MANAJEMEN KEPERAWATAN
Oleh:
Maulidiyah F.A.F (201810300511040)
Aisyah Putri Ramadhani (201810300511048)
Endang Susilowati (201810300511053)
Roisna Asturi S.D.A (201810300511063)
Asbialah (201810300511065)
Banat Farofishoh (201810300511068)
1. Pengisian Item IFAS dan EFAS. Cara pengisian faktor IFAS dan EFAS
disesuaikan dengan komponen yang ada dalam pengumpulan data (bisa merujuk
pada data fokus dan contoh pengumpulan data pada bagian lain di dalam buku
ini). Data tersebut dibedakan menjadi 2, yaitu IFAS (internal factors) yang
meliputi aspek Weakneses dan Strength dan faktor EFAS (external factors) yang
meliputi aspek Opportunity dan Threatened.
2. Bobot. Beri Bobot masing-masing faktor mulai 1,0 (paling penting) sampai
dengan 0,0 tidak penting, berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap strategi
perusahaan.
3. Peringkat (Rating). Hitung peringkat masing-masing faktor dengan memberikan
skala mulai dari 4 (sangat baik) sampai dengan 1 (kurang/poor) berdasarkan
pengaruh faktor tersebut. Data rating didapatkan berdasarkan hasil pengukuran
baik secara observasi, wawancara, pengukuran langsung. Faktor Strength dan
Opportunity menggambarkan nilai kinerja positif, sebaliknya faktor Weakneses
dan Threatened. menggambarkan nilai kinerja yang negatif. Kemudian, kalikan
Bobot dengan rating untuk mendapatkan nilai masing-masing faktor.
Tujuan Untuk menganalisa mengenai kekuatan dan kelemahan yang dimiliki suatu
manajemen yang dilakukan melalui telaah terhadap kondisi internal, serta analisa
mengenai peluang dan ancaman yang dilakukan melalui telaah terhadap kondisi
eksternal perusahaan.
No ANALISIS SWOT BOBO RAN BOBOT x RANTING
T TIN
G
1. Sumber Daya Manusia ( Man)
a. Internal Faktor (IFAS).
Strength.
1. Adanya sistem pengembangan staf 0,3 3 0,9
berupa pelatihan dan sebanyak 96%
perawat telah mengikuti pelatihan
(misalnya PKRS, LSH, Manajemen,
Audit, CI).
2. Jenis ketenagaan: 0,3 3 0,9
a) S-1 Kep: 4 orang
b) D-3 Kep: 19 orang S-W S-W
c) Pekarya kesehatan: 7 org 3,4-3,5 = 0,1
d) PRT: 3 orang
e) TU: 2 orang
Masa kerja > 15 tahun sebanyak 4 orang,
5–15 tahun sebanyak 7 orang
4
3. sedangkan < 5 tahun 0,2 4 0,8 sebanyak 0,2 0,8
12 orang.
4. Adanya pelatihan perawat
TOTAL 1 3,5
TOTAL 1 3 2,6
Treathened.
1. Ada tuntutan tinggi dari masyarakat
untuk pelayanan yang lebih profesional.
2. Makin tingginya kesadaran masyarakat
akan hukum.
3. Makin tingginya kesadaran masyarakat
akan pentingnya kesehatan.
4. Persaingan antar-RS yang semakin kuat.
5. Terbatasnya kuota tenaga keperawatan
yang melanjutkan pendidikan tiap tahun
TOTAL
TOTAL
Weakness.
1. Sarana administrasi penunjang untuk
dokumentasi belum dimanfaatkan.
2. Kurangnya kamar mandi yang memadai.
TOTAL
TOTAL
3. Methode (M3)
MAKP.
a. Internal Faktor (IFAS),
Strength.
1. RS memiliki visi, misi, dan
motto sebagai acuan
melaksanakan kegiatan
pelayanan.
2. Sudah ada Model MPKP yang
digunakan yaitu MPKP primer.
