Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN

KEPRIBADIAN PERAWAT PROFESIONAL

Disusun Oleh :

KELOMPOK 1

1. CITRA LORENSA (P07120317042)


2. FADHLIA YUNITASARI (P07120317046)
3. GINA ADHANI AZMI (P07120317047)
4. MAHFUZOH (P07120317055)
5. MITA FATIMA MERNISSI (P07120317057)
6. YOSTIKA SATRIA MULYADI (P07120317074)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN MATARAM

JURUSAN KEPERAWATAN

PROGRAM STUDI DIV KEPERAWATAN

TAHUN AKADEMIK 2020/2021


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan Kehadirat Allah Swt yang telah


melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya kepada kita semua sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Kepribadian Perawat
Profesional”, makalah ini dibuat sebagai penunjang kegiatan perkuliahan pada
mata kuliah Pengembangan Kepribadian.
Terima kasih yang sebesar-besarnya penulis hanturkan kepada dosen
pembimbing mata kuliah Pengembangan Kepribadian yang telah
membimbing kami dalam pembuatan makalah.
Penulis menyadari, makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk
itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari teman-teman yang sifatnya
membangun demi kesempurnaan makalah kami. Akhir kata, semoga makalah
ini dapat diterima dan dapat memberi manfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Mataram, 3 September 2020

Tim Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................ii

DAFTAR ISI........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...............................................................................................1

B. Rumusan Masalah..........................................................................................1

C. Tujuan.............................................................................................................1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian.......................................................................................................3

B. Kemampuan Pribadi.......................................................................................6

C. Jenjang Karir..................................................................................................7

D. Pentingnya Perawat Mengetahui Tipe Kepribadian Sendiri

Dan Orang Lain..............................................................................................9

E. Pembentukan Kepribadian.............................................................................9

F. Ciri-Ciri Pribadi Perawat................................................................................10

G. Perilaku Perawat Terhadap Pasien.................................................................14

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.....................................................................................................15

B. Saran...............................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu profesi yang berperan penting dalam penyelenggaraan menjaga
mutu pelayanan kesehatan adalah keperawatan. Pelayanan keperawatan adalah
gabungan dari ilmu kesehatan dan seni merawat (care), suatu gabungan
humanistik dari ilmu pengetahuan, filosofi keperawatan, kegiatan klinik,
komunikasi, dan ilmu sosial.
Oleh karena itu penting sekali dikembangkan berbagai usaha untuk
meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan diberbagai aspek. Salah satu
aspek yang coba dikaji disini adalah perilaku perawat terhadap pasien. Perawat
sebagai ujung tombak pelayanan di rumah sakit tentunya mempunyai kualitas
kepribadian berbeda-beda yang dipengaruhi oleh berbagai faktor baik internal
maupun eksternal. Perbedaan kualitas kepribadian perawat akan mempengaruhi
cara perawat dalam berinteraksi memberikan pelayanan, dimana akan berdampak
pada tingkat kepuasan pasien.
Kepribadian perawat sebagai pelanggan internal (pelaku pelayanan)
mempunyai pengaruh terhadap pola perilakunya terutama dalam memberikan
pelayanan kepada pasien agar memuaskan. Karena perawat senantiasa dua puluh
empat jam bersama pasien maka sikap dan perilaku perawat berpengaruh
terhadap kepuasan pasien terhadap pelayanan kesehatan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian kepribadian perawat profesional?
2. Bagaimana kemampuan pribadi seorang perawat?
3. Bagaimana jenjang karir perawat?
4. Apa pentingnya perawat mengetahui tipe kepribadian sendiri dan orang lain?
5. Bagaimana pembentukan kepribadian?
6. Apa saja ciri-ciri pribadi perawat?

1
7. Bagaimana perilaku perawat terhadap pasien?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian kepribadian perawat professional.
2. Untuk mengetahui kemampuan pribadi seorang perawat.
3. Untuk mengetahui jenjang karir perawat.
4. Untuk mengetahui pentingnya perawat mengetahui tipe kepribadian sendiri
dan orang lain.
5. Untuk mengetahui pembentukan kepribadian.
6. Untuk mengetahui ciri-ciri pribadi perawat.
7. Untuk mengetahui perilaku perawat terhadap pasien.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian
1. Kepribadian
G.W. Allport berpendapat kepribadian adalah suatu organisasi psichophy-
sis yang dinamis dari pada seseorang yang menyebabkan ia dapat menye-
suaikan diri dengan lingkungannya.
Withington, menyebutkan kepribadian adalah keseluruhan tingkah laku
seseorang yang diintegrasikan, sebagaimana yang nampak pada orang lain.
Koentjaraningrat, kepribadian adalah suatu susunan dari unsur-unsur akal
dan jiwa yang menentukan tingkah laku atau tindakan seseorang.
Theodore R. Newcom, kepribadian adalah organisasi sikap-sikap yang di-
miliki seseorang sebagai latar belakang terhadap perilaku.
Dari uraian tentang pengertian kepribadian di atas dapat disimpulkan
bahwa kepribadian yaitu suatu organisasi yang unik (khas) pada diri setiap
individu yang ditentukan atau dipengaruhi oleh faktor-faktor bawaan dan
lingkungan, sehingga menjadi penentu atau mempengaruhi tingkah laku.
Kepribadian mencakup kebiasaan, sikap, dan sifat yang dimiliki
seseorang apabila berhubungan dengan orang lain.

2. Keperawatan
Perawat adalah seseorang yang telah menyelesaikan program pendidikan
keperawatan yang mempunyai kewenangan untuk melaksanakan praktik
keperawatan sesuai peraturan perundangundangan (PPNI, 2005). Perawat
adalah seseorang yang telah menyelesaikan pendidikan formalnya yang
memiliki tugas untuk melaksanakan peran dan fungsinya (Sumijatun, 2010).
Keperawatan adalah bentuk pelayanan profesional berupa pemenuhan
kebutuhan dasar yang diberikan kepada individu yang sehat maupun sakit
yang mengalamí gangguan fisik, psikis, dan sosial agar dapat mencapai

3
derajat kesehatan yang optimal. Bentuk pemenuhan kebutuhan dasar dapat
berupa meningkatkan kemampuan yang ada pada individu, mencegah,
memperbaiki, dan melakukan rehabilitasi dari suatu keadaan yang
dipersepsikan sakit oleh individu (Nursalam, 2008).
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan
bagian integral dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat
keperawatan, berbentuk pelayanan bio-psiko-sosial spriritual yang
komprehensif, ditujukan pada individu, keluarga dan masyarakat baik sakit
maupun sehat yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia (Kusnanto,
2004).
Roy (dalam Nursalam, 2008), mendefinísikan bahwa tujuan keperawatan
adalah meningkatkan respons adaptasi yang berhubungan dengan empat
model respons adaptasi. Perubahan internal, eksternal, dan stimulus input
bergantung dari kondisi koping individu. Kondisi koping menggambarkan
tingkat adaptasi seseorang. Tingkat adaptasi ditentukan oleh stimulus fokal
kontekstual, dan residual. Stimulus fokal adalah suatu respons yang
diberikan secara langsung terhadap input yang masuk. Penggunaan fokal
pada umumnya bergantung pada tingkat perubahan yang berdampak
terhadap seseorang. Stimulus kontekstual adalah semua stimulus lain yang
merangsang seseorang baik internal maupun eksternal serta mempengaruhi
situasi dan dapat diobservasi, diukur, dan secara subjektif disampaikan oleh
individu. Stimulus residual adalah karakteristik atau riwayat seseorang dan
timbul secara relevan sesuai dengan situasi yang dihadapi tetapi sulit diukur
secara objektif.
Tindakan keperawatan yang diberikan adalah meningkatkan respons
adaptasi pada situasi sehat dan sakit. Tindakan tersebut dilaksanakan oleh
perawat dalam memanipulasi stimulus fokal, kontekstual, atau residual pada
individu. Memanipulasi semua stimulus tersebut, diharapkan individu akan
berada pada zona adaptasi. Jika memungkinkan, stimulus fokal yang dapat
mewakili semua stimulus harus dirangsang dengan baik.

4
3. Professional
Profesional dapat diartikan sebagai memberi pelayanan sesuai dengan
ilmu yang dimiliki dan manusiawi serta utuh/penuh tanpa mementingkan
kepentingan pribadi melainkan mementingkan kepentingan klien serta
menghargai klien sebagaimana menghargai diri sendiri (Tawi, 2008).
Profesionalisasi merupakan proses dinamis, profesi yang sedang
terbentuk mengalami perubahan karakteristik dan meningkat menjadi
profesi. Proses profesionalisasi pada dasarnya adalah suatu proses
pengakuan, dimana pengakuan terhadap sesuatu yang dirasakan, dinilai dan
diterima secara spontan oleh masyarakat (Kustanto, 2004).
Profesionalisme dapat didefinisikan sebagai suatu pelaksanaan secara
konsisten didalam nilai-nilai utama dapat dilaksanakan dengan pelaksanaan
kerja perawat dengan profesional kesehatan lain untuk mencapai kesehatan
secara optimal dan kesejahteraan bagi pasien, keluarga, dan komunitas
dengan menerapkan prinsip alttruisme, keunggulan, kepedulian, etik, rasa
hormat, komunikasi, dan akuntabilitas AANC (2008). Fisher (2014),
mengatakan bahwa suatu nilai profesional dapat dibuktikan dari sikap yang
dapat mempengaruhi suatu perilaku atau tindakan.
Schein dalam Pidarta (2005), profesional adalah seseorang yang memiliki
ciri antara lain: (1) bekerja dengen sepenuhnya disaat jam kerja; (2) pilihan
kerja dimulai dengan dasar motivasi yang kuat; (3) memiliki banyak
pengetahuan ilmu dan ketrampilan yang didapat melalui pendidikan dan
pelatihan; (4) membuat wewenang secara mandiri dalam menyelesaikan
tugas untuk melayani klien; (5) bekerja berdasarkan orientasi bukan
kepentingan individualis; (6) pelayanan asuhan bersadarkan standar pada
kebutuhan klien; (7) memiliki kewenangan untuk menyelesaikan masalah
secara mandiri; (8) menjadi suatu organisasi profesional sesudah memenuhi
syarat dan kriteria; (9) memiliki kekuatan dan status untuk menjadi peneliti

5
ekspert dalam spesialisasinya; (10) keahlian dalam profesinya dapat
dikembangkan untuk mencari klien.

4. Kepribadian Perawat Profesional


Jadi kepribadian perawat profesional itu adalah perawat yang memiliki
sikap, sifat, kebiasaan bekerja dengen sepenuhnya disaat jam kerja, pilihan
kerja dimulai dengan dasar motivasi yang kuat, memiliki banyak
pengetahuan ilmu dan ketrampilan yang didapat melalui pendidikan dan
pelatihan, membuat wewenang secara mandiri dalam menyelesaikan tugas
untuk melayani klien, bekerja berdasarkan orientasi bukan kepentingan
individualis,pelayanan asuhan bersadarkan standar pada kebutuhan
klien,memiliki kewenangan untuk menyelesaikan masalah secara
mandiri,menjadi suatu organisasi profesional sesudah memenuhi syarat dan
kriteria,memiliki kekuatan dan status untuk menjadi peneliti ekspert dalam
spesialisasinya, keahlian dalam profesinya dapat dikembangkan untuk
mencari klien.

B. Kemampuan Pribadi
Kemampuan ini terkait dengan apa yang biasanya disebut sebagai “inner
self” (diri terdalam, batiniah). Dunia intrapribadi menentukan seberapa
mendalamnya perasaan kita, seberapa puas kita terhadap diri sendiri dan prestasi
kita dalam hidup. Sukses dalam kemampuan ini mengandung arti bahwa kita bisa
mengungkapkan perasaan kita, bisa hidup dan bekerja secara mandiri, tegar, dan
memiliki rasa percaya diri dalam mengemukakan gagasan dan keyakinan.
Pancaran kualitas melayani ini tercermin dalam 6 ujung bintang, sikap
perawat yang senantiasa harus dapat menunjukkan pribadi sebagai tanpa harus
dibantah era globalisasi dan perkembangan ilmu dan teknologi memang
menuntut perawat, sebagai suatu profesi harus memberi pelayanan kesehatan
yang optimal, tidak menutup kemungkinan perawat yang berasal dari luar
Indonesia juga akan ikut berkompetisi mengisi rumah sakit-rumah sakit

6
berstandar internasional yang saat ini sudah banyak berdiri di Indonesia. Bisa
dibayangkan alangkah ruginya bagi perawat Indonesia, bila ternyata pasien lebih
memilih dirawat oleh perawat yang berasal dari luar Indonesia, hanya karena
mereka lebih ramah, sopan, peduli, lebih terampil dari perawat Indonesia itu
sendiri.

C. Jenjang Karir
Jenjang karir merupakan sistem untuk meningkatkan kinerja dan
profesionalisme, sesuai dengan bidang pekerjaan melalui peningkatan
kompetensi. Dalam pengembangan sistem jenjang karir profesional bagi perawat
dapat dibedakan antara pekerjaan (job) dan karir (career). Pekerjaan diartikan
sebagai suatu posisi jabatan yang diberikan/ditugaskan, serta ada keterkaitan
hubungan antara atasan dan bawahan, dan mendapatkan imbalan berupa uang.
Karir diartikan sebagai suatu jenjang yang dipilih oleh individu untuk dapat
memenuhi kepuasan kerja perawat, dan mengarah pada keberhasilan pekerjaan
(kinerja) sehingga pada akhirnya akan memberikan kontribusi terhadap bidang
profesi yang dipilihnya. Pemilihan karir secara bertahap akan menjamin individu
dalam mempraktikkan bidang profesinya, karena karir merupakan investasi dan
bukan hanya untuk mendapatkan penghargaan/imbalan jasa.
Komitmen terhadap karir, dapat dilihat dari sikap perawat terhadap
profesinya serta memotivasi untuk bekerja sesuai dengan karir yang telah
dipilihnya. Dalam sistem jenjang karir profesional diharapkan mampu berpikir
rasional, mengakomodasi kondisi lingkungan, mengenal diri sendiri, belajar dari
pengalaman dan mempunyai aktualisasi diri sehingga dapat meningkatkan
jenjang karir profesinya. Jenjang karir perawat dapat dicapai melalui pendidikan
formal dan pendidikan berkelanjutan berbasis kompetensi serta pengalaman kerja
di sarana kesehatan.
Pengembangan karir profesional perawat bertujuan: meningkatkan moral
kerja dan mengurangi kebuntuhan karir (dead and jobjob/career), menurunkan
jumlah perawat yang keluar dari pekerjaan (turnover), menata sistem promosi

