Anda di halaman 1dari 13

Contoh Analisis SWOT

Tabel 10.18 Analisis SWOT Ruang X RS Y

NO ANALISIS SWOT BOBOT RATING BOBOT × RATING


1. Sumber Daya Manusia (Man)
a. Internal Faktor (IFAS).
Strength.
1. Adanya sistem pengembangan staf berupa pelatihan dan sebanyak 96% 0,3 3 0,9
perawat telah mengikuti pelatihan (misalnya PKRS, LSH, Manajemen,
Audit, CI). 0,3 3 0,9
2. Jenis ketenagaan:
a) S-1 Kep: 4 orang S-W
b) D-3 Kep: 19 orang 3,4–3,5 =
c) Pekarya kesehatan: 7 org -0,1
d) PRT: 3 orang
e) TU: 2 orang 0,2 4 0,8
3. Masa kerja > 15 tahun sebanyak 4 orang, 5–15 tahun sebanyak 7
orang sedangkan < 5 tahun sebanyak 12 orang.
4. Adanya pelatihan perawat 0,2 4 0,8
TOTAL 1 3,4
Weakness.
1. Beban kerja perawat di ruangan cukup tinggi. 0,5 4 2
2. Sebagian perawat belum mengikuti pelatihan MAKP. 0,3 3 0,9
3. Kurangnya kesejahteraan perawat. 0,2 3 0,6
TOTAL 1 3,5
b. Ekternal Faktor (EFAS).
Opportunity.
1. Adanya program pelatihan/seminar khusus tentang manajemen
keperawatan dari diklat. 0,2 3 0,6
2. Adanya kesempatan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih 0.2 2 0,4
tinggi. 0.2 3 0.6
3. Adanya kerja sama yang baik antarmahasiswa fakultas keperawatan
dengan perawat klinik. 0,2 2 0,4
4. Adanya kebijakan pemerintah tentang profesionalisasi perawat. 0,2 0,6
5. Adanya program akreditasi RS dari pemerintah di mana MAKP merupakan 1 3 2,6
salah satu penilaian.
TOTAL
Treathened.
1. Ada tuntutan tinggi dari masyarakat untuk pelayanan yang lebih
profesional.
2. Makin tingginya kesadaran masyarakat akan hukum.
3. Makin tingginya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan.
4. Persaingan antar-RS yang semakin kuat.
5. Terbatasnya kuota tenaga keperawatan yang melanjutkan pendidikan
tiap tahun.
TOTAL
2. Sarana dan Prasarana (M2).
a. Internal Faktor (IFAS).
Strength.
1. Mempunyai sarana dan prasarana yang memadai untuk pasien,
tenaga kesehatan, dan keluarga pasien termsuk sarana prasarana
universal precaution untuk perawat.
2. RS pemerintah tipe A sekaligus sebagai RS pendidikan dan rujukan.
3. Terdapat administrasi penunjang (misal: buku injeksi, buku TT, buku
visite, SOP, dan lain-lain) yang memadai.
4. Tersedianya nurse station.
5. Pemeliharaan dan perawatan dari sarana dan prasarana penunjang
kesehatan sudah ada.
TOTAL

Weakness.
1. Sarana administrasi penunjang untuk dokumentasi belum
dimanfaatkan.
2. Kurangnya kamar mandi yang memadai.
TOTAL

b. Ekternal Faktor (EFAS).


Opportunity.
1. Adanya pengadaan sarana dan prasarana yang rusak dari bagian
pengadaan barang (AC, syringe
pump).
2. Adanya program pelatihan/seminar khusus tentang pengoperasian
alat.
TOTAL

Treathened.
1. Kesenjangan antara jumlah pasien dengan peralatan yang ada.
2. Makin tinggi kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan.
3. Ada tuntutan tinggi dari masyarakat untuk melengkapi sarana dan
prasarana.
TOTAL
3. Methode (M3)
1. MAKP.
a. Internal Faktor (IFAS),
Strength.
1. RS memiliki visi, misi, dan motto sebagai acuan melaksanakan
kegiatan pelayanan.
2. Sudah ada Model MPKP yang digunakan yaitu MPKP primer.
3. Supervisi sudah dilakukan kepala ruangan.
4. Ada kemauan perawat untuk berubah.
5. Mempunyai standar asuhan keperawatan.
6. Mempunyai protap setiap tindakan.
7. Terlaksananya komunikasi yang adekuat: perawat dan tim kesehatan
lain.
8. Ketenagaan keperawatan sudah memenuhi syarat untuk MAKP (S-1
Keperawatan 4 orang).
TOTAL
Weakness.
1. Pelaksanaan model MPKP sudah dilaksanakan tetapi sosialisasi kepada semua
tim masih kurang.
2. Ada perawat yang tidak puas dengan penerapan MAKP.
TOTAL

b. Ekternal Faktor (EFAS).


