Anda di halaman 1dari 5

Teori Self Care Menurut Orem Dalam

Proses Keperawatan
Keperawatan mandiri (selfcare) menurut Orem adalah suatu pelaksanaan kegiatan
yang di prakarsai dan dilakukan oleh individu itu sendiri untuk memenuhi kebutuhan guna
mempertahankan kehidupan, kesehatan dan kesejahteraannya sesuai keadaan, baik sehat
maupun sakit. (Orem 1980) pada dasarnya diyakini bahwa semua manusia itu mempunyai
kebutuhan-kebutuhan selfcare dan mereka mempunyai hak untuk mendapatkan kebutuhan itu
sendiri, kecuali bila tidak mampu. Di bawah ini merupakan contoh kasus identifikasi
kebutuhan selfcare pada individu sebagai berikut.

Perawatan yang dapat diberikan berdasarkan model keperawatan Orem adalah:

1. Udara (educative/supportif)
Perawat harus mampu memberikan penjelasan Tn. Martin (50 tahun) tentang
hubungan penyakit Hipertensi dengan merokok yaitu menghisap udara yang mengandung zat
kimia aktif dari rokok.

2. Air (enducative/supportif)
Perawat harus mampu meyakinkan adanya hydration-rist yang cukup dari polidipsia (sering
haus) yang memicu Hiperglicemia (kadar gula yang tinggi dalam darah).
3. Activity and rest (adecative/supportif)
Perawat menginformasikan pada pasien tentang kegiatan aktivitas yang cocok untuk pasien
Diabetes Melitus.

4. Elimination (educative/supportif)
Klien membutuhkan monitoring bagaimana melakukan Buang Air Besar (BAB) dan Buang
Air Kecil (BAK).

5. Food (portial compensatory)


Perawat menganjurkan atau mengatur pola diet yang cocok untuk pasien dengan Hipertensi
dan mengalami Diabetes Melitusserta mengontrol gula darah setelah makan.

6. Solitude and social interaction (partial compensatory)


Interaksi sosial dengan perawat dapat memberikan perubahan interaksi dengan tingkah
sosial yang mengarah pada perilaku yang adaptif (baik).

7. Hazard prevention (partial compensatory)


Perawat memberikan pendidikan pada pasien tentang kelebihan dan kekurangan pengobatan
yang akan diambil oleh pasien pada penyakit yang dialaminya saat ini.

8. Promote Normality (partial compensatory)


Perawat diharapkan dapat membantu pasien untuk mengembalikan diri pada kehidupan
normal pasien, sehingga menjadi normal kembali.
Kilen dewasa dengan diabetes militus menurut teori self care Orem dipandang
sebagai individu yang memiliki kemampuan untuk merawat dirinya sendiri untuk memenuhi
kebutuhan hidup, memelihara kesehatan dan mencapai kesejahteraan.
Kondisi klien yang dapat mempengaruhi self-care dapat berasal dari faktor internal(dari
dalam diri individu) dan eksternal (dari luar diri individu), faktor internal meliputi usia,
tinggi badan, berat badan, budaya/suku, status perkawinan, agama, pendidikan dan pekerjaan.
Adapun faktor luar meliputi dukungan keluarga dan budaya masyarakan dimana klien
tinggal.
Klien dengan kondisi tersebut membutuhkan perawatan diri yang
bersifat kontinunatau berkelanjutan. Adanya perawatan diri yang baik akan mencapai kondisi
yang sejahtera.
Ketidakseimbangan baik secara fisik maupun mental yang di alami oleh klien dengan
Diabetes Melitus menurut Orem disebut dengan self care-deficit. Menurut Orem peran
perawat dalam hal ini yaitu mengkaji klien sejauh mana klien mampu untuk merawat dirinya
sendiri dan mengklasifisikannya sesuai dengan klafisikasi kemampuan klien.
Konsep Keperawatan Dorothea Orem
Konsep keperawatan Orem mendasari peran perawat dalam memenuhi kebutuhan perawatan
dari klien untuk menerapkan kemandirian dan kesehatan yang optimal, Orem
mengembangkan teori yang saling berhubungan yaitu teori Self Care Deficit, Teori Self
Care, dan teori Nursing System, ketiga teori tersebut berfokus pada manusia
menyeimbangkan kehidupan, kesehatan dan kesejahteraannya dengan merawat diri mereka
sendiri.

1. Teori Self care Deficite


Self Care Defisit merupakan bagian penting dalam perawatan secara umum di mana segala
perencanaan keperawatan diberikan pada saat perawatan dibutuhkan. Keperawatan
dibutuhkan seseorang pada saat tidak mampu atau terbatas untuk melakukan self carenya
secara terus menerus. Inti dari teori ini menggambarkan manusia sebagai penerima
perawatan yang tidak mampu memenuhi kebutuhan keperawatan dirinya dan memeliki
berbagai keterbatasan-keterbatan dalam mencapai dalam mencapai taraf kesehatannya,
perawatn yang diberikan didasarkan kepada tingkat ketergantungan, yaitu ketergantungan
total atau parsial. Deficit perawatan diri menjelaskan hubungan antar kemampuan seseorang
dalam bertindak/beraktivitas dengan tuntutan kebutuhan tentang perawatan diri, sehingga bila
tuntutan lebih besar dari kemampuan, maka ia akan memngalami penurunan deficit perawat
diri .

