Anda di halaman 1dari 27

ANALISIS SWOT DAN DIAGRAM LAYANG

MANAJEMEN KEPERAWATAN

Oleh:
Maulidiyah F.A.F (201810300511040)
Aisyah Putri Ramadhani (201810300511048)
Endang Susilowati (201810300511053)
Roisna Asturi S.D.A (201810300511063)
Asbialah (201810300511065)
Banat Farofishoh (201810300511068)

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2020
4. ANALISA SWOT

4.1 Pengertian SWOT

Metode perencanaan strategis yang digunakan untuk  mengevaluasi kekuatan


(strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats)
dari suatu manajemen keperawatan [ CITATION Nur14 \l 1033 ].

Pada Analisis SWOT ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.

1. Pengisian Item IFAS dan EFAS. Cara pengisian faktor IFAS dan EFAS
disesuaikan dengan komponen  yang ada dalam pengumpulan data (bisa merujuk
pada data fokus dan contoh pengumpulan data pada bagian lain di dalam buku
ini). Data tersebut dibedakan menjadi 2, yaitu IFAS (internal factors) yang
meliputi aspek Weakneses dan Strength dan faktor EFAS (external  factors) yang
meliputi aspek Opportunity dan Threatened.
2. Bobot. Beri Bobot masing-masing faktor mulai 1,0 (paling penting) sampai
dengan 0,0 tidak penting, berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap strategi
perusahaan.
3. Peringkat (Rating). Hitung peringkat masing-masing faktor dengan memberikan
skala mulai dari 4 (sangat baik) sampai dengan 1 (kurang/poor) berdasarkan
pengaruh faktor tersebut. Data rating didapatkan berdasarkan hasil pengukuran
baik secara observasi, wawancara, pengukuran langsung. Faktor Strength dan
Opportunity menggambarkan nilai kinerja positif, sebaliknya faktor Weakneses
dan Threatened. menggambarkan nilai kinerja yang negatif. Kemudian, kalikan
Bobot dengan rating untuk  mendapatkan nilai masing-masing faktor.

Tujuan Untuk menganalisa mengenai kekuatan dan kelemahan yang dimiliki suatu
manajemen yang dilakukan melalui telaah terhadap kondisi internal, serta analisa
mengenai peluang dan ancaman yang dilakukan melalui telaah terhadap kondisi
eksternal perusahaan.
No ANALISIS SWOT BOBO RAN BOBOT x RANTING
T TIN
G
1. Sumber Daya Manusia ( Man)
a. Internal Faktor (IFAS).
Strength.
1. Adanya sistem pengembangan staf 0,3 3 0,9
berupa pelatihan dan sebanyak 96%
perawat telah mengikuti pelatihan
(misalnya PKRS, LSH, Manajemen,
Audit, CI).
2. Jenis ketenagaan: 0,3 3 0,9
a) S-1 Kep: 4 orang
b) D-3 Kep: 19 orang S-W  S-W
c) Pekarya kesehatan: 7 org 3,4-3,5 = 0,1
d) PRT: 3 orang
e) TU: 2 orang
Masa kerja > 15 tahun sebanyak 4 orang,
5–15 tahun sebanyak 7 orang
4
3. sedangkan < 5 tahun 0,2 4 0,8 sebanyak 0,2 0,8
12 orang.
4. Adanya pelatihan perawat

TOTAL 0,2 0,8


4
1 3,4
Weakness.
1. Beban kerja perawat di ruangan cukup 0,5 4 2
tinggi.
2. Sebagian perawat belum mengikuti 0,3 3 0,9
pelatihan MAKP.
3. Kurangnya kesejahteraan perawat. 0,1 3 0,6

TOTAL 1 3,5

b. Ekternal Faktor (EFAS).


