Anda di halaman 1dari 27

PEMENUHAN KEBUTUHAN

CAIRAN DAN ELEKTROLIT


Pengaturan kebutuhan cairan dan elektrolit

1. Ginjal
Berfungsi sebagai pengatur air, pengatur
konsentrasi garam dalam darah, pengatur
keseimbangan asam basa darah, dan ekskresi
bahan buangan atau kelebihan garam.
Bagian ginjal yang berfungsi menyaring cairan
adalah glomerulus
2. Kulit merupakan bagian penting dalam
pengaturan cairan yang terkait dengan proses
pengaturan panas. Melalui kelenjar keringat
suhu dapat diturunkan dengan melepaskan
air + 0,5 liter/hari.
Perangsangan kelenjar keringat dapat
diperoleh dari aktivitas otot, suhu
lingkungan, dan melalui kondisi tubuh yang
panas.
• Paru-paru berperan dalam pengeluaran
cairan dengan menghasilkan insensible
water loss + 400 ml/hari
• Saluran gastrointestinal mengeluarkan
cairan melalui proses penyerapan dan
pengeluaran air. Dalam kondisi normal,
cairan yang hilang dalam system ini
sekitar 100-200 ml/hari.
Selain itu pengaturan keseimbangan cairan
dapat melalui mekanisme rasa haus yang
dikontrol melalui system endokrin (hormonal)

Anti diuretik
aldosteron
hormon

Glukokortikoi
Prostaglandin
d
Tabel kebutuhan air berdasarkan usia dan
berat badan
Kebutuhan Air
Usia
Jumlah air dalam 24 jam ml/kg berat badan

3 hari 250-300 cc 80-100


1 tahun 1150-1300 cc 120-135
2 tahun 1350-1500 cc 115-125
4 tahun 1600-1800 cc 100-110
10 tahun 2000-2500 cc 70-85
14 tahun 2200-2700 cc 50-60
18 tahun 2200-2700 cc 40-50
Dewasa 2400-2600 cc 20-30
Fungsi Cairan Tubuh
• Pembawa zat-zat nutrisi seperti karbohidrat, vitamin
dan mineral
• Sebagai pembawa oksigen ke dalam sel-sel tubuh
• mengeluarkan produk samping hasil metabolisme
seperti karbondioksida (CO2)
• pelembab jaringan-jaringan tubuh seperti mata,
mulut dan hidung, pelumas dalam cairan sendi tubuh
• pengatur panas untuk menjaga agar suhu tubuh
tetap berada pada kondisi ideal yaitu ± 37 C
Cara Perpindahan Cairan

Transport
Difusi Osmosis
aktif
Keseimbangan cairan
• Keseimbangan antara intake dan output
• Intake orang dewasa antara 1500-3500 ml.
• Pengaturan pemasukan cairan tubuh dilakukan dengan mekanisme haus.
• Output orang dewasa adalah 2300 ml/hari. Organ utama yang
mengeluarkan cairan adalah ginjal, 1500 ml/hari pada orang dewasa.
• Mekanisme homeostasis cairan diatur oleh seluruh organ yang ada di
dalam tubuh yaitu ginjal, kulit, paru-paru, saluran gastrointestinal dan
system endokrin.
• Cara pengeluaran cairan
– Insensible water loss : penguapan melalui paru-paru
– Noticeable water loss : melalui kulit dan keringat
– Kehilangan cairan melalui feses
Jenis Cairan
Gangguan/Masalah Dalam Pemenuhan
Kebutuhan Cairan
1. Dehidrasi
• Dehidrasi isotonic bila terjadi kehilangan
sejumlah air dan elektrolit secara seimbang
• Dehidrasi hipertonik bila terjadi kehilangan
sejumlah air.
• Dehidrasi hipertonik bila terjadi kehilangan
lebih banyak elektrolit.
Dehidrasi berdasarkan derajatnya
Berat Sedang Ringan