7
berdasarkan persyaratan dan kriteria yang telah ditetapkan sehingga mobilitas
karir berfungsi dengan baik dan benar. Pengembangan sistem jenjang karir
profesional perawat klinik ditujukan terutama bagi perawat yang bekerja sebagai
perawat pelaksana di sarana kesehatan dan dimulai dari perawat professional
pemula.
Seorang Perawat Profesional harus mempunyai tingkat kesabaran yang
tinggi, karena kita pasti akan menghadapi berbagai karakter dari pasien tersebut,
beruntunglah bila kita mendapatkan pasien yang sabar dan dapat mengerti profesi
perawat, nah bagaimana bila kita menemukan pasien yang kurang ramah,rewel
dan sebagainya.
Dalam hal ini kita sebagai seorang perawat profesional harus mengerti
kondisi dari pasien tersebut, dengan demikian kita sebagai perawat akan mampu
menjalankan kewajiban kita dengan lapang dada dan tanpa pamrih. Beberapa
kondisi yang harus seorang perawat pahami dari pasien sebagai berikut:
1. Ingat pasien masuk adalah dalam kondisi sakit, mereka dalam kondisi tidak
nyaman dan sangat frustasi, disini perawat harus mengerti dengan kondisinya,
seorang perawat profesional harus bisa menjadi tempat perlindungan bagi
pasien tersebut dan dengarkan keluhan mereka berikan sebuah motivasi dan
simpati untuk mereka sehingga motivasi sembuh untuk pasien tersebut dapat
meningkat.
2. Lakukan action, yang perlu kita ketahui bahwa pasien dan keluarga nya
datang ke rumah sakit adalah untuk mendapatkan sebuah pelayanan,
berikanlah perhatian dengan melakukan sebuah action, sebagai contoh di
ruang IGD, saat pasien datang apa yang terjadi bila “no action” mungkin
pasien atau keluarga nya akan sangat marah besar berbeda dengan bila kita
melakukan sebuah action seperti melakukan pengecekan tanda-tanda vital
pasien, mungkin tindakan dasar tersebut akan memberikan respon positif dari
pasien dan keluarga nya.

8
Sudah kita pahami bahwa seorang perawat profesional harus mampu
memahami kondisi setiap pasien nya, dengan demikian pelayan secara
menyeluruh dapat terlaksana dengan baik.

D. Pentingnya Perawat Mengetahui Tipe Kepribadian Sendisi dan Orang Lain


Kepribadian adalah corak perilaku dan kebisaan digunakan individu yang
terhimpun dalam dirinya dan digunakan untuk bereaksi dan menyesuaikan diri
terhadap rangsangan dari dalam maupun dari luar.
Maka dari itu pentingnya perawat mengetahui kepribadian dirinya dan orang
lain adalah:
1. Agar tidak terjadi kesenjangan dan kesalah pahaman antara perawat dengan
pasien yang akan berpengaruh terhadap proses keperawatan
2. Agar seorang perawat mampu mengendalikan diri saat berhadapan dengan
pasien yang mempunyai karakter berbeda dengan dirinya dan juga saat
terjadi proses keperawatan
3. Agar perawat mampu berinteraksi dengan baik dengan pasien, maupun
keluarga pasien sehingga terjalin hubungan yang harmonis antara perawat
dan pasien
4. Agar perawat mampu memenuhi kebutuhan pasien bukan hanya secara
medical tapi juga secara sosial dan spiritual untuk mempercepat proses
penyembuhan pasien.
5. Agar perawat mampu membrikan service yang baik dan benar terhadap
pasien dan keluarga pasien yang akan membrikan knyamanan bagi pasien

E. Pembentukan Kepribadian
Kepribadian seserang dipengaruhi oleh berbagai faktor dintaranya:
1. Keluaga
Keluarga memiliki peran penting dalam mewujudkan kepribadian anak.
Khususnya lingkungan lingkungan keluarga. Kedua orang tua adalah pemain

9
peran ini. Peran lingkungan dalam mewujudkan kepribadian seseorang, baik
lingkungan pra kelahiran maupun lingkungan keluarga. Pengaruh pendidikan
yang diajarkan kedua orang tua maupun keseharian keluarga tersebut.
2. Teman sepermainan
Teman sangat berpengaruh terhadap kepribadian seseorang karena teman
merupakan suatu wadah yang paling sering bermain dengan kita dan yang
dekat dengan kita. Bila kita bergaul dengan orang yang berkepribadian kasar
dan tidak tau aturan maka kita juga akan tepengaruh begitu juga sebaliknya.
Teman merupakan penyumbang terbesar untuk pembentukan kepribadian
seseorang apalalagi orang yang jauh dari keluarga.
3. Keadaan Lingkungan
Pembentukan kepribadian juga di pengaruhi oleh keadaan lingkungan tempat
tinggal karena orang-orang dan kebisaan sehari-hari akan menjadi contoh
yang sangat baik untuk menjadi pribadi yang ada di lingkungan tempat
tinggal.
4. Kedekatan dengan Tuhan
Kepribadian kita juga di pengaruhi oleh sedekat apa kita dengan Tuhan
karena kedekatan dengan sang pencipta akan membuat kita menjadi pribadi
yang religius serta mampu menjadi teladan masalah-masalah yang sudah di
hadapi dalam hidup kita tidak akan luput dari masalah tetapi sebenarnya
tanpa kita sadari masalah- masalah yang kita hadapi turut andil dalam
pembentukan kepribadian kita, yakni membuat kita lebih kuat atau malah
membuat kita menjadi kurang pergaulan dan pribadi yang cengeng.

