Disusun oleh :
Rizky Rahmawati Arif
Nim: 11430123001
Dosen pengampu :
Deborah F. Lumenta, M.Kep
- KASUS
Perawat rizky (kiki )akan melakukan pemerikasaan dan melihat perkembangan kondisi
pasien lansia yang Bernama ibu henni ( 69 thn ) menderita penyakit hipertensi yang di
rawat di ruang Melati rumah sakit anggkatan laut sorong.
- FASE ORIENTASI
Salam Terapeutik
-FASE KERJA
perawat : ibu sudah sarapan belum pagi ini....??
ibu henni : Sudah nak (perawat)...!!
perawat : Makan nya banyak atau sedikit buk...??
ibu henni : Cuma sedikit karena saya kurang selera makan nak (perawat). Saya mash
merasa agak mual...!!
perawat : Pagi ini obat nya sudah diminum ibu henni..??
ibu henni : lya sudah….!!
Perawat : Baiklah ibu henni!! Saya akan melakukan pemeriksaan kepada ibu sebentar
(sambil tersenyum)
Perawat : mohon maaf ya bu. Ibu bisa tiduran saja ya,. biar ibu lebih santai.
Ibu henni: (Langsung tiduran)
Perawat : Bu... tolong tangan kirinya sedikit diangkat ya bu...
Ibu henni : baik nak (perawat)
Perawat : ibu... maaf ya... tolong ibu henni angkat sedikit tangan kanannya ya saya mau
memasang termometer... (sambil tersenyum )
Ibu henni : (Mengangkat sedikit tangannya)
Perawat : (Setelah ibu henni mengangkat tangannya, perawat langsung memasang
thermometer).
Perawat : ibu... Langsung dijepit tangannya ya... dan jangan dulu dilepas sebelum saya
suruh .. ( sambil tersenyum)
Ibu henni : baik nak (perawat)
( Setelah beberapa menit kemudian tekanan darah dan suhu sudah selesai diukur,
kemudian peralatan dilepas kembali, dan setelah itu perawat melanjutkan untuk
memeriksa nadi dan pernapasannya. Setelah semua pemeriksaan sudah dilakukan, hasil
pemeriksaan dicatat oleh perawat dan semua peralatan dirapikan)
- FASE TERMINASI
Perawat : apa yang ibu rasakan sekarang? Sudah lebih baik atau belum?
Ibu henni : sudah nak (perawat)
Perawat : ibu hasilnya sudah keluar ya , alhamdulillah hasilnya semua bagus dan normal
tapi ibu harus banyak minum air putih dan juga makan sayur sayuran ya bu..
Ibu henni : alhamdulillah, baik nak (perawat)
Perawat: kalua begitu, saya pamit permisi dulu ya bu,, ibu heni cepat sembuh ya,
assalamu’alaikum
Ibu henni : iyaa, terimakasih ya nak, wa’alaikumussalam
STRATEGI PELAKSANAAN (SP)
PADA PASIEN KEBUTUHAN KHUSUS ( GANGGUAN PENDENGARAN )
- KASUS
Di Rumah sakit bhayangkara lodewijk mandacan di kamar Anggrek terdapat seorang
pasien yang bernama Satria umur 12 tahun dimana ia sekarang sedang duduk di
bangku SMP kelas 1, ia menderita penyakit gangguan pendengaran sejak kecil (tuna
rungu), di rumah sakit tersebut ia ditemani oleh orang tuannya, dimana satria tersebut
sedang menjalani perawatan dengan penyakit dehidrasi, disana dia dirawat oleh suster
rizky ( kiki ).
- FASE ORIENTASI
Salam Terapeutik
Perawat: Assalammualaikum dek, selamat pagi (tersenyum)
Pasien: (Kebinggunggan tidak tahu apa yang dikatakan oleh perawat)
Perawat: Dek, nama saya suster rizky ( kiki ) yang bertugas hari ini untuk merawat
adek Pasien: (Masih Kebinggunggan)
Perawat: Saya suster rizky ( kiki ) dek (Sambil menunjuk diri sendiri dan
menunjukkan papan nama)
Pasien: Ohh Suster rizky ( kiki ) (Sambil tersenyum)
Perawat: lya dek saya suster rizky ( kiki ) yang bertugas merawat adek hari ini.