Opportunity.
1. Adanya mahasiswa S-1 keperawatan praktik manajemen
keperawatan.
2. Ada kebijakan pemerintah tentang profesionalisasi perawat.
3. Adanya kebijakan RS tentang pelaksanaan MAKP.
TOTAL

Treathened
1. Persaingan dengan rumah sakit swasta yang semakin ketat.
2. Adanya tuntutan masyarakat yang semakin tinggi terhadap peningkatan
pelayanan keperawatan yang lebih profesional.
3. Makin tinggi kesadaran masyarakat akan hukum.
4. Makin tinggi kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan.
5. Persaingan dengan masuknya perawat asing.
6. Bebasnya pers yang dapat langsung menyebarkan informasi dengan
cepat..
TOTAL
4 Sentralisasi Obat.
a. Internal Faktor (IFAS).
Strength.
1. Tersedianya sarana dan prasarana untuk pengelolaan sentralisasi
obat.
2. Kepala ruangan mendukung kegiatan sentralisasi obat.
3. Sudah dilaksanakan kegiatan sentralisasi obat oleh perawat berkolaborasi
dengan depo farmasi.
4. Adanya kemauan perawat untuk melakukan sentralisasi obat.
5. Adanya buku injeksi dan obat oral bekerja sama dengan depo
farmasi.
6. Ada lembar pendokumentasian obat yang diterima di setiap status
pasien.
TOTAL

Weakness.
1. Pelaksanaan sentralisasi obat di Pandan Wangi menggunakan sistem
unit dose dispending (UDD) namun pada praktiknya masih
menggunakan one day dose (ODD).
TOTAL
b. Ekternal Faktor (EFAS).
Opportunity.
1. Adanya mahasiswa S-1 keperawatan yang praktik manajemen
keperawatan.
2. Kerja sama yang baik antara perawat dan mahasiswa S-1
keperawatan.
TOTAL

Threatened.
1. Adanya tuntutan pasien untuk mendapatkan pelayanan yang
profesional.
2. Makin tinggi kesadaran masyarakat akan hukum.
TOTAL
5. Supervisi.
a. Internal Faktor (IFAS).
Strength.
1. Supervisi telah dilaksanakan secara rutin. 0,15 2 0,3 S–W
2. Telah ada program pelatihan dan sosialisasi tentang supervisi. 0,35 3 1,05 3,35–3,9 =
3. Kepala ruangan mendukung dan melaksanakan supervisi. 0,5 4 2,0 -0,55
TOTAL
1 3,35
Weakness.
1. Belum mempunyai format yang baku dalam pelaksanaan supervisi. 0,35 4 1,4
2. Supervisi belum terstruktur dan tidak ada formulir penilaian yang 0,3 3 0,9
tetap.
3. Belum adanya dokumentasi supervisi yang jelas. 0,4 4 1,6
TOTAL 1 3,9

b. Eksternal Faktor (EFAS).


Opportunity. O–T
1. Adanya mahasiswa S-1 keperawatan yang praktik manajemen 0,20 3 0,6 3,35 – 3=
keperawatan. 0,35
2. Adanya reward dalam bentuk pelatihan, sekolah, maupun jasa bagi yang 0,30 3 0,90
melaksanakan pekerjaan
dengan baik.
3. Adanya teguran dari kepala ruangan bagi perawat yang tidak 0,15 3 0,45
melaksanakan tugas dengan baik.
4. Hasil supervisi dapat dilakukan sebagai pedoman untuk Daftar Penilaian 0,35 4 1,4
Prestasi Pegawai (DP3).
TOTAL 1 3,35

Threatened.

