Anda di halaman 1dari 13

A.

Sejarah Perkembangan Computer Keperawatan

Sejarah perkembangan komputer diawali dengan penemuan penting dari Charles


Babbage berupa alat hitung. Berkat penemuannya itu, ia dikenal sebagai ilmuwan yang
paling berpengaruh dalam perkembangan komputer. Kemudian, alat hitung tersebut
dikembangkan lebih lanjut secara bertahap hingga kini terciptalah perangkat canggih
bernama komputer. Tahapan dalam pengembangan komputer disebut generasi. Ada
lima generasi komputer yang masing-masing memiliki cerita tersendiri.

Perkembangan sejarah komputer telah mengalami masa-masa sulit. Namun, berkat


tangan-tangan andal dari para ilmuwan dan teknisi pada waktu itu, perkembangan dari
generasi ke generasi terasa begitu mudah dan terorganisir. Komputer terus
dikembangkan dengan menyisipkan inovasi-inovasi terbaru. Hingga kini, beberapa
perusahaan ternama tengah menggarap komputer berteknologi tinggi dengan nama
komputer masa depan.

Perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat telah merambah ke berbagai


sektor termasuk kesehatan. Meskipun dunia kesehatan (dan medis) merupakan bidang
yang bersifat information-intensive, akan tetapi adopsi teknologi informasi relatif
tertinggal. Sebagai contoh, ketika transaksi finansial secara elektronik sudah menjadi
salah satu prosedur standar dalam dunia perbankan, sebagian besar rumah sakit di
Indonesia baru dalam tahap perencanaan pengembangan Billing System. Meskipun
rumah sakit dikenal sebagai organisasi yang padat modal - padat karya, tetapi investasi
teknologi informasi masih merupakan bagian kecil. Di AS, negara yang relatif maju
baik dari sisi anggaran kesehatan maupun teknologi informasinya, rumah sakit hanya
menginvestasinya 2% untuk teknologi informasi.

Oleh karena keistimewaannya ini berbagai bidang pekerjaan mulai menggunakan


system ini untuk memudahkan mereka dalam menyelesaikan pekerjaan termasuk
dalamnya bidang keperawatan. System komputer sangat membantu tenaga perawat
untuk memperoleh ilmu,,mencari data – data yang terkait dengan pasien dan
mendokumentasikan asuhan keperawatan dalam suatu system komputer.
a. Sejarah Perkembangan Komputer Dalam Keperawatan

Komunikasi adalah hal yang sangat penting bagi sebuah institusi keperawatan
karena banyaknya departemen yang terlibat dalam proses perawatan pasien. Pelayanan
dan manajer keperawatan harus memasukkan banyak informasi mengenai pasien mulai
dari perawatan saat masuk hingga pasien pulang. Saat ini komputer secara absolut
penting untuk mengatur :

1) Makin kompleksnya masalah keuangan

2) Melaporkan permintaan beberapa departemen

3) Kebutuhan komunikasi dari tim perawtan kesehatan yang berbeda

4) Pengetahuan yang relevan untuk perawatan pasien

Computer telah dikenal sekitar lima puluh tahun yang lalu tetapi Rumah Sakit
lamban dalam menagkap revolusi computer. Saat ini hamper setiap Rumah Sakit
mengguanakan jasa computer setidaknya untuk manajemen keuangan. Perawat lambat
mendapatkan manfaat computer. Usaha pertama dalam menggunakan computer oleh
perawat pada akhir tahun 1960 -an dan 1970 –an mencakup :

1) Automatisasi catatan perawat untuk menjelaskan status dan perawatan pasien.

2) Penyimpanan hasil sensus dan gambaran staf keperawatan untuk analisa


kecenderungan masa depan staf.

Pada pertengahan tahun 1970 –an, ide dari system informasi manajemen Rumah
Sakit ( SIR ) diterapkan. Dan perawat mulai meraskan manfaat dari system informasi
manajemen. Pada akhir tahun 1980 –an, memunculkan mikro computer yang
berkekuatan besar sekali dan perangkat lunak untuk pengetahuan keperawatan

b. Manfaat Komputer di Bidang Kesehatan

Perkembangan dunia kesehatan di era modern telah memanfaatkan komputer


untuk meningkatkan efisiensi serta efektivitas di dunia kesehatan. Teknologi informasi
(dan komunikasi) dengan piranti computer, saat ini adalah bagian penting dalam
manajemen informasi. Selain memiliki potensi dalam memfilter data dan mengolah
menjadi informasi, komputer mampu menyimpannya dengan jumlah kapasitas jauh
lebih banyak dari cara-cara manual. Komputer juga memungkinkan data kesehatan di-
share secara mudah dan cepat. Disamping itu, teknologi tersebut memiliki karakteristik
perkembangan yang sangat cepat. Setiap dua tahun, akan muncul produk baru dengan
kemampuan pengolahan yang dua kali lebih cepat dan kapasitas penyimpanan dua kali
lebih besar serta berbagai aplikasi inovatif terbaru.

