0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
300 tayangan5 halaman
Membuat rancangan Keperawatan Luaran membahas definisi, klasifikasi, jenis, dan komponen luaran keperawatan serta penerapannya. Luaran keperawatan merupakan respon pasien terhadap intervensi dan dikelompokkan menjadi fisiologis, psikologis, prilaku, relasional dan lingkungan. Ada dua jenis luaran yaitu negatif dan positif yang mengarahkan penurunan atau peningkatan kondisi pasien. Komponennya ter
Membuat rancangan Keperawatan Luaran membahas definisi, klasifikasi, jenis, dan komponen luaran keperawatan serta penerapannya. Luaran keperawatan merupakan respon pasien terhadap intervensi dan dikelompokkan menjadi fisiologis, psikologis, prilaku, relasional dan lingkungan. Ada dua jenis luaran yaitu negatif dan positif yang mengarahkan penurunan atau peningkatan kondisi pasien. Komponennya ter
Membuat rancangan Keperawatan Luaran membahas definisi, klasifikasi, jenis, dan komponen luaran keperawatan serta penerapannya. Luaran keperawatan merupakan respon pasien terhadap intervensi dan dikelompokkan menjadi fisiologis, psikologis, prilaku, relasional dan lingkungan. Ada dua jenis luaran yaitu negatif dan positif yang mengarahkan penurunan atau peningkatan kondisi pasien. Komponennya ter
Luaran (outcome) keperawatan merupakan aspek – aspek yang dapat diobservasi dan dukur meliputi kondisi, prilaku atau persepsi pasien, keluarga atau komunitas sebagai respon terhadap intervensi keperawatan. Luaran keperawatan menunjukkan status diagnosis keperawatan setelah dilakukan intervensi keperawatan. Luaran keperawatan dapat membantu perawat memfokuskan atau mengarahkan asuhan keperawatan karena merupakan respon fisiologis, psikologis, sosial dan perkembangan atau spiritual yang menunjukkan perbaikan masalah kesehatan pasien,
2. Klasifikasi luaran keperawatan
International council of Nurse (ICN) sejak tahun 1991 telah mengembangkan suatu system klasifikasi yang disebut dengan ICNP. System klasifikasi ini tidak hanya mencakup klasifikasi diagnosis keperawatan, tetapi juga mencakup klasifikasi intervensi dan luaran keperawatan. ICNP membagi diagnosis, intervnsi, dan luaran keperawatan menjadi 5 kategori : fisiologis, Psikologis, Prilaku, Relasional, dan lingkungan.
3. Jenis Luaran Keperawatan
Luaran Keperawatan dibagi menjadi 2 yaitu luaran Negatif dan luaran positif. Luaran negative menunjukkan kondisi, prilaku atau persepsi yang tidak sehat, sehingga penetapan luaran keperawatan ini akan mengarahkan pemberian intervensi keperawatan yang bertujuan menurunkan. Sedangkan luaran positif menunjukkan kondisi, prilaku, atau persepsi yang sehat sehingga menetapkan luaran yang akan mengarahkan untuk meningkatkan dan memperbaiki. Contoh sebagai berikut : 4. Komponen Luaran keperawatan Luaran keperawatan memiliki tiga komponen utama yaitu label, ekspektasi, dan kriteria hasil. Penjelasannya sebagai berikut ; a. Label Komponen ini merupakan nama sari luaran keperawatan yang terdiri atas kata kunci untuk memperoleh informasi terkait luaran keperawatan. b. Ekspektasi Merupakan penilaian terhadap hasil yang diharapkan tercapai. Ekspektasi menggambarkan seperti apa kondisi, prilaku, atau persepsi pasien akan berubah setelah diberikan intervensi keperawatan.terdapat 3 ekspektasi yang diharapkan perawat : c. Kriteria hasil Merupakan karakteristik pasien yang dapat diamati atau diukur oleh perawat dan dijadikan sebagai dasar untuk menilai pencapaian hasil intervensi keperawatan.kriteria hasil bisa juga disebut dengan indikatir karena menggambarkan perubahan – perubahan yang ingin dicapai setelah pemberian intervensi keperawatan. Berdasarkan metode pendokumentasiannya, makapenulisan kriteria hasil dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu : Jika menggunakan metode prndokumentasian manual/ tulisan, maka kriteria hasil perlu dituliskan angka atau nilai yang diharapkan untuk dicapai, Sedangkan jika menggunakan metode berbasis computer, maka setipa kriteria hasil ditetapkan dalam bentuk skor skala 1 s.d 5
5. Penerapan luara Keperawatan
Penerapannya sebagai berikut : 1) Metode dokumentasi manual/tertulis Contoh : setelah dilakukan intervensi selama 3 jam, maka bersihan jalan napas meningkat dengan kriteria hasil : Batuk effektif meningkat Produksi spurum menurun Mengi menurun Frekuensi napas 12 – 20 kali /menit
2) Metode dokumentasi berbasis computer
Contoh : setelah dilakukan intervensi selama 3 jam, maka bersihan jalan
napas meningkat dengan kriteria hasil : Batuk effektif 5 Produksi spurum 5 Mengi 5 Frekuensi napas 5
DAFTAR PUSTAKA
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2018. Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Jakarta : Dewan Pengurus Pusat PPNI