Anda di halaman 1dari 28

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penyusun kami panjatkan kehadirat allah swt yang telah

memberikan rahmat dan hidayah-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas

resume mata kuliah Gizi & Diet dengan judul “Diet pada klien dengan gangguan

fungsi hepar dan empedu“

Tugas ini disusun untuk memenuhi sebagian tugas mata kuliah Gizi &

Diet, Program Studi D3 Keperawatan Akper YPIB Majalengka . Dalam

penyusunan tugas Gizi dan Diet, penyusun banyak mendapatkan bantuan,

bimbingan dan arahan dari semua pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan

terima kasih kepada.

1. Tintin Purnamasari SKM., M.Kes., Selaku Dosen Pembingbing

2. Kedua orang tua yang telah memberikan dukungan baik moral maupun

materil.

3. Rekan-rekan dan semua pihak yang telah membantu, yang tidak bisa

disebutkan satu persatu.

Dalam makalah, penyusun menyadari bahwa makalah ini masih  jauh dari

kesempurnaan . Oleh karena itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran yang

bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat

memberikan informasi bagi para pembaca dan bermanfaat untuk pengembangan

wawasan dan peningkatan pengetahuan bagi para pembaca

Majalengka, 11 Desember 2019

i
Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

DAFTAR TABEL iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah 1

1.2 Rumusan Masalah 2

1.3 Tujuan Penelitian 2

1.4 Manfaat Penulisan 3

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Definisi Penyakit Hati (Hepar) dan Kandung Empedu 4

2.2 Patofisiologi Penyakit Hati (Hepar) dan Kandung Empedu 8

2.3 Diet Pada Penyakit Hati (Hepar) 13

2.4 Diet Pada Penyakit Kandung Empedu 19

BAB III PENUTUP

3.1 Simpulan 22

3.2 Saran 23

DAFTAR PUSTAKA

ii
DAFTAR TABEL

Tabel 1 16

Tabel 2 16

Tabel 3 17

Tabel 4 18

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hati merupakan salah satu alat tubuh penting yang berperan dalam

metabolisme karbonhidrat, lemak, dan protein. Sebagian besar hasil

pencernaan setelah diobservasi, langsung dibawa ke hati untuk disimpan atau

diubah menjadi bantuk lain dan diangkat ke bagian tubuh yang

menumbuhkan.

Kantung empedu terletak di bawah hati dan fungsi utamanya di dalam

tubuh adalah untuk menyimpan empedu yang dihasilkan oleh hati. Empedu

membantu tubuh memecahkan lemak dan kantung empedu bertindak sebagai 

tempat penyimpanan empedu. Penyakit kantung empedu adalah kondisi yang

membuat kantung empedu meradang/membengkak yang berakibat  gangguan

berupa infeksi dan batu di dalam kandung kemih.

Dengan demikian, adanya kelalaian atau kerusakan pada hati dan empedu

akan berpengaruh terhadap fungsi saluran cerna dan penggunaan makanan

dalam tubuh sehingga sering menyebabkan gangguan gizi. Untuk itu,

dibutuhkan nutrisi yang seimbang baik dari segi kalori, karbonidrat, protein,

dan lemak yang nantinya akan membawa pengaruh yang baik untuk

memperbaiki kerusakan sel hati. Pada tingkat tertentu kerusakan sel hati masih

bisa diperbaiki dengan cara memproduksi sel batu yang sehat.

1
Dalam kasus seperti ini peran perawat yang merupakan penghubung utama

antara pasien dengan anggota tim lain, adalah antara lain bertanggung jawab

dalam pemesanan makanan atau diet ke dapur sesuai preskripsi diet yang

sudah diterapkan. Perawat bertanggung jawab dalam pemberian makanan per

oral, enternal, maupun parenteral dan memberi laporan secara lisan dan / atau

tertulis tentang kemungkinan akibat yang kurang baik kerena pemberian

makanan tersebut. Perawat juga bertanggung jawab untuk memberi penjelasan

secara garis besar kepada pasien dan keluarganya tentang makanan atau diet

yang diberikan.