• Kehilangan • kehilangan • kehilangan


cairan 4-6 cairan 2-4 liter cairan
liter, serum atau antara 5- mencapai 5%
natrium 159- 10% BB, BB atau 1,5-2
166 mEq/liter, serum liter
hipotensi, natrium 152-
turgor kulit 158 mEq/L,
buruk, mata cekung
oliguria, nadi
dan
pernapasan
meningkat,
kehilangan
cairan
mencapai >
10% BB
2. Hipervolume/Hiperhidrasi

Akibat kelebihan cairan yaitu


hipervolume (peningkatan
volume darah) dan edema
(kelebihan cairan pada
interstitial). Penyebab malfungsi
ginjal.
Kebutuhan elektrolit
Pengaturan elektrolit
• Pengaturan keseimbangan natrium/sodium
a) Berfungsi dalam pengaturan osmolaritas dan volume
cairan tubuh, paling banyak pada cairan ekstrasel.
b) Pengaturan natrium oleh ADH dan aldosteron.
c) Ekskresi natrium dapat dilakukan melalui ginjal dan
sebagian kecil melalui tinja, keringat, dan air mata.
d) Sumber : snack, kue, rempah-rempah, daging
panggang.
• Pengaturan keseimbangan kalium/potassium
a) Kalium merupakan kation utama yang terdapat
dalam cairan intrasel
b) Berfungsi mengatur keseimbangan elektrolit.
c) Kalium berpengaruh terhadap fungsi system
pernapasan. Partikel penting dalam kalium
berfungsi untuk menghantarkan impuls listrik ke
jantung, otot lain, jaringan paru-paru dan jaringan
usus pencernaan.
d) Ekskresi kalium dilakukan melalui urine dan
sebagian lagi melalui tinja dan keringat. Sumber :
Pisang, alpokad, jeruk, tomat, dan kismis.
• Pengaturan keseimbangan kalsium
a) Kalsium dalam tubuh berfungsi dalam pembentukan
tulang, penghantar impuls kontraksi otot,
kogulasi/pembekuan darah dan membantu beberapa
enzim pancreas.
b) Konsentrasi kalium dalam tubuh diatur langsung oleh
hormone paratiroid melalui proses reabsorbsi tulang.
Jika kalsium darah menurun, kelenjar paratiroid akan
merangsang pembentukan hormone paratiroid yang
langsung meningkatkan jumlah kalsium dalam darah.
c) Kalsium diekskresi melalui urine dan keringat.
d) Sumber : susu dengan kalsium tinggi, ikan dengan
tulang, sayuran, dll.
• Pengaturan keseimbangan magnesium (Mg)
a) Kation terpenting kedua dalam cairan intrasel.
Keseimbangannya diatur oleh kelenjar
paratiroid.
b) Diabsorbsi dari saluran pencernaan.
• Pengaturan keseimbangan klorida
a) Klorida merupakan anion utama dalam cairan
ekstrasel dan intrasel.
b) Fungsi klorida biasanya bersatu dengan
natrium yaitu mempertahankan keseimbangan
tekanan osmotic dalam darah
Lanjutan

• Pengaturan keseimbangan bikarbonat (HCO3)


Bikarbonat merupakan elektrolit utama dalam
larutan buffer (penyangga) dalam tubuh.
• Pengaturan keseimbangan fosfat (PO4)
Fosfat bersama-sama dengan kalsium
berfungsi dalam pembentukan gigi dan tulang.
Fosfat diserap dari saluran pencernaan dan
dikeluarkan melalui urine.
Gangguan/Masalah Kebutuhan Elektrolit
• Hiponatremia : kekurangan kadar natrium dalam plasma darah.
Ditandai dengan kadar natrium < 135 mEq/L, mual, muntah dan diare.
Menimbulkan rasa haus yang berlebihan, denyut nadi cepat, hipotensi,
konvulsi dan membrane mukosa kering. Misal pada pasien diare.
• Hipernatremia : kadar natrium tinggi dalam plasma. Ditandai dengan
mukosa kering, oliguria/anuria, turgor kulit buruk, permukaan kulit
membengkak, kulit kemerahan, lidah kering dan kemerahan, konvulsi,
suhu badan naik.
• Hipokalemia : kekurangan kadar kalium dalam darah, ditandai dengan
lemahnya denyut nadi, turunnya tekanan darah, tidak nafsu makan,
muntah-muntah,perut kembung, lemahnya otot, denyut jantung tidak
beraturan (aritmia), penurunan bising usus, kadar kalium plasma <
3,5mEq/l.
Lanjutan

