Anda di halaman 1dari 9

TUGAS KELOMPOK

KEPERAWATAN PALIATIF
“MANAJEMENT NYERI PADA PASIEN PALIATIF”

Disusun Oleh :
Nurunnisa Latifa (P1337420317106)
Adeweni Trihani (P1337420317066)
Nur Arif Saputra (P1337420317092)
Pengertian Nyeri
Menurut International Association for the Study of Pain (IASP),
adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak
menyenangkan sehubungan dengan kerusakan jaringan, baik
aktual maupun potensial atau yang digambarkan dalam bentuk
kerusakan tersebut.

Nyeri kronik Nyeri kronik adalah nyeri yang menetap lebih dari 3
bulan atau nyeri yang berlangsung lebih lama dari proses
penyembuhannya yang normal.
Manajement Nyeri Dalam
Perawatan Paliatif
Setelah mendiagnosa penyakit dan muncul
gejala, sampai pada stadium lanjut bahkan
hingga hari terakhir hidupnya. Terutama untuk
masalah nyeri penderita memerlukan perawatan
paliatif agar mencapai kualitas hidup yang
terbaik bagi penderita serta keluarganya.
Terapi Farmakologi Nyeri
Dalam Keperawatan Paliatif
1. Non Opioid Analgesik
Obat golongan ini umumnya digunakan sebagai analgesia nyeri
dengan derajat ringan sampai sedang
2. Analgetik Adjuvant
Obat-obatan yang indikasi primernya bukan untuk mengatasi nyeri
namun memberikan efek analgesia pada kondisi nyeri tertentu.
3. Opioid
Peresepan opioid ditujukan pada penatalaksanaan nyeri dengan derajat
sedang sampai berat.
Rehabilitasi Medik Dalam
Perawatan Paliatif
1. Managemen Keluhan
2. Nyeri
a. Terapi Fisik
1). Modalitas thermal
Dapat diklasifikasikan menurut kedalaman penetrasi dan bentuk
transfer panas.
- Konduksi adalah penghantaran energi panas antara dua benda dengan
kontak langsung.
- Konveksi menggunakan gerakan suatu medium (seperti, air, udara,
darah) untuk menghantarkan energi panas.
- Radiasi adalah radiasi panas yang dipancarkan dari semua
benda yang mempunyai suhu permukaan di atas nol absolut (-
273,15°C atau –459,67°F).
- Evaporasi melibatkan perubahan bentuk dari cair menjadi
gas, proses yang memerlukan energi panas. Evaporasi sebenarnya
merupakan proses penguapan panas, dan berperan pada modalitas
pendingin seperti vapocoolant sprays. Konversi adalah
transformasi energi (seperti, suara, elektromagnetik) menjadi
panas.
2). Hidroterapi
Hidroterapi adalah penggunaan air secara eksternal untuk
tatalaksana disfungsi fisik.
3). Terapi Latihan
Latihan mobilitas diberikan untuk memelihara atau
mengembalikan mobilitas dari jaringan lunak (otot,jaringan
ikat, dan kulit) dan sendi sehingga pasien dapat melakukan
aktivitas normal.
b. Terapi Okupasi
Okupasi terapi khususnya berfokus pada edukasi pasien mengenai
postur yang sesuai dan ergonomis.
c. Psikoterapi
Nyeri yang menetap mempengaruhi komponen emosional pasien
serta seringkali disertai dengan depresi dan/atau kecemasan.
1. Terapi Perilaku Kognitif
Perilaku kognitif (CBT/Cognitive behavioral therapy) berdasar pada teori
bahwa meyakini hal-hal yang irrasional dan sikap yang menyimpang ke arah
diri sendiri, lingkungan, dan depresi yang menetap.
2. Terapi Perilaku
Perilaku menggunakan manajemen kontingensi atau operant conditioning
untuk membantu pasien memodifikasi nyeri-terkait perilaku.
3. Teknik distraksi
Distraksi adalah pengalihan dari fokus perhatian terhadap nyeri ke
stimulus yang lain. Teknik ini mengatasi nyeri berdasarkan teori bahwa
aktivasi retikuler menghambat stimulus nyeri.
TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai