Anda di halaman 1dari 15

MATA KULIAH : ANTROPOLOGI KESEHATAN

“ IMPLIKASI TRANSKULTURAL DALAM


KEPERAWATAN “
NAMA ANGGOTA KELOMPOK 5 :
1. IVHA ELMIRA PEBRIANA(P07120120066)
2. JUMAIDI (P07120120067)
3. LULUK DWI RAHMAYANTI (P07120120068)
4. NI WAYAN DEWI ADRIANI (P07120120076)
5. NURSIFA (P07120120079)
6. NURUL AULIA RIIZKI (P07120120080)
7. RAHMAWATI (P07120120084)
8. RISKA OKTAVIA (P07120120085)
9. RIZKY MUNAWAR (P07120120087)
A. Keperawatan Transkultural dan Globalisasi dalam Pelayanan Kesehatan

Keperawatan sebagai profesi memiliki landasan body of knowledge


yang dapat dikembangkan dan diaplikasikan dalam praktek
keperawatan. Teori transkultural dari keperawatan berasal dari
disiplin ilmu antropologi dan dikembangkan dalam konteks
keperawatan. Teori ini menjabarkan konteks atau konsep
keperawatan yang didasari oleh pemahaman tentang adanya
perbedaan nilai-nilai cultural yang melekat dalam masyarakat.
 Keperawatan transkultural adalah ilmu dengan kiat yang
humanis yang difokuskan pada perilaku individu/kelompok
serta proses untuk mempertahankan atau meningkatkan
perilaku sehat atau sakit secara fisik dan psikokultural sesuai
latar belakang budaya.

 Tujuan dari transcultural nursing adalah untuk


mengidentifikasi, menguji, mengerti dan menggunakan norma
pemahaman keperawatan transcultural dalam meningkatkan
kebudayaan spesifik dalam asuhan keperawatan.
B. Konsep dan Prinsip dalam Asuhan Keperawatan Transkultural

 Konsep dalam transcultural nursing g) Etnografi: Ilmu budaya


adalah : h) Care
a) Budaya i) Caring
b) Nilai budaya j) Culture care
c) Perbedaan budaya dalam asuhan k) Cultural imposition
keperawatan
d) Etnosentris
e) Etnis
f) Ras

 4 konsep sentral keperawatan yaitu : Manusia, sehat, lingkungan, keperawatan.


C. Pengkajian Asuhan Keperawatan Budaya
 Tindakan keperawatan yang diberikan harus memperhatikan 3 prinsip
asuhan keperawatan yaitu:
Cara I : Mempertahankan budaya
Cara II : Negosiasi budaya
Cara III : Restrukturisasi budaya

 Pengkajian adalah proses mengumpulkan data untuk mengidentifikasi


masalah kesehatan klien sesuai dengan latar belakang budaya klien
Prinsip-prinsip pengkajian budaya:

1. Jangan menggunakan asumsi.


2. Jangan membuat streotif bisa menjadi konflik misalnya: orang Padang
pelit, orang Jawa halus.
3. Menerima dan memahami metode komunikasi.
4. Menghargai perbedaan individual.
D. Instrumen Pengkajian Budaya
 Sunrise model (Leininger)
Yang terdiri dari komponen: faktor teknologi, faktor agama, Faktor sosial dan
keterikatan keluarga, Nilai-nilai budaya dan gaya hidup, Faktor kebijakan dan
peraturan yang berlaku, Faktor ekonomi, Faktor Pendidikan.
 Keperawatan transkultural model Giger & Davidhizar:
Komunikasi, Space, Orientasi social, Waktu, Kontrol lingkungan, Kontrol lingkungan,.
 Keperawatan transkultural model Andrew & Boyle:
Identitas budaya, Ethnohistory, Nilai-nilai budaya, Hubungan kekeluargaan,
Kepercayaan agama dan spiritual, Kode etik dan moral, Pendidikan, Politik, Status
ekonomi dan social, Kebiasaan dan gaya hidup, Faktor/sifat-sifat bawaan,
Kecenderungan individu, Profesi dan organisasi budaya.
 Diagnosa keperawatan
Terdapat tiga diagnose keperawatan yang sering ditegakkan dalam asuhan keperawatan
transkultural yaitu :
a. gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan perbedaan kultur
b. gangguan interaksi sosial berhubungan disorientasi sosiokultural
c. ketidakpatuhan dalam pengobatan berhubungan dengan sistem nilai yang diyakini.

