PARASITOLOGI
DAN SPIROCHAETA
DOSEN PEMBIMBING
NARWATI, M.Kes
DISUSUN OLEH
KELOMPOK 2
BELLA MYRANTI
IKA OKTAFIANTI
NURMAWATI
SYNTIYA RACHMADANI P
TAHUN 2019/2020
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul
merupakan tugas dari mata kuliah parasitologi bertujuan agar mahasiswa mampu memahami
klasifikasi prasitologi. Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen yang telah membimbing
kami. Kritik dan saran sangat kami harapkan dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Parasitologi adalah ilmu yang berisi kajian tantang organisme (jasad hidup), yang hidup di
permukaan atau di dalam tubuh organisme lain dapat bersifat sementara waktu atau selama
hidupnya, dengan cara mengambil sebagian atau seluruh fasilitas hidupnya dari organisme lain
tersebut, hingga organisme lain tersebut dirugikan. Organisme atau makhluk hidup yang
menumpang disebut dengan parasit. Organisme atau makhluk hidup yang ditumpangi biasanya
lebih besar daripada parasit disebut Host atau Hospes, yang memberi makanan dan
Menyadari akibat yang dapat ditimbulkan oleh gangguan parasit terhadap kesejahteraan
manusia, maka perlu dilakukan usaha pencegahan dan pengendalian penyakitnya. Sehubungan
dengan hal tersebut maka sangat diperlukan suatu pengetahuan tentang kehidupan organisme
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
Manfaat yang dapat kita petik ialah dapat mengetahui dan memahami tentang
1
BAB II
PEMBAHASAN
Parasit dan pembagian parasit berasal dari kata parasitos yang berarti jasad yang
mengambil makanan. Parasit dapat didefenisikan sebagai hewan atau tumbuhan yang hidup
di atas atau di dalam tubuh makhluk hidup lain dan hidupnya tergantung pada maklhuk
merupakan organisme yang hidup untuk sementara maupun tetap didalam atau pada
permukaan organisme lain untuk mengambil makanan sebagian atau seluruhnya dari
Secara umum parasit terbagi atas empat jenis yaitu Zooparasit, Pyhtoparasit,
Spirochaeta.
A. Zooparasit
Zooparasit adalah berupa hewan yang terbagi menjadi 2 yaitu protozoa dan
metazoa.
1. Protozoa
Merupakan organisme uniseluler eukariot, berukuran kecil dan tidak terlihat tanpa
mikroskop. Termasuk dalam parasit saluran pencernaan, parasit darah dan parasit
jaringan.
Semua siklus hidupnya ada diluar tubuh manusia dan hampir semuanya dapat
Infeksinya dapat melalui proses menelan makanan, penghirupan udara atau melalui
gigitan serangga.
2
Semuanya memiliki fase trophozoite yang rentan atau rapuh dan bentuk kista yang
lebih resistan.
Pengambilan makanan melaui cara difusi dan terdapat tiga cara makan lain yaitu:
berganda (skizogoni) atau reproduksi integrasi seksual dan aseksual yang rumit.
KLASIFIKASI
a) Sarcomastigophora
Protozoa dengan inti tipe tunggal, reproduksi seksual, organel untuk gerak
b) Apicomplexa
cincin polar, roptris, mikroneme, konoid dan memiliki subpelikular mikrotube pada
c) Microspora
Parasit intraselular dengan ukuran kecil dengan spora berasal dari sel tunggal,
d) Ciliophora
Silia sederhana atau suatu organel silier yang khas dan kompleks, biasanya
dengan dua tipe inti, pembelahan biner transversal dan ditemukan vakuola kontraktil
yang khas.
3
MENURUT HABITAT
Protozoa usus dan rongga tubuh: Entamoeba, Balantidium Coli, Giardia Lamblia,
Trichomonas sp.
