OLEH :
1. Ainaya Alfatekah (202001006)
Puji syukur kami haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas Rahmat,
karunia, taufik dan hidayahn-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini untuk memenuhi
tugas mata kuliah KEPERAWATAN KOMUNITAS I dengan benar dan tepat waktu.
Adapun judul dari makalah ini Adalah “ KONSEP KEPERAWATAN
KOMUNITAS “. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk menambah
wawasan atau pengetahuan tentang konsep keperawatan komunitas . Diharapkan setelah
membaca makalah dari kami, pembaca bisa lebih memahami dan mengerti tentang hal
tersebut.
Dalam menyusun makalah ini penulis mendapatkan banyak bimbingan dan bantuan
dari banyak pihak, oleh karena itu dalam kesempatan kali ini kami banyak mengucapkan
terimakasih kepada Bapak Dr.Ns.Moch Maftachul Huda Skp.,M.Kep.,Sp.Kep.Kom selaku
dosen pembimbing dan juga teman-teman yang sudah memberikan dukungan sekaligus
masukan untuk kami dalam penyelesaian makalah ini.
Kami sebagai penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan,
sehingga kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca untuk
evaluasi makalah ini dan dapat dijadikan pengalaman untuk menyusun makalah selanjutnya.
i
DAFTAR ISI
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
dengan tujuan utama promosi kesehatan dan mencegah penyakit serta kecacatan untuk semua
orang melalui kondisi yang dicipakan dimana orang bisa menjadi sehat.
Perawat kesehatan komunitas bekerja untuk meningkatkan kesehatan individu,
keluarga, komunitas dan populasi melalui fungsi inti dari pengkajian, jaminan dan kebijakan
pengembangan (IOM, 2003). Fungsi inti diaplikasikan dalam cara sistematik dan
komprehensif. Proses pengkajian meliputi identifikasi kepedulian, kekuatan dan harapan
populasi dan dipandu dengan metode epidemiologi. Jaminan diperoleh melalui regulasi,
advokasi pada penyedia layanan kesehatan profesional lain untuk memenuhi kebutuhan
layanan yang dikehendaki populasi, koordinasi pelayanan komunitas atau ketentuan langsung
pelayanan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan rumusan masalah sebagai
berikut :
1.3 Tujuan
- Umum
komunitas
- Khusus
1.4 Manfaat
Berdasarkan tujuan di atas dapat dirumuskan manfaat sebagai berikut :
2
2. Sebagai sarana media pembelajaran dan menambah wawasan pengetahuan.
BAB 2
TINJAUAN TEORI
3
Komunitas Dengan Keluarga
Sebagai Unit Pelayanan Dasar.
MANUSIA
KEPERAWATAN KESEHATAN
3 Tingkatan Pencegahan. (SEHAT-SAKIT)
LINGKUNGAN
(Physic, Biologic,
Psychologist, Social,
Cultural, Dan Spiritual.
4
Sehat adalah suatu kondisi terbebasnya dari gangguan pemenuhan kebutuhan dasar klien /
komunitas. Sehat merupakan keseimbangan yang dinamis sebagai dampak dari
keberhasilan mengatasi stressor.
Lingkungan.
Semua factor internal dan eksternal atau pengaruh disekitar klien yang bersifat biologis, psikologis,
social, cultural dan spiritual.
Keperawatan.
Intervensi / tindakan yang bertujuan untuk menekan stressor, melalui pencegahan primer, sekunder
dan tersier.
Berdasarkan falsafah di atas maka dikembangkan : tujuan, sasaran dan strategi intervensi keperawatan
komunitas.
5
Lingkungan dapat memengaruhi status kesehatan individu. Dalam lingkungan meliputi biologis,
psikologis, sosial, budaya, adat istiadat dari lingkungan tersebut.
