Anda di halaman 1dari 22

Novriska Aiko Adistia

202001041

1. Komunikasi Non Verbal


S : selamat sore
P : sore sus
S : perkenalkan saya suster Novriska. Apakah benar ini dengan sdr. Dewi? Permisi (sambil
memeriksa gelang pasien)
P : iya, benar sus
S : baik, mbak Dewi hari ini saya yang bertugas menggati perban pada luka mbak Dewi. Apa
mbak Dewi bersedia?
P : iya sus, saya bersedia
S : bagaimana keadaaan mbak Dewi sekarang?
P : sejak kecelakaan kemarin luka pada lutut saya sedikit nyeri sus (menyentuh lututnya dan
sedikit kesakitan)
S : begitu yaa (sambil mengangguk-angguk), iya mbak itu memang efek dari luka mbak Dewi
karena terjadi peradangan
P : apakah itu berbahaya? (Sedikit cemas)
S : tidak mbak, peradangan merupakan respon perlindungan tubuh terhadap cedera. Jadi
mbak Dewi tidak usah khawatir
P : oh, begitu ya sus (merasa lega)
S : Baik, mbak Dewi sesuai perjanjian kita tadi, saya akan mengganti perban pada luka mbak
Dewi. Apa mbak Dewi sudah siap?
P : iya sus silahkan
S : permisi ya mbak...(suster mulai melakukan tindakan)
P : (menahan sakit)
S : nah, sudah selesai mbak, Apa sekarang mbak Dewi butuh sesuatu?
P : tidak sus
S : baik, saya permisi dulu nanti jika mbak Dewi butuh sesuatu bisa pencet tombol di sebelah
mbak Dewi
P : iya sus terimakasih
2. Komunikasi Individu
S : selamat pagi bapak, perkenalkan saya suster Novriska hari ini saya yang bertugas
memeriksa tekanan darah bapak. Dengan bapak Agus?
P : iya, benar sus
S : bagaimana keadaan bapak saat ini? Apa masih pusing?
P : iya, sus tapi sudah berkurang
S : baik bapak sekarang saya akan memeriksa tekanan darah bapak, apa bapak sudah siap?
P : iya sus silahkan
S : permisi ya bapak...(melakukan tindakan)
P : (mengikuti arahan suster)
S : sudah selesai bapak, apa bapak butuh sesuatu?
P : sus,berapa tekanan darah saya?
S : tekanan darah bapak 140/90
P : apakah sudah normal sus?
S : belum bapak, tekanan darah normal adalah 120/80, namun ini sudah lebih baik, karena
tekanan darah bapak kemarin 180/120 yang dapat memicu stroke
P : Syukurlah, terimakasih sus
S : iya bapak, tindakan saya sudah selesai. Ada lagi?
P : tidak sus
S : baik bapak saya permisi, jika.butuh sesuatu bisa panggil saya atau suster yang lain ya
bapak
3. Komunikasi Keluarga
S : keluarga sdr. Okta
K : iya sus saya ibunya
S : baik ibu, sebelumnya perkenalkan saya suster Novriska. Saya yang bertugas merawat sdr.
Okta
K : bagaimana keadaan anak saya sus?
S : keadaan anak ibu sudah berangsur membaik. Suhu tubuhnya sudah turun dari yang
awalnya 38°C menjadi 37°C
K : apa yang menyebabkan dia demam sus?
S : kemungkinan disebabkan oleh infeksi atau penyakit lain bu, seperti diare misalnya.
K : sebelumnya dia sempat diare selama 2 hari sus
S : iya ibu, sekarang ibu tidak usah khawatir, keadaan anak ibu sudah membaik sekarang
K : syukurlah, terimakasih sus
4. Komunikasi Komunitas
S : selamat pagi semuanya, perkenalkan saya suster Novriska. Disini saya akan memberikan
penyuluhan tentang Demam Berdarah. Apakah semuanya sudah siap?
W : iya sus siap
S : Demam berdarah atau DB adalah penyakit virus yang disebabkan oleh gigitan nyamuk
Aedes Aegypti. Bayi, anak-anak, lansia, dan orang dengan dengan kekebalan tubuh rendah
lebih rentan terinfeksi. Penyebabnya adalah gigitan nyamuk tersebut. Gejala umunya berupa
demam tinggi, nyeri sendi, nafsu makan menurun, mual, muntah, dan lain sebagainya. DB
dapat dicegah dengan pemberian vaksin pada anak usia 9-16 tahun. Selain itu, DB dapat
dicegah melalui kegiatan PSN. Adakah yang tau apa itu PSN
P1 : Pemverantasan Sarang Nyamuk
S : benar sekali, kira-kira apa saja kegiatan PSN?
P2 : Melakukan fogging dan tindakan 3M
S : wah sepertinya semua sudah tau banyak tentang materi ini ya. Tindakan 3M adalah
menguras, menutup, dan kendaur ulang. Sampai sini ada yang ditanyakan?
P : tidak
S : baik, sepertinya sudah cukup yang saya sampaikan, terima kasih atas waktunya, mohon
maaf jika ada salah kata. Saya akhiri selamat pagi.
5. Komunikasi kelompok (ibu hamil)
S : selamat pagi ibu-ibu semuanya. Perkenalkan saya suster Novriska. Saya akan memberikan
penyuluhan tentang Anemia. Untuk semuanya apa sudah siap?
P : siap sus
S : anemia adalah kondisi ketika darah tidak memiliki sel darah merah sehat yang cukup. Jika
tidak ditangani dengan benar daoat menyebabkan komplikasi yang berbahaya seperti
persalinan prematur serta kematian ibu pasca melahirkan. Gejalanya seperti lemas, cepat
lelah, sakit kepala, dan masih banyak lagi. Cara mengatasinya dengan mengkonsumsi
makanan yang kaya zat besi. Sampai disini ada yang ingin bertanya?
P1 : sus, apa saja makanan yang kaya zat besi?
S : makanan yang kaya zat besi contohnya ikan, daging merah, ayam, sayur daun hijau,
kacang-kacangan, telur, dan masih banyak lagi. Ada yang ingin bertanya lagi?
P : tidak sus
S : baik, jangan lupa untuk meminum tablet tambah darah yang sudah diberikan oleh
puskesmas, semoga ibu-ibu dapat terhindar dari penyakit ini dan penyakit lain serta diberi
kelancaran saat kelahiran nanti. Terimakasih, mohon maaf jika ada salah kata saya akhiri
selamat pagi.