Bentuknya ada yang sperik atau ovoidal, lainnya tidak teratur. Protozoa ada yang
memiliki bentuk tetap dan ada pula yang berubah-ubah. Bentuknya akan berubah sesuai
1. Stadium Trophozoit
terhadap perubahan lingkungan sehingga untuk masuk kepada hospes baru perlu
berubah menjadi bentuk kista yang lebih resisten. Perubahan dari bentuk trophozoit
2. Stadium Kista
dari ektoplasma sehingga menjadi resisten daripada bentuk tropozoit. Berfungsi juga
1. Inti untuk mempertahankan hidup serta untuk reproduksi. Bagian inti terdiri atas
2. Sitoplasma yang terdiri atas Endoplasma yang keruh, bergranula, terdapat inti,
vakuola, apparatus golgi, mitokondria serta organel lain dan ektoplasma yang jernih,
4
homogen yang berfungsi sebagai alat gerak, alat menangkap dan membuang sisa
3. Kinetoplas yang terdapat pada flagelata yang merupakan tempat munculnya flagel.
4. Alat Gerak protozoa, dapat berupa Pseudopodium atau kaki semu yang merupakan
penonjolan tiba-tiba dari ektoplasma, flagelum atau bulu cambuk dan cilium atau
bulu getar.
BENTUK TUBUH
Flagellata
Bisaanya berkisar 10-50 μm, tetapi dapat tumbuh sampai 1 mm, dan mudah
dilihat di bawah mikroskop. Mereka bergerak di sekitar dengan cambuk seperti ekor
disebut flagela. Mereka sebelumnya jatuh di bawah keluarga Protista. Lebih dari
30.000 jenis telah ditemukan. Protozoa terdapat di seluruh lingkungan berair dan
tanah, menduduki berbagai tingkat trophic. Tubuh protozoa amat sederhana, yaitu
terdiri dari satu sel tunggal (unisel). Namun demikian, Protozoa merupakan system
yang serba bisa. Semua tugas tubuh dapat dilakukan oleh satu sel saja tanpa
mengalami tumpang tindih. Ukuaran tubuhnya antaran 3-1000 mikron. Bentuk tubuh
macam-macam ada yang seperti bola, bulat memanjang, atau seperti sandal bahkan
ada yang bentuknya tidak menentu. Juga ada memiliki fligel atau bersilia.
2. Metazoa
- Merupakan parasit multiseluler dengan struktur sel eukariot berukuran besar dan
- Semua siklus hidupnya diluar tubuh manusia dan kebanyakan tidak bisa bermultiplikasi
5
- Infeksinya dapat melalui proses menelan makanan, penetrasi melalui kulit atau gigitan
serangga.
Helmintologi Umum
Helmintologi adalah ilmu yang mempelajari cacing yang hidup sebagai parasit pada
manusia.
KLASIFIKASI
- Phylum Annelida
Antara lain lintah merupakan ektoparasit penghisap darah di air atau di darat.
Lintah yang hidup di air biasanya dari spesies limnatis dan lintah yang hidup di darat
- Phylum Nemathelminthes
Termasuk phylum ini yaitu cacing bulat memanjang seperti benang. Kulit luar
tidak bersegmen, kutikula licin kadang-kadang bergaris, memiliki rongga badan, jenis
kelamin terpisah. Parasit bagi hewan dan manusia yaitu kelas nematoda.
- Phylum Platyhelminthes
a. Trematoda
b. Cestoda
Bentuk seperti pita, parasit pada hewan dan manusia. Kelas ini umumnya tidak
memiliki rongga badan dan alat pencernaan makanan serta bersifat hermaphrodit.
6
MORFOLOGI DAN SIKLUS HIDUP
yaitu:
- Penularan melaui tinja atau Feses.Telur atau larva menjadi infektif bila melalui atau
berada di anus.
