DISUSUN OLEH:
ARIEK WAHYU DWIAMANA
A3R20013
A. PENGERTIAN
Endokarditis merupakan infeksi pada endokardium (selaput jantung) dan katup jantung.
Endokarditis dapat terjadi secara tiba-tiba dan dalam beberapa hari bisa berakibat fatal (endokarditis akut)
atau bisa terjadi secara bertahap dan tersamar beberapa minggu sampai beberapa bulan (endokarditis sub
akut). Bakteri penyebab endokarditis kadang-kadang cukup kuat untuk menginfeksi katup jantung yang
normal (Ruhyanudin,2016).
Endokarditis merupakan peradangan pada katup dan permukaan endotel jantung. Endokarditis
infeksi (endokarditis bakterial) adalah infeksi yang disebabkan oleh invasi langsung bakteri atau
organisme lain, sehingga menyebabkan deformitas bilah katup (Arif Muttaqin,2017).
Endokarditis Infektif adalah infeksi pada endokardium (selaput jantung) dan katup jantung.
Endokarditis infektif dapat terjadi secara tiba-tiba dan dalam beberapa hari bisa berakibat fatal
(endokarditis infektif akut); atau bisa terjadi secara bertahap dan tersamar dalam beberapa minggu sampai
beberapa bulan (endokarditis infektif subakut).
Endokarditis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme pada endokard atau
katub jantung. Infeksi endokarditis biasanya terjadi pada jantung yang telah mengalami kerusakan.
Penyakit ini didahului dengan endokarditis, biasanya berupa penyakit jantung bawaan, maupun penyakit
jantung yang didapat. Dahulu Infeksi pada endokard banyak disebabkan oleh bakteri sehingga disebut
endokariditis bakterial. Sekarang infeksi bukan disebabkan oleh bakteri saja, tetapi bisa disebabkan oleh
mikroorganisme lain, seperti jamur, virus, dan lain-lain.
B. KLASIFIKASI
Pengertian mengenai endokarditis dibagi menjadi dua bagian besar yaitu endokarditis infektif dan
endokarditis non infektif.
1. Endokarditis infektif
Penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri pada endokardium jantung atau pada pembuluh darah
besar. Penyakit ini ditandai oleh adanya vegetasi. Berdasarkan gambaran klinisnya, endokarditis
infektif dibedakan menjadi dua yaitu :
a) Endokarditis bakterial subakut, timbul dalam beberapa minggu atau bulan dan disebabkan oleh
bakteri yang kurang ganas, seperti streptokokus viridans.
b) Endokarditis bakterial akut, timbul dalam beberapa hari sampai beberapa minggu, dengan tanda-
tanda klinik yang lebih berat. Sering disebabkan oleh bakteri yang ganas seperti stafilokokus aureus.
c) Endokarditis non infektif
Penyakit yang disebabkan oleh laktor trombosis yang disertai dengan vegetasi, Penyakit ini sering
didapatkan pada penderita stadium akhir dari proses keganasan. Berdasarkan jenis katup jantung
yang terkena infeksi, endokarditis dibedakan juga menjadi dua yaitu: 1) Native valve endocarditis,
yaitu infeksi pada katup jantung alami. 2) Prosthetic Valve endocarditis, yaitu infeksi pada katup
jantung buatan.
Gejala klinis endokarditis, sangat bervariasai dari yang ringan hingga yang terberat, yaitu Endokarditis
Akut, dan Endokarditis Subakut,
a) Endokarditis Akut biasanya dimulai secara tiba-tiba dengan demam tinggi
38,9-40,9 Celsius, denyut jantung yang cepat, kelelahan dan kerusakan katup jantung yang cepat dan
luas. Vegetasi endokardial (emboli) yang terlepas bisa berpindah dan menyebabkan infeksi
tambahan di tempat lain Penimbunan nanah (abses) dapat terjadi di dasar katup jantung yang
terinfeksi atau di tempat tersangkutnya emboli yang terinfeksi. Katup jantung bisa mengalami
perforasi (perlubangan) dan dalam waktu beberapa hari bisa terjadi kebocoran besar. Beberapa
penderita mengalami syok; ginjal dan organ lainnya berhenti berfungsi (sindroma sepsis). Infeksi
arteri dapat memperlemah dinding pembuluh darah dan meyebabkan robeknya pembuluh darah.
Robekan ini dapat berakibat fatal, terutama bila terjadi di otak atau dekat dengan jantung
b) Endokarditis Sub Akut bisa menimbulkan gejala beberapa bulan sebelum katup jantung rusak atau
sebelum terbentuknya emboli. Gejalanya berupa kelelahan, demam ringan 37,2-39,2 Celsius,
penurunan berat badan, berkeringat dan anemia. Diduga suatu endokarditis jika seseorang
mengalami demam tanpa sumber infeksi yang jelas, jika ditemukan murmur jantung yang baru atau
jika murmur yang lama telah mengalami perubahan. Limpa bisa membesar, Pada kulit timbul binti-
bintik yang sangat kecil, juga di bagian putih mata atau dibawah kuku jari tangan. Bintik-bintik ini
merupakan perdarahan yang sangat kecil yang disebabkan oleh emboli kecil yang lepas dari katup
jantung. Emboli yang lebih besar dapat menyebabkan nyeri perut, penyumbatan mendadak pada
arteri lengan atau tungkai, serangan jantung atau (stroke).
C. ETIOLOGI
Menurut Aubrey leatham, 2016, endokarditis paling banyak disebabkan oleh streptokokus viridans
yaitu mikroorganisme yang hidup dalam saluran napas bagian atas. Sebelum ditemuklan antibiotik, maka
90 - 95 % endokarditis infeksi disebabkan oleh streptokokus viridans, tetapi sejak adanya antibiotik
streptokokus viridans 50 % penyebab infeksi endokarditis yang merupakan 1/3 dari sumber infeksi.
Penyebab lain dari infeksi endokarditis yang lebih patogen yaitu stapilokokus aureus yang menyebabkan
infeksi endokarditis subakut. Penyebab lainnya adalah stertokokus fekalis, stapilokokus, bakteri gram
negatif aerob/anaerob, jamur, virus, ragi, dan kandida.
Faktor predisposisi diawali dengan penyakit-penyakit kelainan jantung dapat berupa penyakit jantung
rematik, penyakit jantung bawaan, katub jantung prostetik, penyakit jantung sklerotik, prolaps katub
mitral, post operasi jantung, miokardiopati hipertrof obstruksi.
Endokarditi infeksi sering timbul pada penyakit jantung rematik dengan fibrilasi dan gagal jantung.
Infeksi sering pada katub mitral dan katub aorta. Penyakit jantung bawaan yang terkena endokarditis
adalah penyakit jantung bawaan tanpa ciyanosis, dengan deformitas katub dan tetralogi fallop. Bila ada
kelainan organik pada jantung, maka sebagai faktor predisposisi endokarditis infeksi adalah akibat
pemakaian obat imunosupresif atau sitostatik, hemodialisis atau peritonial dialisis, serosis hepatis, diabetis
militus, penyakit paru obstruktif menahun, penyakit ginjal, lupus eritematosus, penyakit gout, dan
penyalahan narkotik intravena.
Faktor pencetus endokarditis infeksi adalah ekstrasi gigi atau tindakan lain pada gigi dan mulut,
kateterisasi saluran kemih, tindakan obstretrik ginekologik dan radang saluran pernapasan.
D. MANIFESTASI KLINIS
Sering pasien tidak mengetahui dengan jelas sejak kaluhan penyakitnya timbul. Pada beberapa pasien,
manifestasi penyakit menjadi jelas sesudah cabut gigi, infeksi saluran nafas atau tindakan lain. Keluhan
umum yang sering diderita adalah demam, lemah, letih, lesu, keringat malam banyak, anoreksia, berat
badan menurun dan sakit sendi. Bila terjadi emboli akan timbul keluhan seperti paralisis, sakit dada, sakit
perut, hematuria, buta mendadak, sakit pada jari tangan, dan kaki dan sakit pada kulit.
Berikut tanda dan gejala endokarditis:
a) Peningkatan suhu berulang
b) Menggigil dan diaforesis bergantian; dapat terjadi pada malam hari
c) Malaise (sensasi ketidaknyamanan umum atau rasa gelisah, lesu atau tidak enak badan).
d) Artralgia, yaitu nyeri pada satu atau lebih sendi.
e) Tanda embolisasi
f) Petechie, yaitu bintik-bintik merah akibat perdarahan didalam kulit.
g) Konjungtiva anemis
h) Palatum, mukosa mulut
i) Anoreksia
j) Penurunan berat badan
k) Sakit kepala
l) Splenomegalin (pembesaran limpa).
m) Bunyi jantung : awal normal, lanjut murmur.
