Anda di halaman 1dari 16

KONSEP DASAR KEPERAWATAN KOMUNITAS 1

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Komunitas I


Dosen Pembimbing :
Dr. Ns. Moch. Maftuchul Huda, Skp.,M,kep.,Sp.Kep.Kom

OLEH :
1. Ainaya Alfatekah (202001006)

2. Aliffian Fadli P.W. (202001070)

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA KEDIRI


2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas Rahmat,
karunia, taufik dan hidayahn-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini untuk memenuhi
tugas mata kuliah KEPERAWATAN KOMUNITAS I dengan benar dan tepat waktu.
Adapun judul dari makalah ini Adalah “ KONSEP KEPERAWATAN
KOMUNITAS “. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk menambah
wawasan atau pengetahuan tentang konsep keperawatan komunitas . Diharapkan setelah
membaca makalah dari kami, pembaca bisa lebih memahami dan mengerti tentang hal
tersebut.
Dalam menyusun makalah ini penulis mendapatkan banyak bimbingan dan bantuan
dari banyak pihak, oleh karena itu dalam kesempatan kali ini kami banyak mengucapkan
terimakasih kepada Bapak Dr.Ns.Moch Maftachul Huda Skp.,M.Kep.,Sp.Kep.Kom selaku
dosen pembimbing dan juga teman-teman yang sudah memberikan dukungan sekaligus
masukan untuk kami dalam penyelesaian makalah ini.
Kami sebagai penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan,
sehingga kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca untuk
evaluasi makalah ini dan dapat dijadikan pengalaman untuk menyusun makalah selanjutnya.

Pare, 10 September 2022

i
DAFTAR ISI

KONSEP DASAR KEPERAWATAN KOMUNITAS 1............................................................


KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB 1.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................2
1.3 Tujuan...............................................................................................................................2
1.4 Manfaat.............................................................................................................................2
BAB 2.........................................................................................................................................3
TINJAUAN TEORI...................................................................................................................3
2.1 FALSAFAH KEPERAWATAN KOMUNITAS.............................................................3
2.2 ASUMSI KEPERAWATAN KESEHATAN KOMUNITAS..........................................5
3.2 KEYAKINAN KEPERAWATAN KOMUNITAS..........................................................5
2.4 TUJUAN KEPERAWATAN KESEHATAN KOMUNITAS.........................................6
2.5 RUANG LINGKUP KEPERAWATAN KOMUNITAS.................................................6
2.6 SASARAN KEPERAWATAN KOMUNITAS..............................................................8
2.7 KEGIATAN KEPERAWATAN KOMUNITAS.............................................................9
2.8 PRINSIP DASAR PRAKTIK KEPERAWATAN KOMUNITAS..................................9
2.9 PENDEKATAN PROBLEM SOLVING KEPERAWATAN KOMUNITAS..............10
2.10 TATANAN LAYANAN PRAKTIK KEPERAWATAN KOMUNITAS...................10
BAB 3.......................................................................................................................................12
PENUTUP................................................................................................................................12
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................12
3.2 Saran...............................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................13