9
22
1. Tuntutan pasien sebagai konsumen untuk mendapatkan pelayanan 1 3 3
yang profesional.
TOTAL 1 3
0
23
6. Timbang Terima.
a. Internal Faktor (IFAS).
Strenght.
1. Kepala ruangan memimpin kegiatan timbang terima setiap pagi. 0,2 3 0,6 S–W
2. Adanya laporan jaga setiap sif. 0,2 3 0,6 3,1–3 =
3. Timbang terima sudah merupakan kegiatan rutin yang telah 0,1 4 0,4 0,1
dilaksanakan. 0,2 3 0,75
4. Adanya kemauan perawat untuk melakukan timbang terima. 5 3 0,75
5. Adanya buku khusus untuk pelaporan timbang terima. 0,2 3,1
TOTAL 5
1 3
Weakness. 0,9
3
1. Belum ada protap timbang terima di ruangan. 0,45
0,3
2. Timbang terima sudah dilakukan dengan baik (PP melaporkan
0,1
identitas pasien, keluhan utama, DS, DO, MK, dan intervensi) tetapi 5 3
intervensi masih bersifat umum tidak berdasarkan MK dan evaluasi 0,75
3
tidak lengkap. 0,9
3. Format timbang terima sudah mencakup nama dan paraf perawat 1
0,2
pada kedua sif.
5
4. Pelaksanaan timbang terima masih belum optimal, khususnya dari sif
0,3
sore ke malam. 4 1,6
1
TOTAL 3 1,2
O-T
b. Ekternal Faktor (EFAS). 3,4–2.4 =
3 0,6
Opportunity. 1
0,4
1. Adanya mahasiswa S-1 keperawatan yang praktik manajemen
0,4
keperawatan.
2. Adanya kerja sama yang baik antara mahasiswa S-1 keperawatan 3 1,2
0,2
yang praktik dengan perawat ruangan.
1
3. Kebijakan RS (bidang keperawatan) tentang timbang terima. 2 1,2
TOTAL
0,4 2,4
Treathened
1. Adanya tuntutan yang lebih tinggi dari masyarakat untuk mendapatkan
0,6
pelayanan keperawatan yang profesional.
2. Meningkatnya kesadaran masyarakat tentang tanggung jawab dan tanggung
1
gugat perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan.
TOTAL
7. Discharge Planning.
a. Internal Faktor (IFAS).
Strenght.
1. Tersedianya sarana dan prasarana discharge planning di ruangan untuk 0,4 3 1.2
pasien pulang (format atau kartu DP).
2. Adanya kartu kontrol berobat. 0,3 3 0,9
3. Perawat memberikan pendidikan kesehetan secara informal kepada 0.3 2 0.6
pasien/keluarga selama dirawat atau pulang,
TOTAL 1 2,7
Weakness.
1. Keterbatasan waktu dan tenaga perawat. 0,4 2 0,8
2. Kurangnya kemauan untuk memberikan pendidikan kesehatan kepada 0,2 3 0,6
pasien/keluarga.
3. Tidak tersedianya leaflet pasien pulang. 0,3 4 1,2 S-W
4. Pendidikan kesehatan belum terdokumentasi. 0,1 1 0,1 2.7– 2.7 =
TOTAL 1 2,7 0

Opportunity.
1. Adanya mahasiswa S-1 keperawatan yang melakukan praktik 0,5 3 1,5
manajemen keperawatan.
2. Adanya kerja sama yang baik antara mahasiswa S-1 Keperawatan 0,5 4 2,0
dengan perawat klinik.
TOTAL 1 3,5

Threatened.
1. Adanya tuntutan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan 0,5 3 1,5 O-T
keperawatan yang profesional.
2. Makin tingginya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan. 0,2 3 0,6 3,5–3,3 =
3. Persaingan antar-RS yang semakin ketat. 0,3 4 1,2 0,2
TOTAL 1 3,3
8. Ronde Keperawatan.
a. Internal Faktor (IFAS).
Strength.
1. Bidang perawatan dan ruangan mendukung adanya kegiatan ronde 0,3 2 0,6
keperawatan. 0,3 3 0,9
2. Banyaknya kasus yang memerlukan perhatian khusus. 0,2 2 0,4
3. SDM banyak mempunyai pengalaman dalam bidang keperawatan 0,2 1 0,2
bedah medis. 1 2,1
4. Sertifikasi perawat sesuai keahliannya.
TOTAL
Weakness.
1. Ronde keperawatan adalah kegiatan yang belum dilaksanakan secara 0,4 4 1,6
teratur di ruang Pandan
Wangi. S–W
2. Karakteristik tenaga yang memenuhi kualifikasi belum merata. 0,3 3 0,9 2,10–3,4
3. Jumlah tenaga yang tidak seimbang dengan jumlah tingkat 0,3 3 0,9 = - 1,30
ketergantungan pasien.
TOTAL 1 3,4

b. Ekternal Faktor (EFAS).