Opportunity .
Adanya program pelatihan/seminar
khusus tentang manajemen keperawatan
1. Dari diklat. 0,2 3 0,6
2. Adanya kesempatan melanjutkan 0,2 2 0,4
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Adanya kerja sama yang baik
antarmahasiswa fakultas keperawatan
dengan perawat klinik.
3. Adanya kebijakan pemerintah tentang 0,2 3 0,6
profesionalisasi perawat.
4. Adanya program akreditasi RS dari 0,2 2 0,4
pemerintah di mana MAKP merupakan
salah
5. Satu penilaian 0,2 0,6

TOTAL 1 3 2,6

Treathened.
1. Ada tuntutan tinggi dari masyarakat
untuk pelayanan yang lebih profesional.
2. Makin tingginya kesadaran masyarakat
akan hukum.
3. Makin tingginya kesadaran masyarakat
akan pentingnya kesehatan.
4. Persaingan antar-RS yang semakin kuat.
5. Terbatasnya kuota tenaga keperawatan
yang melanjutkan pendidikan tiap tahun

TOTAL

2. Sarana Dan Prasarana


(M2). a. Internal
Faktor (IFAS).
Strength.
1. Mempunyai sarana dan prasarana yang
memadai untuk pasien, tenaga kesehatan,
dan keluarga pasien termsuk sarana
prasarana universal precaution untuk
perawat.
2. RS pemerintah tipe A sekaligus sebagai
RS pendidikan dan rujukan.
3. Terdapat administrasi penunjang (misal:
buku injeksi, buku TT, buku visite, SOP,
dan lain-lain) yang memadai.
4. Tersedianya nurse station.
5. Pemeliharaan dan perawatan dari sarana
dan prasarana penunjang kesehatan sudah
ada.

TOTAL

Weakness.
1. Sarana administrasi penunjang untuk
dokumentasi belum dimanfaatkan.
2. Kurangnya kamar mandi yang memadai.

TOTAL

b. Ekternal Faktor (EFAS).


Opportunity  .
1. Adanya pengadaan sarana dan prasarana
yang rusak dari bagian pengadaan barang
(AC, syringe pump).
2. Adanya program pelatihan/seminar
khusus tentang pengoperasian alat.
Weakness.
1. Pelaksanaan model MPKP sudah
dilaksanakan tetapi sosialisasi kepada
semua tim masih kurang.
2. Ada perawat yang tidak puas dengan
penerapan MAKP.

TOTAL

b. Ekternal Faktor (EFAS).


Opportunity  .
Adanya mahasiswa S-1 keperawatan praktik
manajemen keperawatan.
Ada kebijakan pemerintah tentang
profesionalisasi perawat.
Adanya kebijakan RS tentang pelaksanaan
MAKP.
TOTAL
Treathened
1. Persaingan dengan rumah sakit swasta
yang semakin ketat.
2. Adanya tuntutan masyarakat yang
semakin tinggi terhadap peningkatan
pelayanan keperawatan  yang lebih
profesional.
3. Makin tinggi kesadaran masyarakat akan
hukum.
4. Makin tinggi kesadaran masyarakat akan
pentingnya kesehatan.

3. Methode (M3)
MAKP.
a. Internal Faktor (IFAS),
Strength.
1. RS memiliki visi, misi, dan
motto sebagai acuan
melaksanakan kegiatan
pelayanan.
2. Sudah ada Model MPKP yang
digunakan yaitu MPKP primer.
3. Supervisi sudah dilakukan kepala
ruangan.
4. Ada kemauan perawat
untuk berubah.
5. Mempunyai standar asuhan
keperawatan.
6. Mempunyai protap setiap
tindakan.
7. Terlaksananya komunikasi yang
adekuat: perawat dan tim
kesehatan lain.
8. Ketenagaan keperawatan sudah
memenuhi syarat untuk MAKP (S-1
Keperawatan 4 orang).

TOTAL
Weakness.
1. Pelaksanaan model MPKP sudah
dilaksanakan tetapi sosialisasi
kepada semua tim masih kurang.
2. Ada perawat yang tidak
puas dengan penerapan MAKP.

TOTAL
b. Ekternal Faktor (EFAS).
Opportunity.
1. Adanya mahasiswa S-1
keperawatan praktik manajemen
keperawatan.
2. Ada kebijakan pemerintah tentang
profesionalisasi perawat.
3. Adanya kebijakan RS tentang
pelaksanaan MAKP.

TOTAL
Treathened
1. Persaingan dengan rumah sakit swasta
yang semakin ketat.
2. Adanya tuntutan masyarakat
yang semakin tinggi
terhadap peningkatan pelayanan
keperawatan yang lebih
profesional.
3. Makin tinggi kesadaran
masyarakat akan hukum.
4. Makin tinggi kesadaran masyarakat
akan pentingnya kesehatan.
5. Persaingan dengan masuknya perawat
asing.
6. Bebasnya pers yang dapat langsung
menyebarkan informasi dengan
cepat.