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Komunitas berarti sekelompok individu yang tinggal pada wilayah tertentu, memiliki
nilai-nilai keyakinan dan minat yang relative sama, serta berinteraki satu sama lain untuk
mencapai tujuan. (Mubarak & Chayatin, 2009). Keperawatan komunitas merupakan suatu
sintesis dari praktik keperawatan dan praktik kesehatan masyarakat yang diterapkan untuk
meningkatkan serta memelihara kesehatan penduduk. Sasaran dari keperawatan kesehatan
komunitas adalah individu yaitu balita gizi buruk, ibu hamil resiko tinggi, usia lanjut,
penderita penyakit menular. Sasaran keluarga yaitu keluarga yang termasuk rentan terhadap
masalah kesehatan dan prioritas. Sasaran kelompok khusus, komunitas baik yang sehat
maupun sakit yang mempunyai masalah kesehatan atau perawatan (Ratih Dwi Ariani, 2015)
Berbagai definisi dari keperawatan kesehatan komunitas telah dikeluarkan oleh
organisasi-organisasi profesional. Berdasarkan pernyataan dari American Nurses Association
(2004) yang mendefinisikan keperawatan kesehatan komunitas sebagai tindakan untuk
meningkatkan dan mempertahankan kesehatan dari populasi dengan mengintegrasikan
ketrampilan dan pengetahuan yang sesuai dengan keperawatan dan kesehatan masyarakat.
Praktik yang dilakukan komprehensif dan umum serta tidak terbatas pada kelompok tertentu,
berkelanjutan dan tidak terbatas pada perawatan yang bersifat episodik. (Effendi &
Makhfudli, 2010)
Keperawatan Komunitas adalah pelayanan keperawatan profesional yang ditujukan
kepada masyarakat dengan pendekatan pada kelompok resiko tinggi dalam upaya pencapaian
derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan
dengan menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan klien
sebagai mitra dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pelayanan keperawatan.
Pelayanan Keperawatan Komunitas adalah seluruh masyarakat termasuk individu, keluarga
dan kelompok yang beresiko tinggi seperti keluarga penduduk didaerah kumuh, daerah
terisolasi dan daerah yang tidak terjangkau termasuk kelompok bayi, balita, lansia dan ibu
hamil (Veronica, Nuraeni, & Supriyono, 2017).
Definisi keperawatan kesehatan komunitas menurut American Public Health
Association (2004) yaitu sintesis dari ilmu kesehatan masyarakat dan teori keperawatan
profesional yang bertujuan meningkatkan derajat kesehatan pada keseluruhan komunitas.
Menurut WHO (1974) keperawatan komunitas mencakup perawatan kesehatan keluarga
(nurse health family) juga kesehatan dan kesejahteraan masyarakat luas, membantu
masyarakat mengidentifikasi masalah kesehatannya sendiri, serta memecahkan masalah
kesehatan tersebut sesuai dengan kemampuan yang ada pada mereka sebelum mereka
meminta bantuan pada orang lain.
Perawat kesehatan komunitas merupakan praktik promotif dan proteksi kesehatan
populasi menggunakan pengetahuan keperawatan, sosial dan ilmu kesehatan masyarakat
(American Public Health Association, 1996). Praktik yang dilakukan berfokus pada populasi

1
dengan tujuan utama promosi kesehatan dan mencegah penyakit serta kecacatan untuk semua
orang melalui kondisi yang dicipakan dimana orang bisa menjadi sehat.
Perawat kesehatan komunitas bekerja untuk meningkatkan kesehatan individu,
keluarga, komunitas dan populasi melalui fungsi inti dari pengkajian, jaminan dan kebijakan
pengembangan (IOM, 2003). Fungsi inti diaplikasikan dalam cara sistematik dan
komprehensif. Proses pengkajian meliputi identifikasi kepedulian, kekuatan dan harapan
populasi dan dipandu dengan metode epidemiologi. Jaminan diperoleh melalui regulasi,
advokasi pada penyedia layanan kesehatan profesional lain untuk memenuhi kebutuhan
layanan yang dikehendaki populasi, koordinasi pelayanan komunitas atau ketentuan langsung
pelayanan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan rumusan masalah sebagai
berikut :

1.apakah yang dimaksud dengan konsep keperawatan komunitas ?

2. bagaimana klasifikasi keperawatan komunitas?

3.bagiamana proses terjadinya keperawatan komunitas?

1.3 Tujuan
- Umum

Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami konsep dasar keperawatan

komunitas

- Khusus

1.untuk mengetahui konsep dasar keperawatan komunitas

2. .untuk mengetahui klasifikasi konsep dasar keperawatan komunitas

3. untuk mengetahui proses terjadinya konsep dasar keperawatan komunitas

1.4 Manfaat
Berdasarkan tujuan di atas dapat dirumuskan manfaat sebagai berikut :

1. Dapat dimanfaatkan sebaik mungkin, sehingga dapat memenuhi tugas


Keperawatan jiwa yang diberikan.

2
2. Sebagai sarana media pembelajaran dan menambah wawasan pengetahuan.

