Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN

HEPATITIS A

Topik

: Penyakit Hepatitis A

Sasaran

: Mahasiswa Semester 1, Stikes ABI Surabaya

Hari & tanggal


Tempat

: Kamis, 18 Desember 2014


: Ruang 2A, Stikes ABI Surabaya

Waktu

I.

: 25 menit

Tujuan
Mampu mengetahui tentang penyakit Hepatitis A dan permasalahannya.

II.

Media
Meroleplaykan diagnostic penyakit Hepatitis A

III.

Metode
1. Ceramah
2. Diskusi (Tanya jawab)

IV.

Materi
1.
2.
3.
4.
5.

V.

Pengertian penyakit Hepatitis A


Tanda dan gejala Hepatitis A
Penegakkan diagnosis penyakit Hepatitis A
Cara perawatan penyakit Hepatitis A
Cara pencegahan penyakit Hepatitis A

Organisasi kelompok
Moderator

: Irwan Ardiyanto

Penyaji 1

: Luluk Badriyah

Penyaji 2

: Kalsia Erline Inso

Notulen

: Maria Ibunda B. G
1

Fasilitator

: Moh. Habib Musthofa

Observer

: Moh. Yasin
Iwan Irawan

VI.

Kegiatan
No
1.

Kegiatan

Waktu

Pembukaan

5 menit

Kegiatan sasaran

Menyiapkan media

Mengucapkan salam dan

memperkenalkan diri
Melakukan kontrak waktu
Menjelaskan pokok bahasan yang akan

disampaikan
Menjelaskan maksud dan tujuan
pembelajaran

2.

3.

Inti

Penutup

15 menit

5 menit

Menjelaskan

metode yang sudah ditemukan


Memberi kesempatan kepada Mahasiswa

semester 1 untuk bertanya


Menjawab pertanyaan yang di ajukan

Membuat kesimpulan dari materi secara

materi

sesuai

dengan

keseluruhan

VII.

Setting tempat

Berpamitan dan mengucapkan salam

Keterangan :

Moderator

Penyaji

Notulen

Fasilitator

Peserta

Observer

VIII. Evaluasi
1. Struktur
a. Persiapan penyaji dalam menguasai materi yang akan diberikan.
b. Serta persiapan alat dan bahan yang akan dilakukan selama proses
penyuluhan berlangsung.
2. Proses
Selama proses penyuluhan berlangsung dapat berjalan sesuai yang
diharapkan dan mengenai sasaran. Hal ini dapat dibuktikan dari pendengar
mempertanyakan kepada petugas saat proses penyuluhan.
3. Hasil
Peserta memahami materi yang telah diberikan, bersama dengan cara
3

perawatannya maupun pengobatannya.

MATERI PENYULUHAN

A.

Hati dan Fungsinya


Hati kita adalah organ yang terbesar dalam tubuh kita. Kurang lebih sama besar dengan

buah pepaya, hati terletak di perut kanan-atas. Kita tidak dapat hidup tanpa fungsi hati yang baik.
Hati adalah saringan dan gudang tubuh kita. Hampir semua sel dan jaringan ditubuh kita
tergantung pada hati. Bila hati mengalami masalah, halini dapat sangat mempengaruhi hampir
semua organ di tubuh. Sedikit lebih dari 1 liter darah dipompa melalui hati kita setiap menit,
memungkinkan hati secara cepat dan efektif menyaring racun dan produk pembuangan dari
aliran darah. Hati sekaligus menyimpan bahan gizi penting, misalnya vitamin dan zat mineral
termasuk zat besi. Hati juga berperan dalam menangani tingkat zat tertentu dalam tubuh,
misalnya kadar kolesterol, hormon, dan gula, yang semuanya dibutuhkan untuk mempertahankan
hidup, namun juga dapat menimbulkan masalah bila tidak seimbang. Hati juga mempunyai
peranan kunci dalam proses pencernaan makanan melalui pembuatan cairan empedu dan
memproduksi faktor pembekuan darah, yang mencegah pendarahan yang berlebihan.

B.

Hepatitis dan Klasifikasinya


Hepatitis adalah istilah umum yang berarti radang hati. Hepa berarti kaitan dengan hati,
5

sementara itis berarti radang (seperti di atritis, dermatitis, dan pankreatitis).


Radang hati hepatitis mempunyai beberapa penyebab, termasuk:
1. Racun dan zat kimia seperti alkohol berlebihan
2. Penyakit yang menyebabkan sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan sehat dalam
tubuh, yang disebut sebagai penyakit autoimun, dan
3. Mikroorganisme, termasuk virus.
HAV, HBV, dan HCV menyerang sel hati atau hepatosit yang menjadi tempat
yang bersahabat bagi virus untuk berkembang biak. Sebagai reaksi terhadap infeksi,
sistem kekebalan tubuh memberikan perlawanan dan menyebabkan peradangan hati
(hepatitis). Bila hepatitisnya akut (yang dapat terjadi dengan HAV dan HBV) atau
menjadi kronis (yang dapat terjadi dengan HBV dan HCV) maka dapat bekembang
menjadi jaringan parut di hati, sebuah kondisi yang disebut fibrosis.
Lambat laun, semakin banyak jaringan hati diganti dengan jaringan parut seperti
bekas luka, yang dapat menghalangi aliran darah yang normal melalui hati dan sangat
mempengaruhi bentuk dan kemampuannya untuk berfungsi semestinya. Ini disebut
sebagai sirosis. Bila hati rusak berat, mengakibatkan bendungan di limpa dan
kerongkongan bagian bawah akibat tekanan di organ yang tinggi. Dampak dari kondisi
ini yang disebut sebagai hipertensi portal termasuk pendarahan saluran cerna atas dan
cairan dalam perut (asites).
Kerusakan pada hati juga dapat mengurangi pembuatan cairan empedu yang
dibutuhkan untuk pencernaan yang baik dan mengurangi kemampuan hati untuk
menyimpan dan menguraikan bahan nutrisi yang dibutuhkan untuk hidup. Dampak lain
dari hati yang rusak temasuk ketidakmampuan untuk menyaring racun dari aliran darah,
yang pada akhirnya dapat menyebabkan penurunan kesadaran dan bahkan koma.
Ada lima virus yang diketahui mempengaruhi hati dan menyebabkan hepatitis:
HAV, HBV, HCV, virus hepatis delta (HDV, yang hanya menyebabkan masalah pada
orang yang terinfeksi HBV), dan virus hepatitis E (HEV). Tidak ada virus hepatitis F.
Virus hepatitis G (HGV) pada awal diperkirakan dapat menyebabkan kerusakan pada
hati, tetapi

sebagai virus yang tidak menyebabkan masalah kesehatan, dan virus ini

sekarang diberi nama baru sebagai virus GB-C (GBV-C).


C.

Pengertian Hepatitis A
Hepatitis A adalah penyakit yang di sebabkan oleh yang meyerang dan menyebabkan
6

peradangan serta merusak sel-sel organ hati. Biasanya virus ini menyerang manusia melalui
makanan (fecal-oral), bukan melalui aktifitas seksual atau melalui darah.
Penyakit hepatitis A disebabkan oleh virus yang disebarkan melalui feses manusia yang
diakibatkan kesalahan dalam mengkonsumsi suatu jenis makanan dan minuman. Virus hepatitis
A atau VHA penyebarannya melalui pembuangan limbah manusia yang dilatar belakangi oleh
keadaan lingkungan dan sanitasi yang kurang baik dan bersih. Hepatitis A ini masih tergolong
jenis hepatitis yang ringan dan dapat disembuhkan dengan pemberian vaksinasi, lamanya
penyakit ini berlangsung 2-6 minggu.
Hepatitis A disebabkan oleh virus hepatitis A (HAV) jenis virus picornavirus. HAV menular
melalui makanan/minuman yang tercemar kotoran (tinja) dari seseorang yang terinfeksi masuk
ke mulut orang lain. HAV terutama menular melalui makanan mentah atau tidak cukup dimasak,
yang ditangani atau disiapkan oleh seseorang dengan hepatitis A (walaupun mungkin dia tidak
mengetahui dirinya terinfeksi). Minum air atau es batu yang tercemar dengan kotoran adalah
sumber infeksi lain, serta juga kerang-kerangan yang tidak cukup dimasak.
HAV dapat menular melalui rimming (hubungan seks oral-anal, atau antara mulut dan
dubur). HAV sangat jarang menular melalui hubungan darah-ke-darah. Hepatitis A adalah bentuk
hepatitis yang akut, berarti tidak menyebabkan infeksi kronis. Sekali kita pernah terkena hepatitis
A, kita tidak dapat terinfeksi lagi. Namun, kita masih dapat tertular dengan virus hepatitis lain.

D.

