D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
KELOMPOK 2
GITA CHANDRA PERWIRA
NANDA RAHMAYANTI
RAIHAN PUTRI
REALISYUNSAFA ZILIWU
Dokter : jika kondisinya semangkin baik, besok anak bapak sudah bisa pulang
Ayah Pasien : baik dokter
Dokter : kami permisi dulu ya pak bu
Ayah Pasien : baik dok, terimakasih
APLIKASI KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA LANSIA
Peran
1. Perawat 1 : Nanda Rahmayanti
2. Perawat 2 : Realisyunsafa Ziliwu
3. Pasien : Gita Chandra Perwira
4. Keluarga dan Anak
Pasien : Raihan Putri
1. Kondisi Pasien
Ny.G berusia 70 tahun menderita penyakit hipertensi dan sedang dirawat di rumah sakit.
Perawat akan melalukan pemeriksaan dan melihat perkembangan pada lansia bernama Ny.G.
2. Diagnosis Keperawatan
Perubahan kekurangan nutrisi dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan intake nutrisi
in adekuat, pola hidup monoton.
3. Rencana Keperawatan
a. Membina hubungan saling percaya dan teknik komunikasi terapeutik yang baik.
b. Pemeriksaan Tanda-tanda vital
c. Mendiskusikan dengan pasien tentang pola makan, dan olahraga
d. Pemberian kolaborasi obat
4. Tujuan
a. Agar klien mau mengungkapkan apa keluhannya
b. Pasien dapat mengidentifikasi hubungan antara hipertensi dengan menunjukkan
perubahan pola makan, dan melakukan program olah raga yang tepat.
c. Pemberian Obat
5. Strategi Komunikasi
a. Fase Orientasi (Pengenalan)
Nanda R (Perawat 1) : Assalamu’alaikum.
Keluarga : Wa’alaikum salam.
Nanda R (Perawat 1) : Selamat pagi bapak, ibu
Keluarga : Pagi juga Sus
Nanda R (Perawat 1) : Selamat pagi nek. Gimana kabar nenek hari
ini? Sehat ?
Gita C (Pasien) : Pagi. Alhamdulillah sudah agak lumayan.
Nanda R (Perawat 1) : Perkenalkan nek, saya Perawat Nanda yang hari ini
bertugas merawat nenek dari jam 8 pagi sampai jam 2
siang nanti. Nenek sudah makan belum pagi ini?
Gita C (Pasien) : Sudah sus
Nanda R (Perawat 1) : Makannya banyak atau sedikit nek?
Gita C (Pasien) : Cuma sedikit karena saya kurang selera makan.
Nanda R (Perawat 1) : Nggak apa-apa yang penting sering, kalua porsinya
sedikit. Kalau dirumah biasanya makan apa ya?
Gita C (Pasien) : Makanan dirumah ya biasa sus, tapi memang saya
Memang lebih suka makan makanan yang asin, kalua
Gak asin malah jadi gak selera sus.
Nanda R (Perawat 1) : Nah itu nek, sebaiknya dikurangi nek, makan garam
terlalu banyak, maksimal itu 1 sendok the garam, tidak
lebih.
Gita C (Pasien) : Oh gitu ya sus, saya biasanya memang agak asin kalau
masak sus.
Nanda R (Perawat 1) : Dan dianjurkan juga olahraga nek, minimal jalan kaki
pagi hari selama 15-20 menit sehari.
Gita C (Pasien) : Wah saya memang jarang olahraga, malah hampir gak
pernah sus.
Nanda R (Perawat 1) : Nanti kalau sudah pulang, dibiasakan ya nek, supaya
tetap sehat, sekarang nenek istirahat dulu, nanti kalau
ada perlu panggil saya di Nurse station ya nek.
b. Fase Kerja
Keesokan Harinya
Nanda R (Perawat 1) : Baiklah nek, saya disini akan mengukur tekanan darah
nenek. Apakah bapak, ibu, dan nenek bersedia?
Gita C (Pasien) : Oiya boleh sus
Nanda R (Perawat 1) : Permisi ya nek. Maaf ya nek, nenek tiduran saja ya
biar nenek lebih santai. Tolong tangan kirinya sedikit
diangkat ya nek. (Perawat memasang manset tensi,
kemudian mengukur tekan darah)
Cucu nenek sudah berapa?
Gita C (Pasien) : ehm, sudah 2 dek, dua-duanya masih sekolah, yang
satu SD yang satu lagi SMP.