BAB 2

TINJAUAN TEORI

2.1 FALSAFAH KEPERAWATAN KOMUNITAS


Falsafah merupakan Keyakinan terhadap nilai kemanusiaan yang menjadi pedoman dalam
melaksanakan asuhan keperawatan kesehatan masyarakat baik untuk individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat.
Berdasarkan pada asumsi dasar dan keyakinan yang mendasar tersebut, maka dapat
dikembangkan falsafah keperawatan komunitas sebagai landasan praktik keperawatan
komunitas. Dalam falsafah keperawatan komunitas, keperawatan komunitas merupakan
pelayanan yang memberikan perhatian terhadap pengaruh lingkungan (bio-psiko-sosio-
kultural-spiritual) terhadap kesehatan komunitas dan membrikan prioritas pada strategi
pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan. Falsafah yang melandasi keperawatan
komunitas mengacu kepada paradigma keperawatan yang terdiri dari 4 hal penting, yaitu:
manusia, kesehatan, lingkungan dan keperawatan sehingga dapat dirumuskan sebagai berikut
a. Pelayanan perawatan kesehatan masyarakat harus terjangkau dan dapat diterima
oleh semua orang dan merupakan bagian integral dari upaya kesehatan.
b. Upaya preventif dan promotif merupakan upaya pokok tanpa mengabaikan upaya
kuratif dan rehabilitatif.
c. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat yang diberikan berlangsung secara
berkesinambungan.
d. Perawatan kesehatan masyarakat sebagai provider dan klien sebagai consumer
pelayanan keperawatan dan kesehatan, menjamin suatu hubungan yang saling
mendukung dan mempengaruhi perubahan dalam kebijaksanaan dan pelayanan
kesehatan ke arah peningkatan status kesehatan masyarakat.
e. Pengembangan tenaga keperawatan kesehatan masyarakat direncanakan secara
berkesinambungan dan terus-menerus.
f. Individu dalam suatu masyarakat ikut bertanggung jawab atas kesehatannya, ia
harus ikut dalam upaya mendorong, mendidik dan berpartisipasi aktif dalam
pelayanan kesehatan mereka sendiri.

3
Komunitas Dengan Keluarga
Sebagai Unit Pelayanan Dasar.

MANUSIA

KEPERAWATAN KESEHATAN
3 Tingkatan Pencegahan. (SEHAT-SAKIT)

LINGKUNGAN

(Physic, Biologic,
Psychologist, Social,
Cultural, Dan Spiritual.

Gambar Paradigma / Falsafah Keperawatan Komunitas

Berdasarkan gambar di atas, dapat dijabarkan masing-masing unsur sbg berikut :


 Manusia.
Komunitas sebagai klien berarti B sekumpulan individu / klien yang berada pada lokasi atau
B batas geografi tertentu yang memiliki niliai-nilai, keyakinan dan minat yang relatif sama
serta adanya interaksi satu sama lain untuk mencapai Tujuan.
Komunitas merupakan sumber dan lingkungan bagi keluarga, komunitas,
Komunitas sebagaiklien yang dimaksud termasuk kelompok resiko tinggi antara lain: daerah
terpencil, daerah rawan, daerah kumuh.
 Kesehatan.

4
Sehat adalah suatu kondisi terbebasnya dari gangguan pemenuhan kebutuhan dasar klien /
komunitas. Sehat merupakan keseimbangan yang dinamis sebagai dampak dari
keberhasilan mengatasi stressor.
 Lingkungan.
Semua factor internal dan eksternal atau pengaruh disekitar klien yang bersifat biologis, psikologis,
social, cultural dan spiritual.

 Keperawatan.
Intervensi / tindakan yang bertujuan untuk menekan stressor, melalui pencegahan primer, sekunder
dan tersier.


Berdasarkan falsafah di atas maka dikembangkan : tujuan, sasaran dan strategi intervensi keperawatan
komunitas.