TOTAL
4. Sentralisasi Obat.
a. Internal Faktor (IFAS).
Strength.
1. Tersedianya sarana dan prasarana
untuk pengelolaan sentralisasi
obat.
2. Kepala ruangan mendukung
kegiatan sentralisasi obat.
3. Sudah dilaksanakan kegiatan
sentralisasiobat oleh perawat
berkolaborasi dengan depo farmasi
4. Adanya kemauan perawat
untuk melakukan sentralisasi
obat.
5. Adanya buku injeksi dan obat
oral bekerjasama dengan depo
farmasi.
6. Ada lembar pendokumentasian
obat yang diterima disetiap
status pasien.

TOTAL

Weakness.
1. Pelaksanaan sentralisasi obat
diPandan Wangi menggunakan sistem
unit dose dispending
(UDD) namun pada praktiknya
masih menggunakan one day dose
(ODD).

TOTAL
b. Ekternal Faktor (EFAS).
Opportunity.
1. Adanya mahasiswa S-1
keperawatan yang praktik
manajemen keperawatan.
2. Kerja sama yang baik antara
perawat dan mahasiswa S-1
keperawatan.

TOTAL
Threatened.
1. Adanya tuntutan pasien untuk
mendapatkan pelayanan yang
profesional.
2. Makin tinggi kesadaran
masyarakat akan hukum.

TOTAL

5. Supervisi.
a. Internal Faktor (IFAS).
Strength.
1. Supervisi telah dilaksanakan secara 0,15 2 0,3
rutin.
2. Telah ada program 0,35 3 1,05
pelatihan dan sosialisasi tentang
supervisi.
3. Kepala ruangan 4 2,0
mendukung dan melaksanakan 0,5
supervisi.

TOTAL 1 3,35

Weakness.
1. Belum mempunyai format yang 0,35 4 1,4
baku dalam pelaksanaan
supervisi.
2. Supervisi belum terstruktur dan 0,3 3 0,9
tidak ada formulir
penilaian yang tetap.
3. Belum adanya dokumentasi 0,4 4 1,6
supervisi yang jelas.

TOTAL 1 3,9

b. Eksternal Faktor (EFAS).


Opportunity.
1. Adanya mahasiswa S-1 0,20 3 0,6
keperawatan yang praktik
manajemen keperawatan.
2. Adanya reward dalam bentuk 0,30 3 0,90
pelatihan, sekolah, maupun jasa
bagi yang melaksanakan
pekerjaan dengan baik.
3. Adanya teguran dari kepala 0,15 3 0,45
ruangan bagi perawat yang
tidak melaksanakan tugas dengan
baik. 0,35 4 1,4
4. Hasil supervisi dapat
dilakukan sebagai pedoman
untuk Daftar Penilaian Prestasi
Pegawai (DP3).
1 3,35
TOTAL

Threatened. 1 3
1. Tuntutan pasien sebagai
konsumen untuk mendapatkan
pelayanan yang profesional. 1 3 3
TOTAL
6. Timbang Terima.
a. Internal Faktor (IFAS).
Strenght.
1. Kepala ruangan memimpin 0,2 3 0,6 S–W 3,1–3
kegiatan timbang terima setiap = 0,1
pagi.
2. Adanya laporan jaga setiap 0,2 3 0,6
sif. 0,1 4 0,4
3. Timbang terima sudah merupakan
kegiatan rutin yang telah
dilaksanakan. 0,25 3 0,75
4. Adanya kemauan perawat
untuk melakukan timbang
terima. 0,25 3 0,75
5. Adanya buku khusus untuk
pelaporan timbang terima.
1 3,1
TOTAL

Weakness. 0,3 3 0,9


1. Belum ada protap timbang 0,45
terima di ruangan. 0,15 3
2. Timbang terima sudah dilakukan
dengan baik (PP melaporkan
identitas pasien, keluhan utama,
DS, DO, MK, dan
intervensi) tetapi intervensi masih
bersifat umum tidak berdasarkan
MK dan evaluasi tidak
lengkap. 0,25 3 0,75
3. Format timbang terima sudah
mencakup nama dan paraf perawat
pada kedua sif. 0,3 3 0,9 1
4. Pelaksanaan timbang terima
masih belum optimal,
khususnya dari sif sore ke
malam.