E. PATOFISIOLOGI
Kuman paling sering masuk melalui saluran napas bagian atas selain itu juga melalui alat genital dan
saluran pencernaan, serta pembuluh darah dan kulit (melalui jarum suntik yang tidak steril). Pada saluran
pencernaan bakteri dapat masuk melaui makanan atau minuman yang terkontaminasi bakteri. Ketika
terjadi luka pada mulut (misalnya sariawan, gigi yang berlubang) akan memudahkan bakteri masuk ke
pembuluh darah, bakteri terbawa ke jantung sehingga menyebabkan kerusakan pada lapisan endokardium.
Endokard yang rusak dengan permukaannya tidak rata mudah sekali terinfeksi dan menimbulakan
vegetasi yang terdiri atas trombosis dan fibrin. Vaskularisasi jaringan tersebut biasanya tidak baik,
sehingga memudahkan mikroorganisme berkembang biak dan akibatnya akan menambah kerusakan katub
dan endokard, kuman yang sangat patogen dapat menyebabkan robeknya katub hingga terjadi kebocoran.
Infeksi dengan mudah meluas ke jaringan sekitarnya, menimbulkan abses miokard atau aneurisme
nekrotik. Bila infeksi mengenai korda tendinae maka dapat terjadi ruptur yang mengakibatkan terjadinya
kebocoran katub.
Pembentukan trombus yang mengandung kuman dan kemudian lepas dari endokard merupakan
gambaran yang khas pada endokarditis infeksi. Besarnya emboli bermacam-macam. Emboli yang
disebabkan jamur biasanya lebih besar, umumnya menyumbat pembuluh darah yang besar pula.
Tromboemboli yang terinfeksi dapat teranggkut sampai di otak, limpa, ginjal, saluran cerna, jantung,
anggota gerak, kulit, dan paru. Bila emboli menyangkut di ginjal. akan meyebabkan infark ginjal,
glomerulonepritis. Bila emboli pada kulit akan menimbulkan rasa sakit dan nyeri tekan.
F. PATHWAY
G. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
a) Laboratorium
Leukosit dengan jenis netrofil, anemia normokrom normositer, LED meningkat, immunoglobulin
serum meningkat, uji fiksasi anti gama globulin positf, total hemolitik komplemen dan komplemen C3
dalam serum menurun, kadar bilirubin sedikit meningkat.
Pemeriksaan umum urine ditemukan maka proteinuria dan hematuria secara mikroskopik. Yang
penting adalah biakan mikro organisme dari darah . Biakan harus diperhatikan darah diambil tiap hari
berturut-turut dua / lima hari diambil sebanyak 10 ml dibiakkan dalam waktu agak lama (1 - 3 minggu)
untuk mencari mikroorganisme yang mungkin berkembang agak lambat. biakkan bakteri harus dalam
media yang sesuai. NB: darah diambil sebelum diberi antibiotik . Biakan yang positif uji resistansi
terhadap antibiotik.
b) Echocardiografi
Diperlukan untuk:
Melihat vegetasi pada katub aorta terutama vegetasi yang besar ( > 5 mm).
Melihat dilatasi atau hipertrofi atrium atau ventrikel yang progresif.
Mencari penyakit yang menjadi predisposisi endokarditis ( prolap mitral, fibrosis, dan calcifikasi
katub mitral ).
Penutupan katub mitral yang lebih dini menunjukkan adanya destrruktif katub aorta dan
merupakan indikasi untuk melakukan penggantian katub.
c) Pemeriksaan rontgen, untuk melihat adanya klasifikasi pada katub.
d) Sinar X dada, dapat menunjukkan pembesaran jantung, infiltrasi pulmonal.
e) Kultur darah, dilakukan untuk mengisolasi bakteri, virus dan jamur penyebab.
DAFTAR PUSTAKA
FORMAT PENGKAJIAN
DI INSTALASI GAWAT DARURAT
NO. MR : 202122
DATA IDENTITAS PASIEN
Kendaraan :..........................................
Ambulan 118 V Mobil pribadi Lainya............
Lain-lain: ……………...................................................................