2.2 ASUMSI KEPERAWATAN KESEHATAN KOMUNITAS


Asumsi mengenai keperawatan komunitas yang dikemukakan ANA (1980) yaitu
keperawatan kesehatan komunitas merupakan sistem pelayanan yang kompleks, keperawatan
kesehatan komunitas merupakan subsistem pelayanan kesehatan. Penentuan kebijakan
kesehatan kesehatan seharusnya melibatkan penerima layanan, perawat dan klien membentuk
hubungan kerja sama yang menunjang pelayanan kesehatan, lingkungan mempunyai
pengaruh terhadap kesehatan klien, serta kesehatan menjadi tanggung jawab setiap individu.
3.2 KEYAKINAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
Asumsi dasar dari keperawatan komunitas yaitu system pelayanan Kesehatan berifat kompleks dan
biopsikososial dan cultural di mana pelayaanan kessehatan berfokus kepada tiga level intervensi yaitu
primer, sekunder dan tersier, keperawatan sebagai bagian integral dari pelayanan Kesehatan dengan
mengunakan Pendidikan dan penelitian sebagai evidence based practice termasuk keunikan budaya
setempat sebagai landasan praktik keperawatan serta berfokus pada keperawatan primer.
Keyakinan keperawatan komunitas pelayanan keperawatan tersedia, terjangkau dan dapat diterima
oleh seluruh lapisan masyarakat dengan melibatkan penerima pelayanan keperawatan bekerja sama
antara perawat dan klien, memperhatikan bagamana pengaruh lingkungan yang perlu diantisipasi
dalam upaya pencegahan penyakit sehingga kesehatan merupakan tanggung jawab dari setiap individu
(Anderson, T Elizabet, Mc Farlane, 2006)
Paradigma keperawatan komunitas :
1. Manusia
Manusia sebagai sasaran pelayanan pelayanan asuhan keperawatan yang dapat di bedakan menjadi
individu, keluarga, kelompok. masyakarat.
2. Kesehatan
Kemandirian, peran efektif, adaptif secara klinis terhindar dari penyakit. Ada 4 faktor yang bisa
memengaruhi kesehatan yaitu faktor lingkungan, faktor perilaku manusia, pelayanan kesehatan dan
keturunan.
3. Lingkungan

5
Lingkungan dapat memengaruhi status kesehatan individu. Dalam lingkungan meliputi biologis,
psikologis, sosial, budaya, adat istiadat dari lingkungan tersebut.
4. Pelayanan keperawatan.
Pelayanan keperawatan diarahkan kepada pencegahan primer. sekunder dan tertier dengan
menerapkan proses asuhan keperawatan dengan intervensi ke arah promotif. preventif, kuratif,
rehabilitatif. resoliatif.

2.4 TUJUAN KEPERAWATAN KESEHATAN KOMUNITAS


Keperawatan komunitas merupakan suatu bentuk pelayanan kesehatan yang dilakukan
sebagai upaya dalam pencegahan dan peningkatan derajat kesehatan masyarakat melalui
pelayanan keperawatan langsung (direction) terhadap individu, keluarga dan kelompok
didalam konteks komunitas serta perhatian langsung terhadap kesehatan seluruh masyarakat
dan mempertimbangjan masalah atau isu kesehatan masyarakat yang dapat mempengaruhi
individu, keluarga serta masyarakat.
a. Tujuan Umum

Meningkat derajat kesehatan dan kemampuan masyarakat secara menyeluruh dalam


memelihara kesehatannya untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal secara
mandiri.

