Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik/pokok bahasan : Pencegahan Penularan Klien dengan HIV-AIDS

Sasaran : Remaja

Hari/Tanggal : Selasa/ 16 April 2019

Jam : 13:00 -13:30 WIB

Tempat : Aula SMAN 2 padang

A. Tujuan
1. Tujuan Instruksi Umum (TIU)
Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit, diharapkan Audiens dapat
memahami tentang pencegahan penularan HIV-AIDS
.
2. Tujuan Instruksi Khusus (TIK)
Setelah diadakan penyuluhan anak-anak diharapkan mampu :
a. Menyebutkan pengertian HIV-AIDS
b. Menyebutkan cara Penularan HIV-AIDS
c. Menyebutkan tahapan perjalan HIV menjadi AIDS
d. Menyebutkan pencegahan HIV-AIDS

B. Pokok Bahasan
Pencegahan Penularan HIV-AIDS

C. Sub Pokok Bahasan


a. Pengertian HIV-AIDS
b. Cara Penularan HIV-AIDS
c. Tahapan perjalanan HIV menjadi AIDS
d. Pencegahan HIV-AIDS
D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab

E. Media dan Alat


1. Media
a. Video
b. Ppt

2. Alat
a. Infocus
b. Laptop

F. Materi (terlampir)

G. Pengorganisasian
1. Moderator : Olga Citra Novera
Tugas : Mengatur jalannya cara pada saat pemberian materi
maupun pada saat pemberian materi dan diskusi
2. Presenter : Tian Nopita Sari
Tugas : Menyampaikan Materi
3. Fasilitator : 1. Weriska Oktrivani
2. Mukhlisin Putra
Tugas : Memotivasi dan memfasilitasi untuk aktif selama
penyuluhan
4. Observer : 1. Uthari Chintya Dewi
2. Fadhil Akbar
Tugas : Mengamati proses pelaksanaan kegiatan penyuluhan dari
awal sampai akhir meliputi waktu, jumlah peserta dan
keaktivannya selama kegiatan berlangsung.

H. Pengaturan Tempat

Media
O M P Pb

K K K K K K

K K K F K K

Keterangan :

Pb : Pembimbing

: Moderator
M
: Presenter
P

: Klien
K
F : Fasilitator

: Observer
O

: Media/Model
Media

I. Kegiatan Penyuluhan

Tahap kegiatan Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Audiens


dan Waktu
Pendahuluan  Moderator mengucapkan  Menjawab salam
(5 Menit)
salam
 Mendengarkan
 Moderator
dan
memperkenalkan semua
memperhatikan
anggota penyuluhan
 Moderator membuat
kontrak waktu  Menyetujui
 Moderator menjelaskan
kontrak waktu
tujuan penyuluhan yang
akan di capai
 Moderator
mempersilahkan
Oresenter untuk
memberikan materi
Pelaksanaan Presenter menjelaskan materi
(20 Menit)  Menggali pengetahuan  Mengemukakan
pendapat
audiens tentang
Pengertian HIV-AIDS
 Memberi reinforcement  Mendengarkan
dan
positif pada audiens
memperhatikan
atas pendapatnya
 Menjelaskan materi  Mendengarkan
penyuluhan tentang dan
memperhatikan
pengertian HIV-AIDS
 Menggali pengetahuan
 Mengemukakan
audiens tentang cara pendapat
penularan HIV-AIDS
 Memberi reinforcement
 Mendengarkan
positif pada audiens dan
memperhatikan
atas pendapatnya
 Menjelaskan materi
penyuluhan tentang
 Mendengarkan
cara penularan HIV-
dan
AIDS memperhatikan
 Menggali pengetahuan
audiens tentang tahapan
 Mengemukakan
perjalanan HIV pendapat
menjadi AIDS
 Memberi reinforcement
positif pada audiens
 Mendengarkan
atas pendapatnya
dan
 Menjelaskan materi
memperhatikan
penyuluhan tentang
Tahapan Perjalanan
 Mendengarkan
HIV menjadi AIDS dan
 Menggali pengetahuan memperhatikan
audiens tentang
pencegahan penularan  Mengemukakan
pendapat
HIV-AIDS
 Memberi reinforcement
positif pada audiens
 Mendengarkan
atas pendapatnya
dan
 Menjelaskan materi
memperhatikan
penyuluhan tentang
pencegahan penularan
 Mendengarkan
HIV-AIDS dan
 Memberikan memperhatikan
kesempatan pada
 Mengajukan
audiens untuk bertanya
pertanyaan
 Memberikan
reinforcement positif
 Mendengarkan
pada audiens atas
dan
pendapatnya memperhatikan
 Memberi kepada
audiens lain untuk
memberi pendapat  Mengemukakan
 Melengkapi atau pendapat
memberi penjelasan
atas pertanyaan audiens
 Presenter mengucapkan  Mendengarkan
dan
salam
memperhatikan

