Anda di halaman 1dari 17

Kasus Inkontinensia Urine

Ny.W berusia 67 tahun dengan BB 76kg ketika datang kerumah sakit Dr. Soetomo diantar
keluarganya. Keluarga mengatakan Ny.W akhir-akhir ini BAK terus menerus dan tidak bisa
ditahan hingga sampai ke toilet. Ny.W mengatakan kencing sebanyak lebih dari 10 kali
dalam sehari,dengan jumlah urine 1000-1500ml. Ny.W juga mengatakan bahwa dirinya tidak
bisa menahan kencingnya untuk sampai ke toilet dan tidak dapat berjalan buru-buru ke toilet
karena merasa tidak kuat dan takut terjatuh.  Klien mengatakan makan 2x/hari. Setiap kali
makan sekitar 5-7 sendok makan. Setiap hari klien minum air mineral sekitar 600 ml. Ny W
sempat mengatakan kadang kesulitan merasakan rasa dari makanan atau minuman. Klien saat
ini mulai menggunakan popok dan diganti sebanyak 2-3x/hari. Karena sering mengompol,
Ny.W mengaku mengurangi minum dan sering menahan haus, dan mengalami penurunan BB
sebanyak 5kg menjadi 71kg. Saat ditanyakan tentang riwayat kehamilan, anak klien
mengatakan bahwa klien memiliki 2 orang anak, dan tidak pernah mengalami keguguran.
Anaknya mengatakan bahwa keluarganya tidak ada yang mengalami penyakit seperti itu
sebelumnya dan tidak ada penyakit keturunan. Dulunya klien adalah seorang  penjahit di
rumahnya, namun beberapa tahun yang lalu sudah tidak lagi bekerja. Ny. W Tinggal bersama
dengan menantu dan anak sulungnya. Klien beberapa kali mengunjungi posyandu lansia yang
ada di sekitar rumahnya. Hasil dari TTVnya adalah TD: 160/90 mmHg, Nadi 90x/menit, RR
19x/menit, dan Suhu 370C.

Pengkajian

FORMAT PENGKAJIAN LANSIA


ADAPTASI TEORI MODEL CAROL A MILLER

Nama Wisma : Rumah Sakit Dr.Soetomo


Tangga Pengkajian : 17-02-2023

1. Identitas Klien
Nama : Ny.W
Umur : 67 tahun
Agama : Islam
Alamat asal : Surabaya
Tanggal dating : 17 Februari 2023
Lama tinggal di panti :-

2. Data Keluarga
Nama : Ny.A
Hubungan : Anak
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat : Surabaya
Telp : 08123456789

3. Status Kesehatan Sekarang


Keluhan utama : sering mengompol karena tidak bisa menahan rasa ingin buang air kecil
Pengetahuan, usaha yang dilakukan untuk mengatasi keluhan:klien menggunakan popok
4. Age Related Changes (Perubahan Terkait Proses Menua)
Fungsi Fisiologis
1. Kondisi Umum
Ya Tidak
Kelelahan : √
Perubahan BB : √
Perubahan nafsu makan : √
Masalah tidur : √
Kemampuan ADL : √
KETERANGAN :  Klien makan 2x/hari
sebanyak 5-7 sendok.
Kurang bisa merasakan
rasa makanan
 Klien baru bisa tertidur
sekitar jam 1 pagi dan
bangunketika adzan subuh
 ADL klien dibantu
sebagian oleh keluarga
 Klien mengurangi
minum dan sering
menahan haus, dan
mengalami penurunan
BB sebanyak 5kg
menjadi 71kg

2. Integumen
Ya Tidak
Lesi/luka : √
Pruritus : √
Perubahan pigmen : √
Memar : √
Pola penyembuhan lesi : Tidak dikaji
KETERANGAN : Kulit klien kering dan
padabagian telapak kaki ada
yang pecah-pecah

3. Hematopoetic
Ya Tidak
Perubahan abnormal : √
Pembengkakan limfe : √
Anemia : √
KETERANGAN : Tidak ada masalah
4. Kepala
Ya Tidak
Sakit kepala : √
Pusing : √
Gatal pada kulit kepala : √
KETERANGAN : Tidak ada masalah