Nama : Novita kusumawati

NIM : 202001040

Prodi : S1 Keperawatan

1. Komunikasi verbal dan non verbal

Tn. Jaka berusia 45 tahun, di rawat di rumah sakit sejahtera sudah 3 hari di karenakan sakit demam
berdarah. Pasien mengeluh nyeri, sakit kepala, dan tidak nafsu makan serta badanya lemas. Dari
hasil pemeriksaan tanda-tanda vital TD : 100/70 mmhg N : 80 x/menit RR : 20 x/Menit S : 38.5° C.
Dari pemeriksaan tersebut pasien mengalami demam tinggi sehingga harus di lakukan tindakan
keperawatan kompres hangat basah.

Tahap Pra interaksi

• Topik pembicaraan : Ingin memberikan tindakan keperawatan kompres hangat basah

• Tujuan : Untuk menurunkan suhu tubuh pasien

• Tempat : Kamar pasien

• Waktu : 20 Menit

Tahap orientasi

Perawat : Selamat pagi pak, perkenalkan saya perawat novita, apakah benar ini bapak joko?

Pasien : ( dengan wajah yang lesu menatap ke arah perawat) Iya sus benar

Perawat : Permisi pak saya cocokan dengan gelang identitasnya ya

Pasien : baik sus

Perawat : disini saya akan membantu bapak untuk mengompres hangat basah dengan tujuan
menurunkan suhu tubuh bapak, apakah bapak bersedia?

Pasien : iya sus saya bersedia

Perawat : Baik pak saya tinggal untuk mempersiapak alat terlebih dahulu

Pasien : baik sus

Tahap kerja

Perawat : Jadi begini pak, tujuan dari tindakan yang saya berikan untuk mengurangi panas tubuh
bapak, karena panas bapak 38,5 ° C

Pasien : Apa itu bahaya sus?


Perawat : jika di biarkan dan semakin meningkat bahaya pak, jadi ini saya kasih bapak tindakan
untuk menurunkan suhu tubuh bapak, supaya nanti deman berdarahnya juga bisa sembuh

Pasien : baik sus

Perawat : Permisi pak, alat sudah saya siapkan, selanjutnya saya akan mengompres bapak di bagian
dahi, kemudian lanjut di bagian ketiak ya pak

Pasien : iya sus

Perawat : baik pak kalau begitu saya pasang kompresnya ya, nanti jika bapak ada keluhan dan
merasa tidak nyaman bapak silahkan bilang ya pak

Pasien : baik sus

Tahap terminasi

Perawat : Pak tindakan sudah selesai saya lakukan, apakah bapak ada keluhan lain?

Pasien : Tidak sus

Perawat : Apakah bapak sudah merasa nyaman?

Pasien : Sudah sus

Perawat : baik pak jika bapak tidak ada keluhan dan sudah merasa nyaman, saya tinggal keruang
perawat, nanti jika bapak ada keluhan bisa memanggil saya atau perawat lain di ruang perawat.
Terima kasih

Pasien : Baik sus sama sama

2. Komunikasi efektif dengan individu

Nn. Anin berusia 25 tahun, di rawat di rumah sakit muara kasih dengan keluhan keluhan pusing
seperti berputar-putar, mual dan muntah, tidak nafsu makan. Pasien mengalami vertigo dan siang ini
belum di lakukan pemeriksaan tanda-tanda vital.

Tahap pra interaksi

• Topik pembicaraan : Melalukan tindakan pemeriksaan tanda-tanda vital

• Tujuan : Untuk mengetahui keadaan umum pasien

• Tempat : Kamar pasien

• Waktu : 10 menit

Tahap orientasi

Perawat : Selamat pagi mbak apakah benar dengan mbak anin?

Pasien : iya sus benar

Perawat : perkenalkan saya perawat novita yang berjaga siang hari ini, disini saya akan melakukan
pemeriksaan tanda-tanda vital yang meliputi pemeriksaan tekanan darah, nadi, pernafasan, dan
suhu tubuh mbak, dengan tujuan untuk mengetahui keadaan umum mbak. apakah mbak bersedia?
Pasien : iya sus bersedia

Perawat : apakah ada yang di tanyakan?

Pasien : tidak sus

Perawat : baik mbak jika tidak ada, saya persiapkan alatnya terlebih dahulu ya

Pasien : baik sus

Tahap kerja

Perawat : Baik mbak sekarang saya akan mulai memeriksa suhu tubuhnya ya mbak, permisi mbak

Pasien : baik sus

Perawat : tolong di kempit ya mbak, selanjutnya saya akan memeriksa nadi mbak sekaligus
pernafasanya ya mbak

Pasien : iya sus

Perawat : N : 85x/menit, RR : 18x/menit,jadi nadi dan pernafasanya normal ya mbak. Selanjutnya


saya akan memeriksa tekanan darah mbak

Pasien : alhamdulillah baik sus

Perawat : permisi mbak saya pasang alatnya terlebih dahulu ya. TD 90/60 Mmhg, tekanan darah
mbak rendah ya mbak, apakah mbak kurang nafsu makan?

Pasien : iya mbak akhir akhir ini saya jarang makan karena mual dan kadang muntah

Perawat : mbak setelah ini di paksa untuk makan sedikit demi sedikit ya

Pasien : baik sus

Perawat : dari pemeriksaan suhu, suhu mbak 37,5 agak panas ya mbak, jangan lupa banyak minum
air putih ya mbak

Pasien : baik sus

Tahap terminasi

Perawat : Tindakan sudah saya lakukan apakah mbak ada keluhan?

Pasien : tidak sus

Perawat : sebelum saya pergi apakah ada yang ingin di tanyakan mbak?