1 1
TOTAL
b. Ekternal Faktor (EFAS).
Opportunity. 0,4 4 1,6 O-T 3,4–2.4
1. Adanya mahasiswa S-1 =1
keperawatan yang praktik
manajemen keperawatan. 0,4 3 1,2
2. Adanya kerja sama yang baik
antara mahasiswa S-1
keperawatan yang praktik dengan
perawat ruangan. 0,2 3 0,6
3. Kebijakan RS (bidang
keperawatan) tentangtimbang
terima.
1
TOTAL

Treathened 0,4 3 1,2


1. Adanya tuntutan yang lebih
tinggi dari masyarakat untuk
mendapatkan pelayanan 1,2
keperawatan yang profesional. 0,6 2
2. Meningkatnya kesadaran masyarakat
tentang tanggung jawab dan
tanggung gugat perawat sebagai 2,4
pemberi asuhan keperawatan.
1
TOTAL
7. Discharge Planning.
a. Internal Faktor (IFAS).
Strenght.
1. Tersedianya sarana dan 0,4 3 1.2
prasarana discharge planning
di ruangan untuk pasien pulang
(format atau kartu DP).
2. Adanya kartu kontrol berobat. 0,3 3 0,9
3. Perawat memberikan pendidikan 0.3 2 0.6
kesehetan secara informal kepada
pasien/keluarga selama dirawat
atau
pulang,
1 2,7
TOTAL
Weakness.
1. Keterbatasan waktu dan tenaga 0,4 2 0,8 S-W 2.7–
perawat. 2.7 = 0
2. Kurangnyakemauan untuk 0,2 3 0,6
memberikan pendidikan
kesehatan kepada pasien/keluarga.
3. Tidak tersedianya leaflet pasien 0,3 4 1,2
pulang.
4. Pendidikan kesehatan belum 0,1 1 0,1
terdokumentasi.

TOTAL 1 2,7
Opportunity.
1. Adanya mahasiswa S-1 0,5 3 1,5
keperawatan yang melakukan
praktik manajemen keperawatan.
2. Adanya kerja sama yang baik 0,5 2,0
antara mahasiswa S-1 4
Keperawatan dengan perawat
klinik.

TOTAL 1 3,5
Threatened.
1. Adanya tuntutan masyarakat 0,5 3 1,5 O-T 3,5–3,3
untuk mendapatkan pelayanan = 0,2
keperawatan yang profesional.
2. Makin tingginya kesadaran 0,2 3 0,6
masyarakat akan pentingnya
kesehatan.
3. Persainganantar-RS yang 0,3 4 1,2
semakin ketat.

TOTAL 1 3,3

8. Ronde Keperawatan.
a. Internal Faktor (IFAS).
Strength.
1. Bidang perawatan dan ruangan 0,3 2 0,6
mendukung adanya kegiatan
ronde keperawatan.
2. Banyaknya kasus yang 0,3 3 0,9
memerlukan
perhatian khusus. 0,2 2 0,4
3. SDM banyak mempunyai 0,2
pengalaman dalam bidang
keperawatan bedah medis. 0,2 1
4. Sertifikasi perawat sesuai
keahliannya. 1 2,1
TOTAL
Weakness.
1. Ronde keperawatan adalah 0,4 4 1,6 S–W 2,10–
kegiatan yang belum dilaksanakan 3,4 = - 1,30
secara teratur di ruang Pandan
Wangi.
2. Karakteristik tenaga yang 0,3 3 0,9
memenuhi kualifikasi belum merata.
3. Jumlah tenaga yang tidak 0,3 3 0,9
seimbang dengan jumlah tingkat
ketergantungan pasien.