4. Pelayanan keperawatan.
Pelayanan keperawatan diarahkan kepada pencegahan primer. sekunder dan tertier dengan
menerapkan proses asuhan keperawatan dengan intervensi ke arah promotif. preventif, kuratif,
rehabilitatif. resoliatif.
b. Tujuan Khusus
6
Upaya Promotif
Upaya promotif dilakukan untuk meningkatkan kesehatan individu, keluarga, kelompok
dan masyarakat dengan jalan memberikan:
a. Penyuluhan kesehatan masyarakat
b. Peningkatan gizi
c. Pemeliharaan kesehatan perseorangan
d. Pemeliharaan kesehatan lingkungan
e. Olahraga secara teratur
f. Rekreasi
g. Pendidikan seks.
Upaya Preventif
Upaya preventif ditujukan untuk mencegah terjadinya penyakit dan gangguan terhadap
kesehatan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat melalui kegiatan:
a. Imunisasi massal terhadap bayi, balita serta ibu hamil
b. Pemeriksaan kesehatan secara berkala melalui posyandu, puskesmas maupun
kunjungan rumah
c. Pemberian vitamin A dan yodium melalui posyandu, puskesmas ataupun di rumah.
d. Pemeriksaan dan pemeliharaan kehamilan, nifas dan menyusui.
Upaya Kuratif
Upaya kuratif ditujukan untuk merawat dan mengobati anggota-anggota keluarga, kelompok
dan masyarakat yang menderita penyakit atau masalah kesehatan, melalui kegiatan:
a. Perawatan orang sakit di rumah (home nursing)
b. Perawatan orang sakit sebagai tindak lanjut perawatan dari puskesmas dan rumah
sakit
c. Perawatan ibu hamil dengan kondisi patologis di rumah, ibu bersalin dan nifas
d. Perawatan payudara
e. Perawatan tali pusat bayi baru lahir.
Upaya Rehabilitatif
Upaya rehabilitatif merupakan upaya pemulihan kesehatan bagi penderita-penderita yang
dirawat di rumah, maupun terhadap kelompok-kelompok tertentu yang menderita penyakit
yang sama, misalnya kusta, TBC, cacat fisik dan lainnya., dilakukan melalui kegiatan:
a. Latihan fisik, baik yang mengalami gangguan fisik seperti penderita kusta, patah tulang
maupun kelainan bawaan
7
b. Latihan-latihan fisik tertentu bagi penderita-penderita penyakit tertentu, misalnya TBC,
latihan nafas dan batuk, penderita stroke: fisioterapi manual yang mungkin dilakukan oleh
perawat.
Upaya Resosialitatif
Upaya resosialitatif adalah upaya mengembalikan individu, keluarga dan kelompok khusus
ke dalam pergaulan masyarakat, diantaranya adalah kelompok-kelompok yang diasingkan
oleh masyarakat karena menderita suatu penyakit, misalnya kusta, AIDS, atau kelompok-
kelompok masyarakat khusus seperti Wanita Tuna Susila (WTS), tuna wisma dan lain-lain.
Di samping itu, upaya resosialisasi meyakinkan masyarakat untuk dapat menerima kembali
kelompok yang mempunyai masalah kesehatan tersebut dan menjelaskan secara benar
masalah kesehatan yang mereka derita. Hal ini tentunya membutuhkan penjelasan dengan
pengertian atau batasan-batasan yang jelas.
2.6 SASARAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
Sasaran keperawatan komunitas adalah seluruh masyarakat termasuk individu,
keluarga, dan kelompok yang beresiko tinggi seperti keluarga penduduk didaerah kumuh,
daerah terisolasi, dan daerah yang tidak terjangkau termasuk kelompok bayi, balita dan ibu
hamil.
Menurut Anderson (1988) sasaran keperawatan komunitas terdiri dari tiga tingkat yaitu :
1. Tingkat Individu
Perawat memberikan asuhan keperawatan kepada individu yang mempunyai masalah
kesehatan tertentu (misalnya TBC, ibu hamil dll) yang dijumpai di poliklinik,
puskesmas dengan sasaran dan pusat perhatian pada masalah kesehatan dan
pemecahan masalah kesehatan individu.
