Anda di halaman 1dari 7

SISTEM INFORMASI KLINIK

Clinikal Information System (CIS)

Dalam era globalisasi saat ini, ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang begitu pesat, khususnya
teknologi informasi. Kebutuhan manusia akan segala sesuatu dituntut lebih efisien,contohnya sangat jelas terasa
dari perkembangan teknologi informasi tersebut, pekerjaan yang semula masih banyak menggunakan sistem
manual pada saat ini sudah mulai berkurang, karena mulai beralih ke sistem yang sudah
terkomputerisasi.Karena dengan proses yang sudah terkomputerisasi pekerjaan apapun akan lebih mudah
dilakukan.

Dalam proses perkembangan kebutuhan data dan informasi yang semakin lama berkembang, telah
mendorong penanganan data dan informasi yang lebih baik agar setiap unsur tersebut dapat dilaksanakan
dengan optimal.Penerapan suatu sistem data dan informasi pada dasarnya tidak terlepas dari penggunaan
komputer itu sendiri. Agar lebih mudah menginputkan data pada sistem dalam hal ini aplikasi tentang klinik,
sistem ini dirancang agar proses registrasi dan penanganan terhadap pasien di klinik tersebut agar segera di
tangani penyakitnya secara sigap tanpa harus mendata mereka secara manual. Dengan adanya sistem yang baru
ini dapat memberikan solusi bagaimana cara mendapatkan pelayanan dengan proses yang cepat namun dengan
harga yang terjangkau.

Menyadari banyaknya klinik yang sudah ada bergerak dibidang yang sama, maka klinik tersebut harus
melakukan terobosan–terobosan baru demi meningkatkan kualitas dan berusaha menarik minat para pasien
sehingga klinik tersebut makin mendapat tempat di hati masyarakat.
SISTEM INFORMASI KLINIK

“ Sistem informasi yang meliputi proses penyimpanan dan pengambilan informasi dalam membantu kegiatan
langsung kepada pasien”

3 MACAM KEBUTUHAN INFORMASI KLINIK

KEBUTUHAN OPERASIONAL

KEBUTUHAN PERENCANAAN

KEBUTUHAN DOKUMENTASI

Jenis sistem Informasi Klinis

1. Sistem informasi pembantu diagnosa (diagnostic assistance)


2. Sistem informasi pembantu pengobatan dan tindak lanjut (therapy critiquing and planning)
3. Sistem informasi pemantauan pasien
4. Sistem informasi rekam medis (image recognition end interpretation)

Contoh Aplikasi Sistem Informasi Klinik:

1. Sistem informasi untuk menentukan kebutuhan perawatan pasien

2. Sistem informasi peresepan obat oleh dokter untuk menentukan dosis yang tepat dan informasi tentang
interaksi obat
3. Sistem informasi pemeriksaan pasien di laboratorium

4.Sistem informasi yang dapat memberikan informasi/saran tentang tindakan medis yang akan dilakukan dokter

5. Sistem informasi pemantauan pasien ICU

6. Sistem informasi pemantauan operasi

SISTEM INFORMASI ASUHAN KEPERAWATAN

perangkat lunak yang menangani penerimaan, pemrosesan dan penyimpanan informasi yang hasil kegiatan
perawatan pada pasien.

SISTEM INFORMASI PEMERIKSAAN PASIEN DI LABORATORIUM

perangkat lunak yang menangani penerimaan, pemrosesan dan penyimpanan informasi yang dihasilkan oleh
proses laboratorium medis.

Operasi dasar yang dilakukan dalam LIS:

Mengurutkan registrasi

Menerima sampel

Mengirimkan sampel kepada pemeriksa

Memasukkan hasil pemeriksaan Laporan laboratorium

SISTEM INFORMASI PEMERIKSAAN DIAGNOSIS PENYAKIT

perangkat lunak yang menangani penerimaan, pemrosesan dan penyimpanan informasi hasil
pemeriksaan medis pada pasien.

SISTEM INFORMASI PENENTUAN KEBUTUHAN ATAU SARAN PERAWATAN PADA PASIEN

perangkat lunak yang menangani penerimaan, pemrosesan dan penyimpanan informasi mengenai
saran/kebutuhan pengobatan/perawatan dari pasien.
SISTEM INFORMASI PERESEPAN OBAT

perangkat lunak yang menangani penerimaan, pemrosesan dan penyimpanan informasi mengenai
obat yang diresepkan oleh dokter kepada pasien secara rasional.

