Anda di halaman 1dari 13

Universitas Muhammadiyah Malang

Fakultas Ilmu Kesehatan


Program Studi D-3 & S-1 Keperawatan
Kampus II : JL. Bendungan Sutami No. 188-A Tlp. (0341) 551149
Fax.0341-582060 Malang 65145 E-mail : fikes@umm.ac.id Website :
fikes.umm.ac.id

ANALISA SWOT DAN DIAGRAM LAYANG

Pengertian SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk


mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang
(opportunities), dan ancaman (threats) dari suatu manajemen keperawatan

Pada Analisis SWOT ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.

1. Pengisian Item IFAS dan EFAS.


Cara pengisian faktor IFAS dan EFAS disesuaikan dengan komponen
yang ada dalam pengumpulan data (bisa merujuk pada data fokus dan
contoh pengumpulan data pada bagian lain di dalam buku ini). Data
tersebut dibedakan menjadi 2, yaitu IFAS (internal factors) yang
meliputi aspek Weakneses dan Strength dan faktor EFAS (external
factors) yang meliputi aspek Opportunity dan Threatened.
2. Bobot.
Beri Bobot masing-masing faktor mulai 1,0 (paling penting) sampai
dengan 0,0 tidak penting, berdasarkan pengaruh faktor tersebut
terhadap strategi perusahaan.
3. Peringkat (Rating).
Hitung peringkat masing-masing faktor dengan memberikan skala mulai
dari 4 (sangat baik) sampai dengan 1 (kurang/poor) berdasarkan
pengaruh faktor tersebut. Data rating didapatkan berdasarkan hasil
pengukuran baik secara observasi, wawancara, pengukuran langsung.
Faktor Strength dan Opportunity menggambarkan nilai kinerja positif,
sebaliknya faktor Weakneses dan Threatened. menggambarkan nilai
kinerja yang negatif. Kemudian, kalikan Bobot dengan rating untuk
mendapatkan nilai masing-masing faktor.

Tujuan Untuk menganalisa mengenai kekuatan dan kelemahan yang dimiliki suatu
manajemen yang dilakukan melalui telaah terhadap kondisi internal, serta
analisa mengenai peluang dan ancaman yang dilakukan melalui telaah
terhadap kondisi eksternal perusahaan.

Prosedur ANALISA SWOT


(Contoh terlampir)

