Disusun oleh :
KELOMPOK 3
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2019
PEMERIKSAAN FISIK PADA SISTEM INTEGUMEN
Kata integument ini berasal dari bahsa latin “integumentum”, yang berarti
“penutup”. Sistem integument meliputi kulit, rambut, kulit kepala dan kuku.
Sistem ini berfungsi memberikan proteksi eksternal bagi tubuh, membantu dalam
proses pengaturan suhu tubuh, sebagai sensor nyeri dan indra peraba (Debora,
2011).
A. KULIT
1. Anatomi dan Fisiologi Kulit
Kulit adalah organ terbesar tubuh.Beratnya mencapai 4 kg dan menutupi area
seluas 2 m2. Fungsi utama kulit adalah melindungi tubuh dari lingkungan
eksternal dan menjaga lingkungan internal tubuh agar tetap aman.Kulit tubuh
terdiri dari tiga lapisan, yaitu epidermis, dermis dan hypodermis / subkutan yang
banyak mengandung lemak (Debora, 2011)
a. Lapisan Epidermis
Epidermis adalah lapisan kulit paling atas. Tebalnya sekitar 0,1 mm dan lebih
tebal pada telapak tangan dan kaki (Debora, 2011). Fungsi utama nya adalah
barrier pelindung.Sel yang ada pada epidermis adalah keratinosit yang berfungsi
untuk menghasilkan protein keratin. Epidermis terdiri dari empat lapisan, yaitu
sebagai berikut :
Stratum basalis atau stratum germinativum
Lapisan ini adalah lapisan terdalam, tempat dimana pembelahan sel secara
mitosis terjadi.Stratum germinativum mengandung banyak sel keratinosit baik
yang sudah membelah maupun belum membelah.Sebesar 5-10 % kelompok sel
disini adalah melanosit.Melanosit berfungsi untuk membentuk melanin.Melanosit
banyak ditemukan dikulit yang terdapat sinar matahari.Pada lapisan ini juga
ditemukan sel merkel, yaitu filament terakhir dari serabut saraf kutaneus dan
berperan dalam merasakan sensasi.
Stratum spinosum
Stratum basalis akan naik dan membentuk lapisan ini. Stratum spinosum
terbentuk dari sel yang berbentuk polyhedral dan dihubungkan oleh
desmosome.Pada lapisan ini banyak ditemukan sel Langerhans.
Stratum granulosum
Sel menjadi semakin tipis dan kehilangan nukleusnya.Mulai tampak granul
keratohialin di dalam sitoplasma dan bersama dengan granul pelapis membrane
melepaskan lipid ke daerah interseluler.
Stratum korneum
Stratum korneum adalah lapisan paling luar.Hasil akhir maturasi
keratinosit dapat ditemukan di lapisan ini.Lapisan ini selalu mengelupan dan
tersusun dari tumpukan sel yang mati.Salah satu fungsi dari lapisan kulit ini
adalah sebagai barrier pelindung terluar.Lapisan ini bersifat kedap air karena
mengikat lemak. Tanpa lapisan ini, tubuh kita akan luka jika terkena air. Selain
itu, lapisan ini memproduksi protein yang berfungsi untuk membunuh pathogen
dan melindungi tubuh dari bahaya bahan kimia. Selama kulit tidak terluka, bakteri
pathogen tidak akan masuk ke dalam tubuh.
b. Dermis
Dermis mengandung fibroblas. Fibroblas akan menghasilkan kolagen dan
serat elastin. Serat kolagen sangat kuat dan serat elastin mampu kembali pada
bentuk awal setelah di regangkan.Karakteristik dermis adalah kuat dan
elastis.Akan tetapi seiring berjalan nya waktu, serat elastin semakin berkurang dan
kulit kehilangan keelastisitasnya.Hal ini dibuktikan dengan adanya kerutan
diwajah pada masa tua.Dermis banyak mengandung pembuluh kapiler untuk
memberi nutrisi pada dermis sendiri dan stratum germinativum.Epidermis tidak
mempunyai pembuluh darah sendiri sehingga sel yang hidup dilapisan bawahnya
sangat bergantung pada suplai oksigen dan nutrisi dari lapisan dermis. Ada
beberapa struktur lain yang terdapat dalam dermis, yaitu akar rambut, reseptor
saraf sensoris, dan beberapa macam kelenjar. Beberapa diantaranya muncul
hingga epidermis, tetapi bagian aktif struktur tersebut ada dalam dermis.Beberapa
kelenjar yang ada dalam dermis yaitu kelenjar keringat (ekrin), kelenjar seruminus
(penghasil serumen di telinga), dan kelenjar sebasae.
c. Hipodermis
Hipodermis tersususn dari lapisan lemak.Sering juga disebut lapisan
subkutan atau fasia superfisialis.Jaringan ini menghubungkan lapisan dermis
dengan otot yang ada dibawahnya.Jaringan ini tersusun dari jaringan ikat longgar
yang mengandung kolagen, serat elastin, dan banyak sel darah putih yang keluar
dari pembuluh darah kapiler. Sel darah putih ini akan berkeliling dan membunuh
bakteri pathogen yang masuk melalui kulit yang rusak. Selain itu, pada lapisan ini,
pada lapisan ini juga ditemukan sel mast yang akan melepaskan histamine,
leukotrin, dan bahan kimia lain yang berperan dalam proses inflamasi saat terjadi
luka.
Pemeriksaan pada kulit adalah pemeriksaan non-invasif. Lesi pada kulit bisa
saja hanya terjadi pada epidermis, tapi juga bisa hingga jaringan kulit yang lebih
dalam (Debora, 2011). Beberapa warna kulit adlah sebagai berikut :
Inspeksi
1. Lihat warna kulit klien dibawah sinar matahari. Normalnya kulit berwarna
cerah merah muda hingga kecoklatan ataupun hitam. Kulit yang tidak
terkena sinar matahari akan berwarna lebih terang dan tampak pucat pada
orang yang tidak pernah/jarang terpapar sinar matahari
2. Lihat adanya lesi pada kulit (primer ataupun sekunder)
3. Lihat apakah kulit klien tampak berminyak.
Palpasi
a. Lokasi dan /atau distribusi dari kelainan yang ada : Hal ini bisa sangat
membantu : sebagai contoh, dermatitis seboroik mempunyai tempat
predileksi pada wajah, kepala, leher, dada, telinga, dan suprapubis; pada
anak, eksema cenderung terjadi di daerah fleksor; akne terutama pada
wajah dan tubuh bagian atas; karsinoma sel basal biasanya lebih sering
muncul di kepala dan leher.
b. Karakterisitik lesi individual:
Tipe :
Karakteristik lesi :makula, papula, nodul, plak, vesikel, bulla,
pustula, ulkus, urtikaria (untuk mencari gambar gambar effloresensi
lainnya, cobalah cari di buku buku rujukan)
Karakteristik permukaan lesi : Skuama, Krusta, Hiperkeratosis,
Eskoriasi, Maserasi dan Likenifikasi
Riwayat Penyakit
c. Riwayat social
- Informasi tentang pekerjaan, hobi, travelling, lingkungan, diet, hewan
peliharaan diperlukan untuk menunjang penegakan diagnosis.
d. Riwayat keluarga
- informasi tentang penyakit kulit, riwayat atopi (dermatitis atopic, asma
rhinitis alergi), kanker kulit pada keluarga diperlukan untuk menunjang
penegakan diagnosis.
-
I. Alat-alat
Alat-alat yang diperlukan dalam melakukan pemeriksaan kulit
lengkapyaitu:
a) Kaca pembesar dan/ dermatoskop
b) Lampu senter
c) Kaca slideuntuk diaskopi
d) Kapas atau tisu dengan air untuk mengangkat make up
e) Sarung tangan
f) Penggaris
g) Pisau skalpel
h) Kamera
i) Lampu Wood
j) Mikroskop
k) Pengecatan gram, giemsa, ZnF
II. Teknik pemeriksaan fisik penyakit kulit
Pendekatan pemeriksaan kulit lengkap yaitu:
a) amati pasien pada jarak dimanadapat melihatkesan umum
(misalnya asimetris akibat stroke, obesitas, pucat, ikterik)
b) Periksa pasien secara sistematik, biasanya mulai dari kepala sampai
ujung kaki
c) Gerakkan pasien (misal dari duduk menjadi terbaring) dan
hidupkan senter untuk mendapatkan gambaran terbaikpada
masing-masing area tubuh
d) Palpasi lesi untuk menentukan apakah lunak, keras, nyeriatau
berisi cairan
e) Jika perlu gunakan kaca pembesar
f) Setelah pemeriksaan lengkap, catattemuan termasuk tipe lesi
dan lokasinya
g) Dokumentasikan dengan kamera
B. RAMBUT
1. Anatomi dan Fisiologi Rambut
Anatomi Rambut
Struktur rambut :
1. Medulla
Bagian tengah rambut yang terdiri dari 2 sampai 3 lapis sel kubis mengerut
satu sama lain, dipisahkan oleh ruang yang berisi udara. Bulu halus pendek jenis
bulu roma, sebagian rambut kepala, dan rambut pirang tidak mempunyai medulla.