TRIAGE:
S.Ax : 38,9°C N : 100 x/mnt
Dilakukan jam : 09.10 WIB S.Rec : …………… °C T : 100/60 mmHg
Oleh perawat : .Ariek Amana P : 24x/mnt
Keluhan Utama : BB (Pediatri): : 50Kg
Dada sebela kiri sakit dan panas badan
Riwayat Penyakit:
DM
PJK
Asma
Tidak ada
dll:.......................................
Keadaan Umum:
Baik
Sedang
Buruk
PRIMARY SURVEY
AIRWAY (A) BREATHING (B) CIRCULATION (C)
Jalan Nafas : Pola Nafas: Nadi:
Paten Apneu Teraba
Tidak Paten Dispneu Tidak teraba
Obstruksi : Bradipneu Sianosis:
Lidah Tachipneu Ada
Cairan Lain Tidak
Benda Asing Bunyi nafas: CRT:
Lain: Vesikuler < 2 detik
Suara Nafas : Bronchovesikuler > 2 detik
Snoring Bronkhial Akral:
Gurgling Suara nafas tambahan: Hangat
Stridor Whezing Dingin
Lain Ronchi Pendarahan:
Rales Ada
Keluhan Lain: Pleural friction rub Tidak
Gerakan dada : Jika ada .. . cc
Simetris Lokasinya saluran
Asimetris pencernaan
Irama Nafas:
Reguler Keluhan Lain:
Ireguler
Penggunaan otot bantu nafas:
Retraksi otot dada:
Cuping hidung
Sesak Nafas :
Ya
Tidak
RR : 24x/mnt
Keluhan Lain:
DISABILITY (D) EXPOSURE (E) Keluhan Lain:
Respon (anak): …………………………
Alert
Verbal
Pain
Unrespon
Kesadaran kualitatif:
CM
Apatis
Delirium
Somnolen
Lain-lain:...................
GCS:
Eye : 3.......
Verbal : 4.......... Deformita : Ya Tida
Motorik : 5......... s : Ya k
Pupil: Contusio : Ya Tida
Isokor
Abrasi : Ya k
Anisokor
Pinpoint Penetrasi : Ya Tida
Medriasis Laserasi : Ya k
Respon cahaya: Edema Tida
Ada k
Tidak Tida
k
Keluhan Lain:
Tida
k
Keluhan Lain:
THERAPI: ……………………………………………….
Jam Terapi / Tindakan / Konsul Jawaban / catatan
Terpasang infus Ns 20 tpm
Santagesik
09.15
TINDAK LANJUT
KRS
MRS
PP
Operasi
Pindah ke bag……..
Lain - lain ……….
Tanggal : 01-02-2021....................... Tanda Tangan
IDENTITAS
1. Nama : Ny.B
2. Umur : 50th
3. Jenis Kelamin : perempuan
4. Agama : islam
5. Suku / Bangsa : jawa/indonesia
6. Bahasa : jawa
7. Pendidikan : SLTP
8. Pekerjaan : ibu rumah tangga
9. Alamat : Ds. Pelem Kec.campurdarat, Kab.Tulungagung
10. Alamat yg mudah dihubungi : Ds. Pelem Kec.campurdarat, Kab.Tulungagung
11. Ditanggung oleh : Askes / Astek / Jamsostek / JPS / Sendiri
RIWAYAT KESEHATAN KLIEN
1. Keluhan utama / Alasan Masuk Rumah Sakit :
a. Alasan Masuk Rumah Sakit:
dada pasien sakit sebelah kiri, badan terasa panas
b. Keluhan Utama:
Saat awal MRS dada pasien sakit sebelah kiri, badan terasa panas
Saat pengkajian dada pasien sakit sebelah kiri, badan terasa panas
2. Riwayat Penyakit Sekarang ( PQRST ) :
Saat awal MRS: Sebelum di bawa ke RS pada tanggal 01 februari 2021 jam 06.15 pagi
Px merasakan rasa sakit pada dada seblah kiri dan badan terasa panas
kemudian pada jam 09.00 Px di bawa ke RS oleh keluarga, setelah sampai di RS Px di
bawa ke IGD jam 09.05 untuk mendapatkan pertolongan pertama.