DIAGRAM LAYANG
(Contoh terlampir)
NO ANALISIS SWOT BOBOT RATING BOBOT × RATING
1. Sumber Daya Manusia (Man)
a. Internal Faktor (IFAS).
Strength.
Adanya sistem pengembangan staf berupa pelatihan dan sebanyak 96%
1. perawat telah mengikuti 0,3 3 0,9
pelatihan (misalnya PKRS, LSH, Manajemen, Audit, CI).
2. Jenis ketenagaan: 0,3 3 0,9
a) S-1 Kep: 4 orang
b) D-3 Kep: 19 orang S-W
c) Pekarya kesehatan: 7 org 3,4–3,5 = -0,1
d) PRT: 3 orang
e) TU: 2 orang
Masa kerja > 15 tahun sebanyak 4 orang, 5–15 tahun sebanyak 7 orang
3. sedangkan < 5 tahun 0,2 4 0,8
sebanyak 12 orang.
4. Adanya pelatihan perawat
TOTAL 0,2 4 0,8
1 3,4
Weakness.
1. Beban kerja perawat di ruangan cukup tinggi. 0,5 4 2
2. Sebagian perawat belum mengikuti pelatihan MAKP. 0,3 3 0,9
3. Kurangnya kesejahteraan perawat. 0,2 3 0,6
TOTAL 1 3,5
b. Ekternal Faktor (EFAS).
Opportunity.
Adanya program pelatihan/seminar khusus tentang manajemen keperawatan
1. dari diklat.
0,2 3 0,6
2. Adanya kesempatan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Adanya kerja sama yang baik antarmahasiswa fakultas keperawatan dengan 0.2 2 0,4
3. perawat klinik.
0.2 3 0.6
4. Adanya kebijakan pemerintah tentang profesionalisasi perawat.
Adanya program akreditasi RS dari pemerintah di mana MAKP merupakan salah 0,2 2 0,4
5. satu penilaian.
0,2 0,6
TOTAL
1 3 2,6
Treathened.
1. Ada tuntutan tinggi dari masyarakat untuk pelayanan yang lebih profesional.
2. Makin tingginya kesadaran masyarakat akan hukum.
3. Makin tingginya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan.
4. Persaingan antar-RS yang semakin kuat.
5. Terbatasnya kuota tenaga keperawatan yang melanjutkan pendidikan tiap tahun.
TOTAL
2. Sarana dan Prasarana TOTAL
(M2). a. Internal
Faktor (IFAS). Treath
Strength. 1. Kes
1. Mempunyai sarana dan prasarana yang memadai untuk pasien, tenaga 2. Mak
kesehatan, dan keluarga pasien termsuk sarana prasarana universal 3. Ada
precaution untuk perawat.
2. RS pemerintah tipe A sekaligus sebagai RS pendidikan dan rujukan.
3. Metho
3. Terdapat administrasi penunjang (misal: buku injeksi, buku TT, buku visite,
1. MAK
SOP, dan lain-lain) yang memadai.
a. Inte
4. Tersedianya nurse station.
Streng
5. Pemeliharaan dan perawatan dari sarana dan prasarana penunjang kesehatan sudah ada.
1. RS
TOTAL 2. Sud
3. Sup
Weakness.
4. Ada
1. Sarana administrasi penunjang untuk dokumentasi belum dimanfaatkan.
5. Mem
2. Kurangnya kamar mandi yang memadai.
6. Mem
TOTAL
7. Terl
8. Kete
b. Ekternal Faktor (EFAS).
Opportunity.
1. Adanya pengadaan sarana dan prasarana yang rusak dari bagian
pengadaan barang (AC, syringe pump).
2. Adanya program pelatihan/seminar khusus tentang pengoperasian alat.
Weakness. 5. Pers
1. Pelaksanaan model MPKP sudah dilaksanakan tetapi sosialisasi kepada semua tim masih kurang. 6. Beb
2. Ada perawat yang tidak puas dengan penerapan MAKP.
TOTAL 4 Sentra
a. Inte
b. Ekternal Faktor (EFAS). Streng
Opportunity. 1. Ters
1. Adanya mahasiswa S-1 keperawatan praktik manajemen keperawatan. 2. Kep
2. Ada kebijakan pemerintah tentang profesionalisasi perawat. 3. Sud
3. Adanya kebijakan RS tentang pelaksanaan MAKP. 4. Ada
TOTAL 5. Ada
6. Ada
Treathened
1. Persaingan dengan rumah sakit swasta yang semakin ketat.
2. Adanya tuntutan masyarakat yang semakin tinggi terhadap peningkatan pelayanan keperawatan Weakn
yang lebih profesional. 1. Pela
3. Makin tinggi kesadaran masyarakat akan hukum. nam
4. Makin tinggi kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan.
b. Ekternal Faktor (EFAS).
Opportunity.
1. Adanya mahasiswa S-1 keperawatan yang praktik manajemen keperawatan.
2. Kerja sama yang baik antara perawat dan mahasiswa S-1 keperawatan.
TOTAL

Threatened.
1. Adanya tuntutan pasien untuk mendapatkan pelayanan yang profesional.
2. Makin tinggi kesadaran masyarakat akan hukum.
TOTAL
5. Supervisi.
a. Internal Faktor (IFAS).
Strength.
1. Supervisi telah dilaksanakan secara rutin. 0,15 2 0,3 S–W
2. Telah ada program pelatihan dan sosialisasi tentang supervisi. 0,35 3 1,05 3,35–3,9 =
3. Kepala ruangan mendukung dan melaksanakan supervisi. 0,5 4 2,0 -0,55
TOTAL
1 3,35
Weakness.
1. Belum mempunyai format yang baku dalam pelaksanaan supervisi. 0,35 4 1,4
2. Supervisi belum terstruktur dan tidak ada formulir penilaian yang tetap. 0,3 3 0,9
3. Belum adanya dokumentasi supervisi yang jelas. 0,4 4 1,6
TOTAL 1 3,9

b. Eksternal Faktor (EFAS).