Sel-sel sering mengandung pigmen dan keratin. Sel-sel muda termasuk keratin
lunak
2. Korteks
3. Kutikula
Terdapat pada permukaan sel selapis jernih, yaitu kutikula tidak berinti
keculi yang terdapat pada akar rambut. Sel-selnya ersusun seperti genting dengan
ujung menghadap ke atas. Penampang melintang rambut beragam ssuai dengan
ras. Misalnya rambut lurus pada bangsa Mongol, Eskimo. Sedangkan Indian
Amerika tampak bundar pada potongan melintang dan rambut berombak. Pada
beberapa bangsa Afrika dan Papua penampangnya tampak lonjong.
Folikel rambut merupakn selubung yang terdiri dari sarung jaringan kat
bagian luar ( sarung akar dermis) yang berasal dari dermis dan sarung akar epitel
bagian dalam yang berasal dari epidermis. Folikel yang mengembung membentuk
bulbus rambut yang berhubungan dengan papilla tempat persatuan akar ambut dan
selubungnya.
Berkas serat kolagen kasar yang berjalan memanjang sesuai dengan lapisan
reticular dermis.
b) Lapisan tengah
Lebih tebal sesuai dengan lapisan papilla dermis. Lapisan ini padat sel dan
mengandung jaringan ikat halus yang tersusun melingkar.
c) Lapisan dalam
Berupa sabuk homogen sempit yang disebut glassy memban basal dibawah
epidermis.
Susunan rambut :
1. Batang rambut
Merupakan bagian rambut yang terdapat diluar kulit. Bila dibuat potongan sebuah
rambut akan terlihat dari luar ke dalam :
b. Kulit rambut
Korteks rambut meupakan lapisan kulit yang paling tebal, erdiri dari lapisan
tanduk berbentuk kumparan tersusun memanjang mengandung butiran-butiran
myelin. Sel tanduk terdiri dari serabuk keratin. Masing-masing sel tanduk
disebut fibril diuraikan menjadi satuan serat yang lebih halus disebut
myofibril. Rambut mempunyai sifat daya elastisitas yang akan bertambah
apabila dalam keadaan basah dan dihangatkan.
Bagian yang paling dalam yang dibentuk oleh sel tanduk. Bentuknya seperti
anyaman dengan rongga berisi udara. Bagian ini sangat tipis, mengandung
medulla dan sum-sum rambut. Ini terdapat pada rambut yang tebal, misalnya
pada alis, kumis dan sebagian rambut kepala.
2. Akar rambut
Merupakan bagian rambut yang tertanam miring dalam kulit, terselubung oleh
kandung rambut (folikel rambut. Akar rambut ini tertanam amat dalam, dapat
mencapai lapisan hypodermis.
a. Kandung rambut
Adalah tabung yang menyelubungi akar rambut mulai dari permukaan kulit
sampai bagian bawah umbi rambut. Pada selubung ini terdapat unsur-unsur :
Jaringan ikat yang berasal dari lapisan sermis atau kulit jangat membentuk tiga
lapisan. Lapisan serabut kolagen dan elastis yang teratur mengandung
pembuluh darah dan saraf, srta lapisan serabut sirkuler yang tersusun selang-
seling dengan sel yang berbentuk kumparan dan selaput bening (hialin) yang
tidak mempunyai bentuk tertentu.
Terdapat pada umbi rambut yag terdiri dari lapisan-lapisana kandung akar luar
dan kandung akar dalam. Kandung akar dalam tersusun dari luar ke dalam
lapisan henlem terdiri dari selapis sel kuboid dengan inti gepeng , dan terdiri
dari 1-2 lapis lapis sel tanduk yang mengandung inti dan selaput kutikula.
Kandung akar rambut bentuknya seperti sisik ikan. Kandung akar rambut
(akarluar dan akar dalam) seperti umbi, makin keatas makin tipia, pada
setinggi muara kelenjar lapisan ini tidak ada lagi.
b. Papil rambut
Bagian bawah folikel rambut berbentuk lonjong seperti telur yang ujung
bawahnya terbuka, berisi jaringa ikat tanpa serabut elastis, ke dalamnya masuk
pembuluh kapiler untuk menyuplai nutrisi ke umbi rambut. Di antara sel-sel
papil terdapat sel melanosit yang menghasilkan pigmen melanin yang
memberi warna pada kulit yang disebarkan ke dalam korteks medulla rambut.