(Dengan gerakan bibir pelan-pelan)
Pasien: Maaf ya sus, saya gak bisa mendengar
Perawat: lya adek tidak apa-apa (Mengangguk dengan tersenyum)
Pasien: (Hanya tersenyum)|
Perawat: Oh iya dek saya mau menanyakan apakah keadaan adek hari ini sudah
membaik?
Pasien : (masih kebinggungan)
Perawat: Apa keadaan adek sudah membaik hari ini? (dengan gerakan bibir pelan-
pelan)
Pasien: Cukup baik sus hari ini
Perawat: Oke bagus dekk kalau begitu (Sambil mengacungkan jempol)
- FASE KERJA:
Perawat: Dek, udah minum berapa gelas hari ini ?(Bicara dengan bibir pelan dan
Mengambil, menunjukan gelas)
Pasien: Udah suster
Perawat: Berapa kali dek ?(Simbil menunjujkan, 1 jari, 2 jari, 3 jari)
Pasien: 3 kali sus (Pasien menunjukan 3 jari)
Perawat: Bagus dek (Memberikan jempol)
Pasien : Tersenyum
Perawat: Nanti minum air putih lagi ya dek (Sambil mempraktekan minum)
Pasien: Mengangguk
Perawat: baiklah dek ( Tersenyum sambil memberikan jempol )
Perawat: Adek udah makan juga? (sambil mengerakan tangan ke mulut (seperti
menyuap))
Pasien: Udah, pake bubur (Mengguk, tersenyum)
Perawat: Baiklah dek, biar cepat sembuh makan yang banyak ya (memberikan
jempol)
Pasien: Iya suster (Tersenyum)
- FASE TERMINASI
Perawat: De, suster tinggal dulu ya (Menyentuh pasien, menunjuk diri, kemudian
menunjuk pintu)
Pasien: lya suster (Sedih)
Perawat: Jangan sedih (Menyentuh pasien, menatap mata, Meninjukan senyum lebar
Nanti suster kesini lagi menunjuk diri sendiri, dan ke bawah)
Pasien: Bener ya suster (Senang)
Perawat: Iya, Tersenyum sambil mengaguk
Perawat: Suster boleh pergi (Sambil menunjuk pintu)
Pasien: Mengangguk tersenyum
Perawat: Baiklah dek, Assalammualaikum
STRATEGI PELAKSANAAN (SP)
PADA SAKIT FISIK ( AMPUTASI EKSTREMITAS BAWAH )
- KASUS
Seorang pasien remaja berrnama nadia dengan usia 19 tahun baru saja melakukan operasi
amputasi pada kakinya akibat kecelakaan tabrak lari yang menyebabkan kaki nadia hancur dan
harus di amputasi sehingga menyebabkan rasa tidak percaya diri ( harga diri pasien rendah).
- FASE ORIENTASI
Perawat : assalammualaikum, selamat pagi dek
Pasien : wa’alaikumussalam, pagi sus
Perawat : Perkenalkan saya perawat rizky ( kiki ) yang bertugas pada pagi hari ini,
apakah benar dengan dek nadia?
Pasien : Iya benar sus
- FASE KERJA
Perawat : Baiklah nadia, bagnimana jika kita bercakup-cakap tentang apa yang nadia
rasakan saat ini mungkin hanya sckitar 15 menit atau 10 menit apa bisa nadia?
Pasien : Boleh sus
Perawat : nadia mau bincang-bincangnya disini atau diluar ?
Pasien : Disini saja sus, saya gak PD keluar ruangan
Perawat: Kenapa nadia tidak percaya diri ?
Pasien : Saya malu dan sedih sus dengan keadaan saya saat ini, kaki saya sudah tidak
ada sobelah sus, bagaimana orang orang berpandangan dengan sava. sava
merasa sangat tidak berguna untuk hidup sus"
Perawat : maaf sebelumnya nadia, suster mengerti bagaimana peresaan nadia saat ini,
tetapi kenapa nadia harus malu, scharusnya nadia bersyukur karma nadia mash diberi
kesempatan hidup oleh Allah. Masih ada satu kaki lagi yang membantu nadia
berjalan.
Pasien : iya juga sih sus, tapi bagaimana dengan masa depan saya sus?
Perawat : Nadia punya cita cita apa?
Pasien : nadia mau jadi pengacara sus dan dulu juga nadia juga suka main sepak bola
sus
Perawat : Waah, mau jadi pengacara yaa, hebatt nadia yaa, selain itu apa hobi nadia?
apa nadia suka main game online?
Pasien : nadia juga suka main mobile legend sus
Perawat : Naah, nadia punya cita-cita yang bagus, dan juga punya hobi yang bagus,
nadia bisa melakukannya tanpa harus menggunakan kaki bukan?
Pasien : Benar sus
Perawat : Masa depan nadia musih panjang, nadia mash bisa menggapui cita-cita
nadia dan melalakan hobi nadia seperti biasanya, jadi tidak perlu nadia sedih lagi yaa,
nadia harus semangat, orang-orang seperti nadia adalah orang yang kuat dan hebat,
dan suster yakin nadia bisa jadi pengacara yang nadia inginkan.
Pasien : Benar sus, saya benar-benar merasa kehidupan saya kembali lagi sus
- FASE TERMINASI
Perawat : Nah, setelah kita berbincang - bincang, bagaimana perasaan nadia
sekarang?
Pasien : nadia merasa lebih bersemangat untuk hidup sus, rasanya nadia jadi lebih
percaya diri kemarin sus, terimakash sus
Perawat : Suma-sama nadia, suster juga senang karena nadia sudah bersemangat dan
lebih ceria setelah ini apa yang ingin nadia lakukan?
Pasien : nadia mau menggali kemampuan nadia sus, biar nadia bisa membuktikan ke
orang -orang kalau nadia juga bisa menjadi orang yang herbasil
Perawat : Semangat ya nadia, semoga nadia bisa menjadi orang yang berhasil
nantinya
Pasien : Aamiin sus
Perawat : Besok nadia juga sudah bisa pulang
Pasien : baik sus
STRATEGI PELAKSANAAN (SP)
PADA PASIEN GANGGUAN JIWA ( BUNUH DIRI )
- KASUS
Disebuah ruang soka rsj sorong terdapat pasien gangguan jiwa bernama tuan T, masuk ke rumah
sakit jiwa karena dirumah suka melamun, menyendiri, terlihat sedih apabila diajak bicara
menjawab “ segala sesuatu akan lebih baik tanpa saya”. Dan pernah mencoba menyayat- nyayat
tangannya sendiri hingga terluka. Keluarga berusaha menyingkirkan benda- benda tajam seperti
pisau, gunting disekitar pasien dan selalu memantau pasien hingga membawanya kerumah sakit
jiwa.
- FASE ORIENTASI
Perawat : Selamat pagi, Bapak
Pasien : Ya mbak (sambil menoleh menghindar perawat)
Perawat : Perkenalkan, nama saya rizky rahmawati . Bapak bisa panggil saya kiki. Kalau boleh
tau nama bapak siapa?
Pasien : heksa
Perawat : Oh, dengan Bapak heksa. Bapak senang dipanggil apa?
Pasien : terserah
Perawat : Baiklah, saya panggil mas saja boleh ya?
Pasien : hm
Perawat : Oke. Baiklah mas, bagaimana kalau kita ngobrol-ngobrol sedikit, ya sekitar 15 menit,
bagaimana?
Pasien : hm
Perawat : Mas heksa ingin kita mengobrol dimana?
Pasien: di sini aja
Perawat : Baiklah mas heksa, kami adalah mahasiswa Poltekkes Keperawatan Sorong yang
bertugas diruangan ini. Kami perawat yang akan membantu merawat mas. Hari ini sampai 2 hari
yang akan datang, saya dan teman saya berjaga di shif pagi mulai dari jam 07.00 sampai jam
14.00 WIB nanti.
Pasien : hm
Perawat : Disini saya berperan merawat mas heksa untuk memberikan solusi agar masalah yang
dialami mas heksa bisa terselesaikan. Supaya beban masalah yang dialami mas heksa bisa hilang
Pasien : kamu siapa ? berani-berani nya kamu ikut campur masalah saya?
Perawat : bukan seperti itu maksud saya, mas heksa. Kami hanya menyelesaikan tugas kami
dalam membantu meringankan beban pasien termasuk mas heksa ini
Pasien : Bukan urusan kamu
Perawat : Apakah mas heksa tidak ingin ke luar dari tempat ini dan dapat melakukan aktifitas
seperti biasanya?