Opportunity. O–T
3,35 – 3=
1. Adanya mahasiswa S-1 keperawatan yang praktik manajemen keperawatan. 0,20 3 0,6 0,35
Adanya reward dalam bentuk pelatihan, sekolah, maupun jasa bagi yang
2. melaksanakan pekerjaan 0,30 3 0,90
dengan baik.
Adanya teguran dari kepala ruangan bagi perawat yang tidak melaksanakan
3. tugas dengan baik. 0,15 3 0,45
Hasil supervisi dapat dilakukan sebagai pedoman untuk Daftar Penilaian
4. Prestasi Pegawai (DP3). 0,35 4 1,4
TOTAL 1 3,35

Threatened.
Tuntutan pasien sebagai konsumen untuk mendapatkan pelayanan yang
1. profesional. 1 3 3
TOTAL 1 3
6. Timbang Terima. 1. Kep
a. Internal Faktor
(IFAS). Strenght.
2. Adanya laporan jaga setiap sif. 0,2 3 0,6 3,1–3 = 0,1
3. Timbang terima sudah merupakan kegiatan rutin yang telah dilaksanakan. 0,1 4 0,4
4. Adanya kemauan perawat untuk melakukan timbang terima. 0,25 3 0,75
5. Adanya buku khusus untuk pelaporan timbang terima. 0,25 3 0,75
TOTAL 1 3,1
Weakness.
0,3 3
1. Belum ada protap timbang terima di ruangan. 0,9
0,15 3
Timbang terima sudah dilakukan dengan baik (PP melaporkan identitas pasien,
2. keluhan utama, 0,45
DS, DO, MK, dan intervensi) tetapi intervensi masih bersifat umum tidak
berdasarkan MK dan
evaluasi tidak lengkap.
0,25 3
Format timbang terima sudah mencakup nama dan paraf perawat pada kedua
3. sif. 0,75
0,3 3
Pelaksanaan timbang terima masih belum optimal, khususnya dari sif sore ke
4. malam. 0,9
1
TOTAL 1
b. Ekternal Faktor (EFAS).
Opportunity.
0,4 4 1,6
1. Adanya mahasiswa S-1 keperawatan yang praktik manajemen keperawatan. O-T
0,4 3 1,2
Adanya kerja sama yang baik antara mahasiswa S-1 keperawatan yang praktik
2. dengan perawat 3,4–2.4 = 1
ruangan.
0,2 3 0,6
3. Kebijakan RS (bidang keperawatan) tentang timbang terima.
1
TOTAL
Treathened
0,4 3 1,2
Adanya tuntutan yang lebih tinggi dari masyarakat untuk mendapatkan
1. pelayanan keperawatan
yang profesional.
0,6 2 1,2
Meningkatnya kesadaran masyarakat tentang tanggung jawab dan tanggung
2. gugat perawat sebagai
pemberi asuhan keperawatan.
1 2,4
TOTAL
7. Discharge Planning.
a. Internal Faktor (IFAS).
Strenght.
Tersedianya sarana dan prasarana discharge planning di ruangan untuk pasien
1. pulang (format atau 0,4 3 1.2
kartu DP).
2. Adanya kartu kontrol berobat. 0,3 3 0,9
Perawat memberikan pendidikan kesehetan secara informal kepada
3. pasien/keluarga selama 0.3 2 0.6
dirawat atau pulang,
TOTAL 1 2,7
Weakness.
1. Keterbatasan waktu dan tenaga perawat. 0,4 2 0,8
Kurangnya kemauan untuk memberikan pendidikan kesehatan kepada
2. pasien/keluarga. 0,2 3 0,6
3. Tidak tersedianya leaflet pasien pulang. 0,3 4 1,2 S-W
4. Pendidikan kesehatan belum terdokumentasi. 0,1 1 0,1 2.7– 2.7 =
TOTAL 1 2,7 0

Opportunity.
Adanya mahasiswa S-1 keperawatan yang melakukan praktik manajemen
1. keperawatan. 0,5 3 1,5
Adanya kerja sama yang baik antara mahasiswa S-1 Keperawatan dengan
2. perawat klinik. 0,5 4 2,0
TOTAL 1 3,5

Threatened.
Adanya tuntutan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan keperawatan yang
1. profesional. 0,5 3 1,5 O-T
2. Makin tingginya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan. 0,2 3 0,6 3,5–3,3 =
3. Persaingan antar-RS yang semakin ketat. 0,3 4 1,2 0,2
TOTAL 1 3,3
8. Ronde Keperawatan.
a. Internal Faktor (IFAS).
Strength.
Bidang perawatan dan ruangan mendukung adanya kegiatan ronde
1. keperawatan. 0,3 2 0,6
2. Banyaknya kasus yang memerlukan perhatian khusus. 0,3 3 0,9
3. SDM banyak mempunyai pengalaman dalam bidang keperawatan bedah medis. 0,2 2 0,4
4. Sertifikasi perawat sesuai keahliannya. 0,2 1 0,2
TOTAL 1 2,1
Weakness.
3. Jumlah tenaga yang tidak seimbang dengan jumlah tingkat ketergantungan pasien.
0,3 3 0,9
Ronde keperawatan adalah kegiatan yang belum dilaksanakan secara teratur di
1. ruang Pandan 0,4 4 1,6
Wangi. S–W
2. Karakteristik tenaga yang memenuhi kualifikasi belum merata. 0,3 3 0,9 2,10–3,4
= - 1,30
TOTAL 1 3,4
Opportunity.
b. Ekternal Faktor (EFAS).

