1. Tahap Pre-Interaksi
1) Mengumpulkan data tentang kilen : Ditinjau dari catatan medis / catatan keperawatan
Meningkatkan pengetahuan lansia diabetisi dan keluarganya tentang diabetes mellitus dan
Meningkatkan status psikososial lansia diabetisi dan keluarganya: kepercayaan dan sikap terhadap
program pengobatan dan mekanisme koping (Padgett et al., 1988; Brown, 1990).
Meningkatkan perilaku sehat lansia diabetisi dan keluarganya: monitoring kadar gula darah secara
mandiri, perencanaan makan (diet), latihan jasmani dan istirahat yang cukup, konsumsi obat
hipoglikemik, dan menghindari rokok (Norris et al., 2002; Toobert, et al., 2003).
Tujuan Umum Meningkatkan pengertian dan kemampuan pengelolaan penyakit secara mandiri dalam
kontrol metabolisme, mencegah komplikasi akut maupun kronis, serta mengoptimalkan kualitas hidup
para lansia diabetisi dan keluarganya (Weerdt, Visser, & Veen, 1989; Clement, 1995).
Melitus
Sering BAK dimalam hari, kesemutan, kehausan, berat badan tidak menambah
DO: klien tampak lemas dan tidak nyaman
Kulit tampak pucat, kulit kering dan gatal, moodnya cepat berubah
Respirasi : 20 x/mnt
Suhu : 36,5˚C
Nadi : 80 x/mnt
Saya siap berinteraksi dengan klien (Ny. X) dengan pemberian pendidikan kesehatan tentang Diabetes
Melitus
Saya telah membuat kontrak untuk memberikan pendidikan kesehatan tentang Diabetes Melitus hari ini
pukul 9 pagi
2. Tahap Orientasi
(dialog)
Perawat : “Baiklah, ibu bagaimana keadaannya hari ini, apakah sudah merasa lebih baik dari kemarin?”
Klien : “Alhamdulillah suster sekarang saya merasa agak baikan, tapi saya masih merasa lemas, kadang masih
Perawat : “ Oh iya pak, lemas itu dikarenakan ibu terlalu banyak mengeluarkan cairan sehingga tubuh ibu
kekurangan cairan (dehidrasi), ibu harus banyak minum air putih yaa.
Perawat : “baik bu Ida, sesuai dengan perjanjian kita kemarin, saya akan memberikan pendidikan
kesehatan tentang penyakit diabtetes melitus kepada ibu selama 15menit, Apakah ibu siap?”
3. Tahap Kerja(Dialog)
yang harus dihindari, dan makanan yang dianjurkan, dan lain-lain menggunakan lembar bolak-balik
NOTE : perawat menjelaskan dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh klien.
4. Tahap Terminasi
(dialog)
Perawat : ”baik bu, saya rasa pemberian pendidikan kesehatan ini sudah cukup. Sekarang
bagaimana perasaannya setelah saya beri penjelasan tentang Diabetes melitus ini?”
Klien : “Sekarang saya jadi lebih paham apa itu diabetes melitus dan tahu bagaimana cara pola makan”
Perawat : “baik kalau ibu sudah paham dengan apa yang saya jelaskan, coba tolong bapak jelaskan kembali
kepada saya apa gejala-gejala diabetes dan bagaimana cara-cara pola makannya?”
Klien :“ ”
Perawat : “Iya bu betul sekali, nah berarti ibu sudah paham dan tahu bagaimana cara mengatur pola makannya”
Perawat : “ iya ibu Ida, apakah ada yang ingin ibu tanyakan lagi?”
NIM : 1500001034
Fase Orientasi
Pada Pagi hari Pasien bernama sanjaya putra persada yang berumur 26 tahun masuk kerumah sakit
dengan diagnosa medis luka diabetes militus post oprasi pada kaki bagian kiri nya,Tn sanjaya sudah di
rawat di Rumah sakit X selama 7 Hari dan klien di lakukan ganti balutan setiap hari pada jam 09.00
wib,pada keesokan hari nya perawat pebby datang ke ruangan Tn sanjaya.