Saat pengkajian: Setelah di pindahkan ke ruang Sedap malam pada jam 09.30 segera di
lakukan pengkajian kembali dengan keluhan Px nyeri dada kiri sperti ditusuk, skala 5,
berasa timbul hilang,
3. Riwayat Kesehatan Yang Lalu : Px tidak memiliki Riwayat penyakit yang lalu
4. Riwayat Kesehatan Keluarga : Px tidak memiliki riwayat kesehatan keluarga
POLA AKTIFITAS SEHARI-HARI
B. Pola Eliminasi
BAB
- Warna Kuning Kunin
- Bau khas khas
- Konsistensi Padat Padat
- Jumlah Tidak terkaji Sedik
- Frekwensi 1x/hr 1x/hr
- Kesulitan BAB tidak ada tidak a
- Upaya mengatasi tidak ada tidak a
BAK
- Spontan / Catheter Spontan Sponta
- Warna Kuning Kunin
- Bau Khas/amoniak Khas/amo
- Konsistensi Cair Cair
- Jumlah ±500 ml/hari ±500 ml/
- Frekwensi 2-3x/sehari 2-3x/ha
- Kesulitan BAK Tidak ada Tidak a
- Upaya mengatasi Tidak ada Tidak a
2. Minum
- Frekwensi 6-8gelas/hari 6-8 gela
- Jenis Air putih Air put
- Diit Tidak ada Tidak a
- Pantangan Tidak ada Tidak a
- Yang Disukai Tidak ada Tidak a
- Yang Tdk disukai Tidak ada Tidak a
- Alergi Tidak ada Tidak a
- Masalah minum Tidak ada Tidak a
- Upaya mengatasi Tidak ada Tidak a
- Cairan IV - Ns 20tp
F. Kebiasaan
- Merokok Tidak Tidak
- Alkohol Tidak tidak
- Jamu, dll .ya tidak
KONSEP DIRI
Gambaran Diri
Px menyadari bahwa sedang sakit
Harga Diri
Px bisa menerima keadaan saat ini
Ideal Diri
Px ingin sembuh dan beraktifitas kembali
Identitas Diri
Px adalah seorang ibu rumah tangga.
Peran
Px adalah seorang ibu sekaligus seorang nenek.
DATA SPIRITUAL
A. Ketaatan Beribadah :
Selama di RS Px beribadah di atas bed
B. Keyakinan terhadap sehat / sakit : Px yakin bisa sembuh dan sehat kembali
C. Keyakinan terhadap penyembuhan :
Px yakin bias segera sembuh
PEMERIKSAAN FISIK
A. Kesan Umum / Keadaan Umum
K/U lemah, GCS 3,4,5( Apatis).
B. Tanda - tanda vital
Suhu Tubuh : 38,9 ºC Nadi : 100x/menit
Tekanan darah : 100/60 mmHg Respirasi : 24x/menit
Tinggi Badan : tidak terkaji Berat Badan : 50kg
Pemeriksaan Kepala dan Leher
Kepala dan rambut
a. Bentuk Kepala : oval
Ubun-ubun : tidak ada odm
Kulit kepala : cukup bersih
b. Rambut
Penyebaran dan keadaan rambut :
Merata dan agak kering
Bau : keringat
Warna : hitam sedikit uban
c. Wajah
Warna Kulit : sawo matang
Struktur Wajah : bulat
Mata
Kelengkapan dan kesimetrisan :
Lengkap dan simetris………………………………………………………
b. Kelopak Mata ( Palpebra ) :
tidak ada odem
c. Konjuctiva dan sklera :
konjungtiva berwarna keputihan dan sclera berwarna putih
d. Pupil :
mengecil saat terkena cahaya
e. Kornea dan iris
hitam, bening
f. Ketajaman penglihatan / visus :
normal
g. Tekanan bola mata :
tidak terkaji
Hidung
a. Tulang hidung dan posisi septum nasi :
simetris
b. Lubang Hidung :
agak kotor
c. Cuping hidung :
ada pernafasan cuping hidung
Telinga
a. Bentuk telinga : simetris kanan kiri
Ukuran telinga : sedang
Ketenggangan telinga : elastis
b. Lubang telinga :
ada sedikit serumen
c. Ketajaman pendengaran :
tidak ada gangguan pendengaran
Mulut dan faring
a. Keadaan bibir :
agak kering
b. Keadaan gusi dan gigi :
tidak ada stomatitis, ada sedikit caries gigi
c. Keadaan lidah :
agak kotor, berwarna agak putih
d. Orofarings :
normal
Leher
a. Posisi trakhea : simetris
b. Tiroid : tidak ada pembesaran :
c. Suara normal dan jelas
d. Kelenjar Lymphe : tidak ada pembesaran :