1. Adanya pelatihan dan seminar tentang manajemen keperawatan. 0,6 4 2,4


Adanya kesempatan dari kepala ruangan untuk mengadakan ronde
2. keperawatan pada perawat 0,4 4 1,6
dan mahasiswa praktik.
TOTAL 1 4
Threatened.
Adanya tuntutan yang lebih tinggi dari masyarakat untuk mendapatkan
O-T
1. pelayanan yang 0,4 3 1,2
4–2,4
profesional.
= 1,6
2. Persaingan antar-ruang bedah semakin kuat dalam pemberian pelayanan. 0,6 2 1,2
TOTAL 1 2,4
9. Dokumentasi Keperawatan.
a. Internal Faktor (IFAS).
Strength.
Tersedianya sarana dan prasarana dokumentasi untuk tenaga kesehatan
1. (sarana administrasi 0,3 4 1,2
penunjang).
2. Sudah ada sistem pendokumentasian SOR. 0,2 3 0,6
3. Format asuhan keperawatan sudah ada. 0,2 3 0,6
4. Adanya kesadaran perawat tentang tanggung jawab dan tanggung gugat. 0,3 3 0,9
TOTAL 1 3,3 S-W
3.3–2,1 = 1,2
Weakness.
Dari observasi status pasien, pengisian dokumentasi tidak lengkap: waktu,
1. nama, dan jam belum 0,3 2 0,6
dicantumkan, respons pasien pasca tindakan kurang terpantau.
2. SAK dan SOP belum maksimal digunakan. 0,3 3 0,9
Pengawasan terhadap sistematika pendokumentasian belum dilaksanakan
3. secara optimal. 0,2 3 0.6
TOTAL 1 2,1
b. Ekternal Faktor (EFAS)
Opportunity.
1. Adanya program pelatihan. 0,2 3 0,6
2. Peluang perawat untuk meningkatkan pendidikan (pengembangan SDM). 0,25 2 0,5
Mahasiswa S-1 keperawatan praktik manajemen untuk mengembangkan
3. sistem dokumentasi PIE. 0,2 3 0,6
4. Kerja sama yang baik antara perawat dan mahasiswa. O-T
5. Sistem MPKP yang diterapkan mahasiswa S-1 Keperawatan. 0,2 3 0,6 2,6–3,0
TOTAL 0,15 2 0,3 =-0,4
1 2,6
Threatened.
Tingkat kesadaran masyarakat (pasien dan keluarga) akan tanggung jawab
1. dan tanggung gugat.
2. Persaingan RS dalam memberikan pelayanan keperawatan. 0,5 3 1.5
TOTAL 0,5 3 1,5
1 3
10. Keuangan (M4). 3. Ada
a. Internal Faktor 4. Seb
(IFAS). Strength.
1. Ada pendapatan tambahan yaitu dari usaha koperasi ruangan. 0,2 2 0,4
Ada pendapatan dari jasa medik, untuk pasien dengan biaya ASTEK, ASKES,
2. JAMSOSTEK yang 0,2 3 0,6
dapat diklaim setelah perawatan.
3. Ada pendapatan dari jasa pelayanan rumah sakit berupa remunerasi. 0,1 2 0,2 S-W =
4. Ada pendapatan dari jasa pelayanan IRNA Medis. 0,25 2 0,5 2,2-2 = 0,2
5. Tiap perawat memperoleh pendapatan dari rumah sakit berupa LP (lauk pauk). 0,25 2 0,5
TOTAL 1 2,2

Weakness.
Jasa insentif untuk pelayanan dan jasa medik yang diberikan sama untuk semua
1. perawat. 0,25 2 0,5
2. Sistem administrasi belum terpusat 0,75 2 1,5
TOTAL 1 2

b. Eksternal Faktor (EFAS)