Pasien : belum sus

Perawat : baik mbak jika mbak tidak ada keluhan dan tidak ada pertanyaan, saya tinggal ke ruang
perawat ya mbak, bila nanti ada keluhan mbak bisa memanggil saya atau perawat lain di ruang
perawat, terima kasih

Pasien : baik sus, sama sama

3. Komunikasi efektif dengan keluarga


An. Indah umur 7 tahun, di rawat di RSUD dr. Soedomo Trenggalek sudah 3 hari, dengan keluhan
sakit kepala, nyeri uluh hati, dan mengalami penurunan nafsu makan. Dari diagnosa pasien
mengalami dispepsia. Dari hasil pemeriksaan tanda-tanda vital TD : 100/70 mmhg N : 90x/menit RR :
22x/menit S : 37°C.

Tahap pra interaksi

• Topik pembicaraan : menyampaikan hasil pemeriksaan pasien

• Tujuan : Agar keluarga pasien mengetahui keadaan umum pasien

• Tempat : Kamar pasien

• Waktu : 15 menit

Tahap orientasi

Perawat : Permisi bu apakah benar dengan keluarga An. indah?

Ibu pasien : iya benar sus, saya ibunya, ada yang bisa saya bantu?

Perawat : Baik bu, sebelumnya perkenalkan saya perawat novita yang berjaga dari pagi sampai nanti
siang, di sini saya ingin menyampaikan hasil pemeriksaan tanda-tanda vital anak ibu, dengan tujuan
agar ibu mengetahui keadaan umum anak ibu.

Ibu pasien : baik sus

Tahap kerja

Perawat : baik bu bisa kita mulai?

Ibu pasien : oh iya sus, jadi gimana keadaan anak saya sus?

Perawat : untuk hasil tanda-tanda vital anak ibuk pagi ini TD : 100/70mmhg N : 90x/menit RR :
22x/menit S : 37°C.

Ibu pasien : baik sus, apakah itu sudah normal sus?

Perawat : untuk tekanan darah, nadi dan pernafasanya normal bu, tapi suhunya masih panas.

Ibu pasien : baik sus.

Perawat : untuk selanjutnya apakah anak ibu ada keluhan bu?

Ibu pasien : iya sus, tadi katanya kepalanya pusing, nyeri di bagian uluh hati dan merasa sedikit mual.

Perawat : baik bu, saya catat keluhanya ya bu, dan nanti saya akan berikan obat sesuai dengan
perintah dokter.

Ibu pasien : Baik sus

Tahap terminasi

Perawat : baik bu, itu saja informasi yang saya sampaikan, nanti jika ada keluhan ibu bisa memanggil
saya atau perawat lain di ruang perawat, terima kasih
Ibu pasien : baik sus, sama sama

4. Komunikasi efektif dengan kelompok remaja

Di sebuah desa terdapat remaja-remaja yang kurang pengetahuan tentang bahaya dan dampak seks
bebas, dalam hal ini saya sebagai tenaga keperawatan ingin memberikan edukasi tentang apa itu
seks dan bagaimana dampak jika seks tersebut di lakukan di luar nikah. Saya ingin mengadakan
penyuluhan di desa ngerdani, pada hari jumat jam 10.00 WIB.

Tahap pra interaksi

• Topik pembicaraan : penyuluhan bahaya dan dampak seks bebas

• Tujuan : Agar remaja mengetahui apa bahaya dan dampak dari seks bebas

• Tempat : Di desa ngerdani

• Waktu : 1 jam

Tahap orientasi

Perawat : Halo selamat pagi semuanya

Remaja : pagi sus

Perawat : Perkenalkan saya perawat novita, disini saya akan melakukan penyuluhan tentang bahaya
dan dampak dari seks bebas.

Remaja : baik sus

Perawat : gimana kabarnya? Semuanya baik?

Remaja : alhamdulillah baik sus

Perawat : oke bisa kita mulai ya

Remaja : bisa sus

Tahap kerja

Perawat : apa kalian sudah tau apa itu seksual?

Remaja : saya tahu bu, seks itu hubungan antara suami dan istri yang sudah menikah

Perawat : wah baguss, iya betul sekali, jadi seks itu adalah aktifitas seks yang juga melibatkan organ
tubuh lain baik fisik maupun non fisik. Dan hubungan seksual itu hanya boleh di lakukan oleh orang
yang sudah menikah. Ada yang tau kenapa begitu?

Remaja : karena bisa menyebabkan penyakit sus

Perawat : ya betul sekali, karena bisa menyebabkan terjadinya penyakit-penyakit yang menular. Bisa
kasih tau contohnya apa?

Remaja : HIV aids sus


Perawat : ya benar, salah satunya ada HIV Aids, tapi bukan cuma itu saja ada beberapa penyakit
menular lainya, cotohnya sifilis, gonore, dan banyak lainya.

Remaja : jadi gimana cara kita mencegah agar tidak tertular oleh penyakit tersebut sus

Perawat : cara mencegahnya cukup gampang, dengan tidak berhubungan seksual di luar nikah, dan
tidak bergonta-ganti pasangan saat sudah menikah nanti. Gimana sudah cukup paham sampai di
sini?

Remaja : sudah sus

Tahap terminasi

Perawat : Baik penyuluhan hari ini sampai di sini ya, ada yang di tanyakan lagi?

Remaja : Sudah tidak ada sus

Perawat : Sudah paham semua?

Remaja : Sudah sus

Perawat : Baik jika sudah saya mohon undur diri, terima kasih atas partisipasinya, mohon maaf jika
ada tutur kata yang tidak berkenan, selamat siang

Remaja : Siang sus

5. Komunikasi efektif dengan komunitas

Di sebuah desa terdapat sekumpulan komunitas lansia yang kurang mengerti akan pola hidup sehat,
saya ingin mendatangi desa tersebut dan memberikan penyuluhan tentang pentingnya pola hidup
sehat, supaya terbentuk komunitas lansia yang sehat dan terhindar dari penyakit degenerative. Saya
akan melakukan penyuluhan di kecamatan dongko, tepat pada hari kamis, jam 08.00 WIB.