- Penularan melalui tanah (soil transmittes). Telur atau larva menjadi infektif sesudah
arthropoda
B. Phytoparasit
1. Fungi
Pada umumnya jamur dibagi menjadi 2 yaitu: khamir (Yeast) dan kapang
(Mold).
a) Khamir
Khamir mempunyai sel yang lebih besar daripada kebanyakan bakteri, tetapi
khamir yang paling kecil tidak sebesar bakteri yang terbesar. Khamir sangat
beragam ukurannya, berkisar antara 1-5 μm lebarnya dan panjangnya dari 5-30
μm atau lebih. Biasanya berbentuk telur, tetapi beberapa ada yang memanjang
atau berbentuk bola. Setiap spesies mempunyai bentuk yang khas, namun
7
sekalipun dalam biakan murni terdapat variasi yang luas dalam hal ukuran
dan bentuk. Sel sel individu, tergantung kepada umur dan lingkungannya.
Khamir Murni
Khamir Liar
telah dikembangkan yang menghasilkan anggur dengan rasa yang lebih enak
dengan bau yang lebih menyenangkan. Khamir liar yang ada dikulit anggur
dimatikan dengan penambahan dioksida belerang pada buah anggur yang telah
8
Khamir Atas
Khamir Dasar
Khamir murni yang memproduksi gas secara lebih lamban pada bagian
awal fermentasi. Jadi sel khamir cenderung untuk menetap pada dasar. Galur
b) Kapang
Tubuh atau talus suatu kapang pada dasarnya terdiri dari 2 bagian miselium
dan spora (sel resisten, istirahat atau dorman). Miselium merupakan kumpulan
beberapa filamen yang dinamakan hifa. Setiap hifa lebarnya 5-10 μm,
9
Ada 3 macam morfologi hifa:
1. Aseptat atau senosit, hifa seperti ini tidak mempunyai dinding sekat atau
septum.
atau sel-sel berisi nucleus tunggal. Pada setiap septum terdapat pori
dari satu ruang keruang yang lain. Setiap ruang suatu hifa yang bersekat
10
tidak terbatasi oleh suatu membrane sebagaimana halnya pada sel yang khas,
Jamur tidak dapat hidup secara autotrof, melainkan harus hidup secara
heterotrof. Jamur hidup dengan jalan menguraikan bahan-bahan organik yang ada
dilingkungannya. Umumnya jamur hidup secara saprofit, artinya hidup dari penguraian
sampah sampah-sampah organic seperti bangkai, sisa tumbuhan, makanan dan kayu
lapuk, menjadi bahan-bahan anorganik. Ada pula jamur yang hidup secara parasit
artinya jamur mendapatkan bahan organic dari inangnya misalnya dari manusia,
binatang dan tumbuhan. Adapula yang hidup secara simbiosis mutualisme, yakni hidup
bersama dengan orgaisme lain agar saling mendapatkan untung, misalnya bersimbiosis
Jamur uniseluler misalnya ragi dapat mencerna tepung hingga terurai menjadi
gula, dan gula dicerna menjadi alkohol. Sedangkan jamur multiseluler misalnya jamur
tempe dapat mengaraikan protein kedelai menjadi protein sederhana dan asam amino.
seperti pada bakteri. Caranya, sel-sel yang bekerja mengeluarkan enzim pencernaan.
11
Enzim-enzim itulah yang bekerja menguraikan molekul-molekul kompleks menjadi
molekul-molekul sederhana.
Jamur tidak memiliki klorofil, sel pada jamur ada yang uniseluler, ada pula yang
mutiseluler. Dinding sel pada jamur terdiri dari kitin. Jamur multiseluler terbentuk dari
rangkaian sel membentuk benang seperti kapas, yang disebu benang hifa. Hifa memiliki
sekat-sekat yang melintang, tiap-tiap sekat memiliki satu sel, dengan satu atau beberapa
inti sel. Namun adapula hifa yang tidak memiliki sekat melintang, yang mengandung
banyak inti dan disebut senositik. Ada tidaknya sekat pada hifa ini dijadikan dasar
dalam penggolongan jamur. Hifa ada yang berfungsi sebagai pembentuk alat
reproduksi. Misalnya, hifa yang tumbuh menjulang ke atas menjadi sporangiofor yang
terisi spora. Ada pula hifa yang tumbuh menjadi konidiofor yang artinya pembawa
Miselium inilah yang tumbuh menyebar diatas substrat dan berfungsi sebagai penyerap
12
REPRODUKSI PADA JAMUR (FUNGI)
Jamur uniseluler berkembang biak dengan cara seksual dan dengan cara
peleburan antara inti jantan dan inti betina sehingga terbentuk spora askus atau spora
basidium.
