Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

DOKUMENTASI KEPERAWATAN

SEJARAH PERKEMBANGAN KOMPUTER DALAM KEPERAWATAN

Dosen pengampu: Fitriani Idrus S.Kep.,Ns.,M.Kep.

Disusun oleh:

Kelompok 1:

Keperawatan A-Semester 3

1. Alda Ningsih Wardani (21144010004)


2. Harlina Bakri (21144010015)
3. M. Firman (21144010024)
4. Nadia Aulia (21144010028)
5. Nurul Hayu Qayum (21144010036)

PRODI D III KEPERAWATAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES TERNATE

2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini sholawat serta salam tak pula
kami haturkan kepada junjungan nabi besar kita nabi Muhammad SAW, yang telah
memperjuangkan agama islam sampai saat ini.

Adapun tujuan utama penulisan makala ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Dokumentasi Keperawatan yang berjudul: “Sejarah Perkembangan Komputer Dalam
Keperawatan”

Kami menyampaikan rasa terima kasih kepada dosen mata kuliah yang telah
memberikan tugas untuk menulis makalah ini, serta kepada teman-teman yang juga sudah memberi
kontribusi baik langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan makalah ini.

Dalam penyusunan makalah ini, tidak sedikit hambatan yang kami hadapi. Namun
kami menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan makalah ini tidak lain berkat bantuan,
dorongan, dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi teratasi.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi
sumbangan pemikiran kepada pembaca. kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak
kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu, saran dan kritik yang bersifat membangun
sangat di harapkan.

Ternate, 11 Oktober 2022

Kelompok 1

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Tujuan.............................................................................................................................2
BAB II........................................................................................................................................3
PEMBAHASAN........................................................................................................................3
I. Sejarah Perkembangan Komputer Dalam Keperawatan.....................................................3
A. Perspektif Sejarah............................................................................................................3
B. Manfaat Komputer di Bidang Keperawatan...................................................................7
a. Sistem informasi rumah sakit (SIR)............................................................................7
b. Sistem Informasi Manajemen Keperawatan (SIMK)..................................................8
c. Sistem Klasifikasi Pasien............................................................................................9
d. Pengembangan e health di rumah sakit.....................................................................11
C. Telenursing....................................................................................................................12
D. Manajemen Asuhan Keperawatan.................................................................................13
BAB III.....................................................................................................................................15
PENUTUP................................................................................................................................15
A. Kesimpulan...................................................................................................................15
B. Saran..............................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................17

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Teknologi informasi merupakan hal yang tidak dapat dihindari di zaman
yang sangat modern ini. Peranan teknologi pada aktivitas manusia saat ini memang
begitu besar. Berkat teknologi berbagai kemudahan dapat dirasakan oleh manusia. Hal
tersebut akan juga berpengaruh pada keinginanan masyarakat untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan yang bermutu dengan adanya kemajuan teknologi.
Dengan demikian perawat sebagai pemberi pelayanan kesehatan yang holistik
tentunya harus dapat menyesuaikan pelayanan asuhan tersebut dengan kemajuan
teknologi yang ada. Dalam era revolusi digital, suara, data, dan gambar yang dapat
dikirim dalam berbagai bentuk menuntut kita untuk selalu meningkatkan
perkembangan teknologi dengan percepatan informasi. Perawat sebagai salah satu
tenaga kesehatan yagn berperan aktif dalam merawat pasien memiliki kontribusi
yang besar dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dengan memanfaatkan
teknologi informasi. Dengan menggunakan suatu teknologi informasi diharapakan
pelayanan akan lebih praktis dan mudah bagi pasien dan juga perawat.
Sejarah perkembangan komputer diawali dengan penemuan penting dari
Charles Babbage berupa alat hitung. Berkat penemuannya itu, ia dikenal sebagai
ilmuwan yang paling berpengaruh dalam perkembangan komputer. Kemudian, alat
hitung tersebut dikembangkan lebih lanjut secara bertahap hingga kini terciptalah
perangkat canggih bernama komputer. Tahapan dalam pengembangan komputer
disebut generasi. Ada lima generasi komputer yang masing-masing memiliki cerita
tersendiri.
Ketika digunakan dengan tepat informatika keperawatan akan banyak
memberikan manfaat untuk meningkatkan pelyanan kepada pasien dan membuat
pelayanan keperawatan lebih bermakna. Tekhnologi yang digunakan dapat
mengurangi kerja dengan kertas (paperwork) dan meningkatkan komunikasi serta
menghemat waktu perawat.
Perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat telah merambah ke
berbagai sektor termasuk kesehatan. Meskipun dunia kesehatan (dan medis)