Tahap pra interaksi

• Topik pembicaraan : Pola hidup sehat

• Tujuan : Agar lansia dapat mengetahui apa itu pola hidup sehat, dan menerapkanya di kehidupan
sehari- hari

• Tempat : Kecamatan dongko

• Waktu : 1 jam

Tahap orientasi

Perawat : Selamat pagi ibu dan bapak sekalian

Lansia : pagi sus

Perawat : Perkenalkan saya perawat novita, ingin menyampaikan penyuluhan tentang pola hidup
sehat, dengan tujuan agar bapak dan ibu semua dapat mengetahui apa itu pola hidup sehat dan
bagaimana cara menerapkanya.

Lansia : Baik sus


Perawat : Bagaimana keadaan ibu dan bapak semua? Apakah semuanya sehat?

Lansia : alhamdulillah sehat sus

Perawat : alhamdulillah ya, kelihatanya bapak dan ibu sangat semangat dan antusias

Lansia : iya sus sangat semangatt

Perawat : baik kalau begitu kita langsung mulai saja ya pak bu

Lansia : baik sus

Tahap kerja

Perawat : Baik sebelumnya apakan bapak atau ibu sudah tau apa itu pola hidup sehat?

Lansia : makan makanya yang bergizi

Perawat : baik pak bu, jadi pola hidup sehat adalah gaya hidup yang memperhatikan segala aspek
kesehatan mulai dari makanan, minuman, nutrisi dan perilaku sehari-hari

Lansia : Bagaimana caranya supaya kita bisa menerapkan pola hidup sehat sus?

Perawat : Jadi ada beberapa langkah-langkah hidup sehat, yang pertama mengkomsumsi makanan
yang memenuhi standar kesehatan seperti makanan yang bergizi, rendah purin.

Lansia : selanjutnya apa sus?

Perawat : selanjutnya yang ke dua harus rajin olahraga dan juga istirahat yang cukup, dan
menciptakan lingkungan yang sehat

Lansia : gimana cara menciptakan lingkungan yang sehat sus?

Perawat : contoh menciptakan lingkungan yang sehat pertama kita harus menjaga kebersihan,
kemudian menghindari rokok dan asap rokok

Lansia : baik sus terimakasih atas informasinya

Perawat : Baik pak bu

Tahap terminasi

Perawat : Baik pak bu apa sudah paham dengan yang saya sampaikan

Lansia : sudah sus

Perawat : apakah ada yang di tanyakan?

Lansia : cukup sus

Perawat : baiklah pak bu hanya itu yang dapat saya sampaikan, ada kurang lebihnya saya mohon
maaf selamat siang, terima kasih

Lansia : sama sama


Nama : Nuril Lailatul Dzurrohmah
Nim : 202001043

Komunikasi Verbal Dan Non Verbal


Perawat : Selamat pagi bu, saya perawat nuril disini saya akan melakukan pemeriksaan tanda-
tanda vital yang meliputi pemeriksaan tekanan darah, suhu, pernafasan, dan nadi. Apakah
benar ini dengan ibu ira?
Pasien : Iya mbak, benar saya ibu ira.
Perawat : Baik bu, disini saya akan memeriksa ibu, saya mulai dengan pemeriksaan suhu
tubuhnya ya bu?
Pasien : Baik mbak.
Perawat : Mohon maaf ya bu tangan kirinya bisa diangkat keatas sebentar. Apakah tangan ibu
merasa sakit jika diangkat?
Pasien : Tidak mbak.
Perawat : Baik bu, tindakannya sudah selesai, jangan khawatir ya bu karena hasil
pemeriksaannya normal.
Pasien : Alhamdulillah, terimakasih mbak.
Perawat : Sama-sama bu. Kalau begitu saya pamit dulu ya bu, kalau ibu butuh bantuan saya
ibu bisa memanggil saya atau pihak keluarga bisa menemui saya diruang perawat.
Komunikasi Verbal Dengan Individu
Perawat : Assalamuallaikum bu, selamat pagi.
Pasien : Waalaikumsalam iya mbak pagi.
Perawat : Permisi bu, perkenalkan saya perawat nuril. Apakah benar ini dengan Bu Ana?
Pasien : Iya mbak, benar saya Bu Ana.
Perawat : Jadi gini bu saya perawat yang bertugas pada pagi ini, saya yang akan merawat ibu
dari jam 07.00 – 14.00 siang nanti.
Pasien : oh, iya mbak.
Perawat : Bagaimana keadaan ibu hari ini,Apakah ada keluhan?
Pasien :: Untuk saat ini alhamdulillah agak mendingan dari pada kemarin pas awal saya
masuk rumah sakit karena buang air besar lebih dari 3x sehari dan badan saya terasa lemas
dan tidak bertenaga.
Perawat : Alhamdulillah kalau begitu bu, jadi begini bu , ibu ana terkena penyakit diare yang
biasanya disebabkan oleh bakteri atau makanan yang telah terkontaminasi kuman.
Pasien : Apakah diare itu berbahaya mbak?
Perawat : Tenang saja ibu ( sambil mengelus pundak ibu) penyakit diare ini tidak terlalu
bahaya jika segera ditangani, namun jika tidak segera ditangani akan mengalami dehidrasi
yang mengakibatkan pingsan.
Pasien : Oh, begitu ya mbak?
Perawat : Iya ibu, jadi ibu harus berhati-hati dalam memilih dan mengkonsumsi makanan dan
harus rajin mencuci tangan sebelum atau sesudah makan dan beraktivitas.
Pasien : Baik mbak.
Perawat : Baik, berarti ibu sudah mengerti apa itu diare dan cara pencegahanya kan ?
Pasien : Iya mbak sudah.
Perawat : Baik, kalau begitu saya pamit untuk memeriksa pasien yang lain dulu ya bu, nanti
jam 1 kita akan bertemu lagi untuk memeriksa kondisi ibu selanjutnya.
Pasien : Iya mbak.
Perawat : Assalamuallaikum
Pasien : Waalaikumsalam

