Anda di halaman 1dari 3

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN HIPOVOLEMIA ( D.

0023)
A. Konsep Dasar Hipovolemia
1. Pengertian hipovolemia
a. Hipovolemia merupakan penurunan volume cairan intravaskular, interstisial,
dan/ atau intraselular (Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2016) Hipovolemia juga
didefinisikan sebagai kehilangan cairan pada tubuh. Sehingga kehilangan
cairan ini akan menyebabkan terjadinya kombinasi kekurangan natrium dan
air.
b. Penyakit diare atau penyakit infeksi saluran cerna bawah, yang mengandung
banyak bikarbonat selain natrium dan kalium, sering mengakibatkan
terjadinya hipovolemia (Sylvia, 2005).

2. Etiologi Menurut Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI) Penyebab dari


hipovolemia adalah sebagai berikut :
a. Kehilangan cairan aktif
b. Kegagalan mekanisme regulasi
c. Peningkatan permeabilitas kapiler
d. Kekurangan intake cairan
e. Evaporasi
3. Tanda dan gejala Menurut Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI) Tanda
dan gejala dari hipovolemia adalah sebagai berikut :
A. Tanda dan gejala mayor
Subjektif : -
Objektif :
a. Frekuensi nadi meningkat
b. Nadi teraba lemah
c. Tekanan darah menurun
d. Tekanan nadi menyempit
e. Turgor kulit menurun
f. Membrane mukosa kering
g. Volume urin menurun
h. Hematokrit meningkat
B. Tanda dan gejala minor
Subjektif :
a. Merasa lemah
b. Mengeluh haus
Objektif :
a. Pengisian vena menurun
b. Status mental berubah
c. Suhu tubuh meningkat
d. Konsentrasi urin meningkat
e. Berat badan turun tiba-tiba
B. Asuhan Keperawatan Pada Hipovolemia
Penurunan cairan intravaskuler, interstisial, dan/atau intraseluler
PENYEBAB

 Kehilangan cairan aktif


 Kegagalan mekanisme regulasi
 Peningkatan permeabilitas kapiler
 Kekurangan intake cairan
 Evaporasi

STATUS CAIRAN MEMBAIK (L.03028)

INTERVENSI KEPERAWATAN
A. MANAJEMEN HIPOVOLEMIA (I.03116)

1. Observasi
 Periksa tanda dan gejala hipovolemia (mis. frekuensi nadi
meningkat, nadi teraba lemah, tekanan darah menurun, tekanan nadi
menyempit,turgor kulit menurun, membrane mukosa kering, volume
urine menurun, hematokrit meningkat, haus dan lemah)
 Monitor intake dan output cairan
2. Terapeutik
 Hitung kebutuhan cairan
 Berikan posisi modified trendelenburg
 Berikan asupan cairan oral
3. Edukasi
 Anjurkan memperbanyak asupan cairan oral
 Anjurkan menghindari perubahan posisi mendadak
4. Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian cairan IV issotonis (mis. cairan NaCl, RL)
 Kolaborasi pemberian cairan IV hipotonis (mis. glukosa 2,5%, NaCl
0,4%)
 Kolaborasi pemberian cairan koloid (mis. albumin, plasmanate)
 Kolaborasi pemberian produk darah

B. PEMANTAUAN CAIRAN (I.03121)

1. Observasi
 Monitor frekuensi dan kekuatan nadi
 Monitor frekuensi nafas
 Monitor tekanan darah
 Monitor berat badan
 Monitor waktu pengisian kapiler
 Monitor elastisitas atau turgor kulit
 Monitor jumlah, waktu dan berat jenis urine
 Monitor kadar albumin dan protein total
 Monitor hasil pemeriksaan serum (mis. Osmolaritas serum,
hematocrit, natrium, kalium, BUN)
 Identifikasi tanda-tanda hipovolemia (mis. Frekuensi nadi
meningkat, nadi teraba lemah, tekanan darah menurun, tekanan nadi
menyempit, turgor kulit menurun, membrane mukosa kering, volume
urine menurun, hematocrit meningkat, haus, lemah, konsentrasi urine
meningkat, berat badan menurun dalam waktu singkat)
 Identifikasi tanda-tanda hypervolemia mis. Dyspnea, edema perifer,
edema anasarka, JVP meningkat, CVP meningkat, refleks
hepatojogular positif, berat badan menurun dalam waktu singkat)
 Identifikasi factor resiko ketidakseimbangan cairan (mis. Prosedur
pembedahan mayor, trauma/perdarahan, luka bakar, apheresis,
obstruksi intestinal, peradangan pankreas, penyakit ginjal dan
kelenjar, disfungsi intestinal)
2. Terapeutik
 Atur interval waktu pemantauan sesuai dengan kondisi pasien
 Dokumentasi hasil pemantauan
3. Edukasi
 Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
 Informasikan hasil pemantauan, jika perlu

DAFTAR PUSTAKA

 Tim Pokja SDKI DPP PPNI, (2016), Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia


(SDKI),  Edisi 1, Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia
 Tim Pokja SLKI DPP PPNI, (2018), Standar Luaran Keperawatan Indonesia
(SLKI),  Edisi 1, Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia
 Tim Pokja SIKI DPP PPNI, (2018), Standar Intervensi Keperawatan Indonesia
(SIKI),  Edisi 1, Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia

Anda mungkin juga menyukai