Ketua : Syamsuriadi
Anggota : 1. Fitriani
2. Herlina
3. Jumriani
4. Meriyanti
5. Ni Komang Intan
6. Nurmiati
7. Nurwana
8. Rismayanti
9. Sri Hardina
10. Susanti
Puji syukur kita panjatkan kehadirat tuhan yang maha esa, yang telah memberikan
rahmat, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul ” Asuhan keperawatan
komunitas pada agregat kelompok kebutuhan khusus” makalah ini diajukan sebagai salah satu
tugas mata kuliah keperawatan komunitas.
Makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat kami harapkan demi sempurnanya makalah ini, khususnya dari dosen mata
kuliah guna menjadi acuan dalam bekal pengalaman bagi kami untuk lebih baik di masa yang
akan dating.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................... i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................…………………………………
B. Rumusan Masalah .............................................………………………………...
C. Tujuan................................................................…………………………………
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Agregat Kelompok Khusus........................................................................
B. Sasaran Kelompok Khusus......................................................................................
C. Pelayanan Kelompoik Khusus Di Masyarakat........................................................
D. Klasifikasi Kelompok Khusus.................................................................................
E. Ruang Lingkup Kegiatan Kelompok Khusus..........................................................
F. Prinsip Dasar Kelompok Khusus.............................................................................
G. Tahap - Tahap Perawatan Kelompok Khusus.........................................................
A. Kesimpuan ..............................................................................................................
B. Saran .......................................................................................................................
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Kesehatan merupakan bagian integral dari kehidupan manusia, bertolak dari latar
belakang manusia yang berbeda-beda. Hal ini mengakibatkan banyak faktor yang terjadi
kesamaan jenis kelamin, umur, permasalahan kesehatan dan kesehatan serta rawan
promotif dan preventif dengan tidak melupakan upaya kuratif dan rehabilitative yang
ditujukan kepada mereka yang tinggal dipanti dan kepada kelompok – kelompok yang
B. Rumusan Masalah
menolong diri mereka sendiri (self care) dan tidak terlalu tergantung kepada pihak
lain.
2) Tujuan khusus: (agregat kelompok khusus)
mereka sendiri.
Kelompok adalah sekumpulan orang-orang yang terdiri dari dua atau tiga orang atau lebih.
Kelompok memiliki hubungan yang intensif diantara sesame mereka, tidak setiap himpunan
orang disebut kelompok. Orang-orang yang berkumpul di pasar,terminal bis, atau sedang antri
loket bioskop tidak dapat disebut suatu kelompok, tetapi disebut agregat. Supaya agregat menjadi
kelompok diperlukan kesadaran dari anggotanya akan adanya ikatan yang sama yang
mempersatukan mereka. Terdapat banyak definisi dari keompok, banyak ahli dari disiplin ilmu
Shaw (1981) menyatakan bahwa tidak ada satupun definisi yang tepat untuk mendeskripsikan
pengertian tentang kelompok. Namun bila di tilik dari sudut pandang kebenaran, semua definisi
tersebut benar karena melihat dar sudut pandang dan penekanan yang berbeda. Berkaitan dengan
hal tersebut, Johnson (2012) menjabarkan tujuh definisi yang paling umum tentang kelompok
yaitu:
1. Tujuan Kelompok dapat diartikan sebagai sejumlah orang yang berkumpul bersama untuk
suatu mencapai suatu tujuan, kelompok tersebut ada karena suatu alas an yang mana orang
membentuk suatu kelompok untuk mencapai tujuan yang tidak dapat mereka capai sendiri.
dalam beberapa hal. Zander (1984) menyatakan bahwa kelompok adalah sekumpulan indi
vidu yang memiliki perasaan senasib, sehingga perasaan yang satu dapat dirasakan oleh
anggota lain.
dirumah salah satu keluarga, balai pertemuan, ataupun sarana lainnya yang tersedia
dimasyarakat.
b) Pelaksanaan self help group Strategi self help group terbagi menjadi dua tahap yaitu :
1) Pembentukan self help group terdiri dari tiga kali pertemuan : pertemuan pertama
menjelaskan tentang konsep self help group, pertemuan kedua melakukan role
play lima langkah kegiatan self help group dan pertemuan ketiga melakukan role
play lima langkah kegiatan self help group. Kelima langkah kegiatan tersebut adalah :
Pertemuan kedua dan seterusnya mendiskusikan kembali apa ada masalah lain
yang dialami oleh peserta. Hasil dari langkah pertama adalah kelompok memiliki
daftar masalah.