5. Mata
Ya Tidak
Perubahan penglihatan : √
Pakai kacamata : √
Kekeringan mata : √
Nyeri : √
Gatal : √
Photopobia : Tidak dikaji Tidak dikaji
Diplopia : √
Riwayat infeksi : √
KETERANGAN : Klien mengalami presbiopi.
Ny M menggunakan kacamata
berlensa rangkap

6. Telinga
Ya Tidak
Penurunan pendengaran : √
Discharge : √
Tinitus : Tidak dikaji Tidak dikaji
Vertigo : √
Alat bantu dengar : √
Riwayat infeksi : √
Kebiasaan membersihkan : √
telinga
Dampak pada ADL : Kebutuhan ADL klien dibantu
sebagian oleh keluarga
KETERANGAN : Klien mengatakan
membersihkan telinga
seminggu sekali dibantu oleh
anaknya
7. Hidung
Ya Tidak
Rhinorrhea : √
Discharge : √
Epistaksis : √
Obstruksi : √
Snoring : √
Alergi : √
Riwayat infeksi : √
KETERANGAN : Tidak ada masalah

8. Mulut, tenggorokan
Ya Tidak
Nyeri telan : √
Kesulitan menelan : √
Lesi : √
Perdarahan gusi : √
Caries : √
Perubahan rasa : √
Gigi palsu : √
Riwayat infeksi : √
Pola sikat gigi : 2x/hari
KETERANGAN : Klien hanya mau makan jika
makanannya terasa gurih.
Gigi klien hanya tersisa 8 buah

9. Leher
Ya Tidak
Kekakuan : √
Nyeri tekan : √
Massa : √
KETERANGAN : Tidak ada masalah

10. Pernafasan
Ya Tidak
Batuk : √
Nafas pendek : √
Hemoptisis : √
Wheezing √
Asma √
KETERANGAN : Tidak ada masalah
11. Kardiovaskuler
Ya Tidak
Chest pain : √
Palpitasi : Tidak dikaji Tidak dikaji
Dipsnoe : √
Paroximal nocturnal √
Orthopnea √
Murmur √
Edema √
KETERANGAN : Tidak ada masalah

12. Gastrointestinal
Ya Tidak
Disphagia : √
Nausea/Vomiting : √
Hemateemesis : Tidak dikaji Tidak dikaji
Perubahan nafsu makan √
Massa √
Jaundice √
Perubahan pola BAB √
Melena √
Hemorrhoid √
Pola BAB 1x/hari
KETERANGAN : Klien makan 2x/hari sebanyak
5-7 sendok. Kurang bisa
merasakan rasa makanan

13. Perkemihan
Ya Tidak
Dysuria : √
Frekuensi : Ny.W mengatakan kencing
sebanyak lebih dari 10 kali
dalam sehari,dengan jumlah
urine 1000-1500ml
Hesitancy : √
Urgency √
Hematuria √
Poliuria √
Oliguria √
Nocturia √
Inkontinensia √
Nyeri berkemih √
Pola BAK Sedikit tapi sering
KETERANGAN : Klien makan 2x/hari sebanyak
5-7 sendok. Kurang bisa
merasakan rasa makanan
14. Reproduksi (laki-laki)
Ya Tidak
Lesi : √
Discharge : √
Testiculer pain : √
Testiculer massa √
Perubahan gairah sex √
Impotensi √

Reproduksi
(Perempuan)
Lesi √
Discharge √
Postcoital bleeding √
Nyeri pelvis √
Prolap √
Riwayat menstruasi Sudah menopause
Aktivitas seksual √
Pap smear √
KETERANGAN : Tidak ada masalah

15. Muskuloskeletal
Ya Tidak
Nyeri sendi : √
Bengkak : √
Kaku sendi : √
Deformitas √
Spasme √
Kram √
Kelemahan otot √
Masalah gaya berjalan √
Nyeri punggung √
Pola latihan Klien jarang olahraga
Dampak ADL Klien dibantu Sebagian oleh
keluarganya
KETERANGAN : Keluarga mengatakan klien
sering mengeluh lututnya
terasa nyeri saat berjalan
Klien tidak mampu berjalan
terlalu cepat dan jauh
16. Persyarafan
Ya Tidak
Headache : √
Seizures : √
Syncope : √
Tic/tremor √
Paralysis √
Paresis √
Masalah memori √
KETERANGAN : Klien kesulitan mengingat
hari, tanggal, dan bulan
sehingga membuat klien sering
bertanya kepada anaknya