Berikut adalah manfaat computer dalam bidang kesehatan:

1) Membangun Sistem informasi rumah sakit (SIR)

Membangun Sistem Informasi Rumah sakit secara luas, untuk menolong


komunikasi dan mengatur informasi yang dibutuhkan dari sebuah rumah sakit. SIR
dapat diaplikasikan untuk perijinan, catatan medis, akuntansi, kantor, perawatan,
laboratorium, radiologi, farmasi, pusat supali, mutrisi/pelayanan makan, personel dan
gaji. Jumlah aplikasi-aplikasi lain dapat dimasukkan bagi beberapa bagian/departemen
dan untuk beberapa tujuan yang praktikal.

Manajer-manajer di Rumah Sakit, juga perawat perlu mengenal komputer, yang


mencakup mengenal istilah umum yang digunakan komputer. Pada masa depan dapat
diharapkan bahwa semua pekerjaan perawat akan dipengaruhi oleh komputer, dan
beberapa posisi baru akan dikembangkan bagi perawat-perawat di bidang komputer.

Aplikasi teknologi informasi untuk mendukung manajemen informasi kesehatan, antar


lain :

a) Rekam medis berbasis komputer (Computer based patient record)

Pengertian rekam medis berbasis komputer bervariasi, akan tetapi, secara prinsip
adalah penggunaan database untuk mencatat semua data medis, demografis serta setiap
event dalam manajemen pasien di rumah sakit. Rekam medis berbasis komputer akan
menghimpun berbagai data klinis pasien baik yang berasal dari hasil pemeriksaan
dokter, digitasi dari alat diagnosis (EKG, radiologi, dll), konversi hasil pemeriksaan
laboratorium maupun interpretasi klinis.

Rekam medis berbasis komputer yang lengkap biasanya disertai dengan fasilitas
sistem pendukung keputusan (SPK) yang memungkinkan pemberian alert, reminder,
bantuan diagnosis maupun terapi agar dokter maupun klinisi dapat mematuhi protokol
klinik. TIK juga mempermudah Dokter dan Perawat dalam memonitor kesehatan pasien
monitor detak jantung pasien lewat monitor komputer, aliran darah , memeriksa organ
dalam pasien dengan sinar X.Dengan teknologi modern bisa memonitor, bahkan
menggantikan fungsi organ dalam seperti jantung, paru-paru dan ginjal. Itu merupakan
teknologi kesehatan yang digabungkan dengan teknologi informasi dan komputer.

b) Pelayanan Non Medis

Pelayanan yang bersifat non-medis pun dengan adanya perkembangan teknologi


informasi seperi sekarang ini semakin terbantu dalam menyediakan sebuah bentuk
pelayanan yang semakin efisien dan efektif, dimana para calon klien rumah sakit yang
pernah berobat atau dirawat di RS tidak perlu lagi menunggu dalam waktu yang cukup
lama saat mendaftarkan diri karena proses administrasi yang masih terdokumentasi
secara manual di atas kertas dan membutuhkan waktu yang cukup lama mencari data
klien yang sudah tersimpan, ataupun setelah sekian lama mencari dan tidak ditemukan
akhirnya klien tersebut diharuskan mendaftar ulang kembali dan hal ini jelas
menurunkan efisiensi RS dalam hal penggunaan kertas yang tentunya membutuhkan
biaya. Bandingkan bila setiap klien didaftarkan secara digital dan semua data mengenai
klien dimasukkan ke dalam komputer sehingga ketika data-data tersebut dibutuhkan
kembali dapat diambil dengan waktu yang relatif singkat dan akurat.

2) Penggunaan Sistem Informasi Manajemen Keperawatan (SIMK)

Pelayanan yang bersifat medis khususnya di pelayanan keperawatan mengalami


perkembangan teknologi informasi yang sangat membantu dalam proses keperawatan
dimulai dari pemasukan data secara digital ke dalam komputer yang dapat memudahkan
pengkajian selanjutnya, intervensi apa yang sesuai dengan diagnosis yang sudah
ditegakkan sebelumnya, hingga hasil keluaran apa yang diharapkan oleh perawat.

