Disusun oleh :
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah Konsep Dasar Keperawatan. Makalah ini telah kami susun
dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat
memperlancar pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, Kami menyadari
sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun
tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran
dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata, tiada gading yang tak retak, makalah ini tentu masih jauh dari
kata sempurna. Oleh sebab itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami
harapkan dalam upaya untuk menuju perbaikan. Terimakasih.
Penyusun
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR……………………………………………………………........
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………..
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………………………………………
B. Tujuan………………………………………………………………………….
C. Sistematika Penulisan………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………….
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Model konseptual Roy dan gordon mengacu pada ide-ide global mengenai
individu, kelompok situasi atau kejadian tertentu yang berkaitan dengan disiplin yang
spesifik. Teori-teori yang terbentuk dari penggabungan konsep dan pernyataan yang
berfokus lebih khusus pada suatu kejadian dan fenomena dari suatu disiplin ilmu.
C. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang, tujuan penulisan, dan sistematika
penulisan.
Pada bab ini akan dibahas mengenai teori-teori yang berkaitan denan konsep dasar
keperawatan menurut teori
Pada bab ini akan dibahas mengenai kesimpulan dan dan saran.
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
TINJAUAN TEORI
Pengertian
Konsep adalah suatu keyakinan yang kompleks terhadap suatu obyek, benda,
suatu peristiwa atau fenomena berdasarkan pengalaman dan persepsi seseorang
berupa ide, pandangan atau keyakinan.
Teori adalah hubungan beberapa konsep atau suatu kerangka konsep / definisi
yang memberikan suatu pandangan sistematis terhadap gejala-gejala atau
fonomena-fonomena dengan menentukan hubungan spesifik antara konsep-
konsep tersebut dengan maksud untuk menguraikan, menerangkan, meramalkan
dan atau mengendalikan suatu fonomena. Teori dapat diuji, diubah atau
digunakan sebagai pedoman dalam penelitian.
A. Identitas
1. Identitas Klien
Nama : An. G
Tanggal lahir : Cilacap, 30 Januari 2003
Umur : 7 tahun, 1 bulan
Jenis kelamin : Perempuan
Berat badan : 21 Kg
Tinggi badan : 110 Cm
Alamat : Jl. Damai Rt 05/ I Glempang, Maos
Agama : Islam
Pendidikan : SD
B. Riwayat Keperawatan
1. Kelihan utama
Panas, nyeri kepala, mual
2. Riwayat penyakit sekarang
Klien panas, menggigil sejak tadi pagi, karena semalam kehujanan, mual, nyeri
kepala,nyeri akan bertambah jika beraktifitas dan akan berkurang apabila istirahat
(tiduran dengan mata terpejam), skala nyeri sedang (4-6), klien slalu mengatakan
kepalanya sakit, rewel sudah minum obat kontreksin dua tablet, panas hanya turun
sebentar kemudian kambuh lagi keadaan saat ini panas, nyeri kepala, mual, muntah,
rewel, menggigil suhu 40,1 °C, nadi 112 kali permenit, badannya teraba panas,
batuk., RR : 26 x/ mnt
3. Riwayat penyakit dahulu
Klien sebelumnya tidak pernah sakit yang parah, menular maupun menurun dan jika
diobati dengan contreksin kemudian tidur maka sembuh.
4. Riwayat penyakit keluarga
Keluarga klien baik dari kakek, nenek, ayah maupun ibu tidak ada yang punya
penyakit menurun maupun menular.
5. Riwayat kehamilan
Pada Trimester I dan II mengalami hiperemes gravidarum
Trimester III kehamilan normal
6. Riwayat persalinan
Klien lahir di tolong oleh Bidan di Rumah bersalin dengan partus spontan umur
kehamilan 37 minggu. Panjang badan 49 cm, berat badan 3,0 Kg, jenis kelamin
perempuan.
7. Riwayat imunisasi
Imunisasi lengkap
Umur 2 hari : Hb Unijek
Umur 1 bulan : BCG, Polio I
Umur 2 bln : DPT / HB I, Polio II
Umur 3 bln : DPT / HB II, Polio III
Umur 4 bln : DPT / HB III, Polio IV
Umur 9 bln : Campak
8. Riwayat tumbuh kembang
Motorik kasar : berdiri dengan satu kaki selama 6 detik, berjalan dengan tumit ke jari
kaki
Motorik halus : mencontoh 6 kotak, menggambar orang 6 bagian
Personal sosial : makan sendiri tanpa bantuan dan bersih
Bahasa : mengartikan 7 kata dan menghitung 6 kubus
Nilai kelulusan 80 %, semua tahapan dilalui dengan baik
9. Kebutuhan cairan
Klien banyak minum, karena merasa haus terus, banyak mengeluarkan keringat,
BAK lancar, muntah 2 ( dua) kali, biasanya minum 8 gelas setiap hari.
10. Kebutuhan kalori
Klien makan 3 kali sehari, tapi pada saat sakit tak mau makan, kalau makan muntah.
C. Pola pengkajian menurut Gordon
1. Persepsi kesehatan – Pola manajemen kesehatan
Keluarga klien mengnggap bahwa kesehatan sangatlah penting dalam
kehidupannya, oleh karena itu apabila sakit maka akan segera diobati dengan cara
membeli obat ke warung atau berobat ke dokter praktek swasta atau ke rumah sakit.
3. Pola eliminasi
Pola eliminasi BAB
Klien sebelum sakit BAB 1 kali sehari pada pagi hari, dan tidak mengalami kesulitan
dalam BAB serta tidak pernah menggunakan obat-obat pencahar.
Saat sakit BAB klien tidak mengalami perubahan.
Pola Eliminasi BAK
Frekuensi BAK sebelum sakit 4 – 5 kali sehari dan tidak ada kesulitan.
Saat sakit BAK 7-8 kali sehari dan tidak mengalami mkesulitan
1. Model Keperawatan
Dalam asuhan keperawatan, menurut Roy sebagai penerima asuhan
keperawatan adalah individu, keluarga, kelompok, masyarakat yang dipandang
sebagai “Holistic adaptif system” dalam segala aspek yang merupakan satu
kesatuan.
System terdiri dari proses input, output, kontrol dan umpan balik.
(A). Input
Roy mengidentifikasi bahwa input sebagai stimulus, merupakan
kesatuan informasi, bahan-bahan atau energi dari lingkungan yang dapat
menimbulkan respon, dimana dibagi dalam tiga tingkatan yaitu :
(1). Stimulus fokal yaitu stimulus yang langsung berhadapan dengan
seseorang, efeknya segera, misalnya infeksi.
(2). Stimulus kontekstual yaitu semua stimulus lain yang dialami
seseorang baik internal maupun eksternal yang mempengaruhi
situasi dan dapat diobservasi, diukur dan secara subyektif
dilaporkan. Rangsangan ini muncul secara bersamaan dimana
dapat menimbulkan respon negatif pada stimulus fokal seperti
anemia, isolasi sosial.
(3). Stimulus residual yaitu ciri-ciri tambahan yang ada dan relevan
dengan situasi yang ada tetapi sukar untuk diobservasi meliputi
kepercayan, sikap, sifat individu berkembang sesuai pengalaman
yang lalu, hal ini memberi proses belajar untuk toleransi.
Misalnya pengalaman nyeri pada pinggang ada yang toleransi
tetapi ada yang tidak.
(B). Kontrol
Proses kontrol seseorang menurut Roy adalah bentuk mekanisme
koping yang di gunakan. Mekanisme kontrol ini dibagi atas regulator dan
kognator yang merupakan subsistem.
d) Mode Interdependensi
Mode interdependensi adalah bagian akhir dari mode yang dijabarkan
oleh Roy. Fokusnya adalah interaksi untuk saling memberi dan menerima
cinta/ kasih sayang, perhatian dan saling menghargai.Interdependensi yaitu
keseimbangan antara ketergantungan dan kemandirian dalam menerima
sesuatu untuk dirinya. Ketergantungan ditunjukkan dengan kemampuan
untuk afiliasi dengan orang lain. Kemandirian ditunjukkan oleh kemampuan
berinisiatif untuk melakukan tindakan bagi dirinya. Interdependensi dapat
dilihat dari keseimbangan antara dua nilai ekstrim, yaitu memberi dan
menerima.
(C). Output
Output dari suatu sistem adalah perilaku yang dapat di amati, diukur
atau secara subyektif dapat dilaporkan baik berasal dari dalam maupun dari
luar . Perilaku ini merupakan umpan balik untuk sistem. Roy
mengkategorikan output sistem sebagai respon yang adaptif atau respon yang
tidak mal-adaptif. Respon yang adaptif dapat meningkatkan integritas
seseorang yang secara
keseluruhan dapat terlihat bila seseorang tersebut mampu melaksanakan
tujuan yang berkenaan dengan kelangsungan hidup, perkembangan,
reproduksi dan keunggulan. Sedangkan respon yang mal adaptif perilaku
yang tidak mendukung tujuan ini.
(wisuda, 2016)
2. Paradigma Keperawatan
Empat Elemen utama dari teori Roy adalah :
1) Manusia sebagai penerima asuhan keperawatan
2) Konsep lingkungan
3) Konsep sehat dan
4)Keperawatan.
Dimana antara keempat elemen tersebut saling mempengaruhi satu sama lain karena
merupakan suatu sistem.
1) Manusia
Manusia merupakan fokus utama yang perlu diperhatikan karena
manusialah yang menjadi penerima asuhan keperawatan, baik itu individu,
keluarga, kelompok maupun masyarakat, yang dipandang sebagai “Holistic
Adaptif System”. Dimana “Holistic Adaptif System “ ini merupakan
perpaduan antara konsep sistem dan konsep adaptasi.
2) Lingkungan
Stimulus yang berasal dari individu dan sekitar individu merupakan
elemen dari lingkungan, menurut Roy. Lingkungan didefinisikan oleh Roy
adalah
“Semua kondisi, keadaan dan pengaruh-pengaruh disekitar individu yang
dapat mempengaruhi perkembangan dan perilaku individu dan kelompok”.
Dalam hal ini Roy menekankan agar lingkungan dapat didesign untuk
meningkatkan kemampuan adaptasi individu atau meminimalkan resiko yang
akan terjadi pada individu terhadap adanya perubahan.
3) Sehat
Roy mendefinisikan sehat adalah “A State and a process of being and
becoming an integrated and whole person”. Integritas individu dapat
ditunjukkan dengan kemampuan untuk mempertahankan diri, tumbuh,
reproduksi dan “mastery”. Asuhan keperawatan berdasarkan model Roy
bertujuan untuk meningkatkan kesehatan individu dengan cara meningkatkan
respon adaptifnya.
4) Keperawatan
Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa tujuan keperawatan
menurut Roy adalah meningkatkan respon adaptif individu dan menurunkan
respon inefektif individu, dalam kondisi sakit maupun sehat. Selain
meningkatkan kesehatan di semua proses kehidupan, keperawatan juga
bertujuan untuk mengantarkan individu meninggal dengan damai.Untuk
mencapai tujuan tersebut, perawat harus dapat mengatur stimulus fokal,
kontekstual dan residual yang ada pada individu, dengan lebih
menitikberatkan pada stimulus fokal, yang merupakan stimulus tertinggi
(hasan, 2012)
Selama lebih dari 30 tahun Model Adaptasi Roy telah digunakan untuk
memahami dan menuntun praktik keperawatan dalam perawatan pasien.Para perawat
menggunakan model ini sebagai framework untuk mengkonseptualisasi dan
merencanakan intervensi keperawatan pada pasien atau menggunakan model ini
untuk menciptakan intervensi untuk pemisahan populasi klinik. (wisuda, 2016)
Ibu L, 48 tahun mengalami nyeri yang luar biasa di daerah punggung bawah yang
menjalar sampai ke tungkai sebelah kanannya. Nyeri ini sangat hebat pada saat
melakukan kegiatan sehari-hari, termasuk untuk berdiri dan duduk. Setelah dilakukan
konsultasi dengan dokter A, Ibu L dinyatakan mengalami herniasi diskus
intervertebra (HNP), dan dijadwalkan untuk dilakukan discectomi (operasi
pemotongan bagian diskus yang mengalami herniasi). Selanjutnya Ibu L diantar oleh
suaminya dengan membawa surat pengantar dari dokter A masuk rumah sakit untuk
dilakukan persiapan-persiapan termasuk pemeriksaan penunjang sebelum waktu
operasi ditetapkan. Hasil pengkajian didapatkan data TD 120/90 mmHg, nadi
92x/menit, respirasi 24x/menit dan suhu 37,5˚C, pasien tampak gelisah.
Ibu L adalah wanita yang memiliki usaha menjual baju dan perlengkapan wanita
disebuah toko miliknya.Ia mengaku memiliki banyak pelanggan yang terbiasa
melihatnya menjadi orang yang berbusana serasi dengan koleksi jualannya. Sebelum
masuk RS kebiasaan Ibu L melakukan aktifitas 12 jam perhari. Pola tidur 8 jam di
waktu malam dan 1-1,5 jam di waktu siang. Olah raga yang biasa dlakukan adalah
jalan pagi setiap hari Ahad. Setelah persiapannya dianggap cukup, maka disepakati
akan dilakukan operasi pada tanggal 21 Maret 2011 jam 10.00 pagi. Hasil kesepakan
tersebut diperkuat surat persetujuan operasi yang di tanda tangani oleh bpk A selaku
suami Ibu L.
Pengkajian.
1) Biodata:
Nama : Ibu L
Tempat lahir : Makassar
Umur : 48 tahun.
Agama : Islam.
Suku : Makassar.
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta.
Alamat : Makassar
Sumber Data : Pasien dan Keluarga (suami)
No medical record : 36 51 01.
Masuk Rumah sakit : Tanggal 21 Maret 2011
2) Pengkajian Perilaku
Pengkajian tahap pertama adalah mengumpulkan data perilaku output Ibu L sebagai
sistim adaptasi dihubungkan dengan 4 mode adaptif fungsi fisiologis, konsep diri,
peran dan interdependen.
Mode fisiologis
O : Tampak gelisah
Tidak berdaya
1) Pengkajian stimulus
(3) Rasa nyeri dapat mengaktivasi RAS yang menghambat proses tidur sedangkan
post operasi discectomi membutuhkan sedikit pengaturan aktifitas
Self Konsep : Penurunan konsep diri body image takut terjadi kecacatan
dari kaki
Fungsi peran : Takut keberadaannya menjadi beban orang lain
Interdependence :
Diagnosa keperawatan
b. Cemas berhubungan dengan penurunan konsep diri body image dan harga diri
Intervensi
Tanggal :
Problem aktual/resiko :
Gangguan istirahat dan aktifitas berhubungan dengan nyeri dan keterbatasan gerak
Tindakan keperawatan :
(b) Latih klien sesuai kemampuan untuk melaksanakan kegiatan yang berhubungan
dengan pemenuhan kebutuhan ADLnya sesuai dengan kemampuan
Tanggal :
Problem aktual/resiko :
Cemas dan ketakutan berhubungan dengan : penurunan konsep diri body image dan
harga diri
Tindakan keperawatan :
1. Bina hubungan saling percaya dan yakinkan kehadiran perawat adah untuk
membantu memecahkan permasalahan klien
KESIMPULAN
KESIMPULAN
Konsep adalah suatu keyakinan yang kompleks terhadap suatu obyek, benda,
suatu peristiwa atau fenomena berdasarkan pengalaman dan persepsi seseorang
berupa ide, pandangan atau keyakinan. Pola kesehatan fungsional menurut
gordon adalah:
SARAN
Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan jauh dari
kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman
pada banyak sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Maka dari itu penulis
mengharapkan kritik dan saran mengenai pembahasan makalah dalam kesimpulan di
atas.
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
azka. (2010). http://legrazip.blogspot.com/p/askep.html.