e. Vena jugularis tidak ada pembesaran :
f. Denyut nadi coratis teraba 90x/menit
Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi
- Bentuk abdomen : agak bulat
- Benjolan / Massa : tidak ada
- Bayangan pembuluh darah pada abdomen
Tidak ada
Auskultasi
- Peristaltik Usus : normal
- Bunyi jantung Anak / BJA : tidak dikaji
c. Palpasi
- Tanda nyeri tekan : tidak ada,
- Benjolan / massa : tidak ada
- Tanda-tanda ascites : tidak ada
- Hepar : tidak ada pembesaran
- Lien : tidak ada pembesaran
- Titik Mc. Burne : tidak ada nyeri tekan
d. Perkusi
- Suara Abdomen
tympani
- Pemeriksaan Ascites
Tidak ada ascites
Pemeriksaan Neurologi
1. Tingkat kesadaran ( secara kuantitatif ) / GCS :
Apatis, GCS 3,4,5
2. Tanda - tanda rangsangan otak ( meningeal sign ) :
Tidak ada
3. Syaraf otak( Nervus cranialis ) :
normal
4. Fungsi Motorik :
normal
5. Fungsi Sensorik :
normal
6. Refleks :
a. Refleks Fisiologis
normal
b. Refleks Patologis
normal
PEMERIKSAAN PENUNJANG
A. Diagnosa Medis : ENDOKARDITIS
B. Pemeriksaan Diagnostik / Penunjang Medis :
1. Laboratorium
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
Rontgen
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
3. E C G
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
USG
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
Lain - lain
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
Mahasiswa
NIM. A3R20013
ANALISA DATA
Nama pasien : Ny.B
Umur : 50th
No. Register : 202122
P : nyeri dada
Q : seperti seperti ditusuk-
tusuk
R : dada sebelah kiri
S:5
T : hilang timbul
2. 01 februari 2021 hipertermi b.d proses penyakit d/d suhu tubuh mningkat
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Nama pasien : Ny.B
Umur : 50th
No. Register : 202122
DIAGNOSA
N LUARAN (SLKI) INTERVENSI (SIKI)
KEPERAWATAN
O
Nyeri akut b.d agen pencedera Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nyeri
1.
fisiologis (inflamasi) d.d keperawatan selama 3 jam Observasi :
keluhan nyeri, tampak diharapkan tingkat nyeri 1. Identifikasi lokasi, karakterist
meringisi, bersikap protekstif, menurun dengan kriteria durasi, frekuensi, kualitas,
sulit tidur hasil : intensitas nyeri
- Keluhan nyeri menurun 2. Identifikasi skala nyeri
- Meringis menurun 3. Identifikasi faktor yang
- Sikap protektif menurun memperberat rasa nyeri
- Gelisah menurun 4. Identifikasi pengaruh nyeri pa
- Kesulitan tidur menurun kualitas hidup
Terapeutik :
1. Berikan teknik nonfarmakolog
untuk mengurangi rasa nyeri
2. Kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri
3. Fasilitasi istirahat dan tidur
Edukasi :
1. Jelaskan penyebab, periode, d
pemicu nyeri
2. Ajarkan teknik nonfarmakolog
untuk mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi :
1. Kolaborasi pemberian analges
jika perlu
- lakukan komprs
(dahi,leher,dada,abdomen)
Edukasi:
Kolaborasi :
- kolaborasi pembrian cairan da
lektrolit iv j/p
TINDAKAN KEPERAWATAN CATATAN PERKEMBANGAN
Nama Pasien : Ny.B Umur :50th No. Register : 202122 Kasus : ENDOKARDITIS
-memberikan cairan oral : minum air sdikit tapi 2) Monitor kadar elektrolit
sering
3) monitor komplikasi dari hipertermi
- melakukan kompres
4)lakukan kompres (dahi,leher,dada,abdomen)
(dahi,leher,dada,abdomen)
Edukasi:
Kolaborasi :
- berkolaborasi pembrian cairan dan lektrolit iv
j/p