Zoospora atau spora kembara adalah spora yang dapat bergerak didalam air
Endospora adalah spora yang dihasilkan oleh sel dan spora tetap tinggal didalam
Spora askus atau askospora adalah spora yang dihasilkan melalui perkawinan
Konidia adalah spora yang dihasilkan dengan jalan membentuk sekat melintang
pada ujung hifa atau dengan diferensiasi hingga terbentuk banyak konidia. Jika telah
13
Gambar morfologi fungi
Ascomycotina
parasit dan saprofit. Meskipun demikian, ada juga jamur yang bersimbiosis dengan
14
Reproduksinya dilakukan dengan dua cara yaitu seksual dan aseksual. Secara
seksual dilakukan dengan membentuk tunas yang terjadi pada jamur uniseluler.
Sedangkan, reproduksi secara aseksual dengan cara membentuk spora yang terbentuk
dari konidiafor.
Pertama, Aspergillus merupakan jamur yang hidup sebagai saprofit dan parasit.
Kedua, Claviceps purprea merupakn jamur yang hidup parasit pada bakal buah
graminea.
Ketiga, Neurospora crassa merupakan jamur yang biasa digunakan untuk pembuatan
oncom.
Keempat, Penicillum merupakan jamur yang hidup sebagai saprofit di semua tempat.
Kelima, Saccharomyces merupakan jamur yang biasanya dikenal sebagai ragi, khamir,
dan yeast.
Ketujuh, Xylaria tabacinamerupakan jamur yang pada umumnya hidup parsit pada
15
Basidiomycotina
perkembang biakan secara aseksual jarang terjadi pada jamur jenis basidiomycotina.
Adapun contoh dari jamur pada divisi basidiomycotina yaitu sebagai berikut.
Pertama, Amanita phalloides merupakan jamur yang hidup pada sisa- sisa kotoran
Kedua, Auricularia polytricha merupakan jamur yang hidup pada kayu yang telah mati
Ketiga, Clavaria zippeli merupakan jamur yang pada umumnya terdapat ditanah
Keempat, Polyporus giganteus merupakan jamur yang pada umumnya hidup di kayu
Kelima, Pleurotus merupakan jamur yang banyak ditemukan di batang kayu yang telah
Keenam, Puccinia graminis merupakan jamur yang hidup sebagai parasit pada daun
rumput- rumputan.
Ketujuh, Ustilogo maydis merupakan jamur yang hidup sebagai parasit pada jagung.
Kedelapan, Volvariella volvacea merupakan jamur yang dapat dimakan atau yang
16
Deuteromycotina
biak dengan cara aseksual. Kelompok jamur ini memiliki hifa yang bersekat – sekat.
Selain itu, hidupnya secara saprofit pada sisa makanan. Meskipun demikian, ada juga
Sebagai parasit, jamur ini dapat menyebabkan penyakit pada manusia, ternak,
dan juga tanaman. Adapun contoh jamur dari kelompok divisi ini yaitu sebagai berikut.
Pertama, Candida albicans merupakan jamur yang hidup parasit dan menjadi penyebab
Ketiga, Helminthosporium oryzae merupakan jamur yang menjadi parasit yang dapat
menyebabkan kerusakan pada kecambah dan buah pada tanaman inang serta
penyakit kurap.
tanaman budidaya.