 Menjawab salam

Penutup  Moderator mengajukan  Menjawab


(5 Menit) pertanyaan pada audiens pertanyaan
mengenai materi yang
dibahas untuk
mengevaluasi
pemahaman audiens
 Moderator  Mendengarkan
menyimpulkan hasil dan
ceramah dan tanya memperhatikan
jawab
 Moderator memberi  Menjawab salam
salam penutup

J. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Peserta penyuluhan 20 orang
b. Pengaturan tempat teratur berbentuk
c. Suasana tenang dan tidak ada yang mondar mandiri

2. Evaluasi Proses
a. Selama proses berlangsung diharapkan siswa-siswi mengikuti
seluruh kegiatan penyuluhan
b. Selama kegiatan berlangsung diharapkan audiens berperan aktif
3. Evaluasi akhir
a) Audiens dapat menyebutkan pengertian HIV-AIDS
b) Audiens dapat menyebutkan cara penularan HIV-AIDS
c) Audiens dapat menyebutkan tahapan perjalanan HIV menjadi
AIDS
d) Audiens dapat menyebutkan cara pencegahan penularan HIV-AIDS

Mengetahui
Pembimbing Lapangan

Ns. Elvi Oktarina, M.Kep, Sp.KMB

LAMPIRAN MATERI PENYULUHAN


PENCEGAHAN PENULARAN HIV-AIDS
I. Pengertian HIV-AIDS
HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menyerang
system kekebalan tubuh manusia yang kemudian berdampak pada penurunan
system kekebalan tubuh sehingga menimbulkan satu penyakit yang disebut AIDS
(Departemen Kesehatan,2014). HIV menyerang sel-sel darah putih dimana sel-sel
darah putih itu merupakan bagian dari system kekebalan tubuh yang berfungsi
melindungi tubuh dari serangan penyakit.
Manusia yang terinfeksi HIV akan berpotensi sebagai pembawa (carrier)
dan penularan virus tersebut selama hidupnya. AIDS (Aqquired Immune
Deficiency syndrome) merupakan kumpulan gejala penyakit spesifik yang
disebabkan oleh rusaknya system kekebalan tubuh oleh virus HIV (komisi
penanggulangan AIDS provinsi Maluku,2015).
Berdasarkan perda Jatim (2004) orang dengan HIV-AIDS (ODHA) adalah
orang yang dalam tubuhny asudah terinfeksi HIV.

II. Cara Penularan HIV-AIDS


HIV hanya bisa hidup dalam cairan tubuh seperti :
- Darah
- Cairan Vagina
- Cairan Sperma
- Air Susu Ibu

Penularan itu bisa terjadi melalui :


a. Hubungan Seks dengan Penderita HIV
Hubungan seksual secara vaginal, anal, dan oral dengan penderita HIV
tanpa perlindungan bisa menularkan HIV,selama hubungan seksual
berlangsung,air mani,cairan vagina dan darah dapat mengenai selaput lendir
vagina,penis,dubur,atau mulut sehingga HIV yang terdapat dalam cairan
tersebut masuk ke aliran darah (PELKESI,1995). Selama berhubungan juga
bisa terjadi lesi mikro pada dinding vagina,dubur dan mulut yang bisa
menjadi jalan HIV untuk masuk ke aliran darah pasangan seksual
(Syaiful,2000).
b. Kontak darah/luka dan Transfusi darah yang sudah tercemar dengan virus
HIV
Sangat cepat menularkan HIV karena virus langsung masuk ke
pembuluh darah dan menyebar ke seluruh tubuh
c. Penggunaan Jarum suntik atau jarum tindik secara bersama atau bergantian
dengan orang yang terinfeksi HIV
Jarum suntik yang digunakan di fasilitas kesehatan, maupun yang
digunakan oleh para pengguna narkona (Injecting Drug User : IDU) sangat
berpotensi untuk menularkan HIV
d. Dari Ibu yang terinfeksi HIV kepada bayi yang dikandungnya
Penularan HIV dari ibu bisa terjadi pada saat kehamilan (in utero).
Berdasarkan laporan CDC Amerika,pravelensi penularan HIV dari ibu ke
bayi adalah 0,01% sampai 0,7%.Bila ibu baru terinfeksi HIV dan belum ada
gejala AIDS,kemungkinan bayi terinfeksi sebanyak 20% sampai
35%,sedangkan kalau gejala AIDS sudah jelas pada ibu kemungkinannya
mencapai 50% (PELKESI,1995). Penularan juga terjadi selama persalinan
melalui tranfusi fetomaternal atau kontak antara kulit atau membrane mukosa
bayi dengandarah atau sekresi maternal saat melahirkan (Lily V ,2004).
Semakin lama proses melahirkan,semakin besar risiko penularan.Oleh karena
itu,lama persalinan bisa dipersingkat dengan operasi section caesaria(HIS dan
STB,2000). Transmisi lain terjadi selama periode post partum melalui
ASI.Risiko bayi tertular melalui ASI dari ibu yang positif sekitar 10% (Lily
V,2004).

