A. PARA PEMERAN
4. Pasien :
6. Dokter :
B. Prolog
Pasien bernama Tn. S berumur 33 tahun, tanggal 2 Januari 2017 pada pukul 20.00
WIB dilarikan ke Rumah Sakit G oleh istrinya yang langsung dirujuk ke ruang ICU,
keadaan umumnya komposmentis Nadi:60 suhu:37°C TD:120/90mmHg RR:20x/menit,
pasien mengeluh lemas pada seluruh tubunya akibat diare, frekuensi BAB sebanyak 7-8x
sehari, feses encer berwarna kuning, dan terdapat sedikit lendir, mukosa mulut terlihat
kering, turgor kulit tidak elastis, serta konjungtiva anemis.
1. Fase Perkenalan
Perawat I : Selamat pagi bu rosa. (nilai kratif 1: pembentukan nilai humanistik dan
altruistik, dan nilai karatif 4: mengembangkan hubungan saling percaya dan
saling membantu)
Perawat I : Perkenalkan saya perawat, kebetulan saya sedang bertugas diruangan ini, dari
pukul 07.00 sampai pukul 14.00 siang nanti. Disini saya suster yang
bertanggung jawab untuk merawat ibu. (nilai karatif 4 : mengembangkan
hubungan saling percaya dan saling membantu)
Perawat I : yasudah bu kalau begitu, saya pamit dulu apabila ada yg ingin dibantu bisa
pencet belnya, maka saya akan datang. (Nilai karatif 3 : Menumbuhkan
sensivitas terhadap diri sendiri dan oranglain dengan Menawarkan bantuan
terhadap masalah yang dihadapi klien serta memenuhi kebutuhan klien).
2. Tahap Pengkajian
Pasien : Untuk sekarang lumayan agak mendingan sus, tapi di lain waktu suka
terasa pusing tiba-tiba sus dan sudah BAB 4x dalam sehari
Perawat I : Seberapa sering ibu merasa lemas dan pusing ? (sambil mempertahankan
kontak mata dengan pasien) (Nlai karatif 4 : Mengembangkan hubungan
saling membantu dengan mempertahankan kontak mata dengan klien dan
berbicara dengan suara lembut)
Pasien : Biasanya saya merasa sering pusing dan lemas ketika hari menjelang
siang atau saat merasa lapar. (nilai karatif 5: meningkatkan dan menerima
ekspresi perasaan positif maupun negatif dengan memberikan kesempatan
kepada klien untuk mengekspresikan perasaannya)
Perawat I : Kalau boleh saya tau sejak kapan ibu merasakan hal itu ?
Pasien : Sudah cukup lama. Dan belakangan ini semakin sering
Perawat I : Apakah keluarga yang lain memiliki riwayat penyakit yang sama?
Pasien : Ibu saya menderita penyakit yang sama
Perawat I : Apakah saudara ibu ada yang menderita penyakit yang sama juga ?
Perawat I : Baiklah kalo begitu saya akan mengkonsultasikan keluhan ibu pada dokter
penanggung jawab. Saat jam makan siang nanti saya akan kembali
3. Tahap diagnosa
Setelah perawat berbincang pada pasien perawat pun bergegas menuju ke nurse station
Perawat I : “Ini kak, ada pasien yang bernama ..... ia berusia 33 tahun, dari data
yang saya peroleh saya simpulkan klien mengalami masalah diare
dan resiko ketidakseimbangan cairan elektrolit. ”
Perawat I :”karena klien mengatakan telah BAB 7-8x sehari, konsistensi cair”
Perawat II :iya betul gejala yang dtunjukan sudah sesuai dengan diagnosanya, nah
jadi lebih baik kita fokus untuk mengatasi masalah diarenya, kare jika masalah diarenya
terselesaikan maka resiko ketidakseimbangan cairan elektrolit”
4. Tahap perencanaan
Perwat I : iya kak, tadi saya sudah konsultasi dengan dokter via telfon pada
pukul 10.00 pagi lalu dokter mnegistruksikan untuk memberikan cairan infus pada pasien
tersebut. Kalau begitu saya permisi dulu keruangan pasien, selamat pagi kak
5. Tahap implementasi
Perawat pun segera menyiapkan alat-alat untuk melakukan tindakan pemasangan infus.
Perawat I : Permisi ibu, disini saya akan melakukan tindakan pemasangan infus
karena ibu harus segera mendapatkan pemenuhan cairan, agar
cairan ibu terpenuhi. Sebelum saya melakukan tindakan, ada
yang ingin ibu tanyakan ?” (Nilai karatif 2 : Menanamkan
sikap penuh harapan dengan Memberi informasi pada klien
tentang tindakan keperawatan yang akan diberikan)(nilai karatif
4: menjelaskan prosedur sebelum melakukan tindakan)
Pasien :”Baiklah sus saya bersedia, tapi sebelumnya ada yang mau saya
tanyakan sus, apakah di infus itu berbahaya atau tidak sus, lalu
ada efek sampingnya tidak sus ?”
Perawat I :”Tidak ada efek sampingnya bu, tetapi pada saat dimasukkan jarum,
agak sedikit sakit, naah nanti ibu tarik nafas ya bu dan jangan
ditarik tangannya, bagaimana bu, apakah ibu sudah mengerti ?
tolong kerja samanya ya bu..” (nilai karatif 2 : menanamkan
sikap penuh harapan dengan memberi informasi pada klien
tentang pengobatan yang akan diberikan)
Perawat I : “baik bu, saya akan memulai tindakan memasang infus, ibu
saya menusukan jarumnya ibu tarik nafas dalam, agar tidak
tersa sakit” (perawat menusukan jarum abocath) (nilai karatif 2 :
menanamkan sikap penuh harapan dengan memberi informasi
pada klien tentang pengobatan yang akan diberikan)
Perawat II :”Iya bu memang reaksinya seperti itu, ibu rileks saja ini tidak ada efek
sampingnya, jadi ibu tidak usah khawatir ya bu. (nilai karatif 3:
mendampingi dan menenangkan klien ketika menghadapi
masalah atau penderitaan) (perawat melanjutkan pemasangan
infus sampai selesai) ibu pemsangannya infusnya sudah selesai
Perawat II :”Iya sama-sama bu, baiklah bu saya kembali keruangan , kalau ada
apa-apa tolong pencet bel saja bu atau panggil keruangan.
Selamat beristirahat ya bu”
3 hari kemudian perawat mengecek kembali keadaan pasien dan pasien tersebut keadaannya
sudah mulai membaik.
Pasien :”Sudah mulai membaik sus dan sudah tidak diare dan lemas
lagi”.
Perawat I :”waaah, bagus kalau begitu bu, wajah ibu juga sudah telihat lebih
segar dan mungkin hari ini ibu sudah bisa pulang bu”.
Pasien :”Iya makasih sus, waaahh ternyata sekarang saya boleh pulang
sus ?
Perawat I :”Iya bu, nanti kita tunggu keputusan dari dokter, jika
keadaannya sudah membaik seperti ini pasti dokter akan
memperbolehkan ibu pulang“
Perawat :”baik bu saya permisi dulu, kalau ada yang ibu butuhkan
pencet belnya nanti saya akan datang”