Merupakan bagian akar rambut yang melebar, merupakan sel bening yang
terus menerus bertambah banyak , berkembang secara mitosis. Daerah ini
subur, berdekatan dengan pembluh-pembuluh papil rambut, dan menghasilkan
sel-sel baru untuk korteks ambut pengganti sel-sel, yang sudah tua akan
terdorong keatas.
Keadaan Fisiologik
1. Hormon
2. Nutrisi
3. Kehamilan
Pada kehamilan muda, yaitu tiga bulan pertama, jumlah rambut telogen masih
dalam batas normal, tetapi pada kehamilan tua menurun sampai 10%
(Kusumadewi, dkk). 4. Masa baligh Pada masa ini terjadi peningkatan kadar
hormon seks. Ini berakibat pertumbuhan rambut ketiak dan rambut kemaluan,
tetapi rambut kepala justru akan rontok (Kusumadewi, dkk).
Fisiologi Rambut
Rambut pada manusia memiliki fungsi yang beraneka ragam, salah satunya
ialah sebagai pengaturan suhu tubuh. Rambut yang menutupi kulit dapat
mengurangi kehilangan panas dari tubuh. Dalam kondisi yang dingin, pori-pori
rambut akan mengecil. Apabila dalam kondisi panas, maka kondisi tersebut
berlaku sebaliknya (M. Ridwan).
2. Fungsi Sebagai Alat Perasa
3. Fungsi proteksi
Melindungi kulit dari pengaruh buruk, alis mata melindungi mata dari
keringat agar tidak mengalir ke mata, bulu hidung (vibrissae).
C. KUKU
1. Anatomi dan Fisiologi Kuku
Kuku dapat ditemukan diujung jari kaki dan tangan dan tangan. Folikel
kuku terdapat pada pangkal kuku yang berfungsi menumbuhkan kuku, sama
seperti folikel rambut yang menumbuhkan rambut. Akar kuku melakukan mitosis
dan sel baru hasil mitosis tersebut memproduksi keratin yang lebih keras dari pada
yang dihasilkan rambut lalu mati. Walaupun kuku yang tumbuh adalah tumpukan
sel yang mati, dasar kuku tersusun dari sel epidermis dan dermis yang hidup. Oleh
karena itu, saat kita memotong kuku terlalu pendek akan terasa sakit. Kuku
berfungsi melindungi ujung jari dari cedera mekanis dan memberikan kemampuan
pada jari untuk memungut benda yang lebih kecil. Kuku juga berfungsi untuk
menggaruk jika timbul rasa gatal. Gatal bisa disebabkan oleh parasit atropoda,
nyamuk atau kutu. Garukan kuku yang cepat dan terus menerus dapat membunuh
atau mengusir hewan-hewan tersebut. kuku tumbuh dengan kecepatan 3
mm/bulan (Debora, 2011)
Lempeng kuku terdiri dari sisik epidermis yang menyatu erat dan tidak
mengelupas. Badan kuku berwarna bening sehingga kelihatan kemerahan karena
ada pembuluh kapiler darah dalam dasar kuku. Sel-sel stratum korneum meluas
dari dinding kuku ke permukaan lempeng kuku sebagai epikondrium atau
kutikula. Dengan bertambahnya sel-sel baru dalam akar kuku menghasilkan
geseran lambat lempeng kuku di atas dasar kuku. Laju pertumbuhan kuku rata-
rata 0,5 mm per minggu. Pertumbuhan ini lebih pesat pada jari tangan dari pada
jari kaki dan bila lempeng kuku dicabut paksa, asalkan matriksnya tidak rusak,
kuku akan tumbuh kembali.
Aceng, Nusirwan, dkk. 2011. Buku Ajar Diagnosis Fisik. Pusat Penerbitan Bagian
Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Andalas: Padang.
Irwanto, Muh. Eko., dkk. 2018. “Buku Manual Skills Lab Pemeriksaan
Dermatologi Semester 3”. Kementrian Riset. Teknologi dan Pendidikan
Tinggi Universitas Sebelas Maret: Fakultas kedokteran
Idrus, Idrianti, dkk. 2015. “Manual Keterampilan Klinik & Laboratorium Indera
Khusus-Kulit”. Fakultas Kedokteran Unhas.