Anda di halaman 1dari 17

Konsep Tentang Berbagai Upaya

Pengembangan Masyarakat Dalam Intervensi


Keperawatan Komunitas
Kelompok 16:
David Mirza Mahendra (P07220118074)
Risa Asri Setianingrum (P07220118102)
01
Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat
Aspek, alasan partisipasi, pendekatan, ruang lingkup, konsep, model, bidang, perencanaan

Table of
Contents
02
Pemberdayaan Komunitas
Konsep, teori

03
Kerja Tim
Komponen
01
Pengorganisasian dan Pengembangan
Masyarakat
Tiga Aspek Pengorganisasian Masyarakat:
 Proses
Pengorganisasian masyarakat merupakan proses yang terjadi secara
sadar tetapi mungkin pula merupakan proses yang tidak disadari oleh
masyarakat.
 Masyarakat
Bisa diartikan sebagai suatu kelompok besar yang mempunyai batas-
batas geografis, bisa pula diartikan sebagai suatu kelompok dari
mereka yang mempunyai kebutuhan bersama dan berada dalam
kelompok yang besar tadi (Husaini & Marliane, 2016).
 Berfungsinya masyarakat (functional community)
o Menarik orang-orang yang inisiatif dan dapat bekerja.
o Membuat rencana kerja yang dapat diterima dan dilaksanakan
oleh seluruh masyarakat.
o Melakukan usaha-usaha atau kampanye untuk mencapai rencana
tersebut.
Alasan terjadinya Partisipasi Masyarakat

 Tingkat partisipasi masyarakat karena paksaan.


 Tingkat partisipasi masyarakat karena imbalan.
 Tingkat partisipasi masyarakat karena identifkasi atau ingin meniru.
 Tingkat partisipasi masyarakat karena kesdaran.
 Tingkat partisipasi masyarakat karena tuntutan akan hak asasi dan
tanggung jawab.
Pendekatan Dalam Pengorganisasian
Masyarakat
○ Spesific content objective approach
Seseorang atau badan/lembaga yang telah merasakan adanya kepentingan bagi masyarakat dapat mengajukan
suatu program untuk memenuhi kebutuhan yang dirasakan. Hal ini bisa dilakukan oleh yayasan, lembaga
swadaya masyarakat, atau atas nama perorangan.

○ General content objective approach


Tujuan pendekatan ini adalah untuk mengoordinasi berbagai usaha dalam wadah tertentu. Kegiatan ini dapat
dilakukan baik oleh pemerintah maupun organisasi non pemerintah (non goverment organization).

○ Process organization approach


Penggunaannya berasal dari prakarsa masyarakat, timbul kerjasama dari anggota masyarakat untuk akhirnya
masyarakat sendiri mengembangkan kemampuannnya sesuai dengan kapasitas mereka dalam melakukan usaha
mengatasi masalah. Salah satu contohnya adalah kelompok kerja kesehatan (pokjakes).
Pengembangan Masyarakat

Pengembangan masyarakat (community development) merupakan wawasan


dasar bersistem tentang asumsi perubahan sosial terancang yang tepat dalam kurun
waktu tertentu.
Pengembangan masyarakat (community development) sebagai salah satu model
pendekatan pembangunan (bottoming up approach) merupakan upaya melibatkan
peran aktif masyarakat beserta sumber daya lokal yang ada.
Ruang Lingkup Pengembangan Masyarakat

Pengembangan masyarakat seringkali diimplementasikan dalam bentuk:


• Proyek-proyek pembangunan yang memungkinkan anggota masyarakat memperoleh
dukungan dalam memenuhi kebutuhannya.
• Kampanye dan aksi sosial yang memungkinkan kebutuhan-kebutuhan tersebut dapat
dipenuhi oleh pihak-pihak lain yang bertanggung jawab.

Masyarakat dapat diartikan dalam dua konsep, yaitu:


• Masyarakat sebagai sebuah “tempat bersama”, yakni sebuah wilayah geografi yang
sama. Sebagai contoh, sebuah rukun tetangga, perumahan di daerah perkotaan atau
sebuah kampung di wilayah pedesaan.
• Masyarakat sebagai “kepentingan bersama”, yakni kesamaan kepentingan
berdasarkan kebudayaan dan identitas. Sebagai contoh, kepentingan bersama pada
masyarakat etnis minoritas atau kepentingan bersama berdasarkan identifikasi
kebutuhan tertentu seperti halnya pada kasus para orang tua yang memiliki anak
dengan kebutuhan khusus (anak cacat fisik) atau bekas para pengguna pelayanan
kesehatan mental.
Model Pengembangan Masyarakat

 Perawatan Masyarakat merupakan kegiatan volunter yang biasanya dilakukan oleh


warga kelas menengah yang tidak dibayar. Tujuan utamanya adalah untuk
mengurangi kesenjangan legalitas pemberian pelayanan.
 Pengorganisasian Masyarakat memiliki fokus pada perbaikan koordinasi antara
berbagai lembaga kesejahteraan sosial.
 Pembangunan Masyarakat memiliki perhatian pada peningkatan keterampilan dan
kemandirian masyarakat dalam memecahkan permasalahan yang dihadapinya.
 Aksi Masyarakat Berdasarkan Kelas bertujuan untuk membangkitkan kelompok-
kelompok lemah untuk secara bersama-sama meningkatkan kemampuan melalui
strategi konflik, tindakan langsung dan konfrontasi.
 Aksi Masyarakat Berdasarkan Jender bertujuan untuk mengubah relasi-relasi sosial
kapitalis-patriakal antara laki- laki dan perempuan, serta orang dewasa dan anak-
anak.
 Aksi Masyarakat Berdasarkan Ras (Warna Kulit) merupakan usaha untuk
memperjuangkan kesamaan kesempatan dan menghilangkan diskriminasi rasial.
Bidang pada Pengetahuan dan Keterampilan
dalam Pengembangan Masyarakat
 Engagement (dengan beragam individu, kelompok, dan organisasi).
 Assessment (termasuk assessment kebutuhan dan profile wilayah).
 Penelitian (termasuk penelitian aksi-partisipatif dengan masyarakat).
 Group work (termasuk bekerja dengan kelompok pemecah masalah maupun
kelompok-kelompok kepentingan).
 Negosiasi (termasuk bernegosiasi secara konstruktif dalam situasi-situasi
konflik).
 Komunikasi (dengan berbagai pihak dan lembaga).
 Konseling (termasuk bimbingan dan penyuluhan terhadap masyarakat dengan
beragam latar kebudayaan)
 Manajemen sumber (termasuk manajemen waktu dan aplikasi-aplikasi untuk
memperoleh bantuan).
 Pencatatan dan pelaporan.
 Monitoring dan evaluasi.
Langkah Perencanaan dalam Pengembangan
Masyarakat

 Perumusan masalah
 Penetapan program
 Perumusan tujuan
 Penentuan kelompok sasaran
 Identifikasi sumber dan tenaga pelaksana
 Penentuan strategi dan jadwal kegiatan
 Monitoring dan evaluasi
02
Pemberdayaan Komunitas
Pemberdayaan Komunitas

Pemberdayaan menurut arti secara bahasa adalah proses, cara, perbuatan membuat berdaya, yaitu
kemampuan untuk melakukan sesuatu atau kemampuan bertindak yang berupa akal, ikhtiar atau upaya.
Konsep pemberdayaan berawal dari penguatan modal sosial di masyarakat (kelompok) yang meliputi
Kepercayaan (trusts), Patuh Aturan (role), dan Jaringan (networking).
Pemberdayaan merujuk pada kemampuan orang, khususnya kelompok rentan dan lemah sehingga
mereka memiliki kekuatan atau kemampuan dalam:
• Memenuhi kebutuhan dasarnya sehingga mereka memiliki kebebasan (freedom), dalam arti bukan saja
bebas dalam mengemukakan pendapat, melainkan bebas dari kelaparan, bebas dari kebodohan, bebas dari
kesakitan.
• Menjangkau sumber-sumber produktif yang memungkinkan mereka dapat meningkatkan pendapatnya dan
memperoleh barang-barang dan jasa-jasa yang mereka perlukan.
• Berpartisipasi dalam proses pembangunan dan keputusan-keputusan yang mempengaruhi mereka.
Peranan Teori
 Teori Ketergantungan Kekuasaan (Power-Dependency)
Kekuasaan adalah fitur yang tidak terpisahkan dari kehidupan sosial. Hal ini selalu menjadi bagian dari
hubungan, dan tanda-tanda yang dapat dilihat bahkan pada tingkat interaksi mikro.
 Teori Sistem (The Social System)
Parsons (1991) menyampaikan empat fungsi yang harus dimiliki oleh sebuah sistem agar mampu
bertahan yaitu adaptasi, pencapaian, integrasi, pemeliharaan pola.
 Teori Ekologi (Kelangsungan Organisasi)
Organisasi merupakan sesuatu yang telah melekat dalam kehidupan kita, karena kita adalah makhluk
sosial. Kita hidup di dunia tidaklah sendirian, melainkan sebagai manifestasi makhluk sosial, kita hidup
berkelompok, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
 Teori Konflik
Konflik akan selalu muncul dan akan selalu dapat ditemukan dalam semua level kehidupan masyarakat.
Dalam interaksi, semua pihak bersinggungan dan sering malahirkan konflik.
 Teori Mobilisasi Sumberdaya
Jasper, (2010) menyatakan gerakan sosial terdiri dari individu-individu dan interaksi di antara anggota
suatu masyarakat. Pendekatan pilihan rasional (rational choice) menyadari akan hal ini, tetapi versi mereka
memperhitungkan individu sebagai yang abstrak untuk menjadi realistis.
 Teori Constructivist
Teori Konstruktivisme didefinisikan sebagai pembelajaran yang bersifat generatif, yaitu tindakan mencipta
sesuatu makna dari apa yang dipelajari.
03
Kerja Tim
Kerja Tim

 Setiap komponen kerjasama tim (team leadership, mutual performance


monitoring, backup behavior, adaptability dan team orientation) saling
berkontribusi dalam menciptakan tim yang efektif.
 Saat perawat dapat bekerjasama dalam tim secara efektif, perawat
akan terbantu dalam menyelesaikan pekerjaannya. Berbeda dengan
kinerja tim yang tidak dapat bekerjasama secara efektif perawat di
ruangan tidak akan bisa bekerja secara maksimal. Hal ini sesuai
dengan apa yang di kemukakan oleh Asmadi (2008) bahwa tujuan
asuhan keperawatan dapat dicapai melalui usaha bersama dari semua
anggota tim kesehatan.
THANK
YOU !

Anda mungkin juga menyukai