Tanda Dan Gejala


Tidak semua orang yang terinfeksi HAV akan mempunyai gejala. Misalnya, banyak bayi

dan anak muda terinfeksi HAV tidak mengalami gejala apa pun. Gejala lebih mungkin terjadi
pada anak yang lebih tua, remaja dan orang dewasa. Penyakit hepatitis A memiliki masa
inkubasi 2 sampai 6 minggu sejak penularan terjadi, barulah kemudian penderita mununjukkan
beberapa tanda dan gejala terserang penyakit Hepatitis A, antara lain:
1. Demam
2. Ikterus /Kuning
7

a. Mata/kulit kuning,
b.
Tinja bewarna pucat dan
c.
Urin bewarna gelap
3. Letih, mudah lelah dan pusing
4. Nyeri perut, kanan atas
5. Nafsu makan berkurang/Anoreksia
6. Mual/muntah
7. Hepatomegali tetapi jarang menebabkan kerusakan permanen
8. Tidak bergejala
9. Berat badan menurun
10. Mencret atau diare
11. Sakit sendi
Kurang lebih 15 persen orang dengan hepatitis A mengalami gejala dari enam sampai
sembilan bulan. Kurang lebih satu dari 100 orang terinfeksi HAV dapat mengalami infeksi cepat
dan parah (yang disebut fulminant), yang sangat jarang dapat menyebabkan kegagalan hati dan
kematian.
E.

Penegakkan Diagnostik Hepatitis A


Pemeriksaan Faal Hati
1. Pemeriksaan SGOT
Pada pasien didapatkan hasil pemeriksaan penunjang SGOT : 46 u/L. SGOT merupakan

singkatan dari Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase, SGOT juga disebut aspartate
aminotransferase (AST), sebuah enzim yang secara normal berada di sel hati dan organ lain
seperti sel darah merah, ginjal, otot jantung, dan otot skeletal. SGOT dikeluarkan kedalam darah
ketika hati rusak dan level SGOT darah dihubungkan dengan kerusakan sel hati. Hati dapat
dikatakan rusak bila jumlah enzim tersebut dalam plasma lebih besar dari kadar normalnya,
seperti pada hepatitis akibat virus.
2. Pemeriksaan Bilirubin total
Pada pasien juga di dapatkan bilirubin total: 13,62 mg/dl yang artinya melebihi batas
8

normal. Metabolisme bilirubin melalui empat langkah yaitu produksi, transportasi, konyugasi,
dan ekresi. Bilirubin diproduksi dari hasil pemecahan heme yaitu bagian dari hemoglobin yang
nantinya membentuk bilirubin indirek kemudian diikat oleh albumin untuk ditransportasi ke
hepar yang bertanggungjawab atas pembersihan dari bilirubin melalui proses konjugasi agar
lebih larut air untuk disekresi ke empedu kemudian diekskresi ke lumen usus.
Bakteri usus mereduksi bilirubin terkonyugasi menjadi serangkaian senyawa yang
dinamakan sterkobilin atau urobilinogen. Zat-zat ini menyebabkan feses berwarna coklat. Dalam
usus bilirubin direk ini tidak diabsorpsi; sebagian kecil bilirubin direk dihidrolisis menjadi
bilirubin indirek dan direabsorpsi. Siklus ini disebut siklus enterohepatis. Sekitar 10% sampai
20% urobilinogen mengalami siklus enterohepatik, sedangkan sejumlah kecil diekskresi dalam
kemih. Kadar bilirubin total akan meningkat ketika ada kelainan pada empat tahap metabolisme
tersebut diantaranya yaitu pada pasien hepatitis.
3. Pemeriksaan Anti HAV Total
Pemeriksaan Anti HAV Total pada pasien : Positif, menandakan adanya infeksi pertama
kali atau sudah pernah terinfeksi, untuk menentukan hasil yang baik harus dilakukan tes lgM
Anti HAV untuk menentukan adanya infeksi akut. Walaupun demikian dari anamnesa di
dapatkan pasien belum pernah mengalami gejala seperti ini sebelumnya, hal ini dapat
mengarahkan bahwa pasien ini belum pernah terinfeksi virus hepatitis A sebelumnya.
Pemeriksaan Urobilinogen urin
Urobilinogen urin pasien positif, dan bilirubin urin +3. Ini menandakan adanya gejala
dari gangguan metabolisme bilirubin yang dimana salah pasien hepatitis bisa terjadi peningkatan
kadar dari hasil pemeriksaan tersebut.
Diagnosis hepatitis A ditegakkan dengan tes darah. Dokter akan meminta tes ini bila kita
mengalami gejala hepatitis A atau bila kita ingin tahu apakah kita pernah terinfeksi HAV
sebelumnya. Hepatitis A dibagi menjadi 3 stadium. Prodromal dengan gejala letih, lesu, demam,
kehilangan selera makan, dan mual. Stadium dengan gejala kuning (stadium ikterik), dan
stadium kesembuhan (konvalesensi), namun stadium dengan gejala kuning jarang ditemukan.
Akan tetapi untuk memastikan diagnosis dilakukan pemeriksaan enzim hati, SGPT dan SGOT.
Karena pada hepatitis A juga bisa terjadi radang empedu, maka pemeriksaan gama-GT dan alkali
fosfatase dapat dilakukan disamping kadar bilirubin.
9

Tes serologi
Untuk mengetahui adanya immunoglobulin M (IgM) terhadap vius hepatitis A digunakan
untuk mendiagnosa hepatitis A akut. IgM antivirus hepatitis A bernilai positif pada awal gejala.
Keadaan ini biasanya disertai dengan peningkatan kadar serum alanin amintransferase
(ALT/SGPT). Jika telah pasien telah sembuh, antibodi IgM akan menghilang dan sebaliknya
antibodi IgG akan muncul. Adanya antibodi IgG menunjukan bahwa penderita pernah terkena
hepatitis A. Secara garis besar, jika seseorang terkena hepatitis A maka hasil pemeriksaan
laboratorium akan seperti berikut:

Serum IgM anti-VHA positif

Kadar serum bilirubin, gamma globulin, ALT dan AST meningkat.

Kadar alkalin fosfate, gamma glutamil transferase dan total bilirubin meningkat.
Tes darah ini mencari dua jenis antibodi terhadap virus, yang disebut sebagai IgM dan IgG

(Ig adalah singkatan untuk imunoglobulin). Pertama, dicari antibodi IgM, yang dibuat oleh
hepatitis virus dan HAV 7 sistem kekebalan tubuh lima sampai sepuluh hari sebelum gejala
muncul, dan biasanya hilang dalam enam bulan. Tes juga mencari antibodi IgG, yang
menggantikan antibodi IgM dan untuk seterusnya melindungi terhadap infeksi HAV.
1. Bila tes darah menunjukkan negatif untuk antibodi IgM dan IgG, kita kemungkinan tidak pernah
terinfeksi HAV, dan sebaiknya mempertimbangkan untuk divaksinasi terhadap HAV.
2. Bila tes menunjukkan positif untuk antibodi IgM dan negatif untuk IgG, kita kemungkinan
tertular HAV dalam enam bulan terakhir ini, dan sistem kekebalan sedang mengeluarkan
virus atau infeksi menjadi semakin parah.
3. Bila tes menunjukkan negatif untuk antibodi IgM dan positif untuk antibodi IgG, kita
mungkin terinfeksi HAV pada suatu waktu sebelumnya, atau kita sudah divaksinasikan
terhadap HAV. Kita sekarang kebal terhadap HAV.
F. Cara Perawatan
Virus hepatitis A biasanya menghilang sendiri setelah beberapa minggu. Namun,
untuk mempercepat proses penyembuhan, di perlukan penatalaksanaan sebagai berikut:
10

1. Istirahat
Bed rest pada fase akut, untuk kembali bekerja perlu waktu berangsur- angsur.
2. Diet
a. Makanan disesuaikan dengan selera penderita
b. Rendah lemak
c. Diberikan sedikit-sedikit
3. Medikamentosa (simptomatik)
a. Analgetik antipiretik bila demam, sakit kepala atau pusing
b. Antiemesis bila terjadi mual, mutah
c. Vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan nafsu makan
G.

Cara Pencegahan
1. Menjaga kebersihan perorangan seperti mencucui tangan dengan teliti sebelum makan
dan setelah BAB, cuci alat masak dan alat makan dengan bersih dengan air mengalir.
2. Pisahkan bahan makanan matang dan mentah dengan menggunakan alat dapur yang
berbeda.
3. Memasak makanan hingga matang, air sampai mendidih.
4. Menyimpan makanan pada suhu yang aman.
5. Gunakan air bersih dan bahan makanan yang baik.
6. Hindari makanan/minuman yang mengandung alkohol atau hepatotoksik.
7. Hindari jajanan atau makanan yang tidak terjamin kebersihanya.
8. Orang yang dekat penderita mungkin memerlukan terapi imunoglobulin (imunisasi
hepatitis A).
9. Hindari kerang-kerangan yang mentah atau kurang masak.
10. Memakai penghalang lateks (dental dam) untuk seks oralanal.

11

DAFTAR PUSTAKA
http://penyakithepatitisa.com/
http://id.wikipedia.org/wiki/Hepatitis_A
http://www.artikelkesehatan99.com/info-penyakit-hepatitis/

12

Anda mungkin juga menyukai