Komunikasi Efektif Dengan Keluarga


Perawat : Assalamuallaikum, selamat pagi
Kel.Pasien : Waalaikumsalam, pagi juga mbak.
Perawat : Permisi pak/bu perkenalkan saya perawat nuril. Apakah benar ini dengan keluarga
pasien yang bernama Bunga ?
Kel.Pasien : Iya mbak benar saya ibunya dan ini suami saya ayahnya Bunga.
Perawat : Hemm, baik bu. Apakah sodari Bunga sering mengeluh sesuatu bu?
Kel.Pasien : Selama disini anak saya tidak mengeluh sesuatu disaya, mungkin lebih jelasnya
mbak tanya kepada anak saya saja.
Perawat : Baik bu, kalau begitu saya akan langsung memeriksa keadaan adek Bunga. Selamat
pagi adek cantik ( sambil tersenyum)
Pasien : Pagi juga mbak.
Perawat : Bagaimana keadaaan adik sekarang, apa yang adik rasakan?
Pasien : Sejak oprasi kemarin luka dikaki saya terasa sedikit nyeri.
Perawat : Hemm (mengangguk) iya dek itu memang efek pasca operasi karena luka
mengalami peradangan.
Pasien : Apakah itu berbahaya mbak ?
Perawat : Tentu tidak dek ini memang lazim dan terjadi setelah beberapa waktu pasca
operasi.
Pasien : Oh, begitu ya mbak. ( sedikit lega)
Perawat : Baik dek. Saya permisi dulu ya , adek istirahat lagi nanti saya akan kembali lagi
untuk mengganti perban adek.
Pasien : Iya mbak.
‘’ Beberapa saat setelah mengganti perban selesai’’
Perawat : Baik dek, perban sudah saya ganti. Apakah ada yang ditanyakan?
Kel.Pasien : Bagaimana cara agar perban yang diluka tidak berdarah mbak?
Perawat : Pastikan adek Bunga jangan terlalu banyak bergerak dulu ya bu, karena pergerakan
sangat berpengaruh dalam pendarahan luka.
Kel.Pasien : Oh, begitu ya mbak. Terimakasih.
Perawat : Sama-sama bi, saya pamit untuk memeriksa pasien lainnya ya bu, setelah ini akan
ada dokter yang akan visit.
Kel.Pasien : Iya mbak.
Komunikasi Efektif Dengan Kelompok
Perawat : Selamat pagi ibu-ibu
Ibu-ibu : Pagi mbak
Perawat : Perkenalkan nama saya Nuril Lailatul Dzurrohmah dari S1 Keperawatan Stikes
Karya Husada Kediri Ibu-ibu.
Ibu-ibu : Iya mbak nuril.
Perawat : Disini saya akan memberi edukasi kepada ibu-ibu tentang pentingnya
menggunakan masker pada masa pandemi seperti saat ini . mengapa penggunaan masker
sangat penting pada masa pandemi saat ini? Apakah ada yang tau alasanya?
Ibu-ibu : Tidak mbak. Mengapa demikian?
Perawat : Jadi begini ibu-ibu, penggunaan masker sangat penting karena penggunaan masker
dapat mengurangi dan sangat efektif dalam memutus rantai penyebaran virus covid 19. Selain
itu kita juga mematuhi protokol kesehatan.
Ibu-ibu : Oh, begitu ya mbak.
Perawat : Iya ibu tentu saja begitu. Apakah sudah pada menerapkannya?
Ibu-ibu : Sudah mbak.
Perawat : Alhamdulillah kalau begitu, selain menggunakan masker pada waktu beraktivitas
diluar rumah jangan lupa juga sering mencuci tangan, jaga jarak,hindari kerumunan dan tetap
patuhi protokol kesehatan ya ibu-ibu.
Ibu-ibu : Iya mbak.
Perawat : Kalau begitu saya pamit undur diri ya ibu-ibu, terimakasih atas waktu yang telah
diberikan semoga edukasi kali ini bermanfaat bagi ibu-ibu semua dan jangan lupa diterapkan
ya, wassalamualaikum wr,wb.
Ibu-ibu : Waalaikumsalam wr,wb.

Komunikasi Efektif Dengan Komunitas


Perawat : Selamat pagi bapak/ibu
Masyarakat : Pagi mbak
Perawat : Perkenalkan nama saya Nuril Lailatul Dzurrohmah mahasiswa S1 Keperawatan
Stikes Karya Husada Kediri pak/bu.
Masyarakat : Iya mbak nuril.
Perawat : Tujuan saya disini adalah memberikan sosialisai kepada bapak /ibu sekalian tentang
cara menerapkan pola hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari. Bagaimana kabar bapak/ibu?
Apakah sehat?
Masyarakat : Alhamdulillah sehat mbak.
Perawat : Alhamdulillah kalau begitu, bagaimana sih cara agar tubuh kita sehat? Apakah
bapak/ibu ada yang tau?
Masyarakat : Makan-makanan bergizi mbak.
Perawat : Waahhh benar sekali bu, cara menjaga tubuh kita agar tetap sehat salah satunya
adalah makan-makanan yang bergizi dan seimbang tentunya. Selain itu kita juga harus rajin
berolahraga contohnya jogging dan bersepeda. Apakah bapak/ibu ada yang sudah
menerapkannya?
Masyarakat : Hehehehe iya mbak ( Ada yang sudah dan belum)
Perawat : Apakah ada yang bapak/ibu tanyakan?
Masyarakat : Mbak makanan bergizi itu seperti apa?
Perawat : Makanan bergizi itu seperti sayur-sayuran,buah-buahan,daging,susu,telur seperti itu
bapak/ibu.
Masyarakat : Oh, iya mbak
Perawat : Sebelum saya akhiri apakah ada yang mau ditanyakan lagi?
Masyarakat : Tidak mbak.
Perawat : Baik bapak/ibu saya pamit undur diri terimakasih atas waktu yang telah diberikan
semoga sosialisasi hari ini bermanfaat untuk kita semua dan jangan lupa diterapkan ya
pak/bu. Wassalamuallaikum wr,wb.
Masyarakat : Waalaikumsalam wr, wb

NUR RAHMA PUTRI

202001042

1.Komunikasi Verbal dan non Verbal

“ Di sebuah rumah sakit dian husada ruang VIP terdapat pasien yang bernama Nn. Lita
berumur 20 tahun. Pada suatu hari, perawat dini melakukan pemeriksaan dan melihat
perkembangan kondisi pada pasien yang bernama Nn. Lita menderita penyakit hipertensi”.