cara mengatasi permasalahan yang terjadi berdasarkan daftar masalah yang sudah
tenaga kesehatan atau orang yang ditunjuk dan sepakati oleh kelompok untuk
lain, apakah ada tambahan. Jika cara penyelesaian masalah tidak ditemukan dapat.
konsul kepada ahlinya. Hasil dari langkah kedua adalah kelompok memiliki daftar
masalah yang ada dalam daftar penyelesaian masalah dan memilih cara
seterusnya adalah mendiskusikan apakah ada cara lain yang dipilih dalam
mengatasi masalah. Hasil dari langkah ke tiga ini adalah Daftar cara penyelesaian
Kegiatan yang dilakukan adalah tiap peserta melakukan role play (bermain
peran) cara penyelesaian masalah yang telah dipilih. Pertemuan ke dua dan
selanjutnya melakukan role play cara lain yang telah dipilih oleh kelompok. Hasil
kekambuhan, tanda dan tanda kekambuhan dan tindakan yang dilakukan saat
tentang cara lain untuk mencegah kekambuhan dan tindakan yang dilakukan saat
kekambuhan terjadi. Hasil dari langkah kelima adalah daftar cara mencegah
2) Implementasi
dilakukan sebagai upaya menjaga keberlangsungan kegiatan self help group agar
dapat mencapai tujuan pelaksanaan self help group itu sendiri. Kegiatan yang
dilakukan adalah : menyusun jadual kegiatan self help group, menyusun topik setiap
untuk menjadi leader ) , melaksanakan lima langkah kegiatan self help group yang
dimulai dengan pembukaan, kerja dan penutup, mencatat kemampuan yang dimiliki
Ada dua sasaran pokok pembinaan yaitu melalui institusi – institusi yang
kelompok khusus dimasyarakat yang telah terorganisir secara baik atau melalui melalui
posyandu yang ditujukan untuk ibu hamil, bayi dan anak balita atau terhadap kelompok –
kelompok khusus dengan ciri khas tertentu misalnya kelompok usila, kelompok penderita
1) Panti wreda
2) Panti asuhan
4) Penitipan balita
meliputi:
1) Penghuni
penghuni panti dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi dan merekalah yang
paling mengetahui.
3) Lingkungan
yang terorganisir dengan melibatkan peran serta aktif masyarakat, melalui pembentukan
kader kesehatan diantara kelompok tersebut yang telah mendapatkan pendidikan dan
pelatihan oleh puskesmas, selain itu lahan pembinaan kelompok khusus masyarakat dapat
dilakukan melalui posyandu terhadap kelompok ibu hamil, bayi dan anak balita serta
bimbingan, diantaranya:
2) Penyuluhan kesehatan.
3) Bimbingan dan pemecahan masalah terhadap anggota kelompok, kader kesehatan dan
petugas panti.
6) Melakukan koordinasi dan kerja sama dengan masyarakat, kader dan petugas panti
7) Alih tegnologi dalam bidang kesehatan dan keperawatan kepada petugas panti, kader
kesehatan.
F. Prinsip Dasar Kelompok Khusus
2) Menekankan kepada upaya preventif dan promotif dengan tidak melupakan upaya
berkesinambungan.
4) Melibatkan peran serta aktif petugas panti, kader kesehatan dan kelompok sebagai
yang sama.
6) Ditekankan pada pembinaan perilaku penghuni panti, petugas panti, lingkungan panti
bagi yang diinstitusi dan masyarakat yang mempunyai masalah yang sama kearah
perilaku sehat.
1) Tahap persiapan
panti atau pusat – pusat rehabilitasi yang ada disuatu wilayah binaan.
f) Mulai dari tahap mengidentifikasi masalah, analisa data, perumusan masalah dan
2) Tahap perencanaan
petugas panti (bagi yang diinstitusi) dan kader kesehatan (yang dimasyarakat). Yang
manyangkut:
b) Jadwal kunjungan.
3) Tahap pelaksanaan
Pelaksanaan didasarkan atas rencana kerja yang telah disepakati bersama, yang
b) Penyuluhan kesehatan.
c) Imunisasi.
PENUTUP