Oleh karena itu, kita sebagai calon perawat dituntut untuk mengetahui

macam-macam diet untuk mampu dijalankan dengan baik. Untuk itu akan kita

bahas disini masalah diet untuk (dalam kasus ini) penyakit hati yang

sebelumnya dakan kita bahas terlebih dahulu sekilas tantang gambaran umum

hati, fungsi-fungsinya, serta beberapa penyakit hati yang nantinya akan sering

kita jumpai

Mengacu pada masalah di atas, maka penyusun menyusun makalah

dengan judul “Dit Pada Klien Dengan Gangguan Hepar dan Empedu”.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan penyakit hati dan empedu?

2. Bagaimana patofisiologi penyakit hati dan empedu?

3. Apa saja diet yang diberikan pada penyakit hati?

4. Apa saja diet yang diberikan pada penyakit empedu?

1.3 Tujuan

2
1.      Dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan penyakit hati dan empedu.

2.      Dapat mengetahui patofisiologi penyakit hati dan empedu.

3.      Dapat mengetahui apa saja diet yang diberikan pada penyakit hati.

4.      Dapat mengetahui apa saja diet yang diberikan pada penyakit empedu.

1.4 Manfaat

Adapun manfaat yang dapat diambil dari makalah ini adalah sebagai

berikut.

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran

dan cukup signifikan sebagai masukan pengetahuan yang dapat dijadikan

sebagai bahan kajian bagi yang sedang mempelajari ilmu kesehatan.

2. Manfaat Praktis

1) Bagi penulis manfaat yang dapat diambil adalah semakin

bertambahnya ilmu pengetahuan, pengalaman dan wawasan mengenai

masalah diet pada klien dengan gangguan hepar dan empedu

2) Bagi masyarakat umum semoga makalah ini bias menambah ilmu

pengetahuan mengenai diet pada klien dengan gangguan hepar dan

empedu

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian

A. Penyakit Hati

Hati adalah organ dalam kita yang terbesar. Pada orang dewasa

beratnya mencapai kira-kira 1,3 kg. Terbagi atas 2 lobus, kanan dan

kiri.Selain besar dalam ukuran, organ hati juga punyai peranan

hebat. Ia terlibat dalam proses pencernaan, berperan dalam ratusan

reaksi kimiawi tubuh yang berbeda, dan juga fungsi sebagai organ

penyimpanan.

Fungsi utama hati adalah mengumpulkan darah dari saluran

cerna melalui sirkulasi hepatik dan memasukkan berbagai substansi

kimiawi tubuh kedalamnya sebalum dialirkan kembali kebagian

tubuh lain. Substansi kimiawi tersebut dihasilkan oleh jutaan sel hati

yang dikenal dengan nama hepattosit. Hepatosit memang terendam

dalam genangan darah yang berasal dari saluran cerna. Dengan cara

4
itulah terjadi pertukaran sustansi antara darah dan sel darah.Beberapa

fungsi dari organ hati ialah :

1. Pengaturan kadar gula darah

2. Metabolisme lemak

3. Metabolisme proteian

4. Penyimpanan mineral

5. Penyimpanan vitamin

6. Produksi empedu

7. Ditoksifikasi

8. Pendauran hormone

Dua jenis penyakit hati yang sering kita jumpai adalah Hepatitis

dan Sirosis Hati. Hepatitis adalah peradangan hati yang disebabkan

oleh keracunan toksin tertentu atau karena infeksi virus. Penyakit ini

disertai anoreksia, demam, rasa mual dan muntah, serta juandice

(kuning). Hepatitis dapat bersifat akut atau kronis.

Sirosis hati adalah kerusakan ahti yang menetap, disebabkan

oleh hepatitis kronis, alkohol, penyumpatan saluran empedu, dan

berbagai kelainan metabolisme. Jaringan hati secara merata rusak

akibat pengerutan dan pengerasan (fibrotik) sehingga fungsinya

terganggu. Gejalanya yaitu kelelahan, kehilangan berat badan,

5
penurunan daya tahan tubuh, gangguan pencernaan, dan jaundice.