Opportunity.

1
23
1. Adanya pelatihan dan seminar tentang manajemen keperawatan. 0,6 4 2,4
2. Adanya kesempatan dari kepala ruangan untuk mengadakan ronde 0,4 4 1,6
keperawatan pada perawat
dan mahasiswa praktik.
TOTAL 1 4
2
23
Threatened.
O-T
1. Adanya tuntutan yang lebih tinggi dari masyarakat untuk 0,4 3 1,2
4–
mendapatkan pelayanan yang profesional.
2,4
2. Persaingan antar-ruang bedah semakin kuat dalam pemberian 0,6 2 1,2
= 1,6
pelayanan. 1 2,4
TOTAL
9. Dokumentasi Keperawatan.
a. Internal Faktor (IFAS).
Strength.
1. Tersedianya sarana dan prasarana dokumentasi untuk tenaga 0,3 4 1,2
kesehatan (sarana administrasi
penunjang).
2. Sudah ada sistem pendokumentasian SOR. 0,2 3 0,6
3. Format asuhan keperawatan sudah ada. 0,2 3 0,6
4. Adanya kesadaran perawat tentang tanggung jawab dan tanggung 0,3 3 0,9
gugat.
TOTAL 1 3,3 S-W
3.3–2,1 =
1,2
Weakness.
1. Dari observasi status pasien, pengisian dokumentasi tidak lengkap: 0,3 2 0,6
waktu, nama, dan jam belum
dicantumkan, respons pasien pasca tindakan kurang terpantau.
2. SAK dan SOP belum maksimal digunakan. 0,3 3 0,9
3. Pengawasan terhadap sistematika pendokumentasian belum 0,2 3 0.6
dilaksanakan secara optimal.
TOTAL 1 2,1
b. Ekternal Faktor (EFAS)
Opportunity.
1. Adanya program pelatihan. 0,2 3 0,6
2. Peluang perawat untuk meningkatkan pendidikan (pengembangan 0,25 2 0,5
SDM).
3. Mahasiswa S-1 keperawatan praktik manajemen untuk mengembangkan 0,2 3 0,6
sistem dokumentasi PIE.
4. Kerja sama yang baik antara perawat dan mahasiswa. O-T
5. Sistem MPKP yang diterapkan mahasiswa S-1 Keperawatan. 0,2 3 0,6 2,6–3,0
TOTAL 0,15 2 0,3 = - 0,4
1 2,6
Threatened.
1. Tingkat kesadaran masyarakat (pasien dan keluarga) akan tanggung
jawab dan tanggung gugat.
2. Persaingan RS dalam memberikan pelayanan keperawatan. 0,5 3 1.5
TOTAL 0,5 3 1,5
1 3
10 Keuangan (M4).
.
a. Internal Faktor (IFAS).
Strength.
1. Ada pendapatan tambahan yaitu dari usaha koperasi ruangan. 0,2 2 0,4
2. Ada pendapatan dari jasa medik, untuk pasien dengan biaya ASTEK, 0,2 3 0,6
ASKES, JAMSOSTEK yang
dapat diklaim setelah perawatan.
3. Ada pendapatan dari jasa pelayanan rumah sakit berupa remunerasi. 0,1 2 0,2 S-W =
4. Ada pendapatan dari jasa pelayanan IRNA Medis. 0,25 2 0,5 2,2-2 = 0,2
5. Tiap perawat memperoleh pendapatan dari rumah sakit berupa LP 0,25 2 0,5
(lauk pauk).
TOTAL 1 2,2

Weakness.
1. Jasa insentif untuk pelayanan dan jasa medik yang diberikan sama 0,25 2 0,5
untuk semua perawat.
2. Sistem administrasi belum terpusat 0,75 2 1,5
TOTAL 1 2

b. Eksternal Faktor (EFAS)