Sebelum menerapkan sistem ini hal pertama yang dilakukan adalah


membakukan klasifikasi diagnosis keperawatan yang selama ini dirasa masih rancu, hal
ini dilakukan untuk menghilangkan ambiguitas dokumentasi serta memberikan manfaat
lebih lanjut terhadap sistem kompensasi, penjadwalan, evaluasi efektifitas intervensi
sampai kepada upaya identifikasi error dalam manajemen keperawatan.
Sistem ini mempermudah perawat memonitor klien dan segera dapat
memasukkan data terkini dan intervensi apa yang telah dilakukan ke dalam komputer
yang sudah tersedia di setiap bangsal sehingga akan mengurangi kesalahan dalam
dokumentasi dan evaluasi hasil tindakan keperawatan yang sudah dilakukan.

Sistem informasi manajemen keperawatan (SIMK) merupakan paket perangkat


lunak yang dikembangkan secara khusus untuk divisi pelayanan keperawatan. Paket
perangkat lunak ini mempunyai program – program atau modul – modul yang dapat
membentuk berbagai fungsi manajemen keperawatan.

Modul – modul yang biasa digunakan dalam system informasi manajemen keperawatan
adalah sebagai berikut :

· Mengklasifikasikan pasien

· Penjadwalan

· Catatan personal

· Laporan bertahap

· Pengembangan anggaran

· Alokasi sumber dan pengendalian biaya

· Analisa kelompok diagnose yang berhubungan dengan pengendalian


mutu, dan lain – lain

· Catatan perkembangan pasien

· Model dan simulasi untuk pengembalian keputusan

· Rencana strategi

· Rencana permintaan jangka pendek dan rencana kerja

· Evaluasi program

3) Membantu dalam pembuatan system klasifikasi pasien

Dengan bantuan alat komputer, dapat membantu dalam menentukan kebutuhan


tenaga di ruang rawat, berguna juga untuk memantau klasifikasi klien. Sistem
klasifikasi pasien adalah pengelompokan pasien berdasarkan kebutuhan perawatan yang
secara klinis dapat diobservasikan oleh perawat.

4) Pengembangan E-health di Rumah Sakit.

Sebagai contoh, e-Health dapat diterapkan untuk membantu pengembangkan


program yang membantu dokter, perawat, dan tenaga kesehatan lainnya saling bertukar
infomasi secara elektronik, mengambil data rekam medis pasien kapan dan dimana
diperlukan, dan melakukan kolaborasi dengan memberi layanan jasa kesehatan lainnya
secara real time melalui internet. Layanan kesehatan seperti ini akan memberikan
banyak sekali penghematan dari sisi biaya dokumen dan administrasi layanan dan
memberikan keuntungan pemberian keputusan layanan kesehatan yang terbaik kepada
pasien dengan lebih cepat.

c. Pengaruh Komputer bagi kesehatan

Pada prinsipnya teknologi ini berkembang untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan
manusia agar dalam kehidupannya dapat lebih mudah berkomunikasi ataupun
melakukan sesuatu. Namun dari segala efek positif yang diterima oleh manusia terdapat
pula berbagai efek negatif, baik secara fisik ( kesehatan ) maupun mental / psikologis

* Efek negative terhadap kesehehatan antara lain :

(1) Radiasi Monitor

Mata adalah organ tubuh yang paling mudah mengalami penyakit akibat kerja,
karena terlalu sering memfokuskan bola mata ke layar monitor.

(2) Terganggunya Saraf

Printer yang menggunakan sistim buble jet kebisingannya relatif lebihrendah


bila dibandingkan dengan printer sistim dot matrix. Saat ini printer yang paling rendah
kebisingannya adalah sistim laser printer. Kebisingan yang tinggi dapat mempengaruhi
syaraf manusia dan hal ini dapat berakibat pada kelelahan maupun rasa nyeri.

(3) Repetitive Strain Injury ( RSI )


RSI merupakan sebuah terminologi yang mengacu pada beberapa variasi
keluhan kerangka otot (musculoskeletal). Ini menyangkut keluhan yang dikenal dengan
sakit urat otot. RSI meliputi gangguan lengan atas berkaitan dengan kerja (Work-
Related Upper Limb Disorders) dan luka penggunaan berlebihan yang berhubungan
dengan kerja (Occupational Overuse Injuries). Keluhan ini terutama diderita oleh para
pekerja dengan posisi duduk yang statis saat menggunakan komputer atau menggunakan
gerakan tangan yang berulang (repetitive) setiap hari, beban kerja yang statis (seperti
menggenggam mouse), membiarkan lengan membengkok, dan sejenisnya dalam waktu
yang cukup lama.