Zygomycotina
17
Kelompok jamur zygomycotina hampir semua anggotanya dapat ditemui di
daratan. Jenis jamur kelompok zygomycotina ini bersifat saprofit dan multiseluler atau
bersel banyak yang berbentuk benang atau hifa yang tidak bersekat.
spora seksual yang memiliki dinding tebal, zigospora, dan aseksual. Adapun contoh
Ketiga, Mucor mucedo merupakan jamur yang hidup pada roti dan makanan yang
mengandung karbohidrat.
industri makanan, jamur dapat dimanfaatkan dalam proses pembuatan tempe, roti, dan
tape.
18
2. Bakteri
MORFOLOGI BAKTERI
Bakteri merupakan salah satu jenis mikroorganisme yang tidak bisa dilihat oleh
mata telanjang. Bakteri memiliki bentuk bermacam-macam yaitu, bulat, batang dan
spiral.
dari bacillus yang berarti batang. Bentuk basil dapat pula dibedakan atas:
1. Basil tunggal yaitu bakteri yang hanya berbentuk satu batang tunggal,
Bakteri berbentuk bola dikenal sebagai coccus, bakteri ini juga dapat
dibedakan atas:
19
2. Diplokokus, yaitu bakeri berbentuk bola yang bergandengan dua-dua,
paru-paru.
membentuk rantai.
sekelopok sel tidak teratur sehingga bentuknya mirip dompolan buah anggur.
20
Ada tiga mcam bentuk spiral:
misalnya Spirillum.
2. Vibrio, ini dianggap sebagai bentuk spiral tak sempurna, misalnya Vibrio
3. Spiroseta yaitu golongan bakteri berbentuk spiral yang besifat lentur. Pada
ANATOMI BAKTERI
Bakteri tersusun atas dinding sel dan isi sel. Disebelah luar dinding sel terdapat
selubung atau kapsul. Di dalam sel bakteri tidak terdapat membrane dalam
tubuh bakteri dari lapisan luar hingga bagian dalam sel yaitu flagela, dinding sel,
a. Flagela
Flagela terdapat salah satu ujung, pada kedua ujung atau pada perukaan
sel. Fungsinya untuk bergerak. Berdasar letak dan jumlahnya, tipe flagella dapat
21
b. Dinding sel
berikatan dengan protein. Dengan adanya dinding sel ini, tubuh bakteri
memiliki bentuk yang tetap. Fungsi dinding sel adalah untuk melindungi sel.
dinding sel ini, bakteri dapat dibedakan menjadi bakteri gram positif dan gram
negatif. Jika bakteri diwarnai dengan tinta Cina kemudian timbul warna pada
dinding selnya, maka bakteri itu tergolong bakteri gram positif. Sebaliknya, jika
diberi warna dengan tinta Cina namun tidak menunjukkan perubahan warna
pada dinding selnya, maka bakteri itu digolongkan ke dalam bakteri gram
plasma dan membran luar dan jumlahnya lebih sedikit. Umumnya bakteri gram
asetil muramat dan N-asetil glukosamin dinding sel beberapa bakteri gram
positif mengandung substansi asam teikoat yang dikaitkan pada asam muramat
dari lapisan peptidoglikan. Asam teikoat ini berwujud dalam dua bentuk utama
yaitu asam teikoat ribitoi dan asam teiokat gliserol fungsi dari asam teiokat
22
Di sebelah luar dinding sel terdapat kapsul. Tidak semua sel bakteri
untuk mempertahankan diri dari antibodi yang dihasilkan selinang. Kapsul juga
berfungdi untuk melindungi sel dari kekeringan. Kapsul bakteri tersusun atas
23
c. Membrane sel
Membrane sel tersusun atas molekul lemak dan protein, seperti halnya
membran sel organisme yang lain. Membrane sel bersifat semipermiable dan
d. Mesosom
Pada tempat tertentu terjadi penonjolan membran sel kearah dalam atau
pabrik energi bakteri. Organ sel (organel) ini disebut mesosom. Selain itu
mesosom berfungsi juga sebagai pusat pembentukan dinding sel baru diantara
24
e. Lembar fotosintetik
fotosintesis contohnya pada bakteri ungu. Bakteri lain yang tidak berfotosintesis
f. Sitoplasma
Sitoplasma adalah cairan yang berada di dalam sel (cytos = sel, plasma=
organik seperti karbohidrat, lemak, protein, mineral, ribosom, DNA, dan enzim-
25
g. DNA
asam inti, merupakan materi genetic bakteri yang terdapat di dalam sitoplasma.