Dalam keadaan berat disertai asites, hipertensi portal, adan

hematemesis – melana yang dapat berakhir dengan koma hepatik

B. Penyakit Kantung Empedu

Kantung empedu terletak di bawah hati dan fungsi utamanya di

dalam tubuh adalah untuk menyimpan empedu yang dihasilkan oleh

hati. Empedu membantu tubuh memecahkan lemak dan kantung

empedu bertindak sebagai  tempat penyimpanan empedu. Penyakit

kantung empedu adalah kondisi yang membuat kantung empedu

meradang/membengkak yang berakibat  gangguan berupa infeksi

dan batu di dalam kandung kemih.

Ada berbagai macam jenis penyakit kantung empedu yang

termasuk  antara lain; batu empedu, kolesistitis, gangren, kronis

acalculous, sclerosing cholangitis, pertumbuhan jaringan, cacat

bawaan dan tumor.

Penyakit kantung empedu disebabkan oleh banyak faktor,

sebagian  adalah karena  faktor keturunan. Orang yang memiliki

keluarga dengan riwayat penyakit tersebut sama artinya memiliki 

risiko lebih tinggi untuk mengalami hal yang sama. Seiring

pertambahan usia, mereka lebih gampang terkena kondisi ini karena

6
biasanya penyakit ini mudah menyerang  orang yang berusia enam

puluh tahun ke atas. Kondisi ini juga dipengaruhi jenis kelamin dan

sebagian besar perempuan yang gemuk, subur, dan memiliki kulit

kuning langsat berada pada risiko tertinggi untuk terkena. Makanan

yang dikonsumsi orang juga berpengaruh terhadap  kemungkinan 

orang terkena penyakit ini. Makanan berlemak dan manis

dihubungkan dengan penyakit ini. Demikian juga obesitas adalah

factor lain yang juga dapat menyebabkan penyakit ini.

Gejala yang berhubungan dengan penyakit kantung empedu

termasuk rasa mual yang mungkin disertai dengan muntah. Rasa

sakit juga dapat dirasakan di bagian atas perut dan dapat terjadi

beberapa menit atau bahkan beberapa jam lamanya. Orang juga bisa

merasakan sebagai rasa sakit pada punggung yang menjalar ke

pundak kanan. Perut kembung  yang juga  disertai dengan sendawa

juga bisa merupakan gejala dari kondisi ini.

Orang-orang yang menderita gas perut biasanya tidak akan bisa

makan makanan berlemak. Gangguan pencernaan juga akan

terganggu  dan orang bisa terserang sakit maag. Demam dan

menggigil juga merupakan gejala dari kondisi ini, karena itu sangat

penting untuk mencari bantuan medis saat hal itu terjadi.

Pengobatan untuk penyakit kantung empedu bermacam-macam

tergantung tingkat keparahan penyakit tersebut. Operasi bedah

7
sangat disarankan untuk penyembuhan total dari kondisi ini. Hal ini

dikenal dengan kolesistektomi yang dilakukan dengan membuang

batu empedu. Terapi asam empedu adalah pengobatan lain yang

cocok untuk mereka yang mengalami gejala ringan dari penyakit ini.

Gelombang kejut eksternal lithotripsy juga bekerja untuk kondisi ini

dan kebocoran kandung empedu dapat diatasi. Pengobatan lain untuk

kondisi ini termasuk ekstraksi mekanik, disolusi larutan kontak, serta

disolusi asam empedu.

Sebagian dari tindakan pencegahan yang bisa dilakukan untuk

mengurangi risiko penyakit kantung empedu meliputi perubahan

gaya hidup. Orang-orang harus makan makanan sehat yang rendah

lemak. Melakukan diet yang kaya serat sangat disarankan karena hal

tersebut membantu mengendalikan daya larut kolesterol yang ada di

dalam tubuh. Makanan tersebut termasuk guar gum, pektin, serat

kedelai dan dedak gandum. Buah-buahan dan sayuran juga harus

dikonsumsi dalam jumlah besar dalam menjalankan  diet ini untuk

membantu melawan penyakit ini. Penelitian telah menunjukkan

bahwa para vegetarian jarang menderita penyakit ini. Sering minum

kopi juga membantu dalam mengendalikan kondisi ini disamping

orang-orang harus melakukan olahraga rutin.