Ini akan bertambah buruk jika tempat kerja tidak didesain secara ergonomis,
misalnya posisi keyboard dan layar monitor yang terlalu tinggi atau terlampau rendah,
kursi tidak menopang badan untuk duduk tegak, dan sebagainya. Hal ini akan semakin
parah bila ditambah lingkungan kerja yang kurang bergerak, kurang istirahat,
mengandung stress tinggi dengan deadline dan laporan rutin serta lainnya. Apalagi jika
Anda perokok, menderita kegemukan (obesitas), lemah otot, memiliki tangan yang
terasa dingin serta kurang berolah raga.

* Efek negative terhadap psikologis / mental :

(1) Anti social

Sikap dan perilaku anti sosial terbentuk dari terpaan isi program dari fitur yang
diciptakan dari media ini komputer. Salah satu fitur yang banyak menghiasi isi
softwarekomputer adalah permainan. Baik anak-anak, remaja sampai orang dewasa
menggunakan komputer untuk memainkan permainan kesukaan mereka masing-masing

(2) Computer anxiety ( kecemasan, ketakutan terhadap computer )

Ketakutan terhadap komputer ini menerpa hampir sepertiga populasi pengguna dewasa
komputer. Beberapa akibat dari kasus yang paling menakutkan yang dirasakan terhadap
komputer adalah mual-mual, vertigo, dan keringat yang bercucuran. Penyebab
ketakutan mereka ada banyak hal dan salah satunya karena ketakutan mereka akan
mendapatkan bencana dengan menekan kunci yang salah. Dalam hal ini ketakutan
mereka dihubungkan dengan tingkat privasi yang dapat ditembus karena kesalahan
mereka menekan tombol misalnya saja menekan gambar spam yang ada dalam internet.
Penyebab lainnya adalah perasaan lepas kendali yang dirasakan orang-orang non teknis
atau tidak memilki kemampuan teknis pada komputer ketika dihadapkan pada sistem
teknis yang kompleks dan menyulitkan. Biasanya ketakutan tergadap komputer ini
dialami oleh perempuan-perempuan dan orang yang mempunyai kemampuan
matematika yang rendah.

(3) Adiksi terhadap internet

Komputer juga dapat membuat kecenderungan adiksi pada semua orang yang
menggunakan komputer. Perasaan ini mendorong orang untuk terus-menerus
menggunakan komputer layaknya orang yang mengidap ketagihan narkotika. Komputer
beserta fitur yang ditawarkannya secara tidak sengaja membentuk komputer menjadi
seperti obat yang harus diminum dan jika tidak diminum akan menimbulkan rasa sakit
tersendiri yang dialami para penggunanya.

Situs-situs yang ada dalam internet dengan jasa dan layanan yang ditawarkan
dapat memenuhi kepuasan dan kebutuhan orang yang memakainya. Situs permainan,
layanan komunikasi interaktif membuat komputer menjadi komoditi teknologi yang
tidak bisa dilepaskan dari kehidupan manusia sama seperti keberadaan telepon seluler
saat ini. Rasa ketagihan yang membuat orang terus menerus menggunakan komputer
menurut para ahli merupakan indikasi dari pembentukan kebiasaan media. Dan yang
mematikan adiksi ini dapat menghancurkan kehidupan manusia.

Jadi kehidupan seseorang dapat hancur melalui internet karena perilaku adiksinya
terhadap internet.

d. teknologi dan informasi di bidang keperawatan

Informatika dalam keperawatan adalah kombinasi ilmu komputer dan informasi


dengan ilmu keperawatan. Informatika keperawatan adalah bagian dari informatika
perawatan kesehatan yang lebih besar. Perawat dipersiapkan sebagai spesialis dalam
bidang ini, yang pasti seorang perawat harus memahami Teknologi Informasi.

Teknologi dan Informasi dalam Bidang Keperawatan

Pemanfaatan teknologi akan semakin meningkat seiring dengan perkembangan


kebutuhan manusia. Perkembangan teknologi mempunyai peran penting terhadap
kehidupan manusia termasuk di dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan. Perawat
sebagai salah satu tenaga kesehatan yang ikut serta berperan dalam pelayanan kesehatan
merasakan dampaknya.

