BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keperawatan merupakan suatu profesi yang difokuskan pada
perawatan individu, keluarga dan masyarakat dalam mencapai, memelihara
dan meningkatkan kesehatan yang optimal dan berfungsi. Keperawatan
didefenisikan sebagai ilmu penegetahuan dan suatu seni yang berfokus pada
promosi kualitas hidup. Menurut ICN (2010),
keperawatan mencakup
Universitas indonesia
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengaplikasikan teori Model Adaptasi Roy pada pengkajian sistem
persyarafan
2. Tujuan Khusus
a) Menjelaskan teori Adaptasi Roy
b) Menerapkan model Adaptasi Roy pada pengkajian sistem Persyarafan
BAB II
Universitas indonesia
TINJAUAN TEORITIS
A.
Universitas indonesia
merupakan
proses
sensori
penglihatan,
pendengaran,
dan
bersamaan
dengan
fungsi
neurologi
untuk
Universitas indonesia
B.
Universitas indonesia
BAB III
PENERAPAN TEORI ADAPTASI ROY PADA PENGKAJIAN SISTEM
NEUROLOGI
Universitas indonesia
interdependensi),
efektifitas
kognator
(persepsi,
pengetahuan,
dan
Contextual stimuli
situasi, Residual Stimuli merupakan stimulus yang memberikan efek pada situasi
tetapi belum jelas.
a. Mode Adaptasi Fisiologis
Universitas indonesia
meliputi
kebutuhna
oksigen,
ventilasi,
irama
dan
kedalaman
pernafasan.
Pengkajian
Universitas indonesia
Universitas indonesia
10
dan
penggunaan
pencahar.
Pengkajian
BAK
Universitas indonesia
11
Universitas indonesia
12
indera
seperti
gangguan
pendengaran,
penglihatan,
Universitas indonesia
13
optikus,
facialis,
okulomotorius,
vestibulocoklearis,
troklearis,
trigeminus,
glosofaringeus,
vagus,
Universitas indonesia
14
fokal
dilakuakn
dengan
melakukan
Universitas indonesia
15
dengan integritas psikis yang meliputi persepsi aktifitas mental dan ekspresi
perasaan. Konsep diri menurut Roy meliputi fisik diri yaitu bagaimana
seseorang memandang dirinya dan kepribadaian diri yang berkaitan dengan
konsisitensi diri, ideal diri, moral-etik dan spiritual. Peraan cemas, hilangnya
kekuatan dan takut merupakan hanl yang berat pada kepribadian diri (Alligood
& Tommey, 2010).
1) Pengkajian Perilaku
Menurut Roy pengkajian perilaku tentang mode konsep diri adalah
bagaimana seseorang merasakan dirinya (body situation), bagaimana
seseorang memangdang dirinya (Body Image),
terhadap situasi dan apa yang dilakukan terhadap dirinya (Self Ideal),
kepercayaan yang dimiliki (Moral-Ethical-Spiritual). Pengkajian perilaku
konsep diri dengan mengobservasi penampilan seperti postur, ekspresi
wajah, melalui pernyataan pasien tentang diri mereka dan ekspresi
perasaan.
2) Pengkajian Stimulus
Pengkajian stimulus mencakup penilaian perkembangan, pembelajaran,
reaksi terhdap orang lain, persepsi, krisis, dan mekanisme koping. Masalah
adaptasi yang bisa muncul seperti kecemasan, kekuatan, disfungsi seksual,
gangguan citra diri, kehilangan. Prolonged griefing, rendah diri, menarik
diri. Kondisi ini menimbulkan perilaku kecemasan dan pesimistik dalam
perawatan dan harapan keberhasilan pengobatan klien.
c. Mode Adaptasi Fungsi Peran
Peran merupakan kesatuan fungsi dalam masyarakat yang menggambarkan
hubungan dnegan orang lain. Mode fungsi peran meliputi peran , posisi,
performa peran, penguasaan peran, hubungan sosial, perilaku instrumental dan
ekspresif. Peran terdiri dari peran primer, sekunder dan tertier. Seseorang
dapat menjalankan satu peran primer tetapi memiliki beberapa peran sekunder
dan tertier (Christensen & Kenney, 2009, Roy & Andrews, 1999).
1) Pengkajian perilaku
Pengkajian perilaku pada mode fungsi peran adalah penilaian pada segala
sesuatu yang bisa diamati dan diobservasi berhubungan dengan
pengalaman sehat dan sakit individu ditengah masyarakat. Pengkajiannya
meliputi anamneses peran individu dalam belajar dan bekerja.
Universitas indonesia
16
2) Pengakajian Stimulus
Pengkajian stimulusnya berupa kemampuan mengeskpresikan diri,
keberadaan di masyarakat, penghargaan dan support sistem.
d. Mode adaptasi Interdepedensi
1) Pengkajian Perilaku
Mode interdependensi menunjukan adanya kebutuhan akan sistem
dukungan orang adekuat dari keluarga, teman-taman dan masyarakat.
Pengkajian mode adaptasi interdependensi adalah semua perilaku dan
sikap yang ditunjukkan klien dalam memberi atau menerima support atau
dukungan dari orang lain dalam menjalani perawatan. Sistem pendukung
yang ada baik dari keluarga atau teman atau kelompok sosial yang bisa
membentuk pada pikiran positif, motivasi sampai dukungan sosial,
spiritual, ekonomi yang bisa membantu klien menjalani perawatannya
secara lebih baik.
2) Pengkajian Stimulus
Pengkajian stimulus terkait dnegan harapan dan menyadari kebutuhan,
kemampuan merawat kedua pihak, harga diri, pengetahuan, usia seta
pemahaman hubungan interdependensi (Roy & Andrews, 1999).
BAB IV
PENUTUP
Universitas indonesia
17
A. Kesimpulan
1. Teori Adaptasi Roy dapat membantu perawat untuk memeberikan
asuhan keperawatan yang holisitk dan komprehensif.
2. Teori adaptasi Roy menjelaskan bagaimana individu/klien mampu
meningkatkan kesehatannya dengan mempertahankan perilaku secara
adaptif dan merubah perilaku yang maladaptif, sehingga teori ini tepat
digunakan pada pasien dengan gangguan neurologis.
B. Saran
1. Diharapkan praktisi keperawatan dalam melaksanakan fungsinya perlu
menerapkan teori atau model yang sesuai dengan situasi tertentu.
2. Diharapkan praktisi keperawatan dalam menerapkan asuhan
keperawatan yang konfrehensif sistem persyarafan dapat menjadikan
model teori Adaptasi Roy sebagai landasan.
DAFTAR PUSTAKA
Alligood, M. R. & Tomey, A. M. (2006). Nursing Theory Utilization &
Application (3rd ed). St Louis, Missouri : Mosby Inc.
Universitas indonesia
18
Universitas indonesia