2.2. Patofisiologi

8
Setelah liver membuka sejumlah agen seperti virus, liver menjadi

membesar dan terjadi peradangan sehingga dalam kuadran kanan atas terasa

sakit dan tidak nyaman . Sebagai kemajuan dan kelanjutan proses penyakit ,

pembelahan sel-sel hati yang normal berubah menjadi peradangan yang

meluas, nekrosis dan regenerasi dari sel-sel hepar. Meningkatnya penekanan

dalam lintasan sirkulasi disebabkan karena virus masuk dan bercampur

dengan aliran darah kedalam pembelahan jaringan-jaringan hepar ( sel-sel

hepar ) . Oedema dari saluran-saluran empedu hati yang terdapat pada

jaringan intrahepatik menyebabkan kekuningan.

Data spesifik pada patogenesis hepatitis A , hepatitis C , hepatitis D , dan

hepatitis E sangat terbatas . Tanda-tanda investigasi mengingatkan pada

manifestasi klinik dari peradangan akut HBV yang ditentukan oleh respon

imunologi dari klien . Komplex kekebalan – Kerusakan jaringan secara tidak

langsung memungkinkan untuk manifestasi extrahepatik dari hepatitis akut

B . Hepatitis B diyakini masuk kedalam sirkulasi kekebalan tubuh tersimpan

dalam dinding pembuluh darah dan aktif dalam sistem pengisian.

(Dusheiko,1990) . Respon-respon klinik terdiri dari nyeri bercampur sakit

yang terjadi dimana-mana.Phase atau tahap penyembuhan dari hepatitis

adalah ditandai dengan aktifitas fagositosis dan aktifitas enzym , perbaikan

sel-sel hepar . Jika tidak sungguh-sungguh komplikasi berkembang , sebagian

besar penyembuhan fungsi hati klien secara normal setelah hepatitis virus

kalah . Regenerasi lengkap biasanya terjadi dalam dua sampai tiga bulan .

9
Hati dan kandung empedu terletak di perut kanan bagian atas, dan

keduanya dihubungkan oleh suatu saluran yang dikenal sebagai duktus

biliaris (saluran empedu). Meskipun memiliki saluran penghubung dan

keduanya berperan dalam fungsi yang sama, tetapi hati dan kandung sangat

berbeda satu sama lain. Hati berbentuk seperti baji dan merupakan pabrik

kimia pada tubuh manusia. Hati merupakan suatu organ kompleks yang

melaksanakan berbagai fungsi vital, mulai dari mengatur kadar bahan kimia

dalam tubuh sampai menghasilkan zat-zat pembekuan darah. Kandung

empedu berbentuk seperti buah pir dan merupakan tempat

penyimpanan empedu (cairan pencernaan yang dihasilkan oleh hati).

1. Hati

Hati merupakan organ tubuh yang paling besar dan paling kompleks.

Salah satu fungsi utamanya adalah menghancurkan zat-zat yang

berbahaya yang diserap dari usus atau dibuat di bagian tubuh lainnya,

kemudian membuangnya sebagai zat yang tidak berbahaya ke dalam

empedu atau darah. Zat di dalam empedu ini masuk ke dalam usus lalu

dibuang melalui tinja. Zat di dalam darah disaring oleh ginjal dan

dibuang melalui air kemih.

Hati menghasilkan sekitar separuh kolesterol tubuh, sisanya berasal

dari makanan. Sekitar 80% kolesterol yang dibuat di hati digunakan

untuk membuat empedu. Kolesterol merupakan bagian penting dari

10
setiap selaput sel dan diperlukan untuk membuat hormon-hormon

tertentu (termasuk hormon estrogen, testosteron dan hormon adrenal).

Hati juga merubah zat-zat di dalam makanan menjadi protein, lemak

dan karbohidrat. Gula disimpan di dalam hati sebagai glikogen dan

kemudian dipecah serta dilepaskan ke dalam aliran darah

sebagai glukosa, sesuai dengan kebutuhan tubuh (misalnya ketika kadar

gula darah terlalu rendah).