1
merupakan bidang yang bersifat information-intensive, akan tetapi adopsi teknologi
informasi relatif tertinggal. Sebagai contoh, ketika transaksi finansial secara
elektronik sudah menjadi salah satu prosedur standar dalam dunia perbankan,
sebagian besar rumah sakit di Indonesia baru dalam tahap perencanaan
pengembangan Billing System. Meskipun rumah sakit dikenal sebagai organisasi
yang padat modal - padat karya, tetapi investasi teknologi informasi masih merupakan
bagian kecil. Di AS, negara yang relatif maju baik dari sisi anggaran kesehatan
maupun teknologi informasinya, rumah sakit  hanya menginvestasinya 2% untuk
teknologi informasi.

B. Tujuan
Untuk mengetahui sistem pendokumentasian asuhan keperawatan berbasis
teknologi, mengetahui perkembangan pengetahuan perawat terhada p
pendokumentasian dan mengidentifikasi pengaruh sistem teknologi informasi pada
manajemen data dan proses informasi dalam layanan keperawatan untuk
meningkatkan asuhan keperawatan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

I. Sejarah Perkembangan Komputer Dalam Keperawatan


Komputerisasi pencatatan merupakan salah satu tren terkuat dalam
dokumentasi keperawatan diseluruh amerika serikat dan kanada. Semua lembaga
membuat atau membeli sistem informasi terkomputeresasi yang menunjang praktik
keperawatan.

Sistem dokumentasi dengan menggunakan komputer sudah semakin luas


digunakan di rumah sakit dan institusi pelayanan kesehatan, terutama di negara yang
telah berkembang. Perwat adalah pemakai utama sistem yang mengintegrasikan
semua sumber informasi ini, dan memungkinkan sehatan untuk dapat menggunakan
informasi tersebut.

A. Perspektif Sejarah.
Dunia teknologi komputer masuk ke dunia kesehatan tidak seiring dengan
awal mulanya komputer diciptakan. manfaat yang didapatkan dari komputer dimulai
pada akhir tahun 1960- an dan 1970-an pada masa itu dunia kedokteran dan
keperawatan mulai ada catatan di dalam komputer, harapannya dengan adanya data di
dalam komputer dapat dengan mudah untuk mengeluarkan data-data yang diinput
menjadi sebuah laporan.
Peran komputer pada zaman sekarang sangat penting, dengan adanya
komputer manfaat yang dirasakan tidak hanya oleh user atau penggunanya tetapi juga
oleh instansi yang terkait, seperti klinik, puskesmas dan rumah sakit. Peran komputer
juga seharusnya dirasakan oleh pasien, karena pelayanan utama untuk setiap institusi
kesehatan adalah kepada pasien, jadi yang utama adalah yang dirasakan secara
langsung oleh pasien
Komputer telah dikenal sekitar lima puluh tahun yang lalu, tetapi rumah sakit
lambat dalam menangkap revolusi komputer. Saat ini hampir setiap rumah sakit
menggunakan jasa komputer, setidaknya untuk manajemen keuangan. Perawat
terlambat mendapatkan manfaat dari komputer, usaha pertama dalam menggunakan
komputer oleh perawat pada akhir tahun 1960-an dan 1970-an mencakup:

3
1. Automatisasi catatan perawat untuk menjelaskan status dan perawatan
pasien.
2. Penyimpanan hasil sensus dan gambaran staf keperawatan untuk
analisa kecenderungan masa depan staf.

Pada pertengahan tahun 1970-an, ide dari sistem informasi rumah sakit (SIR)
diterapkan, dan perawat mulai merasakan manfaat dari sistem informasi manajemen.
Pada akhir tahun 1980-an memunculkan mikro-komputer yang berkekuatan besar
sekali dan perangkat lunak untuk pengetahuan keperawatan seperti sistem informasi
manajemen keperawatan (SIMK)

Peran komputer pada zaman sekarang sangat penting, dengan adanya


komputer manfaat yang dirasakan tidak hanya oleh user atau penggunanya tetapi juga
oleh instansi yang terkait, seperti klinik, puskesmas dan rumah sakit. Peran komputer
juga seharusnya dirasakan oleh pasien, karena pelayanan utama untuk setiap institusi
kesehatan adalah kepada pasien, jadi yang utama adalah yang dirasakan secara
langsung oleh pasien, diantaranya:

1. Patient Safety
Setiap instansi pelayanan kesehatan harus mengarah kepada patient safety.
Begitu juga keberadaan teknologi komputer harapannya dapat mendukung
keselamatan pasien. Sebuah perangkat komputer yang digunakan di rumah
sakit untuk memasukkan data pasien ke dalam komputer, secara tidak
langsung dapat menolong jiwa pasien. Coba kita bayangkan jika seorang
petugas kesehatan lupa bagian tangan mana yang harus diamputasi, mungkin
seharusnya tangan kanan tetapi ternyata yang diamputasi tangan kiri, kejadian
tersebut sangat fatal. Salah satu penyebabnya karena tidak ada data yang
tersimpan tentang bagian tubuh pasien mana yang harus diamputasi
(Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), 2015). Keberadaan teknologi komputer
bisa seperti mata pisau. Jika pengguanaannya sesuai dengan prosedur yang
telah ditatapkan, maka akan sangat membantu. Jika tidak sesuai maka yang
menjadi korban adalah pasien nya sendiri.
2. Administrasi Kesehatan
Setiap orang dari kita pasti pernah ke rumah sakit ataupun ke
puskesmas. Hal yang pertama dilakakukan pasti pendaftaran / mendaftarkan

4
diri sebelum nantinya diperiksa oleh dokter. Kegiatan pendaftaran mungkin
bisa dibilang kegiatan yang mudah, bahkan begitu mudahnya terkadang
disepelekan. Mungkin lima atau sepuluh pasien bisa di lakukan manual /
mendaftarkannya dengan secarik kertas karena untuk melaporkan kegiatan
hanya 10 pasien tidaklah sulit.
Adanya komputer di area pendaftaran sangat penting untuk kegiatan
menghimpun data, agar dapat dikeluarkan menjadi sebuah laporan kunjungan
pasien, mengetahui data demografi pasien yang sudah diolah misalnya
menurut alamat pasien, jenis kelamin, umur pasien dan lain-lain, tentunya
sesuai kebutuhan pelaporan.
3. Apotik / Farmasi
Apotik atau farmasi tentunya mengurus tentang obat-obatan. Mulai
dari pengadaan obat, mengatur obat masuk dan keluar, mengatur keberadaan
obat jika ada item obat yang kurang maka harus pengadaan lagi. Manajemen
obat tersebut harus ada di dalam setiap instansi kesehatan. Belum lagi jika
mengenai hubungan obat dengan diagnosis, berapa obat yang harus keluar jika
diagnosisnya A. Keadaan tersebut tidak bisa kita menghitung manual dengan
kondisi pekerjaan yang banyak. Maka dari itu peran teknologi komputer yang
tertuang dalam sistem informasi dapat diaplikasikan.
4. Penyimpanan Data Pasien
Biasanya DRM (Dokumen Rekam Medis) disimpan di dalam rak
penyimpanan, diurutkan sesuai penomoran rekam medis yang benar serta
diberikan tanda warna agar apabila DRM tersebut dibutuhkan dapat mudah
ditemukan.
Konsep penyimpanan berkas dan manajemen berkas tersebut sudah ada
sebelum jurusan RMIK muncul. Hanya saja jika data pasien mengandalkan
satu cara penyimpanan akan riskan jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,
seperti kebakaran, atau hilang oleh sebab- sebab lain. Maka dari itu teknologi
komputer untuk penyimpanan dokumen pasien dapat disimpan ke dalam
sebuah komputer dengan ditambahkan Sistem Informasi di dalamnya maka
pemanggilan data seorang pasien dapat dilakukan dengan mudah.
Adanya teknologi komputer di rumah sakit misalnya, data Rekam
Medis pasien itu sendiri diharapkan dapat dimiliki oleh pasien. Karena pada
prinsipnya data riwayat pasien itu milik pasin itu sendiri. Salah satu teknologi

5
yang sedang berkembang adalah adanya smart card. Alat tersebut dapat
menyimpan semua rekaman riwayat pasien. Kartu tersebut ditanam sebuh chip
untuk menyimpan data dan menginterpretasikannya jika pasien tersebut datang
lagi ke rumah sakit.
5. Penelitian
Salah satu tujuan dari adanya rekam medis adalah untuk penelitian.
Sekarang kita mau penelitian dengan berkas rekam medis nya langsung;
mungkin saja bisa, tetapi itu juga terbatas pada jenis penitiannya. Mungkin
cakupannya hanya dalam lingkup yang berhubungan dengan Dokumen Rekam
Medis saja.
6. Alat Pengambil Keputusan
Teknologi komputer di dunia kesehatan sangat penting dalam
pengambilan sebuah keputusan. Apalagi untuk kebutuhan dokter yang harus
memutuskan diagnosis, tindakan dan terapi apa yang harus diberikan. Proses
dari pengambilan keputusan tentu saja harus ada alat yang membantu untuk
melihat dan menganalisa organ tubuh, diantara contoh alatnya:
a. System Computerized Axial Tomography (CAT) berguna
untuk menggambar struktur otak dan mengambil gambar
seluruh organ tubuh yang tidak bergerak dengan menggunakan
sinar-X.
b. System Dynamic Spatial Reconstructor (DSR) berguna untuk
melihat gambar dari berbagai sudut organ tubuh secara
bergerak.
c. Single Photon Emission Computer Tomography (SPECT)
merupakan sistem komputer yang mempergunakan gas
radiokatif untuk mendeteksi partikel-partikel tubuh yang
ditampilkan dalam bentuk gambar.
d. Position Emission Tomography (PET) merupakan sistem
komputer yang menampilkan gambar yang mempergunakan
isotop radioaktif.
e. Nuclear Magnetic Resonance (NMR) yaitu teknik mendiagnosa
dengan cara memagnetikkan nucleus (pusat atom) dari atom
hydrogen.

6
f. Ultra Sonography (USG) adalah suatu alat dalam dunia
kedokteran yang memanfaatkan gelombang ultrasonik, yaitu
gelombang suara yang memiliki frekuensi yang tinggi (250 kHz
– 2000 kHz) yang kemudian hasilnya ditampilkan dalam layar
monitor berupa gambar dua dimensi atau tiga dimens
g. Helical CT-SCAN adalah alat untuk pemeriksaan organ tubuh
secara komputerisasi, dengan potongan tranversal, coronal dan
sagital, paling kecil jarak antara potongan 3 mm.
h. Magnetic Resonance Imaging (MRI) adalah alat untuk
pemeriksaan organ tubuh secarakomputerisasi, dengan
potongan tranversal, coronal dan sagita.

B. Manfaat Komputer di Bidang Keperawatan


Komputer adalah alat yang dipakai untuk mengolah data menurut prosedur
yang telah dirumuskan. Asal mulanya, pengolahan informasi hampir eksklusif
berhubungan dengan masalah aritmatika, tetapi komputer modern dipakai untuk
banyak tugas yang tidak berhubungan dengan matematika.
Perkembangan dunia keperawatan di era modern telah memanfaatkan
komputer untuk meningkatkan efisiensi serta efektivitas di dunia keperawatan.
Teknologi informasi (dan komunikasi) dengan piranti computer, saat ini adalah
bagian penting dalam manajemen informasi. Selain memiliki potensi dalam memfilter
data dan mengolah menjadi informasi, komputer mampu menyimpannya dengan
jumlah kapasitas jauh lebih banyak dari cara-cara manual. Komputer juga
memungkinkan data keperawatan di-share secara mudah dan cepat. Disamping itu,
teknologi tersebut memiliki karakteristik perkembangan yang sangat cepat. Setiap dua
tahun, akan muncul produk baru dengan kemampuan pengolahan yang dua kali lebih
cepat dan kapasitas penyimpanan dua kali lebih besar serta berbagai aplikasi inovatif
terbaru. Berikut adalah manfaat computer dalam bidang keperawatan:

a. Sistem informasi rumah sakit (SIR)


Sistem informasi rumah sakit (SIR) sangat luas, desain sistem
komputer yang komplek untuk menolong komunikasi dan mengatur
informasi yang dibutuhkan dari sebuah rumah sakit. Sebuah SIR akan
diaplikasikan untuk perijinan, catatan medis, akuntansi, kantor, perawatan,
laboratorium, radiologi, farmasi, pusat supali, mutrisi/pelayanan makan,