• Hiperkalemia : kelebihan kadar kalium dalam darah. Sering terjadi


pada pasien luka bakar, penyakit ginjal, acidosis metabolic,
pemberian kalium berlebihan melalui intravena. Ditandai dengan
mual, hiperaktifitas system pencernaan, aritmia, kelemahan,
oligouria, diare, kadar kalium dalam plasma > 5 mEq/l.
• Hipokalsemia : kekurangan kadar kalsium dlam plasma darah
ditandai dengan kram otot, kram perut, kejang, bingung, kadar
kalsium plasma < 4,3 mEq/l, serta kesemutan pada jari dan sekitar
mulut. Disebabkan oleh pengaruh pengangkatan kelenjar gondok
atau kehilangan sejumlah kalsium karena sekresi intestinal.
• Hiperkalsemia : kelebihan kadar kalsium dalam darah. Terjadi pada
pasien yang mengalami pengangkatan kelenjar gondok dan makan
vitamin D secara berlebihan. Ditandai nyeri pada tulang, relaksasi
otot, batu ginjal, mual-mual, koma, kadar kalsium dalam plasma >
4,3 mEq/l.
Lanjutan

• Hipomagnesemia : kekurangan kadar


magnesium dalam darah ditandai dengan
adanya iritabilitas, tremor, kram pada kaki dan
tangan, tachicardi, hipertensi, disorientasi dan
konvulsi serta kadar magnesium dalam darah
< 1,3 mEq/l
• Hipermagnesemia : kelebihan kadar
magnesium dalam darah ditandai dengan
adanya koma, gangguan pernapasan dan
kadar magnesium > 2,5 mEq/l.
KETIDAKSEIMBANGAN ASAM BASA
1. Aktivitas sel tubuh memerlukan
keseimbangan asam basa. Asidosis terjadi
bila PaCO2 meningkat maka asam karbonat
akan meningkat.
2. Dalam keadaan normal nilai pH cairan tubuh
adalah 7,35-7,45.
Gangguan keseimbangan asam basa
1.Asidosis respiratorik
Disebabkan karena kegagalan system pernapasan dalam
membuang karbondioksida dari tubuh. Hal ini
mengakibatkan peningkatan PaCO2 arteri dan penurunan
pada pH. Keadaan ini disebabkan oleh adanya penyakit
obstruksi paru (ashma dan empisema), depresi susunan
saraf pusat.
Kompensasi dilakukan oleh ginjal dengan meningkatkan
pengeluaran hydrogen dan mempertahankan bicarbonate.
2. Asidosis metabolic
Merupakan suatu keadaan kehilangan basa atau
terjadi penumpukan asam, ditandai dengan
penurunan pH < 7,35 dan HCO3 kurang dari 22 mEq/l.
bicarbonate turun, asam carbonat naik.
Dapat terjadi pada pasien diare, kelaparan, DM,
gangguan fungsi ginjal.
Kompensasi yang dilakukan ginjal dengan menahan
bikarbonat dan mengeluarkan hydrogen sedangkan
paru-paru meningkatkan pengeluaran CO2 dengan
nafas dalam dan cepat.
3. Alkalosis respiratorik
Keadaan kehilangan CO2 dari paru-paru yang
menimbulkan terjadinya paCO2 arteri < 35 mmHg, pH >
7,45.
Disebabkan oleh karena adanya hiperventilasi,
kecemasan, emboli paru dll. Ginjal berusaha
meningkatkan sekresi bikarbonat dan menahan
hydrogen.
4. Alkalosis metabolic
Suatu keadaan kelebihan bikarbonat (muntah terus),
tubuh kekhilangan ion H+ ditandai dengan adanya
peningkatan bikarbonat plasma > 26 mEq/l dan pH arteri
> 7,45, nafas lambat dan dangkal.
Faktor yang mempengaruhi kebutuhan cairan
dan elektrolit

usia Temperatur Diet

Stress Sakit

Anda mungkin juga menyukai