Nanda R (Perawat1) : Oh, yang biasa main kesini itu ya nek yang paling
kecil?
Gita C (Pasien) : Iya, dia sering datang kesini padahal takut sama yang
baju putih-putih ntar kena suntik katanya hehehe.
Makanya biasanya ngajakin nenek pulang terus.
Nanda R (Perawat1) : Iya, biasanya anak kecil memang takut hehehe (selesai
mengukur TD)
Raihan P (Anak Pasien) : Berapa tensi nenek sus?
Nanda R (Perawat1) : Tensinya 140/90 mmHg ya nek, bu.
Raihan P Anak Pasien) : Masih tinggi ya sus segitu?
Nanda R (Perawat 1) : Kalau untuk orang seumuran saya, ibu dan bapak itu
memang termasuk tinggi, tapi kalau untuk yang
seumuran nenek ini masih normal.
Raihan P Anak Pasien) : Oh, gitu ya. Kemaren nenek tensinya 170-180 gitu.
Nanda R (Perawat 1) : Jadi sekarang keadaan nenek sudah lebih membaik
dari kemaren.
c. Tahap Terminasi
Nanda R (Perawat 1) : Obatnya tetap harus diminum secara teratur, harus
makan juga biarpun sedikit tapi sering, makan buah
buahan dan sayur-sayuran serta minum air putih. Nenek
juga harus banyak istirahat jangan beraktifitas yang
berat-berat dulu.
Raihan P (Anak Pasien) : Iya Sus
Nanda R (Perawat 1) : Baik, kalua begitu, saya pergi dulu, kalua ada perlu
Panggil saya di Nurse Station ya.
Setelah Dokter Visite, Pasien sudah diperbolehkan pulang.
Realisyunsyafa (Perawat 2) : Assalamu’alaikum.
Raihan P (Keluarga) : Wa’alaikum salam.
Realisyunsyafa (Perawat 2) : Selamat siang Pak
Keluarga : Selamat siang sus
Realisyunsyafa (Perawat 2) : Selamat siang nek. Gimana kabar nenek hari ini?
Sehat?
Gita C (Pasien) : Siang. Alhamdulillah sudah sehat.
Realisyunsyafa (Perawat 2) : Nah, seperti kata Dokter tadi, karena sekarang keadaan
nenek sudah pulih jadi nenek sudah boleh pulang.
Raihan P (Keluarga) : Alhamdullilah
Realisyunsyafa (Perawat 2) : Sebelum pulang, Bapak dan Ibu harus melengkapi
administrasinya terlebih dahulu ya
Raihan P (Keluarga) : Oh, baik sus, saya urus dulu.
Realisyunsyafa (Perawat 2) : Baiklah, selanjutnya saya akan menjelaskan tentang
hal-hal yang harus nenek lakukan di rumah:
1. Minum obat sesuai resep yang dianjurkan oleh
dokter
2. Mematuhi aturan diet sesuai yang dianjurkan: yaitu
mengurangi konsumsi garam, dan daging-
dagingnya, sebaliknya makan makanan yang
berserat, seperti buah dan sayuran.
3. Berolahraga secara teratur dan cukup, misalnya
jalan santai setiap pagi selama 15-20 menit.
4. Mengukur tekanan darahnya secara teratur, bisa
dengan menggunakan alat pengukur tekanan darah
yang digital. Nanti saya kasih tahu cara
pemakaiannya, jadi keluarga bisa mengukur tensi
nenek secara teratur.
5. Berhenti mengkonsumsi kafein, contohnya kopi,
karena bisa menaikkan tekanan darah.
6. Menepati jadwal kunjungan/ kontrol klinik atau
dokter
Bagaimana, apakah bapak, ibu serta nenek sudah cukup
jelas?
Raihan P (Keluarga) : Sudah Sus.
Realisyunsyafa (Perawat 2) : Kalau Begitu coba ulangi apa saja poin-poinnya?
Raihan P (Keluarga) : Minum Obat, kurangi makan garam, jalan pagi, ukut
tensi, jangan minum kopi sus.
Realisyunsyafa (Perawat 2) : Ya, sepertinya Bapak, Ibu dan nenek sudah cukup
jelas. Sebelum pulang kami akan memberikan lembar
discharge planning ini. Ini gunanya untuk mengingatkan
kapan nenek harus periksa kembali, obat-obatan apa
saja yang nenek perlukan, dan makanan yang boleh
nenek konsumsi, serta aktifitas yang dapat nenek
lakukan. Jadi ditandatangani dulu ya pak.
Raihan P (Keluarga) : Iya, baik.
Realisyunsyafa (Perawat 2) : Baiklah, saya kira semuanya sudah saya sampaikan
dan Bapak Ibu serta Nenek pun sudah paham. Sekarang
Nenek, Bapak dan Ibu sudah boleh bersiap-siap untuk
pulang. Saya memohon maaf apabila ada kesalahan
selama saya merawat nenek. Dan semoga Nenek dan
keluarga sehat selalu.
Raihan P (Keluarga) : Amin, terimaksih juga ya bang.
Realisyunsyafa (Perawat 2) : Sama-sama pak, bu, nek. Kalau begitu saya permisi
dulu. Assalamu’alaikum.
Raihan P (Keluarga) : Wa’alaikum salam.
APLIKASI KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA KLIEN DI IGD
Peran:
Raihan Putri : Pasien
Nanda Rahmayanti : Teman Pasien
Gita Chandra Perwira : Perawat 1
Realisyunsafa Ziliwu : Perawat 2
Kronologi
Disebuah asrama, ada seorang mahasiswi bernama Raihan Putri. Suatu Ketika pada
saat Raihan sedang mencuci pakaian tiba-tiba Raihan mengalami sesak nafas. Akhirnya
Raihan dibawa ke rumah sakit terdekat oleh teman asramanya, untuk mendapat pertolongan.
1. Fase Pra Interaksi
Disini yang harus kita ketahui adalah pasien yang datang ke IGD biasanya pasien
dengan keadaan gawat yang memerlukan penanganan secepatnya, sehingga untuk
kasus IGD tidak memiliki fase pra interaksi seperti membaca buku status pasien,
rekam medis pasien dll. Perawat hanya akan langsung menyiapkan alat-alat yang
diperlukan untuk tindakan yang akan diberikan pada pasien.
Sesampainya di IGD.
2. Fase Orientasi
3. Fase Kerja
Perawat pun menanyakan beberapa hal kepada pasien mulai dari identitas, alamat,
keluhan penyakit sekarang, riwayat penyakit, dan menjelaskan bahwa perawat akan
membantu dalam mengatasi masalahnya. Setelah dikaji ternyata pasien memang
mempunyai riwayat penyakit asma, dan asmanya kambuh dikarenakan pasien
kelelahan dengan kegiatan yang dijalaninya.
4. Fase Terminasi
Perawat mendatangi pasien.
Peran:
Kasus:
Seorang pasien di ruang ICU bernama Tn. R dengan diagnosa medis Leukimia stadium akhir.
Pasien terlihat sangat putus asa setelah mendengar penjelasan dokter yang mengatakan bahwa
umurnya tidak lama lagi. Selain itu terlihat dari luar ruangan istri pasien sesekali mengusap
dada seperti berdoa untuk kesembuhan suaminya, sedangkan anaknya terus memandangi
sang ayah yang terbaring ditempat tidur dengan harapan ayanya bisa segera sembuh.
2. Fase Orientasi
Perawat menemui keluarga pasien diluar ruang rawat pasien.
Raihan (Perawat) : selamat pagi ibu dan adek (Tersenyum kearah
keluarga pasien)
Gita & Nanda (Ibu & Anak) : Selamat pagi suster (Sambil tersenyum kearah suster)
Raihan Perawat) : Permisi ibu, apa benar ibu adalah keluarga dari pasien
atas nama bapak R tanggal lahir 26 Oktober 1980?
(Bertanya dengan sopan)
Gita (Ibu) : Iya benar sus, saya istri dari pasien dan ini anak saya
(Ucap ibu sambil merangkul anaknya)
Raihan (Perawat) : Baiklah buk kalua begitu. Sebelumnya perkenalkan
nama saya Raihan, saya perawat yang bertugas pagi
ini.
Gita (Ibu) : Baik suster Raihan
Raihan (Perawat) : Mohon maaf mengganggu waktunya sebentar. Jadi
begini buk, saya disini merupakan perawat yang akan
mengontrol kondisi bapak dan yang akan
memberikan obat kepada bapak pagi ini.
Gita (Ibu) : Oh iya baik sus.
Nanda (Anak Pasien) : Bagaimana kondisi ayah saya saat ini sus?
Raihan (perawat) : Kondisi bapak masih sama seperti sebelumnya.
Nanda (Anak Pasien) : Apa tidak ada perkembangan apa-apa sus?