Opportunity.
1. Pengeluaran sebagian besar dibiayai institusi. 0,2 2 0,4 O-T =
Ada kesempatan untuk menggunakan instrumen medis dengan re-use sehingga
2. menghemat 0,4 4 1,6 3,6-2 = 1,6
pengeluaran.
3. Ada kesempatan untuk menambah penghasilan ruangan dari usaha koperasi. 0,4 4 1,6
TOTAL 1 3,6
Threatened.
Adanya tuntutan yang lebih tinggi dari masyarakat untuk mendapatkan
1. pelayanan kesehatan yang 1 2 2
lebih profesional sehingga membutuhkan pendanaan yang lebih besar untuk
mendanai sarana dan
prasarana.
TOTAL 1 2
11. M5 (Mutu).
a. Internal Faktor (IFAS).
Strength.
1. Kepuasan pasien terhadap pelayanan kesehatan di rumah sakit. 0,3 4 1,2
2. Rata-rata BOR cukup baik. 0,25 2 0,5
Weakness.
LOS yang memanjang karena perawatan yang lama. 1 3 3
TOTAL 1 3

a. Ekternal Faktor (EFAS).


Opportunity.
O-T
1. Mahasiswa S-1 keperawatan praktik manajemen. 0,5 3 1,5
3,5–
3
2. Kerja sama yang baik antara perawat dan mahasiswa. 0,5 4 2
= 0,5
TOTAL 1 3,5

Threatened.
1. Adanya peningkatan standar masyarakat yang harus dipenuhi. 0,75 3 2,25
2. Persaingan RS dalam memberikan pelayanan keperawatan. 0,25 3 0,75
TOTAL 1 3
11. M5 (Mutu).
a. Internal Faktor
(IFAS). Strength.
1. Kepuasan pasien terhadap pelayanan kesehatan di rumah sakit. 0,3 4 1,2 S-W
2,6–3 =
2. Rata-rata BOR cukup baik. 0,25 2 0,5 0,4
3. Adanya variasi karakteristik dari paien (JPS, umum, ASKES, ASTEK). 0,25 2 0,5
4. Sebagai tempat praktik mahasiswa keperawatan D-3 maupun S-1. 0,2 2 0,4
TOTAL 1 2,6

Weakness.
LOS yang memanjang karena perawatan yang lama. 1 3 3
TOTAL 1 3

O-T
b. Ekternal Faktor (EFAS). 3,5– 3
Opportunity. = 0,5
1. Mahasiswa S-1 Keperawatan Praktik manajemen. 0,5 3 1,5
2. Kerjasama yang baik antara perawat dan mahasiswa. 0,5 4 2
TOTAL 1 3,5

Threatened.
1. Adanya peningkatan standar masyarakat yang harus dipenuhi. 0,75 3 2,25
2. Persaingan RS dalam memberikan pelayanan keperawatan. 0,25 3 0,75
TOTAL 1 3
Keterangan :

Pemberian penilaian pada kolom Rating, untuk aspek:


1. Strength dan Opportunity.
Sangat Baik: 4; Baik: 3; Cukup: 2; dan Kurang/Tidak Baik: 1
2. Weakness dan Treathened.
Sangat Baik: 1; Baik: 2; Cukup: 3; dan Kurang/Tidak Baik: 4

0,9
1,0
DK 0,8
(-0,2, 0,7) 0,7 SO
(0,4, 0,6) TT
M2 M3 0,6
(0,7,
(-0,85, 0,5) (-0,14, 0,5) 0,5 0,5)

0,4
0,3
M1
SV
(0,37,
0,2 0,12)
(-0,4, 0,1) 0,1

-1,0 -0,9 -0,8 -0,7 -0,6 -0,5 -0,4 -0,3 0,2 0,3 0,4 0,6 0,7 0,8 0,9
-0,2 -0,1 0,1 0,5 1,0
-
-
0,1
KETERANGAN:
RK 0,2
(-0,29, -0,2) - M1 : Ketenagakerjaan
-0,3
0,4 M2 : Sarana dan Prasarana
: Metode-Penerapan
DP M3 Model
DK : Metode-Dokumentasi
- : Metode-Ronde
(-0,1, -0,4) 0,5 RK Keperawatan
- : Metode-Sentralisasi
SO Obat
0,6
SV : Metode-Supervisi
TT : Metode-Overan
: Metode-Discharge
DP Planning
(Diagram layang
analisa SWOT)

Refreance :
Nursalam. (2014). Manajemen keperawatan aplikasi dalam
praktik keperawatan profesional edisi 4. Jakarta :
Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai