepada pasien tentang tujuan dan prosedur pemeriksaan yang akan
dilakukan.
2. Sebaiknya istirahat 15 menit sebelum pemeriksaan.
3. Bila menggunakan perhiasan/logam/gawaisupaya dilepasdan diletakkan tidak
dekat/menempel padapasien
4. Pasien diminta membuka baju bagian dada.
5. Pasien dipersilakan tidur terlentang, posisi pemeriksa berada di sebelah kanan pasien.
6. Pasien diusahakan untuk tenangdanbernafas normal. Selama proses perekaman tidak
boleh bicara.
7. Bersihkan daerah yang akan dipasang elektroda dengan kapas beralkohol.
8. Oleskan pasta EKG pada elektroda untuk memperbaiki hantaran listrik.
9. Sebaiknya tidak merokok/makan 30 menit sebelumnya
B. TAHAP PELAKSANAAN
A. Pengertian
Merupakan metode efektif untuk mengurangi rasa nyeri pada pasien yang mengalami nyeri
kronis.Rileks sempurna yang dapat mengurangi ketegangan otot, rasa jenuh, kecemasan
sehingga mencegah menghebatnya stimulasi nyeri. Ada tiga hal yang utama dalam teknik
relaksasi:
1. Posisikan pasien dengan tepat
2. 2.Pikiran beristirahat
3. 3.Lingkungan yang tenang
A. Tujuan
Untuk menggurangi atau menghilangkan rasa nyeriIndikasi :Dilakukan untuk pasien yang
mengalami nyeri kronis
B. Prosedur pelaksanaan :
1.Tahap prainteraksi
a.Membaca status pasien
b.Mencuci tangan
c.Menyiapkan alat
1. Tahap orintasi
a.Memberikan salam teraupetik
b.Validasi kondisi pasien
c.Menjagaprivacy pasien
d.Menjelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan kepada pasien dan keluarga
2.Tahap kerja
2. Tahap terminasi
1. link vidio
Dx 1: https://youtu.be/r0ye5TT5C2k
Dx 2: https://www.youtube.com/watch?v=AayrX_MysQs
Dx 2:
a. di vidio perawat tidak mencuci tangan
b. di vidio perawat tidakk ada milihat status pasien
c. di vidio perawat tidak ada mendokumentasikan
DAFTAR PUSTAKA
Arif, Muttaqin. 2009. Pengantar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem
Kardiovaskuler. Jakarta: Salemba Medika.
Baradero, Mary. 2008. Klien Gangguan Kardiovaskuler: Seri Asuhan Keperawatan. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Mandal, B.K. 2006. Penyakit Infeksi. Jakarta: Erlangga.
Underwood, J.C.E. 2000. Patologi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Doengoes marilynn E.1999. Rencana asuhan keperawatan edisi 3. Jakarta : EGC
Barbara Engran ; 1998