5. Potensi Perubahan Psikososial dan Spiritual

Psikosial
Ya Tidak
Cemas : √
Depresi : √
Ketakutan : √
Insomnia √
Kesulitan dalam √
mengambil keputusan
Kesulitan konsentrasi √
Mekanisme koping Klien mengatakan selalu
beribadah setiap hari
Persepsi tentang kematian:
Klien mengatakan tidak
takut terhadap kematian
karena semua orang pasti
mati. Namun klien takut jika
amal perbuatannya tidak
cukup untuk bekal masuk
surga
Dampak pada ADL: Klien
merasa lebih tenang dan
damai ketika melakukan
ADL yang sedikit dibantu
keluarga
Spiritual
Aktivitas ibadah  : Klien
rutin melaksanakan sholat
5 waktu dengan duduk di
tempat tidur
Hambatan: Klien
mengatakan tidak kuat
untuk berdiri dalam
jangka waktu yang lama
KETERANGAN : Tidak ada masalah

6. Lingkungan

Kamar : Klien tidak suka lampu kamar gelap


Kamar mandi: Keluarga mengatakan kamar mandi ada di dekat kamar klien. Kamar
mandi tersebut bersih dan memiliki lampu yang terang
Dalam rumah wisma: lantai rumah menggunakan keramik
Luar rumah : rumah dengan pagar

7. Additional Risk Factor


Riwayat Perilaku (kebiasaan, pekerjaan, aktivitas) yang mempengaruhi kondisi saat ini: -

8. Negative Functional Consequences


Kemampuan ADL : Ketergantungan ringan
Aspek kognitif : Ketergantungan ringan
Tes keseimbangan : Risiko tinggi jatuh
GDS : Depresi
Status Nutrisi : Risiko mengalami malnutrisi
Fungsi social lansia : Fungsi baik
Hasil pemeriksaan diagnostic :-

Pengkajian Khusus
1. Kemampuan ADL
Tingkat kemandirian dalam kehidupan sehari-hari (Indeks Barthel)

No. Item yang dinilai Skor Skor klein


1. Makan 0  =Tidak mampu 2
1  =Butuh Bantuan Memotong lauk,
mengoles mentega dll
2  =  Mandiri
2. Mandi 0  = Tergantung orang lain 1
1  =  Mandiri
3. Perawatan diri 0 = Membutuhkan Bantuan Orang lain 0
1 = Mandiri Dalam Perawatan Muka,
rambut, gigi, dan bercukur
4. Berpakaian =  0= Tergantung orang lain 2
= 1=  Sebagian dibantu (misal mengancing 
    baju)
= 2=  Mandiri
5. Buang air kecil = 0=  Inkontinensia atau pakai kateter dan tidak 0
terkontrol
=  1= Kadang Inkontinensia (maks, 1x24 jam)
= 2=  Inkontinensia (teratur untuk lebih dari 7
hari)
6. Buang air besar =  0=Inkontinensia (tidak teratur atau perlu 2
enema)
=  1=Kadang Inkontinensia (sekali seminggu)
= 2= Inkontinensia (teratur)

7. Penggunaan toilet =  0=Tergantung bantuan orang lain 1


= 1= Membutuhkan Bantuan, tapi dapat
melakukan beberapa hal sendiri
=  2=Mandiri

8. Transfer =  0=Tidak mampu 2


=   1=Butuh Bantuan Untuk bisa duduk (2 orang)
=   2=Bantuan Kecil (1 orang)
=   3=Mandiri

9. Mobilitas (berjalan di=  0= Immobile (tidak mampu) 3


=  1= Menggunakan Kursi roda
permukaan datar)
=  2= Berjalan Dengan Bantuan Satu orang
=   3=Mandiri (meskipun menggunakan alat
bantu seperti,tongkat)

10. Naik turuntangga =  0= Tidak mampu 0


=  1= Membutuhkan Bantuan (alat bantu)
=  2= Mandiri

TOTAL 12
Interpretasi:
1. Skor 20        : Mandiri
2. Skor 12-19   : Ketergantungan Ringan
3. Skor 9-11     : Ketergantungan Sedang
4. Skor 5-8       : Ketergantungan Berat
5. Skor 0-4       : Ketergantungan Total
(Lewis, Carole & Shaw, Keiba, 2006)