b. Tujuan Khusus

1. Dipahaminya pengertian sehat dan sakit oleh masyarakat.


2. Meningkatnya kemampuan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
untuk melaksanakan upaya perawatan dasar dalam rangka mengatasi masalah
keperawatan.
3. Tertanganinya kelompok keluarga rawan yang memerlukan pembinaan dan
asuhan keperawatan.
4. Tertanganinya kelompok masyarakat khusus/rawan yang memerlukan
pembinaan dan asuhan keperawatan di rumah, dipinti dan dimasyarakat.
5. Tertanganinya kasus-kasus yang memerlukan penanganan tindak lanjut dan
asuhan keperawatan dirumah.
6. Terlayaninya kasus-kasus tertentu yang termasuk kelompok resiko tinggi yang
memerlukan penanganan dan asuhan keperawatan dirumah dan dipuskesmas.
7. Teratasi dan terkendalinya keadaan lingkungan fisik dan sosial untuk menuju
keadaan sehat optimal.
2.5 RUANG LINGKUP KEPERAWATAN KOMUNITAS
Ruang lingkup praktik keperawatan komunitas meliputi: upaya-upaya peningkatan
kesehatan (promotif), pencegahan (preventif), pemeliharaan kesehatan dan pengobatan
(kuratif), pemulihan kesehatan (rehabilitatif) dan mengembalikan serta memfungsikan
kembali baik individu, keluarga, kelompok dan masyarakat ke lingkungan sosial dan
masyarakatnya (resosialisasi).
Dalam memberikan asuhan keperawatan komunitas, kegiatan yang ditekankan adalah
upaya preventif dan promotif dengan tidak mengabaikan upaya kuratif, rehabilitatif dan
resosialitatif.

6
Upaya Promotif
Upaya promotif dilakukan untuk meningkatkan kesehatan individu, keluarga, kelompok
dan masyarakat dengan jalan memberikan:
a. Penyuluhan kesehatan masyarakat
b. Peningkatan gizi
c. Pemeliharaan kesehatan perseorangan
d. Pemeliharaan kesehatan lingkungan
e. Olahraga secara teratur
f. Rekreasi
g. Pendidikan seks.
Upaya Preventif
Upaya preventif ditujukan untuk mencegah terjadinya penyakit dan gangguan terhadap
kesehatan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat melalui kegiatan:
a. Imunisasi massal terhadap bayi, balita serta ibu hamil
b. Pemeriksaan kesehatan secara berkala melalui posyandu, puskesmas maupun
kunjungan rumah
c. Pemberian vitamin A dan yodium melalui posyandu, puskesmas ataupun di rumah.
d. Pemeriksaan dan pemeliharaan kehamilan, nifas dan menyusui.
Upaya Kuratif
Upaya kuratif ditujukan untuk merawat dan mengobati anggota-anggota keluarga, kelompok
dan masyarakat yang menderita penyakit atau masalah kesehatan, melalui kegiatan:
a. Perawatan orang sakit di rumah (home nursing)
b. Perawatan orang sakit sebagai tindak lanjut perawatan dari puskesmas dan rumah
sakit
c. Perawatan ibu hamil dengan kondisi patologis di rumah, ibu bersalin dan nifas
d. Perawatan payudara
e. Perawatan tali pusat bayi baru lahir.
Upaya Rehabilitatif
Upaya rehabilitatif merupakan upaya pemulihan kesehatan bagi penderita-penderita yang
dirawat di rumah, maupun terhadap kelompok-kelompok tertentu yang menderita penyakit
yang sama, misalnya kusta, TBC, cacat fisik dan lainnya., dilakukan melalui kegiatan:
a. Latihan fisik, baik yang mengalami gangguan fisik seperti penderita kusta, patah tulang
maupun kelainan bawaan