Bentuk DNA bakteri seperti kalung yang tidak berujung pangkal. Bentuk
demikian dikenal sebagai DNA sirkuler. DNA tersusun atas dua utas
dan merupakanzat pembawa sifat atau gen. DNA ini dikenal pula sebagai
terdapat pada daerah tertentu yang disebut daerah inti. Materi genetik inilah
26
h. Plasmid
27
Ukuran plasmid sekitar 1/1000 kali DNA kromosom. Plasmid mengandung
gen-gen tertentu misalnya gen kebal antibiotik, gen patogen. Seperti halnya
DNA yang lain, plasmid mampu melakukan replikasi dan membentuk kopi
dirinya dalam jumlah banyak. Dalam sel bakteri dapat terbentuk 10-20 plasmid.
i. Ribosom
sebagai pabrik protein. Bentuknya berupa butir-butir kecil dan tidak diselubungi
bakteri Escherichia coli terkandung 15.000 ribosom, atau kira-kira ¼ masa sel
bakteri tersebut. Ini menunjukkan bahwa ribosom memiliki fungsi yang penting
bagi bakteri.
28
j. Endospora
proses memasak biasa. Spora mati di atas suhu 120 C. jika kondisi telah
REPRODUKSI BAKTERI
Bakteri bereproduksi secara vegetatif dengan membelah diri secara biner. Pada
lingkungan yang baik bakteri dapat membelah diri tiap 20 menit. Pembuahan seksual
tidak dijumpaipada bakteri, tetapi terjadi pemindahan materi genetik dari satu bakteri
ke bakteri lain tanpa menghasilkan zigot. Peristiwa ini disebut proses paraseksual.
Ada tiga proses paraseksual yang telah diketahui, yaitu transformasi, konjugasi, dan
transduksi.
29
Gambar anatomi dan morfologi bakteri
30
KLASIFIKASI BAKTERI
1. Heterotrof
Heterotrof adalah tidak bisa membuat makanan sendiri, dibagi menjadi parasit
2. Autotrof
Autotrof adalah jenis bakteri yang mampu membuat makana sendiri, terbagi
1. Aerob
membutuhkan oksigen), dan fakultatif (Bisa hidup tanpa oksigen atau ada
oksigen).
2. Anaerob
Berdasarkan bentuknya
31
1. Kokus
2. Basilus
Basilus yaitu bakteri berbentuk batang. Basilus terbagi menjadi beberapa bentuk
3. Koma
4. Spirilum
32
Sel Bakteri Gram-Positif dengan Gram-Negatif
Pada bakteri Gram negatif terdapat tiga lapis pembungkus sel, yaitu
dinding sel atau lapisan murein, dan membran plasma dalam. Bakteri Gram
C. Spirochaeta
yang motil. Satu family (spirochaetaceae) dari ordo Spirochaeta terdiri dari tiga
genus organisme yang hidup bebas, berukuran besar dan berbentuk spiral. Family
lainnya (Treponema taetae) meliputi tiga genus yang pathogen bagi manusia yakni
Panjang dengan banyak uliran. Pada beberapa kelompok bakteri spiroket seperti
berjalan, suatu tipe gerakan sel untuk menembus medium kental (Jawetz, 2010).