7
personel dan gaji. Jumlah aplikasi-aplikasi lain dapat dimasukkan bagi
beberapa bagian/departemen dan untuk  beberapa tujuan yang praktikal
yang digunakan komputer. Pada masa depan dapat diharapkan bahwa
semua pekerjaan  perawat akan dipengaruhi oleh komputer, dan beberapa
posisi baru akan dikembangkan bagi  perawat-perawat di bidang komputer
Sistem informasi rumah sakit (SIRS) ( bahasa Inggris: Hospital
information systems, HIS) adalah suatu proses pengumpulan, pengolahan,
dan penyajian data rumah sakit se-Indonesia. Sistem Informasi ini
mencakup semua Rumah Sakit umum maupun khusus, baik yang dikelola
secara publik maupun privat sebagaimana diatur dalam Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.SIRS ini
merupakan penyempurnaan dari SIRS Revisi V yang disusun berdasarkan
masukan dari tiap Direktorat dan Sekretariat dilingkungan Direktorat
Jenderal Bina Upaya Kesehatan. Hal ini diperlukan agar dapat menunjang
pemanfaatan data yang optimal serta semakin meningkatnya kebutuhan
data saat ini dan yang akan datang.

b. Sistem Informasi Manajemen Keperawatan (SIMK)


Penggunaan Sistem Informasi Manajemen Keperawatan (SIMK)
Pelayanan yang bersifat medis khususnya di pelayanan
keperawatanmengalami perkembangan teknologi informasi yang sangat
membantu dalam proses keperawatan dimulai dari pemasukan data secara
digital ke dalam komputer yang dapat memudahkan pengkajian
selanjutnya, intervensi apa yang sesuai dengan diagnosis yang sudah
ditegakkan sebelumnya, hingga hasil keluaran apa yang diharapkan oleh
perawat.
Sebelum menerapkan sistem ini hal pertama yang dilakukan adalah
membakukan klasifikasi diagnosiskeperawatan yang selama ini dirasa
masih rancu, hal ini dilakukan untuk menghilangkan ambiguitas
dokumentasi serta memberikan manfaat lebih lanjut terhadap sistem
kompensasi, penjadwalan, evaluasi efektifitas intervensi sampai kepada
upaya identifikasi error dalam manajemen keperawatan. Sistem ini
mempermudah perawat memonitor klien dan segera dapat memasukkan
data terkini dan intervensi apa yang telah dilakukan ke dalam komputer

8
yang sudah tersedia di setiap bangsal sehingga akan mengurangi kesalahan
dalam dokumentasi dan evaluasi hasil tindakan keperawatan yang sudah
dilakukan. System informasi manajemen keperawatan (SIMK) merupakan
paket perangkat lunak yang dikembangkan secara khusus untuk divisi
pelayanan keperawatan. Paket perangkat lunak ini mempunyai program-
program atau modul modul yang dapat membentuk berbagai fungsi
manajemen keperawatan. Modul-modul yang biasa digunakan dalam
system informasi manajemen keperawatan adalah sebagai berikut:
1. Mengklasifikasikan pasien
2. Penjadwalan
3. Catatan personal
4. Laporan bertahap
5. Pengembangan anggaran

c. Sistem Klasifikasi Pasien.


a) Definisi
Klasifikasi pasien adalah metode pengelompokkan pasien
menurut jumlah dan kompleksitas persyaratan perawatan mereka.
Dalam banyak sistem klasifikasi. pasien dikelompokkan sesuai
dengan ketergantungan mereka pada pemberi perawatan dan
kemampuan yang diperlukan untuk memberikan perawatan.
b) Tujuan
Tujuan klasifikasi pasien menurut Gillies adalah untuk
mengkaji pasien dan pemberian nilai untuk mengukur jumlah usaha
yang diperlukan untuk memenuhi perawatan yang dibutuhkan
pasien. Menurut Swanburg. tujuan klasifikasi pasien adalah untuk
menentukan jumlah dan jenis temaga yang dibutuhkan dan
menentukan nihi produktivitas.
c) Klasifikasi Pasien
Metode yang sering digunakan di Rumah Sakit adalah metode
menurut Donghs (1984), yang mengklasifikasi derajat
ketergantungan pasien dalam tiga kategori, yaitu perawatan
miniami. perawatan intermediate, dan perawatan maksimal atau
total.