Fase Orientasi
Perawat : Assalamu’alaikum.

Ibu pasien : Wa’alaikumsalam.

Perawat : Selamat pagi ibu (sambil tersenyum)

Ibu pasien : Pagi juga sus....(Lita sedikit kebingungan melihat kedatangan suster)

Perawat : Pagi kak... bagaimana kabarnya hari ini, sehat ?

Pasien : Pagi..Alhamdulillah sudah agak lumayan sus(Lita tersenyum)

Perawat : Kak... perkenalkan saya perawat Devia yang bertugas untuk merawat kakak pada
hari ini. kakak sudah makan belum pagi ini?

Pasien : Sudah sus..

Perawat : Makannya banyak atau sedikit kak...?

Pasien : Cuma sedikit karena saya kurang selera makan sus.

Ibu pasien : Iya sus, tadi dia makannya cuma sedikit. (perawat hanya tersenyum)

Perawat : Pagi ini obatnya sudah diminum belum...?

Pasien : Iya sudah sus...

Ibu : Iya sus obatnya tadi sudah diminum semua...

Fase Kerja

“ Setelah bertanya kepada pasien, perawat mencoba menjelaskan asuhan keperawatan


yang akan diberikan kepada pasien dan juga keluarganya.”

Perawat : Baiklah ibu.. saya disini akan memberitahukan akan adanya tindakan melakukan
pemeriksaan kepada anak ibu. Kakak tolong kerjasamanya juga ya...

Ibu pasien : Baiklah kalua begitu saya mohon untuk lakukan yang terbaik buat anak saya ya
sus..(sambil tersenyum getir)

Perawat : Iya bu, saya akan mencoba melakukan yang terbaik buat anak ibu.

Perawat : Permisi kak..agak tiduran ya agar memudahkan untuk memeriksa

Pasien : Iya sus..(langsung tiduran) “Setelah itu perawat langsung memberikan tindakan
kepada Lita.”
Perawat : Kak.. tolong tangan kirinya sedikit diangkat ya kak...! (perawat memasang manset
tensi, kemudian mengukur tekanan darah).

Pasien: Iya. Sus… ( backsound suara tensi)

Perawat : Kak, pemeriksaan tekanan darahnya selesai, dan sekarang saya ingin memeriksa
suhu badan kakak.. (sambil menyiapkan thermometer )

Pasien : Iya sus

Perawat : Kak... maaf ya... tolong kakak angkat sedikit tangan kanannya...

Pasien : iya sus (mengangkat sedikit tangan kanannya)

“Setelah Lita mengangkat tangannya, perawat mifta langsung memasang termometer.”

Perawat : Kak... Langsung dijepit tangannya ya kak... dan jangan dulu dilepas sebelum saya
arahkan untuk dilepas.

Pasien :iya sus (hanya mengangguk)

“ Setelah beberapa menit kemudia tekanan darah dan suhu sudah selesai diukur, kemudian
peralatan dilepas kembali, dan setelah itu perawat melanjutkan untuk memeriksa nadi dan
pernapasannya. Setelah semua pemeriksaan sudah dilakukan, hasil pemeriksaan dicatat
oleh perawat dan semua peralatan dirapikan.”

Ibu pasien : Bagaimana keadaan anak saya sus...?

Perawat : Keadaannya masih belum membaik dari kemaren, tapi anak ibu harus tetap
banyak minum air putih dan juga makan sayur-sayuran. Anak ibu harus banyak istirahat dan
juga jangan dulu banyak pikiran, biar anak ibu cepat pulih..(sambil tersenyum)

Ibu pasien : baik sus, kira kira penyebab hipertensi itu karena apa ya sus?

Fase Terminasi

Perawat : Penyebab hipertensi itu sendiri karena kesehatan dan pola makannya yang salah,
selain itu juga dari faktor keturunan juga.

pasien : Iya sus baik, terimakasih banyak ya sus.

Perawat : Iya sama-sama(mengulas senyum) Perbanyak istirahatya kak dan jangan banyak
pikiran, semoga besok bisa pulang.

pasien : Baik sus….

perawat : kalau begitu saya permisi dulu ya…


pasien : iya sus terimakasi

2.Komunikasi Efektif dalam hubungan dalam individu

Seorang wanita bernama Ny ayu berusia 55 tahun berada di ruang rawat inap disebuah rumah sakit
pelita harapan selama 2 hari. Klien sudah menderita diare selama beberapa hari terakhir penyebab
pasien diare belum diketahui secara pasti.namun dari keluarga menginformasikan jika pasien kurang
menjaga kebersihan saat ingin memakan sesuatu.

Fase orientasi

Perawat : selamat pagi ibu

Pasien : pagi

Perawat : perkenalkan saya perawat rahma yang bertugas merawat ibu dari jam 07.00 sampai nanti
pergantian shif pukul 14.00. kalua boleh tahu dengan ibu siapa?

Pasien : saya ibu ayu

Paerawat : baik bu ayu, bisa saya lihat dulu gelang identitasnya

Pasien : silahkan sus

Perawat : baik

Perawat : bagaimana dengan kondisi ibu pagi ini? Apa tidurnya nyenyak?

Pasien :iya sus nynyak sekali

Perawat : wah senang sekali jika ibu bisa tidur nyenyak

Fase kerja

Perawat : baik bu, karena beberapa hari ibu terlihat lemas karena diare, maka saya akan
memberikan solusi agar ibu tidak diare lagi

Pasien : iya sus

Perawat : cuci tangan dengan air bersih yang mengalir, dan juga buah dan sayur yang harus
dikonsumsi setiap harinya

Pasien : saya tidak suka makan sayur dan buah sus.

Perawat : wah benarkah bu?

