Anda di halaman 1dari 5

Nama : HAIRIL HASUN

NPM : 720621494

Kelas : SAMPANG

 Nama : Tuan A
 Umur : 28 tahun
 Pekerjaan : Bagian Penanaman PT. garingging
 Alamat : PT.Garingging, Simangambat, Kab. Padang Lawas Utara.

Datang berobat tanggal 19 Desember 2010, pukul 14.05


Keluhan utama : demam tinggi disertai menggigil dan muntah-muntah.
RPS: lebih kurang sejak 2 minggu yang lalu demam, kadang menggigil dan berkeringat, sakit
kepala. Nafsu makan menurun, sejak 4 hari yang lalu tidak dapat makan dan minum lagi.Perut
terasa sakit. Apapun yang dimakan dan yang diminum keluar lagi/dimuntahkan. BAB 1 kali
sehari konsistensi lembek, warna dbn.  BAK dbn, warna seperti teh. Klien sudah berobat ke
bidan, diberikan obat (klien lupa nama obatnya) tetapi tidak ada perubahan.
RPD: klien tidak pernah sakit seperti ini sebelumnya.
Pemeriksaan umum:
Os sadar,Keadaan Umum lemah.
TD:100/60 mmHg, respirasi 32 kali/menit. Nadi:98 kali/menit, lemah,teratur. Suhu:38,5 derajat
celsius.
Fisik Diagnostik :
- Konjungtiva pucat
- Splenomegali 2 jari di bawah arcus costa
- Liver tdk ada pembesaran
- Kaku kuduk (-)
- Peristaltik usus dbn
Pemeriksaan Laboratorium :
- Hb: 10,2
- RDT Malaria : positif 2 (Malaria mix)
Diagnosa Kerja : Malaria dengan komplikasi.
Diagnosa Banding :
1. Demam tifoid
2. Demam dengue
3. ISPA
Pengobatan :
1. Infus RL 40 tetes/menit ( selang seling dgn dekstrose 5%)
2. Ranitidin intravena/12 jam
3. Artesunat intravena 2,4 mg/kgBB . Diulangi 12 jam kemudian. Selanjutnya Artesunat dgn
dosis yang sama diberikan  per 24 jam, sampai penderita mampu makan/minum. Selanjutnya
kalau sudah  makan-minum diberikan  regimen artesunat+amodiakuin+primakuin (sesuai dosis).
4. Parasetamol 4 x 500 mg secara oral.
5. B compleks 3x1.

ANALISA DATA

×> Kelompok data :

Nama : Tn. A

Umur : 28 th

Alamat : Simangambat - Padang Lawas Utara

DS = Px mengatakan tubuhnya panas, mual muntah, perut terasa sakit

DO = K/u lemah

Tensi : TD:100/60 mmHg

Respirasi : 32 kali/menit

Nadi : 98 kali/menit, lemah,teratur.

Suhu : 38,5 •c

RDT malaria : positif 2

- akral teraba panas, mual muntah

Etiologi :
Kuman masuk ke dalam tubuh / faktor resiko -> memicu respon inflamasi-> reales zat pirogen -
> merangsang set poin di hipotalamus -> suhu tubuh meningkat

Masalah : gangguan keseimbangan suhu tubuh (hipertermi)

DIAGNOSA KEPERAWATAN :

Hipertermi b/d proses infeksi ditandai dengan akral teraba panas, suhu tubuh pasien meningkat
38,5•c

INTERVENSI

> Observasi

- Identifikasi penyebab hipertemi


- Monitor suhu tubuh
- Monitor Kadar elektrolit
- Monitor input dan output
- monitot gejala komplikasi dari hipertermi
> Terapeutik
- Sediakan lingkungan yang dingin
- Longgarkan atau lepaskan pakaian
- Basahi dan kipasi permukaan tubuh
- Berikan cairan oral
- Ganti linen setiap hari atau lebih sering jika mengalami hiperhidrosis (keringat berlebih)
- Lakukan pendinginan external (misal kompres dingin)
- Berikan oksigen jika perlu

> Edukasi

Anjurkan tirah baraing

> Kolaborasi

Kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit intra vena

IMPLEMENTASI

- Memonitor suhu dan warna tubuh


- Monitor nadi dan RR
- Memonitor kadar electrolit dalam tubuh
- Memonitor output dan input
- Menyarankan melongharkan atau melepaskan pakaian
- Menyeka permukaan tubuh
- Mengganti linen setiap hari
- Memberikan kompres dingin
- Menganjurkan tirah baring
- kolaborasi cairan dan electrolit intra vena

EVALUASI

Evaluasi SOAP
> Tanggal 19 Desember 2010 pukul 15:30
S: Pasien mengatakan tubuhnya panas
O: S: 38,5°C N: 98x/mnt
RR: 32x/mnt TD: 100/60
- akral teraba panas, menggigil
A.: Masalah belum teratasi
P.: Lanjutkan intervensi
Evaluasi SOAP

> Tanggal 19 desember 2010 pukul 22.00

S: Pasien mengatakan panas di rasa berkurang

O: S : 37,8°C RR: 24
Td : 110/60 N: 85
- teraba hangat
A.: Masalah terasi sebagian

P.: pertahankan intervensi

Evaluasi SOAP

> Tanggal 20 Desember 2010 pukul 06.00

S: Pasien mengatakan sudah tidak panas


O: S : 37°C RR: 22
Td : 110/60 N: 80
A.: Masalah terasi

P.: Hentikan intervensi

Anda mungkin juga menyukai