Pasien : iya, pengen
Perawat : Oleh sebab itu, semua tindakan yang kami lakukan menjadi tanggung jawab kami. Dan
kami harapkan bapak juga bertanggung jawab untuk sembuh, supaya mas heksa dapat
melakukan aktifitas seperti biasanya minimal mas heksa bias meredam rasa emosinya
Pasien : hm
Perawat: mas heksa, disini saya perlu tekankan bahwa apa yang menjadi harapan mas heksa juga
akan menjadi harapan kami. Karena itu, semua hal yang menjadi keluhan mas heksa, bisa mas
heksa sampaikan kepada kami.
Pasien : hm
Perawat : Mas tidak perlu khawatir ataupun cemas. Kalau mas tidak keberatan, mas bisa sharing
dengan kami tentang segala permasalahan-permasalahan ataupun keluhan-keluhan yang sedang
bapak alami. Insya Allah, kita bersama-sama mencarikan jalan keluarnya dan saya tidak akan
memberitahukannya pada orang yang tidak berhak untuk tahu akan hal itu.
Pasien : Beneran?
Perawat : betul mas kami akan menjaga semua rahasia mas.
Perawat: Semua tindakan tentu perlu adanya kerja sama yang baik antara kita. Tujuannya supaya
tindakan yang kami lakukan dapat semaksimal mungkin dan memberikan hasil terbaik untuk
kami dan terutama mas heksa. Bagaimana, mas?
Pasien : ya
Perawat : Kalau boleh tau, ada keluhan apa mas saat ini atau apa yang mas heksa rasakan saat
ini?
Pasien : saya ingin cepat mati saja mbak, saya capek hidup tidak ada gunanya
Perawat : memangnya yang membuat mas capek hidup dan ingin mati apa mas?
Pasien : ya pokoknya saya ingin kerja lagi dan punya uang
Perawat : memangnya apa yang terjadi dengan pekerjaan mas heksa?
Pasien : hilang, ditelan bumi
Perawat : apa mas heksa memberhentikan diri dari pekerjaan mas heksa?
Pasien : dipecat
Perawat : Berarti mas dulu bekerja?
Pasien : Ya,saya di phk, dan saya tidak bisa membayar hutang dan memberi ibu dan adik saya
uang
Perawat :Oh, ya saya mengerti. Begini mas. Umur,Rejeki, dan jodoh itu Tuhan yang mengatur.
Apa mas percaya akan hal itu? .
Pasien : hm
Perawat : Nah.. bagus kalo mas heksa paham, berarti mas heksa tidak perlu untuk merasa capek
hidup, atau mas heksa meminum minuman beracun atau berusaha menyayat nyata tangan mas
heksa.. karna itu tidak menyelesaikan masalah mas heksa, kan nanti badan mas heksa sendiri
yang sakit. Iya tidak ?
Pasien : mmmmmm…. Iya juga sih
Perawat : mas heksa sayang tidak sama keluarga dirumah ibuk dan adiknya?
Pasien : Sayang lah..
Perawat : nah.. kalo mas heksa sayang,mas heksa tidak boleh untuk bunuh diri, mas heksa harus
semangat terus.. minta dan berserah diri pada tuhan, dan mas heksa harus yakin dan berusaha
untuk mendapatkan pekerjaan setelah keluar dari sini dan bisa menyahur hutang ya mas?
Pasien : iyaa mbaak, saya ingin mebayar hutang tapi tidak punya uang
Perawat : nah, makanya mas heksa harus sembuh dulu.. Kalau boleh tau mas heksa hobinya apa?
Pasien : main komputer
Perawat : oooh iya iya… naah boleh itu mas dijadikan sampingan, kalau mas heksa sudah merasa
lelah atau stresss mas heksa bisa melakukan hal yang positif
Pasgien : itu?
Perawat : iya, supaya fikiran mas heksa bisa rileks dan tenang
Pasien : ya
Perawat : Baiklah mas heksa, karena sudah 15 menit, kami pamit. Besok kita bisa mengobrol
lagi, kita sharing lagi, gimana?
Pasien : hm
- FASE ORIENTASI
- FASE KERJA
- FASE TERMINASI
Perawat : Baiklah mas, karena mas heksa sudah bisa sharing ke kami dan masalah mas heksa
sudah terselesaikan, kami permisi dulu, terima kasih atas kerja samanya, dan kalau mas heksa
perlu bantuan, mas heksa bisa panggil saya diruang perawat. Dan saya doakan supaya cepat
pulang dan beraktifitas seperti biasa. Selamat pagi, mas
Pasien : Iya sus terimakasih juga atas masukan dan solusinya , pagi juga sus