Pasien : iya sus

Perawat : makan sayur dan buah sangat baik untukkesehatan ibu, apalagi di usia ibu.ibu
membutuhkan cukup banyak vitamin yang dapat ibu dapatkan di buah dan sayuran. Jadi ibu bisa
terhindar dari diare karena kebutuhan gizi ibu seimbang. Mulai sekarang ibu bisa mencoba
mengkonsumsi buah dan sayuran ya bu,

Pasien : baik sus, saya kan mencobanya

Fase terminasi
Perawat : nah bagaimana sekarang perasaan ibu, diusahakan mencuci tangan yang seperti saya
ajarkan tadi ya bu

Pasien : iya sus

Perawat : baik bu terimakasih atas kerja samanya, semoga ibu cepat sembuh ya bu. Nanti saya akan
mengecek kondisi Kesehatan ibu Kembali. Sekarang ibu bisa bisa istirahat. Saya permisi dulu bu

Pasien : baik sus.

3.Komunikasi efektif dalam hubungan dengan keluarga

Disebuah ruangan Tulip, RSUD Persada sayang ada pasien bernama Nn lisa, usia 18 tahun
dengan gejala sesak nafas, pasien mengeluh sesak dan sulit mengambil nafas sehingga harus
diposisikan semi fowler.pasien diantarkan oleh ibunya

Fase orientasi
perawat: "selamat pagi ibu, perkenalkan saya Ns. Rina hari ini saya yang bertugas merawat
anak ibu. Ini dengan ibu siapa kalau boleh tau?"
Ibu pasien : "dengan ibu ririn."
perawat:: " baik bu ririn.Apa sebelumnya lisa sudah pernah mengalami sesak?"
Ibu pasien: "belum pernah sus, ini pertama kali lisa sesak "
perawat: : " baik bu, saya akan memberitahu posisi untuk mengurangi sesak nafas.ini untuk
berjaga jaga jika anak ibu merasakan sesak nafas lagi."
ibu pasien : " iya sus"
Fase kerja
perawat:: " pertama susun beberapa bantal dan letakan di belakang punggung anak
ibu,sandarkan punggung ke bantal lalu pasangkan penahan kaki. Posisi tersebut bisa ibu
lakukan jika anak ibu mengalami sesak nafas."
Ibu pasien : "sus jika saya sudah melakukan posisi tersebut kepada anak saya tetapi belum
juga berkurang sesaknya bagaimana ya sus?"

Perawat : jika ibu sudah memposisiskan anak ibu dengan cara yang tadi tetapi belum juga
berrkurang sesaknya, ibu bisa membawa anak ibu ke rumah sakit agar diberikan
penanganan lebih lanjut.”

Ibu pasien : “iya sus”


Fase terminasi
perawat::" baik bu, seperti itu tadi cara untuk mengurangi sesak nafas, semoga anak ibu
lekas pulih ya "
ibu pasien:" iya sus."
Perawat : “Apakah ada yang ditanyakan tentang anak ibu?kalau tidak ada saya permisi dulu
ya bu. Kalau butuh apa apa ibu bisa menekan tombol yang sebelah kiri tempat tidur anak ibu
ya”

Ibu pasien : “iya sus”

Perawat : “baik bu,kalua begitu saya permisi dulu bu”

4. Komunikasi efektif dalam hubungan dengan kelompok(usia anak,


remaja/dewasa,lansia)

Sekolah mutia putih setiap bulannya mengadakan edukasi, edukasi kali ini tentang
Kesehatan reproduksi anak remaja, yang di ikuti oleh seluruh siswa SMA mutia putih

Fase orientasi
Perawat : “Assalamualaikum, selamat pagi Teman teman?”
seluruh siswa : “ waallaikumsalam kak”
Perawat : “bagaimana kabarnya?sehat?”

seluruh siswa : “Alhamdulillah sehat kak”

Perawat : “Perkenalkan saya Nur rahma dari stikes karya husada, disini saya akan
menjelaskan tentang Kesehatan reproduksi pada anak remaja”

Fase kerja

Perawat : assalamualaikum wr.wb. selamat pagi semuanya yang terhomat bapak kepala
sekolah mutia putih dan para guru dan staaf dan semua siswa yang saya hormati. pada hari
ini kita mengadakan edukasi Kesehatan reproduksi anak remaja. Adapun tujuan kita hari ini
untuk menimbulkan kesadaran siswa disini telebih yang remaja putri, karena menjaga
kesehatan reproduksi sangatlah penting.
Perawat : dimohon kepada seluruh siswa agar dapat menyimak materi ini. Setelah
penyampaian materi siapapun bisa bertanya apabila ada yang ingin diketahui , ataupun
merasa kurang jelas , untuk mempersingkat waktunya kami akan memulainya. Kepada
semuanya apakah sudah siap?
Semua siswa : iya sudah siap
Perawat : baiklah saya akan menyampaikan materi, disini apakah sudah ada yang tahu
pentingnya menjaga Kesehatan reproduksi?

Perawat : “pentingnya menjaga kesehatan reproduksi adalah hal yang sangat penting
terutama bagi para remaja. Karena pada masa remaja adalah waktu terbaik untuk
membangun kebiasaan baik terutama dalam menjaga kebersihan yang menjadi asset sangat
penting dalam jangka Panjang khususnya remaja putri. Disini saya akan menjelaskan cara
merawat dan menjaga Kesehatan vagina

1. Pertama, membasuh vagina secara rutin, vagina perlu dibersihkan atau dibasuh
setiap kali setiap buang air kecil dan buang air besar.cara membasuh vagina yang
benar yaitu dari vagina menuju anus. Hal ini menghindari perpindahan bakteri dari
anus ke vagina yang menyebabkan infeksi.

2. Yang kedua, menjaga kesimbangan ph alami vagina, tingkat kesamaan ph vagina


yang normal adalah 3,8-4,5. Membersihkan vagina menggunakan sabun
berpewangi,gel atau antiseptic tidak disarankan karena dapat menggangu
keseimbangan ph dan bakteri baik pada vagina

3. Membersihkan vagina saat menstruasi ,

4. Mencukur bulu kemaluan seperlunya, bulu kemaluan atau bulu pubis berfungsi
untuk melindungi vagina dari bakteri, kotoran, gesekan dan keringat. Oleh karena itu
cukur bulu kemaluan seperlunya saja.

