Anda di halaman 1dari 13

STRATEGI PELAKSANAAN KOMUNIKASI

PADA PASIEN DEWASA AKHIR

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah


Komunikasi Terapeutik Keperawatan

Dosen Pengampu: Drs. Dedi Muhdiana, M.Kes.

Disusun oleh:

Putriana Adella

22090200115

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

TAHUN 2023
Kondisi Pasien:
Pasien umur 50 tahun masuk ke rumah sakit dengan keluhan tidak mau makan selama
beberapa hari. Pasien selalu merasa mual dan akan muntah jika dipaksakan untuk makan. Pasien
tampak kurus, pucat, dan lemah. Klien mengeluh sering pusing dan mata berkunang-kunang.

Diagnosa Keperawatan:
1. Ansietas (D.0080)

Rencana Keperawatan:
1. Anjurkan rileks dan merasakan sensasi relaksasi
2. Anjurkan sering mengulangi atau melatih teknik yang dipilih

Tujuan:
1. Verbalisasi khawatir akibat kondisi yang dihadapi menurun
2. Perilaku tegang menurun
3. Keluhan pusing menurun
4. Pucat menurun
STRATEGI PELAKSANAAN (SP) KOMUNIKASI PADA FASE PENGKAJIAN

1. Fase Orientasi
Salam terapeutik
Perawat :“Selamat pagi, Bu. Saya perawat Putriana Adella yang akan bertugas
merawat ibu hari ini”

Evaluasi dan Validasi:


Perawat :“Bagaimana perasaan ibu sekarang? Saya lihat ibu sangat tertekan dan
menderita atas masalah ini”.
Pasien :(Diam).

Kontrak
Perawat :“Saya akan mengumpulkan data terkait dengan sakit yang ibu derita, saya
membutuhkan informasi tentang bagaimana asal mula masalah ibu sehingga
ibu tidak bisa makan selama beberapa hari. Waktunya sekitar 15—20 menit
dan ibu tetap saja istirahat di atas tempat tidur ini”.
Pasien :(Mengangguk) Terserah.

2. Fase Kerja
Perawat :“Apakah yang ibu rasakan sekarang?”
Pasien : “Selalu mual dan ingin muntah”.
Perawat :“Bisa ibu jelaskan bagaimana asal mula penyakit yang ibu rasakan
sekarang?”
Pasien :“Saya nggak tahu. Beberapa minggu yang lalu anak saya pergi keluar kota
dalam waktu yang lama, dia bekerja, dan mungkin akan lama sekali dia akan
pulang”.
Perawat :“Teruskan”.
Pasien : “Badan saya panas dan saya menggigil, seluruh tubuh saya terasa lemas.
Sejak itu saya selalu mual dan ingin muntah”.
Perawat : “Apakah pengobatan atau tindakan yang telah dilakukan selama ibu di
rumah?” (tunggu respons klien).
Pasien : “Saya diberi obat anti mual dan muntah, tetapi tidak ada hasilnya, sakit
apa saya kok tidak jelas”.
Perawat :“Ibu harus lebih rileks, mual dan muntah dapat disebabkan oleh karena
ketegangan psikologis”.

3. Fase Terminasi
Evaluasi subjektif/objektif:
Perawat : “Bagaimanakah perasaan ibu sekarang? Berdasarkan data hasil wawancara
dapat kita identifikasi bersama bahwa ibu mengalami ketegangan psikologis
karena ditinggal anak bekerja di luar kota”.
Pasien : “Apakah saya stres?”

Rencana Tindak Lanjut:


Perawat : “Ibu harus terus mencoba tenang, tetap berupaya untuk makan dan minum
secara teratur. Cobalah biskuit ringan untuk memulai dan minuman
hangat”.

Kontrak yang akan datang:


Perawat : “Baiklah, Bu. Saya akan berkonsultasi dengan dokter untuk mengatasi
kecemasan ibu, saya akan datang 30 menit lagi untuk memberikan obat
kepada ibu”.
STRATEGI PELAKSANAAN (SP) KOMUNIKASI PADA FASE PENETAPAN
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Fase Orientasi
Salam terapeutik:
Perawat : “Selamat pagi, Ibu. Saya perawat Putriana Adella yang akan bertugas
merawat ibu hari ini”.

Evaluasi dan validasi:


Perawat :“Bagaimana perasaan ibu sekarang? Saya lihat ibu sangat tertekan dan
menderita atas masalah ini”.
Pasien :(Diam).

Kontrak:
Perawat : “Sesuai kesepakatan kita, hari ini akan saya sampaikan masalah yang ibu
alami berdasarkan pengkajian yang telah saya lakukan. Waktunya sekitar
15—20 menit. Silakan ibu duduk santai saja di tempat tidur ini jika ibu
merasa lemas”.
Pasien : (Mengangguk) “Iya”.

2. Fase Kerja
Perawat : “Saya telah menganalisis data hasil wawancara dengan ibu kemarin, dan
mengonsultasikan dengan perawat senior dan dokter yang menangani
masalah fisik ibu”.
Pasien : “Iya. Apa hasilnya?”
Perawat : “Berdasarkan hasil analisis, ibu tidak mempunyai masalah fisik yang
perlu dikhawatirkan”
Pasien : “Kalau begitu saya sakit apa? Saya sangat tertekan dengan keluhan dan
penyakit saya ini”.
Perawat : “Iya, saya paham dengan masalah ibu. Ibu harus belajar untuk tenang,
berpikir positif, dan mencoba menyelesaikan masalah dengan baik. Kami
menyimpulkan bahwa ibu mengalami ketegangan psikologis yang kronis.
Ibu mengalami kecemasan”.
Pasien : “Jadi, saya tidak mempunyai penyakit serius, ya? Saya hanya mengalami
kecemasan kronis”.
Perawat : “Iya. Ibu harus lebih rileks, mual, dan muntah dapat disebabkan oleh
ketegangan psikologis”.
Pasien : “Kalau begitu apa yang harus saya lakukan?”
Perawat : “Kita akan diskusikan rencana keperawatan bersama agar dapat
mengatasi masalah yang ibu hadapi”.

3. Fase Terminasi
Evaluasi subjektif/objektif:
Perawat : “Bagaimanakah perasaan ibu sekarang? Apa masalah yang ibu alami?”
Pasien : “Saya mengalami kecemasan”.

Rencana Tindak Lanjut:


Perawat : “Ibu harus belajar mengatasi masalah ibu”.

Kontrak yang akan datang:


Perawat : “Baiklah, Bu. Saya akan akan datang lagi 15 menit lagi, dan kita diskusi
bersama rencana keperawatan untuk mengatasi kecemasan ibu”.
STRATEGI PELAKSANAAN (SP) KOMUNIKASI PADA FASE PENETAPAN
PERENCAAN KEPERAWATAN

1. Fase Orientasi
Salam Terapeutik
Perawat : “Assalamu’alaikum. Selamat siang Ibu, saya dengan suster Putri”
Pasien & Keluarga : “Wa’alaikumussalam, sus”

Evaluasi dan Validasi


Perawat : “Bagaimana perasaan Ibu saat ini? Ibu sudah makan?”
Pasien : “Hmm, saya makan hanya sedikit sus, karena saya gak selera
untuk makan”
Perawat : “Ohh begitu, yaudah gapapa Bu nanti sekalian kita bahas ya Bu”
Pasien : “Iya sus”

Kontrak
Perawat : “Baik Ibu, sekarang kita akan bahas rencana yang tepat untuk
mengatasi kecemasan yang Ibu alami, waktunya sekitar 10 menit,
tempatnya di sini saja ya Bu”.
Pasien : “Iya sus”.

2. Fase Kerja
Perawat : “Baik, jadi rencana yang pertama adalah menetapkan teknik
relaksasi”
Pasien : “Iya sus”
Perawat : “Untuk rencana yang kedua yaitu melatih teknik relaksasi yang
dipilih, bagaimana Bu?”
Pasien : “Baik, sus”
3. Fase Terminasi

Evaluasi Subjektif/Objektif
Perawat : “Bagaimana Bu setelah kita mendiskusikan rencana tindakan
tersebut, apa Ibu bersedia?”
Pasien : “Iya sus, saya bersedia”

Rencana Tindak Lanjut

Perawat : “Jadi saya bersama dengan Ibu akan mendiskusikan terkait teknik
relaksasi dan melatih teknik relaksasi yang digunakan”.
Pasien : “Iya sus”

Kontrak yang akan datang


Perawat : “Kalau begitu setelah 1 jam dari sekarang kita akan mulai lakukan
tindakan yang tadi kita bahas. Saya permisi dulu ya Bu”
Pasien & Keluarga : “Iya sus, Terima kasih”
Perawat : “Iya sama-sama”
STRATEGI PELAKSANAAN (SP) KOMUNIKASI PADA FASE PENETAPAN
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

1. Fase Orientasi

Salam Terapeutik
Perawat : “Assalamu’alaikum Ibu, saya suster Putri yang sesuai kontrak
kita tadi ya Bu, saya akan membantu Ibu untuk mengatasi
masalah kecemasan yang Ibu alami.”
Pasien : “Baik suster, silakan.”

Evaluasi dan Validasi


Perawat : “Bagaimana kondisi ibu sore hari ini?”
Pasien : “Masih seperti tadi sus”
Perawat : “Baik, kalau begitu”

Kontrak
Perawat : “Kita akan berdiskusi selama 15 menit ya bu.”
Pasien : “Baik sus.”