2. Teori Self Care


Teori Self Care adalah tindakan yang matang dan mementingkan orang lain yang
mempunyai potensi untuk berkembang, serta mengembangkan kemampuan yang dimiliki
agar dapat menggunakan secara tepat, nyata dan Valid untuk mempertahankan fungsi dan
berkembang dengan stabil dalam perubahan lingkungan, Self Care digunakan untuk
mengontrol atau faktor external dan internal yang mempengaruhi aktifitas seseorang untuk
menjalankan fungsinya dan berperanan untuk mencapai kesejahteraannya.
Teori self care meliputi :

1. Self Care merupakan aktivitas dan inisiatif dari individu serta dilaksananakan oleh
individu itu sendiri dalam memenuhi serta mempertahankan kehidupan, kesehatan serta
kesejahteraan.
2. Self Care Agency merupakan suatu kemampuan individu dalam melakukan perawatan
diri sendiri, yang dapat dipengaruhi oeh usia, perkembangan, sosiokultural, kesehatan
dan lain-lain.
3. Self Care Demand tuntutan atau permintaan dalam perawatan diri sendiri yang
merupakan tindakan mandiri yang dilakukan dalam waktu tertentu untuk perawatan diri
sendiri dengan menggunakan metode dan alat dalam tindakan yang tepat.
4. Self Care Requisites: kebutuhan self care merupakan suatu tindakan yang ditujukan
pada penyediaan dan perawatan diri sendiri yang bersifat universal dan berhubungan
dengan proses kehidupan manusia serta dalam upaya mepertahankan fungsi tubuh. Self
Care Reuisites terdiri dari beberapa jenis, yaitu: Universal Self Care Requisites
(kebutuhan universal manusia yang merupakan kebutuhan dasar), Developmental Self
Care Requisites (kebutuhan yang berhubungan perkembangan indvidu) dan Health
Deviation Requisites (kebutuhan yang timbul sebagai hasil dari kondisi pasien).
5. Teori Nursing System
Sistem keperawatan, ketika perawat menentukan, mendisain, dan menyediakan perawatan
yang mengatur individu dan mencapai pemenuhan kebutuhan perawatan diri.

Aplikasi Self Care


Adapun proses keperawatan menurut Dorothea Orem yaitu:

Tahap Pengkajian
1. Pengkajian data dasar (nama, umur, sex, status kesehatan, status perkembangan,
orientasi sosio-kultural, riwayat diagnostik dan pengobatan, faktor sistem keluarga),
pola hidup, faktor lingkungan.
2. Observasi status kesehatan klien Untuk menemukan masalah keperawatan
berdasarkan self-care defisit,maka perawat perlu melakukan pengkajian kepada klien
melalui observasi berdasarkan klasifikasi tingkat ketergantungan klien yang terdiri
dari Minimal Care, Partial Care, Total Care.
3. Pengembangan teori Orem dengan masalah fisiologis. Secara rinci pengembangan teori
Orem mengenai kebutuhan dasar adalah sebagai berikut:
4. Pemenuhan kebutuhan udara/oksigen.
5. Pemeliharaan kebutuhan air/cairan.
6. Pemeliharaan kebutuhan makanan/nutrisi.
7. Perawatan proses eliminasi dan ekskresi.
8. Pemeliharaan keseimbangan aktifitas dan istirahat.
9. Pemeliharaan keseimbangan privasi dan interaksi sosial.
10. Pencegahan resiko yang mengancam kehidupan, kesehatan, dan kesejahteraan.
11. Peningkatan kesehatan dan pengembangan potensi dalam hubungan sosial.
Tahap Evaluasi

Evaluasi dilakukan untuk mengetahui perkembangan pasien atas tindakan yang telah
dilakukan sehingga dapat disimpulkan apakah tujuan asuhan keperawatan tercapai atau
belum. Menilai keefektifan tindakan perawatan dalam: meningkatkan kemampuan self care,
memenuhi kebutuhan self care, dan menurunkan self care deficitnya.
Kasus penerapan teori self care pada tahap pengkajian-evaluasi sesuai dengan tingkat
kebutuhan self care tiap individu.

1. Minimal Care
Dua orang perawat sedang melakukan penyuluhan kepada ibu hamil. Perawat itu
menerangkan tentang ASI eksklusif yang mencakup:

Manfaat ASI bagi ibu dengan mengurangi pendarahan dan memberi rangsangan supaya
pendarahan cepat berhenti.
Manfaat ASI untuk bayi sebagai nutrisi, meningkatkan daya daya tahan tubuh bayi, dan
meningkatkan kesehatan tubuh bayi.
Cara menyimpan ASI ibu dalam botol jika ibu sedang bekerja.
2. Partial Care

Tn. Martin yang berumur 50 tahun bertempat tinggal di Sukabumi. Menurut data yang
diperoleh Tn. Martin mengalami daire sehingga cairan di dalam tubuh berkurang untuk itu
perawat memberikan tindakan pemasangan infus. Sebelum melakukan tindakan keperawatan,
perawat mencuci tangan setelah itu perawat menyiapkan alat kemudian menjelaskan kepada
pasien tentang prosedur tindakan yang akan di lakukan kepada pasien, setelah pasien bersedia
untuk di infus, perawat memulai memasang infus dan setelah perawat selesai melakukan
tindakan perawat mencuci tangan dan berpamitan.

3. Total Care

Perawat membersihkan luka pasien yang mengalami Diabetes Melitus dengan obat cutisoft,
natrium klorida, sabun antiseptik dan kapas.

DAFTAR PUSTAKA
Chinn Peggy L, et al (1987), Theory and Nursing, The C.V. Mosby Company, St Louis
Fitzpatrick, JJ dan Whall, All (1989). Conceptual Models of Nursing : Analysis and
Application. Appleton& Lange, California.
TEORI ORLANDO

DISUSUN OLEH:LISNA MADANIA


CUT ULYA RIZKA SYAFRITA
SALSABILA FARADILA

DOSEN PEMBIMBING :NS.RIKANUR RIZKI M,Kep

STIKES HARAPAN BANGSA DARUSSALAM BANDA ACEH

2017/2018

Anda mungkin juga menyukai