3. Supervisi sudah dilakukan kepala
ruangan.
4. Ada kemauan perawat
untuk berubah.
5. Mempunyai standar asuhan
keperawatan.
6. Mempunyai protap setiap
tindakan.
7. Terlaksananya komunikasi yang
adekuat: perawat dan tim
kesehatan lain.
8. Ketenagaan keperawatan sudah
memenuhi syarat untuk MAKP (S-1
Keperawatan 4 orang).
TOTAL
Weakness.
1. Pelaksanaan model MPKP sudah
dilaksanakan tetapi sosialisasi
kepada semua tim masih kurang.
2. Ada perawat yang tidak
puas dengan penerapan MAKP.
TOTAL
b. Ekternal Faktor (EFAS).
Opportunity.
1. Adanya mahasiswa S-1
keperawatan praktik manajemen
keperawatan.
2. Ada kebijakan pemerintah tentang
profesionalisasi perawat.
3. Adanya kebijakan RS tentang
pelaksanaan MAKP.
TOTAL
Treathened
1. Persaingan dengan rumah sakit swasta
yang semakin ketat.
2. Adanya tuntutan masyarakat
yang semakin tinggi
terhadap peningkatan pelayanan
keperawatan yang lebih
profesional.
3. Makin tinggi kesadaran
masyarakat akan hukum.
4. Makin tinggi kesadaran masyarakat
akan pentingnya kesehatan.
5. Persaingan dengan masuknya perawat
asing.
6. Bebasnya pers yang dapat langsung
menyebarkan informasi dengan
cepat.
TOTAL
4. Sentralisasi Obat.
a. Internal Faktor (IFAS).
Strength.
1. Tersedianya sarana dan prasarana
untuk pengelolaan sentralisasi
obat.
2. Kepala ruangan mendukung
kegiatan sentralisasi obat.
3. Sudah dilaksanakan kegiatan
sentralisasiobat oleh perawat
berkolaborasi dengan depo farmasi
4. Adanya kemauan perawat
untuk melakukan sentralisasi
obat.
5. Adanya buku injeksi dan obat
oral bekerjasama dengan depo
farmasi.
6. Ada lembar pendokumentasian
obat yang diterima disetiap
status pasien.
TOTAL
Weakness.
1. Pelaksanaan sentralisasi obat
diPandan Wangi menggunakan sistem
unit dose dispending
(UDD) namun pada praktiknya
masih menggunakan one day dose
(ODD).
TOTAL
b. Ekternal Faktor (EFAS).
Opportunity.
1. Adanya mahasiswa S-1
keperawatan yang praktik
manajemen keperawatan.
2. Kerja sama yang baik antara
perawat dan mahasiswa S-1
keperawatan.
TOTAL
Threatened.
1. Adanya tuntutan pasien untuk
mendapatkan pelayanan yang
profesional.
2. Makin tinggi kesadaran
masyarakat akan hukum.
TOTAL
5. Supervisi.
a. Internal Faktor (IFAS).
Strength.
1. Supervisi telah dilaksanakan secara 0,15 2 0,3
rutin.
2. Telah ada program 0,35 3 1,05
pelatihan dan sosialisasi tentang
supervisi.
3. Kepala ruangan 4 2,0
mendukung dan melaksanakan 0,5
supervisi.
TOTAL 1 3,35
Weakness.
1. Belum mempunyai format yang 0,35 4 1,4
baku dalam pelaksanaan
supervisi.
2. Supervisi belum terstruktur dan 0,3 3 0,9
tidak ada formulir
penilaian yang tetap.
3. Belum adanya dokumentasi 0,4 4 1,6
supervisi yang jelas.
TOTAL 1 3,9
Threatened. 1 3
1. Tuntutan pasien sebagai
konsumen untuk mendapatkan
pelayanan yang profesional. 1 3 3
TOTAL
6. Timbang Terima.
a. Internal Faktor (IFAS).
Strenght.
1. Kepala ruangan memimpin 0,2 3 0,6 S–W 3,1–3
kegiatan timbang terima setiap = 0,1
pagi.
2. Adanya laporan jaga setiap 0,2 3 0,6
sif. 0,1 4 0,4
3. Timbang terima sudah merupakan
kegiatan rutin yang telah
dilaksanakan. 0,25 3 0,75
4. Adanya kemauan perawat
untuk melakukan timbang
terima. 0,25 3 0,75
5. Adanya buku khusus untuk
pelaporan timbang terima.
1 3,1
TOTAL
1 1
TOTAL
b. Ekternal Faktor (EFAS).
Opportunity. 0,4 4 1,6 O-T 3,4–2.4
1. Adanya mahasiswa S-1 =1
keperawatan yang praktik
manajemen keperawatan. 0,4 3 1,2
2. Adanya kerja sama yang baik
antara mahasiswa S-1
keperawatan yang praktik dengan
perawat ruangan. 0,2 3 0,6
3. Kebijakan RS (bidang
keperawatan) tentangtimbang
terima.
1
TOTAL
TOTAL 1 2,7
Opportunity.
1. Adanya mahasiswa S-1 0,5 3 1,5
keperawatan yang melakukan
praktik manajemen keperawatan.
2. Adanya kerja sama yang baik 0,5 2,0
antara mahasiswa S-1 4
Keperawatan dengan perawat
klinik.
TOTAL 1 3,5
Threatened.
1. Adanya tuntutan masyarakat 0,5 3 1,5 O-T 3,5–3,3
untuk mendapatkan pelayanan = 0,2
keperawatan yang profesional.
2. Makin tingginya kesadaran 0,2 3 0,6
masyarakat akan pentingnya
kesehatan.
3. Persainganantar-RS yang 0,3 4 1,2
semakin ketat.
TOTAL 1 3,3
8. Ronde Keperawatan.
a. Internal Faktor (IFAS).
Strength.
1. Bidang perawatan dan ruangan 0,3 2 0,6
mendukung adanya kegiatan
ronde keperawatan.
2. Banyaknya kasus yang 0,3 3 0,9
memerlukan
perhatian khusus. 0,2 2 0,4
3. SDM banyak mempunyai 0,2
pengalaman dalam bidang
keperawatan bedah medis. 0,2 1
4. Sertifikasi perawat sesuai
keahliannya. 1 2,1
TOTAL
Weakness.
1. Ronde keperawatan adalah 0,4 4 1,6 S–W 2,10–
kegiatan yang belum dilaksanakan 3,4 = - 1,30
secara teratur di ruang Pandan
Wangi.
2. Karakteristik tenaga yang 0,3 3 0,9
memenuhi kualifikasi belum merata.
3. Jumlah tenaga yang tidak 0,3 3 0,9
seimbang dengan jumlah tingkat
ketergantungan pasien.
TOTAL 1 3,4
b. Ekternal Faktor (EFAS).
Opportunity.
1. Adanya pelatihan dan seminar 0,6 4 2,4
tentang manajemen keperawatan.
2. Adanya kesempatan dari kepala 1,6
ruangan untuk mengadakan ronde 0,4 4
keperawatan pada perawat
dan mahasiswa praktik.
TOTAL 1 4
Threatened.
1. Adanya tuntutan yang lebih 0,4 3 1,2 O-T 4–2,4 =
tinggi dari masyarakat untuk 1,6
mendapatkan pelayanan yang
profesional.
2. Persaingan antar-ruang bedah 0,6 2 1,2
semakin kuat dalam pemberian
pelayanan.
TOTAL 1 2,4
9. Dokumentasi Keperawatan.
a. Internal Faktor (IFAS).
Strength.
1. Tersedianya sarana dan 0,3 4 1,2
prasarana dokumentasi untuk tenaga
kesehatan (sarana administrasi
penunjang). 0,2 3
2. Sudah ada system 0,6
pendokumentasian SOR.
3. Format asuhan keperawatan 0,2 3 0,6
sudah ada.
