TENTANG
DISUSUN OLEH :
ACHMAD JULSANDI
NIM:015714004
TIKA YOLANDA H.SWABRA
NIM:A015714112
SEMESTER VI
ANGKATAN VI
PRODI S1-KEPERAWATAN
1
KATA PENGANTAR
Dengan nama Tuhan Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, puji
syukur kehadiratnya yang telah melimpahkan kasihnya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah mata kuliah Keperatawatan Komunitas III Keperawatan
Kesehatan kerja,Askep kerja dan Program kesehatan kerja
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu tersusunnya
makalah ini.
Penulis
2
DAFTAR ISI
Cover ........................................................................................................................................
1
Kata Pengantar..........................................................................................................................
2
Daftar Isi...................................................................................................................................
3
BAB I Pendahuluan
1.1. Latar Belakang..........................................................................................................................
4
1.2. Rumusan Masalah.....................................................................................................................
5
1.3.Tujuan .......................................................................................................................................
6
1.4.Manfaat......................................................................................................................................
7
BAB II Pembahasan
2.1. Pengertian kesehatan kerja........................................................................................................
6
2.2. Kebijakan dan aspek legalitas ssistem manajemen K3 (SMK3) ..............................................
9
2.3. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesja..................................................................................
10
2.4. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesja..................................................................................
11
2.5 Tren dan issu masalah kesehatan................................................................................................12
2.6 Perencanaan keselamatan kesehatan kerja..............................................................................13
Daftar Pustaka.........................................................................................................................
15
3
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tujuan utama dari Higene Perusahaan dan Kesehatan Kerja (Hiperkes) adalah
menciptakan tenaga kerja yang sehat dan produktif melalui pemeliharaan dan
peningkatan derajat kesehatan serta penyelarasan pekerjaan dengan pekerja,
dan pekerja terhadap teknologi dan pekerjaannya.
Untuk itu diperlukan peningkatan keterampilan teknis dan keahlian semua
pihak yang terkait dengan penanganan masalah lingkungan dan hiperkes
seiring dengan kemajuan teknologi. Dalam rangka hal itu, maka
penyelenggaraan pelatihan dan penataran bagi peningkatan kemampuan bagi
sumber daya manusia dalam hiperkes dilaksanakan, baik melalui pendidikan
formal maupun non formal, misalnya pelatihan terhadap personil pelaksana
hiperkes seperti dokter perusahaan, atau perawat / paramedis perusahaan.
Kewajiban pelatihan bagi tenaga-tenaga yang bergerak di bidang ini ditegaskan
dalam peraturan Menteri Tenaga Kerja, Peraturan No. PER 01/MEN/1976,
tentang kewajiban pelatihan hiperkes bagi dokter perusahaan dan Peraturan
Menteri Tenaga Kerja No. PER-01/MEN/1979 tentang kewajiban pelatihan
hiperkes bagi perawat / paramedis.
1.3 TUJUAN
3.1 Umum
4
Tujuan Instruksional Umum
Mahasiswa mampu menerapkan proses asuhan keperawatan kesehatan kerja
dalam mengotimalkan pelayanan kesehatan yang meliputi : peningkatan
kesehatan, pemeliharaan kesehatan, pencegahan penyakit, dan pengobatan
penyakit dengan memanajemen masalah kesehatan yang ada dalam individu
maupun kelompok pekerja.
3.2 Khusus
1.4 MANFAAT
perawatan kesehatan kerja dan juga diharapkan dapat menjadi pelopor untuk
5
BAB II
PEMBAHASAN
c. Pengertian hiperkes
Hiperkes pada dasarnya merupakan penggabungan dua disiplin ilmu yang
berbeda yaitu medis dan teknis yang menjadi satu kesatuan sehingga
mempunyaitujuan yang sama yaitu menciptakan tenaga kerja yang sehat dan
produktif. Istilah Hiperkes menurut Undang Undang tentang ketentuan pokok
mengenai Tenaga Kerja yaitu lapangan kesehatan yang ditujukan kepada
pemeliharaan-pemeliharaan dan mempertinggi derajat kesehatan tenaga
kerja,dilakukan dengan mengatur pemberian pengobatan, perawatan tenaga kerja
yangsakit, mengatur persediaan tempat, cara-cara dan syarat yang memenuhi
norma-norma hiperkes untuk mencegah penyakit baik sebagai akibat pekerjaan,
maupun penyakitumum serta menetapkan syarat-syarat kesehatan bagi tenaga
kerja.
d. Fungsi hiperkes
Fungsi seorang perawat hiperkes sangat tergantung kepada kebijaksanaan
perusahaan dalam hal luasnya ruang lingkup usaha kesehatan, susunan dan jumlah
tenaga kesehatan yang dipekerjakan dalam perusahaan. Dokter perusahaan
6
biasanya memegang tanggung-jawab dalam menyelenggarakan kesehatan
perusahaan, namun kita ketahui sekarang ini bahwa tidak semua perusahaan
mempekerjakan dokter secara full time. Dalam kondisi seperti ini, maka perawat
yang menjadi lebih banyak melayani aktivitas kesehatan di perusahaan.
e. Ruang lingkup Hiperkes
Ruang lingkup hyperkes dapat dijelaskan sebagai berikut (Rachman, 1990) :
a) Kesehatan dan keselamatan kerja diterapkan di semua tempat kerja yang di
dalamnya melibatkan aspek manusia sebagai tenaga kerja, bahaya akibat kerja dan
usaha yang dikerjakan.
b) Aspek perlindungan dalam hyperkes meliputi :
1. Tenaga kerja dari semua jenis dan jenjang keahlian
2. Peralatan dan bahan yang dipergunakan
3. Faktor-faktor lingkungan fisik, biologi, kimiawi, maupun sosial.
4. Proses produksi
5. Karakteristik dan sifat pekerjaan
6. Teknologi dan metodologi kerja
c) Penerapan Hyperkes dilaksanakan secara holistik sejak perencanaan hingga
perolehan hasil dari kegiatan industri barang maupun jasa.
d) Semua pihak yang terlibat dalam proses industri/ perusahaan ikut bertanggung
jawab atas keberhasilan usaha hyperkes.
7
Setiap perusahaan yang memperkerjakan seratus tenaga kerja atau lebih dan atau
yang mengandung potensi bahaya yang ditimbulkan oleh karakteristik proses atau
bahan produksi yang dapat mengakibatkan kecelakaan kerja seperti peledakan,
kebakaran, pencemaran lingkungan dan penyakit akibat kerja (PAK).
c. Permenaker No 4 Tahun 1987 Tentang Panitia Pembina Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (P2K3) :
1. Tempat kerja dimana pengusaha atau pengurus memperkerjakan 100 orang atau
lebih.
2. Tempat kerja dimana pengusaha memperkerjakan kurang dari seratus orang tetapi
menggunakan bahan, proses dan instalasi yang memiliki resiko besar akan
terjadinya peledakan, kebakaran, keracunan dan pencemaran radioaktif.
8
Biasanya disebabkan oleh peralatan kerja yang tidak sesuai dengan ukuran
tubuh atau anggota badan (tidak ergonomik). Hal ini dapat menimbulkan kelelahan
secara fisik dan adanya keluhan-keluhan dan gangguan kesehatan, misalnya :
Carpal tunnel syndrome, tendinitis, tenosynovitis, dan lain sebagainya.
Faktor Psikologi Yaitu suasana kerja yang tidak harmonis misalnya
pekerjaan monoton, upah yg kurang, hubungan atasan-bawahan yg kurang baik,
dll. Hal tersebut Dapat menimbulkan stres kerja dengan gejala psikosomatis
berupa mual, muntah, sakit kepala, nyeri ulu hati, jantung berdebar-debar, dll.
2. Perilaku Pekerja
a. Di pengaruhi antara lain oleh pendidikan, pengetahuan, kebiasaan-
kebiasaan&fasilitas yang tersedia. Jadi erat kaitannya dengan faktor-faktor
ekonomi, sosial &budaya.
b. Perilaku kerja akan mempengaruhi kapasitas kerja, beban kerja serta cara
melaksanakan pekerjaan.
3. Pelayanan Kesehatan Kerja
Program Pelayanan Kesehatan Kerja, meliputi :
1. Pelayanan promotif
2. Pelayanan preventif
3. Pelayanan kuratif
4. Pelayanan rehabilitatif.
5. Faktor Genetik (Herediter)
Dibandingkan denganKetiga faktor lainnya faktor genetik ini sangat kecil
peranannya terhadap status kesehatan seorang pekerja. Namun faktor genetik
seseorang dpt menyebabkan seorang pekerja lebih rentan terkena suatu penyakit.
Ok, sahabat K3 untuk pembahasan singkat tentang prinsip dasar kesehatan kerja
cukup sekian dulu. Semoga Bermanfaat, sampai ketemu di postingan materi
selanjutnya
9
2.5 Trend dan issue masalah kesehatan: penyakit akibat kerja dan kecelakaan
akibat kerja
2. Kondisi yang tidak aman (unsafe condition) yaitu keadaan yang akan
menyebababkan kecelakaan, terdiri dari:
Mesin, peralatan, bahan.
Lingkungan
Proses pekerjaan
Sifat pekerjaan
Cara kerja
10
Namun pada akhirnya semua kecelakaan baik langsung maupun tidak langsung, di
akibatkan kesalahan manusia.
