Edisi 2
Jurusan Keperawatan
POLTEKKES KEMENKES PALANGKARAYA
Fina Ratih Wira Putri Fitri Yani., M.Sc.,Apt
KATA PENGANTAR
Keinginan penyusun masih banyak yang belum tersalurkan dalam buku ajar
ini, Tetapi semua kekurangan tersebut, Insya Allah akan disempurnakan lagi pada
edisiyang akan datang. Akhir kata, buku ini diharapkan dapat memberikan
manfaat bagi mahasiswa. Kritik dan saran membangun senantiasa penyusun
nantikan guna penyempurnaan buku ini.
Mahasiswa mampu menghitung dosis sesuai dengan rumus dasar, menghitung konversi dosis
berdasarkan umur, berat badan dan luas permukaan tubuh serta dosis untu sediaan infuse i.v
URAIAN MATERI
Kemampuan untuk menghitung dosis obat dengan tepat merupakan aspek penting daripemberian
obat kepada pasien. Dosis yang diresepkan mungkin tidak sama dengan dosis yang tersedia
sehingga perawat harus menghitung dosis yang sebanding berdasarkan dosis yang tersedia. Dalam
menentukan dosis yang tepat dari obat tertentu untuk pasien, perawat harus mempertimbangkan
jenis kelamin, berat badan, usia dan kondisi fisik pasien dan juga obat-obat lain yang tengah
digunakan pasien.
SISTEM PENGUKURAN
Sedikitnya terdapat tiga sistem berbeda yang saat ini digunakan dalam persiapan dan pemberian
obat
: sistem metrik, sistem apotek, sistem rumah tangga.
1 mg = 1000 mcg
30 ml = 30 cc 1 fl oz 1 ons
PERHITUNGAN DOSIS
Seringkali, dosis yang tersedia dari suatu bentuk sediaan obat tidak sesuai dengan
dosis permintaan pada resep, sehingga diperlukan perhitungan untuk menyesuaikan jumlah
obat yang diberikan sesuai dengan permintaan resep. Rumus yang dapat digunakan untuk
menghitung dosis yang diinginkan sesuai dengan resep dengan dibandingkan dengan dosis yang
tersedia sesuai dengan bentuk sediaan, yaitu:
D
xV=A
H
Obat Oral
Contoh soal :
Sediaan Kapsul
Berapa tablet digoksin diperlukan untuk mendapat dosis 0,125 mg? 1 tablet mengandung 62,5
mcg digoxin.
Jawab:
D = dosis yang diinginkan 0,125mg = (0,125 x 1000)mcg = 125
mcg H = dosis sediaan yang tersedia 62,5 mcg
V = bentuk sediaan 1 tab
125 NCG
62,5 NCG x 1 tab = 2 tab
Maka jumlah tablet yang diberikan kepada pasien sebanyak 2 tab.
Sediaan Sirup
Berikan 375 mg ampisilin setiap kali minum jika dosis ampisilin adalah 250 mg/5 ml
Jawab :
D = dosis yang diinginkan 375 mg
55
H = dosis yang tersedia 250 mg
V = bentuk sediaan yang tersedia 5 ml
375 mg
x 5 ml = 7,5 ml
250 mg
Obat
Parenteral
Obat parenteral adalah obat yang diberikan kepada pasien melalui
injeksi Contoh soal
Injeksi
Pasien di instruksikan diberi 75 mg pethidin. Tersedia ampul berisi 100 mg dalam 2 ml.
Berapa ml kah yang disuntikkan?
Jawab :
D = dosis yang diinginkan 75
mg H = dosis yang tersedia
100 mg
V = bentuk sediaan yang tersedia 2 ml maka 75 NG
x 2 NL = 1.5 NL
100 NG
Cairan Intravena
Larutan intravena digunakan untuk memberikan cairan, elektrolit, vitamin, nutrien dan obat
yang diresepkan secara langsung ke dalam aliran darah. Laju tetesan adalah jumlah
tetes cairan intravena yang diterima pasien dalam waktu satu menit. Rumus yang
digunakan adalah:
Sebagian besar sistem pemberian i.v memilik kontrol standar yang disebut mikrodrip yang
setiap mililiter yang dihantarkan dalam 60 tetes atau faktor tetes 60 tetes/ml biasa
digunakan pada anak-anak.
Selain mikrodrip, terdapat pula sistem makrodrip yang faktor tetesnya menghantarkan
20 tetes/ml atau 15 tetes/ml bergantung merek slang.
Contoh :
1. Seorang pasien dewasa dipasang Infus set Makro diperlukan rehidrasi dengan 1000 ml (2 botol)
dalam 1 jam atau mendapat advis dari dokter 1000ml/1jam, maka tetesan per menit adalah:
Jawab :
Jumlah Cairan 1000 ml
Faktor tetesan 20
tetes/ml Jumlah jam 1
jam
1000 NL x 20 tetes/NL
1 JAN x 60 NENIT = 333 tetes/NENIT
56
2. Pasien mendapat 50 ml antibiotik selama 30 menit. Set IV yang digunakan adalah 60
tetes/ml, maka hitung seberapa cepat pemberian tersebut....
Jawab :
Jumlah cairan 50 ml
Faktor tetes 60
tetes/ml Jumlah jam
0,5 jam
50 NL x 60 tetes/NL
0,5 JAN x 60 NENIT = 100 tetes/Nenit
3. Dokter meresepkan obat heparin 7500 unit s.c yang tersedia heparin 10.000 unit/ml. Hitung
berapa ml yang sediaan heparin yang perlu diberikan ?
Jawab :
7500 unit
x NL = 0,75 NL
10000 unit
PERTIMBANGAN PEDIATRIK
Untuk sebagian besar obat, anak-anak memerlukan dosis yang berbeda dengan orang dewasa.
Dosis obat standar yang tercantum pada kertas informasi obat dan berbagai referensi lain adalah
dosis paling efektif untuk pria dewasa, kecuali terdapat keterangan tambahan dimana dosis anak-
anak tercantum dalam bentuk x mg/ KgBB. Jika tidak terdapat keterangan dosis tambahan
bagi anak-anak, maka diperlukan perhitungan konversi lebih lanjut yang berdasar pada usia,
berat badan atau luas permukaan tubuh. Metode yang digunakan untuk menentukan dosis
pediatrik, yaitu :
Aturan Fried, dipakai pada anak berusia dibawah 1 tahun. Aturan ini mengasumsikan bahwa dosis
dewasa cocok untuk anak-anak yang berusia 12,5 tahun atau 150 bulan. Maka rumus yang digunakan
adalah :
usia bayi
(bulan) x Dosis Dewasa = Dosis anak (usia < 1 taℎun)
150
Aturan Clark, menggunakan berat badan anak untuk menghitung dosis yang tepat dan mengasumsikan
bahwa dosis dewasa ditentukan berdasarakan berat 150 lb (pon). Rumus tersebut
menyatakan :
57
Berat badan anak (eon)
150 eon x Dosis Dewasa = Dosis anak
Selain dalam pon, rumus berdasarkan berat badan, dapat pula berbentuk Kg. Diasumsikan berat
badan orang dewasa dalah 70 kg, maka rumus yang digunakan adalah :
Aturan Luas Permukaan Tubuh, berdasarkan luas permukaan tubuh anak. Biasa digunakan
pada pemberian obat-obat untuk anak penderita kanker sebab dibandingkan dengan rumus
pediatrik lainnya, rumus menggunakan aturan luas permukaan tubuh lebih akurat.
BSA
1,73 x Dosis Dewasa = Dosis anak
Pada beberapa obat, pabrik obat sudah mempunyai dosis tersendiri bagi anak-anak biasanya
tertulis dalam bentuk mg/Kg BB, sehingga dosis bagi anak-anak mudah untuk didapatkan.
Contoh :
Dokter meresepkan Sefaklor 50 mg, q.i.d pada anak dengan Berat anak 7 kg. Dosis obat anak : 20 – 40
mg/kg/hari dalam dosis terbagi empat. Sediaan sefaklor yang tersedia adalah 125 mg/ 5 ml
Pertanyaan :
1. Apakah resep yang diresepkan aman?
2. Berapa ml obat yg harus diberikan?
Parameter obat:
Minimal : 20 x 7 = 140 mg / hari
Maksimal 40 x 7 = 280 mg /hari
Perintah dosis : 50 x 4 = 200 mg/hari
Resep aman
diberikan Obat yang
diberikan: 50 NG
x 5 NL = 2 NL diberikan tiap 6 jam (4 x sehari)
125 NG
Pasien Tn. X dengan Berat Badan 65 Kg, mendapatkan instruksi pemberian dopamine dari
dokter sebanyak 6 mcg/KgBB/menit menggunakan infus pump. Sediaan 400 mg dopamine dalam
250 ml. Berapakah kecepatan infus perjamnya?
Jawab :
58
docic yang diinginkan s kgBB s 60 NENIT /JAN
koncentraci obat = keceeatan infus (ml/jam)
TES FORMATIF
1. Digoksin 0,125 mg diprogramkan untuk pasien yang mengalami kesulitan menelan. Pada
botoldigoksin eliksir tertulis 0,5 mg/2 ml. Berapa banyak yang akan anda berikan
kepada pasien?
2. Tertulis pada resep obat : clindamicin 200 mg p.o q.i.d. Sediaan clindamicin kapsul yang
tersedia 300 mg. Berapa banyak kapsul yang perlu disediakan jika clindamicin akan
diberikan selama 3 hari?
3. Hitung dosis Parasetamol untuk anak 5 bulan dengan berat badan 8 kg, jika diketahui
dosis paracetamol untuk orang dewasa adalah 500 mg per sekali pakai.
4. Hitung dosis Gliseril guaiakolat (GG) atau guaifenesin untuk anak 4 tahun dengan berat
badan 15 kg, jika diketahui dosis paracetamol untuk orang dewasa adalah 100 mg per
sekali pakai. Jika dokter meresepkan pemberian GG sehari 3x setiap 8 jam dengan lama
pemberian selama 3 hari, maka berapa banyak tablet GG yang perlu diberikan untuk
pemberian selama 3 hari?
5. Seorang dokter meresepkan antibiotik cefadroxil kepada an. Ati yang berusia 10 tahun.
Dosis dewasa cefadroxil adalah 500 mg dengan interval pemberian 12 jam. Sediaan yang
tersedia 125 mg/5 ml dalam sediaan sirup 60 ml. Berapa ml obat yang harus diberikan
dalam 1 x minum. Jika resep tertulis harus dihabiskan, maka setelah berapa hari obat
tersebut harus diberikan?
6. Dokter meresep kan 1000 ml 0,9% normal saline melalui intravena selama 8 jam. Faktor
tetesan 15 tetes/ml. Berapa banyak tetes per menit yang anda dibutuhkan?
7. Dosis benadryl untuk orang dewasa biasanya adalah 50 mg. Berapa dosis aman yang
harus diberikan kepada anak dengan berat badan 35 kg?
8. Seorang anak mendapat resep metotrexat. Dosis dewasa metotrexat adalah 5 mg. Berat
badan anak tersebut 35 mg dengan tinggi badan 100 cm. Berapakah dosis yang dapat
diberikan kepada pasien anak tersebut?jika sediaan yang tersediat 2,5 mg, berapa banyak
banyak tablet yang harus diberikan?
9. Pada program tertulis 700 mg ampisillin p.o. Obat tersebut tersedia dalam bentuk cair 1
g/3,5 ml. Berapa banyak ml cairan yang harus diberikan?
10. Pada program obat tertulis 1000 ml salin normal harus diberikan dalam 10 jam. Faktor tetes
set
i.v yang digunakan adalah 15 tetes/ml. Berapa kecepatan aliran i.v yang harus diberikan?
11. Rata-rata dosis dewasa untuk meperidin adalah 75 mg. Berapakah usia yang tepat bagi
bayi usia 10 bulan
12. Aminofilin tersedia dalam bentuk larutan 500 mg/2,5 ml. Berapa banyak yang harus
diberikan jika pada program obat tertulis 100 mg aminofillin i.v?
59
Bahasa
latin Resep Etiket
ILMU RESEP
TUJUAN PEMBELAJARAN
Mahasiswa mampu untuk memahami proses interaksi obat antara obat dengan obat dan obat
dengan makanan
URAIAN MATERI
Resep didefinisikan sebagai permintaan tertulis dari dokter, dokter gigi atau dokter hewan
kepada apoteker pengelola apotek (APA) untuk menyediakan dan menyerahkan obat bagi penderita
sesuai dengan peratuan perundangan yang berlaku. Resep yang benar adalah ditulis secara jelas,
dapat dibaca, lengkap dan memenuhi peraturan perundangan serta kaidah yang berlaku. Penulisan
resep bertujuan untuk memudahkan dokter dalam pelayanan kesehatan di bidang farmasi
sekaligus meminimalkan kesalahan dalam pemberian obat.
Inscripti
o
60 1. Identitas
Dokter Nama, nomor surat ijin praktek, alamat praktek dan rumah dokter
penulis resep serta dapat dilengkapi dengan nomor telepon dan hari serta
jam praktek. Biasanya sudah tercetak dalam blanko resep.
2. Nama kota (sudah dicetak dalam blanko resep) dan tanggal ditulis resep
Invocatio
1. Aturan pemakaian obat yang tertulis yaitu tanda cara pakai, regimen
dosis pemberian, rute dan interval waktu pemberian harus jelas untuk
keamanan penggunaan obat dan keberhasilan terapi.