F. Ciri-Ciri Pribadi Perawat


Menjadi seorang perawat harus mempunyai keunggulan dari perawat biasa
dan keunggulan itu bisa di tunjukkan melalui sikap dan pribadi perawat itu
sendiri. Ciri-Ciri sikap itu diantaranya:
1. Memiliki Hati Yang Kaya Dan Bersih

10
Hati ibarat sebuah cermin ketika cermin itu jernih bersih dari karat dan
kotoran maka terlihat bayangan dengan sempurna dan begitu juga
sebaliknya. Maka dari itu seorang perawat harus memiliki hati yang jernih
supaya selalu terpancar kebaikan dan ketulusan saat menjalankan tugas
sebagai seorang perawat.
2. Berilmu Bukan Hanya Teori Tapi Profesionalisme
Seorang perawat harus mempunyai ilmu yang dapat di aplikasikan dalam
peroses keperawatan, secara profesionalisme yakni mendahulukan
kepentingan pasien tanpa memandang status sosial pasien tersebut dan mau
mengorbankan kepentingan dirinya sendiri demi kesembuhan dan
kenyamanan si pasien.
3. Penuh Dengan Kasih
Sebagai seorang perawat haruslah kita penuh dengan kasih karena kasih
merupakan obat yang mujarap secara psikis selain itu bila kita di penuhi
dengan kasih maka pasien akan merasa disayangi dan diperhatikan dan sikap
itu merupakan motivasi yang sangat penting untuk penyembuhan pasien,
4. Mengendalikan Diri Dan Sabar
Bila kita mampu mengendalikan diri dan sabar menghadapi pasien dengan
segala karakter dan kebutuhannya maka proses keperawatan akan berjalan
dengan lancar. Selain itu perawat yang sabar sudah membantu pasien untuk
bertahan dan berjuang untuk kesembuhannya sendiri.
5. Tidak Mudah Menyarah
Seorang perawat tidak boleh mudah menyerah untuk memberikan
konstribusi yang terbaik bagi pasiennya, selain itu perawat harus mempunyai
motivasi yang luar biasa untuk pasien supaya pasien tetep semangat dan
tidak memikirkan penyakit yang sedang diderita tapi berfikir bagaimana
caranya supaya mereka lekas sembuh.
6. Keaktifan Dan Keterbukaan
Menjadi seorang perawat harus aktif dan terbuka terhadap semua yang
terjadi dengan pasien, keaktifan disini juga dapat diartikan sebagai

11
keramahan perawat terhadap pasien misalnya selalu menyapa pasien dan
keluarga pasien, membantu pasien pada saat pasien membutuhkan bantuan
tapi semuanya harus dengan senyum yang penuh ketulusan.
7. Ikhlas, Murah Hati Serta Lemah Lembut
perawat harus ikhlas dalam melaksanakan tugas keperawatan tanpa
mengharapkan imbalan dari pasien meskipun itu hanya ucapan trimakasih
supaya pasien merasa nyaman Keiklhasan saja tidak cukup karena harus di
barengi dengan kemurahan hati serta kelembutan pada saat merawat pasien
demi tercapainya kepuasaan pasien.
8. Kepribadian Perawat
Seorang perawat profesional harus memiliki kepribadian yang baik. Berikut
beberapa kepribadian yang seharusnya dimiliki oleh seorang perawat:
a) Keadaan fisik
Sebagai seorang perawat, kita harus bisa menjaga dan merawat
kesehatan tubuh kita sendiri sebelum merawat orang lain.
b) Penampilan yang menarik
Didepan pasien kita harus berpenampilan yang rapi, tidak mungkin kan,
kalua kita berpenampilan di depan pasien dengan penampilan yang
berantakan, yang ada pasien malah tidak mau di rawat oleh kita. Pasien
pasti akan beranggapan bahwa, bagaimana perawat itu merawat kita,
sedangkan perawat itu saja tidak bisa merawat dirinya sendiri.
c) Kejujuran
Perawat harus mengatakan apa adanya tentang segala sesuatu yang
berhubungan dengan keadaan pasien, tidak boleh ada yang di tutup-
tutupi.
d) Keriangan
Perawat harus menunjukkan sikap riang dan bahagia. Jangan tunjukkan
sikap jutek di depan pasien, pasien pasti akan takut melihat muka kita
yang seperti itu.
e) Berjiwa Sportif

12
Perawat harus menjalankan tugasnya dengan benar, apabila mengalami
kesalahan, perawat harus mengevaluasi lagi dan mengintropeksi diri.
f) Rendah hati dan Murah Hati
Apabila perawat bertemu dengan pasien, perawat harus menunjukkan
sikap ramah dan membantu pasien bila ada yang memerlukan bantuan.
g) Dapat dipercaya
Perawat harus bisa menjaga privasi pasien. Jangan suka mengumbar
kekurangan pasien sekalipun dengan teman sejawat.
h) Loyalitas
Sesama perawat harus bisa bekerja sama dan saling membantu.
i) Pandai menimbang perasaan
Perawat dalam menyampaikan suatu pernyataannya terhadap pasien
harus memiliki sikap ini supaya tidak menambah beban pikiran pasien.
j) Pandai bergaul
Salah satu contohnya yaitu perawat menyapa pasien apabila bertemu.
k) Keramahan, simpati, dan kerja sama
Perawat harus bisa menunjukkan sikap ramah dan simpatinya terhadap
Pasien, hal ini di harapkan supaya pasien merasa nyaman dengan kita
dan akhirnya pasien mudah di ajak kerja sama dengan kita.
l) Rasa humor
Selain itu, sebagai seorang perawat kita juga harus memiliki rasa humor,
setidaknya dengan memberikan sedikit humor kepada pasien mampu
mengurangi beban pikirannya.
m) Sopan santun
Sebagai seorang perawat, kita harus menghormati yang lebih tua dari
kita sekalipun itu pasien. Tidak hanya dengan yang lebih tua dengan
teman sejawat atau yang umurnya di bawah kitapun, kita juga harus
saling menghormati.