2. Tes Keseimbangan
Time Up Go Test

No. Tanggal Pemeriksaan Hasil TUG (detik)


1. 17 Februari 2023 14 detik
2. - -
3. - -
Rata-rata waktu TUG
Interpretasi hasil Resiko tinggi jatuh
Hasil pengamatan Klien berjalan tanpa bantuan orang
lain dan bantuan alat dengan hati-
hati dan perlahan
Interpretasi hasil :

Apabila hasil pemeriksaan TUG menunjukan hasil berikut:


≤13,5 detik Tidak Ada Resiko Jatuh
>13,5 detik Resiko tinggi jatuh
>24 detik Diperkirakan jatuh dalam kurun waktu
6 bulan
>30 detik Diperkirakan membutuhkan bantuan
dalam mobilisasi dan melakukan ADL

3.3 Analisis Data

Tanggal Data Subjektif dan Etiologi Masalah


Objektif Keperawatan
17 Februari DS : Usia klien 66 Inkontinensia
Urin Fungsional
2023  Klien tahun (D.004)
mengatakan
tidak dapat
menahan jika
terasa ingin Penurunan fungsi
BAK
DO: sfingter dan otot-
otot destrusor
 Keluarga
mengatakan pada saluran
klien sering
kemih
mengompol
sebelum sampai
ke toilet
 Celana klien
basah dan Kehilangan fungsi
berbau pesing kognitif
 Klien
menggunakan
popok yang
Tekanan kandung
diganti kemih lebih besar
2-3x/hari dibanding uretra
 Usia klien 67
tahun

Tidak dapat
mengontrol
keluaran urin
(mengompol)

Inkontinensia
Urin Fungsional

17 Februari DS : Menurunnya RisikoJatuh


(D.0143)
2023 Klien mengatakan tidak sistem organ

kuat dan takut jika tubuh


berjalan dengan cepat
DO :
 Usia klien 67 Kesulitan gaya
berjalan
tahun
 Klien berjalan
secara perlahan
 Hasil TUG 14 Klien
detik menggunakan alat
 Kekuatan otot bantu berjalan
4 (tongkat)
4

3 3

Risiko Jatuh

3.4 Diagnosis Keperawatan


1. (D.0044)Inkontinensia urin fungsional b.d hambatan mobilisasi d.d mengompol
sebelum mencapai toilet
2. (D.0143)Risiko jatuh d.d usia ≥65 tahun, penggunaan alat bantu berjalan, kekuatan
otot menurun.

3.5 Rencana Intervensi Keperawatan


No. Diagnosis Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Keperawatan
1. (D.0044) Inkontinensia Kontinensia Urin Perawatan
urin fungsional b.d (L.04036) Inkontinensia Urine
hambatan mobilisasi Setelah dilakukan asuhan (I. 04163)
d.d mengompol keperawatan 3x24 jam Observasi:
sebelum mencapai diharapkan kontinensia 1. Identifikasi
toilet urin membaik dengan penyebab
kriteria hasil: inkontinensia urin
1. Kemampuan 2. Identifikasi
berkemih perasaan dan
meningkat persepsi pasien 
2. Frekuensi 3. Monitor kebiasaan
berkemih membaik bak
3. Sensasi berkemih Terapeutik:
membaik 4. Bersihkan genital
dan kulit sekitar
secara rutin
5. Berikan pujian atas
keberhasilan
mencegah
inkontinensia
6. Buat jadwal
mengkonsumsi
obat-obat diuretik
Edukasi:
7. Jelaskan definisi,
jenis inkontinensia,
dan penyebabnya
8. Jelaskan program
penanganan
inkontinensia urin
9. Anjurkan
membatasi asupan
cairan  menjelang
tidur
10. Ajarkan memantau
cairan keluar dan
masuk  serta pola
eliminasi urine
Kolaborasi:
11. Rujuk ke ahli
inkontinensia, jika
perlu
2. (D.0143) Risiko jatuh Risiko Jatuh (L.14138) Pencegahan Jatuh
d.d usia ≥65 tahun, Setelah dilakukan asuhan (I.14540)
penggunaan alat bantu keperawatan 3x24 jam Observasi
berjalan, kekuatan otot diharapkan tingkat jatuh 1. Identifikasi faktor
menurun menurun dengan kriteria risiko jatuh (mis.
hasil: usia >65 tahun)
1. Jatuh saat berjalan 2. Hitung risiko jatuh
menurun dengan
2. Hasil TUG ≤14 detik menggunakan
3. Kekuatan otot  skala (timed up and
go)
5 5 Terapeutik 
3. Pastikan roda
4 4 tempat tidur dan
kursi roda selalu
dalam kondisi
terkunci 
4. Pasang handrail
tempat tidur 
5. Atur tempat tidur
mekanis pada
posisi terendah 
Edukasi
6. Anjurkan
memanggil
perawat, jika
membutuhkan
bantuan untuk
berpindah

3.6 Implementasi dan Evaluasi


Hari, No. Jam Implementasi Par Evaluasi Par
Tanggal/ Diagno af af
Shift sis
17/02/2023 (D.0044 10.0  Mengidentifik S : Klien tidak
) 0- asi penyebab dapat menahan
11.0 inkontinensia kencing namun
0 urin memakai popok
H : Faktor
usia klien, O : 
kelemahan 1. Kemampuan
sfingter berkemih
uretra  meningkat
 Memonitor 2. Frekuensi
kebiasaan bak berkemih
H : Klien membaik
tidak dapat 3. Sensasi
menahan berkemih
desakan membaik
BAK, Klien A: Klien mampu
BAK 2-3 kali mengontrol
sehari desakan kencing
 Membersihka P:LanjutkanInter
n genital dan vensi
kulit sekitar
secara rutin
H : Klien
dilakuan genital
hygiene setiap
mandi
 Memberikan
pujian atas
keberhasilan
mencegah
inkontinensia
H : Klien
merasa
dihargai
 Membuat
jadwal
mengkonsums
i obat-obat
diuretik
H:
Menghindari
desakan
kecing tiba
tiba
 Menjelaskan
definisi, jenis
inkontinensia,
dan
penyebabnya
H: Klien
memahami
kondisinya
 Menjelaskan
program
penanganan
inkontinensia
urin
H: Klien
kooperatif
 Menganjurka
n membatasi
asupan cairan 
menjelang
tidur
H: Klien
mematuhi
 Mengajarkan
memantau
cairan keluar
dan masuk 
serta pola
eliminasi
urine
H: Klien
berusaha
memantau
17/02/2023 (D.0143 11.0  Megidentifika S : Pasien merasa
) 0- si defisit lebih bugar
12.0 tingkat O : 
0 aktivitas  1. Frekuensi
H : Klien nadi
malas membaik
berolahraga (80-100)
 Mengidentifi 2. Keluhan
kasi lelah
kemampuan menurun
dalam 3. Kemudaha
berpartisipasi n dalam
dalam aktivitas
aktivitas sehari-hari
tertentu meningkat
H : Klien
menyukai A : Pasien
senam lansia bertekad rutin
 Mengidentifi berolahraga
kasi strategi P : Lanjutkan
meningkatkan Intervensi
partisipasi
dalam
aktivitas 
H:
Menjadwalka
n klien untuk
mengikuti
senam
 Memonitor
respons
emosional,
fisik, sosial,
dan spiritual
terhadap
aktivitas
H : Klien
merasa lebih
tenang dan
lebih bugar
ketika
beraktivitas
 Memfasilitasi
fokus pada
kemampuan,
bukan defisit
yang dialami
H : Klien
memaksimalk
an aktivitas
yang
dimampu
 Mefasilitasi
memilih
aktivitas dan
tetapkan
tujuan
aktivitas yang
konsisten
sesuaikemam
puan fisik,
psikologis,
dan sosial
H : Klien
memilih
senam lansia 
 Memfasilitasi
aktivitas rutin
(mis.
Ambulasi,
mobilisasi,
dan
perawatan
diri), sesuai
kebutuhan.
H : Klien
mandiri
dalam
memenuhi
KDM
 Libatkan
keluarga
dalam
aktivitas
H : Keluarga
membantu
klien untuk
hadir dalam
senam lansia 
 Memfasilitasi
klien dan
keluarga
memantau
kemajuannya
sendiri untuk
mencapai
tujuan 
H : Klien
merasa
senanng
karena
didukung
sepenuhnya
 Menjadwalka
n aktivitas
dalam
rutinitas
sehari-hari
H : Klien
berkomitmen
mematuhi
jadwal yang
dibuat

Anda mungkin juga menyukai