Spirochaeta hidup bebas didalam air yang mengandung H2S, dilumpur, atau di
dasar laut. Kuman ini dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop. Penyakit
33
disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum pertenue. Bakteri golongan
Sandjaja (2007), berdasarkan letak atau tempat parasit hidup, parasit terbagi atas dua
jenis yaitu:
humanus).
b. Endoparasit Merupakan jenis parasit yng hidup didalam tubuh inang. Berbeda
umumnya tidak menimbulkan kerusaan secara klinis yang berat. Endoparasit dapat
pula menjadi patogen karena inang malnutrisi atau terjadi penurunan daya imunitas
tubuh. Contoh endoparasit adalah cacing tambang (nematoda) yang hidup dalam
Adanya parasit di dalam suata hospes akan berpengaruh terhadap hospesnya. Pengaruh
tersebut bervariasi mulai yang pengaruhnya tidak tampak sampai yang menimbulkan sakit
pada hospesnya. Sehingga dalam parasitologi dikenal istilah parasitiasis dan parasitosis.
Parasitiasis adalah kondisi hospes yang mengandung parasit tapi tidak menimbulkan sakit,
sebaliknya parasitosis adalah kondisi hospes yang mengadung parasit dan menimbulkan
gejala sakit Karena parasit tersebut. Berdasarkan pengaruh pada hospes dikenal tiga
34
1. Parasit patogen: Parasit-parasit seperti Plasmodium falciparum, Theileria parva,
2. Parasit kurang patogen. Parasit Fasciola hepatica kurang patogen pada domba
sedang Fasciola gigantica kurang patogen bagi sapi. Haemonchus contortus dan
3. Parasit yang tidak patogen. Termasuk parasit tidak patogen adalah Ascaris
batasnya karena pengaruh parasit terhadap hospesnya dipengaruhi banyak faktor seperti
kepekaan hospes, kondisi hospes, jumlah parasit dan sebagainya, sehingga parasit yang
digolongkan kurang patogen bisa Lenladi parasit yang patogen bila jumlahnya banyak dan
terdapat pada hospes yang peka. Demikian pula sebalikaya parasit seperti Trypanosoma
evansi adalah parasit yang patogen tetapi bagi hospes tertentu (sapi n’Dama) yang memiliki
Hewan terdiri dari hewan bersel satu (uniseluler atau protozoa) dan bersel banyak
35
Leucocytozoon, Baesia dan Theileria. Contoh parasit yang termasuk Microspora adalah
Encephalotozoon (parasit pada otak dan ginjal kelinci, tikus, marmut, anjing, hamster).
Myxozoa parasit biasanya ditemukan pada ikan, sedang contoh parasit yang termasuk
Crustace adalah kebanyakan anggota ordo Isopoda, dan sebagian dari ordo Amphipoda
dan Decapoda yang kesemuanya parasit pada hewan akuatik. Pada filum-filum lainnya
Mollusca walaupun ada tapi jarang sekali yang hidup sebagai parasit bahkan filum
Echinodermata mungkin satu-satunya yang tidak miliki anggota yang hidupnya sebagai
lebih besar dari hewan-hewan yang disebut sebelumnya hampir tidak ada yang hidup
sebagai parasit bahkan kebanyakan dari mereka berperan sebagai hospes dalam
selatan ada hewan vertebrata yang hidup sebagai parasit yaitu sejenis ikan golongan
uritormis (Branchioica dan Vandeffia) hidup di dalam rongga insang ikan lain dimana
ikan tersebut menghisap darah ikan lain yang berperan sebagai hospesnya,
hidup bebas, tetapi karena kondisi tertentu mengharuskan organisme tersebut hidup
36
sebagai parasit sehingga sifat hidup keparasitannya itu tidak mutlak. Sebagai contoh
kotoran ternak, tetapi karena tidak ada kotoran ternak, terpaksa lalat betina bertelur
di tubuh yang luka sehingga waktu menetas larva dan menimbulkan miasis yang