TOTAL 1 3,4
b. Ekternal Faktor (EFAS).
Opportunity.
1. Adanya pelatihan dan seminar 0,6 4 2,4
tentang manajemen keperawatan.
2. Adanya kesempatan dari kepala 1,6
ruangan untuk mengadakan ronde 0,4 4
keperawatan pada perawat
dan mahasiswa praktik.
TOTAL 1 4

Threatened.
1. Adanya tuntutan yang lebih 0,4 3 1,2 O-T 4–2,4 =
tinggi dari masyarakat untuk 1,6
mendapatkan pelayanan yang
profesional.
2. Persaingan antar-ruang bedah 0,6 2 1,2
semakin kuat dalam pemberian
pelayanan.

TOTAL 1 2,4
9. Dokumentasi Keperawatan.
a. Internal Faktor (IFAS).
Strength.
1. Tersedianya sarana dan 0,3 4 1,2
prasarana dokumentasi untuk tenaga
kesehatan (sarana administrasi
penunjang). 0,2 3
2. Sudah ada system 0,6
pendokumentasian SOR.
3. Format asuhan keperawatan 0,2 3 0,6
sudah ada.
4. Adanya kesadaran perawat 0,3 3 0,9
tentang tanggung jawab dan
tanggung gugat.

TOTAL 1 3,3 S-W 3.3–


2,1 = 1,2
Weakness.
1. Dari observasi status pasien, 0,3 2 0,6
pengisian dokumentasi tidak
lengkap: waktu, nama, dan jam 3
belum dicantumkan, respons
pasien pasca tindakan kurang
terpantau.
2. SAK dan SOP belum 0,3 3 0,9
maksimal digunakan.
3. Pengawasan terhadap 0,2 0.6
sistematika pendokumentasian
belum
dilaksanakan secara optimal.
1 2,1
TOTAL
Ekternal Faktor (EFAS)
Opportunity.
1. Adanya program pelatihan. 0,2 3 0,6
2. Peluang perawat untuk 0,25 2 0,5
meningkatkan pendidikan
(pengembangan SDM) 3 0,6
3. .Mahasiswa S-1 keperawatan 0,2
praktik manajemen untuk
mengembangkan sistem dokumentasi
PIE.
4. Kerja sama yang baik antara 0,2 3 0,6
perawat dan mahasiswa.
5. Sistem MPKP yang diterapkan 2
Mahasiswa S-1 Keperawatan.

TOTAL 0,15 0,3 O - T 2,6–


1 3,0 = - 0,4
Threatened.
1. Tingkat kesadaran masyarakat 0,5 3 2,6
(pasien dan keluarga) akan
tanggung jawab dan tanggung
gugat.
2. Persaingan RS dalam memberikan 0,5 3 1.5

TOTAL 1 1,5
3
10. Keuangan (M4).
a. Internal Faktor (IFAS).
Strength.
1. Ada pendapatan tambahan 0,2 2 0,4
yaitu dari usaha koperasi
ruangan.
2. Ada pendapatan dari jasa 0,2 3 0,6
medik, untuk pasien dengan biaya
ASTEK, ASKES, JAMSOSTEK
yang dapat diklaim setelah
perawatan.
3. Ada pendapatan dari jasa 0,1 2 0,2
pelayanan rumah sakit berupa
remunerasi.
4. Ada pendapatan dari jasa 0,25 2 0,5
Pelayanan IRNA Medis.
5. Tiap perawat memperoleh 0,25 2 0,5
pendapatan dari rumah sakit
berupa LP (lauk pauk).
TOTAL 1 2,2 S-W = 2,2-2
= 0,2
Weakness.
1. Jasa insentif untuk 0,25 2 0,5
pelayanan
dan jasa medik yang diberikan
sama untuk semua perawat. 0,75 2 1,5
2. Sistem administrasi belum terpusat
1 O-T = 3,6-2
TOTAL 2 = 1,6

b. Eksternal Faktor (EFAS)


Opportunity. 0,2 2 0,4
1. Pengeluaran sebagian besaR
dibiayai institusi. 0,4 4 1,6
2. Ada kesempatan untuk
menggunakan instrumen medis
dengan re-use sehingga menghemat
pengeluaran. 0,4 4 1,6
3. Ada kesempatan untuk
menambah penghasilan ruangan
dari usaha koperasi.
1 3,6
TOTAL
Threatened.
1. Adanya tuntutan yang 1 2 2
lebih tinggi dari masyarakat
untuk mendapatkan pelayanan
kesehatan yang lebih
profesional sehingga
membutuhkan pendanaan yang
lebih besar untuk mendanai
sarana dan prasarana.