Perawat : “ Permisi ibu.. apa betul ibu ini, keluarga dari Pasien atas nama Tn. Sanjaya putra persada”..
Keluarga : “Iya benar, saya istri dari Tn. Sanjaya putra persada”
Perawat : “baik kalau gitu saya akan memeriksa Tn. Sanjaya putra persada, sebelumnya apakah Tn.
Sanjaya putra persada sering mengeluhkan sesuatu pada ibu....?
Keluarga :”selama saya disini suami saya tidak mengeluhkan sesuatu di saya, mungkin lebih jelasnya
lagi mas bisa langsung meriksa keadaan suami saya.
Perawat : “ohh, baaik lah ibu kalau begitu saya akan langsung memeriksa keadaan suami ibu
sekarang.
Perawat : “ perkenalkan pak nama saya Pebby Nur Herdiansyah, saya mahasiswa dari AKPER RS
Efarina Purwakarta, mulai pagi ini saya akan merawat Bapak dari pukul 07.00 sampai 14.00 siang. Kalau
boleh saya tau nama bapak siapa? Dan senangnya dipanggil apa pak ?”
Pebby : “ iya salam kenal juga mas, nama saya Sanjaya putra persada, Mas bisa panggil saya
dengan panggilan pak san.”
Perawat : “baik pak san, bagaimana keadaan pak san sekarang? Apa yang pak san rasakan ?“
Pebby : “sejak operasi kemarin luka dibagian kaki kiri saya masih agak sedikit nyeri
mas.”(menyentuh kaki dan merenung)
Perawat : “mm..” (menganggukkan kepala) ”iya pak san itu memang efek dari luka yang pak san
rasakan setelahmelakukan operasi,karena pada luka pak san terjadi respon peradangan.
Perawat : “tidak pak san, peradangan itu merupakan gejala yang menguntungkan dan merupakan
pertahanan tubuh yang bekerja untuk menetralisir dan menghancurkan agen pencedera dalam
persiapan penyembuhan luka.Jadi pak san tidak usah begitu khawatir.”(menjelaskan)
Perawat : “iya pak san, baiklah saya permisi dulu, silakan pak san beristirahat kembali, nanti saya
akan datang lagi sekitar jam 09.00 siang untuk melakukan tindakan perawatan luka,mengganti perban
yang mebalut luka pak san dengan yang baru,tidak lama pak san kira-kira 15 menit dan kita
melakukannya disini saja, apakah pak san bersedia?.”
Perawat :”pak san tenang saja,kerahasiaan tentang apa yang pak san alami juga tetap saya jaga,“
Perawat : “apabila pak san memerlukan bantuan saya silakan mbak panggil saya, selamat
pagi.”(tersenyum)
Fase Kerja
pak san.
Perawat : “pak san, sesuai perjanjian yang telah disepakati tadi sekarang saya akan melakukan
tindakan perawatan luka, apakah pak san bersedia?.”
Disaat perawat melakukan tindakan perawatan luka tiba-tiba Pebby teriak kesakitan”disaat perawat
membuka pebalut luka Pebby
Keluarga : “tiba-tiba masuk dengan marah ke perawat untuk bekerja dengan hati”
Perawat :terus bekrja sambil menjelaskan kepada pihak keluarga dan Pebby (denagan tenang dan
sabar)
Fase Terminasi
Perawat : “pak san saya sudah selesai melakukan tindakan perawatan luka, dijaga kesehatannya ya
pak san,semoga cepat sembuh.”(tersenyum)
Perawat : baik ibu saya permisi untuk kembali ke ruangan perawat dan nanti jika butuh bantuan bisa
langsung hubungi saya di ruang perawat yang ada di sana (sambil menujuk ke arah ruangan perawat)