Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN KAJIAN SITUASI RUANG RAWAT INAP MERAK

RS. TNI AU M. SALAMUN CIUMBULEUIT

Tugas ini dibuat Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Pra Profesi Keperawatan
Management Program Study Profesi Ners 2019 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Immanuel
Bandung.

Disusun Oleh :
Dafrosa viligia Gae 1490119075
David Fransisco 1490119103
Dewanty F. Umkeketony 1490119070
Egla Tamaela 1490119066
Ike Rismayanti 1490119095
Johana Mathrianes S 1490119069
Putri Cahayanti 1490119105
Rikhenly Natjikit 1490119065
Yunihar Susilawaty Sijabat 1490119112

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN IMMANUEL


Jl. K.H. Wahid Hasyim / Kopo No. 161 Bandung – 40234
BANDUNG
2019
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manajemen adalah proses untuk melaksanakan kegiatan melalui orang lain. Kegiatan
manajemen keperawatan mengacu pada konsep manajemen secara umum, dengan
menggunakan pendekatan fungsi-fungsi manajemen meliputi perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan (pengawasan dan evaluasi). Manajemen
pelayanan keperawatan berfokus pada komponen 5M (Man, Money, Metode, Material,
Machine). (Mugianti, 2016).

Manajemen keperawatan adalah suatu proses bekerja melalui anggota staf keperawatan
untuk memberikan asuhan, pengobatan dan bantuan terhadap para pasien (Gillies, 1989
dalam Mugianti, 2016). Manajemen asuhan keperawatan adalah suatu proses keperawatan
yang menggunakan konsep-konsep manajemen didalamnya seperti: perencanaan,
pengorganisasian, implementasi, pengendalian dan evaluasi. Manajemen asuhan
keperawatan ini menekankan pada pengguanan proses keperawatan dan hal ini melekat
pada diri seorang perawat. Setiap perawat dalam melaksanakan tugasnya harus
menggunakan proses keperawatan untuk mencapai tujuan asuhan keperawatan pasien
(Mugianti, 2016).

Organisasi harus dapat menerapkan suatu strategi yang tepat agar persaingan organisasi
dapat berhasil dengan baik, hal ini perlu agar dapat mengungguli organisasi pesaing,
sehingga organisasi dapat tumbuh dan berkembang secara berkesinambungan. Organisasi
harus dapat mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dimiliki agar
mengetahui, memahami, serta menerapkan suatu strategi yang baik. Analisis Strengths,
Weaknesses, Opportunities, dan Threats (SWOT) dilakukan secara internal dan eksternal
organisasi. Analisis internal dilakukan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan
organisasi, sedangkanan alisis eksternal untuk mengetahui peluang yang dapat ditangkap,
dan ancaman yang dihadapi organisasi. Analisis SWOT ini penting sebagai bagian
organisasi untuk perumusan manajemen strategi yang akan dijalankan organisasi agar siap
bersaing dan tidak dipandang sebelah mata oleh organisasi lainnya.

B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum

2. Tujuan khusus
a. Uraikan perhitungan kebutuhan SDM keperawatan
b. Data-data pada kasus diatas ke dalam analisa SWOT dan strategi apa yang harus di
lakukan kepala ruangan berdasarkan hasil diagram kartesius
c. Uraikan fishbone analisis terkait temuan masalah di ruang rawat inap merak
d. Uraikan perumusan masalah dan planning of action terkait kasus tersebut
e. Uraikan peran pemimpin dalam pengelolaan model praktek keperawatan
professional
f. Uraikan solusi pemecahan masalah dengan intervensi untuk penyelesaian masalah
dengan role play mini seminar
a. Membuat strategi SWOT dalam suatu manajemen.
b. Menganalisa hasil penggunaan strategi SWOT dalam suatu manajemen.