KEBUTUHAN PADA SISTEM INFORMASI KLINIK

Physicians’ needs:

Nurses’ needs

Hospital administrators’ needs

Patients’ needs

Third payers’ needs

Health records’ needs

Health researchers’ needs

SISTEM INFORMASI KLINIK


SISTEM INFORMASI KLINIK
oleh
Ns. Nunung Nurhayati, S. Kep., M. Kep.
STIKep PPNI Jawa Barat

Pengelolaan informasi dalam kesehatan yaitu pengumpulan, pengelolaan, dan penggunaan informasi
dalam rekam medis pasien (demografi, sosioekonomi, informasi klinis) dalam sistem pelayanan
kesehatan yang akan menentukan keefektifan sistem dalam mendeteksi masalah kesehatan,
menentukan prioritas, menentukan solusi inovatif, dan mengalokasikan sumber daya untuk
meningkatkan outcomes kesehatan (Wikipedia, 2012).
1. Informasi yang Tepat – Meningkatkan Kualitas Data
Jika informasi personal yang dikelola oleh organisasi kesehatan bermanfaat bagi pasien, maka
kualitas informasi tersebut harus baik. Kualitas data yang buruk menyebabkan efek yang merugikan
bagi perawatan, antara lain:
· Ketidaklengkapan, data yang dianalisa dengan tidak tepat, dapat menyebabkan kegagalan serius
dalam pelayanan.
· Buruknya hasil data demografik pasien pada sistem pencatatan pasien
· Nomor identitas pasien yang salah dapat memberikan kesalahan pada perawatan dan
pengobatan.
· Pencatatan rekam medis yang tidak adekuat menghasilkan rencana perawatan yang buruk.
2. Informasi di Tempat yang Tepat – Menjaga Kerahasiaan Informasi
· Pandangan petugas kesehatan dan pasien terhadap kerahasiaan
Dalam survei petugas NHS tahun 2007 dan 2008, lebih dari 80% dari petugas setuju atau sangat
setuju dengan pernyataan bahwa informasi pasien harus dirahasiakan oleh petugas kesehatan.
· Pelatihan staf dan kesadaran tata kelola informasi
Pada survey NHS tahun 2008 menyebutkan bahwa hampir sepertiga dari seluruh petugas tidak
mendapatkan pelatihan dalam menjaga kerahasiaan pasien.
· Hilangnya data yang penting dari NHS
Menjaga kerahasiaan informasi adalah sangat kompleks. Karena harus menggabungkan solusi
teknologi dan fisik untuk membatasi akses data personal, yang merupakan tantangan ketika data
disimpan.
3. Informasi di Waktu yang Tepat – Menyampaikan Informasi Secara EfektiF
Penyampaian informasi personal secara efektif dan dengan persetujuan yang tepat adalah bagian
yang mendasar dari integrasi dan kerja sama.
· Penyampaian informasi antara tenaga kesehatan
Penyampaian informasi personal yang pantas telah menjadi fokus perhatian, tetapi perawatan pasien
dapat juga dikompromikan ketika informasi tidak disampaikan secara efisien antar tenaga kesehatan.
· Hubungan antara NHS dengan organisasi pelayanan kesehatan independen dan social
Penyampaian informasi personal antara professional kesehatan di NHS dan tenaga kesehatan yang
bekerja di luar setting NHS (klinik independen , pekerja kesehatan sosial, dll) merupakan
permasalahan yang lebih problematic.
· Sharing informasi antara tenaga kesehatan dengan pasien
Konstitusi yang dikembangkan oleh NHS meliputi pula ketentuan untuk menginformasikan kepada
pasien, apapun yang dilakukan oleh petugas kesehatan. Dengan demikian, pasien akan dapat
memahami kondisi kesehatan mereka dan memungkinkan mereka untuk menentukan pengobatan
yang akan dipilih, selain itu juga ketika ada kesalahan mengenai data pasien, informasi tersebut
dapat langsung dikonfirmasi dan dikoreksi.
Sistem informasi adalah suatu cara tertentu untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh
organisasi untuk beroperasi dengan cara yang sukses dan untuk organisasi bisnis dengan cara yang
menguntungkan.
1. Sistem Informasi Rumah Sakit
Sistem informasi rumah sakit adalah suatu tatanan yang berurusan dengan pengumpulan data,
pengelolaan data, penyajian informasi, analisa, dan penyimpulan informasi serta penyampaian
informasi yang dibutuhkan untuk kegiatan rumah sakit.
Sistem global dari sistem Informasi Rumah Sakit, terbagi atas
· Sistem Informasi Klinik
· Sistem Informasi Administrasi
· Sistem Informasi Manajemen
2. Sistem Informasi Klinik
Sistem informasi klinik merupakan sebuah sistem informasi yang di dalamnya meliputi proses
penyimpanan dan pengambilan informasi dalam membantu kegiatan pelayanan langsung pada
pasien yang bertujuan memperoleh hasil akurat, mempercepat pelayanan dan menghemat tenaga
(Austin, 1983). Pelayanan langsung tersebut meliputi:
· Membantu dalam mendiagnosa suatu penyakit
· Membantu dalam monitoring perkembangan pasien
· Menbantu dalam penyesuaian terapi.
3. Proses Penyampaian Informasi
· Penyampaian Informasi Tertulis
Komunikasi secara tertulis dapat dilakukan di tatanan ruang perawatan intensif. Contoh proses
penyampaian informasi secara tertulis yaitu komunikasi dalam pendokumentasian.
· Penyampaian Informasi Langsung
Komunikasi secara langsung sering dilakukan antara perawat dengan perawat, perawat dengan
pasien dan atau keluarga pasien, dan perawat dengan tenaga medis lain.
· Penyampaian Informasi Via Telepon
Saat ini, penyampaian informasi melalui telepon sering dilakukan. Dengan kemudahan sarana
tersebut, memungkinkan tenaga kesehatan untuk merespon setiap perkembangan dan masalah
dalam proses perawatan pasien. Pendokumentasian mengenai penyampaian informai melalui telepon
penting dilakukan untuk menghindari hal – hal yang merugikan.
4. Dokumentasi Proses Keperawatan
Dokumentasi keperawatan merupakan komponen vital dalam praktik keperawatan. Dokumentasi
keperawatan mengandung clinical judgment dan proses berpikir kritis dalam rangkaian proses
keperawatan mulai dari pengkajian yang lengkap, penegakan diagnosa keperawatan, intervensi, dan
evaluasi (Scotia, 2005 dalam Dewi, 2012).
5. Struktur catatan keperawatan
· Terdapat rincian kondisi personal pasien
· Terdapat format pendaftaran dan pengkajian pasien
· Terdapat daftar diagnosa keperawatan
· Terdapat daftar intervensi keperawatan
· Terdapat laporan hasil kemajuan dengan daftar hasil evaluasi
6. Riwayat pasien
· Dilihat dari kuantitas :
Terdapat rincian data seperti : nama, alamat, tanggal lahir, status marital, alasan masuk rumah sakit,
pernyataan pasien tentang kondisi sakit yang dicatat seluruhnya.
· Dilihat dari kualitas :
1) Laporan yang masuk berisi diagnosa medis dan alasan masuk ke rumah sakit dengan aspek
yang relevan dari diagnosa keperawatan yang dicatat
2) Catatan jelas, bahasa benar, berisi semua informasi yang relevan dengan kondisi pasien.
7. Struktur diagnosa keperawatan
· Dilihat dari kuantitas :
1) Label masalah (P), etiologi (E), dan tanda – gejala (S) yang jelas dan tegas tercantum dalam
teks
2) Diagnosa menyiratkan kemungkinan untuk intervensi
3) Dapat ditulis : (P) + (E) + (S) à I
· Dilihat dari kualitas :
Relevan, jelas, dan penggunaan bahasa yang benar
8. Keberadaan intervensi
· Dilihat dari kuantitas
1) Setiap intervensi relevan dengan diagnosa keperawatan
2) Intervensi sesuai dengan tujuan dar diagnosa yang ditegakkan
· Dilihat dari kualitas :
1) Intervensi jelas, bahasa yang benar, ringkas, berisi semua informasi yang relevan dan diperlukan
untuk tindakan (implementasi)
2) Tanggal disebutkan
3) Intervensi disebutkan dalam status pasien
9. Catatan perkembangan dan evaluasi
· Dilihat dari kuantitas
1) Catatan perkembangan dan evaluasi relevan dengan diagnosa keperawatan
2) Evaluasi kemajuan sepenuhnya tersedia dan diperbaharui setiap hari
· Dilihat dari kualitas :
1) Evaluasi kemajuan yang jelas, bahasa yang benar, ringkas, berisi semua informasi relevan yang
diperlukan untuk memahami status kesehatan pasien
2) Tanggal evaluasi dicantumkan
10. Keterbacaan
Catatan dokumentasi ditulis dengan jelas dan dapat dibaca

Anda mungkin juga menyukai