Selalu ada resiko kegagalan (risk of failures) pada SETIAP PROSES/
AKTIFITAS pekerjaan. Dan saat kecelakaan kerja (work accident) terjadi,
seberapapun kecilnya, akan mengakibatkan efek kerugian (loss). Karena itu sebisa
mungkin dan sedini mungkin, kecelakaan/potensi kecelakaan kerja harus dicegah/
dihilangkan, atau setidak-tidaknya dikurangi dampaknya.
Penanganan masalah keselamatan kerja di dalam sebuah perusahaan harus
dilakukan secara serius oleh seluruh komponen pelaku usaha, tidak bisa secara
parsial dan diperlakukan sebagai bahasan-bahasan marginal dalam perusahaan.
Salah satu bentuk keseriusan itu adalah resourcing, baik itu finansial dan MSDM.
Secara umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah sebagai berikut:
Kelelahan (fatigue)
Kondisi tempat kerja (enviromental aspects) dan pekerjaan yang tidak aman
(unsafe working condition)
Kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan, ditengarai penyebab
awalnya (pre-cause) adalah kurangnya training
Karakteristik pekerjaan itu sendiri.
Hubungan antara karakter pekerjaan dan kecelakaan kerja menjadi fokus
bahasan yang cukup menarik dan membutuhkan perhatian tersendiri. Kecepatan
kerja (paced work), pekerjaan yang dilakukan secara berulang (short-cycle
repetitive work), pekerjaan-pekerjaan yang harus diawali dengan pemanasan
prosedural, beban kerja (workload), dan lamanya sebuah pekerjaan dilakukan
(workhours) adalah beberapa karakteristik pekerjaan yang dimaksud.
Penyebab-penyebab di atas bisa terjadi secara tunggal, simultan, maupun
dalam sebuah rangkain sebab-akibat (cause consequences chain).
Dalam kerja
11
Peran perawat dalam meningkatkan K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja)
Fungsi seorang perawat hiperkes sangat tergantung kepada kebijaksanaan
perusahaan dalam hal luasnya ruang lingkup usaha kesehatan, susunan dan jumlah
tenaga kesehatan yang dipekerjakan dalam perusahaan.
Perawat merupakan satu-satunya tenaga kesehatan yang full time di perusahaan,
maka fungsinya adalah :
1. Membantu dokter perusahaan dalam menyusun rencana kerja hiperkes di
perusahaan
2. Melaksanakan program kerja yang telah digariskan, termasuk administrasi
kesehatan kerja.
3. Memelihara dan mempertinggi mutu pelayanan perawatan dan pengobatan
4. Memelihara alat-alat perawatan, obat-obatan dan fasilitas kesehatan perusahaan.
5. Membantu dokter dalam pemeriksaan kesehatan sesuai cara-cara yang telah
disetujui.
6. Ikut membantu menentukan kasus-kasus penderita, serta berusaha
menindaklanjuti sesuai wewenang yang diberikan kepadanya.
7. Ikut menilai keadaan kesehatan tenaga kerja dihubungkan dengan faktor
pekerjaan dan melaporkan kepada dokter perusahaan.
8. Membantu usaha perbaikan kesehatan lingkungan dan perusahaan sesuai
kemampuan yang ada.
9. Ikut mengambil peranan dalam usaha-usaha kemasyarakatan : UKS.
10. Membantu, merencanakan dan atau melaksanakan sendiri kunjungan rumah
sebagai salah satu dari segi kegiatannya.
11. Menyelenggarakan pendidikan hiperkes kepada tenaga kerja yang dilayani.
12. Turut ambil bagian dalam usaha keselamatan kerja.
13. Mengumpulkan data-data dan membuat laporan untuk statistic dan evaluasi.
14. Turut membantu dalam usaha penyelidikan kesehatan tenaga kerja
15. Memelihara hubungan yang harmonis dalam perusahaan
16. Memberikan penyuluhan dalam bidang kesehatan
17. Bila lebih dari satu paramedis hiperkes dalam satu perusahaan, maka pimpinan
paramedis hiperkes harus mengkoordinasi dan mengawasi pelaksanaan semua
usaha perawatan hiperkes.
12
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
B.Saran
13
DAFTAR PUSTAKA
http://gadisyayan.blogspot.com/2012/12/konsep-dasar-kesehatan-lingkungan.html
http://otengharyanto.blogspot.com/
http://nahrowy.wordpress.com/2013/01/31/makalah-kesehatan-dan-keselamatan-
kerja-k3-fungsi-dan-tugas-perawat-dalam-k3/
http://k3rs.blogspot.com/2012/04/prinsip-dasar-k3.html
http://fx-kerja.blogspot.com/2012/03/penyebab-kecelakaan-kerja.html
http://10menit.wordpress.com/tugas-kuliah/kesehatan-kerja-dan-keselamatan-
kerjaperburuhan/
14