2. Fase Kerja
Perawat : “Baik bu, sekarang saya akan memberitahukan bagaimana
teknik relaksasi untuk mengatasi kecemasan ibu”
Keluarga Pasien : “Memang bagaimana sus?”
Perawat : “Jadi, pertama ibu harus berada di lingkungan yang tenang”
Keluarga Pasien : “Baik sus”
Perawat : “Setelah itu, Ibu tarik napas dalam melalui hidung sampai dada
Ibu mengembang dan hembuskan melalui mulut dengan kaki
yang rileks”
Pasien : “Iya baik sus”
Perawat : “Lalu Ibu menarik napas lagi melalui hidung dan hembuskan
melalui mulut secara perlahan dengan telapak tangan dan kaki
yang rileks”
Pasien : “Ibu boleh melakukan teknik ini dengan mata tertutup agar tetap
konsentrasi”
Perawat : “Baik selanjutnya kita bahas masalah yang kedua ya bu, yaitu
melatih teknik relaksasi atau melakukan teknik relaksasi
sesering mungkin agar ibu tidak cepat cemas”
Pasien : “Baik sus”
Perawat : “Ibu bisa melakukan teknik ini sebanyak 3 kali untuk
mengurangi kecemasan yang ibu alami”
Keluarga Pasien : “Sus kalau saya sudah melakukannya sebanyak 3 kali tetapi saya
tetap cemas bagaimana sus?”
Keluarga Pasien : “Baik, Ibu bisa melakukan teknik ini lebih dari 3 kali kalau
memang kecemasan ibu belum berkurang, dengan kata lain ibu
bisa melakukan teknik ini sampai kecemasan ibu berkurang.
Pasien : “Oh begitu ya sus”
Perawat : “Jadi, jika kecemasan ibu tidak dapat terkontrol kembali, ibu
bisa melakukan teknik relaksasi dengan tarik napas dalam yang
sudah saya ajarkan tadi ya bu”
Pasien : “Baik sus”

3. Fase Terminasi

Evaluasi Subjektif/Objektif:
Perawat : “Bagaimana bu setelah kita mendiskusikan cara mengatasi
masalah ibu?”
Pasien : “Saya paham sus”
Perawat : “Bagus kalau begitu, nanti jika masalah belum juga teratasi, ibu
bisa ulangi yang saya ajarkan tadi.”
Pasien : “Iya sus.”
Rencana Tindak Lanjut:
Perawat : “Kalau begitu saya nanti akan datang lagi untuk melihat kembali
kondisi ibu.”
Pasien : “Baik sus.”

Kontrak yang akan datang:


Perawat : “Untuk selanjutnya saya akan melakukan evaluasi terkait hal-
hal yang telah saya sampaikan tadi ya bu”
Pasien : “Baik sus.”
Perawat : “Saya permisi ya bu.”
EVALUASI

1. Fase Orientasi

Salam Terepeutik
Perawat : “Assalamu’alaikum Bu, saya suster Putri yang tadi telah
melakukan tindakan keperawatan kepada ibu”
Pasien : “Wa'alaikumussalam, sus”

Evaluasi dan Validasi


Perawat : “Bagaimana keadaan ibu saat ini? Ibu tampak sudah dapat
menenangkan diri”
Pasien : “Iya sus, kecemasan saya sudah agak mereda”

Kontrak
Perawat : “Sekarang saya akan melakukan evaluasi setelah kita melakukan
tindakan tadi ya bu”
Pasien : “Boleh sus, silakan”

2. Fase Kerja
Perawat : “Bagaimana ibu apakah sudah mengerti dan paham terkait upaya
menurukan kecemasan dengan melakukan teknik relaksasi?”
Pasien : “Insha Allah saya mengerti dan semoga saya konsisten
melakukannya”
Perawat : “Alhamdulillah kalau seperti itu, bu. Apakah masih ada yang
perlu ibu diskusikan atau tanyakan?
Pasien : “Tidak ada, sus”
3. Fase Terminasi

Evaluasi Subjektif/Objektif
Perawat : “Bagaimana perasaan ibu setelah dilakukan diskusi terkait
menurunkan kecemasan?
Pasien : “Saya akan mencoba membiasakan melakukan teknik relaksasi”
Perawat : “Bagus sekali bu, semoga di kunjungan selanjutnya kecemasan
ibu dapat menurun. Aamiin”
Pasien : “Aminnn”

Rencana Tindak Lanjut


Perawat : “Di pertemuan selanjutnya saya akan menanyakan bagaimana
hasil dari tindakan yang sudah ibu lakukan selama 3 hari dari
sekarang ya bu”
Pasien : “Baik sus”

Kontrak yang akan datang


Perawat : “3 hari lagi saat ibu kembali kontrol kesini, saya akan mencari
alternatif lain kecemasan ibu masih belum membaik ya”
Pasien : “Baik sus”
Perawat : “Jika tidak ada keluhan atau sesuatu yang ingin ibu tanyakan
lagi saya akan kembali ke nurse station. Silakan untuk menekan
tombol ini jika ada sesuatu yang diperlukan. Saya permisi ya,
Assalamu’alaikum”
Perawat : “Wa’alaikumussalam, Terima kasih sus”
Perawat : “Mari bu, sama-sama”

Anda mungkin juga menyukai