Raihan (Perawat) : Masih sama seperti kemarin, kita doakan mudah-
mudahan hari ini ada kemajuan ya.
Nanda (Anak Pasien) : Iya sus, terimakasih
Raihan (Perawat) : Iya sama-sama, kalua begitu saya kembali kedalam
dulu ya.
Gita & Nanda : Iya sus.
3. Fase Kerja
4. Fase Terminasi
Setelah memberikan obat pada Tn. R, perawat kembali menghampiri keluarga psien.
Raihan (Perawat) : pemberian obat pagi ini sudah selesai bu, dan
kondisinya memang belum ada kemajuan dari
sebelumnya, hal itu bisa juga dikarenakan bapak
terlalu banyak pikiran tentang penyakitnya.
Gita (Ibu) : Lalu bagaimana dengan kondisi yang akan terjadi
pada suami saya? Apakah sudah tidak ada harapan
suami saya kembali sehat?
Nanda (Anak) : Apa penyakit ayah saya sudah tidak bisa di
sembuhkan lagi suster?
Raihan (Perawat) : Ibu dan adek tetap tenang ya dan tidak usah khawatir.
Kami akan selalu memantau perkembangan bapak.
Ibu dan adek tetap beri bapak semangat ya dan tidak
boleh cemas agar bapak juga tidak kepikiran terus.
Nanda (Anak Pasien) : Tetapi dari kemarin kondisi ayah begitu-begitu saja,
tidak ada perubahan. Kami khawatir.
Raihan (Perawat) : Semua membutuhkan proses ibu, dek. Kita jangan
sampai berhenti berharap dan berusaha.
Gita (Ibu) : Baik suster, kami pasti akan selalu mendoakan untuk
kesembuhan bapak.
Raihan (Perawat) : Baiklah ibu, sebelum saya pamit apakah ada yang
ingin ditanyakan atau disampaikan lagi?
Gita (Ibu) : Sepertinya sudah cukup suster.
Raihan (Perawat) : Baiklah ibu dan adik, nanti jika membutuhkan
bantuan, ibu atau adik bisa memanggil saya diruang
perawat.
Gita & Nanda : Baik suster, terimakasih.
Raihan (Perawat) : Iya sama-sama.
APLIKASI KOMUNIKASI PADA PASIEN MARAH-MARAH
Peran
1. Perawat 1 : Nanda Rahmayanti
2. Perawat 2 : Raihan Putri
3. Perawat 3 : Realisyunsafa Ziliwu
4. Pasien : Gita Chandra Perwira
5. Ibu Pasien : Nanda Rahmayanti
6. Saudara Pasien : Raihan Putri
7. Anak Pasien : Gita & Realisyunsafa Ziliwu
1. Kondisi Pasien
Ny.G berusia 38 tahun merupakan seorang ibu rumah tangga dibawa oleh ibu dan
keluarganya ke rumah sakit kemarin sore dengan keluhan sudah 5 hari tidak buang air
besar. Ibu klien mengatakan anaknya itu jarang minum air putih serta makan buah dan
sayur. Berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan oleh perawat pasien tampak pucat dan
meringis sambil memegang perutnya akibat buang air besar tidak lancar.
2. Diagnosis Keperawatan
Gangguan eliminasi : Konstipasi berhubungan dengan tidak adekuatnya nutrisi
3. Rencana Keperawatan
a. Membina hubungan saling percaya dan teknik komunikasi terapeutik yang baik.
b. Pemeriksaan Tanda-tanda vital
c. Mendiskusikan dengan pasien tentang penyebab konstipasi yang di alaminya
d. serta pemberian kolaborasi obat
4. Tujuan
a. Agar klien mau mengungkapkan apa keluhannya
b. Pemberian obat dilakukan agar dapat membantu kelancaran BAB pasien.
5. Strategi Komunikasi
a. Fase Orientasi (Pengenalan)
Nanda R (Perawat 1) : Selamat pagi ibu, Perkenalkan nama saya Nanda dan
ini teman saya Raihan yang bertugas pada pagi hari ini
mulai jam 8.00 sampai jam 14.00, untuk merawat ibu.
Apakah betul ini dengan ibu Gita?
Gita C (Pasien) : Pagi Sus (membalas dengan jutek), iya benar saya
dengan ibu ayu.
Nanda R (Perawat 1) : Oh iya baik bu , bagaimana perasaan ibu hari ini,
apakah ada keluhan selama ibu dirawat?