2. Tingkat Keluarga
Sasaran kegiatan adalah keluarga dimana anggota keluarga yang mempunyai masalah
kesehatan dirawat sebagai bagian dari keluarga dengan mengukur sejauh mana
terpenuhinya tugas kesehatan keluarga yaitu mengenal masalah kesehatan, mengambil
keputusan untuk mengatasi masalah kesehatan, memberikan perawatan kepada
anggota keluarga, menciptakan lingkungan yang sehat dan memanfaatkan sumber
daya dalam masyarakat untuk meningkatkan kesehatan keluarga.
Prioritas pelayanan perawatan kesehatan masyarakat difokuskan pada keluarga rawan
yaitu :
a) Keluarga yang belum terjangkau pelayanan kesehatan, yaitu keluarga
dengan :ibu hamil belum ANC, ibu nifas yang persalinanya ditolong oleh
dukun dan neonatusnya, balita tertentu, penyakit kronis menular yang tidak
bisa diintervensi oleh program, penyakit endemis, penyakit kronis tidak
menular atau keluarga dengan kesehatan tertentu (mental atau fisik).
b) Keluarga dengan resiko tinggi, yaitu keluarga dengan ibu hamil yang memiliki
masalah gizi, seperti anemia gizi berat (HB kurang dari 8 gram persen) atau
kurang energi kronis (KEK), keluarga dengan ibu hamil resiko tinggi seperti
perdarahan, infeksi, hipertensi, keluarga dengan balita dengan BGM, keluarga
dengan nenonates BBLR, keluarga dengan usia lanjut jompo atau keluarga
dengan kasus percobaan diri.
c) Keluarga dengan tindak lanjut perawatan.
8
3. Tingkat Komunitas
Dilihat dari suatu kesatuan dalam komunitas sebagai klien.
a) Pembinaan kelompok khusus
b) Pembinaan desa atau masyarakat bermasalah
9
2.9 PENDEKATAN PROBLEM SOLVING KEPERAWATAN KOMUNITAS
Contoh pendekatan yang dapat digunakan:
1. Problem solving approach
Pendekatan pemecahan masalah yang dituangkan dengan menggunakan proses keperawatan.
2. Family approach
Pendekatan terhadap keluarga binaan
3. Case Approach
Pembinaan dilakukan berdasar kasus yang datang ke puskesmas yang dinilai memerlukan
tindak lanjut.
4. Community approach
Pendekatan dilakukan terhadap masyarakat daerah binaan melalui survey mawas diri dengan
melibatkan partisipasi masyarakat.
2.10 TATANAN LAYANAN PRAKTIK KEPERAWATAN KOMUNITAS
Perawat kesehatan komunitas melakukan pekerjaan pada berbagai posisi dengan
fokus utama klien individu, keluarga, dan komunitas. (Archer, 1976). Tatanan praktik dalam
keperawatan kesehatan komunitas sangat luas, karena pada semua tatanan perawat komunitas
dapat memberikan pelayanan dengan penekanan tingkat pencegahan primer, sekunder, dan
tersier. Perawat yang bekerja di komunitas dapat bekerja sebagai perawat keluarga, perawat
sekolah, perawat kesehatan kerja atau pegawai gerontologi.
Perawat Keluarga
Keperawatan kesehatan keluarga adalah tingkat keperawatan tingkat kesehatan
masyarakat yang dipusatkan pada keluarga sebagai satu kesatuan yang dirawat dengan sehat
sebagai tujuan pelayanan dan perawatan sebagai upaya (Bailon dan Maglaya, 1978).