Fungsi lainnya dari hati adalah membuat berbagai senyawa penting,

terutama protein, yang digunakan tubuh untuk menjalankan

fungsinya.Salah satu senyawa yang dihasilkan, diperlukan dalam proses

pembekuan darah ketika terjadi perdarahan. Senyawa ini dikenal

sebagai faktor pembekuan.

Hati menerima darah dari usus dan jantung.Pembuluh darah kecil

(kapiler) di dinding usus mengalirkan darahnya ke dalamvena porta,

yang akan masuk ke dalam hati. Selanjutnya darah mengalir melalui

saluran-saluran kecil di dalam hati, dimana zat gizi yang dicerna dan

berbagai zat yang berbahaya diproses.Arteri hepatika membawa darah

dari hati ke jantung. Darah ini membawa oksigen untuk jaringan hati,

kolesterol dan zat lainnya.Darah dari usus dan jantung kemudian

bercampur dan mengalir kembali ke dalam jantung melalui vena

hepatika.

Kelainan fungsi hati bisa digolongkan ke dalam 2 kelompok utama:

11
1) Kelainan yang disebabkan oleh gangguan fungsi sel sel di dalam hati

(misalnya 

sirosis atau hepatitis)

2) Kelainan yang disebabkan oleh adanya penyumbatan aliran empedu

dari hati melalui

saluran empedu (misalnya batu empedu.

2. Kandung Empedu

Kandung empedu merupakan kantong otot kecil yang berfungsi untuk


menyimpan empedu (cairan pencernaan berwarna kuning kehijauan yang
dihasilkan oleh hati).Empedu mengalir dari hati melalui duktus hepatikus
kiri dan kanan, lalu keduanya bergabung membentuk duktus hepatikus
utama.Duktus hepatikus utama bergabung dengan saluran yang berasal
dari kandung empedu (duktus sistikus) membentuksaluran empedu
utama.Saluran empedu utama masuk ke usus bagian atas padasfingter
Oddi, yang terletak beberapa sentimeter dibawah lambung.

Sekitar separuh empedu dikeluarkan diantara jam-jam makan dan


dialirkan melalui duktus sistikus ke dalam kandung empedu. Sisanya
langsung mengalir ke dalam saluran empedu utama, menuju ke usus
halus.Jika kita makan, kandung empedu akan berkontraksi dan
mengosongkan empedu ke dalam usus untuk membantu pencernaan lemak
dan vitamin-vitamin tertentu.

Empedu terdiri dari:

 garam-garam empedu

12
 elektrolit
 pigmen empedu (misalnya bilirubin)
 kolesterol
 lemak.

Fungsi empedu adalah untuk membuang limbah tubuh tertentu


(terutama pigmen hasil pemecahan sel darah merah dan kelebihan
kolesterol) serta membantu pencernaan dan penyerapan lemak.Garam
empedu menyebabkan meningkatnya kelarutan kolesterol, lemak dan
vitamin yang larut dalam lemak, sehingga membantu penyerapannya dari
usus. Hemoglobin yang berasal dari penghancuran sel darah merah
dirubah menjadi bilirubin (pigmen utama dalam empedu) dan dibuang ke
dalam empedu. Berbagai protein yang memegang peranan penting dalam
fungsi empedu juga disekresi dalam empedu.

Batu kandung empedu bisa menyumbat aliran empedu dari kandung


empedu, dan menyebabkan nyeri (kolik bilier) atau peradangan kandung
empedu (kolesistitis).
Batu juga bisa berpindah dari kandung empedu ke dalam saluran empedu,
sehingga terjadi jaundice (sakit kuning) karena menyumbat aliran empedu
yang normal ke usus. Penyumbatan aliran empedu juga bisa terjadi karena
adanya tumor. (source: medicastore.com)