HIV tidak menular melalui :


a. Gigitan nyamuk
b. Peralatan makan
c. Toilet yang dipakai secara bersama –sama
d. Berpelukan
e. Berjabat tangan
f. Hidup serumah dengan penderita HIV-AIDS

III. Tahapan perjalanan HIV menjadi AIDS


1. Periode jendela
Virus masuk kedalam tubuh dan berkembang, kalo kita melakukan tes,
virus belum tentu bisa terdeteksi dengan pemeriksaan antibody darah.
Tidak ada gejala yang muncul namun sudah bisa menularkan ke orang
lain.
2. Tahap HIV positif
Di tahap ini virus sudah bisa terdeteksi jika melakukan tes HIV dengan
tes darah. Namun, di tahap ini tidak ada gejala apapun dan tampak
sehat, tergantung juga pada daya tahan tubuh
3. Tahap muncul gejala
Demam berkepanjangan, penurunan berat badan, diare terus menerus
tanpa sebab yang jelas, batuk dan sesak napas lebih dari 1 bulan terus
menerus, kulit gatal-gatal dan muncul bercak merah kebiruan adalah
gejala-gejala yang muncul pada tahap ini.
Gejala-gejala tersebut menandakan sudah ada kerusakan pada sistem
kekebalan tubuh
4. Tahap AIDS
Tahap ini merupakan tahap akhir dimana kekebalan tubuh sudah sangat
menurun sehingga terserang berbagai macam penyakit, seperti :
- TBC
- Radang karena jamur di mulut dan kerongkongan
- dll
IV. Pencegahan Penularan HIV-AIDS
Untuk menurunkan angka kasus HIV-AIDS di Indonesia ada rumus “ABCDE”
sebagai cara pencegahan HIV-AIDS
a. A= Abstinence
Tidak melakukan hubungan sek sampai siap menikah secara mental,
fisik, dan sosial terutama remaja seperti kita-kita
b. B= Be Faithfull
Saling setia hanya pada satu pasangan
c. C= Condome Use
Pada pasangan seksual aktif, gunakan kondom
d. D= Don’t drugs
tidak menggunakan menggunakan NARKOBA terutama yang melalui
suntik
e. E= Education
Education artinya mencari Informasi yang benar sebanyak-banyaknya,
lalu ajarkan kepada orang-orang yang dekat dengan kita.

Bagaimana jika sudah terinfeksi HIV-AIDS ?


ODHA memiliki peran penting dalam rantai penularan karena merupakan
host pembawa agent. Salah satu tindakan pencegahan penularannya adalah
penegndalian perilaku beresiko dari ODHA sendiri menjadi bagian terpenting
dalam upaya penanggulangan HIV-AIDS. Karena mereka adalah orang-orang
yang hidupnya tersentuh dan terpengaruh secara langsung oleh virus HIV. Dengan
tujuan memutuskan mata rantai penularan HIV dan mengurangi dampak sosial
ekonomi dari HIV/AIDS (yudi, 2014).
Hasil wawancara studi pendahuluan yang dilakukan peneliti pada ODHA
dan pasangannya di kota semarang pada laki-laki positif HIV dan perempuan
negative HIV diketahui bahwa perilaku pencegahan HIV AIDS dengan
menggunakan kondom dalam perilaku hubungan seksual dan cek VCT secara
rutin. Dalam melakukan program memiliki keturunan tanpa menularkan
HIV/AIDS pada pasangannya. Salah satunya perilaku seks aman dengan kondom
dan memantau viral load suami dengan tes VCT. Kerika viral load (jumlah virus)
turun atau tidak berkembang pesat, bisa melakukan hubungan seksual tanpa
kondom.

K. Referensi
Nursalam & Ninuk Dian Kurniawati. 2007. Asuhan Keperawatan pada Pasien
Terinfeksi HIV/AIDS. Jakarta: Salemba Medika.
Marlinda yetik & Muhammad Azinar. 2017. “Perilaku Pencegahan Penularan
HIV/AIDS”. Jurnal of Health Education. 2(2). Hlm. 1-9

LAPORAN HASIL KEGIATAN PENYULUHAN

TENTANG PENCEGAHAN PENULARAN KLIEN DENGAN HIV-AIDS

1 Waktu Pelaksanaan

Tanggal Pelaksanaan :

Jam :

2 Tempat Pelaksanaan :

3 Personil Pendukung
Pembimbing :

Kelompok Penyaji (Mahasiswa) :

4 Jumlah Peserta (Audiens) :

5 Respons Audiens :

6 Penyaji :

7 Media :

8 Pembimbing :

Anda mungkin juga menyukai