TOTAL 1 2
11. M5 (Mutu).
a. Internal Faktor (IFAS).
Strength.
1. Kepuasan pasien terhadap 0,3 4 1,2
pelayanan kesehatan di rumah
sakit.
2. Rata-rata BOR cukup baik. 0,25 2 0,5
3. AdanyaVariasi karakteristik dari pasien 0,25 2 0,5
(JPS, umum, ASKES, ASTEK)
4. Sebagai tempat praktik mahasiswa 0,2 1 2 0,4
keperawatan D-3 maupun S-1.

TOTAL 2,6 S-W 2,6–3


= 0,4

Weakness.
LOS yang memanjang karena 1 3 3
perawatan yang lama.

TOTAL 1 3

a. Ekternal Faktor (EFAS).


Opportunity.
1. Mahasiswa S-1 keperawatan 0,5 3 1,5 2
praktik manajemen.
2. Kerja sama yang baik antara 0,5 4 3,5
perawat dan mahasiswa.

TOTAL 1 O - T 3,5– 3
Threatened. = 0,5
1. Adanya peningkatan 0,75 3 2,25
standar masyarakat yang harus
dipenuhi.
2. Persaingan RS dalam 0,25 3 0,75
memberikan pelayanan
keperawatan.

TOTAL 1 3
12. M5 (Mutu).
a. Internal Faktor (IFAS).
Strength.
1. Kepuasan pasien terhadap 0,3 4 1,2
pelayanan kesehatan di rumah
sakit.
2. Rata-rata BOR cukup baik. 0,25 2 0,5
3. Adanya variasi karakteristik dari 0,25 2 0,5
paien (JPS, umum, ASKES,
ASTEK).
4. Sebagai tempat praktik mahasiswa 0,2 2 0,4
keperawatan D-3 maupun
S-1.

TOTAL 1 2,6 S-W 2,6–3


= 0,4
Weakness. 1 3 33
LOS yang memanjang karena 1
perawatan yang lama.

TOTAL

b. Ekternal Faktor (EFAS).


Opportunity.
1. Mahasiswa S-1 Keperawatan 0,5 3 1,5
Praktik
manajemen. 0,5 4 2
2. Kerjasama yang baik antara perawat
Dan mahasiswa.
1 3,5 O - T 3,5– 3
TOTAL = 0,5

Threatened. 0,75 3 2,25


1. Adanya peningkatan standar
masyarakat yang harus
dipenuhi. 0,25 3 0,75
2. Persaingan RS dalam memberikan
pelayanan keperawatan.
1 3
TOTAL
4.5 DIAGRAM LAYANG

Keterangan.

Pemberian penilaian pada kolom Rating, untuk aspek :

1. Strength dan Opportunity.


Sangat Baik: 4; Baik: 3; Cukup: 2; dan Kurang/Tidak Baik: 1
2. Weakness dan Treathened. Sangat Baik: 1; Baik: 2; Cukup: 3; dan
Kurang/Tidak Baik:

1,0
0,9
DK 0,8
(-0,2, 0,7) SO (0,4, 0,6)
0,7
0,6 TT
(0,7, 0,5)
M2 0,5
(-085, 0,5) M1 (0,37, SV 0,6) 0,4
(-04, 01) 0,3
0,2
0,1
-0,1
-0,1 -0,9 -0,8 -0,7 -0,6 -0,5 -0,4 -03 -0,2 -0,1
0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1,0
RK -0.2
(-0,29, -0,2)
-03

-0,4
DP
(-0,1, -0,4) -0,5

-0,6
KETERANGAN:

M1 : Ketenagakerjaan
M2 : Sarana dan Prasarana

M3 : Metode-Penerapan Model

DK : Metode-Dokumentasi

RK : Metode-Ronde Keperawatan

SO : Metode-Sentralisasi Obat

SV : Metode-Supervisi

TT : Metode-Overan

DP : Metode-Discharge Planning

DAFTAR PUSTAKA
Nursalam. (2014). Manajemen keperawatan aplikasi dalam praktik keperawatan profesional
edisi 4. Jakarta : Selemba Medika .

Anda mungkin juga menyukai