C. Rumusan Masalah
A. Case study
Ruang merak merupakan ruang rawat inap kelas II dan III merupakan ruangan pelayanan
interne, pasien dewasa perempuan. Jumlah perawat di ruangan 13 orang sudah termasuk
kepala ruangan dengan tingkat pendidikan tingkat Ners berjumlah 3 orang, S1 keperawatan
1 orang dan DIII keperawatan 9 orang. Kapasitas tempat tidur 26 bad, yaitu 22 bad
perawatan penyakit dalam, dan 4 ruangan isolasi. BOR ruang merak yaitu 70%, dengan
derajat ketergantungan pasien terdiri dari minimal care 14 orang, partial care 3 orang dan
total care 2 orang. Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruangan bahwa ruang
merak sudah menerapkan dischard planning pada pasien yang di rawat. Dari hasil observasi
ruangan perawat jarang melakukan edukasi pada pasien setiap melakukan intervensi dan
dokumentasi catatan terintegrasi pelayanan kesehatan tidak ada.
Pertanyaan penuntun dalam diskusi kelompok:
1. Uraikan perhitungan kebutuhan SDM keperawatan
2. Data-data pada kasus diatas ke dalam analisa SWOT dan strategi apa yang harus di
lakukan kepala ruangan berdasarkan hasil diagram kartesius
3. Uraikan fishbone analisis terkait temuan masalah di ruang rawat inap merak
4. Uraikan perumusan masalah dan planning of action terkait kasus tersebut
5. Uraikan peran pemimpin dalam pengelolaan model praktek keperawatan professional
6. Uraikan solusi pemecahan masalah dengan intervensi untuk penyelesaian masalah
dengan role play mini seminar
A. Penjelasan Kasus
1. Perhitungan kebutuhan SDM
Diketahui:
 Kapasitas tempat tidur = 26 Bed
 BOR = 70%
 Tingkat ketergantunga pasien:
- Minimal care = 14 orang (74%)
- Partial care = 3 orang (16%)
- Total care = 2 orang (10%)
 Jumlah jam perawatan berdasarkan tingkat ketergantungan pasien:
- Minimal care = 14 x 2 = 28 jam
- Partial care = 3 x 3,08 = 9,24 jam
- Total care = 2 x 6,16 = 12,32 jam
Total jumlah jam yang dibutuhkan = 49,56 jam
 Jumlah perawat yang di butuhkan untuk minimal care
49,56 jam / 7 jam = 7,08 orang ~ 7 orang
 Jumlah perawat yang di butuhkan untuk minimal care
(52+12+14) x 7,08
Loss day = = 1,93 ~ 2 orang
286

 Jumlah perawat yang dibutuhkan untuk total care:


Non Nursing Job = (7,08 + 1,93) x 10% = 0,901 ~ 1 orang
 Jumlah keseluruhan SDM Ruang Merak :
7 + 2 + 1 = 10 orang
Strength (kekuatan) Weakness (kelemahan)
1. Jumlah SDM dengan Bor 70% 1. Bor ruang merak 70%.
sebanyak 13 orang. 2. Kualifikasi pendidikan perawat
2. Merupakan ruangan pelayanan dengan jumlah Ns 3 orang, S1 Kep
interne dan kapasitas tempat tidur 1 orang, dan D3 Kep 9 orang.
26 bed. 3. Tenaga perawat di ruangan efektif
3. Memiliki 22 bed perawatan dalam menjalankan peran perawat
penyakit dalam dan 4 ruangan sebagai pemberi edukasi kesehatan.
isolasi` 4. Proses dokumentasi keperawatan
4. Sudah menerapkan discharge tidak terintegrasi.
planning.
Opportunity (peluang) SO Strategi WO Strategy
1. Undang-Undang yang mengatur 1. Dengan adanya jumlah SDM 1. Dengan adanya program pelatihan
Tenaga Keperawatan no 38 tahun sebanyak 13 orang memberikan keperawatan dapatt meningkatkan
2014. peluang bagi tenaga kesehatan ketrampilan perawat dalam
2. Adanya berbagai pelatihan dalam meningkatkan keterampilan memberikann pelayanan
keperawatan yang terstandar. pelayanan kesehatan melalui keperawatan.
3. Adanya pasar masyarakat politik program pelatihan yang terstandar. 2. Dengan adanya UU no 38 tahun
ASEAN dimana perawat 2. Dengan adanya penerapan 2014 melanjutkan pendidikan ke
berkesempatan bekerja di luar discharge planning yang dapat jenjang yang lebih tinggi.
negri. meningkatkan mutu pelayanan
4. Adanya Rumah Sakit lain yang keperawatan dalam meningkatkan
sudah terakreditasi JCI`. akreditasi rumah sakit.
3. Jumlah SDM yang tersedia
memberikan kesempatan bagi
tenaga perawat untuk berkontribusi
dalam pasar masyarakat ASEAN.
Threats (ancaman) ST Strategi WT Strategi
1. Persaingan antara Rumah Sakit- 1. Persaingan antara rumah sakit dapat 1. Memberikan penghargaan atau
Rumah Sakit. di hindari dengan tersedianya reward kepada perawat yang
2. Penggunaan media sosial. fasilitas dan SDM yang cukup. melakukan pelayanan sesuai dengan
3. Masyarakat yang lebih kritis. 2. Pelaksanaan discharge planning SOP yang diterapkan di Rumah
4. Perkembangan teknologi dapat mengurangi tuntutan dari Sakit.
industry 5.0 masyarakat yang semakin kritis. 2. Memfasilitasi tenaga perawat untuk
melanjutkan pendidikan kee jenjang
yang lebih tinggi.
Perhitungan IFE/EFE

Faktor Internal Bobot x Rating Nilai JUMLAH


a. Strength
1. Jumlah SDM dengan BOR 70% 0,12 3 0,36
sebanyak 13 orang.
2. Merupakan ruangan pelayanan interne 0,1 3 0,3
dan kapasitas tempat tidur 26 bed.
3. Memiliki 22 bed perawatan penyakit 0,1 3 0,3
dalam dan 4 ruangan isolasi`
4. Sudah menerapkan discharge planning. 0,12 4 0,48
5. Jumlah perawat ners 3 orang 0,1 4 0,4

TOTAL 1,84 S-W=


b. Weakness 1,84-1,35
1. BOR ruang merak 70%. 0,09 2 0,18 =0,49
2. Kualifikasi pendidikan perawat dengan 0,09 2 0,18
jumlah S1 Kep 1 orang, dan D3 Kep 9
orang. 0,13 3 0,39
3. Tenaga perawat di ruangan tidak efektif
dalam menjalankan peran perawat
sebagai pemberi edukasi kesehatan. 0,15 4 0,6
4. Proses dokumentasi keperawatan tidak
terintegrasi.

TOTAL 1 1,35

Faktor Eksternal Bobot x Rating Nilai JUMLAH


a. Opportunity (peluang)
1. Undang-Undang yang mengatur Tenaga 0,14 4 0,56
Keperawatan no 38 tahun 2014.
2. Adanya berbagai pelatihan keperawatan 0,15 4 0,6
yang terstandar.
3. Adanya pasar masyarakat politik 0,11 3 0,33
ASEAN dimana perawat berkesempatan
bekerja di luar negeri.
4. Adanya Rumah Sakit lain yang sudah 0,14 3 0,42
terakreditasi JCI`. O-T =
1,91-1,24
TOTAL 1,91 = 0,67
b. Threats (ancaman)
1. Persaingan antar Rumah Sakit. 0,13 3 0,39
2. Penggunaan media sosial. 0,12 3 0,36
3. Masyarakat yang lebih kritis. 0,14 3 0,42
4. Perkembangan teknologi industry 5.0 0,07 1 0,07

TOTAL 1 1,24

Diagram kartesius

Opportunity
2

1.5

0.5

0
-2 -1.5 -1 -0.5 0 0.5 1 1.5 2
-0.5

-1

-1.5

-2

Anda mungkin juga menyukai