 Perencanaan dan Pelaksanaan


1. Cultural care preservation/maintenance:
Identifikasi perbedaan konsep antara klien dan perawat, Bersikap tenang dan tidak
terburu-buru saat berinterkasi dengan klien, Mendiskusikan kesenjangan budaya yang
dimiliki klien dan perawat.
2. Cultural careaccomodation/negotiation:
Gunakan bahasa yang mudah dipahami oleh klien, Libatkan keluarga dalam
perencanaan perawatan, Apabila konflik tidak terselesaikan lakukan negosiasi dimana
kesepakatan berdasarkan pengetahuan biomedis pandangan klien dan standar etik.

3. Cultual care repartening/reconstruction:


Beri kesempatan pada klien untuk memahami informasi yang diberikan dan
melaksanakannya, Tentukan tingkat perbedaan pasien melihat dirinya dari budaya
kelompok, Gunakan pihak ketiga bila perlu, Terjemahkan terminologi gejala pasien
ke dalam bahasa kesehatan yang dapat dipahami oleh klien dan orang tua, Berikan
informasi pada klien tentang sistem pelayanan kesehatan.
 Evaluasi

Evaluasi asuhan keperawatan transkultural dilakukan terhadap


keberhasilan klien tentang mempertahankan budaya yang sesuai dengan
kesehatan, mengurangi budaya klien yang tidak sesuai dengan kesehatan
atau beradaptasi dengan budaya baru yang mungkin sangat bertentangan
dengan budaya yang dimiliki klien.
E. Gambaran Masyarakat Tentang Kasus Berhubungan Dengan
Transkultural Nursing

Dalam praktik proses diagnosa transkultural nursing, ditemukan fakta bahwa persepsi
masyarakat tentang terjinya penyakit antara daerah yang satu dengan daerah yang lain
terdapat perbedaan, hal tersebut bergantung pada kebudayaan yang ada dan berkembang
di dalam mansyarakat tersebut.

Kepercayaan-kepercayaan berdasarkan cerita suatu penuturan secara turun-temurun


tersebut adalah faktor utama yang mempengaruhi persepsi masyarakat di suatu daerah
mengenai timbulnya gejala suatu penyakit.
Dalam hal semacam ini Peran perawat transkultural sangatlah diperlukan untuk
melakukan pengkajian terhadap respon masyarakat mengenai penyebab fenomena
timbulnya suatu penyakit dan cara mereka dalam melakukan penyembuhan
berdasarkan aspek latar belakang budaya yang mereka miliki. Kemudian peran perawat
transkultural selanjutnya adalah menjembatani antara sistem perawatan yang dilakukan
masyarakat awam dengan sistem perawatan prosfesional melalui asuhan keperawatan
berdasarkan ilmu pengetahuan dan dasar teori yang jelas dan telah terbukti. Sehingga
diharapkan masyarakat tersebut dapat beralih dari kebiasaan lama mereka dan merubah
cara pandang dan pola piker terhadap kesehatan menjadi lebih baik.
F. Study Kasus Transkultural Nursing
 Strategi I, Perlindungan/mempertahankan budaya.
Intervensi dan implementasi keperawatan pada tahap ini dilakukan untuk
membantu klien beradaptasi terhadap budaya tertentu yang lebih
menguntungkan kesehatan. Perawat membantu klien agar dapat memilih dan
menentukan budaya lain yang lebih mendukung peningkatan kesehatan.
KESIMPULAN
Perawat adalah seseorang yang telah menyelesaikan program pendidikan keperawatan,
berwenang di negara bersangkutan untuk memberikan pelayanan dan bertanggung
jawab dalam peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit serta pelayanan terhadap
pasien. Implikasi berfungsi membandingkan antara hasil penelitian yang lalu dengan
hasil penelitian yang baru dilakukan.

Transkultural nursing adalah suatu area atau wilayah keilmuan budaya pada proses
belajar dan keperawatan yangh fokus memandang perbedaan dan kesamaan diantara
udaya dengan menghargai asuhan, sehat dan sakit didasarkan pada nilai budaya
manusia, keoercayaan dan tindakan, dan ilmu ini digunakan untuk memberikan asuhan
keperawatan khussnya budaya atau keutuhan budaya kepada manusia (Leininger,
2002). Model konseptual yang dikembangkan oleh Leininger dalam menjelaskan
asuhan keperawatan dalam konteks budaya digambarkan dalam bentuk matahari terbit
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai