Oleh :
Ira Megawati, S.SiT
Syafitri Melati Sukma, AMd.Kep
Manajemen Laktasi
Merupakan upaya yang dilakukan untuk mencapai keberhasilan dalam menyusui.
Manajemen laktasi dilakukan sejak awal kehamilan, hingga selama masa menyusui.
Bayi perlu menyusu sebanyak 8-12 kali dalam periode 24 jam. Pola menyusui bervariasi
kerena setiap bayi berbeda.
Beberapa bayi akan menyusu setiap 2-3 jam selama periode 24 jam. Bayi lainnya
mungkin mempunyai pola kluster, yaitu menyusu setiap 3-4 jam diantaranya:
24-48 jam pertama setelah lahir, sebagian besar bayi tidak bangun sering untuk
menyusu. Orang tua membangunkan bayi untuk menyusu minimal setiap 3 jam
Frekuensi menyusui ditentukan dengan menghitung awal dari satu sesi ke berikutnya.
Dengan pola ini bayi harus mendapat minimal 8 kali sesi menyusui dalam 24 jam
Persiapan Menyusui Sejak Masa Kehamilan
Secara alami, manajemen laktasi sudah dimulai sejak awal
kehamilan. Hal ini ditandai dengan payudara yang mulai
membesar, areola yang terlihat lebih gelap, serta puting yang
menjadi tegak.
Perubahan Hormon
Perubahan hormon rangkaian persiapan menyusui juga akan terjadi.
Kadar hormon prolaktin dan oksitosin yang berperan dalam mempersiapkan
laktasi akan mengalami peningkatan semasa kehamilan.
Peningkatan kadar hormon prolaktin bermanfaat dalam menunjang produksi
air susu. Sementara hormon oksitosin, bertanggung jawab terhadap
keluarnya air susu.
Progesteron, berfungsi mempengaruhi pertumbuhan dan ukuran alveoli.
Dimulai sejak pertengahan kehamilan hingga akhir usia kehamilan. Tahap ini
merupakan tahapan perkembangan ukuran payudara karena terjadi diferensiasi sel
epitel alveoli menjadi sel-sel sekretori untuk memproduksi kolostrum. Lemak juga
berakumulasi di dalam sel-sel tersebut, serta terjadi peningkatan konsentrasi plasma
dari laktosa dan alfa-laktalbumin
Laktogenesis Tahap II
Tahapan dimana terjadi produksi ASI setelah persalinan, pada tahap ini dipicu oleh
penurunan progresteron secara mendadak (mungkin juga estrogen) setelah kelahiran
plasenta. Dua reflex yang berperan: reflex prolactin dan reflex let down
Galaktopoesis
Tahapan ini merupakan tahapan dimana pemeliharaan produksi dan
pengeluaran ASI. Faktor yang sangat berperan dalam keberlanjutan
produksi ASI adalah kualitas dan kuantitas isapan bayi (supply demand
response). Frekuensi sangat berpengaruh karena semakin sering ibu
menyusui bayi maka semakin banyak ASI yang diproduksi.
Involusi
Invousi merupakan proses pengembalian bentuk dan fungsi payudara
Melindungi terhadap
infeksi Melindungi
kesehatan ibu
lebih ekonomis
ASI
ASI Mature
ASI yg disekresi pada hari ke-10 atau setelah minggu ke-4 sampai
ke-3, dan seterusnya.
Komposisi masa ini relatif konstan
Tipe ASI Mature
1. Foremilk
Air susu yang mengalir pertama kali atau saat lima menit pertama
Di dalam air susu ini terkandung sekitar 1-2 % lemak dan terlihat encer dan tersimpan
dalam saluran penyimpanan.
Jumlah susu ini sangat banyak dan memiliki manfaat untuk menghilangkan rasa haus pada
bayi.
Foremilk mempunyai kandungan rendah lemak dan tinggi laktosa, gula, protein, mineral
dan air.
2. Hindmilk
Hindmilk keluar setelah foremilk habis, yaitu ketika masa menyusui hampir selesai.
Sifat dari hindmilk: kental, penuh lemak bervitamin. kaya akan lemak dan nutrisi.
Hindmilk membuat bayi akan lebih cepat kenyang. Air susu ini memberikan sebagian besar
energi yang dibutuhkan oleh bayi dan sangat bermanfaat dalam pertumbuhan fisik anak.
Faktor yang mempengaruhi produksi ASI
Kurang sering menyusui atau memerah payudara
Apabila bayi tidak bisa menghisap ASI secara efektif, antara