Fase Terminasi

Perawat : baiklah itu tadi penjelasan tentang pentingnya menjaga Kesehatan reproduksi,
ada yang tidak dimengerti bisa ditanyakan ya?

Seluruh siswa : tidak sus

Perawat : wah bagus sekali tampaknya semua telah memhami semua materi yang telah di
sampaikan, mengingat waktu sebentar lagi akan habis maka cukup sampai disini. Terima
kasih kepada seluruh siswa, kepala sekolah, serta para guru dan staaf atas waktu dan
kesediaanya untuk menyelenggarakan dan menghadiri acara ini. Bila ada salah kata saya
minta maaf, kepada Allah saya mohon ampun. Saya akhiri dengan wassalamualaikum wr
wb.

5. Komunikasi efektif dalam hubungan dengan komunitas

Setiap awal bulan, puskesmas Gampengrejo melakukan penyuluhan , setiap penyuluhan tersebut
membahas status kesehatan masyarakat dan masalah yang ditemui setiap kader, dan tenaga
kesehatan yang berada di wilayah kerja. Kesimpulan dari rapat tersebut ialah Kuranganya kesadaran
masyarakat tentang Kesehatan telinga.Sehingga membuat penyelesain berupa mengadakan
penyuluhan tentang cara menjaga Kesehatan telinga, setelah disetujui oleh kepala puskesmas maka
akan diadakan acara tersebut pada tanggal 25 mei 2020 yang akan dihadiri oleh perawat yang telah
berpengalaman dan kepala desa. Pada tanggal 24 mei 2020 para perawat mendatangi desa
Gampengrejo untuk mempersiapkan acara yang akan diadakan besok.

Fase orientasi

Tanggal 25 mei 2020 jam 10 pagi di balai desa semua persiapan telah selesai dan warga telah
berkumpul yang tediri dari ibu”,anak”bapak”nenek”kakek”para remaja wanita dan laki-laki. Para
warga tampak sangat antusias mengikuti acara penyuluhan kesehatan.

Perawat 1 : assalamualaikum wr.wb. selamat pagi semuanya yang terhomat bapak kepala desa dan
para staaf dan semua masyarakat yang saya hargai. Baiklah kami perwakilan dari puskesmas
Gampengrejo pada hari ini kita mengadakan penyuluhan kesehatan tentang cara menjaga Kesehatan
telinga. Adapun tujuan kita hari ini untuk menimbulkan kesadaran kepada semua masyarakat desa
ini, karena kesehatan sangatlah penting.
Perawat 1 : baiklah kami perawat dari puskesmas Gampengrejo berjumlah 3 orang termasuk saya
sendiri, disini kami akan melakukan penyuluhan cara menjaga Kesehatan telinga yang benar,
dimohon kepada masyarakat agar dapat menyimak materi ini. Setelah penyampaian materi siapapun
bisa bertanya apabila ada yang ingin diketahui , ataupun merasa kurang jelas , untuk mempersingkat
waktunya kami akan memulainya. Kepada semuanya apakah sudah siap?
Semua Masyarakat : iya sudah siap

Fase kerja
Perawat 1 : baiklah saya akan menyampaikan materi, disini apakah ada yang tahu bagaimana cara
menjaga Kesehatan telinga ?
Semua masyarakat : belum, tidak tahu
Perawat 1 : baiklah saya akan menjelaskan cara menjaga Kesehatan telinga. Ada beberapa Langkah
tepat yang perlu dilakukan secara berkala dalam menjaga Kesehatan telinga. Baiklah selanjutnya
akan di jelaskan oleh perawat 2.
Perawat 2 : baiklah terima kasih, selanjutnya apa saja cara menjaga Kesehatan telinga? Yaitu,
Pertama bersihkan telinga dengan benar, pada saat membersihkan telinga, ada baiknya
membersihkan pada bagian luar atau daun telinga saja. Karena telinga memiliki kemampuan untuk
membersihkan dirinya sendiri. Adanya bulu halus serta bentuknya yang bersudut mampu membantu
menjaga telinga dari masuknya kotoran berlebih.yang ke 2 yaitu hindari pemakaian cotton bud,
aktivitas seperti ini sebenarnya kurang baik untuk dilakukan. Sebab, membersihkan telinga dengan
cotton bud bisa membuat kotoran telinga terdorong ke bagian dalam telinga. Yang ke 3, hindari
telinga dari suara keras, sebab jika terlalu lama berada di lingkungan bising bisa mempengaruhi
pendengaran, termasuk membuat pendengaran berkurang hingga menjadi tuli. Selanjutnya akan
diteruskan perawat 3.

Perawat 3 : baik terimakasih. Yang selanjutnya ialah hindari penggunaan aerphone, ada baiknya jika
pengguanaan aerphone tidak lebih dilakukan lebih dari satu jam. Yang kelima yaitu jaga agar telinga
tetap kering karena kelembapan telinga yang berlebih dapat memudahkan bakteri masuk ke saluran
telinga. Dan yang terakhir yaitu rutin periksa ke dokter.

Perawat 1 : itu tadi penyuluhan tentang cara menjaga Kesehatan telinga


Tahap terminasi

Perawat 1 : baiklah bagaimana perasaan para hadirin semua ?


masyarakat : alhamdulillah baik sus

Perawat 1 : baik, dari materi yang telah di sampaikan, apakah ada yang tidak dipahami?

Masyarakat : paham sus


Perawat 1 : wah bagus sekali tampaknya semua telah memhami semua materi yang telah di
sampaikan, mengingat waktu sebentar lagi akan habis maka akan kami cukupkan sampai disini.
Terima kasih kepada masyarakat yang telah hadir, kepala desa, serta para staaf kedesaan atas waktu
dan kesediaanya untuk menyelenggarakan dan menghadiri acara ini. Bila ada salah kata saya minta
maaf, kepada Allah saya mohon ampun. Saya akhiri dengan wassalamualaikum wr wb.

Anda mungkin juga menyukai