4. Adanya kesadaran perawat 0,3 3 0,9
tentang tanggung jawab dan
tanggung gugat.
TOTAL 1 1,5
3
10. Keuangan (M4).
a. Internal Faktor (IFAS).
Strength.
1. Ada pendapatan tambahan 0,2 2 0,4
yaitu dari usaha koperasi
ruangan.
2. Ada pendapatan dari jasa 0,2 3 0,6
medik, untuk pasien dengan biaya
ASTEK, ASKES, JAMSOSTEK
yang dapat diklaim setelah
perawatan.
3. Ada pendapatan dari jasa 0,1 2 0,2
pelayanan rumah sakit berupa
remunerasi.
4. Ada pendapatan dari jasa 0,25 2 0,5
Pelayanan IRNA Medis.
5. Tiap perawat memperoleh 0,25 2 0,5
pendapatan dari rumah sakit
berupa LP (lauk pauk).
TOTAL 1 2,2 S-W = 2,2-2
= 0,2
Weakness.
1. Jasa insentif untuk 0,25 2 0,5
pelayanan
dan jasa medik yang diberikan
sama untuk semua perawat. 0,75 2 1,5
2. Sistem administrasi belum terpusat
1 O-T = 3,6-2
TOTAL 2 = 1,6
TOTAL 1 2
11. M5 (Mutu).
a. Internal Faktor (IFAS).
Strength.
1. Kepuasan pasien terhadap 0,3 4 1,2
pelayanan kesehatan di rumah
sakit.
2. Rata-rata BOR cukup baik. 0,25 2 0,5
3. AdanyaVariasi karakteristik dari pasien 0,25 2 0,5
(JPS, umum, ASKES, ASTEK)
4. Sebagai tempat praktik mahasiswa 0,2 1 2 0,4
keperawatan D-3 maupun S-1.
Weakness.
LOS yang memanjang karena 1 3 3
perawatan yang lama.
TOTAL 1 3
TOTAL 1 O - T 3,5– 3
Threatened. = 0,5
1. Adanya peningkatan 0,75 3 2,25
standar masyarakat yang harus
dipenuhi.
2. Persaingan RS dalam 0,25 3 0,75
memberikan pelayanan
keperawatan.
TOTAL 1 3
12. M5 (Mutu).
a. Internal Faktor (IFAS).
Strength.
1. Kepuasan pasien terhadap 0,3 4 1,2
pelayanan kesehatan di rumah
sakit.
2. Rata-rata BOR cukup baik. 0,25 2 0,5
3. Adanya variasi karakteristik dari 0,25 2 0,5
paien (JPS, umum, ASKES,
ASTEK).
4. Sebagai tempat praktik mahasiswa 0,2 2 0,4
keperawatan D-3 maupun
S-1.
TOTAL
Keterangan.
1,0
0,9
DK 0,8
(-0,2, 0,7) SO (0,4, 0,6)
0,7
0,6 TT
(0,7, 0,5)
M2 0,5
(-085, 0,5) M1 (0,37, SV 0,6) 0,4
(-04, 01) 0,3
0,2
0,1
-0,1
-0,1 -0,9 -0,8 -0,7 -0,6 -0,5 -0,4 -03 -0,2 -0,1
0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1,0
RK -0.2
(-0,29, -0,2)
-03
-0,4
DP
(-0,1, -0,4) -0,5
-0,6
KETERANGAN:
M1 : Ketenagakerjaan
M2 : Sarana dan Prasarana
M3 : Metode-Penerapan Model
DK : Metode-Dokumentasi
RK : Metode-Ronde Keperawatan
SO : Metode-Sentralisasi Obat
SV : Metode-Supervisi
TT : Metode-Overan
DP : Metode-Discharge Planning
DAFTAR PUSTAKA
Nursalam. (2014). Manajemen keperawatan aplikasi dalam praktik keperawatan profesional
edisi 4. Jakarta : Selemba Medika .