9
1. Perawatan Minamal
Perawatan ini memerlukan waktu 1-2 jam24 jam
Kriteria klien pada klasifikasi ini adalah klien masih dapat
melakukan sendiri kebersihan diri, pasien bisa mandiri
hampir tidak memerlukan bantuan. Meskipun demikian
kien perlu diawasi ketika melakukan ambulasi atau gerakan
Cin-ciri in pada klien dengan kisifikasi ini yaitu:
a) Mampu naik turun tempat tidur
b) Mampu ambulasi dan berjalan sendiri dengan
pengawasan
c) Observasi tanda-tanda vital setiap pergantian shit
d) Mampu makan dan minum sendiri
e) Mampu mundi sendiri mandi sebagan dengan
bantuan
2. Perawatan Intermediate
Perawatan ini memerlukan waktu 3-4 jam24 jam. Kriteria
klien pada klasifikasi ini adalah pasien memerlukan bantuan
perawat sebagian, klien masih perlu bantuan dalam memenuhi
kebersihan diri, makan dan minum. Disamping itu klien dalam
klasifikasi ini memerlukan pengobatan lebih dan seka. Ciri-ciri
hin pada klien dengan klasifikasi ini yaitu:
a) Membutuhkan batuan orang untuk rakturun tempat tidur
b) Membutuhkan bantuan untuk ambulasi berjalan\
c) Membutuhkan bantuan dalam menyiapkan makanan
d) Membutuhkan bantuan untuk makan disuap
3. Perawatan Maksimal Atau Total
Perawat ini memerlukan waktu 5-6jam/24 jam. Kriteria
klien pada klasifikasi ini adalah pasien memerlukan bantuan
perawat sepenuhnya dan memerlukan waktu perawat yang
lebih lama, klien harus dibantu tentang segala sesuatunya. Ciri-
ciri pada klien dengan khasifikasi ini yaitu:
a) Membutuhkan 2 orang atau lebih untuk mobilisasi dari
tempat tidur ke kereta dorong atau kursi roda
b) Membutuhkan latihan pasă

10
c) Kebutuhan marisi dan cairan dipenuhi melalui terapi
intravena (infus) atau NGT (Naso Gastrik Tube)
d) Membutuhkan bantuan untuk kebersihan mulut,
pemakaian alat penghisap (suction)
e) Membutuhkan bantuan penuh untuk berpakaian dan
berdandan
f) Dimandikan perawat
g) Dalam keadaan inkontinensia

Sistem klasifikasi pasien oleh Swanburg (1999) adalah sebagai berikut:

1. Kategori I: Self care


Biasanya membutuhkan waktu 2 jam dengan waktu rata rata efektif 1,5
jam/24 jam.
2. Kategori II: Minimal care
Biasanya membutuhkan 3-4 jam dengan waktu rata-rata efektif 3,5 jam/24
jam.
3. Kategori III: Moderate care atau IntermediatecareBiasanya membutuhkan
5 6 jam dengan waktu efektif 5,5 jam/24 jam.
rata-rata
4. Kategori IV: Extensive care atau Modified Intensive care Biasanya
membutuhkan 7- 8 jam dengan waktu rata-rata efektif 7,5 jam/24 jam.
5. Kategori V: Intensive care Biasanya membutuhkan 10- 14 jam dengan
waktu rata-rata efektif 12 jam/24 jam.

d. Pengembangan e health di rumah sakit


Sebagai contoh leher dapat diterapkan untuk membantu
pengembangkan program yang membantu dokter perawat dan tenaga
kesehatan lainnya saling bertukar informasi secara elektronik mengambil
data rekam medis pasien kapan dan di mana diperlukan dan melakukan
kolaborasi dengan memberi layanan jasa kesehatan lainnya secara real
Time melalui internet. Layanan kesehatan seperti ini akan memberikan
banyak sekali penghematan dari sisi biaya dokumen dan administrasi
layanan dan memberikan keuntungan pemberian keputusan layanan
kesehatan yang terbaik pada pasien dengan lebih cepat.

11
C. Telenursing
Pemanfaatan Teknologi dan Informasi dalam Bidang Keperawatan Salah satu
contoh pemanfaatan Teknologi Informasi yaitu penggunaan TELENURSING.
Telenursing adalah upaya penggunaan teknologi informasi dalam memberikan
pelayanan keperawatan dalam bagian pelayanan kesehatan dimana ada jarak secara
fisik yang jauh antara perawat dan pasien, atau antara beberapa perawat. Sebagai
bagian dari telehealth dan beberapa bagian terkait dengan aplikasi bidang medis dan
non medis seperti telediagnosis, telekonsultasi dan telemonitoring.
Telenursing menunjukkan penggunaan tehnologi komunikasi oleh perawat
untuk meningkatkan perawatan pasien. Telenursing menggunakan channel
elektromagnetik (wire, radio, optical) untuk mengirim suara, data dan sinyal video
komunikasi. Dapat juga didefinisikan sebagai komunikasi jarak jauh menggunakan
transmisi elektrik atau optic antara manusia dan atau komputer
Telenursing diartikan sebagai pemakaian telekomunikasi untuk memberikan
informasi dan pelayanan keperawatan jarak-jauh. Aplikasinya saat ini, menggunakan
teknologi satelit untuk menyiarkan konsultasi antara fasilitas-fasilitas kesehatan di
dua negara dan memakai peralatan video conference. Telenursing bagian integral dari
telemedicine atau telehealth.
Dengan penerapan telenursing dalam memberikan pelayanan keperawatan
akan meningkatkan kepuasan klien dan peningkatan parstisipasi aktif keluarga. Dalam
memberikan asuhan keperawatan secara jarak jauh maka diperlukan kebijakan umum
dari pemerintah untuk mengatur praktek, SOP/standar operasional prosedur, etik dan
profesionalisme, keamanan, kerahasiaan pasien dan jaminan informasi yang
diberikan. Kegiatan telenursing membutuhkan integrasi antara startegi dan kebijakan
untuk mengembangkan praktek keperawatan, penyediaan pelayanan asuhan
keperawatan, dan sistem pendidikan serta pelatihan keperawatan.
Faktor dalam Menjalankan TelenursingUntuk dapat diaplikasikan maka ada
beberapa hal yang perlu menjadi perhatian :
1. Faktor legalitasDapat didefinisikan sebagai otonomi profesi keperawatan atau
institusi keperawatan yang mempunyai tanggung jawab dalam pelaksanaan
telenursing.
2. Faktor financial
Pelaksanaan telenursing membutuhkan biaya yang cukup besar karena
sarana dan prasaranya sangat banyak. Perlu dukungan dari pemerintah dan

12
organisasi profesi dalam penyediaan aspek financial dalam pelaksanaan
telenursing
3. Faktor Skill
Ada dua aspek yang perlu diperhatikan, yaitu pengetahuan dan skill
tentang telenursing. Perawat dan pasien perlu dilakukan pelatihan tentang
aplikasi telenursing. Terlaksananya telenursing sangat tergantung dari aspek
pengetahuan dan skill antara pasien dan perawat. Pengetahuan tentang
telenursing harus didasari oleh pengetahuan tehnologi informasi.
4. Faktor Motivasi
Motivasi perawat dan pasien menjadi prioritas utama dalam
pelaksanaan telenursing. Tanpa ada motivasi dari perawat dan pasien,
telenursing tidak akan bisa berjalan dengan baik
Pelaksanaan telenursing di Indonesia masih belum berjalan dengan
baik disebabkan oleh karena keterbatasan sumberdaya manusia, keterbatasan
sarana dan prasarana serta kurangnya dukungan pelaksanaan telenursing dari
pemerinta

D. Manajemen Asuhan Keperawatan


Model dalam Sistem Pemberian Asuhan Keperawatan
a. Metode Kasus
b. Metode Fungsional
c. Metode Perawatan Tim
d. Metode Perawatan Primer
e. Metode Keperawatan Modular
f. Metode Manajemen Kasus

Issue-issue dalam Manajemen Asuhan Keperawatan

Ada banyak issue-issue yang berkembang dalam manajemen asuhan keperawatan


dimasa yang akan datang, beberapa diantaranya adalah :

1. Robotik
Robot akan membnatu perawat dalam menjelaskan beberapa tugas. Hal
yang paling praktis dengan menggunakan robot yaitu penggunaan kartu
elektronik, dimana digunakan untuk penyimpanan dan transpor obat-obatan,
kain-kain dan persediaan-persediaan lain. Contoh lain yaitu tangan robot yang

13
dapat digunakan untuk mengangkat yang berat. Kemungkinan aplikasi dimasa
yang akan datang termasuk prosedur-prosedur yang tidak dapat untuk
dibentuk seperti mata, otak, atau perbedaan tulang belakang atau prosedur
dimana kontak secara langsung merupakan kontra indikasi untuk bahaya
kesehatan. Seperti seorang pasien dengan tidak ada sistem kekebalan.
2. Komunikasi Suara
Komunikasi suara akan membantu perawat untuk berbicara dengan
komputer mereka. Keyboard dan pembaca bar code tidak akan dibutuhkan
untuk memasukkan atau mendapatkan kembali informasi komputer akan
diminta untuk menampilkan informasi atau untuk mencatatnya dengan
perintah suara.
3. Sistem Ahli dan Inteligensia Buatan
Kecenderungan masa depan lainnya adalah sistem ahli dan inteligensia
buatan. Manajer perawat mempunyai akses ke kuantitas informasi yang besar
yang memungkinkan mebantu mereka dalam membuat keputusan setiap hari.
Dengan sistem ahli, manajer perawat dapat mengidentifikasi situasi
manajemen, kriteria pendefinisian masalah, dan tujuan dari penanganan
situasi. Manajer perawat kemudian mengevaluasi alternatif dan membuat
keputusan.
Sistem ahli membuat kode pengetahuan yang relevan dan pengalaman
dari ahli-ahli dan untuk memungkinkannya ada pada orang yang kurang
berpengetahuan dan kurang berpengalaman. Suatu contoh dimana
diperlukannya pengetahuan dan pengalaman total dari spesialis perawat klinis
dibidang keperawatan ilmu neurologi, hal ini kemudian dikodekan dalam
program komputer, dan dimungkinkannya ada untuk perawat melaksanakan
klinis di area ilmu neurologi. Mereka akan mengkonsultasikannya untuk
memecahkan masalah asuhan keperawatan.

14
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Komputer adalah Salah satu alat yang pertama kalinya untuk membantu dalam
perhitungan,komputer juga tidak hanya sebagai alat untuk menghitug saja tetapi
semua aspek kehidupan dapat dilakukan lebih mudah dan cepat dengan
komputer.Dilihat dari generasi ke genarasi juga dari awal generasi pertama sampai
sekarang komputer sudah mengalami perkembangan dan perubahan yang cukup
pesat,dan komputer dari generasi pertama sampai sekarang lebih semakin canggih lagi
yang lebih dapat mengefisien waktu dan biaya.Saat ini unia komputer sudah semakin
canggih dengan teknologi baru yang bermunculan dan juga yang ramah lingkungan.
laptop merupakan suatu perangkat komputer yang sangat di inginkan bagi kalangan
yang berkecimpung atau pengguna IT. Selain dapat digunakan dimana saja dan laptop
juga menjadi Gaya Hidup seorang profesional. kemana-mana bisa dibawa dan
digunakan.

Perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat telah merambah ke


berbagai sektor termasuk kesehatan. Meskipun dunia kesehatan (dan medis)
merupakan bidang yang bersifat information-intensive, akan tetapi adopsi teknologi
informasi relatif tertinggal. Sebagai contoh, ketika transaksi finansial secara
elektronik sudah menjadi salah satu prosedur standar dalam dunia perbankan,
sebagian besar rumah sakit di Indonesia baru dalam tahap perencanaan
pengembangan Billing System. Meskipun rumah sakit dikenal sebagai organisasi
yang padat modal - padat karya,

Teknologi dalam kesehatan mempunyai peran yang sangat penting,terutama


dalam memberikan kualitas atau mutu pelayanan kesehatan di Rumah Sakit. Seiring
dengan perkembangan teknologi dan informasi seakan telah membuat standar baru
yang harus di penuhi. Hal tersebut membuat keperawatan di Indonesia menjadi
tertantang untuk terus mengembangkan kualitas pelayanan keperawatan yang berbasis
teknologi informasi.

15
B. Saran
Di tengah era digital saat ini, perawat harus melek terhadap teknologi
informasi dan mengutamakan pasien saftey untuk peningkatan mutu layanan terhadap
pasien. Kompetensi ini juga harus dimiliki tenaga medis lainnya. Kemudian setiap
perawat dapat mengembangkan potensi diri dengan meningkatkan pengetahuan,
mengenal computer dan aplikasi didalamnya sehingga mempermudah dan
mempercepat pelayanan keperawatan di lingkungan perawat dan Rumah Sakit

16
DAFTAR PUSTAKA

Avia, I. BAB 1 SEJARAH PERKEMBANGAN PENELITIAN KEPERAWATAN. 


PENELITIAN KEPERAWATAN, 1.

Putra, C. S. (2019). Peranan Teknologi Informasi dalam Pelayanan Keperawatan di Rumah


Sakit. Simtika, 2(3), 28-31.

Simamora, N. R. H., & Kep, M. (2009). Buku ajar pendidikan dalam keperawatan. EGC.

Patricia W.L. & Nancy H. Camp.(2005). Dokumentasi keperawatan: SUATU PENDEKTAN


PROSES KEPERAWATAN. Jakarta. Buku Kedokteran EGC

Fadil, Diana. (2018). TEKNOLOGI INFORMASI KESEHATAN 1.

17

Anda mungkin juga menyukai