13
G. Perilaku Perawat Terhadap Pasien
Keperawatan merupakan suatu bentuk pelayanan profesional yang
mempunyai suatu paradigma atau model keperawatan yang meliputi empat
komponen yaitu : manusia, kesehatan, lingkungan dan perawat itu sendiri.
Perawat adalah suatu profesi yang mulia, karena memerlukan kesabaran dan
ketenangan dalam melayani pasien yang sedang menderita sakit. Seorang
perawat harus dapat melayani pasien dengan sepenuh hati.Sebagai seorang
perawat harus dapat memahami masalah yang dihadapi oleh pasien, selain itu
seorang perawat dapat berpenampilan menarik. Untuk itu seorang perawat
memerlukan kemampuan untuk memperhatikan orang lain, keterampilan
intelektual, teknikal dan interpersonal yang tercermin dalam perilaku peduli atau
kasih sayang.
Perilaku peduli sangatlah penting untuk keperawatan. Perilaku peduli adalah
fokus pemersatu untuk praktek keperawatan. Perilaku peduli juga sangat penting
untuk tumbuh kembang, memperbaiki dan meningkatkan kondisi atau cara hidup
manusia. Perilaku Peduli (caring) mengandung 3 hal yang tidak dapat dipisahkan
yaitu perhatian, tanggung jawab, dan dilakukan dengan ikhlas. Perilaku peduli
(Caring) juga merupakan sikap peduli, menghormati dan menghargai orang lain,
artinya memberi perhatian dan mempelajari kesukaan – kesukaan seseorang dan
bagaimana seseorang berfikir dan bertindak.
Memberikan asuhan secara sederhana tidak hanya sebuah perasaan
emosional atau tingkah laku sederhana, karena perilaku peduli merupakan
kepedulian untuk mencapai perawatan yang lebih baik, perilaku peduli bertujuan
dan berfungsi membangun struktur sosial, pandangan hidup dan nilai kultur
setiap orang yang berbeda pada satu tempat, maka kinerja perawat khususnya
pada perilaku peduli menjadi sangat penting dalam mempengaruhi kualitas
pelayanan dan kepuasan pasien terutama di rumah sakit, dimana kualitas
pelayanan menjadi penentu citra institusi pelayanan yang nantinya akan dapat
meningkatkan kepuasan pasien dan mutu pelayanan.

14
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kepribadian adalah corak perilaku dan kebisaan digunakan individu yang
terhimpun dalam dirinya dan digunakan untuk bereaksi dan menyesuaikan diri
terhadap rangsangan dari dalam maupun dari luar.
Perawat adalah seseorang yang telah menyelesaikan program pendidikan
keperawatan yang mempunyai kewenangan untuk melaksanakan praktik
keperawatan sesuai peraturan perundangundangan (PPNI, 2005).
Profesional dapat diartikan sebagai memberi pelayanan sesuai dengan ilmu
yang dimiliki dan manusiawi serta utuh/penuh tanpa mementingkan kepentingan
pribadi melainkan mementingkan kepentingan klien serta menghargai klien
sebagaimana menghargai diri sendiri (Tawi, 2008).
Karir diartikan sebagai suatu jenjang yang dipilih oleh individu untuk dapat
memenuhi kepuasan kerja perawat, dan mengarah pada keberhasilan pekerjaan
(kinerja) sehingga pada akhirnya akan memberikan kontribusi terhadap bidang
profesi yang dipilihnya.
Seorang Perawat Profesional harus mempunyai tingkat kesabaran yang
tinggi, karena kita pasti akan menghadapi berbagai karakter dari pasien tersebut,
beruntunglah bila kita mendapatkan pasien yang sabar dan dapat mengerti profesi
perawat, nah bagaimana bila kita menemukan pasien yang kurang ramah,rewel
dan sebagainya

B. Saran
Dengan adanya makalah ini kami berharap dapat menambah pengetahuan para
pembaca mengenai kepribadian perawat profesional. Kami selaku penulis pula
mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca untuk kesempurnaan makalah
kami.

15
DAFTAR PUSTAKA

Kucing Kecilku. 2016. Kepribadian Dalam Keperawatan.


https://kucingkecilkublog.wordpress.com/2016/05/30/kepribadian-dalam-
keperawatan/ (diakses pada 3 Sepetember 2020 pukul 09.00 WITA)

Munfaati, Rukmana. 2017. Kepribadian Perawat Profesional.


https://www.scribd.com/presentation/367524455/Kepribadian-perawat-profesional
(diakses pada 3 September 2020 pukul 09.30)

Yulianastiti. 2019. Kepribadian perawat Profesional.


https://www.scribd.com/document/397727269/Kepribadian-Perawat-Profesional
(diakses pada 3 September 2020 pukul 10.00 WITA)

Sumadi, Herman. 2018. Bagaimana Kepribadian Perawat Yang Seharusnya.


https://docplayer.info/73055856-Agaimana-kepribadian-perawat-yang-
seharusnya.html ((diakses pada 3 September 2020 pukul 10.10 WITA)

16

Anda mungkin juga menyukai