2. Aturan pakai ditandai dengan S atau Signa
61
obatan narkotik, psikotropik dan obat keras yangtelah ditetapkan oleh
pemerintah/ Menkes Republik Indonesia.
4. Tanda dosis sengaja dilampaui
Tanda seru diberi di belakang nama obatnya jika dokter sengaja memberi obat
dosis maksimum dilampaui.
5. Resep yang mengandung narkotik
Resep yang mengadung narkotik tidak boleh ada
iterasi yang artinya dapat diulang;
tidak boleh ada m.i. (mi hipsi) yang berarti untuk dipakai sendiri;
tidak boleh ada u.c. (usus cognitus) yang berarti pemakaiannya diketahui
Resep dengan obat narkotik harus disimpan terpisah dengan resep obat lainnya.
62
Singkatan Bahasa Latin yang sering ditulis dalam resep :
Aturan Peracikan
Lokasi penggunaan
Bentuk sediaan
67
Analisa Resep
1. Sebuah Resep yang diantaranya Harus
Mencantumkan Nama Dokter dan
Alamat Prakteknya, seperti terlihat
dibagian atas Resep ini.
2. Di bagian R/ yang pertama terlihat
ada beberapa obat dalam satu R/.
3. Terdapat obat racikan dalam resep disamping
4. Obat yang terdapat didalam R/ yang
pertama terdiri dari :
CTM,
Efedrin,
Aminophyline,
Laktas Calsium,
Glyceril guaicolate.
Jumlah Miligram (mg) atau Tablet
(tab) disamping obat, adalah jumlah
obat yang dibutuhkan.
5. Masih diresep R/ pertama, ada perintah
Cara Pembuatan dengan kata-kata seperti
ini : ” m.f. pulv. dtd No. XC da in caps”. Ini
adalah singkatan dalam Bahasa Latin yakni
“Misce Fac Pulveres Da Tales Dosis Numero
XC, Da In Capsule”.
m.f= Misce Fac = Buatlah
pulv = Pulvis = Serbuk
dtd = Da Tales Dosis = Sesuai Dosis
No. XC = Nomero XC = Banyaknya 90
da in caps = Da In Capsule = Buat dalam
bentuk Kapsul
6. Masih di R/ yang pertama, tertulis “S. 3 dd
caps I”. Ini dapat diartikan : Signa Ter De
Die Capsule Uno. Artinya : Tandailah 3 Kali
Sehari Satu Kapsul.
7. Pada R/ yang kedua. Tertulis “Salbutamol 2mg
tab No VL”. Artinya : Obat Salbutamol 2mg Berbentuk Tablet Sebanyak 45 Tablet. Setelah itu
tertulis juga : “S. 3 dd ½”, artinya “Pakailah Salbutamol 2mg itu, 3 kali sehari 1/2 Tablet sekali
minumnya”
8. Pada R/ yang ke tiga. Tertulis “Interhistin tab No XXX”. Serupa dengan R/ yang kedua, Obat
Interhistin diminta sejumlah 30 tablet. Dan dibawahnya tertulis aturan pakainya : “S. 2 dd 1″,
artinya Minumlah 2 Kali sehari masing-masing 1 tablet.
9. Masuk ke R/ ke empat. Disana tertulis “OBH Syr fl. I”. Bahasa latinnya : “OBH Sirup Flesh
Uno”. Artinya : “OBH Sirup sebanyak 1 Botol. Dibawahnya tertulis aturan pakai nya “S. 3 dd
C I”. Bahasa Latinnya : “Signa Ter De Die Cochlear Uno”. Artinya : “Minum OBH Sirup 3 Kali
Sehari Satu Sendok Makan”.
68
10. Setelah pembahasan semua jumlah obat, tidak kalah pentingnya, bahwa Nama Pasien,
Umur dan Alamat. Jangan terima jika resep bila Nama Pasien Anda tidak jelas atau lengkap
(Bagi Petugas Apotek).
11. No. RM = Nomer Rekam Medik. Artinya Pasien Tn Sodikin sedang menjalani Rawat Inap di
RSAL Mintohardjo.
Etiket Obat
Etiket adalah kertas atau label yang berisi keterangan cara pemakain obat. Ada dua jenis etiket
yaitu etiket untuk obat dalam (warna putih) dan etiket obat luar (warna biru). Ketika obat tersebut
masuk ke dalam tubuh melalui kerongkongan lalu masuk ke saluran cerma maka ia termasuk obat
dalam. Tapi, jika obat tersebut tidak melewati kerongkongan maka obat tergolong obat luar.
TES FORMATIF