7
b. Latihan-latihan fisik tertentu bagi penderita-penderita penyakit tertentu, misalnya TBC,
latihan nafas dan batuk, penderita stroke: fisioterapi manual yang mungkin dilakukan oleh
perawat.
Upaya Resosialitatif
Upaya resosialitatif adalah upaya mengembalikan individu, keluarga dan kelompok khusus
ke dalam pergaulan masyarakat, diantaranya adalah kelompok-kelompok yang diasingkan
oleh masyarakat karena menderita suatu penyakit, misalnya kusta, AIDS, atau kelompok-
kelompok masyarakat khusus seperti Wanita Tuna Susila (WTS), tuna wisma dan lain-lain.
Di samping itu, upaya resosialisasi meyakinkan masyarakat untuk dapat menerima kembali
kelompok yang mempunyai masalah kesehatan tersebut dan menjelaskan secara benar
masalah kesehatan yang mereka derita. Hal ini tentunya membutuhkan penjelasan dengan
pengertian atau batasan-batasan yang jelas.
2.6 SASARAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
Sasaran keperawatan komunitas adalah seluruh masyarakat termasuk individu,
keluarga, dan kelompok yang beresiko tinggi seperti keluarga penduduk didaerah kumuh,
daerah terisolasi, dan daerah yang tidak terjangkau termasuk kelompok bayi, balita dan ibu
hamil.
Menurut Anderson (1988) sasaran keperawatan komunitas terdiri dari tiga tingkat yaitu :
1. Tingkat Individu
Perawat memberikan asuhan keperawatan kepada individu yang mempunyai masalah
kesehatan tertentu (misalnya TBC, ibu hamil dll) yang dijumpai di poliklinik,
puskesmas dengan sasaran dan pusat perhatian pada masalah kesehatan dan
pemecahan masalah kesehatan individu.
2. Tingkat Keluarga
Sasaran kegiatan adalah keluarga dimana anggota keluarga yang mempunyai masalah
kesehatan dirawat sebagai bagian dari keluarga dengan mengukur sejauh mana
terpenuhinya tugas kesehatan keluarga yaitu mengenal masalah kesehatan, mengambil
keputusan untuk mengatasi masalah kesehatan, memberikan perawatan kepada
anggota keluarga, menciptakan lingkungan yang sehat dan memanfaatkan sumber
daya dalam masyarakat untuk meningkatkan kesehatan keluarga.
Prioritas pelayanan perawatan kesehatan masyarakat difokuskan pada keluarga rawan
yaitu :
a) Keluarga yang belum terjangkau pelayanan kesehatan, yaitu keluarga
dengan :ibu hamil belum ANC, ibu nifas yang persalinanya ditolong oleh
dukun dan neonatusnya, balita tertentu, penyakit kronis menular yang tidak
bisa diintervensi oleh program, penyakit endemis, penyakit kronis tidak
menular atau keluarga dengan kesehatan tertentu (mental atau fisik).
b) Keluarga dengan resiko tinggi, yaitu keluarga dengan ibu hamil yang memiliki
masalah gizi, seperti anemia gizi berat (HB kurang dari 8 gram persen) atau
kurang energi kronis (KEK), keluarga dengan ibu hamil resiko tinggi seperti
perdarahan, infeksi, hipertensi, keluarga dengan balita dengan BGM, keluarga
dengan nenonates BBLR, keluarga dengan usia lanjut jompo atau keluarga
dengan kasus percobaan diri.
c) Keluarga dengan tindak lanjut perawatan.

8
3. Tingkat Komunitas
Dilihat dari suatu kesatuan dalam komunitas sebagai klien.
a) Pembinaan kelompok khusus
b) Pembinaan desa atau masyarakat bermasalah

2.7 KEGIATAN KEPERAWATAN KOMUNITAS


Fokus utama kegiatan pelayanan keperawatan kesehatan komunitas adalah meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan keperawatan, membimbing dan mendidik individu, keluarga,
kelompok, masyarakat untuk menanamkan pengertian, kebiasaan dan perilaku hidup sehat
sehingga mampu memelihara dan meningkatkan derajad kesehatannya. Sasaran Keperawatan
Kesehatan Komunitas (Depkes, 2006)
1. Memberikan asuhan keperawatan individu, keluarga dan kelompok khusus melalui home
care.
2. Penyuluhan kesehatan
3. Konsultasi dan problem solving
4. Bimbingan
5. Melaksanakan rujukan
6. Penemuan kasus
7. Sebagai penghubung antara masyarakat dengan unit kesehatan
8. Melaksanakan asuhan keperawatan komunitas
9. Melakukan koordinasi dalam berbagai kegiatan asuhan keperawatan komunitas
10. Kerjasama lintas program dan lintas sektoral
11. Memberikan tauladan
12. Ikut serta dalam penelitian

2.8 PRINSIP DASAR PRAKTIK KEPERAWATAN KOMUNITAS


Pada saat memberikan pelayanan kesehatan, perawat komunitas harus
mempertimbangkan beberapa prinsip, yaitu memanfaatkan dimana semua Tindakan dalam
asuhan keperawatan harus memberikan manfaat yang besar bagi komunitas, pelayanan
keperawatan kesehatan komunitas dilakukan bekerjasama dengan klien dalam waktu yang
Panjang dan bersifat berkelanjutan serta melakukan Kerjasama lintas sectoral, asuhan
keperawatan diberikan secara langsung mengkaji dan intervensi, klien dan lingkungannya
termasuk lingkungan sosial, ekonomi serta fisik mempunyai tujuan utama peningkatan
kesehatan, pelayanan keperawatan komunitas juga harus memperhatikan prinsip keadilan
dimana Tindakan yang dilakukan disesuaikan dengan kemampuan atau kapasitas dari
komunitas itu sendiri, prinsip yang lanilla yaitu otonomi dimana klien atau komunitas diberi
kebebasan dalam memilih atau melaksanakan beberapa alternatif terbaik dalam
menyelesaikan masalah kesehatan yang ada.

9
2.9 PENDEKATAN PROBLEM SOLVING KEPERAWATAN KOMUNITAS
Contoh pendekatan yang dapat digunakan:
1. Problem solving approach
Pendekatan pemecahan masalah yang dituangkan dengan menggunakan proses keperawatan.
2. Family approach
Pendekatan terhadap keluarga binaan
3. Case Approach
Pembinaan dilakukan berdasar kasus yang datang ke puskesmas yang dinilai memerlukan
tindak lanjut.
4. Community approach
Pendekatan dilakukan terhadap masyarakat daerah binaan melalui survey mawas diri dengan
melibatkan partisipasi masyarakat.
2.10 TATANAN LAYANAN PRAKTIK KEPERAWATAN KOMUNITAS
Perawat kesehatan komunitas melakukan pekerjaan pada berbagai posisi dengan
fokus utama klien individu, keluarga, dan komunitas. (Archer, 1976). Tatanan praktik dalam
keperawatan kesehatan komunitas sangat luas, karena pada semua tatanan perawat komunitas
dapat memberikan pelayanan dengan penekanan tingkat pencegahan primer, sekunder, dan
tersier. Perawat yang bekerja di komunitas dapat bekerja sebagai perawat keluarga, perawat
sekolah, perawat kesehatan kerja atau pegawai gerontologi.
Perawat Keluarga
Keperawatan kesehatan keluarga adalah tingkat keperawatan tingkat kesehatan
masyarakat yang dipusatkan pada keluarga sebagai satu kesatuan yang dirawat dengan sehat
sebagai tujuan pelayanan dan perawatan sebagai upaya (Bailon dan Maglaya, 1978).
Perawat keluarga adalah perawat teregistrasi dan telah lulus dalam bidang
keperawatan yang dipersiapkan untuk praktik memberikan pelayanan individu dan keluarga
disepanjang rentang sehat sakit. Peran yang dilakukan perawat keluarga adalah melaksanakan
asuhan keperawatan keluarga, berpartisipasi dan menggunakan hasil riset, mengembangkan
dan melaksanakan kebijakan dibidang kesehatan, kepemimpinan, Pendidikan, case
management dan konsultasi.
Perawat Kesehatan Sekolah
Keperawatan sekolah adalah keperawatan yang difokuskan pada anak ditatanan
Pendidikan guna memenuhi kebutuhan anak dengan mengikutsertakan keluarga maupun
masyarakat sekolah dalam perencanaan pelayanan (Logan, BB, 1986). Fokus utama perawat
kesehatan sekolah adalah siswa dan lingkungannya dan sasaran penunjang adalah guru dan
kader.
Perawat Kesehatan Kerja
Perawatan kesehatan kerja adalah penerapan prinsip-prinsip keperawatan dalam
memelihara kelestarian kesehatan tenaga kerja dalam segala bidang pekerjaan. Perawat

10
kesehatan kerja kerja mengaplikasikan praktik keperawatan dalam upaya memenuhi
kebutuhan unik individu, kelompok dan masyarakat ditatanan industry, pabrik, tempat kerja,
tempat kontruksi, universitas dan lain-lain.
Perawat Gerontologi
Perawatan gerontologi atau gerontic adalah ilmu yang mempelajari dan memberikan
pelayanan kepada orang lanjut usia tersebut untuk mencapai dan mempertahankan fungsi
yang optimal. Lingkup praktik keperawatan gentologi adalah memberikan asuhan
keperawatan, melakukan advokasi dan bekerja untuk memaksimalkan kemampuan atau
kemandirian lansia, meningkatkan dan mempertahankan kesehatan, mencegah dan
meminimalkan kecacatan dan menunjang proses kematian yang bermatabat.