Gita C (Pasien) : Iya sus (sambil marah-marah) , saya merasa perut
saya dari kemarin semenjak saya masuk itu masih
tidak enak dan belum ada perubahan.
Gita C (Ibu Pasien) : Iya sus, betul kata anak saya (dengan balasan jutek)
semenjak dia masuk kemarin perutnya masih sakit
dan belum ada perubahan dan juga anak saya BAB
belum lancar
Raihan P (Perawat 2) : Baik kalau begitu ibu, saya dan teman saya akan
komunikasikan tentang keluhan ibu. Sebelum itu
saya akan melakukan pengukuran TTV untuk
memantau kondisi ibu sekitar 5-10 menit yah
ibu,Apakah bersedia ?
Gita C (Pasien) : Iya, saya bersedia sus.
b. Fase Kerja
Raihan P (Perawat 2) : baik bu yah saya ukur tanda-tanda vitalnya dulu
nanti teman saya yang akan menanyakan keluhan
yang ibu rasakan.
Gita C (Pasien) : iya sus, lakukan saja cepat jangan lama-lama
(sambil marah-marah).
Raihan P (Perawat 2) :(Melakukan pemeriksaan sekitar 5 menit).
Gita C (Pasien) : Aduh pelan-pelan sus, jangan keras-keras pasangnya
kan sakit.
Realisyunsafa (Saudara) : Iya sus pelan-pelan pasangnya kasian kakak saya
nanti dia tambah sakit.
Raihan P (Perawat 2) : Iya bu maaf yah, kalau tadi ibu merasa sakit pada
saat saya pasang mansetnya
Gita C (Saudara) : Iya lain kali, hati-hati yah sus.
Raihan P (Perawat 2) : Baik bu, saya sudah dapat hasilnya TD:120/80, S :
36°C, R : 20 x/menit, N: 95 x/menit
Gita C (Pasien) : oh iya sus makasih.
Nanda R (Perawat 1) : Baiklah kalau begitu ibu teman saya sudah
melakukan pemeriksaan TTV dan semuanya normal,
kalau boleh tau ibu apa keluhan yang sekarang ibu
rasakan?
Gita C (Pasien) : Begini sus, semenjak saya di rawat kemarin sore,
perut saya masih sakit padahal sudah dikasi obat terus
BAB saya masih kurang lancar. Bagaimana ini sus ?
(sambil sedikit marah-marah)
Nanda R (Perawat 1) : jadi begitu ibu yah. Apakah kemarin saat ibu
diberikan obat apakah ada anjuran yang dokter
berikan kepada ibu?
Gita C (Pasien) : Iya sus dokter menyarankan saya banyak minum air
putih dan konsumsi buah dan sayur.
Nanda R (Perawat 1) : oke baik bu yah. Apakah ibu melakukan saran yang
sudah dokter anjurkan ?
Gita C (Pasien) : Tidak sus, karna saya tidak suka makan buah
apalagi makan sayur, dan juga saya malas sekali
minur banyak air putih karena tidak enak (sambil
marah).
Realisyunsafa (Anak Pasien) : Iya sus, betul kata ibu saya dia malas minum air
putih dan makan buah serta sayur sekalipun itu saya
paksa, palingan dia makan atau minum itu sedikit
sekali.
Nanda R (Perawat 1) : Oh iya kalau begitu dek, tolong yah ibunya di suruh
untuk makan buah dan sayur serta perbanyak minum
air putih, dengan porsi buah ataupun sayur itu sedikit
tapi sering jadi dek jangan memaksa ibunya untuk
menghabiskannya satu kali jadi adek kasih sedikit
tapi sering yah. Karena itu menjadi salah satu faktor
ibu tidak bisa buang air besar dengan lancar jadi
BABnya mengalami pengerasan karena tidak ada
serat yang dikonsumsi.
Realisyunsafa (Anak Pasien) : oh iya baik suster saya akan melakukan anjuran
yang suster katakan, terima kasih banyak sus.
Nanda R (Perawat 1) : iya kalau adek sudah paham dengan anjuran yang
saya berikan. Dan untuk ibu tolong yah banyak
minum air putih dan makan sayur supaya ibu bisa
BAB dengan lancar, dan saya sudah informasikan
kepada anak ibu. Bisa di pahami ibu anjuran saya?
Gita C (Pasien) : Baik kalau begitu sus saya akan melakukan anjuran
yang suster katakan.
Nanda R (Perawat 1) : Baik kalau begitu ibu apakah masih ada keluhan
yang ibu rasakan selain ibu sulit untuk BAB?
