Anda di halaman 1dari 14

APLIKASI CARING DALAM KEPERAWATAN

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 2 TK.2 REGULAR A:
1. Dewita E. Unbanu (PO5303201201025)
2. Dominika D. Kaka (PO5303201201026)
3. Enti M. Liem (PO5303201201027)
4. Fitria S. Rini (PO5303201201028)
5. Florinda Blegur (PO5303201201030)
6. Gerald A. Rihi Do (PO5303201201031)

MATA KULIAH : CARING DALAM KEPERAWATAN


DOSEN PEMBIMBING : Emiliandry F. Banase S.KEP., NS

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KUPANG
2021/2022
SKENARIO CARING
Materi : Praktek caring
Fasilitator : Emiliandry F. Banase S.KEP., NS
Overview
Judul Skenario Caring dalam Keperawatan pada anak usia 12 tahun
dengan keluhan Gastritis
Deskripsi Mahasiswa DIII Keperawatan semester 3, Tingkat 2
partisipan kelas Regular A
Jadwal  Set Up: 10 Menit
 Pre-Briefing: 5 Menit
 Scenario: 20 Menit
 Debriefing: 10 Menit

Rangkuman Singkat
Mahasiswa Melakukan pengkajian riwayat utama anak usia 12 tahun
dengan keluhan Gastritis dan memberikan caring dalam keperawatan.

Objektif Pembelajaran
Pada akhir sesi mahasiswa diharapkan untuk :
1. Melakukan perawatan dengan basis caring
2. Melakukan pengkajian anak nyeri ulu hati dan menyediakan
manajemen klinis yang utama
3. Komunikasi tim
4. Komunikasi Terapeutik pada ibu dan anak
5. Patient safety

Manajemen Lingkungan
Unit Gawat Darurat di Puskesmas/ ruang pengkajian dengan :
1. Tempat tidur untuk pemeriksaan
2. Meja kecil dan dua kursi
Alat dan Bahan
1. Stetoskop
2. Tensimeter
3. Obat (antasida)
4. Bengkok
5. Sarung tangan
6. Kertas resep
7. Formulir nutrisi
8. Formulir Biodata
Dokumentasi : format dokumentasi manual

Peran Fasilitator dan Partisipan


Partisipan
1. Perawat primer : 1 anggota dari kelompok
2. Perawat sekunder : 1 anggota dari kelompok
3. Dokter
4. Ibu dari anak
5. Anak
6. Apoteker
Fasilitator
Fasilitator 1: Mengorentasikan mahasiswa pada lingkungan dan scenario
Skenario (riwayat kesehatan dan status pasien pada awal skenario)
 Florinda, anak perempuan berusia 12 tahun dibawah ibunya ke puskesmas
dengan keluhan sudah 4 hari mengeluh nyeri ulu hati.
 Satu anggota kelompok berperan sebagai ibu pasien, dokter, perawat 1
dan perawat 2 dan apoteker.
 Ibu pasien khawatir tentang anaknya karena selama 4 hari, nyeri ulu
hatinya disertai mual, muntah, dan pusing.
 Dokter menugaskan 2 perawat (anggota kelompok) untuk mengkaji anak
Florinda sesuai dengan insturksi dan pedoman tentang penyakit.
 Setelah mengkaji, perawat memberi hand over pada dokter hasil
pengkajian dan perawatan yang telah diberikan pada saat dokter datang
Kembali
 Dokter menugaskan perawat untuk memberikan tindakan.

Instruksi dan Pengarahan Tambahan Untuk Partisipan


(Ibu): Anak saya menderita nyeri ulu hati disertai mual, muntah, dan
pusing.
(Perawat 1) :
1) Tersedia pedoman instruksi dan dokumentasi untuk perawat ketika
hendak melakukan tindakan untuk menyelesaikan
pengkajian/perawatan.
2) Perawat dapat menyelesaikan seluruh pengkajian/perawatan sesuai
pedoman instruksi dan dokumentasi yang tersedia.
3) Praktek yang dilakukan pada kasus ini adalah :
a. Menyiapkan pasien
b. Mengukur tanda-tanda vital pasien
c. Memberikan obat pereda
4) Melakukan Tindakan keperawatan mandiri berupa dengan tujuan untuk
menghilangan gastritis pada anak. Dan melanjutkan instruksi dokter
berupa Tindakan medikasi.
(dokter) : Fasilitator akan memberitahukan waktu giliran anda masuk

Skenario/ Set up Lingkungan


1) Ibu membawa anak datang ke Puskesmas bagian UGD
2) Perawat Primer menerima pasien masuk ke ruang perawatan
3) Anak sedang duduk pada tempat tidur pemeriksaan dan Ibu duduk
disebelah kanan anaknya
4) Seluruh peralatan siap di ruangan
5) Dokter dan perawat sekunder masuk untuk melakukan pemeriksaan
ttv dan dilanjutkan pengkajian oleh perawat.
6) Dokter ada di luar ruangan dan akan diberitahu masuk ke ruangan
ketika pengkajian telah dilaksanakan.
7) Dokter menginstruksikan perawat untuk melakukan Tindakan
mandiri keperawatan berupa mengecek tanda-tanda vital pasien.
8) Kedua perawat pergi menemui apoteker untuk memberikan resep
obat yang diberikan oleh dokter.
9) Dua perawat melakukan Tindakan sesuai instruksi Dokter.

Scenario Roll Out (fase pendahuluan, kerja dan terminasi)


TAHAP ORIENTASI
Ibu Pasien : Selamat pagi suster
Perawat 1 : Selamat pagi, silakan duduk (mempersilahkan
duduk, sembari tersenyum) : Non verbal
Ibu Pasien : Baik suster (sambil duduk bersama anak
disebelahnya)
Perawat : Perkenalkan saya Dominika. Saya Perawat
yang bertugas pagi ini (Kontak mata dengan pasien:
Nonverbal)
Ibu Pasien : Baik suster.
Perawat 1 : Adik cantik Namanya siapa? (sambil mendekatkan
Badan pada pasien :Nonverbal)
Pasien : (terdiam)
Ibu Pasien : Namanya Florinda, suster.
Perawat : Namanya bagus seperti orangnya. (sambil
Tersenyum: Nonverbal)
Adiknya sakit apa, ibu? Apa keluhan yang
dirasakan adik?
Ibu Pasien : Anak saya mengeluh nyeri ulu hati sudah 4 hari sus.
Dia sering sesak nafas, kepala anak saya sering sakit,
dan anak saya sering mengeluh nyeri di dada.
Perawat : Baik ibu, tenang dulu dan jangan khawatir
(menenangkan ibu pasien :Verbal) ibu dan adik
ikuti saya (sambil mengarahkan ibu Pasien,
Pasien ke tempat tidur), Adiknya silakan
dibaringkan ditempat tidur ya ibu.
Ibu Pasien : Baik suster ( sambil membaringkan anaknya).

Perawat :Baik ibu saya cek dulu suhu adiknya (Setelah


memeriksa perawat memanggil dokter untuk di
tindak lanjuti)

Dokter datang bersama Perawat


Dokter : Selamat pagi ibu, selamat pagi adik. Bagaimana
Kondisi adiknya ibu, apa keluhannya? (kontak mata:
Nonverbal)
Pasien : (terdiam menatap dokter)
Ibu Pasien : Anak saya mengalami nyeri di ulu hati sudah 4 hari,
dok. Sekarang tampak lemah dan pucat,
tidak nafsu makan dok. Saya sangat khawatir, dok.
Perawat 2 : Anaknya terdiam saja dan tidak menjawab
Pertanyaan, dok. Saya akan melakukan pengkajian
Dokter : Baik Ibu. Jangan khawatir, kami akan
melakukan perawatan yang terbaik. Untuk sementara
Perawat akan melakukan pengkajian. Setelah
melakukan pengkajian barulah kami akan melakukan
tindakan lebih lanjut pada anaknya, ya ibu.
(Tersenyum: Nonverbal)
Ibu Pasien : Baik dokter
Dokter : Baik Perawat, silakan lakukan pengkajian sesuai dengan
pedoman instruksi dan dokumentasi ya. (Tersenyum:
Nonverbal)
Perawat2 : Baik dokter
Dokter Kembali
Perawat2 : Baik ibu, saya akan melakukan pengkajian. saya minta
Waktu 5-10 menit untuk melakukan pengkajian.
Apakah ibu bersedia?
Ibu Pasien : Saya bersedia, Pak.
Perawat2 : Baiklah. saya akan ke ruang perawat untuk
Mempersiapkan alat, 10 menit kemudian saya akan
Kembali untuk melakukan pengkajian. Permisi ibu
(sambil menuju ke ruangan)
Ibu Pasien : Baik pak.

TAHAP KERJA
Perawat2 : Sesuai dengan perjanjian kita, saya akan melakukan
Pengkajian pada anak Florinda. Tujuannya supaya bisa
mengetahui lebih jelas penyakitnya anak Florinda sehingga
bisa mendapatkan perawatan lebih lanjut yang tepat.
Ibu Pasien : Baik pak.
Perawat2 : Kita mulai ya ibu. (sambil mendekatkan alat)
Ibu Pasien : Baik
Perawat2 : Adik Florinda nama lengkapnya siapa? (sambil tersenyum
: Nonverbal)
Ibu Pasien : Nama lengkap anaknya, Florinda Blegur
Perawat2 : Umurnya berapa?
Ibu Pasien : Umurnya 12 tahun
Perawat2 : Apakah adik Florinda pernah mengalami keluhan yang
sama ini? Atau Pernah dirawat di rumah sakit?
Ibu Pasien : Iya pernah mengalami keluhan yang sama, tapi belum
pernah di rawat di rumah sakit.
Perawat : Bagaimana dengan makan? Apakah ada kesulitan?
Ibu pasien : Makannya baik-baik saja, Tetapi setelah
nyeri ulu hati ini anak saya tidak ada nafsu makan, jadi
makannya hanya 2 sendok makan saja setelah itu tidak
dihabiskan.
Perawat : Baiklah, permisi ya dek ( sambil meraba dahi pasien).
Adik, apakah adik sering merasakan sakit kepala atau
pusing?
Pasien : Sering pak
Perawat : Saya ukur suhu tubuh adik dan tanda-tanda vital yang lain
dulu (mengambil peralatan)
Pasien : Baik pak
Perawat : (Perawat melakukan Pengukuran tanda-tanda vital dan
Melakukan pemeriksaan fisik sesuai dan instruksi.
setelah beberapa menit) Baik ibu dan adik Florinda. Saya
sudah selesai melakukan pemeriksaan.
Ibu pasien : Baik pak
Perawat : Baiklah adik Apakah ada pertanyaan atau keluhan lain?
Pasien : Tidak ada pak .
Perawat : Baik. Kalau tidak ada, saya akan kembali ke ruangan
Untuk melaporkan hasil pengkajian pada dokter untuk
tindakan lebih lanjut ya. Setelah itu, kami
akan datang kembali untuk memberitahu rencana
perawatan dan Tindakan keperawatan. (tersenyum:
Nonverbal)
Pasien : Baik pak .

Perawat menghampiri Dokter

Perawat : Permisi dok (mengetuk pintu)

Dokter : Iya, bagaimana?

Perawat : Saya sudah selesai melakukan pengkajiaan dan

pemeriksaan fisik pada anak Florinda.

Dokter : Iya, bagaimana hasil pengkajiaan dan pemeriksaan fisiknya?

Perawat : Berikut Dok untuk hasil pengkajiannya ( sambil memberi

hand over pada dokter)

Dokter : Baik . untuk tindakan selanjutnya, tolong perawat melakukan

Tindakan mandiri pemberian obat antasida, kemudian


meminta adik Florinda untuk banyak minum air putih dan
makan yang teratur, setelah itu berikan resep ini
ke apoteker agar bisa diambil obatnya. (sambil memberikan
resep)

Perawat : Baik Dokter.

Perawat pergi ke Ruangan Apoteker untuk memberikan resep obat


sesuai instruksi dokter

Perawat : Selamat pagi


Apoteker : Pagi juga, ada yang bisa saya bantu?
Perawat : Saya ingin memberikan resep obat dari dokter untuk
pasien Florinda (sambal meletakkan catatan resep)

Apoteker :Baik, saya akan menyiapkan obatnya.


Perawat: Baik, Terima kasih.
Perawat Kembali ke Ruangan Pasien untuk melakukan Tindakan sesuai
instruksi dokter

Perawat : Permisi ibu, sesuai instruksi dokter. kami akan melakukan

Tindakan memberikan obat antasida dengan tujuan untuk


meredakan nyeri kepada Adik Florinda, dengan waktu kurang
lebih 15 menit, apakah ibu dan adik bersedia? (tersenyum: Non
verbal)

Ibu dan anak : Baik pak, kami bersedia.

Perawat : Baik ibu, kalau begitu saya akan menyiapkan peralatannya, adik

silahkan berbaring dulu, saya permisi sebentar.

Ibu dan anak : baik pak

Setelah menyiapkan alat perawat Kembali ke ruangan pasien untuk


melakukan Tindakan

Perawat : Permisi, baik ibu dan adik saya akan memulai Tindakannya.

Ibu dan anak : baik pak

Perawat : (Melakukann tindakan memberikan obat sesuai instruksi dokter


sambil tetap mempertahankan komunikasi pada ibu dan anak)

Perawat : Baik adik, saya sudah selesai melakukan Tindakan, bagaimana


perasaan adik setelah dilakukan Tindakan? apakah sudah merasa lebih
baik?

Pasien : Iya pak, saya sudah merasa sedikit lebih baik dan lebih tenang.

(sambil sedikit tersenyum)

Perawat : Baik kalo begitu, adik jangan sering makan terlambat, minum air
putih yang banyak, dan ibu jangan lupa harus memberikan obat sesuai yang
sudah diresepkan oleh dokter.

Ibu dan anak : Baik pak, terima kasih banyak


Perawat : Saya permisi dulu, jika ada hal dibutuhkan. ibu bisa memanggil
saya diruangan perawat. semoga adik cepat sembuh. selamat siang

Ibu dan anak : Siang pak, terima kasih.

Kemampuan/Skill yang diharapkan


Mahasiswa diharapkan mampu :
1. Mencuci tangan sebelum dan sesudah tindakan
2. Cek TTV
3. komunikasi dengan ibu dan anak
4. komunikasi diantara tim dan mendiskusikan penatalaksanaan kepada
anak dan pada saat dokter datang
Post-Scenario Debriefing Overview
Partisipan aktif :
1. Bagaimana perasaan anda dengan peran dan kondisi yang baru saja
dilaksanakan ?
2. Apakah anda merasa telah melakukan hal yang benar ?
3. Apakah anda merasa bahwa anda dapat melakukan tindakan yang
lebih baik lagi ?
Fasilitator :
1. Bagaimana mahasiswa dapat menyambungkan antara pengetahuan
dan kesenjangan yang terjadi ?

Kelas :
1. Apakah pengalaman yang dapat kita ambil dari praktikum ini ?
2. Apa sajakah hal positif yang dapat kita berikan dari masing-masing
partisipan ?
A. Gastritis

1. Definisi

Gastritis adalah penyakit akibat peradangan di dinding lambung. Kondisi ini umumnya
ditandai dengan nyeri di bagian ulu hati. Jika dibiarkan, gastritis bisa berlangsung bertahun-
tahun dan menimbulkan komplikasi serius, seperti tukak lambung.

Gastritis terbagi menjadi dua jenis, yaitu gastritis akut dan kronis. Gastritis akut terjadi ketika
peradangan di lapisan lambung berlangsung secara tiba-tiba. Kondisi ini menyebabkan nyeri
ulu hati hebat yang bersifat sementara. Namun, jika tidak ditangani, gastritis akut bisa berlanjut
menjadi kronis.

2. Gejala dan Komplikasi gastritis pada Anak

Dinding lambung tersusun dari jaringan penghasil enzim pencernaan dan asam lambung.
Dinding lambung juga menghasilkan lendir (mukus) yang tebal, untuk melindungi lapisan
lambung dari kerusakan akibat asam lambung.

Gastritis terjadi ketika dinding lambung mengalami peradangan. Penyebabnya bisa


bermacam-macam, tergantung pada jenis gastritis itu sendiri.

Gastritis akut terjadi ketika dinding lambung rusak atau melemah secara tiba-tiba. Akibatnya,
lambung bisa terpapar cairan asam lambung dan mengalami iritasi.

Seseorang dapat terserang gastritis akut bila:

 Menggunakan obat-obatan tertentu, seperti obat antiinflamasi nonsteroid dan


kortikosteroid
 Mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan
 Menderita penyakit tertentu, seperti refluks empedu, gagal ginjal, infeksi virus, atau
infeksi bakteri seperti Helicobacter pylori
 Mengalami stres berat
 Menderita penyakit autoimun yang menyebabkan sistem kekebalan tubuh menyerang
dinding lambung
 Menelan zat yang bersifat korosif dan dapat merusak dinding lambung, seperti racun
 Mengalami efek samping akibat prosedur operasi
 Menggunakan alat bantu pernapasan
 Menyalahgunakan NAPZA, terutama kokain

3. Pengobatan dan Pencegahan Gastritis pada Anak

Pengobatan gastritis bertujuan untuk mengatasi kondisi ini dan meredakan gejala yang
ditimbulkannya. Tergantung pada penyebabnya, dokter dapat memberikan obat-obatan berupa:

1. Antasida
Antasida mampu meredakan nyeri secara cepat, dengan cara menetralisir asam lambung. Obat ini
juga efektif untuk meredakan gejala lain, terutama pada gastritis akut.
Contoh obat antasida untuk mengatasi gastritis adalah aluminium hidroksida dan magnesium
hidroksida.

2. Penghambat histamin 2 (H2 blocker)


Obat ini meredakan gejala gastritis dengan cara menurunkan produksi asam lambung. Contoh
obat penghambat histamin 2 adalah ranitidin, cimetidine, dan famotidine.

3. Penghambat pompa proton (PPI)


Obat ini juga bertujuan untuk menurunkan produksi asam lambung, tetapi dengan mekanisme
kerja yang berbeda. Contoh obat penghambat pompa proton adalah omeprazole, lansoprazole,
esomeprazole, rabeprazole, dan pantoprazole.

4. Antibiotik
Obat ini digunakan pada gastritis yang disebabkan oleh infeksi bakteri H. pylori. Jenis antibiotik
yang diberikan adalah amoxicillin, clarithromycin, tetracycline, atau metronidazole.

5. Antidiare
Obat ini diberikan pada pasien dengan keluhan diare. Contoh obat antidiare yang dapat diberikan
adalah bismut subsalisilat.
Guna membantu meredakan gejala dan proses penyembuhan, pasien disarankan untuk
menyesuaikan gaya hidup, yaitu dengan:

 Menyusun pola dan jadwal makan yang teratur


 Makan dengan porsi yang lebih sedikit sehingga makan menjadi lebih sering dari
biasanya
 Menghindari makanan berminyak, asam, dan pedas, karena dapat mengiritasi lambung
sehingga memperparah gejala.
 Mengelola stres dengan baik
 Tidak merokok

Anda mungkin juga menyukai