Perkembangan teknologi informasi khususnya internet memberi peluang kepada


masyarakat untuk meningkatkan pemahaman tentang salah satu persoalan penting yang
dihadapi sehari hari yaitu kesehatan. Peningkatan pemahaman tentang kesehatan ini
dapat membawa pengaruh yang sangat besar terhadap cara pandang masyarakat
terhadap kebiasaan hidup sehari-hari yang dapat memberikan dampak terhadap
kesehatan manusia. Sebagai contoh konsumsi makanan yang menyehatkan dan
penjelasan berbagai alternatif bahan obat-obatan yang dapat membantu mengobati
penyakit yang sedang diderita.

Keperawatan sebagai bagian intergral dari pelayanan kesehatan, ikut


menentukan menentukan mutu dari pelayanan kesehatan. Tenaga keperawatan secara
keseluruhan jumlahnya mendominasi tenaga kesehatan yang ada, dimana keperawatan
memberikan konstribusi yang unik terhadap bentuk pelayanan kesehatan sebagai satu
kesatuan yang relatif, berkelanjutan, koordinatif dan advokatif. Keperawatan sebagai
suatu profesii menekankan kepada bentuk pelayanan professional yang sesuai dengan
standart dengan memperhatikan kaidah etik dan moral sehingga pelayanan yang
diberikan dapat diterima oleh masyarakat dengan baik.

Dalam melaksanakan praktik keperawatan, tentunya perawat berhadapan dengan


berbagai macam kondisi klien. Pengalaman merawat klien ditatanan klinik menjadi
sebuah pengalaman berharga sebagai bekal dalam menjalankan pelayanan keperawatan
yang professional. Namun hal itu tentu tidak cukup, karena kondisi klien, pengetahuan
klien yang meningkat, dan mudahnya akses informasi melalui teknologi informasi yang
saat ini berkembang pesat, menutut perawat untuk juga mengembangkan diri untuk
meningkatkan profesionalis-nya.

· TELENURSING

Pemanfaatan Teknologi dan Informasi dalam Bidang Keperawatan Salah satu


contoh pemanfaatan Teknologi Informasi yaitu penggunaan TELENURSING.
Telenursing adalah upaya penggunaan teknologi informasi dalam memberikan
pelayanan keperawatan dalam bagian pelayanan kesehatan dimana ada jarak secara fisik
yang jauh antara perawat dan pasien, atau antara beberapa perawat. Sebagai bagian dari
telehealth dan beberapa bagian terkait dengan aplikasi bidang medis dan non medis
seperti telediagnosis, telekonsultasi dan telemonitoring.

Telenursing menunjukkan penggunaan tehnologi komunikasi oleh perawat untuk


meningkatkan perawatan pasien. Telenursing menggunakan channel elektromagnetik
(wire, radio, optical) untuk mengirim suara, data dan sinyal video komunikasi. Dapat
juga didefinisikan sebagai komunikasi jarak jauh menggunakan transmisi elektrik atau
optic antara manusia dan atau komputer

Telenursing diartikan sebagai pemakaian telekomunikasi untuk memberikan


informasi dan pelayanan keperawatan jarak-jauh. Aplikasinya saat ini, menggunakan
teknologi satelit untuk menyiarkan konsultasi antara fasilitas-fasilitas kesehatan di dua
negara dan memakai peralatan video conference. Telenursing bagian integral dari
telemedicine atau telehealth.

Dengan penerapan telenursing dalam memberikan pelayanan keperawatan akan


meningkatkan kepuasan klien dan peningkatan parstisipasi aktif keluarga. Dalam
memberikan asuhan keperawatan secara jarak jauh maka diperlukan kebijakan umum
dari pemerintah untuk mengatur praktek, SOP/standar operasional prosedur, etik dan
profesionalisme, keamanan, kerahasiaan pasien dan jaminan informasi yang diberikan.
Kegiatan telenursing membutuhkan integrasi antara startegi dan kebijakan untuk
mengembangkan praktek keperawatan, penyediaan pelayanan asuhan keperawatan, dan
sistem pendidikan serta pelatihan keperawatan.

Faktor dalam Menjalankan TelenursingUntuk dapat diaplikasikan maka ada beberapa


hal yang perlu menjadi perhatian :

1. Faktor legalitas

Dapat didefinisikan sebagai otonomi profesi keperawatan atau institusi keperawatan


yang mempunyai tanggung jawab dalam pelaksanaan telenursing.