11
BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Komunitas berarti sekelompok individu yang tinggal pada wilayah tertentu, memiliki
nilai-nilai keyakinan dan minat yang relative sama, serta berinteraki satu sama lain untuk
mencapai tujuan. (Mubarak & Chayatin, 2009). Keperawatan komunitas merupakan suatu
sintesis dari praktik keperawatan dan praktik kesehatan masyarakat yang diterapkan untuk
meningkatkan serta memelihara kesehatan penduduk. Sasaran dari keperawatan kesehatan
komunitas adalah individu yaitu balita gizi buruk, ibu hamil resiko tinggi, usia lanjut,
penderita penyakit menular. Sasaran keluarga yaitu keluarga yang termasuk rentan terhadap
masalah kesehatan dan prioritas. Sasaran kelompok khusus, komunitas baik yang sehat
maupun sakit yang mempunyai masalah kesehatan atau perawatan.
Perawat kesehatan komunitas bekerja untuk meningkatkan kesehatan individu,
keluarga, komunitas dan populasi melalui fungsi inti dari pengkajian, jaminan dan kebijakan
pengembangan (IOM, 2003). Fungsi inti diaplikasikan dalam cara sistematik dan
komprehensif. Proses pengkajian meliputi identifikasi kepedulian, kekuatan dan harapan
populasi dan dipandu dengan metode epidemiologi. Jaminan diperoleh melalui regulasi,
advokasi pada penyedia layanan kesehatan profesional lain untuk memenuhi kebutuhan
layanan yang dikehendaki populasi, koordinasi pelayanan komunitas atau ketentuan langsung
pelayanan.

3.2 Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca, terutama bagi mahasiswa keperawatan.
Semoga dapat menjadi bahan acuan pembelajaran bagi mahasiswa keperawatan. Sebagai
perawat ada baiknya kita harus mengetahui tindakan apa yang harus kita berikan jika
menghadapi kiondisi pasien atau klien yang memberikan respon atau tindakan yang
diakibatkan ada tekanan atau tressor terhadap pasien dan akibat yang mungkin bisa terjadi.

12
DAFTAR PUSTAKA

Pakpahan, Martina, et al. Keperawatan komunitas. Yayasan Kita Menulis, 2020.


Rahayu, Dian Yuniar Syanti, et al. Ilmu Keperawatan Komunitas dan Keluarga. Yayasan
Kita Menulis, 2022.
Anderson,ET.Buku Ajar Keperawatan Komunitas Teori dan Praktik
Jakarta :EGC
Mubarak W.I.pengantar Keperawatan Komunitas I Jakarta:CV.Sagung Seto
Dermawan, D. 2012. Buku Ajar Keperawatan Komunitas. Yogyakarta: Gosyen Publishing
Maryani, D. 2014. Ilmu Keperawatan Komunitas. Bandung: CV Yrama Widya
Permenkes RI. 2014. Nomor: 75. Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Depkes RI
Widyanto, F. 2014. Keperawatan Komunitas dengan Pendekatan Praktis. Yogyakarta: Nusa
Medika
Azizah, lilik ma’rifatul, 2011. Keperawatan lanjut usia. Edisi pertama. Yogyakarta : Graha
Ilmu
Efendi, Ferry & Makhfud. (2009). Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori dan Praktik
dalam Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika
Friedman, Marylin (1998). Keperawatan Keluarga, Teori dan Praktik. Jakarta : EGC.
Jhonson & Leny (2010). Keperawatan Keluarga. Yogyakarta : Nuha Medika

13

Anda mungkin juga menyukai