2.3 Diet Penyakit Hati

Tujuan Terapi Diet Penyakit Hati

1. Mencapai dan mempertahankan status gizi optimal tanpa memberatkan

fungsi hati

13
2. Meningkatkan regenerasi jaringan hati dan mencegah kerusakan lebih

lanjut

3. Mencegah katabolisme protein

4. Mencegah penurunan berat badan

5. Mencegah/mengurangi asites,varises esophagus,dan hipertensi portal

6. Mencegah koma hepatik

Prinsip diet yang harus di perhatikan

1. Pemberian suplemen vitamin mineral untuk memberikan 100-200% AKG

2. Pembatasan garam bila terdapat asites dan edema

3. Higiene makanan dan minuman juga perlu diperhatikan karena salah satu

penyebab peningkatan amonia

Syarat diet penyakit hati

1. Energi tinggi untuk mencegah pemecahan protein yang diberikan secara

bertahap sesuai kemampuan pasien yaitu 40-45 kkal/kgBB

2. Lemak cukup,yaitu 20-25% dari kebutuhan energi total, dalam bentuk

mudah dicerna

3. Protein agak tinggi, yaitu 1,25-1,5 g/kgBB agar terjadi anabolisme protein

4. Vitamin dan mineral diberikan sesuai dengan tingkat defisiensi.

5. Natrium diberikan rendah tergantung tingkat edema dan asites

6. Cairan diberikan lebih dari biasa

7. Bentuk makanan lunak bila ada keluhan mual dan muntah atau makanan

biasa sesuai kemampuan saluran cerna

14
8. Menghindari pemberian makanan yang merangsang

Jenis diet khusus penyakit hati

1. Hal ini didasarkan pada gejala dan keadaan penyakit pasien

2. Jenis diet penyakit hati tersebut adalah

 Diet hati I (DH I)

 Det hati II (DH II)

 Diet hati III (DH III)

 Selain itu juga menyertakan diet garam rendah

a) Diet garam rendah diberikan kepada pasien dengan edema,asites

atau hipertensi berat.Pada pengolahan makanannya tidak

menambahkan garam dapur. Dihindari bahan makanan yang

tinggi kadar natriumnya

b) Kadar natrium pada diet rendah garam I adalah 200-400 mg Na

A. Diet Hati I (DH I)

Diet Hati I diberikan bila pasien dalam keadaan akut atau bila

prekoma sudah dapat diatasi dan pasien sudah mempunyai nafsu makan.

Melihat keadaan pasien, makanan diberikan dalam bentuk cincang atau

lunak. Pemberian protein dibatasi (30 g/hari) dan lemak diberikan dalam

bentuk mudah dicerna. Formula enteral dengan asam amino rantai cabang

(Branched Chain Amino Acid/BCAA) yaitu leusin, isoleusin, dan valin

dapat digunakan. Bila ada asites dan diuresis belum sempurna pemberian

cairan maksimal 1 liter/hari.

15
Makanan ini rencdah energi, protein, kalsium, zat besi dan tiamin; karena

itu sebaiknya diberikan selama beberapa hari saja. Menurut beratnya

retensi garam/air, makanan diberikan sebagai diet hati 1 garam Rendah.

Bila ada asites henbat dan tanda-tanda diuresis belum mebaik, diberikan

Diet Rendah Garam I. Untuk menambah kandungan energi, selain

makanan peroral juga diberikan makanan parenteral berupa cairan glukosa.

Bahan Makanan Sehari

Makanan Padat

Bahan Makanan Berat(g) urt

Beras 100 4 gels bubur

Telur ayam 50 1 btr

Maizena 20 4 sdm

Daging 50 1 ptg sdg

Sayuran 200 2 gls

Buah 300 3 prg sdg pepaya

Margarin 30 20 sdm

Gula pasir 100 10 sdm

Tabel 1

Makanan Padat + Formula Enteral BCAA (Branched Chain Amino Acid)

Bahan Makanan Berat(g) urt

Beras 100 4 gels bubur

Maizena 20 4 sdm

16
Daging 50 1 ptg sdg

Sayuran 200 2 gls

Buah 300 3 prg sdg

pepaya

Margarin 30 20 sdm

Formula BCAA 750 ml 3 ¼ gls

Gula pasir 25 2        ½ sdm

Tabel 2

B. Diet Hati II (DH II)

Diet Hati II diberikan sebagai makanan perpindahan dari diet I

kepada pasien yang nafsu makannya cukup. Menurut keadaan pasien,

makanan diberikan dalam bentuk lunak atau biasa. Protein diberikan 1 g/

Kg BB dan lemak sedang (20-25% dari kebutuhan energi total) dalam

bentuk yang mudah dicerna.

Makanan ini cukup mengandung energi, zat besi, vitamin A dan C,

tetapi kurnag kalsium dan Thiamin. Menurut beratnya retensi garam/air,

makanan diberikan sebagai diet hati II Garam Rendah. Bila asites hebat

dan diuresis belum baik, diet mengikuti pola Diet Garam Rendah I.

Bahan Makanan Sehari

Bahan Makanan Berat(g) Urt

Beras 200 4 gls tim

17
Maizena 40 8 sdm

Daging 100 2 ptg sdg

Telur Ayam 50 1 btr

Tempe 50 2 ptg sdg

Sayuran 200 2 gls

Buah 300 3 prg sdg

pepaya

Minyak 25 2 ½ sdm

Gula pasir 70 7 sdm

Tabel 3

C. Diet Hati III (DH III)

Diet Hati III diberikan sebagai makanan perpindahan dari Diet Hati

II atau kepada pasien Hepatitis akut(Hepatitis Infeksiosa/A dan Hepatitis

Serum?B) dan sirosis hati yang nafsu makannya telah baik, telah dapat

menerima protein dan tidak menunjukan gejala sirosi hati aktif.

Menurut kesanggupan pasien, makanan diberikan dalam bentuk

lunak atau biasa. Makanan ini mengandung cukup energi, protein, lemak,

mineral dan vitamin tapi tinggi karbohidrat. Menurut beratnya retensi

garam/air, makanan diberikan sebagai Diet Hati III Garam Rendah I.

A. Bahan Makanan Sehari

Bahan Makanan Berat(g) urt

18
Beras 250 5 gels tim

Maizena 20 4 sdm

Daging 100 2 ptg sdg

Telur Ayam 50 1 btr

Tempe 100 4 ptg sdg

Kacang Hijau 25 2 ½ sdm

Sayuran 200 2 gls

Buah 300 3 ptg sdg

pepaya

Minyak 25 2 ½ sdm

Gula Pasir 70 7 sdm

Susu 200 1 gls

Tabel 4

B. Bahan Makanan yang Dibatasi

Bahan Makanan yang dibatasi Diet Hati I, II, dan III adalah dari sumber

lemak, yaitu semua makanan dan daging yang banyak mengandung lemak

dan santan serta bahan makanan yang menimbulkan gas seperti ubi,

kacang merah, kol, sawi, lobak, ketimun, durian, dan nangka.

C. Bahan Makanan yang tidak dianjurkan

Bahan makanan yang tidak dianjurkan untuk Diet Hati I, II, dan III adalah

makanan yang mengandung alkohol, teh, atau kopi kental.

19
2.4. Diet Penyakit Empedu

Tujuan

Untuk mencapai dan mempertahankan status gizi optimal dan memberi

istirahat pada kandung empedu dengan cara :

1. Mengendalikan berat badan

2. Membatasi asupan lemak <30%

3. Membatasi konsumsi gula murni

4. Menghindari program penurunan berat badan

5. Membatasi makanan yang menyebabkan kembung

Prinsip diet kandung empedu

1. Makanan untuk sarapan pagi jangan terlalu banyak lemak

2. Gunakan susu rendah lemak atau susu skim

3. Gunakan pengganti gula seperti aspartame

4. Beli makanan cemilan rendah lemak

5. Makan sayuran yang tidak menimbulkan gas

6. Lakukan olahraga santai seperti berjalan atau bersepeda

Syarat-syarat diet penyakit kandung empedu

1. Energi sesuai kebutuhan

2. Protein agak tinggi, yaitu 1-1,25 g/kgBB

20
3. Pada keadaan akut lemak tidak diperbolehkan sampai keadaan akutnya

mereda, sedangkan pada keadaan kronis dapat diberikan 20-25% dari

kebutuhan energi

4. Bila perlu berikan suplemen vitamin A,D,E,dan K

5. Serat tinggi terutama dalam bentuk pectin

6. Hindari bahan makanan yang dapat menimbulkan rasa kembung

7. Diet harus baik dan seimbang

8. Diet tidak boleh mengandung makanan yang merangsang dan

menimbulkan gas

9. Diet rendah lemak dapat dianjurkan selama 4-6 minggu

10. Dalam keadaan akut, biasanya pasien mendapatkan cairan serta elektrolit

melalui infus

Terdapat 3 jenis diet khusus penyakit kandung enpedu

1. Diet lamak rendah I

2. Diet lamak rendah II

3. Diet lemak rendah III

A. Diet lemak rendah I

1. Diet lemak rendah I diberikan kepada pasien kolesistitis dan

kolelitiasis dengan kolik akut

2. Makanan yang diberikan berupa buah-buahan dan minuman manis

3. Makanan ini rendah energi dan semua zat gizi kecuali vitamain A

dan C

21
B. Diet lemak rendah II

1. Diet lemak rendah II diberikan secara berangsur bila keadaan akut

dapat diatasi dan perasaan mual sudah berkurang

2. Menurut keadaan pasien makanan diberikan dalam bentuk cincang,

lunak atau biasa.

3. Makanan ini rendah energy, kalsium dan tiamin

C. Diet lemak rendah III

1. Diet lemak rendah III di berikan kepada pasien penyakit kandung

empedu yang tidak gemuk dan mempunyai nafsu makan

2. Menurut keadaan pasien makanan diberikan dalam bentuk lunak atau

biasa

3. Makanan ini cukup energi dan semua zat gizi

4. Bahan makanan yang tidak dianjurkan untuk diet penyakit kandumg

empedu adalah semua makanan dan daging yang mengandung

lemak, gorengan, dan makanan yamg menimbulakan gas seperti ubi,

kacang merah, kol, sawi, lobak, ketimun, durian, dan nangka

22
BAB III

PENUTUPAN

3.1 Simpulan

Adapun kesimpulan dari makalah ini adalah Hati merupakan organ

panting di dalam tubuh kita yaitu salah satunya berperan dalam

metabolisme protein, karbohidrat dan lemak serta masih banyak lagi

fungsi lainnya.Adapun penyakit hati yang sering kita jumpai antara lain

Hepatitis dan Sirosis hati.Hepatitis adalah pandangan hati yang

disebabkan oleh toksin/infeksi virus. Sedangkan sirosis hati itu sendiri

disebabkan kerusakan hati yang menetap oleh hepatitis kronis, alkohol,

penyumbatan saluran empedu dan berbagai kelainan metabolisme

lainnya.

Untuk mengatasi penyakit hati, pasien perlu mengatur pola dietnya.

Adapun tujuan dalam diet penyakit hati yaitu untuk mencapai dan

mempertahankan status gizi optimal tanpa memberatkan fungsi hati.

Dalam diet penyakit hati ada beberapa syarat yang harus dipenuhi,

sedangkan untuk jenis diet itu sendiri dibagi menjadi 3 yaitu Diet Hati I,

Diet Hati II, Diet Hati III. Dimana masing-masing jenis memiliki

indikasi pola diet tersendiri.

23
Sedangkan untuk Kantung empedu terletak di bawah hati dan fungsi

utamanya di dalam tubuh adalah untuk menyimpan empedu yang

dihasilkan oleh hati. Empedu membantu tubuh memecahkan lemak dan

kantung empedu bertindak sebagai  tempat penyimpanan empedu.

Penyakit kantung empedu adalah kondisi yang membuat kantung

empedu meradang/membengkak yang berakibat  gangguan berupa

infeksi dan batu di dalam kandung kemih.

Untuk mengatasi penyakit empedu, pasien perlu mengatur pola

dietnya juga,tujuan dari diet penyakit empedu diantaranya untuk

mengendalikan berat badan dan membatasi asupan lemak <30%. Di

dalam diet penyakit kandung empedu juga terdapat diet khusus yaitu

diet lemak rendah I,II dan III.

3.2 Saran

Setelah kita mengetahui bahwa hati dan empedu merupakan organ

terpenting adalam tubuh kita khususnya dalam proses metabolisme.

Untuk itu, kita harus mampu menjaga kesehatan jalan satu-satunya

dengan selalu menjaga pola hidup sehat. Dengan cara makan makanan

yang baik dan yang bergizi.

24

Anda mungkin juga menyukai