2. Faktor financial
Pelaksanaan telenursing membutuhkan biaya yang cukup besar karena sarana dan
prasaranya sangat banyak. Perlu dukungan dari pemerintah dan organisasi profesi dalam
penyediaan aspek financial dalam pelaksanaan telenursing

3. Faktor Skill

Ada dua aspek yang perlu diperhatikan, yaitu pengetahuan dan skill tentang telenursing.
Perawat dan pasien perlu dilakukan pelatihan tentang aplikasi telenursing.
Terlaksananya telenursing sangat tergantung dari aspek pengetahuan dan skill antara
pasien dan perawat. Pengetahuan tentang telenursing harus didasari oleh pengetahuan
tehnologi informasi.

4. Faktor Motivasi

Motivasi perawat dan pasien menjadi prioritas utama dalam pelaksanaan telenursing.
Tanpa ada motivasi dari perawat dan pasien, telenursing tidak akan bisa berjalan dengan
baik.

Pelaksanaan telenursing di Indonesia masih belum berjalan dengan baik disebabkan


oleh karena keterbatasan sumberdaya manusia, keterbatasan sarana dan prasarana serta
kurangnya dukungan pelaksanaan telenursing dari pemerintah.

Untuk mensiasati keterbatasan pelaksanaan telenursing bisa dimulai dengan peralatan


yang sederhana seperti pesawat telepon yang sudah banyak dimiliki oleh masyarakat
tetapi masih belum banyak dimanfaatkan untuk kepentingan pelayanan kesehatan atau
pelayanan keperawatan. Telenursing menggunakan telepon ini dapat diaplikasikan di
unit gawat darurat dan home care.

Tujuan dari telenursing adalah tidak untuk membentuk diagnosis medis, melainkan
difokuskan pada dimensi dari urgensi. Sehingga para perawat akan lebih terfokus pada
informasi, dukungan, dan meningkatkan pengetahuan. Untuk mencapai hasil yang
positif dari konsultasi melalui telephone maka sangat dibutuhkan cara berkomunikasi
yang baik. Komunikasi yang baik akan berdampak pada perasaan sehingga setiap
perkataan akan mudah untuk didengar dan dipahami. Dengan demikian klien dan
keluarganya akan termotivasi untuk mengikuti saran perawat

. Menurut Britton et all (1999), ada beberapa keuntungan telenursing yaitu :


1) Efektif dan efisien dari sisi biaya kesehatan, pasien dan keluarga dapat
mengurangi kunjungan ke pelayanan kesehatan ( dokter praktek,ruang gawat darurat,
rumah sakit dan nursing home)

2) Dengan sumber daya yang minimal dapat meningkatkan cakupan dan jangkauan
pelayanan keperawatan tanpa batas geografis

3) Telenursing dapat menurunkan kebutuhan atau menurunkan waktu tinggal di


rumah sakit

4) Pasien dewasa dengan kondisi penyakit kronis memerlukan pengkajian yang


sering sehingga membutuhkan biaya yang banyak. Telenursing dapat meningkatkan
pelayanan untuk pasien kronis tanpa memerlukan biaya dan meningkatkan pemanfaatan
teknologi.

5) Berhasil dalam menurunkan total biaya perawatan kesehatan dan meningkatkan


akses untuk perawatan kesehatan tanpa banyak memerlukan sumber.

Selain manfaat di atas telenursing dapat dimanfaatkan dalam bidang pendidikan


keperawatan ( model distance learning) dan perkembangan riset keperawatan berbasis
informatika kesehatan. Telenursing dapat juga digunakan dikampus dengan video
conference, pembelajaran on line dan Multimedia Distance Learning Pada akhirnya
telenursing dapat meningkatkan partisipasi aktif pasien dan keluarga, terutama dalam
manajemen pribadi penyakit kronik. Dapat memberikan pelayanan akurat, cepat dan
dukungan online, perawatan yang berkelanjutan dan kontak antara perawat dan pasien
yang tidak terbatas.

DAFTAR PUSTAKA

Peranan Komputer dalam dunia Kesehatan. (2010).


http://adhemoriz.blogspot.com/2010/10.

Aplikasi Komputer dalam bidang. html. (2011).


http://mycocochips.blogspot.com/2011/01.
Manfaat komputer di Bidang Kesehatan. (2011).
http://johnpaparinto.wordpress.com/2011/03/24.

Anda mungkin juga menyukai