Gita C (Pasien) : Sudah tidak ada sus, cuman itu yang saya rasakan
untuk saat ini.
Nanda R (Perawat 1) : Baik kalau sudah tidak ada, tolong yah bu diingat
anjuran yang saya berikan. Nanti ada teman saya
yang akan kesini untuk memberikan ibu obat lagi
agar BAB ibu bisa lancar dan tetap ibu kombinasikan
dengan anjuran yang diberikan.
Gita C (Pasien) : Iya sus terima kasih
Sekitar jam 10.00 Perawat 3 masuk untuk memberikan obat kepada pasian Ny.G
Realisyunsafa Z (Perawat 3) : Assalamualaikum, Maaf mengganggu ibu saya
perawat Ashar HM, yang bertugas di ruangan ini,
betul ini dengan ibu ayu ?
Gita C (Pasien) : Iya betul, ini temannya suster yang tadi yah, yang
katanya mau kasi obat ? (sambil bertanya jutek).
Realisyunsafa Z (Perawat 3) : Iya ibu, saya teman dari perawat yang sudah
memeriksa TTV ibu dan menanyankan keluhan ibu.
Kedatangan saya kesini bu betul untuk memberikan
obat kepada ibu.
Gita C (Pasien) : Itu obat apalagi ? Kemarin saya juga diberikan obat
tapi sakit perut saya tidak hilang dan BAB saya masih
tidak terlalu lancar.
Nanda R (Ibu Pasien) : Iya dek, betul kata anak saya kemarin juga dia
minum obat tapi tidak ada perubahan. (sambil marah-
marah)
Realisyunsafa Z (Perawat 3) : Iya bu maaf sebelumnya, ini obat lain yang
diberikan lagi, untuk melihat apakah ada efek yang
signifikan dari obat yang saya berikan ini dan biar ibu
BAB bisa lancar silahkan ibu kombinasikan dengan
saran yang teman saya tadi berikan.
Gita C (Pasien) : Jadi saya harus minum obat ini lagi yah?
Realisyunsafa Z (Perawat 3) : Iya bu, ibu harus meminum obat yang saya berikan
ini. Dimana obat ini ibu minum 2x1 hari yah ibu . Ini
langsung dari resep dokter.
Gita C (Pasien) : oh iya baiklah saya akan coba meminumnya dan
saya akan melakukan saran yang suster tadi itu
katakan.
c. Tahap Terminasi
Realisyunsafa Z (Perawat 3) : Baik ibu kalau begitu, bagaimana perasaannya ibu
saya berikan obat serta anjuran terkait dengan
keluhan ibu dan pemeriksaan TTV yang teman saya
tadi lakukan apakah semuanya baik?
Gita C (Pasien) : Iya perasaan saya baik kok, cuman tadi teman kamu
buat saya marah karna caranya dia melakukan
pemeriksaan sedikit kasar jadi bikin saya emosi.
Raihan P (Saudara ) : Iya betul yang dikatakan kakak saya, tadi suster itu
sedikit kasar saat melakukan pemeriksaan.
Realisyunsafa Z (Perawat 3) : Kalau begitu mohon maaf yah ibu atas
ketidaknyamanannya dan tadi juga teman saya sudah
minta maaf, dan mohon dimafkan yah ibu
Raihan P (Saudara) : Iya, tadi sudah minta maaf juga sama kakak saya.
Realisyunsafa Z (Perawat 3) : Baik kalau begitu ibu, saya mau tanya apakah ibu
atau keluarganya bisa memahami point penting yang
teman saya sarankan ?
Gita C (Anak Pasien) : Iya kak, saya bisa memahami point yang tadi
dijelaskan dimana ibu saya harus banyak
mengkonsumsi buah dan sayur serta minum air yang
banyak dan dikombinasikan dengan pemberian obat
yang tadi kakak berikan.
Realisyunsafa Z (Perawat 3) : Baik, kalau begitu berarti sudah dipahami yah
tolong ibunya diingatkan. Dan ibu juga harus ingat
saran yang diberikan.
Gita C (Pasien) : Iya saya akan mengingatnya, terima kasih yah
Raihan P (Keluarga) : Oh iya baik dek, terima kasih banyak.
Realisyunsafa Z (Perawat 3) : Baik Kalau begitu ibu yah saya permisi ke nurse
station dulu, kalau ada keperluan silahkan suruh
keluarganya ke nurse station, saya pamit dulu ibu.
Gita C (Pasien) dan : Iya terima kasih.
Keluarga
APLIKASI KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA PASIEN KOMPLAIN
Kasus:
Seorang pasien Bernama Tn Tono sedang dirawat di Ruangan Jalur Be, RSU Sari Mutiara.
Bapak Tono sebelumnya menjalani perawatan di ruangan IGD Selama 2 hari. Setelah pada
hari ke 3, dia dipindahkan ke ruang penyakit dalam yaitu di ruangan Jalur B. Pada hari ini Tn
Tono dan Istrinya complain kepada petugas jaga, karena sudah 2 hari sejak dia dipindahkan
ke ruangan ini, Tn Tono tidak pernah di periksa oleh dokter dan kondisi tidak ada perubahan.
Istri Tn Tono mendatangi Ners Station untuk menyampaikan keluhannya kepada perawat
yang sedang jaga pada saat itu.
Istri Pasien : Pagi, Pak
Perawat : Iya, Selamat pagi, bu. Ada apa ada yang bisa saya bantu?
Istri pasien : saya mau tanya pak. Ini sudah berapa hari kenapa suami saya
tidak dilihat-lihat sama dokter?
Perawat : Mohon maaf bu, ibu keluarga pasien di nomor berapa?
Istri Pasien : Pak Tono yang di bed 3
Perawat : [Perawat mengecek di buku catatan keperawatan] Oh iya bu.
Sebentar saya nanti datang kesana. Nanti saya periksa dulu
Istri Pasien : Kenapa malah abang yang periksa? Soalnya suami say aitu
udah berapa hari gak dilihat sama dokternya. Ini gimana?
Perawat : Iya bu, Saya sekarang kesana.
Istri pasien : Obat-obatannya juga belum ada. Kondisinya juga gitu-gitu aja.
Perawat : baik, bu
2. Fase Orientasi
3. Fase Kerja
4. Fase Terminasi
Nama pemain
Fase pra-intraksi
Di Rumah Sakit Medan ada seorang pasien berumur 23 tahun, dengan dioagnosa
maag. Pasien cenderung sering marah dan mengkomplain segala sesuatu termasuk soal
makanannya. Pada suatu pagi ada seorang perawat muda yang sedang magang berdinas di
jam pagi sampai siang, mahasiswi perawat Gita
Pagi itu diruang rawat inap pasien sudah ngomel-ngomel dengan keluarganya. Pasien
merasa makanan di Rumah Sakit tidak enak dan tidak ia sukai. Pasien pun ingin makan
dengan makanan yang dilarang karena penyakitnya
Pasien : kenapa sih makananya begini, bubur, dan ikan seperti ini
Adik pasien : kak, inikan memang aturan dari Runmah Sakit yang harus kakak
makan sesuai dengan kadaan kakak sekarang.
Abang Pasien : tidak boleh, kamu harus nurut agar cepat sembuh
Fase Orientasi
Pagi itu pukul 07.30 WIB di Rumah Sakit Medan seorang perawat yang sedang berdinas
tersebut menghampiri pasien tersebut.
Perawat : Permisi. Apa betul ini, Keluarga dari pasien yang ada di kamar ini?
Adik Pasien : Selama saya disini kakak saya sering marah-marah dan cerewet sus
Perawat : Baik mbak perkenalkan nama saya perawat Gita Chandra Perwira
bisa
Pasien : Saya Nanda Rahmayanti, suster bias panggil saya dengan panggilan
Nanda saja
Perawat : Baik mbak saya disini ingin melakukan tindakan yang biasanya
dilakukan setiap pagi dan siang yaitu mengukur TTV atau tekanan
Perawat : Baik mbak Nanda, bagaimana keadaan mbak sekarang? Apa yang
Pasien : Saya merasa lemas, perut saya nyeri karena belum makan dan
makanan
di Rumah Sakit ini tidak sesuai selera saya dan saya ingin makanan
yang
Perawat :Baik, tetapi mbak harus tetap makan, biar tidak merasakan lemas dan
Perawat :Baik mbak, sekarang saya akan mengecek keadaan mbak dulu ya
Fase Kerja
Perawat :Suhu tubuh mbak 37 derajat celcius dan tekanan darah mbak 120/80
mmHg
Fase Terminasi
Perawat :Baik mbak kami sudah selesai, kami akan kembali ke ruang perawat
misalkan ada hal yang diperlukan bias pencet tombol yang ada disebelah
mbak, saya akan datang
Abang pasien :Tuh dik dengerin apa kata perawat tadi, dibiasakan dulu biar bias makan
nasi kuning lagi, demi kesembuhan adik.
Pasien :Iya tapi jangan sop mulu ya diganti-ganti menunya yang sehat
Percakapan teraupetik telah selesai dan berakhir maka kesimpulannya adalah akhirnya
pasien mengerti dengan apa yang dijelaskan perawat tadi sehingga pasien dapat
mengaplikasikan nya.
APLIKASI KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA PASIEN, KELUARGA DAN
TENAGA KESEHATAN LAINNYA
Ditahap ini perawat menyiapkan diri dan semua hal-hal yang diperlukan sebelum
melakukan komunikasi kepada pasien.
Fase Orintasi
Perawat : hari ini saya yang bertugas dari jam 7 pagi sampai
Keluarga : Iya
Keluarga : Begini, Pak. Sejak kemarin anak saya ini tidak nafsu makan. Setiap kali saya
kasih makan, selalu dimuntahkan. Ini juga kelihatannya sudah lemas sekali.
Pasien : saya kadang-kadang merasa dingin dibagian kaki saya, Pak. Saya sering
menggigil.
Fase Kerja
Setelah perawat melakukan pengukuran TTV, ditemukan bahwa suhu tubuh pasien
tinggi. Tindakan selanjutnya yang dilakukan oleh perawat adalah mengkonsultasikan kondisi
pasien saat ini kepada dokter yang sedang jaga pada saat itu.
Perawat : saya mau konsultasi dok tentang terapi yang akan diberikan kepada pasien
diruangan C
Perawat : Iya Dok. Pasiennya atas nama ibu B. Umur 25 Tahun, Jenis Kelamin
Dokter : Baik. Berikan saja dulu infus RL selama 12 jam, supaya kebutuhan cairannya
terpenuhi
jam 11 siang
Setelah konsultasi dengan dokter, perawat langsung memasang infus pasien. Kemudian
perawat menghubungi pihak laboratorium untuk pemeriksaan darah pasien.
Perawat : Permisi, Kak. Saya Perawat dari Ruang C, saya mau memberitahukan bahwa
Petugas Lab : Baik. Saya akan ke ruangan untuk melakukan pengambilan sampel
darahnya
Petugas Laboratorium datang ke ruangan dan sudah mengambil darah pasien untuk
dilakukan pemeriksaan di lab.
Petugas Lab : saya sudah mengambil sampel darah pasiennya, saya akan Kembali
kesini
Hasil Pemeriksaan Lab pun sudah keluar, perawat Kembali menghubungi dokter
Perawat : Selamat pagi dok. Hasil pemeriksan darah pasien sudah keluar. Ini
Dokter : baik, saya cek dulu ya, setelah itu, saya akan langsung memeriksa
kondisi pasien
kondisi ibu B hari ini. Bagaimana ibu kabarnya?? Apakah ibu masih
susah makan?
Keluarga : Iya dok, anak saya masih susah makan dan masih panas
Dokter : baik, kalau begitu saya langsung saja ya periksa kondisi ibu B
Setelah dokter selesai melakukan pemeriksaan kondisi pasien, dokter pun pergi ke ners
station.
pasien ini. Karena itu saya meresepkan obat nya, nanti diambil
pasiennya ya.
Perawat : Baik, Terimakasih, dok
Kemudian perawat menghubungi bagian farmasi untuk mengambil obat yang telah
diresepkan oleh dokter. Setelah itu perawat meberikan obat nya ke pasien
Perawat : dokter sudah meresepkan obat untuk ibu. Silahkan diminum ya.
Perawat : jadwal pemberian obat, akan kami tentukan ya, bu. Ibu hanya perlu
Keluarga : Baik,
Perawat : Baik. Saya permisi dulu ya. Semoga ibu B cepat sembuh
Tahap Terminasi
Keluarga : anak saya sudah tidak muntah lagi, pak/bu. Anak saya sudah mulai
Perawat : bagaimana, ibu B apakah ada lagi yang ibu rasakan setelah minum
obat tadi
Perawat : Baik lah. Syukur kalau ibu B sudah membaik. Kita akan terus
sehat seperti biasanya. Yang penting, ibu rajin makan obat nya dan
makan dengan teratur ya. Ibu juga harus tetap jaga kebersihan ya
Perawat : oke bu. Kalau begitu, saya pamit dulu. Nanti kalau ada apa-apa, ibu
datang aja ke nurse station ya. Nanti disana ada rekan perawat yang