Opportunity.
1. Pengeluaran sebagian besar dibiayai institusi. 0,2 2 0,4 O-T =
2. Ada kesempatan untuk menggunakan instrumen medis dengan re-use 0,4 4 1,6 3,6-2 = 1,6
sehingga menghemat
pengeluaran.
3. Ada kesempatan untuk menambah penghasilan ruangan dari usaha 0,4 4 1,6
koperasi.
TOTAL 1 3,6
Threatened.
1. Adanya tuntutan yang lebih tinggi dari masyarakat untuk mendapatkan 1 2 2
pelayanan kesehatan yang lebih profesional sehingga membutuhkan
pendanaan yang lebih besar untuk mendanai sarana dan prasarana.
TOTAL 1 2
11 M5 (Mutu).
. a. Internal Faktor (IFAS).
Strength.
1. Kepuasan pasien terhadap pelayanan kesehatan di rumah sakit. 0,3 4 1,2
2. Rata-rata BOR cukup baik. 0,25 2 0,5
3. Adanya variasi karakteristik dari pasien (JPS, umum, ASKES, ASTEK) 0,25 2 0,5
4. Sebagai tempat praktik mahasiswa keperawatan D-3 maupun S-1. 0,2 2 0,4

3
23
1 2,6 S-W
TOTAL
2,6–3 = 0,4
4
23
Weakness.
LOS yang memanjang karena perawatan yang lama. 1 3 3
TOTAL 1 3

a. Ekternal Faktor (EFAS).


Opportunity.
1. Mahasiswa S-1 keperawatan praktik manajemen. 0,5 3 1,5 O-T
2. Kerja sama yang baik antara perawat dan mahasiswa. 0,5 4 2 3,5–
TOTAL 1 3,5 3
= 0,5
Threatened.
1. Adanya peningkatan standar masyarakat yang harus 0,75 3 2,25
dipenuhi.
2. Persaingan RS dalam memberikan pelayanan 0,25 3 0,75
keperawatan.
TOTAL 1 3
11. M5 (Mutu).
a. Internal Faktor (IFAS).
Strength.
1. Kepuasan pasien terhadap pelayanan kesehatan di 0,3 4 1,2 S-W
rumah sakit.
2. Rata-rata BOR cukup baik. 0,25 2 0,5 2,6–3 = 0,4
3. Adanya variasi karakteristik dari paien (JPS, umum, 0,25 2 0,5
ASKES, ASTEK).
4. Sebagai tempat praktik mahasiswa keperawatan D-3 0,2 2 0,4
maupun S-1.
TOTAL 1 2,6

Weakness.
LOS yang memanjang karena perawatan yang lama. 1 3 3
TOTAL 1 3

O-T
b. Ekternal Faktor (EFAS). 3,5– 3
Opportunity. = 0,5
1. Mahasiswa S-1 Keperawatan Praktik manajemen. 0,5 3 1,5
2. Kerjasama yang baik antara perawat dan mahasiswa. 0,5 4 2
TOTAL 1 3,5

Threatened.
1. Adanya peningkatan standar masyarakat yang harus 0,75 3 2,25
dipenuhi.
2. Persaingan RS dalam memberikan pelayanan 0,25 3 0,75
keperawatan.
TOTAL 1 3
Keterangan.
Pemberian penilaian pada kolom Rating, untuk aspek:
1. Strength dan Opportunity.
Sangat Baik: 4; Baik: 3; Cukup: 2; dan Kurang/Tidak Baik: 1
2. Weakness dan Treathened.
Sangat Baik: 1; Baik: 2; Cukup: 3; dan Kurang/Tidak Baik: 4

1,
0

DK 0,
(-0,2, 9
SO
0,7) 0, (0,4,
M2 M3 8 TT
0,6)
(-0,85, (-0,14, (0,7,
0,
0,5) 0,5) 0,5)
7
0,
6
SV M1
0, (0,37,
(-0,4, 5 0,12)
0,1)
0,
4
-1,0 -0,9 -0,8 -0,7 -0,6 -0,5 -0,4 -0,3 -0,2 -0,1 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5
0,6 0,7 0,8 0,9 1,0 0,
3
- KETERANGAN
RK -
0,
0,1 :
(-0,29, 0,2
2 M1 : Ketenagakerjaan
-0,2) M2 : Sarana dan Prasarana
-0,
DP -0,3 M3 : Metode-Penerapan
1
0,4 Model DK : Metode-
(-0,1,
Dokumentasi
-0,4) - RK : Metode-Ronde
0,5 Keperawatan SO : Metode-
Sentralisasi Obat
- DP SV : Metode-
: Metode-Discharge Planning
0,6 Supervisi TT :
Metode-Overan
Figur 10.3 Diagram Layang Analisis SWOT Ruang Interna RS Y

Anda mungkin juga menyukai