biasanya dijumpai di sela-sela tracak atau bagian belakang kuku bahkan dibagian
2. Parasit obligat. Parasit obligat adalah semua organisme yang untuk kelangsungan
3. Parasit insidentil atau parasit sporadis. Parasit insidentil adalah suatu parasit yang
karena sesuatu sebab berada pada hospes yang tidak sewajarnya. Contoh parasit
insidentil: Dipylidium caninum. Parasit ini adalah cacing pita pada anjing yang
dikenal dengan cacing pita biji ketimun, tetapi karena kebetulan atau karena suatu
“kecelakaan” terdapat pada manusia. Kecelakaan itu dapat terjadi sebagai berikut:
bila ada segmen yang gravid lepas dan merayap keluar melalui anus anjing, dan
diluar termakan oleh pinjal anjing Ctenocephalus canis atau pinjal manusia Pulex
irritans maka telur yang telah berembrio tumbuh menjadi sistiserkoid atau
kriptosista. Oleh karena kedekatan antara anjing dan manusia bila pinjal tersebut
ditemukan cacing biji ketimun. Gongylonema scutum, Parasit ini adalah termasuk
cacing nematoda yang secara normal parasit pada mulut sapi, tetapi karena
4. Parasit eratika. Parasit eratika adalah parasit yang terdapat pada hospes yang wajar
tetapi lokasinya pada daerah yang tidak sewajarnya. Contoh parasit eratika : Ascaris
37
lumbricoides. Parasit ini termasuk cacing nematoda yang normalnya berlokasi di
dalam duodenum manusia dan babi. Namun demikian karena pengaruh sesuatu hal
usus, cacing tersebut terdorong masuk ke lambung atau memasuki kandung empedu
lewat saluran empedu. Terjadinga parasit eratika ini mungkin juga karena migrasi
cacing dalam siklus hidupnya tidak normal. Misalnya, larva Ascaris sesampainya
di dalam paru tidak terbatukkan agar tertelan lewat trakea, tetapi dari paru malah
masuk peredaraan darah besar sehingga cacing datang disembarang jaringan tubuh
hospesnya sehingga pernah cacing ini ditemukan di dalam medula oblongata seekor
kera. Fasciola hepatica, Parasit ini termasuk cacing trematoda yang secara normal
berlokasi di dalam hati sapi, tetapi karena kecelakaan mungkin ditemukan di dalam
jaringan bawah kulit kelinci atau mungkin di temukan di dalam paru kuda. Kejadian
ini tidak hanya bersifat parasit eratika tetapi juga termasuk parasit indisentil.
5. Parasit spuriosa. Istilah ini sebenarnya tidak tepat untuk menyatakan parasit salah
duga. Hal ini terjadi pada saat diagnosa pasca mati, misalnya karena sebelum mati
anjing makan tinja sapi yang mengandung telur cacing Moniezia expansa, maka
pada pemeriksaan pasca mati bisa saja anjing didiagnosa terinfestasi cacing
Moniezia expansa.
38
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Zooparasit adalah berupa hewan yang terbagi menjadi 2 yaitu protozoa dan
tumbuhan seperti fungi dan bakteri. Sedangkan Spirochaeta adalah bakteri berukuran
39
DAFTAR PUSTAKA
Agoes, R., 2009. Peran Nyamuk dalam Ilmu Kedokteran. Dalam: Natadisastra, D., Agoes, R.,
Parasitologi Kedokteran Ditinjau dari Organ Tubuh yang Diserang. Jakarta: EGC, 302-
319
Jawetz E, Melnick JL, Adelberg EA, 2010. Mikrobiologi Kedokteran, Edisi Ke 23. Jakarta:
EGC.
oyne, Mark S. 1999. Soil Microbiology: An Exploratory Approach. Delmar Publisher, USA.
USA.
Riyanto, Bekti, dkk. 2000. Biologi Untuk SMA Kelas X.Solo: CV. Sindunata
Publisher, Jakarta
Gandahusada., sriasi., ilahude, H.Herry.D and Pribadi, Wita (eds). Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia.Jakarta
40