Perawat keluarga adalah perawat teregistrasi dan telah lulus dalam bidang
keperawatan yang dipersiapkan untuk praktik memberikan pelayanan individu dan keluarga
disepanjang rentang sehat sakit. Peran yang dilakukan perawat keluarga adalah melaksanakan
asuhan keperawatan keluarga, berpartisipasi dan menggunakan hasil riset, mengembangkan
dan melaksanakan kebijakan dibidang kesehatan, kepemimpinan, Pendidikan, case
management dan konsultasi.
Perawat Kesehatan Sekolah
Keperawatan sekolah adalah keperawatan yang difokuskan pada anak ditatanan
Pendidikan guna memenuhi kebutuhan anak dengan mengikutsertakan keluarga maupun
masyarakat sekolah dalam perencanaan pelayanan (Logan, BB, 1986). Fokus utama perawat
kesehatan sekolah adalah siswa dan lingkungannya dan sasaran penunjang adalah guru dan
kader.
Perawat Kesehatan Kerja
Perawatan kesehatan kerja adalah penerapan prinsip-prinsip keperawatan dalam
memelihara kelestarian kesehatan tenaga kerja dalam segala bidang pekerjaan. Perawat
10
kesehatan kerja kerja mengaplikasikan praktik keperawatan dalam upaya memenuhi
kebutuhan unik individu, kelompok dan masyarakat ditatanan industry, pabrik, tempat kerja,
tempat kontruksi, universitas dan lain-lain.
Perawat Gerontologi
Perawatan gerontologi atau gerontic adalah ilmu yang mempelajari dan memberikan
pelayanan kepada orang lanjut usia tersebut untuk mencapai dan mempertahankan fungsi
yang optimal. Lingkup praktik keperawatan gentologi adalah memberikan asuhan
keperawatan, melakukan advokasi dan bekerja untuk memaksimalkan kemampuan atau
kemandirian lansia, meningkatkan dan mempertahankan kesehatan, mencegah dan
meminimalkan kecacatan dan menunjang proses kematian yang bermatabat.
11
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Komunitas berarti sekelompok individu yang tinggal pada wilayah tertentu, memiliki
nilai-nilai keyakinan dan minat yang relative sama, serta berinteraki satu sama lain untuk
mencapai tujuan. (Mubarak & Chayatin, 2009). Keperawatan komunitas merupakan suatu
sintesis dari praktik keperawatan dan praktik kesehatan masyarakat yang diterapkan untuk
meningkatkan serta memelihara kesehatan penduduk. Sasaran dari keperawatan kesehatan
komunitas adalah individu yaitu balita gizi buruk, ibu hamil resiko tinggi, usia lanjut,
penderita penyakit menular. Sasaran keluarga yaitu keluarga yang termasuk rentan terhadap
masalah kesehatan dan prioritas. Sasaran kelompok khusus, komunitas baik yang sehat
maupun sakit yang mempunyai masalah kesehatan atau perawatan.
Perawat kesehatan komunitas bekerja untuk meningkatkan kesehatan individu,
keluarga, komunitas dan populasi melalui fungsi inti dari pengkajian, jaminan dan kebijakan
pengembangan (IOM, 2003). Fungsi inti diaplikasikan dalam cara sistematik dan
komprehensif. Proses pengkajian meliputi identifikasi kepedulian, kekuatan dan harapan
populasi dan dipandu dengan metode epidemiologi. Jaminan diperoleh melalui regulasi,
advokasi pada penyedia layanan kesehatan profesional lain untuk memenuhi kebutuhan
layanan yang dikehendaki populasi, koordinasi pelayanan komunitas atau ketentuan langsung
pelayanan.
3.2 Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca, terutama bagi mahasiswa keperawatan.
Semoga dapat menjadi bahan acuan pembelajaran bagi mahasiswa keperawatan. Sebagai
perawat ada baiknya kita harus mengetahui tindakan apa yang harus kita berikan jika
menghadapi kiondisi pasien atau klien yang memberikan respon atau tindakan yang
diakibatkan ada tekanan atau tressor terhadap pasien dan akibat yang mungkin bisa terjadi.
12
DAFTAR PUSTAKA
13